• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Gap Kritis Pada Persimpangan Tiga Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Gap Kritis Pada Persimpangan Tiga Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga Bandung."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS GAP KRITIS PADA PERSIMPANGAN TIGA

JALAN ASIA AFRIKA DAN JALAN BRAGA

BANDUNG

VENCE IMANUEL NRP : 0121056

Pembimbing :Ir. SILVIA SUKIRMAN

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Persimpangan pada jalan raya merupakan suatu lokasi yang sangat kompleks, karena terjadi pertemuan kendaraan dari berbagai arah, sehingga berpeluang terjadinya konflik sangat besar. Kendaraan yang hendak melakukan suatu pergerakan lalu lintas, yaitu menyebar, menyatu, ataupun memotong, akan mencari waktu antara yang dapat diterima untuk melakukan pergerakan lalu lintas. Penelitian dilakukan pada persimpangan tiga tak bersinyal Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga, Kota Bandung. Data yang didapatkan merupakan data hasil pengamatan langsung di lapangan selama dua jam meliputi data geometrik, waktu tempuh dan kendaraan yang menyisip dan menunggu.

Waktu antara kritis yang akan dianalisis adalah waktu antara kritis dari jalan mayor dengan memperhitungkan pergerakan kendaraan dari jalan minor.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa waktu antara kritis untuk jam 09:00-10:00 adalah sebesar 4,6 detik dan pada pukul 10:00-11:00 sebesar 4,2 detik yang ternyata lebih besar jika dibandingkan dengan waktu antara kritis rata-rata di Bandung, yaitu sebesar 2,1 detik.

(2)

DAFTAR ISI

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... ii

ABSTRAK...iii

PRAKATA...iv

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN...ix

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Jalan...5

2.2 Karakteristik Arus Lalu Lintas...6

2.2.1 Volume...6

2.2.2 Kecepatan...10

2.2.3 Kerapatan...11

(3)

2.3 Rekayasa Lalu Lintas...12

2.3.1 Karakteristik Pengemudi...13

2.3.2 Rekayasa dan Manajemen Lalu Lintas...13

2.3.3 Gerak dan Manuver Kendaraan...14

2.4 Persimpangan Tak Bersinyal...17

2.5 Definisi Gap dan Lag...20

2.6 Pendugaan Parameter Populasi...25

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian………...27

3.2 Studi Literatur………..27

3.3 Survei Pendahuluan………..28

3.4 Pemilihan Lokasi Survei………...28

3.5 Persiapan Survei Lalu Lintas………...……….30

3.5.1 Waktu Pelaksanaan Survei………..30

3.5.2 Peralatan Survei……….………..30

3.6 Pelaksanaan Survei………...30

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data………...33

4.1.1 Data Geometrik Simpang………34

4.1.2 Data Waktu Antara……….35

4.1.3 Data Jumlah Kendaraan Yang Menyisip dan Menunggu…...39

4.2 Analisis Data………..……….45

4.2.1 Volume Lalu Lintas………45

4.2.2 Perhitungan Gap Kritis………...47

(4)

4.3 Hasil Analisis………..…51

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….52

5.2 Saran………....53

DAFTAR PUSTAKA………54

LAMPIRAN………...………...55

(5)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Notasi

d = Jarak tempuh

h = Waktu antara rata-rata

HV = Kendaraan berat

k = Kerapatan kendaraan pada suatu jalan dengan panjang L

K = Konstanta untuk tingkat kepercayaan 95%

Kend/jam = Satuan arus atau volume dari satu jenis kendaraan

Km = Kilometer

n = Banyaknya kendaraan pada suatu titik pengamatan q = Volume lalu lintas, kendaraan per satuan waktu S = Standar deviasi

Ui = Kecepatan kendaraan di jalan (km/jam)

Us = Kecepatan rata-rata ruang (km/jam)

(6)

Ut = Kecepatan rata-rata waktu (km/jam)

Z 2

α = Nilai dari tabel distribusi normal kumulatif

Singkatan

emp = Ekivalensi mobil penumpang

MKJI = Manual Kapasitas Jalan Indonesia

smp = Satuan mobil penumpang

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Manuver Kendaraan Pada Arus Persilangan Jalan...15

Gambar 2.2 Jarak Gap di Persimpangan Tiga...21

Gambar 2.3 Perhitungan Gap Kritis...23

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian...27

Gambar 3.2 Peta Lokasi Survei Persimpangan Tiga Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga...29

Gambar 3.3 Sketsa Survei Volume...31

Gambar 3.4 Sketsa Survei Waktu Antara...32

Gambar 4.1 Persimpangan Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga...34

Gambar 4.2 Grafik Gap Kritis Pada Jam 09:00-10:00...50

Gambar 4.3 Grafik Gap Kritis Pada Jam 10:00-11:00...51

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 EMP untuk Jalan Perkotaan Tak Terbagi...9

