• Tidak ada hasil yang ditemukan

L t ~ zyp - \v vw ~ $&$ TANGGUNG JAWAB PENGURUS YAYASAN YANG DINYATA PAILIT MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2. ^ e J o \.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "L t ~ zyp - \v vw ~ $&$ TANGGUNG JAWAB PENGURUS YAYASAN YANG DINYATA PAILIT MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2. ^ e J o \."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

£

L

t

~

$&$■

zyp

-

\v

vW

~

^ e J o \ .v\

vm

TANGGUNGJAWABPENGURUSYAYASAN YANG DINYATA

PAILITMENURUT UNDANG-UNDANGNOMOR28 TAHUN2

SKRIPSI

UntukMemenuhiSalah SatuSyaratMengikuti Ujianskripsi/Komprehensive

Oleh:

SITIAYUAMALIA

02053100106

UNIVERSITASSRIWIJAYA

FAKULTASHUKUM

(3)

FAKULTASHUKUM UNIVERSITASSRIWIJAYA

INDERALAYA

PERSETUJUANSKRIPSI

:SitiAyuAmalia Naina

: 02013100065 NoinorIndukMahasiswa

:Ilmu Hukum Program Studi

ProgramKekhususan : StudiHukumdan Bisnis

: TANGGUNG JAWAB PENGURUS

JudulSkripsi

YAYASAN YANGDINYATAKAN

PAILITMENURUTUNDANG-UNDANG NOMOR28TAHUN2004

Inderalaya, Februari2009

Menyetujui

PembimbingUtama, PembimbingPembantu,

AfiloniusSuhadiA.R., S.H.,M.H NEP.130902333

Putu Samawati, S.H.,M.H NIP.132300738

(4)

Telahdiuji pada

:Selasa Hari

:24Februari2009 Tanggal

: SitiAyu Amalia Nama

:02053100106 NIM

Program Kekhususan : StudiHukumdan Bisnis

TIMPENGUJI

:Prof.Amzulian Rivai,Ph.D 1. Ketua

: H.AlbarSentosa Subari.S.H., 2. Sekretaris

:Ruben Achmad,S.H.,M.H 3. Anggota

: AntoniusSuhadi A.R.,S.H., M.H 4. Anggota

Februari2009

(5)

Motto:

*<Youfyiowyouareontheroadtosuccessifyouwotdddoyourjodandnot6epaid (Oprak‘Winfrty)

Jbrit9

“Cifeisnot a6outfindmgyourseCf,itisaSoutcrtatangyourscff.* (Anonymous)

<

KjtpersemSakkgn<Ontuki

AyakdanI6u‘Tercinta Saudaraky.tersayangSeseorangYangVerkflsik & AknanuUerkji

(6)

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “TANGGUNG JAWAB PENGURUS YAYASAN YANG DINYATAKAN PAILIT MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG YAYASAN”. Penulisan skripsi ini dibuat untuk yang

memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar sarjana hukum pada Fakultas HukumUniversitas Sriwijaya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis sangat menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan. Hal ini tidak lain disebabkan oleh kemampuan penulis yang masih sangat terbatas, untuk segala kekurangannya penulis mohon dapatdimaklumi.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyelesaianpenulisan skripsi inidalam bentukdukungan, sumbangan, ide, fasilitassertadoayangdiberikan. Penulismengucapkanterimakasihkepada:

1. DekanFakultasHukum UniversitasSriwijaya.

2. Bapak Antonius Suhadi AR, SH, MH selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta petunjuk dan saran hingga selesainya penulisan skripsi ini.

(7)

Ibu Putu Samawati, SH, MH selaku Pembimbing II yang telah memberikan banyaknasehatdanbantuandalam menyelesaikanpenulisanskripsi ini.

Ibu Yunial Laily, SH, M.Hum selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikanbimbingandan saranselamamenjalanimasapendidikan.

Seluruh Staf, Dosen, Karyawan/i Fakultas HukumUniversitas Sriwijayayang telahmembantupenulisselamamenjalanimasapendidikan.

6. Ayah dan Ibu tercinta, serta dede “kiky”, yang selalu memberikan kasih sayang, doadanperhatiansertadukunganbaikmoril maupun materil.

