• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Parameter Kuat Geser Tanah Tak Jenuh Air Secara Tidak Langsung Menggunakan Soil-Water Characteristic Curve (SWCC).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Parameter Kuat Geser Tanah Tak Jenuh Air Secara Tidak Langsung Menggunakan Soil-Water Characteristic Curve (SWCC)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN PARAMETER KUAT GESER TANAH TAK

JENUH AIR SECARA TIDAK LANGSUNG MENGGUNAKAN

SOIL-WATER CHARACTERISTIC CURVE

Aulia Handayani NRP : 0121088

Pembimbing : Ir. Theo F. Najoan, M. Eng.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Tanah tak jenuh merupakan tanah yang memiliki dua fase fluida pada rongga antar partikel tanahnya, yaitu fase cair dan udara. Selisih antara nilai tekanan udara pori dan tekanan air pori dikenal dengan istilah matrics suction ( ua

-uw ). Nilai matrics suction ini bergantung pada kadar air yang berpengaruh

terhadap kuat geser tanah.

Dilakukan analisa prediksi parameter kekuatan geser tanah tak jenuh air dengan menggunakan metode tidak langsung ( indirect method ) menggunakan Soil-water Characteristic Curve ( SWCC ) dengan mengambil data hasil pengujian Triaxial pada kondisi consolidated undrained (CU) dari tugas akhir Alpond Sirait ( 2005) pada Bendungan Danau Tua, Rote Timor dan Bendungan Haekrit, Atambua Timor dan dengan mengambil data dari hasil pengujian tanah tak jenuh dari lokasi Embung Pompong, Desa Batu Tering, Sumbawa ( Nusa Tenggara Barat ) dengan menggunakan peralatan triaxial yang dimodifikasi dengan metode SWCC.

SWCC merupakan suatu metode yang mempelajari karakteristik dan tingkah laku tanah, gravimetric water content, volumetric water content, derajat kejenuhan dan matrics suction. SWCC ini digunakan sebagai alat untuk memprediksi parameter kuat geser tanah.Dari hasil analisa dan perhitungan data untuk parameter kuat geser tanah tak jenuh dengan SWCC, kemudian hasilnya digambarkan dalam suatu kurva keruntuhan lingkaran mohr-coulomb untuk tanah tak jenuh, sesuai dengan nilai matric suction yang diprediksikan. Didapat nilai rata-rata (Øb) untuk Danau Tua nilai matric suction 150 = 44.146° dengan kohesi rata-rata 151.052 kPa, untuk Haekrit rata-rata (Øb) nilai matric suction 150 = 40.002° dengan kohesi rata-rata 141.612 kPa, untuk Embung Pompong berdasrkan empris rata-rata (Øb) nilai matric suction 150 = 50.825° dengan kohesi rata-rata 190.083 kPa sedangkan berdasarkan pengujian rata-rata (Øb) nilai matric suction 141.6 = 39.499° dengan kohesi rata-rata 122.723 kPa.

(2)
(3)
(4)

2.7.1 Kondisi Permukaan Tanah ………. 25

2.9.2 Modifikasi Alat Triaxial untuk Uji Kuat Geser Tanah Tak Jenuh ………. 42

2.10 Soil-Water Characteristic Curve ( SWCC ) ………... 43

2.10.1 Hubungan Antara SWCC dan Kuat Geser Tanah Tak Jenuh 43 2.10.2 Penggunaan SWCC dalam Prediksi Kuat Geser untuk Tanah Tak Jenuh ……….. 46

(5)
(6)

3.7.4.1 Metode Back Pressure ……… 77

3.7.4.2 Tahap Konsolidasi... 85

3.7.4.3 Tahap Pengujian Kuat Geser... 86

3.7.4.4 Tahap Pasca Uji Geser ... 88

3.7.4.5 Prediksi Parameter Kuat Geser dari Data Hasil Uji Triaxial Kondisi CU ………. 88

3.8 Uji Triaxial Untuk Tanah Tak Jenuh dengan SWCC Menggunakan Peralatan Triaxial yang Dimodifikasi ………. 89

4.5 Analisa Hasil Pengujian Tanah Tak Jenuh pada Embung Pompong 105 4.6 Hasil Perhitungan Parameter Kuat geser Berdasarkan Pengujian pada Embung Pompong ………. 108