Tabel 2.2 EMP untuk Jalan Perkotaan Terbagi dan Satu Arah...9

Tabel 2.3 Perhitungan Gap Kritis...22

Tabel 2.4 Nilai Gap Kritis yang dibutuhkan Pada Persimpangan di daerah Kota………....24

Tabel 2.5 Nilai Gap Kritis di Sweden...24

Tabel 2.6 Nilai Gap Kritis di U.S.A...24

Tabel 2.7 Nilai Gap Kritis di Germany...24

Tabel 2.8 Nilai-nilai Derajat Kepercayaan dan Z 2 α ...25

Tabel 4.1 Data Geometrik Lokasi survei...34

Tabel 4.2 Waktu Antara di A dan B Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam 09:00-10:00...35

Tabel 4.3 Waktu Antara di A dan B Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam 10:00-11:00...37

Tabel 4.4 Data Kendaraan Menyisip dan Menunggu Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam 09:00-10:00...40

Tabel 4.5 Data Kendaraan Menyisip dan Menunggu Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam 10:00-11:00...42

Tabel 4.6 Nilai Akumulatif Kendaraan Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam 09:00-10:00...47

(9)

Tabel 4.7 Nilai Akumulatif Kendaraan Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam 10:00-11:00...48

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Survei Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam

09:00-10:00...55 Lampiran 2 Data Survei Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam

09:00-10:00 (Lanjutan)...56 Lampiran 3 Data Survei Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam

10:00-11:00...57 Lampiran 4 Data Survei Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam

10:00-11:00 (Lanjutan)...58 Lampiran 5 Data Survei (smp) Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk

Jam 09:00-10:00...59 Lampiran 6 Data Survei (smp) Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk

Jam 09:00-10:00 (Lanjutan)...60 Lampiran 7 Data Survei (smp) Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk

Jam 10:00-11:00...61 Lampiran 8 Data Survei (smp) Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk

Jam 10:00-11:00 (Lanjutan)...62 Lampiran 9 Nilai Akumulatif Kendaraan Menyisip dan Menunggu Pada

Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam 09:00-10:00...63 Lampiran 10 Nilai Akumulatif Kendaraan Menyisip dan Menunggu Pada

Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam 10:00-11:00...64

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persimpangan merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan

kapasitas dan waktu perjalanan pada suatu jaringan jalan, khususnya di daerah

perkotaan. Persimpangan juga merupakan tempat dimana sebagian besar

kecelakaan terjadi. Sekitar dua per tiga kejadian lalu lintas terjadi di

persimpangan-persimpangan dan merupakan aspek penting dari sistem

pengendalian persimpangan. Pada persimpangan jalan banyak ditemukan

(24)

2

masalah-masalah antara lain volume kendaraan, kapasitas jalan, desain geometrik,

kecelakaan-kecelakaan lalu lintas, pejalan kaki, di mana masalah-masalah tersebut

secara langsung menghambat pergerakan lalu lintas.

Pada persimpangan berbentuk T (tiga kaki) yang mempunyai aliran lalu

lintasnya bukan sistem prioritas/hak utama, aliran yang keluar dari kaki simpang

yang tegak lurus dengan kedua kaki simpang lainnya, akan mendapat kesulitan

untuk bergabung (merging) dengan arus dari kaki simpang lain, kesulitan tersebut

dikarenakan tidak adanya cukup gap yang dianggap memadai oleh pengemudi,

untuk melakukan penyisipan. Dengan kondisi seperti itu maka terjadi hambatan

yang berakibat adanya antrian panjang pada kaki simpang yang tegak lurus.

Manajemen lalu lintas pada simpang T dengan penerapan sistem prioritas

yang dipandu dengan rambu masih belum banyak dilakukan dan kalaupun ada

pemahaman akan sistem prioritas oleh pengguna jalan belum optimal. Dalam

pedoman teknis perencanaan persimpangan sebidang , di mana bentuk rancangan

persimpangan untuk aliran lalu lintas tidak berprioritas, belum ada ketentuan yang

menyatakan pada setiap kaki simpang harus dilengkapi lajur percepatan dan

perlambatan.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mencari waktu gap kritis yang dapat diterina

dalam pergerakan lalu lintas di persimpangan berbentuk T tak bersinyal.

(25)

3

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini menyangkut :

1) Tipe jalan yang ditinjau sebagai kasus, yaitu tipe jalan empat lajur satu arah,

dengan lebar lajur berkisar 12 meter.

2) Persimpangan T yang diamati adalah simpang tiga tak bersinyal di

persimpangan Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga Bandung.

3) Jenis pergerakan yang diamati adalah pergerakan bergabung (merging).

