• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis kelamin).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis kelamin)."

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 DI KECAMATAN NGEMPLAK, SLEMAN,

YOGYAKARTA

(KAJIAN FAKTOR USIA DAN JENIS KELAMIN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Srudi Farmasi

Oleh :

Dewita Cici Ernia

NIM : 138114099

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

Abstrak

Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten (≥140/90 mmHg). Kabupaten Sleman menduduki peringkat kedua untuk kasus hipertensi dengan prevalensi sebesar 23,7%. Faktor risiko yang berpengaruh diantaranya adalah usia dan jenis kelamin. Instrumen SF-36 terdiri dari 8 domain, yaitu Fungsi Fisik. Peran fisik, Nyeri Tubuh, Kesehatan Secara Umum, Vitalitas, Aspek Sosial, Aspek Emosional, dan Kesehatan Mental. Kriteria inklusi yaitu responden dengan umur 40-75 tahun dengan tekanan darah ≥140/90 mmHg. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan analitik cross-sectional. Pemilihan lokasi dengan menggunakan random sampling, padukuhan yang diambil adalah Padukuhan Morangan, Jimat, dan Jelapan. Pemilihan responden dengan teknik cluster random sampling. Analisis data menggunakan uji normalitas yaitu Kolmogorov-Sminov kemudian diuji dengan t-test independent. Jumlah responden adalah 183 orang. Hasil penelitian pada kelompok usia pada domain Fungsi Fisik usia 60-75 tahun yaitu 76,52±23,10 dan usia 40-59 tahun yaitu 86,24±16,78, Peran fisik usia 60-75 tahun 47,26±40,26 dan usia 40-59 tahun 59,41±41,51 dan Kesehatan Secara Umum usia 60-75 tahun yaitu 57,24±12,71 dan usia 40-59 tahun 61,00±12,3, sedangkan hasil sub-group analisis kelompok usia dengan pengelompokkan jenis kelamin, Peran Fisik pada usia 40-59 tahun pada perempuan 49,4±40,7 dan pada laki-laki 66,5±40,8, Vitalitas usia 40-59 tahun pada perempuan 71,8±15,8 dan pada laki-laki 64,5±14,4. Kualitas hidup berdasarkan jenis kelamin menunjukkan jenis kelamin tidak mempengaruhi kualitas hidup dengan nilai p >0,05 untuk 8 domain pada kuisioner SF-36, sedangkan hasil sub-group analisis jenis kelamin dengan pengelompokkan usia, Fungsi Fisik pada laki-laki usia 40-59 tahun 88,8±15,8 dan pada usia 60-75 tahun 76,5±24,4, Peran Fisik pada perempuan dengan usia 40-59 tahun 66,5±40,8 dan pada usia 60-75 tahun 45,5±45,0, Vitalitas pada laki-laki usia 40-59 tahun 64,5±14,4 dan pada usia 60-75 tahun 75,3±17,9.

(3)

Abstract

Hypertension is defined as the persistent increase of arterial blood pressure (140/90 mmHg). Sleman is ranked in the second place of total cases of hypertension with prevalence of 23.7 %. Risk factors that influential among them are the age and gender. Instrument SF-36 consists of 8 domains; Function Physical, Physical Role, Body pain, Health in General, Vitality, Social Aspect, Emotional Aspect, and Health of Mental. The inclusion criteria on this research is the respondents that are 40-75 year old with the blood pressure of 140/90 mmHg. The kind of research that used is observational research with analytic cross-sectional design. The determination of the locations uses random sampling method, and the locations are Padukuhan Morangan, Jimat, and Jelapan. The determination of respondents uses cluster random sampling method. Data analysis uses Kolmogorov-Sminov normality test that then tested with t-test independent .The number of respondents is 183. Research results on age group in domain Physical Function age 60-75 years 76,5±23,1 and age 40-59 years 86,2±16,7, Physical Limitation age 60-75 years 47,2±40,2 and age 40-59 years 59,4±41,5, and Health in General age 60-75 years 57,2±12,7 and age 40-59 years 61,0±12,3, while the results of subgroup analysis by age group grouping gender, Role Physical at the age of 40-59 years for women of 49.4 ± 40.7 and for men 66.5 ± 40.8, Vitality at the age of 40-59 years women 71.8 ± 15.8 and for men 64.5 ± 14.4. Quality of life by gender shows gender does not affect the quality of life with p> 0.05 for the eight domains on the SF-36 questionnaire, while the results of a sub-group analysis of gender and age grouping, Physical Function in men ages 40-59 15.8 ± 88.8 years and at the age of 60-75 years 76.5 ± 24.4, Physical Role in women 40-59 years of age 66.5 ± 40.8 and 45.5 at the age of 60-75 years ± 45.0, vitality in men aged 40-59 years and 64.5 ± 14.4 in the 60-75 age 75.3 ± 17.9 years.

(4)

EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 DI KECAMATAN NGEMPLAK,

SLEMAN, YOGYAKARTA

(KAJIAN FAKTOR USIA DAN JENIS KELAMIN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Srudi Farmasi

Oleh :

Dewita Cici Ernia

NIM : 138114099

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)

EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 DI KECAMATAN NGEMPLAK, SLEMAN,

YOGYAKARTA

(KAJIAN FAKTOR USIA DAN JENIS KELAMIN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Srudi Farmasi

Oleh :

Dewita Cici Ernia

NIM : 138114099

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(6)
(7)
(8)

~ Philippians 4:13 ~

Karya ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertaiku

Papa, Mama, Abangku yang selalu memberi dukungan doa untukku

Teman-teman seperjuangan

(9)
(10)
(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

kasih dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Evaluasi Kualitas Hidup

Responden Hipertensi Usia 40-75 Tahun Menggunakan Instrumen SF-36: Kajian Faktor Usia dan Jenis Kelamin di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai

pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung penelitian

ini.

2. Bapak Kepala Dukuh Morangan, Jimat dan Jelapan yang telah memberikan ijin

pengambilan data pada masyarakat setempat.

3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan,

saran dan kritik dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.

4. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. dan Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku

penguji yang telah mendukung terlaksananya penelitian dan penyusunan skripsi ini serta

selalu memberikan saran serta arahan yang berharga bagi penulis.

5. Ibu Dita Maria Virginia, M. Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing Akedemik yang

senantiasa membimbing dari awal hingga akhir dan terus memberikan semangat dan

motivasi.

6. Seluruh dosen dan staff Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

membantu proses pembelajaran selama perkuliahan dari awal hingga akhir.

7. Keluarga tercinta Bapak Rapinas, Ibu Thiarni Katarina Selli dan Abang Octavianus Eko

Selpin yang selalu memberikan motivasi, saran dan dukungan doa dari awal hingga akhir

penyusunan skripsi ini.

8. Teman-teman kelompok skripsi: Sari Kusumastuti, Seravina Maria Octaviani, Elma

Viorentina Sembiring, Herawati Claudia dan Asti Indayanti yang telah banyak

memberikan pembelajaran selama proses penelitian berlansung.

