• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Medan Design Center.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Medan Design Center."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Desain center dahulunya merupakan tempat promosi benda-benda desain yang

ditawarkan oleh produsen-produsen terhadap para konsumen. Namun seiring dengan

kemajuan zaman, desain center ini mempunyai fugsi sebagai tempat bertemunya para

desainer-desainer dengan para produsen dan konsumennya.

Indonesia merupakan Negara yang berpotensi besar dalam memajukan desain,

dikarenakan sumber daya manusiannya yang kreatif. Banyak sekali desainer-desainer dan

calon desainer yang memiliki kemampuan berkreasi yang tinggi. Maka diharapkan pemerintah

Indonesia dapat lebih memperhatikan desainyang berkembang di Negara ini, dan salah satu

langkahnya adalah dengan membangun sebuah desain center yang mempunyai

fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung kemajuan desain di Negara Indonesia ini.

Penulis mencari sumber data mengenai pengertian Mall itu sendiri, pengertian benua,

buku literature, internet dan sebagainya yang mendukung perancangan ini, Tujuan pembuatan

laporan Tugas Akhir ini untuk memenuhi prasyarat meraih gelar sarjana di Universitas Kristen

Maranatha Fakultas Seni Rupa dan Desain.

Makalah ini berisikan mengenai sebuah Design Center yang dirancang sedemikian

rupa sehingga menyerupai studi literature, penulis mendapat semua pengetahuan baru yang

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...5

1.3 Tujuan Perancangan ...5

1.4 Sistematika Penulisan ...5

BAB II LANDASAN TEORI MEDAN DESIGN CENTER 2.1 Design Center...6

a. Studi Banding Jakarta Design Centre ...7

b. Sistem Sirkulasi Pusat Perbelanjaan ...8

1. Sistem Banyak Koridor ...8

2. Sistem Plaza ...9

3. Sistem Mall ...10

c. Studi Ergonomi ...11

2.2 Tema Pluralitas Budaya di Medan ...13

(3)

b. Jawa ...19

c. Etnis Cina/ Tiongkok ...22

d. Melayu ...25

e. Sunda ...27

BAB III DESKRIPSI OBYEK STUDI PERANCANGAN MEDAN DESIGN CENTER 3.1 Deskripsi Proyek ...29

3.2 Analisis Fisik ...30

3.2.1 Analisis Site ...32

3.3 Programming ...33

3.3.1 Struktur Organisasi ...33

3.3.2 Job Desk ...34

3.3.3 User Activity ...35

3.3.4 Program Fasilitas ...36

(a) One Stop Shopping ...36

(b) Lobby ...36

(c) Food Court ...36

(d) Bisnis Center (virtual office) ...36

(e) Library ...37

(f) Office ...37

(g) Ruang Seminar ...37

(4)

(i) Retail ...38

3.3.6 Besaran Ruang ...40

3.3.7 Bubble Diagram ...41

3.3.8 Zoning dan Bloking ...47

3.4 Penerapan Konsep Pruralitas Budaya ke dalam Desain Medan Design Center ...53

a. Penerapan Konsep Budaya Batak ...53

b. Penerapan Konsep Budaya Jawa ...54

c. Penerapan Konsep Budaya Tionghoa ...55

d. Penerapan Konsep Budaya Melayu ...56

e. Penerapan Konsep Budaya Sunda ...56

BAB IV PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MEDAN DESIGN CENTER 4.1 Sejarah Singkat Rumah Adat Batak ...57

4.2 Mengenal Rumah Adat Suku Batak ...63

4.3 Filosofi Pengambilan Bentuk Bangunan dari Rumah Adat Batak...65

4.4 Penataan Layout Ruang ...66

(5)

1. Lobby ...74

2. R. Retail ...76

3. R. Meeting / Pertemuan ...78

4. Area Foodcourt ...80

BAB V SIMPULAN ...83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(6)

DAFTAR GAMBAR

1.1 Foto Keadaan Pusat Penjualan Material di Kota Medan ...2

1.2 Foto Keadaan Pusat Penjualan Material di Kota Medan ...2

1.3 Foto Keadaan Pusat Penjualan Material di Kota Medan ...3

1.4 Foto Keadaan Pusat Penjualan Material di Kota Medan ...3

2.1 Foto Fasad Jakarta Design Centre ...7

2.2 Foto Showroom Jakarta Design Centre...7

2.3 Foto Interior Jakarta Design Centre ...8

2.4 Gambar Sistem Banyak Koridor ...9

2.5 Gambar Sistem Plaza ...10

2.6 Sistem Mall ...10

2.7 Gambar Analisis Bubble Diagram Standar Retail ...11

2.8 Gambar Analisis Zona Aktivitas ...11

2.9 Gambar Standar Ergonomi Counter ...12

2.10 Gambar Standar Counter ...12

(7)