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 111

5.1 Kesimpulan ... 111

(7)

5.2 Saran ... 114 DAFTAR PUSTAKA ... 116 LAMPIRAN ... 117

(8)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

a = Parameter tanah suction yang berhubungan dengan nilai udara yang masuk ketanah

AASTHO = American Association of State Highway and Transportation ASTM = American Society for Testing Materials

b = Parameter tanah diperubahan kelandaian di SWCC B = Koefisien tekanan air pori

c = Kohesi total

c = Parameter tanah di residual kadar air

c’ = Kohesi efektif

k = Koefisien permeabilitas

LL = Batas cair

n = Porositas

(9)

p = Tekanan total

P = Tekanan efektif

PI = Indeks plastisitas

PL = Batas plastis

S = Derajat kejenuhan

SWCC = Soil-water Characteristic Curve ua = Tekanan udara pori

uw = Tekanan air pori

(ua-uw) = Matrics suction

(ua-uw)d = Air entry-value pada high air entry disk

USCS = Unified Soil Classification System

(10)

γw = Berat volume air

σ = Tegangan normal total

σ1 = Tegangan utama mayor

σ3 = Tegangan utama minor

σ’ = Tegangan normal efektif σ1’ = Tegangan utama mayor efektif

σ3’ = Tegangan utama minor efektif

σff = Tegangan normal pada saat runtuh

θw = Volumetrik kadar air

θsat = Volumetrik kadar air pada saat jenuh

τ = Tegangan geser

τff = Tegangan geser saat runtuh

φ = Sudut geser dalam total φb

= Sudut geser yang menunjukkan perubahan matrics suction φ’ = Sudut geser dalam efektif

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan plastisitas ………... 7

Gambar 2.2 Hubungan berat-volume ……… 10

Gambar 2.3 Pembagian studi mekanika tanah ……….. 16

Gambar 2.4 Elemen-elemen tanah tak jenuh ……… 17

Gambar 2.5 a) Model tanah 4 fase b) Model tanah 3 fase ……… 18

Gambar 2.6 Pembagian lapisan tanah berdasarkan kejenuhannya ……... 19

Gambar 2.7 Percobaan dengan menggunakan pipa kapiler, muka air tanah dimodelkan sebagai permukaan air pada bejana ( datum ) .. 22

Gambar 2.8 Distribusi tekanan air pori dibawah permukaan tanah …….. 22

Gambar 2.9 Teknik aksis translasi ………... 23

Gambar 2.10 Variasi nilai matrics suction pada tanah terbuka ……….….. 26

Gambar 2.11 Jet fill tensiometer ………..……… 30

Gambar 2.12 Konvensional tensiometer ………. 30

Gambar 2.13 Axis Translation Apparatus ………... 31

Gambar 2.14 Axis Translation Apparatus ( Olson dan Langfelder, 1965 ) 32

Gambar 2.15 Kuat geser tanah jenuh ... 37

Gambar 2.16 Kuat geser tanah tak jenuh ... 38

Gambar 2.17 Skema alat triaxial ( Bishop dan Bjerrum, 1960 ) ………….. 39

Gambar 2.18 Kurva Soil-Water Characteristic Curve ( SWCC ), Hubungan Antara derajat kejenuhan dan matrics suction ………... 44

(12)

Gambar 2.19 Tipikal SWCC untuk tanah kering dan tanah basah ………. 45

Gambar 2.20 a) SWCC ; b) Perilaku kuat geser sebagai hubungan dengan SWCC ………... 45

Gambar 2.27 Hubungan antara parameter pengukuran ( κ ) dan Indeks plastisitas ( PI ) ( Vanapalli dan Fredlund, 2000 ) ………. 56

Gambar 3.1a Bagan alir penelitian ... 57

Gambar 3.1b Bagan alir perhitungan kuat geser secara empiris ………… 58

Gambar 3.1c Bagan alir perhitungan kuat geser berdasarkan hasil pengujian ……….. 59

Gambar 3.2a Pemberian tegangan keliling sebesar 0.5 kg/cm2 ... 80

(13)