9. Untuk Nurjadi Dwi Oktawati, Puspa Raras Damasari, dan Millatina Jasmine, yang telah

membantu dalam pengambilan data dari awal hingga akhir.

(12)

11. Untuk Veneranda Venny Grishela, Badriah Desi Ani, dan Fatresia Irna, selaku sahabat

yang memberi tawa, semangat dan dukungan dari awal hingga akhir.

12. Teman-teman FSM C, FKK B dan seluruh angkatan 2013 yang telah berbagi suka dan

duka selama berada di Fakultas Farmasi Sanata Dharma.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat diucapkan namanya satu per satu yang telah mendukung

penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembacanya. Terima

kasih.

Yogyakarta, 10 Oktober 2016

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN COVER……….... ……….……..i

HALAMAN JUDUL……….….…………..……… ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………...………....…iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN….………….………..…………v

LEMBAR PERNYATAN KEASLIAN KARYA..………..………….vi

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI………....vii

PRAKATA………viii

DAFTAR ISI……….………....viiii

DAFTAR TABEL……….………....x

DAFTAR GAMBAR………...……….xi

DAFTAR LAMPIRAN……….………...…….xii

ABSTRAK………...…...xiii

ABSTRACT………...…...xiv

1. PENDAHULUAN……….……….……...1

2. METODE PENELITIAN……….………..……...3

3. PEMBAHASAN DAN HASIL……….……….. ….6

3.1 PROFIL RESPONDEN PENELITIAN………..……...6

3.2 PERBEDAAN KUALITAS HIDUP BERDASARKAN USIA...9

3.3 PERBEDAAN KUALITAS HIDUP BERDASARKAN JENIS KELAMIN....11

4. KESIMPULAN……….………. 14

DAFTAR PUSTAKA………. 15

LAMPIRAN………..………. 17

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel I. Profil Responden Penelitian Padukuhan Morangan, Jimat, dan Jelapan

Kecamatan Ngempak, Sleman, Yogyakarta…. ………….………….7

Tabel II. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI

pada usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun Berdasarkan Faktor

Usia……….……...8

Tabel III. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI

pada usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun Berdasarkan Faktor Jenis Kelamin………9

Tabel IV. Perbandingan 8 domain pada Kuisioner SF-36 antara Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun………...10

Tabel V. Perbandingan 8 domain pada Kuisioner SF-36 antara Perempuan dan Laki-laki………...11

Tabel VI. Sub-Group Analisis Kuisioner SF-36 Berdasarkan Usia dengan Pengelompokkan Jenis Kelamin………..11

(15)

DAFTAR GAMBAR

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Surat Ijin Penelitian………...…..18

Lampiran 2. Ethical Clearance……….………...19

Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit………20

Lampiran 4. Informed Consent………....21

Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah…….24

Lampiran 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner SF-36………..28

Lampiran 7. Validasi Badan Metrologi……….………..29

Lampiran 8. Panduan Pertanyaan Wawancara……….………...32

Lampiran 9. Kuisioner Short Form-36 (SF-36)……….……….33

Lampiran 10. Penilaian Kuesioner Short Form-36 (SF-36)…….………37

Lampiran 11. Perhitungan Besar Sampel dengan Program Power and Sample Size (PS)……….………….…………...39

Lampiran 12. Uji Normalitas 8 domain Kuesioner SF-36 dan Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, Body Mass Index (BMI)……….…………41 Lampiran 13. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Usia………..42

(17)

Abstrak

Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten (≥140/90 mmHg). Kabupaten Sleman menduduki peringkat kedua untuk kasus hipertensi dengan prevalensi sebesar 23,7%. Faktor risiko yang berpengaruh diantaranya adalah usia dan jenis kelamin. Instrumen SF-36 terdiri dari 8 domain, yaitu Fungsi Fisik. Peran fisik, Nyeri Tubuh, Kesehatan Secara Umum, Vitalitas, Aspek Sosial, Aspek Emosional, dan Kesehatan Mental. Kriteria inklusi yaitu responden dengan umur 40-75 tahun dengan tekanan darah ≥140/90 mmHg. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan analitik cross-sectional. Pemilihan lokasi dengan menggunakan random sampling, padukuhan yang diambil adalah Padukuhan Morangan, Jimat, dan Jelapan. Pemilihan responden dengan teknik cluster random sampling. Analisis data menggunakan uji normalitas yaitu Kolmogorov-Sminov kemudian diuji dengan t-test independent. Jumlah responden adalah 183 orang. Hasil penelitian pada kelompok usia pada domain Fungsi Fisik usia 60-75 tahun yaitu 76,52±23,10 dan usia 40-59 tahun yaitu 86,24±16,78, Peran fisik usia 60-75 tahun 47,26±40,26 dan usia 40-59 tahun 59,41±41,51 dan Kesehatan Secara Umum usia 60-75 tahun yaitu 57,24±12,71 dan usia 40-59 tahun 61,00±12,3, sedangkan hasil sub-group analisis kelompok usia dengan pengelompokkan jenis kelamin, Peran Fisik pada usia 40-59 tahun pada perempuan 49,4±40,7 dan pada laki-laki 66,5±40,8, Vitalitas usia 40-59 tahun pada perempuan 71,8±15,8 dan pada laki-laki 64,5±14,4. Kualitas hidup berdasarkan jenis kelamin menunjukkan jenis kelamin tidak mempengaruhi kualitas hidup dengan nilai p >0,05 untuk 8 domain pada kuisioner SF-36, sedangkan hasil sub-group analisis jenis kelamin dengan pengelompokkan usia, Fungsi Fisik pada laki-laki usia 40-59 tahun 88,8±15,8 dan pada usia 60-75 tahun 76,5±24,4, Peran Fisik pada perempuan dengan usia 40-59 tahun 66,5±40,8 dan pada usia 60-75 tahun 45,5±45,0, Vitalitas pada laki-laki usia 40-59 tahun 64,5±14,4 dan pada usia 60-75 tahun 75,3±17,9.

(18)

Abstract

Hypertension is defined as the persistent increase of arterial blood pressure (140/90 mmHg). Sleman is ranked in the second place of total cases of hypertension with prevalence of 23.7 %. Risk factors that influential among them are the age and gender. Instrument SF-36 consists of 8 domains; Function Physical, Physical Role, Body pain, Health in General, Vitality, Social Aspect, Emotional Aspect, and Health of Mental. The inclusion criteria on this research is the respondents that are 40-75 year old with the blood pressure of 140/90 mmHg. The kind of research that used is observational research with analytic cross-sectional design. The determination of the locations uses random sampling method, and the locations are Padukuhan Morangan, Jimat, and Jelapan. The determination of respondents uses cluster random sampling method. Data analysis uses Kolmogorov-Sminov normality test that then tested with t-test independent .The number of respondents is 183. Research results on age group in domain Physical Function age 60-75 years 76,5±23,1 and age 40-59 years 86,2±16,7, Physical Limitation age 60-75 years 47,2±40,2 and age 40-59 years 59,4±41,5, and Health in General age 60-75 years 57,2±12,7 and age 40-59 years 61,0±12,3, while the results of subgroup analysis by age group grouping gender, Role Physical at the age of 40-59 years for women of 49.4 ± 40.7 and for men 66.5 ± 40.8, Vitality at the age of 40-59 years women 71.8 ± 15.8 and for men 64.5 ± 14.4. Quality of life by gender shows gender does not affect the quality of life with p> 0.05 for the eight domains on the SF-36 questionnaire, while the results of a sub-group analysis of gender and age grouping, Physical Function in men ages 40-59 15.8 ± 88.8 years and at the age of 60-75 years 76.5 ± 24.4, Physical Role in women 40-59 years of age 66.5 ± 40.8 and 45.5 at the age of 60-75 years ± 45.0, vitality in men aged 40-59 years and 64.5 ± 14.4 in the 60-75 age 75.3 ± 17.9 years.