2.12 Rumah Adat Batak dan Kain Ulos ...15

2.13 Ornamen Rumah Batak ...17

2.14 Rangka Rumah Joglo ...20

2.15 Rangka Rumah Joglo dan Ornamen ...20

2.16 Eksterior ornament dan bentuk khas Tiongkok ...23

2.17 Eksterior ornament dan bentuk khas Tiongkok ...24

2.18 Ilustrasi Rumah Adat Melayu ...25

2.19 Ilustrasi Rumah Adat Sunda ...27

2.20 Kesenian Sunda ...28

3.1 Foto tampak depan bangunan Myhotel ...30

3.2 Foto tampak depan resepsionis Myhotel ...31

3.3 Foto tampak depan resepsionis Myhotel ...31

4.4.1 Tata Letak Bangunan Kota Medan ...67

4.4.2 Tata Letak Bangunan Kota Medan ...68

4.4.3 Tata Letak Bangunan Kota Medan ...68

4.4.4 Denah Lokasi ...69

(8)

4.4.6 Denah General lt.2 ...70

4.4.7 Denah General lt.3 ...70

4.4.8 Denah General lt.4 ...71

4.4.9 Denah General lt.5 ...71

4.4.10 Denah General lt.6 ...72

4.4.11 Denah General lt.7 ...72

4.4.12 Denah General lt.8 ...73

4.4.13 Denah General lt.9 ...73

4.5.1.1 Denah Lobby ...74

4.5.1.2 Ukiran Pilar ...75

4.5.1.3 Ukiran Pilar ...75

4.5.1.4 lobby MDC ...76

4.5.2.1 R. Retail ...77

4.5.2.2 R. Retail ...77

4.5.2.3 R. Retail ...78

4.5.3.1 R.Meeting...79

(9)

4.5.3.3 R.Meeting...80

4.5.4.1 Area Foodcourt ...81

4.5.4.2 Area Foodcourt ...81

4.5.4.3 Area Foodcourt ...82

4.5.4.4 Area Foodcourt ...82

(10)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA – BANDUNG 2011 Page 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan di Indonesia sebagai Negara berkembang menjadi sebuah hal yang

aktual. Pembangunan di segala bidang termasuk dalam perkembangan kota menjadi sebuah

kota modern yang terus meningkat membuat kebutuhan akan penyaluran jasa dan barang

pembangunan sebagai suatu hal yang krusial. Medan merupakan kota pembangunan yang

meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk di dalamnya. Kebutuhan primer manusia

dalam hal ini adalah hunian menjadi sebuah aspek yang ikut berkembang.

Dalam terwujudnya sebuah hunian, dibutuhkan barang dan jasa yang berkaitan

dengan material bangunan. Di kota Medan, pemenuhan bahan bangunan ini cenderung

terbatas. Penjualan bahan bangunan masih mengandalkan toko-toko distribusi yang bertempat

di rumah toko di pusat kota. Komunitas rumah toko yang berada di pusat kota ini dirasa

kurang nyaman bagi kebanyakan pembeli bahan bangunan. Selain pembeli diharuskan

berjalan dari satu toko ke toko lain dan kurangnya spesifikasi bahan yang dibutuhkan.

Kenyamanan saat ini sangat dibutuhkan oleh manusia modern yang cenderung kritis.

Keberadaan pemenuhan fasilitas material di kota Medan yang terbatas ini dirasa juga kurang

praktis. Masyarakat modern membutuhkan sesuatu yang mudah dijangkau. Berikut ini adalah

gambar keadaan pemenuhan penyediaan bahan bangunan dan jasa yang berada di Kota

(11)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA – BANDUNG 2011 Page 2

Gambar 1.1 Keadaan Pusat Penjualan Material di Kota Medan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2011)

Gambar 1.2 Keadaan Pusat Penjualan Material di Kota Medan

(12)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA – BANDUNG 2011 Page 3

Gambar 1.3 Keadaan Pusat Penjualan Material di Kota Medan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2011)

Gambar 14 Keadaan Pusat Penjualan Material di Kota Medan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2011)