Gambar 3.3 Proses Konsolidasi ... 86

Gambar 3.4 Proses Uji Geser ... 87

Gambar 3.5 High air entry disk ………. 90

Gambar 4.1 Distribusi ukuran butir ... 99

Gambar 4.2 Hubungan axial strain dengan pore pressure ... 100

Gambar 4.3 Lingkaran Mohr-Coulomb Triaksial Tipe CU ... 101

Gambar 4.4 Soil-water Characteristic Curve Hubungan antara matrics suction dan derajat kejenuhan …. 103

Gambar 4.5 Kurva keruntuhan lingkaran Mohr-Coulomb untuk tanah tak Jenuh untuk tanah TPD.1 ……….…. 105

Gambar 4.6 Perbandingan antara data eksperimen dan hasil pengujian Hubungan antara matrics suction dan derajat kejenuhan ….. 107

Gambar 4.7 Perbandingan antara data eksperimen dan hasil pengujian Hubungan antara matrics suction dan volumetric water content 107 Gambar 4.8 Kurva keruntuhan lingkaran mohr-coulomb tanah tak jenuh untuk Embung Pompong berdasarkan empiris ……….. 109

Gambar 4.9 Kurva keruntuhan lingkaran mohr-coulomb tanah tak jenuh untuk Embung Pompong berdasarkan hasil pengujian …….. 110

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil uji soil properties untuk Bendungan Danau Tua dan Haekrit ………. 96

Tabel 4.2 Hubungan plasticity index dengan tingkat plastisitas untuk Bendungan Danau Tua dan Haekrit ………. 97

Tabel 4.3 Sifat-sifat tanah berdasarkan plasticity index untuk Bendungan Danau Tua dan Haekrit ……….. 97

Tabel 4.4 Penentuan jenis tanah dari plasticity chart untuk Bendungan Danau Tua dan Haekrit ……….. 97

Tabel 4.5 Data uji geser tipe CU untuk Bendungan Danau Tua dan Haekrit ……….. 101

Tabel 4.6 Parameter sudut geser dalam dan kohesi dari lingkaran Mohr-Coulomb tipe CU ... 102

(15)

Tabel 4.8 Hasil perhitungan Parameter kuat geser tanah tak jenuh ….. 104 Tabel 4.9 Hasil pengujian tanah tak jenuh untuk Embung Pompong … 106 Tabel 4.10 Hasil perhitungan parameter kuat geser tanah tak jenuh

berdasarkan empiris ……….. 108 Tabel 4.11 Hasil perhitungan parameter kuat geser tanah tak jenuh

berdasarkan pengujian ……….. 109

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Hasil uji Triaxial kondisi CU untuk daerah Danau tau,

Haekrit ( Alpon Sirait,2005 )

Lampiran 2 Hasil uji Triaxial kondisi CU untuk daerah

Embung Pompong

Lampiran 3 Hasil perhitungan parameter kuat geser untuk tanah tak jenuh berdasarkan empiris dan hasil pengujian

Lampiran 4 Hasil pengujian tanah tak jenuh Embung Pompong berdasarkan SWCC untuk Embumg Pompong

Lampiran 5 SWCC hasil perhitungan secara empiris untuk Bendungan Danau Tua, Haekrit dan Embung Pompong

(17)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan.

Tanah tak jenuh adalah tanah yang memiliki dua fase fluida yaitu

air dan udara pada rongga antar partikel tanahnya. Kuat geser tanah tak

jenuh tidak hanya bergantung pada kohesi dan sudut dalam saja, tetapi

bergantung juga pada tegangan normal ( σ - ua ) dan matrics suction.

(18)

Matrics suction ini adalah selisih antara dua tegangan permukaan yaitu

tekanan udara pori ( ua) dan tekanan air pori ( uw ).

Analisa penentuan parameter kuat geser untuk tanah tidak jenuh ini

diambil dari data hasil uji geser triaxial pada kondisi consolidated

undrained (CU) pada lokasi bendungan Danau Tua, Rote ( Nusa Tenggara

Timor ) dan bendungan Haekrit, Atambua Timor ( Nusa Tenggara Timor )

(Alpon Sirait, 2005) dengan menggunakan metode Soil Water

Characteristic-Curve (SWCC). Dan data pengujian tanah tak jenuh pada

lokasi Embung Pompong, dengan menggunakan peralatan triaxial yang

dimodifikasi dengan menggunakan metode SWCC.