(19)

1. Pendahuluan

Hipertensi adalah suatu kondisi pembuluh darah secara

terus-menerus mengalami peningkatan tekanan. Tekanan darah orang dewasa

normal didefinisikan 120 mmHg ketika jantung berdetak (sistolik) dan

tekanan darah 80 mmHg saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah

dikatakan tinggi ketika tekanan darah sistolik sama dengan atau di atas 140

mmHg dan atau tekanan darah diastolik sama dengan atau di atas 90 mmHg

(WHO, 2016).

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang paling

berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah.

Hipertensi sering tidak menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah

menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke.

Menurut National Health and Nutrition Examination Survey (NHNES III) di

Amerika paling sedikit 30% pasien hipertensi tidak menyadari kondisi

mereka, dan hanya 31% pasien yang diobati mencapai target tekanan darah

yang diinginkan di bawah 140/90 mmHg (Bina et al. 2006).

Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan meningkatnya usia

yakni dari 7,3% pada rentang usia 18-39 tahun lalu 32,4% pada rentang usia

40-59 tahun dan 65,0% pada usia di atas 60 tahun (Nwankwo et al., 2013).

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan risiko hipertensi pada populasi

masyarakat pada usia 40-59 tahun dan di atas 60 tahun. Risiko terkena

hipertensi pada populasi orang dewasa ≥55 tahun yang tadinya memiliki

tekanan darah normal dapat mencapai 90% (Bina et al. 2006). Berdasarkan

Riskesdas pada tahun 2013 menyatakan bahwa ada perbedaan prevalensi

antara perempuan dan laki-laki. Dari hasil yang didapat, perempuan lebih

banyak menderita hipertensi yaitu 28,8%, sedangkan laki-laki 22,8% (Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2013).

Pada tahun 2007 berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah,

prevalensi hipertensi penduduk Indonesia pada usia ≥18 tahun sebesar 31,7%.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat prevalensi penyakit

hipertensi di Indonesia terbilang tinggi dan prevalensi hipertensi di Provinsi

(20)

melalui pengukuran sebesar 25,7% (Riskesdas, 2013). Hasil Riskesdas 2007

menunjukkan bahwa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta masuk dalam

lima besar provinsi dengan kasus hipertensi terbanyak di Indonesia. Di

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri prevalensi Kota Yogyakarta

menempati urutan tertinggi yakni 27,7%, sedangkan pada urutan kedua

diduduki oleh Kabupaten Sleman dengan tingkat prevalensi sebesar 23,7%

(Riskesdas Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013).

Salah satu penelitian di Polandia, mengungkapkan bahwa

peningkatan usia dapat menurunkan skor kualitas hidup. Faktor-faktor lain

yang dapat menurunkan nilai Quality of Life (QoL) antara lain nilai BMI,

tingkat pendidikan, jenis kelamin, pengaturan diet, jenis pekerjaan dan

tingkat penghasilan (Zygmuntowicz et al. 2012). Pada usia ≤55 tahun, pria

lebih berpotensi untuk mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan

perempuan. Tetapi hal tersebut tidak berlaku seiring bertambahnya usia. Dari

usia 55-64, laki-laki dan perempuan mengalami tekanan darah tinggi pada

tingkat yang sama, dan pada usia 65 atau lebih, wanita berpotensi mengalami

tekanan darah tinggi (Arbor pharmaceuticals 2014). Dalam masa transisi

menopause wanita mengalami gejala vasomotor yang mempengaruhi

kegiatan normal wanita pada umumnya. Dengan menurunnya kadar estrogen,

faktor risiko beberapa penyakit menjadi lebih jelas, terutama hipertensi

(Maas & Franke 2009).

Penyakit kardiovaskular seperti hipertensi memiliki dampak yang

signifikan pada kualitas hidup atau Quality of Life (QoL) para penderitanya.

Health-Related Quality of Life (HRQL) adalah tingkat kepuasan dan kebahagiaan seseorang dalam hidupnya yang merupakan dampak dari tingkat

kesehatannya sendiri (Wang et al., 2008). Salah satu instrumen yang

digunakan dalam mengukur skor QoL seseorang ialah SF-36. SF-36 (Short

Form-36) adalah instrumen yang digunakan secara luas untuk menggambarkan QoL pasien dalam suatu variasi populasi yang besar.

Instrumen SF-36 dapat membantu para tenaga kesehatan dalam mengetahui

dampak suatu penyakit kronis terhadap hidup pasien serta dapat menjadi

(21)

berdasarkan persepsi pasien terhadap kesehatan diri mereka sendiri (Carvalho

et al. 2012).

Kuisioner SF-36 versi bahasa Indonesia yang digunakan adalah yang

telah divalidasi sehingga data yang diperoleh lebih valid (Perwitasari 2012).

Kuesioner SF-36 terdiri dari delapan skor domain, termasuk diantaranya

adalah domain fungsi fisik (Syddall et al. 2009). Selain fungsi fisik, domain

lainnya adalah peran fisik, nyeri tubuh, kesehatan secara umum, vitalitas,

aspek sosial, aspek emosional dan kesehatan mental (Calvalho et al., 2012).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas hidup

responden hipertensi usia 40-75 tahun kajian kelompok usia dan jenis kelamin

di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai

evaluasi kualitas hidup responden hipertensi pada kelompok usia 40-59 tahun

dan 60-75 tahun serta responden hipertensi perempuan dan laki-laki pada

rentang usia 40-75 tahun dengan menggunakan instrumen SF-36 dan

diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk melihat evaluasi kualitas

hidup Kecamatan Ngemplak oleh pemerintah Kabupaten Sleman.

2. Metode Penelitian

Penelitian terhadap evaluasi kualitas hidup responden hipertensi ini

merupakan penelitian payung yang terdiri dari 7 faktor yang diteliti yaitu usia,

jenis kelamin, Body Mass Index (BMI), pendidikan, pekerjaan, penghasilan

dan pengaturan diet, sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data bersama untuk 1 kelompok terutama pada faktor usia yang akan di bahas

dalam semua kajian lainnya.