7. Nenektercinta, Mami “Aini Daud”, yang telah memberikan doa, nasehat dan perhatianbagi penulis.

8. Seluruhkeluargabesaryangselalu mendoakandan memberikanperhatian. 9. Niko Aditriansyah,yang telah banyak memberikanperhatian, dukungan serta

semangatbagi penulisselamapenulisanskripsi ini.

10. Sahabat-sahabat: Ntie, Dona, Ivana, Intan yang telah banyak memberikan hari-hari bahagia di Inderalaya serta semangat dan dukungan kepada penulis selamamenyelesaikanstudidan skripsi.

11. Cheebuw : Vera, Nelvi, Martha, Lidya, Vera Irawan, Yunita , Citra yang telah memberikan banyak pengalaman bersama, dukungan serta semangat dalam bentukapapun bagipenulis.

12.Teman-teman: Olan, Megah, Dian “Sekawanan Eksis”, Hendriawan, Anissa “pe”, Neng, Dono, Tama, Wendra yang selalu memberikan segala bentuk dukungandan semangatbagipenulisselamamenyelesaikan studi.

3.

4.

5.

(8)

13.Dewi, Indah,Mayadan seluruh teman-temanAngkatan2005 dan semuapihak yangtidakdapatdisebutkansatupersatu.

Akhirnya penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidanghukumdanmasyarakatluasumumnya.

Palembang, 14 Februari 2009

Penulis,

Siti AyuAmalia

(9)

DAFTAR ISI

i

HALAMANJUDUL

ii

HALAMANPERSETUJUANSKRIPSI

••• m HALAMANPENGESAHAN iv HALAMANPERSEMBAHAN HALAMANPENGANTAR v viii DAFTARISI PENDAHULUAN BABI A. Latarbelakang... B. Rumusan Masalah... C. RuangLingkup... D. Tujuandan ManfaatPenulisan E. MetodePenelitian... 1 8 8 9 10

BABII TINJAUANPUSTAKA

A. TinjauanUmumTentang Yayasan

1. PengertianYayasan... 2. Fungsi Sosial Yayasansebagai Badan Hukum 3. Pendirian Yayasan... 4. Organ Yayasan... 13 16 18 22

5. Kegiatan UsahaY?yasyPT |>ERP4JSTAKA*|V

JNIVSftStT«731V/UAYA

"090515'

J

1

AF.R

2009

]

29

(10)

B. Tinjauan Umum TentangKepailitan

1. Pengertian Kepai1itan... 2. Syarat-SyaratKepai1itan... 3. Pihak-PihakYang DapatDinyatakan

Pailit...

4. Pihak-PihakYangDapatMengajukanPermohonan Kepailitan... 5. AkibatKepailitan... 31 34 35 36 37

TANGGUNG JAWAB PENGURUS YAYASAN YANG DAPAT

BAB III

DINYATAKAN PAILIT MENURUT UNDANG-UNDANG

NOMOR28TAHUN2004TENTANGYAYASAN

A. TerjadinyaKepailitan... B. Pertanggungjawaban PengurusYayasan yangDinyatakan

PailitMenurutUndang-UndangNomor28Tahun 2004 TentangYayasan... C. Status KekayaanYangDidapatDari KegiatanUsaha

Yayasan, BaikUtangMaupun PiutangYayasan Yang Dinyatakan Pailit... 40 50 55 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran... 63 65 DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN IX

(11)

BABI

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Seiringdengan perkembanganekonomi dunia, kegiatan bisnis dan usaha di Indonesia mulai berkembang dengan pesat, masyarakat mulai melakukan berbagaikegiatan usahauntukmeningkatkantingkatkesejahteraan hidupnya. Kegiatan usaha tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mendirikan badan-badan usaha untuk mengatur kegiatanusahatersebut.