1.2 Maksud dan Tujuan Analisa

Maksud dari metode pengujian dan analisa ini adalah untuk

mendapatkan parameter-parameter kekuatan geser tanah tak jenuh, yaitu :

1. Kohesi efektif ( c’ ).

2. Sudut geser dalam efektif ( φ ).

3. Sudut yang menunjukkan perubahan kuat geser tanah yang besarnya

bergantung pada besarnya nilai matrics suction ( φb ).

1.3 Ruang lingkup pembahasan

Dalam penulisan tugas akhir ini perlu adanya batasan-batasan

permasalahan agar penulisan tugas akhir ini memiliki batasan yang jelas,

sehingga masalah yang dibahas tidak terlalu luas.

(19)

Pada tugas akhir ini terdapat penjelasan mengenai uji triaxial yang

dilakukan dalam kondisi CU ( Consolidated Undrained ) dan pengujian

tanah tak jenuh, dimana untuk parameter kuat geser tanahnya akan dicari

dengan metode Soil Water Characteristic Curve ( SWCC ).

SWCC ini adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk

memprediksi kuat geser untuk tanah tak jenuh yang mempelajari hubungan

antara suction tanah, gravimetric water content ( w ), volumetric water

content ( θ ), dan derajat kejenuhan ( S ). Didapat distribusi perubahan

tanah, air dan udara sebagai keadaan perubahan tegangan yang didapat

dari kurva antara matrics suction dan derajat kejenuhan. Selain itu

perubahan kontak area air, udara, matrics suction dan pengaruh tingkah

laku dari tanah tak jenuh dapat dipelajari dari metode ini.

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penulisan tugas akhir,

maksud, tujuan pengujian dan analisa, serta ruang lingkup pembahasan

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

permasalahan yang dibahas juga pengetahuan dasar atau ringkasan dari

hal-hal tersebut. Hal tersebut adalah berupa ringkasan dan teori penjelasan

(20)

mengenai tanah tak jenuh juga mengenai penentuan parameter kuat geser,

pengujian triaxial termasuk maksud, tujuan dan prosedur pengujian yang

diperoleh dari kepustakaan serta laporan-laporan tugas akhir sebelumnya.

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

Pada bab ini terdapat tahap-tahap pengujian parameter kuat geser dengan

uji triaxial, kondisi CU ( tugas akhir Alpon Sirait, 2005 ) dan uji tanah tak

jenuh dangan menggunakan peralatan triaxial yang dimodifikasi dengan

metode Soil-water Characteristic Curve, untuk mendapatkan gambaran

dan hasil uji secara jelas dan nyata.

BAB IV ANALISA DATA DAN HASIL UJI

Bab ini memuat dan menjelaskan mengenai deskripsi hasil pengujian yang

berupa proses perhitungan, penyusunan termasuk deskripsi contoh tanah,

data hasil pengujian dan perhitungan untuk parameter kuat geser tanah tak

jenuh baik pengolahan data secara empiris maupun hasil pengujian dan

penggambaran kurva keruntuhan lingkaran mohr-coulomb untuk tanah tak

jenuh.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan kesimpulan yang diambil setelah proses pengujian,

perhitungan dan penggambaran yang dilakukan sebagai upaya

pengambilan inti sari dari proses penyusunan tugas akhir ini. Selain itu,

dikemukakan juga mengenai saran-saran yang sekiranya dapat

memberikan masukan pada penyusunan tugas akhir berikutnya.

(21)

KESIMPULAN

Dari hasil analisa dan perhitungan yang sudah dilakukan dapat

diambil kesimpulan bahwa nilai matrics suction yang diambil sebagai

prediksi pada tugas akhir ini masih berada pada boundary effect zone,

dimana nilai tan ≥ tan , dapat disimpulkan nilai dan kohesinya

terus meningkat hingga akhirnya turun ( pada transitions zone nilai tan

< tan ), dan pada nilai matrics suction 10

b

φ φ' φb

b

φ

'

φ 6

kPa nilai = dan nilai

kohesi kembali sama dengan pada keadaan jenuh.

b

φ φ'

(22)

Dari perhitungan didapat rata-rata nilai parameter kuat geser untuk

Bendungan Danau Tua, Bendungan Haekrit dan Embung Pompong

sebagai berikut:

ƒ Bendungan Danau Tua

1. Dari uji geser triaksial CU kohesi efektif rata-rata pada saat jenuh

(matrics suction = 0 kPa) 10,3 kPa, sudut geser dalam efektif 19,87°.