Tata cara dalam penelitian dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut:

2.1 Observasi awal dan Penentuan Lokasi

Jenis penelitian yang digunakan dalan penelitian ini adalah

observasional dengan rancangan analitik cross-sectional (potong lintang).

Pemilihan lokasi dengan menggunakan random sampling, padukuhan yang

diambil adalah Padukuhan Morangan, Jimat, dan Jelapan. Pemilihan

responden dengan teknik cluster random sampling.Penelitian ini

(22)

*Padukuhan yang digunakan dalam pengambilan data.

Gambar I. Bagan lokasi penelitian Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY

2.2 Permohonan perijinan dan kerjasama Komisi Etik

Permohonan ijin kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

untuk memperoleh ethical clearance dengan nomor KE/FK/792/EC/2016.

Permohonan ijin dilakukan untuk memenuhi etika penelitian

menggunakan hasil pengukuran tekanan darah manusia dan hasil

penelitian selanjutnya dapat dipubikasikan.

2.3 Permohonan perijinan dan kerjasama Kepala Dukuh

Permohonan ijin dan kerjasama kepada Bappeda, Kesatuan

Bangsa, Kecamatan Ngemplak, Kepala Desa (Desa Widodomartani dan

Sindumartani) dan Kepala Dukuh (Padukuhan Jimat, Karanganyar,

Kwadungan, Ngasem, Jelapan, dan Morangan) di Kecamatan Ngemplak,

Sleman, DIY.

2.4 Pembuatan Informed Consent

Informed consent yang digunakan pada penelitian telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Informed

consent merupakan tanda keikutsertaan responden dalam penelitian ini tanpa ada paksaan apapun.

(23)

2.5 Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Validasi alat pengukur tinggi badan dan berat badan dilakukan di

Balai Metrologi Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan validasi

kuisioner SF-36 dilakukan pada 30 responden di Padukuhan Gondanglegi,

Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY. Pemilihan

Padukuhan Gondanglegi sebagai tempat validasi dikarenakan padukuhan

tersebut memiliki karakteristik yang mirip dengan tempat penelitian yang

nantinya akan digunakan peneliti. Hasil uji validasi menunjukkan semua

item memperoleh ≥0,40 sehingga dapat dikatakan semua item dari

instrumen SF-36 yang digunakan valid. Uji reliabilitas instrumen SF-36

menggunakan nilai crobach alpha dengan nilai-p>0,06 (Yuli Rachmawati,

Dyah Aryani Perwitasari 2014) dan dinyatakan reliable. Sphygmomanomater digital yang digunakan telah dilakukan uji validasi

dan reliabilitas.Uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan

tekanan darah probandus menggunakan sphygmomanometer raksa dan

digital pada 3 orang probandus. Hasil pengukuran yang diperoleh

dilakukan uji t berpasangan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil valid

jika tidak terdapat perbedaan bermakna atau nilai-p yang diperoleh ≥0,05.

Uji reliabilitas dilakukan percobaan pada 3 probadus masing-masing

sebanyak 3 kali pengukuran, dengan jarak 5 menit setiap pengukuran.

Hasil menunjukkan sphygmomanometer yang digunalan reliable.

2.5 Perhitungan Besar Sampel

Perhitungan besar sampel menggunakan aplikasi Power and

Sample Size dengan power 0,8, standard deviation 10, alpha 0,05 (taraf kepercayaan 95%), delta sebesar 20 dan nilai m sebesar 1. Hasil

menunjukkan bahwa sample size adalah 64 orang untuk setiap kelompok

penelitian.

2.6 Penetapan dan seleksi calon responden

Penetapan responden penelitian dilakukan setelah mendapat ijin

Kepala Dukuh. Penetapan responden dilakukan dengan cara door to door.

Peneliti akan memberikan penjelasan maksud dan tujuan dari penelitian

(24)

ditanyakan kesediaannya mengukuti wawancara berdasarkan SF-36 dan

diberi penjelasan terkait tujuan penelitian. Responden yang digunakan

memiliki usia 40-75 tahun dan memiliki tekanan darah ≥140 mmHg dan

atau ≥90 mmHg. Jumlah responden yang digunakan adalah 183 orang. 2.7 Pengukuran tekanan darah responden

Pengukuran dilakukan pada bagian lengan kiri atas diletakkan pada

meja dan dalam posisi duduk tegak. Pengukuran tekanan darah

menggunakan sphygmomanometer digital. Pengukuran tekanan darah

dilakukan sebanyak 2 kali berturut–turut, dan masing-masing pengukuran

diberikan jeda selama 2 menit. Jika hasil pengukuran kedua berbeda ≥10

mmHg dibanding pengukuran pertama, maka dilakukan pengukuran ketiga

yang kemudian dua hasil yang paling mendekati dirata-rata. Parameter

yang diukur pada respoden adalah tekanan darah, tinggi badan dan berat

badan.

2.8 Pengelompokkan Data dan Analisis Data

Data yang diperoleh digolongkan dalam ktegori-kategori kemudian

data dioleh dengan komputer. Data yang diperoleh dalam penelitian

dianalisis dengan uji normalitas yaitu uji Kolmogorov-Smirnov, karena

sampel >50 responden. Berdasarkan Central Limit Theorem (Teorema

Batas Tengah) walaupun populasi tidak terdistribusi normal, maka apabila

sampelnya besar (n≥30) mengakibatkan data cenderung terdistribusi

normal (Algifari, 2013) sehingga selanjutnya data diuji dengan t-test

independent, untuk melihat perbedaan skor nilai kualitas hidup antara variabel yang diuji, yaitu usia dan jenis kelamin.

3. Pembahasan dan Hasil

3.1Profil Responden Penelitian

Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 183

orang yang diambil dari Desa Sindumartani (Padukuhan Morangan dan

Jelapan) dan Desa Widodomartani (Padukuhan Jimat). Penelitian ini

bertujuan mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75

tahun menggunakan instrumen SF-36 berdasarkan faktor usia dan faktor

(25)

Tabel I. Profil Responden Penelitian Padukuhan Morangan, Jimat, dan Jelapan

Variabel Jumlah (n=183) Persentase (%) Nilai-p Usia (tahun) *Nilai-p<0,05 = adanya perbedaan bermakna

Nilai-p adalah hasil uji nonparametric test pada SPSS yaitu Chi-Square.