Keterbatasan di kota Medan tersebut yang membuat penulis menggagaskan sebuah

ide untuk mengatasi masalah ini. Keterbatasan ini dapat ditanggulangi bila terdapat sebuah

fasilitas publik yang memudahkan masyarakat kota Medan untuk menjangkau berbagai

kebutuhan material pembangunan. Fasilitas yang memudahkan untuk penyaluran barang dan

(13)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA – BANDUNG 2011 Page 4 Medan Design Center merupakan sebuah pendukung pembangunan sebagai fasilitas

yang menyatukan berbagai kebutuhan pembangunan dalam satu lokasi. Fasilitas ini

memenuhi berbagai kebutuhan desain antara lain pemenuhan kebutuhan material, furniture,

jasa, dan informasi. Pemilihan lokasi untuk perancangan Medan Design Center bertempat

pada pusat pembangunan kota Medan yaitu sebagai pendukung pembangunan tersebut.

Lokasi perancangan bertempat di Jalan Surabaya Medan sebagai lokasi yang dinilai sebagai

pusat pembangunan.

Kota Medan sebagai kota yang marak akan pembangunan memiliki karakteristik yang

beragam. Hal ini juga diimbangi dengan beragamnya etnis dan suku bangsa yang menetap di

kota ini. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengangkat sebuah tema pluralitas budaya pada

perancangan Medan Design Center, sebagai cerminan karakteristik kota Medan. Suku bangsa

mayoritas yang menetap di kota Medan antara lain adalah Suku Batak, Jawa, Tionghoa,

Sunda, dan Melayu.

Pluralitas budaya diangkat sebagai tema perancangan dengan maksud merangkul

berbagai etnis yang bernaung di kota Medan agar bersatu dalam keragaman tersebut. Selain

itu, perancangan ini mengetengahkan berbagai fasilitas pemenuhan kebutuhan barang

pembangunan. Fasilitas ini dibuat dengan mengumpulkan berbagai macam tenant untuk

kemudian dikelompokan berdasarkan klasifikasi jenis barang tersebut. Hal ini untuk

memudahkan pembeli untuk menemukan barang yang dibutuhkannya, yaitu di Medan Design

Center.

Untuk memberikan layanan jasa konsultan dan tenaga tukang, Medan Design Center

menyediakan fasilitas ini sebagai pemenuhan kebutuhan pasar. Medan Design Center ini

memiliki fasilitas lain seperti lobby area, one stop shopping, Retail, ATM Center, Counter,

area pameran, R.konsultasi, office, auditorium, food court, meeting area, dan yang akan

menjadi vocal point di Medan Desain Center ini adalah bagian Pilar yang diberi ukiran

berdasarkan suku-suku tertentu yang berada di lantai 1 (loby, one stop shopping, atm center),

lantai 2,3,dan 4 (retail), lantai 5 (pameran), lantai 6 (R.Auditorium, R.Konsultasi), lantai 7 (R.

meeting dan office), lantai 8 (food court).

Fasilitas sebagai pelengkap Medan Design Center tersebut. Berdasarkan kebutuhan

(14)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA – BANDUNG 2011 Page 5 1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada perancangan ini antara lain adalah :

a. Bagaimana merancang fasilitas di dalam Medan Design Center ?

b. Bagaimana merancang sebuah Medan Design Center dengan tema pluralitas

budaya?

c. Bagaimana merancang sebuah konsep desain one stop shopping?

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perencanaan yang akan dibuat adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui desain yang cocok dalam merancang sebuah design center.

2. Untuk merancang sebuah fungsi design center yang mengidentitaskan

pluralitas budaya.

3. Untuk merancang sebuah Medan Design Center dengan konsep desain one

stop shopping.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan

perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan teori mengenai pengertian dan perkembangan desain. Pengertian

tentang Design Center itu sendiri. Pengertian tentang objek-objek yang ditampilkan

seperti furniture. Pengertian tentang Exhibition dan retail desain yang baik. Pengertian

tentang sebuah bisnis center dengan virtual office. Dan ergonomi yang sesuai bagi

fasilitas-fasilitas yang terdapat di Design Center ini. Pengertian mengenai konsep yang

dipilih untuk design center tersebut dan hasil observasi mengenai konsep tersebut.

BAB III : Deskripsi Obyek Studi yang meliputi studi image, analisis bangunan, analisis

kebutuhan ruang, programming, kedekatan ruang, besaran ruang, serta zoning dan

bloking.