1.4 Metode Penelitian

Metode yang dilakukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan teori-teori mengenai sistem

jaringan jalan, fungsi jalan, karakteristik arus lalu lintas, rekayasa lalu

lintas, persimpangan tak bersinyal, definisi gap kritis dan lag.

2) Survei lapangan dilakukan pada lajur paling dekat dengan pendekat lain.

1.5 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dibagi menjadi :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada Bab ini akan dibahas uraian singkat mengenai latar belakang masalah,

tujuan penelitian, pembatasan masalah, metoda penelitian, sistematika

pembahasan.

(26)

4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab ini akan dibahas landasan teori yang menjelaskan sistem jaringan

jalan, fungsi jalan, karakteristik arus lalu lintas, rekayasa lalu lintas,

persimpangan tak bersinyal dan definisi gap kritis dan lag.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan diagram alir proses penelitian serta menjelaskan persiapan

survei dan pelaksanaan survei.

BAB 4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada Bab ini akan dibahas tentang pengumpulan data penelitian dan analisis

gap kritis.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari seluruh Tugas Akhir

ini.

(27)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis diperoleh suatu gambaran tentang sifat-sifat perilaku

kendaraan di persimpangan jalan tanpa lampu pengatur lalu lintas serta nilai gap

kritis kendaraan dan disimpulkan bahwa:

(28)

53

a. Nilai gap kritis untuk volume antara 544 smp/jam - 559 smp/jam pada jam

09:00-10:00 adalah sebesar 4,6 detik ≥ 2,1 detik.

b. Nilai gap kritis untuk volume antara 631 smp/jam – 644 smp/jam pada jam

10:00-11:00 adalah sebesar 4,2 detik ≥ 2,1 detik.

c. Nilai gap kritis yang didapatkan sesuai dengan nilai gap kritis pada

persimpangan di daerah kota untuk jalan lurus yakni sebesar 4,0-5,0 detik.

d. Dari hasil analisis diperoleh bahwa semakin besar volume lalu lintas yang

terjadi maka semakin kecil nilai gap kritisnya dan semakin kecil volume lalu

lintas yang terjadi maka semakin besar nilai gap kritisnya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa untuk

mendapatkan gap kritis yang lebih baik, sebaiknya waktu penelitian dilakukan

tidak hanya 2 jam dalam sehari, tapi penelitian dapat dilakukan pada saat jam

sibuk selama satu minggu. Disarankan untuk melakukan penelitian yang lebih

lama agar mendapatkan gap kritis yang lebih akurat.

(29)

54

DAFTAR PUSTAKA

1. Apriansyah, Banny (2006), Analisis Gap Pada Persimpangan Tiga

Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga Bandung, Tugas Akhir Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha.

2. Direktorat Jenderal Bina Marga. (1997), Manual Kapasitas Jalan

Indonesia (MKJI).

3. Morlok, E.K. (1995), Pengantar Teknik dan Perencanaan

Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

4. Garber, N.J. and Hoel, L.A. (1988), Traffic and Highway

Engineering, by West Publishing Company.

5. Hobbs, F.D. (1995), Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Edisi

Kedua, Terjemahan Suprapto T.M, Ir., M.Sc, dan Waldijono, Ir., Penerbit Gajah Mada University Press.

6. Salter, R.J. (1976), Highway Traffic Analysis and Design, Published

by The Macmillan Press LTD.

Gambar

Tabel Data Survei Kendaraan Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam 09:00-10:00
Tabel Data Survei Kendaraan Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam 09:00-10:00 (Lanjutan)
Tabel Data Survei Kendaraan Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam 10:00-11:00
Tabel Data Survei Kendaraan Pada Hari Kamis, 18 Mei 2006 Untuk Jam 10:00-11:00 (Lanjutan)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hal-hal yang belum jelas dapat menghubungi Panitia Pelaksana Seleksi/Pemilihan Pelayanan Angkutan Pemadu Moda di Provinsi Riau di Bidang Perhubungan Darat

Judul Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public Pengaruh Risiko Usaha Terhadap ROA Pada Bank- Bank Umum Yang Go

Potensi alam yang dimiliki Kecamatan Palangga Selatan tidak jauh berbeda dengan potensi alam yang dimiliki oleh wilayah pesisir lain, seperti bakau, kelapa, rumput laut, dan

Film animasi pendek merupakan produk animasi dengan durasi singkat yang sudah ditentukan dimana dalam pelaksanaannya diperlukan teknik menggambar atau membuat

[r]

Nurul Fauzi, Zakiyah (2010) Studi Kasus tentang pelatihan dan Magang Pada Program Mahasiswa dalam meningkatkan Kemandirian Mahasiswa di Universitas pendidikan Indonesia.. Skripsi

Pengujian korelasi Spearman Rank menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi seks bebas dengan perilaku seksual anggota KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung

[r]