Berdasarkan data di atas, responden pada kelompok usia 40-59

tahun berjumlah lebih banyak yaitu 101 orang (55,20%) dengan nilai-p

0,16. Pada kelompok jenis kelamin perempuan berjumlah 93 orang

(50,82%) dengan nilai-p 0,82. Kelompok Body Mass Index (BMI)

<23kg/m3 sebanyak 94 orang (51,37%) dengan nilai-p 0,71. Pada

kelompok pengaturan diet, responden yang mengatur diet lebih banyak

yaitu 102 orang (55,73%) dengan nilai-p 0,12. Beberapa faktor

sosio-ekonomi juga terdapat dalam penelitian, seperti pekerjaan, pendidikan, dan

penghasilan. Untuk kelompok pekerjaan aktif atau yang memerlukan

tenaga lebih besar dalam pekerjaannya memperoleh responden sebanyak

97 orang (53,00%) dengan nilai-p 0,41. Pada kelompok pendidikan ≤SMP

(26)

Responden pada kelompok penghasilan ≥UMR sebanyak 94 orang

(51,37%) dengan nilai-p 0,71. Nilai-p dari data di atas menunjukkan

bahwa tidak adanya perbedaan bermakna antara kelompok kajian sehingga

data yang diperoleh hampir seimbang. Dari keseluruhan responden pada

penelitian ini, responden yang tidak terapi lebih banyak yaitu 124 orang

(67,76%) dengan nilai-p <0,01 yang berarti ada perbedaan bermakna pada

kelompok ini.

Tabel II. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI pada usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun

Berdasarkan Faktor Usia

Variabel Kelompok Usia Nilai-p

60-75 tahun 40-59 tahun Mean ± SD Mean ± SD

TDS 162,5 ± 17,7 156,0 ± 16,2 0,01*

TDD 92,5 ± 11,3 95,7 ± 10,0 0,04*

Pulse 80,3 ± 10,3 81,6 ± 10,5 0,42

BMI 22,1 ± 3,4 24,7 ± 3,8 <0,01* TDS=Tekanan Darah Sistolik; TDD=Tekanan Darah Diastolik;

Pulse=Denyut Nadi; BMI=Body Mass Index; *Nilai-p<0,05=adanya perbedaan bermakna; Nilai-p=Uji t-test independent

Pada tabel di atas menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada

TDS, TDD, dan BMI pada responden yang berusia 60-75 tahun dan 40-49

tahun. Pada responden 60-75 tahun memiliki tekanan darah sistolik lebih

tinggi dibandingkan dengan responden usia 40-59 tahun. Menurut (Arbor

pharmaceuticals 2014), semakin bertambahnya usia pembuluh darah

secara bertahap kehilangan elastisitas yang menyebabkan meningkatnya

tekanan darah.

Tekanan darah diastolik menunjukkan bahwa responden yang

berusia 40-59 tahun memiliki tekanan darah diastolik lebih tinggi

dibandingkan responden dengan usia 60-75 tahun. Pulse dan tekanan

darah sistolik akan meningkat seiring bertambahnya usia tetapi tekanan

darah diastolik cenderung rendah pada usia lanjut (Kim et al. 2014).

Penelitian oleh (Protogerou et al. 2007) rendahnya diastolic blood

(27)

Tabel di atas juga menunjukkan perbedaan bermakna pada Body

Mass Index (BMI) pada responden usia 40-59 tahun memiliki BMI yang lebih besar daripada responden usia 60-75 tahun. Semakin bertambahnya

usia mengakibatkan terjadinya kehilangan massa otot secara progressif dan

kehilangan cairan tubuh sehingga berpengaruh pada berat badan

(Departemen Kesehatan RI, 2010).

Tabel III. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI pada usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun

Berdasarkan Faktor Jenis Kelamin

Variabel Jenis Kelamin Nilai-p

Perempuan Laki-laki TDS=Tekanan Darah Sistolik; TDD=Tekanan Darah Diastolik; Pulse=Denyut Nadi; BMI=Body Mass Index; Nilai-p=Uji t-test independent

Pada tabel diatas menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna

antara usia, TDS, TDD, pulse, dan BMI berdasarkan jenis kelamin.

Ketidaksesuaian hasil terhadap teori dapat disebabkan oleh keadaan

responden pada saat pengukuran tekanan darah maka perlu dilakukan

follow-up untuk penelitian selanjutnya untuk memastikan hasil yang sebenarnya. Pada penelitian (Reckelhoff, 2001) menunjukkan belum ada

data yang konsisten bahwa jenis kelamin mempengaruhi tekanan darah.

3.2 Perbedaan Kualitas Hidup Berdasarkan Usia

Uji yang dilakukan untuk melihat hubungan antara usia dengan 8

(28)

Tabel IV. Perbandingan 8 domain pada Kuisioner SF-36 antara Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun

Aspek Usia Nilai-p Keterbatasan Emosional 64,24 ± 42,19 68,34 ± 39,01 0,49 Kesehataan Mental 81,10 ± 18,62 76,87 ± 17,18 0,09 *Nilai-p<0,05=adanya perbedaan bermakna; Nilai-p=uji t-test independent.

Pada tabel di atas, score domain fungsi fisik pada responden usia

60-75 tahun lebih rendah dibandingkan dengan responden usia 40-59

tahun. Penurunan fungsi fisik meningkat seiring dengan bertambahnya

usia juga dipengaruhi oleh peran fisik, semakin sedikit kegiatan yang

dilakukan dengan menggunakan tenaga yang lebih besar (Bongard et al.

2007). Hal ini juga diperjelas dengan score domain peran fisik yang

rendah pada responden usia 60-75 tahun dibandingkan responden usia

40-59 tahun.

Domain kesehatan secara umum pada responden usia 60-75 tahun

lebih rendah dibandingkan responden usia 40-59 tahun. Seiring

bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses

degeneratif sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada usia

lanjut yang mempengaruhi kesehatan secara umum (Badan Penelitian dan

(29)

3.2Perbedaan Kualitas Hidup Berdasarkan Jenis Kelamin

Uji yang dilakukan untuk melihat hubungan antara usia dengan 8

domain kualitas hidup pada kuisioner SF-36 yang disebut analisis bivariat

Tabel V. Perbandingan 8 domain pada Kuisioner SF-36 antara Perempuan dan Laki-laki

Aspek Jenis Kelamin Nilai-p

Perempuan

*Nilai-p<0,05=adanya perbedaan bermakna; Nilai-p=uji t-test independent.

Pada tabel di atas tidak ditemukan nilai-p <0,05 sehingga tidak ada

perbedaan bermakna antara 8 domain kuisioner SF-36 terhadap jenis

kelamin. Sehingga dapat dikatakan jenis kelamin tidak mempengaruhi

kuliatas hidup. Pada penelitian (Holter, 2009) menyatakan bahwa jenis

kelamin tidak berhubungan dengan nilai kualitas hidup dari responden

hipertensi.

Tabel VI. Sub-Group Analisis Kuisioner SF-36 Berdasarkan Usia dengan Pengelompokkan Jenis Kelamin

Domain SF-36

40-59 tahun 60-75 tahun

Pr Pr=Perempuan; Lk=Laki-laki; FF=Fungsi Fisik; PF=Peran Fisik; NT=Nyeri Tubuh; KSU=Kesehatan Secara Umum; VIT=Vitalitas

(30)

Pada uji sub-group menunjukkan bahwa domain peran fisik

memilik perbedaan bermakna antara laki-laki dan perempuan pada usia

40-59 tahun. Perempuan memiliki score peran fisik yang lebih rendah

dibandingkan laki-laki. Hasil ini sesuai dengan penelitian (Carvalho et al.