Badan usaha yang didirikan terdiri dari badan-badan yang didirikan oleh pemerintah dan swasta. Badan usaha yang

pemerintah yang selama ini dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) / Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), sedangkan badan-badan usahayangdidirikanolehswastadapatberupaPerseroanTerbatas(PT), Persekutuan Komanditer (CV), Firma, Persekutuann Perdata, Perusahaan Dagang, Usaha Dagang, Usaha Perseorangan, Koperasi, Yayasan, dan sebagainya.1

didirikan oleh

I.G. Widjaya, Hukum Perusahaan, KBHI: Jakarta, 2005, hlm 12

(12)

2

Badan-badan hukum tersebut merupakan bentuk dan badan hukum yangdikenal olehmasyarakat Indonesia saatini. Dari beberapabentuk badan usahadi atas,Yayasan merupakan salah satu badan usahayang bersifat sosial dan tujuan pendiriannya bukan untuk mencari keuntungan. Kenyataan yang terjadi saat ini,terkadang pendirian Yayasan dilakukan hanya bertujuan untuk mencari keuntungan pribadi pendirinya. Seharusnya, Yayasan merupakan suatu lembaga yang bersifat dan bertujuan sosial bukan badan usaha yang didirikan untuk mencari keuntungan pribadi pendirinya. Kecenderungan masyarakat memilih bentuk yayasan antara lain karena alasan: Proses pendiriannya sederhana, tanpa memerlukan pengesahan dari pmerintah, serta adanya persepsi dari masyarakat bahwa Yayasan bukan subjekhukum pajak.2

Kenyataan dalam masyarakat menunjukan Yayasan tumbuh dan berkembang begitu pesat dengan berbagai kegiatan, maksud dan tujuannya. Selama ini, pendirian suatu Yayasan dalam melaksanakan tujuannya juga dapatberperandalammendukungkegiatanperekonomian.3

Didalam masyarakat yang memiliki kebutuhan dan kegiatan akan adanya lembaga atau pranata yang berbentuk badan hukum dimana memiliki tujuan dan bersifat sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Maka, Yayasan diharapkan dapat berperan sebagai perwujudan dari keinginan masyarakat

2 Jakarta Consulting Group, Reformasi Yayasan Prospektif Hukum dan Manajemen, Andi: Yogyakarta, 2002, hlm 3

(13)

3

hukum di Indonesia dengan telah dikeluarkannya peraturan perundang-undangan yang mengatur dengan jelas status, fungsi, dan kedudukan dan Yayasan (Undang-UndangNomor 16 tahun 2001 tentang Yayasan yangtelah diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan).

Yayasan merupakan salah satu bentuk badan usaha yang berbeda sekali dengan badan usaha yang lain, seperti Perseroan Terbatas, Persekutuan Komanditer, Firma, Persekutuan Perdata, Perusahaan Dagang, Usaha Perseorangan, Koperasi dan sebagainya, dimana badan-badan tersebut diatas mempunyai tujuan utama untuk mencari keuntungan, guna kepentingan karyawan, pengurus, terutama bagi pemilik badan usaha itu sendiri. Sedangkan Yayasan diperuntukan guna mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, kemanusiaan dantidak berorientasipadakeuntungan.4

Untuk menghidupi dirinya Yayasan boleh mempunyai badan usahalain, yang bersifat untuk mencari keuntungan yangtentu sajatujuannya sangat berbeda dengan Yayasan sebagai lembaga sosial, yang lebih mengutamakan kegiatan sosial, agama, dan kemanusiaan.5 Hal inilah yang menyebabkan timbulnya pikiran seakan-akan Yayasan itu sekarang telah menyimpangdari maksud dan tujuan pendiriannya.

4 Munir Fuady, Pengantar hukum Bisnis Menata Bisnis Modem di Era Global, PT. Citra Aditya Bakti: Bandung, 2002, hlm 47

(14)

4

diuraikan definisi Yayasan menurut W.L.G. Berikut akan

Lemeire,yangmenyatakan bahwa:

“Yayasan diciptakan dengan suatu perbuatan hukum, yakni pemisahan suatu harta kekayaan untuk tujuan yang tidak diharapkan keuntungan (altruis doel) serta penyusunan suatu organisasi (berikut pengurus), dengan mana sungguh-sungguh dapat terwujud tujuannya dengan alat-alatitu.

Dengan dikeluarkanya Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001, yang kemudian diubah lagi dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 diharapkan dapat memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang jaminan kepastian hukum, ketertiban hukum, serta mengembalikan fungsi Yayasansebagai pranata hukum.7

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan menegaskan bahwa Yayasan sebagai badan hukum yang mempunyai landasan hukum yang kuat dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan maksud dan tujuannya. Hal ini merupakan perwujudan politik nasional dalam pembentukanhukum baru.

