• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNG JAWAB PENGURUS PASCA BERAKHIRNYA PKPU DAN SANKSI HUKUM TERHADAP PENGURUS YANG LALAI DALAM HAL MEMBERIKAN PENGUMUMAN DI MEDIA MASSA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAIL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TANGGUNG JAWAB PENGURUS PASCA BERAKHIRNYA PKPU DAN SANKSI HUKUM TERHADAP PENGURUS YANG LALAI DALAM HAL MEMBERIKAN PENGUMUMAN DI MEDIA MASSA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAIL."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

TANGGUNG JAWAB PENGURUS PASCA BERAKHIRNYA PKPU DAN SANKSI HUKUM TERHADAP PENGURUS YANG LALAI DALAM HAL

MEMBERIKAN PENGUMUMAN DI MEDIA MASSA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN

PKPU DAN KUH PERDATA ABSTRAK

Pengurus dalam penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan kepengurusannya di dalam mekanisme PKPU. Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan PKPU telah mengatur tugas dan kewajiban pengurus dalam PKPU, termasuk kewajiban pengurus berdasarkan Pasal 288 UUK-PKPU yaitu, pengurus UUK-PKPU harus segera mengumumkan berakhirnya PKPU setelah adanya putusan pengesahan perdamaian yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Pada praktiknya masih terjadi kelalaian yang dilakukan oleh pengurus PKPU yaitu, lalai dalam memberikan pengumuman pada media massa begitu PKPU berakhir melalui lembaga perdamaian. Akibatnya debitor yang beritikad baik menjadi dirugikan. Tujuan penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui dan menganalisis mengenai praktik berakhirnya PKPU dengan lembaga perdamaian tidak ditindak lanjuti dengan memberikan pengumuman dan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana tanggung jawab pengurus dalam PKPU yang dianggap lalai dengan tidak mengumumkan pengesahan perdamaian di media massa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang dilaksanakan melalui penelitian kepustakaan yang dititikberatkan kepada analisis terhadap peraturan perundang-undangan serta data-data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara, sehingga penelitian ini dispesifikasikan ke dalam penelitian yang bersifat deskriptif analitis, dengan tahap-tahap penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.

Referensi

Dokumen terkait