2012) dan mengatakan bahwa perempuan memilik score kualitas hidup

yang rendah karena faktor hormonal dan fakta bahwa mereka lebih

memperhatikan keadaan internal. Semakin bertambah usia, proses penuaan

akan mempengaruhi kondisi kesehatan kerena perubahan fisiologis dan

fungsional serta lebih rentan terhadap penyakit kronis yang mempengaruhi

kualitas hidup terutama pada peran fisik (Carvalho et al. 2013). Pada usia

60-75 tahun menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori, dapat dilihat dari

score peran fisik yang rendah.

Tabel di atas juga menunjukkan bahwa domain vitalitas pada usia

40-59 tahun memiliki perbedaan bermaksa antara perempuan dan laki-laki.

Laki-laki usia 40-59 tahun memilik score vitalitas yang lebih rendah

dibandingkan perempuan. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian

(Carvalho et al. 2013) yang menunjukkan laki-laki memiliki score vitalitas

yang lebih baik dibandingkan perempuan. Perbedaan hasil ini dapat

diakibatkan oleh responden yang digunakan serta tingkat pengetahuan

mengenai hipertensi yang dimiliki oleh responden sehingga perlu adanya

observasi kembali. Nilai vitalitas yang rendah pada laki-laki pada usia

40-59 tahun juga dapat dipengaruhi oleh merokok. Penelitian (Gades et al.

2005) menunjukkan bahwa merokok dapat memiliki dampak yang lebih

jelas pada fungsi ereksi pada perokok laki-laki muda daripada perokok

laki-laki yang lebih tua. Sehingga dapat mengganggu tingkat vitalitas dari

(31)

Tabel VII. Sub-Group Analisis Kuisioner SF-36 Berdasarkan Jenis Kelamin dengan Pengelompokkan Usia

Domain FF=Fungsi Fisik; PF=Peran Fisik; NT=Nyeri Tubuh; KSU=Kesehatan Secara Umum; VIT=Vitalitas; AS=Aspek Sosial; AE=Aspek Emosional; KM=Kesehatan Mental; *p<0,05=adanya perbedaan bermakna; Nilai-p=uji t-test independent.

Menunjukkan pada domain fungsi fisik, laki-laki memiliki score

lebih tinggi dibanding kelompok perempuan. Penelitian (Brady et al.

2014) mengatakan bahwa laki-laki memiliki nilai fungsi fisik yang baik

dikarenakan laki-laki cenderung memiliki massa lemak yang lebih rendah,

massa otot yang lebih besar dan tenaga yang lebih besar dibandingkan

perempuan, tetapi pada sub-group analisis pada kelompok laki-laki

menunjukkan perbedaan bermakna antara usia 40-59 tahun dan 60-75

tahun. Penurunan fungsi fisik meningkat seiring dengan bertambahnya

usia juga dipengaruhi oleh peran fisik, semakin sedikit kegiatan yang

dilakukan dengan menggunakan tenaga yang lebih besar (Bongard et al.

2007).

Tabel di atas menunjukkan bahwa score domain vitalitas pada

laki-laki memiliki perbedaan bermakna antara usia 40-59 tahun dan 60-75

tahun. Usia 40-59 tahun memiliki score yang lebih rendah dapat

disebabkan oleh kurang istirahat dan kurangnya waktu tidur, sedangkan

responden usia 60-75 tahun biasanya lebih banyak istirahat sehingga dapat

menjaga energi untuk tetap bugar dan memiliki semangat yang lebih

tinggi.

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan

(32)

sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Pengambilan data hanya

dilakukan sekali juga merupakan salah satu keterbatasan dalam penelitian

ini sehingga perlu dilakukan observasi kembali mengingat banyak faktor

yang dapat mempengaruhi hasil, seperti pekerjaan responden, waktu

pengambilan, dan kondisi psikologi dari responden.

4. Kesimpulan

Evaluasi kualitas hidup pada kuesioner 183 subyek menggunakan

kuisioner Short Form-36 (SF-36) pada responden hipertensi berdasarkan usia

40-75 tahun menunjukkan adanya pengaruh pada domain Fungsi Fisik, Peran

Fisik dan Kesehatan Secara Umum. Berdasarkan sub-group analisis kelompok

usia dengan pengelompokkan jenis kelamin, memiliki perbedaan pada domain

Peran Fisik dan Vitalitas antara perempuan dan laki-laki pada usia 40-59

tahun (p<0,05).

Evaluasi kualitas hidup pada responden hipertensi berdasarkan jenis

kelamin menunjukkan tidak adanya pengaruh jenis kelamin terhadap kualitas

hidup, diperjelas dengan nilai-p dari 8 domain >0,05, maka dilakukan

sub-group analisis pada kelompok jenis kelamin dengan pengelompokkan usia. Hasil yang diperoleh menunjukkan perbedaan pada domain Fungsi Fisik dan

Vitalitas antara perempuan dan laki-laki pada usia 60-75 tahun dan pada

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2013, Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis, 3rd ed., Sekolah Tingi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta, 19.

Arbor pharmaceuticals, 2014. Understanding and Managing High Blood Pressure. journal of American heart association, pp.1–16.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, pp.1–384.

Bina, D. et al., 2006. Untuk Penyakit Hipertensi.

Bongard, V. et al., 2007. Effects of age and gender on physical performance. Age, 29(2–3), pp.77–85.

Brady, A.O., Straight, C.R. & Evans, E.M., 2014. Body composition, muscle capacity, and physical function in older adults: An integrated conceptual model. Journal of Aging and Physical Activity, 22(3), pp.441–452.

Carvalho, M.A.N., Silva, I.B.S., Ramos, S.B.P., et al., 2012. Quality of life of hypertensive patients and comparison of two instruments of HRQOL measure. Arquivos brasileiros de cardiologia, 98(5), pp.442–451.

Carvalho, M.V., Silva, I.B.S., Ramos, S.B.P., et al., 2013. The Influence of Hypertension on Quality of Life. Arquivos Brasileiros De Cardiologia, 100(2), pp.164–174. Available at: https://www.researchgate.net/profile/Paulo_Jardim/publication/236056354_T he_influence_of_hypertension_on_quality_of_life/links/02e7e53b303203e19 0000000.pdf.

Gades, N.M., Nehra, A., Jacobson, D.J., et al., 2005. Association between smoking and erectile dysfunction: A population-based study. American Journal of Epidemiology, 161(4), pp.346–351.

InfoDATIN, 2014. Situasi dan analisis lanjut usia. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Available at: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-lansia.pdf.

Kim, D.S., Smith, J.A., Bielak, L.F., et al., 2014. The relationship between diastolic blood pressure and coronary artery calcification is dependent on single nucleotide polymorphisms on chromosome 9p21.3. BMC medical

genetics, 15, p.89. Available at:

http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=4168694&tool=p mcentrez&rendertype=abstract.

Maas, A.H.E.M. & Franke, H.R., 2009. Women’s health in menopause with a

focus on hypertension. Netherlands Heart Journal, 17(2), pp.68–72.