„6

Suatu Yayasan dapat menjalankan usaha-usaha bisnis dan komersial dengan segala aspek manifestasinya, dimana jika peraturan perundangan yang mengatur tentang adanya larangan bagi suatu Yayasan

6 Chidir Ali, Badan Hukum, Alumni: Bandung, 2005, hlm 86

7 Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, Rineka Cipta: Jakarta, 2003, hlm

(15)

5

untuk melakukan kegiatan bisnis, guna meningkatkan kegiatan . Hal perekonomian serta membuka kesempatan kerja bagi masyarakat luas

seolah-olah tidak bersifat nirlaba melainkan ini mengakibatkan Yayasan

8

waralaba.

Saat ini, Yayasan sebagai salah satu bentuk organisasi nirlaba yangmengalami tantangan besar, karena Yayasan harus lebih meningkatkan transparansi, akuntabilitas serta efesien dan efektif dalam pengelolaan kegiatan operasionalnya, sehingga Yayasan sebagai organisasi nirlabatidak diartikan salah dan Yayasan sebagai pranata yang dapat mencari keuntungan, menjalankan usaha serta bersifat komersil. Dalam pengertian menghidupi Yayasan, tetapi tidak menghilangkan makna dari nirlaba yaitu Yayasan tidak membagi laba atau keuntungan yang diperolehnya, baik dalam bentuk deviden, bagian laba dan sejenisnya, karena Yayasan tidak mempuyai pemilik maupun anggota, sehingga ia tetap memiliki fungsi sosial.9

Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkandan diperuntukan untuk mencapaitujuan tertentu dibidangsosial, keagamaan, dan kemanusiaan berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004, dengan demikian, apabila dalam kegiatannya Yayasan

8 H.P. Panggabean, Praktik Peradilan Menangani Kasus Aset Yayasan dan Upaya

Penanganan Sengketa melalui Alternatif Penyelesaian Sengketa, Pustaka Sinar Harapan: Jakarta,

2002, hlm 158

(16)

6

menghasilkan surplus karena pendapatan dari suatu kegiatan melebihi pengeluaran / biaya, maka surplus tersebut akan menambah kekayaan Yayasan yang selanjutnya akan digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan, dan sama sekali bukan untuk dibagikan kepada pendiri, pengurusmaupun pengawas Yayasan, kekayaan Yayasan dilarangdibagikan dan dialihkan secara langsung maupun tidak langsung kepada Pembina, Pengurus,Pengawas,karyawan danpihak lainyangberkepentinganterhadap Yayasan (Pasal5Undang-UndangNomor28 Tahun2004).

Secara konvensional, Yayasan hanya memiliki sumber pendanaan dari sumbangan para donator, bantuan negara, bantuan luar negeri dan hibah.10Tingkat ketergantungan yang terlalu tinggi pada sumber dana tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan lemahnya aspek pendanaan Yayasan. Yayasan yang selama ini dikelola secara konvensional atau tradisional kiranya perlu melakukan introspeksi dan pembenahan apabila ingin bertahan dan sukses menjalankan misinya dalam era reformasi yang menuntut adanya profesionalisme, keterbukaan, dan akuntabilitasdalampengelolaanYayasan.11

Perkembangan dinamisyang terjadi di Indonesia telah menutut adanya perubahan paradigma dalam pengelolaan Yayasan yang selama ini berlangsung, masih menimbulkan berbagai penafsiran yang keliru, Yayasan

10 H.P. Panggabean, Op.cit, hlm 16 " Ibid, hlm 157

(17)

7

dianggap sebagai organisasi nirlaba yang sama sekali tidak boleh mencari keuntungan. Berdasarkan uraian di atas, maka suatu Yayasan tidak hanya mengandalkan sumbangannya dari para donatur tanpa berusaha mencari sumber-sumberdana lainnya yang lebih kreatifdan inovatif. Yayasan harus menciptakan kegiatan dan program yang kreatif yang berorientasi pasar. Program yang berorientasi pasar akan sangat memudahkan Yayasan menggalisumberpendanaan untukmendukungkegiatannya.12

Dalam perkembangannya, Yayasan dapat juga mengalami kesulitan dalam hal pendanaan, dimana sumber-sumber dana yang diandalkan (bukan dari sumbangan donator,bantuan negara, dan luarnegeri) tidak dapat mencukupi kegiatan usaha dari Yayasan sehingga kemampuan Yayasan untuk melakukan pembayaran terhadap pihak ketiga terhenti atau dengan kata lain Yayasan dinyatakan pailit dan meninggalkan sejumlah utang piutangpadapihakketiga.