2. Dari hasil perhitungan berdasarkan rumus empiris didapat rata-rata

nilai (

φ

b) sebagai berikut :

- matrics suction 50 = 19.352°

- matrics suction 100 = 33.745°

- matrics suction 150 = 44.146°

3. Dari hasil perhitungan berdasarkan rumus empiris didapat rata-rata

nilai kohesi (c) berdasarkan pertambahan nilai matrics suction sebagai

berikut :

- matrics suction 50 = 22.9441 kPa

- matrics suction 100 = 72.2048 kPa

- matrics suction 150 = 151.052 kPa

Bendungan Haekrit

1. Dari uji geser triaksial CU (matrics suction = 0 kPa) kohesi efektif

rata-rata 17,77 kPa, sudut geser dalam efektif 22,12°.

2. Dari hasil perhitungan berdasarkan rumus empiris didapat nilai

rata-rata (φb) sebagai berikut :

- matrics suction 50 = 19.389°

(23)

- matrics suction 100 = 31.919°

- matrics suction 150 = 40.002°

3. Dari hasil perhitungan berdasarkan rumus empiris didapat rata-rata

nilai kohesi (c) berdasarkan pertambahan nilai matrics suction sebagai

berikut :

- matrics suction 50 = 32.5487 kPa

- matrics suction 100 = 80.2986 kPa

- matrics suction 150 = 144.612 kPa

Lokasi Embung Pompong

1. Dari hasil perhitungan berdasarkan rumus empiris didapat nilai

rata-rata (φb) sebagai berikut :

- matrics suction 50 = 22.871°

- matrics suction 100 = 39.686°

- matrics suction 150 = 50.825°

2. Dari hasil perhitungan berdasarkan Pengujian didapat nilai rata-rata

b) sebagai berikut :

- matrics suction 45.5 = 14.913°

- matrics suction 95.5 = 24.436°

- matrics suction 145.5 = 29.63°

3. Dari hasil perhitungan berdasarkan rumus empiris didapat rata-rata

nilai kohesi (c) berdasarkan pertambahan nilai matrics suction sebagai

berikut :

- matrics suction 50 = 27.091 kPa

(24)

- matrics suction 100 = 88.9803 kPa

- matrics suction 150 = 190.083 kPa

4. Dari hasil perhitungan berdasarkan rumus empiris didapat rata-rata

nilai kohesi (c) berdasarkan pertambahan nilai matrics suction sebagai

berikut :

- matrics suction 50 = 20.196 kPa

- matrics suction 100 = 60.0573 kPa

- matrics suction 150 = 122.723 kPa

(25)

DAFTAR PUSTAKA

1. Anggoro, B.W. (2004), Penentuan Parameter Kuat Geser Tanah Lempung Tak Jenuh dengan Uji Triaksial CU Modifikasi, Skripsi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

2. Bishop, A.W.& Henkel, D.J. (1962), The Measurement of Soil Properties in the Triaxial Test, 2nd Ed, Edward Arnold Ltd., London.

3. Das, Braja M. (1985), Mekanika Tanah - Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis, Jilid 1,2, Terjemahan Noor Endah Mochtar, Ir., M.Sc., Ph.D, dan Indra Surya B. Mochtar, Ir., M.Sc., Ph.D. Principles of Geotecnical Engineering, Penerbit Erlangga, Jakarta.

4. Das, Braja M. (1985), Principle Of Foundation Engineering, PWS Publishing, 4th Ed, USA.

5. Fredlund, D.G.; Rahardjo,H. Soil Mechanics for Unsaturated Soil, a Wiley Interscience Publication. John Wiley & Sons, Inc, 2004.

6. Fredlund, D. G, UnsatVipalli-Fredlund.pdf.

7. Houston, Sandra. L.; Houston, William. N.; Walsh, D. Kenneth; Zapata, E. Claudia, Soil Water Characteristic Curve Variability. SoilwChar.pdf.

8. Laboratorium Mekanika Tanah, Prosedur Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Universitas Kristen Maranatha.

9. Sirait, Alpon.A ( 2005 ), Karakterisasi Bahan Timbunan Tanah Pada Lokasi Rencana Bendungan Danau Tua, Rote Timor dan Bendungan Haekrit, Atambua Timor; Skripsi Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Referensi

Dokumen terkait