iv
KERUGIAN AKIBAT WANPRESTASI DALAM JUAL BELI BARANG DI DASARKAN PADA MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DI TINJAU DARI
BUKU III KUHPERDATA TENTANG PERIKATAN ABSTRAK
MUHAMMAD IQBAL 110110090301
Memorandum of Understanding sebenarnya merupakan suatu bentuk
perjanjian ataupun kesepakatan awal menyatakan langkah pencapaian saling pengertian antara kedua belah pihak yang kemudian harus ditindak lanjuti dengan kontrak lanjutan oleh para pihak yang melakukan suatu perjanjian/kontrak. Di Indonesia sebenarnya belum ada hukum yang mengakomodir untuk MoU ini, namun dengan adanya asas kebebasan berkontrak yang diatur dalam Pasal 1338 (1) KUHPerdata sehingga hal inilah yang melandasi dipraktekannya pembuatan MoU oleh sebagian besar orang di Indonesia. Dengan demikian, timbul permasalahan yang menjadi identifikasi masalah dalam pembuatan skripsi ini, yaitu bagaimana kekuatan mengikat MoU didasarkan pada prinsip hukum perjanjian menurut sistem Hukum Perdata di Indonesia dan bagaimana akibat hukumnya apabila terjadi wanprestasi dalam jual beli barang yang didasarkan atas MoU tersebut ditinjau dari buku III KUHPerdata tentang perikatan. Tujuan dari penelitian ini adalah guna menjawab permasalahan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui penelaahan terhadap bahan hukum primer, sekunder, dan tersier, kemudian dianalisis secara yuridis kualitatif untuk mendapatkan hasil penelitian yang dimaksud.