Dalam hai ini, pihak yang dapat dimintakan pertanggungjawaban ialah Pengurus Yayasan yang merupakan salah satu organ Yayasan yang bertanggungjawab atas semua kegiatan usaha dan segala akibat hukum yang ditimbulkan dari kegiatan usaha Yayasan yang telah berjalan. Saat Yayasan dinyatakan pailit atau berada dalam keadaan berhenti membayar maka secara tidak langsung organ Yayasan yang dapat dimintakanpertanggungjawabannyaadalah PengurusYayasan.

(18)

8

Hal inilah yang melatarbelakangi untuk memilih judul:

“Tanggung jawab pengurus Yayasan yang dinyatakan pailit menurut Undang-UndangNomor28tahun2004.”

B. RumusanMasalah

Berdasarkan uraian singkat diatas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalahsebagaiberikut:

1. Bagaimanakah bentuk pertanggungjawaban pengurus Yayasan yang dinyatakan pailitmenurutUndang-UndangNomor28 Tahun2004?

2. Bagaimana status kekayaan yang didapat dari kegiatan usaha Yayasan, baikhutangmaupunpiutangYayasanyangdinyatakanpailittersebut?

C. Ruang Lingkup

Ruanglingkuppenelitianterhadap masalahtersebutakandititik beratkan pada tanggung jawab pengurus Yayasan yang dinyatakan pailit menurut Undang-UndangNomor28 Tahunn 2004tentangYayasan yangpada pembahasannya akan dikaitkan pada Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang serta tidak menutup kemungkinan menyinggunghal-halyangrelevan.

(19)

9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan

a. Untuk mengetahui bentuk pertanggungjawaban pengurus Yayasan dinyatakan pailit menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004tentangYayasan

b. Untuk mengetahiu dan memahami status kekayaan yang didapat dari kegiatan usaha Yayasan baik hutang maupun piutang Yayasan yang dinyatakan pailittersebut.

yang

2. Manfaat

a. Dari sudut teoritis, diharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangsih bagi dunia ilmiah dalam memperkaya khasanah kepustakaan mengenai tanggung jawab pengurus Yayasan yang dinyatakan pailit menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan.

b. Dari sudut praktis, diharapkan penelitian dapat memberikan pemahaman dan kejelasan mengenai Yayasan sebagai pranata hukum untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.

(20)

10

E. MetodePenelitian 1. TipePenelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, yang menganalisis asas-asas hukum, sistematika terhadap ketentuan mengenai kedudukan tanggung jawab Yayasan yang dinyatakan pailit menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 dan menelaah data-data sekunder berupa bahan-pengurus

bahan kepustakaan dengan didukung data primer yang terkait bahan hukum yang bersifat mengikat berupa perundang-undangan guna memperolehhasilpenelitianyangbenardan objektif.

2. JenisdanSumberData

Jenisdata yangdigunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder,yangmeliputibahan-bahan kepustakaanyang diperolehdari :

1. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat, yaitu terdiri dari peraturan perundang-undangan, yang meliputi Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagimana yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, Undang-Undang nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan kewajiban Pembayaran, Peraturan Pemerintah dan

(21)

11

Yurisprudensi-Yurisprudensi yang berkaitan dengan Yayasan dan Kepailitan.

2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan hukum primer, yang meliputi buku-buku literature,hasilkaryailmiahsaijana, dan ketentuan lain yangberkaitan dengan tanggung jawab pengurus Yayasan yang dinyatakan pailit menurutUndang-UndangNomor28 Tahun2004tentangYayasan. 3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk

maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, meliputikamus,ensiklopedia,dan lain-lain.

4. TeknikPengumpulan Data

Dalam penulisaninidatayangdikumpulkanberdasarkan :

Penelitian kepustakaan (libraryresearch), yaitu penelitianyangdilakukan untuk memperoleh data skunder dengan cara mengumpulkan, membaca, dan mempelajari literatur-literatur, artikel, dan peraturan perundang-undangan yangberhubungan dengan masalah yangditeliti.