(34)

adults in the United States: National Health and Nutrition Examination Survey, 2011-2012. NCHS data brief, (133), pp.1–8. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24171916.

Perwitasari, D.A., 2012. Development the validation of Indonesian version of SF-36 questionnaire in cancer disease. Indonesian Journal of Pharmacy, 23(4), pp.248–253.

Protogerou, A.D., Safar, M.E., Iaria, P., et al., 2007. Diastolic blood pressure and mortality in the elderly with cardiovascular disease. Hypertension, 50(1), pp.172–180.

Reckelhoff, J.F., 2001. Gender differences in the regulation of blood pressure.

Hypertension (Dallas, Tex. : 1979), 37(5), pp.1199–208. Available at:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11358929.

Syddall, H.E. et al., 2009. The SF-36: a simple, effective measure of mobility-disability for epidemiological studies. The journal of nutrition, health &

aging, 13(1), pp.57–62. Available at:

http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=2654814&tool=p mcentrez&rendertype=abstract.

Rachmawati, Perwitasari, A., 2014. Validasi Kuesioner Sf-36 Versi Indonesia Terhadap Pasien Hipertensi Di Puskesmas Yogyakarta. Pharmacy, 11(1), pp.14–25.

(35)
(36)
(37)
(38)
(39)

Lampiran 4. Informed Consent

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami dari Tim peneliti yang diketuai oleh Dewita Cici Ernia dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul

“EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN SF-36 DI KECAMATAN NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN FAKTOR RISIKO KESEHATAN DAN SOSIO-EKONOMI)”. Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Melakukan evaluasi berdasarkan tingkat prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi, dan pengendalian tekanan darah yang terjadi.

2. Melakukan evaluasi terhadap pengaruh umur dan 6 faktor (BMI, jenis kelamin, jenis pekerjaan, penghasilan, pengaturan diet dan pendidikan) terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi, serta pengendalian tekanan darah responden.

Pembimbing Tim peneliti adalah Dr. Rita Suhadi, MSi., Apt. Penelitian ini membutuhkan sekitar 160 responden penelitian. Waktu penelitian diperkirakan 30 menit untuk masing-masing responden.

1. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan untuk ikut, responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.

2. Prosedur Penelitian

Apabila Responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Responden penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya adalah:

a. Responden penelitian akan diwawancarai oleh Tim peneliti. Pertanyaan wawancara meliputi, nama, alamat, usia, jenis kelamin, status, riwayat penggunaan obat, aktivitas fisik, penyakit penyerta, kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, pola makan/diet, penghasilan, jenis pekerjaan (Berdasarkan CRF yang sudah disediakan).

(40)

3. Kewajiban subyek penelitian

Sebagai subyek penelitian berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, responden penelitian bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

4. Manfaat

Keuntungan langsung yang Responden penelitian dapatkan adalah

a. Responden penelitian mendapatkan pemeriksaan tekanan darah untuk mengetahui tekanan darah secara gratis

b. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai faktor risiko kesehatan terhadap responden hipertensi sehingga dapat membantu mencegah prevalensi hipertensi meningkat dan tekanan darah responden hipertensi dapat terkontrol

c. Data yang didapatkan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tekanan darah responden sehingga responden dapat melakukan tindak lanjut yang harus dilakukan dengan mengetahui tekanan darahnya, serta dapat memberikan informasi terkait faktor risiko kesehatan terhadap responden hipertensi di Padukuhan Denggung, Padukuhan Medari Cilik, Padukuhan Rejodadi II, dan Padukuhan Penen, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pengukuran tekanan darah yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai faktor risiko hipertensi seperti: pola hidup sehingga dapat memantau kesehatan fisik secara lebih intensif. 5. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti.

6. Informasi Tambahan

(41)
(42)

Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah 1. Uji Validitas Spygmomanometer Digital dan Sypgmomanometer Raksa

Pengujian validitas menggunakan t-test dependent dengan taraf

kepercayaan 95%. Nilai p yang diperoleh >0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan secara statistic. Hasil yang diperoleh menunjukkan

bahwa instrument penelitian yang digunaka valid.

(43)
(44)
(45)

DATA UJI RELIABILITAS KUESIONER SF-36 Domain Nilai Cronbach's Alpha

Tiap Domain

Fungsi Fisik 0.935

Peran Fisik 0.956

Nyeri Tubuh 0.655

Kesehatan secara umum 0.843

Vitalitas 0.874

Aspek sosial 0.803

Aspek Emosional 0.921

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)

Lampiran 10. Penilaian Kuesioner Short Form-36 (SF-36) Tabel 1.Skor dari tiap-tiap pertanyaan

(56)

Tabel 2. Jumlah rata-rata dari delapan subvariabel

Subvariabel Jumlah

pertanyaan

Nomor pertanyaanyang dilihat dari tabel 1 Fungsi fisik 10 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12

Peran fisik 4 13, 14, 15, 16

Nyeri tubuh 2 21, 22

Kesehatan secara umum 6 1, 2, 33, 34, 35, 36

Vitalitas 4 23, 27, 29, 31

Aspek sosial 2 20, 32

Aspek emosional 3 17, 18, 19

(57)
(58)

Lampiran 12. Uji Normalitas 8 domain Kuesioner SF-36 dan Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, Body Mass Index (BMI)

Tests of Normality (SF-36)

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

FF .206 183 .000 .823 183 .000

PF .228 183 .000 .813 183 .000

NT .134 183 .000 .933 183 .000

KSU .112 183 .000 .974 183 .002

VIT .101 183 .000 .973 183 .001

AS .216 183 .000 .874 183 .000

AE .316 183 .000 .742 183 .000

KM .118 183 .000 .936 183 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

USIA .122 183 .000 .941 183 .000

TDS .097 183 .000 .955 183 .000

TDD .070 183 .030 .986 183 .058

Pulse .055 183 .200* .992 183 .448

BMI .076 183 .011 .966 183 .000

*. This is a lower bound of the true significance.