BAB IV : Ide Implementasi Konsep dan Hasil Perancangan yang meliputi konsep yang

diterapkan pada denah general, denah khusus, potongan, detail, dan lain-lain.

(15)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA – BANDUNG 2011 Page 83 .

BAB V

SIMPULAN

Beberapa simpulan dari hasil Medan Design Center ini adalah :

1. Pluralitas budaya diangkat sebagai tema perancangan dengan maksud merangkul

berbagai etnis yang bernaung di kota Medan agar bersatu dalam keragaman tersebut.

Selain itu, perancangan ini mengetengahkan berbagai fasilitas pemenuhan kebutuhan

barang pembangunan.

2. Selain itu, dalam perancangan Medan Design Center ini menggunakan standar

ergonomi sesuai dengan ergonomi kebutuhan orang dewasa, dalam berbagai jenis

ruang dan aktivitas yang terjadi didalamnya. Dengan demikian pengunjung Medan

Design Center ini akan merasakan kenyamanan dalam setiap aktivitasnya.

3. Dalam proses mendesain Medan Design Center ini, inspirasi konsep awal berdasarkan

Jakarta Design Center ( JDC ).

4. Efek-efek dramatis pada ruang public maupun semi public dibentuk dari penataan

pencahayaan menggunakan hidden lamp dan beberapa spot light yang berpadu dengan

material disekitar sumber cahaya, sehingga nuansa ruang lebih terasa hangat dari

(16)

DAFTAR PUSTAKA

BukuSumber:

Panero, Julius danZelnik, Martin.(1979). Human Dimension and Interior

Space.Michigan : Whitney Library of Design.

Neufert, Ernst. (1970). Architects' data.Michigan : Archon Books

Website:

Ulos.[Online]. Tersedia: http://www.silaban.net/2006/10/07/ulos/[10

Mei2011]

Dullah. (2011). RumahAdatJawa Tengah.[Online].Tersedia:

http://insinyurdullah.blogspot.com/2010_01_01_archive.html [10 Mei 2011]

Denny. (2011). RumahAdatSunda.[Online].Tersedia:

http://www.fsrd.itb.ac.id/wp-content/uploads/2007/11/RUMAH%20TRADISIONAL%20SUNDA.pdf[10

Mei 2011]

ArsitekturTiongkok.[Online].Tersedia:.http://archipeddy.com/index.php?optio

n=com_content&view=article&id=194%3Aarsitektur-tiongkok&catid=113%3Aartikel&Itemid=27 [10 Mei 2011]

RumahMelayuNegeri Sembilan.[Online]. Tersedia:

(17)

http://www.mail-archive.com/filsafat@yahoogroups.com/msg03391.html

08des09 10.20PM

http://shopingmall.blogspot.com/2007/04/pengertian-sistem-sirkulasi.html

17des09 4.39 PM

http://laode-ardiansyah.blogspot.com/2009/10/efinisi-pasar.html

17des09 8.53 PM

http://johmy.web44.net/Asia.htm 10.00

Gambar

Gambar 1.1 Keadaan Pusat Penjualan Material di Kota Medan
Gambar 1.3 Keadaan Pusat Penjualan Material di Kota Medan

Referensi

Dokumen terkait

Rancang bangun sistem penjualan berbasis web adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk melakukan proses penyimpanan sekaligus mendukung persediaan perusahaan dalam

Sistem pembelajaran matematika trigonometri dibangun dengan menggunakan tool Multimedia Adobe Flash sehingga materi pelajaran trigonometri menjadi lebih menarik dan

( disposable diapers ) positif mengandung formaldehida, sehingga dilakukan penetapan kadar formaldehida pada ketiga merek popok bayi ( disposable diapers )

[r]

yang ditujukan kepada Unit layanan Pengadaan Kernemerian Pennduslrian. Demikian

Endah Ngestining Rahayu, S.Pd SD SD KANISIUS BONOHARJO Kec.. Chrisna Murti Banu Winarsa SD SD BOPKRI

Hasil : sebanyak 31 orang penderita TB paru dan 31 orang yang bukan penderita TB paru ikut dalam penelitian ini. Tidak dijumpai defisensi Vitamin D dalam penelitian ini. Rerata

Berdasarkan dari uraian latar belakang yang telah disampaikan, maka dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh City Branding, Motivasi Wisata, EWOM, Citra Destinasi dan Daya