(22)

12

5. AnalisisData

Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif kualitatif, yangbertujuan untukmengerti atau memahami gejalayangditeliti. Proses analisi data dilakukan terhadap data sekunder atau kepustakaan dengan mengkaji bahan-bahan hukum, baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder sehingga dapat ditarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

(23)

DAFTARPUSTAKA

Buku-Buku:

Abdul R. Saliman, SH, MM, Hermansyah SH, M.Hum dan Akmad Jalis, SH, MA, HukumBisinis UntukPerusahaan Teoridan ContohKasus, Kencana,Jakarta, 2005.

Ahmad Yani danGunawan Widjaja,SeriHukumBisnisKepailitan,PTRajaGrafindo Persada,Jakarta.2000.

ChidirAli,BadanHukum,Alumni,Bandung,2005.

Elsi Kartika, S.H, M.H dan Advendi Simangungsong, S.H, MM, Hukum Dalam Ekonomi(EdisiRevisi), PT.Gramedia WidiasaranaIndonesia,Jakarta,2005. H.P. Panggabean, Praktik Peradilan Menangani Kasus Aset Yayasan dan Upaya

Penanganan Sengketa melalui Alternatif Penyelesaian Sengketa, Pustaka SinarHarapan, Jakarta,2002.

I.G. Rai Widjaya, Hukum Perusahaan Undang-Undangdan Peraturan Pelaksanaan Dibidang Usaha, KesaintBlanc, BekasiTimur,2005.

Jakarta Consulting Group, Reformasi Yayasan PrespektifHukum dan Manajemen, Andi,Yogyakarta,2002.

Munir Fuady, S.H, M.H, L.L.M,PengantarHukumBisnis MenataBisnisModemdi Era Global,PT. CitraAdityaBakti. Bandung,2002.

(24)

Richard Burton Simaputupang, Aspek Hukum Dalam Bisnis (Edisi Revisi), Rineka Cipta. Jakarta,2003.

Prof. DR.Sutan Sjadeini, SH, HukumKepailitan, PT Pustaka UtamaGrafiti.Jakarta, 2002

VictorM. Situmorang,SH danHendri Soekarso,SH,PengantarHukumKepailitandi Indonesia,PTRinekaCipta.Jakarta.

Zainal Asikin, SH,SU,HukumKepailitandanPenundaanPembayarandiIndonesia, Rajawali Pers;Jakarta.

Peraturan Perundang-undangan :

KitabUndang-UndangHukumPerdata(KUHPerdata) Undang-Undang 16Tahun2001 TentangYayasan

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16Tahun2001 TentangYayasan

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang kepailitan dan Penundaan KewajibanPembayaran Utang

Makalah :

(25)

n S Internet: http://www.dikn.depkeu.go.id http://www.hukumonline.com http://hukum-perbankan.blogspot.com http://vahvazein.bogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Persahabatan Raya, Pisangan Timur, Pulogadung 46/BH/KWK.9/I/98 28/01/98 Tidak Aktif 144 Kopeg Kantor Pelayanan Pajak, Jatinegara Jl.. Slamet

e) Terminal cabang tanah, merupakan penghantar listrik berbentuk melingkar mengelilingi dinding gedung sebelah dalam, (ditanam dibawah lantai) menghubung antara distribusi induk

1) Menjamin ketersediaan consumable dan bila terjadi ketidaktersediaan maka MSM wajib menyediakan consumable yang kompatibel dan pembelian tersebut diperhitungkan di dalam target

(1) Guru, yaitu mengamati kegiatan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar pada konsep bangun datar dengan menggunakan kolaborasi model STAD dan pendekatan

Sistem Informasi Sungai dan Pantai (SISPA) Berbasis Web ini dikembangkan untuk membantu Kementerian Pekerjaan Umum dalam rangka melaksanakan pengelolaan data sumber daya air sungai

Konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah didalam suatu medium ( padat, cair, gas ) tau antara medium – medium

harga gabah adalah model hybrid ARIMA (0,1,[12]) BP dengan struktur jaringan 5-14-1 dengan transformasi mean-standar deviasi pada preprocessing dan fungsi aktivasi