(59)

Lampiran 13. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap

Faktor Usia

Group Statistics

KelompokUsia N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

BMI 1 (60-74 tahun) 82 22.19 3.460 .382

2 (40-59 tahun) 101 24.79 3.888 .387

Usia 1 (60-74 tahun) 82 67.28 7.200 .795

2 (40-59 tahun) 101 51.38 6.784 .675

TDS 1 (60-74 tahun) 82 162.56 17.754 1.961

2 (40-59 tahun) 101 156.03 16.255 1.617

TDD 1 (60-74 tahun) 82 92.50 11.309 1.249

2 (40-59 tahun) 101 95.75 10.035 .999

Pulse 1 (60-74 tahun) 82 80.35 10.307 1.138

(60)

Independent Sample Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

BMI Equal variances

assumed .210 .647 -4.732 181

Equal variances not

assumed -4.790 179.445

Usia Equal variances

assumed .059 .809 15.344 181

Equal variances not

assumed 15.249 168.810

TDS Equal variances

assumed 1.774 .185 2.593 181

Equal variances not

assumed 2.570 166.360

TDD Equal variances

assumed .367 .546 -2.060 181

Equal variances not

assumed -2.034 163.538

Pulse Equal variances

assumed .003 .956 -.820 181

Equal variances not

(61)

Lampiran 14. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap

Faktor Jenis Kelamin

Group Statistics

JenisKelamin N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

BMI 1 93 23.83 4.002 .415

2 90 23.41 3.830 .404

Usia 1 93 56.68 10.332 1.071

2 90 60.39 10.492 1.106

TDS 1 93 159.69 18.581 1.927

2 90 158.20 15.730 1.658

TDD 1 93 94.03 11.880 1.232

2 90 94.57 9.427 .994

Pulse 1 93 81.86 10.429 1.081

(62)

Independent Sample Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

BMI Equal variances

assumed .072 .788 .742 181

Equal variances not

assumed .742 180.979

Usia Equal variances

assumed .110 .740 -2.411 181

Equal variances not

assumed -2.410 180.577

TDS Equal variances

assumed .852 .357 .584 181

Equal variances not

assumed .585 177.877

TDD Equal variances

assumed 3.621 .059 -.336 181

Equal variances not

assumed -.338 174.366

Pulse Equal variances

assumed .060 .806 1.065 181

Equal variances not

(63)

Lampiran 15. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Usia Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36).

Group Statistics

Usia N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Fungsi Fisik 1 82 76.52 23.103 2.551

2 101 86.24 16.784 1.670

Peran Fisik 1 82 47.26 40.255 4.445

2 101 59.41 41.511 4.130

Nyeri Tubuh 1 82 70.99 23.326 2.576

2 101 71.45 21.241 2.114

Kesehatan Secara

Umum

1 82 57.24 12.712 1.404

2 101 61.00 12.303 1.224

Vitalitas 1 82 73.23 18.060 1.994

2 101 68.81 15.623 1.555

Aspek Sosial 1 82 73.67 25.690 2.837

2 101 75.54 23.449 2.333

Aspek Emosional 1 82 64.24 42.185 4.659

2 101 68.34 39.014 3.882

Kesehatan Mental 1 82 81.10 16.624 1.836

(64)

Levene's Test for Equality of

FungsiFisik Equal variances assumed 11.942 .001 -3.290

Equal variances not

assumed -3.185

PeranFisik Equal variances assumed .622 .431 -1.996

Equal variances not

assumed -2.002

NyeriTubuh Equal variances assumed .680 .411 -.139

Equal variances not

assumed -.137

KesehatanSecaraUmum Equal variances assumed .098 .755 -2.023

Equal variances not

assumed -2.017

Vitalitas Equal variances assumed 2.658 .105 1.774

Equal variances not

assumed 1.748

AspekSosial Equal variances assumed 1.349 .247 -.515

Equal variances not

assumed -.510

AspekEmosional Equal variances assumed 2.071 .152 -.680

Equal variances not

assumed -.675

KesehatannMental Equal variances assumed .181 .671 1.679

Equal variances not

(65)

Lampiran 16. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Jenis Kelamin Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36).

Group Statistics

JenisKelamin N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

FungsiFisik 1 93 81.56 19.167 1.988

2 90 82.22 21.686 2.286

PeranFisik 1 93 58.87 43.402 4.501

2 90 48.89 38.568 4.065

NyeriTubuh 1 93 71.97 23.247 2.411

2 90 70.49 21.035 2.217

KesehatanSecara

Umum

1 93 59.22 13.023 1.350

2 90 59.42 12.205 1.287

Vitalitas 1 93 71.29 16.598 1.721

2 90 70.28 17.196 1.813

AspekSosial 1 93 76.02 23.981 2.487

2 90 73.34 24.942 2.629

Aspek Emosional 1 93 64.54 41.094 4.261

2 90 68.53 39.806 4.196

KesehatanMental 1 93 79.12 16.784 1.740

(66)

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t

FungsiFisik Equal variances assumed 1.213 .272 -.219

Equal variances not

assumed -.219

PeranFisik Equal variances assumed 8.297 .004 1.643

Equal variances not

assumed 1.646

NyeriTubuh Equal variances assumed 2.583 .110 .451

Equal variances not

assumed .452

KesehatanSecaraUmum Equal variances assumed .000 .999 -.111

Equal variances not

assumed -.111

Vitalitas Equal variances assumed .829 .364 .405

Equal variances not

assumed .405

AspekSosial Equal variances assumed .864 .354 .740

Equal variances not

assumed .740

AspekEmosional Equal variances assumed .325 .570 -.668

Equal variances not

assumed -.668

KesehatanMental Equal variances assumed .495 .483 .285

Equal variances not

(67)

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Dewita Cici Ernia, lahir di

Sintang, 25 April 1995. Anak kedua dari 2

bersaudara dari pasangan Bapak Rapinas dan Ibu

Thiarni Katarina Selli. Penulis menempuh

pendidikan di TK Amkur Ngabang tahun

2000-2001, SD Negeri 16 Ngabang tahun 2001-2007,

SMP Negeri 1 Ngabang tahun 2007-2010, SMA

Negeri 1 Ngabang tahun 2010-2013 dan pada tahun

2013 meneruskan pendidikan di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama

menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, penulis

mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan seperti DPMF sebagai Anggota

Quality Control tahun 2013-2014 dan kegiatan kemahasiswaan seperti Anggota

Keamanan TITRASI tahun 2014 dan 2015, Anggota Divisi Humas Donor Darah

JMKI 2013, Anggota Publikasi dan Dokumentasi Pharmacy Performance Road to

School tahun 2013, Anggota Master of Ceremony Pharmacy Performance Road to

School tahun 2014, Anggota Divisi Acara Latihan Kepemimpinan 1 tahun 2014,

Ketua Bidang Acara Pharmacy Performance Road to School tahun 2015. Penulis

Gambar

Tabel II. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI
Gambar I.  Bagan lokasi penelitian Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY……….4
Gambar I. Bagan lokasi penelitian Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY
Tabel I. Profil Responden Penelitian Padukuhan Morangan, Jimat, dan Jelapan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ea Polsritiao r,mdrb Industll,

Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Didik yang memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa Pasal 21 yang

Oleh karena itu diperlukan sebuah nilai konversi sehingga arus lalu lintas menjadi lebih tepat jika dinyatakan dalam jenis kendaraan standar,yaitu mobil penumpang

nr rltdi kDdN eii,3riiL,rn3!. \rniorl!hhaDsqe,L

THE EFFECT OF FISCAL POLICY ON ECONOMIC GROWTH CASE STUDY IN

Sebuah laporan untuk manajemen yang menunjukkan harga pokok barang yang dibuat selama periode tersebut; persediaa awal barang dalam proses ditambah biaya pembuatan

[r]

Agar semua kondisi yang tidak diinginkan tidak terjadi, seperti hilangnya dokumen kerja yang belum disimpan ketika menyalakan komputer, rusaknya komponen komputer yang digunakan