EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 DI KECAMATAN NGEMPLAK, SLEMAN,
YOGYAKARTA
(KAJIAN FAKTOR USIA DAN JENIS KELAMIN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Srudi Farmasi
Oleh :
Dewita Cici Ernia
NIM : 138114099
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Abstrak
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten (≥140/90 mmHg). Kabupaten Sleman menduduki peringkat kedua untuk kasus hipertensi dengan prevalensi sebesar 23,7%. Faktor risiko yang berpengaruh diantaranya adalah usia dan jenis kelamin. Instrumen SF-36 terdiri dari 8 domain, yaitu Fungsi Fisik. Peran fisik, Nyeri Tubuh, Kesehatan Secara Umum, Vitalitas, Aspek Sosial, Aspek Emosional, dan Kesehatan Mental. Kriteria inklusi yaitu responden dengan umur 40-75 tahun dengan tekanan darah ≥140/90 mmHg. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan analitik cross-sectional. Pemilihan lokasi dengan menggunakan random sampling, padukuhan yang diambil adalah Padukuhan Morangan, Jimat, dan Jelapan. Pemilihan responden dengan teknik cluster random sampling. Analisis data menggunakan uji normalitas yaitu Kolmogorov-Sminov kemudian diuji dengan t-test independent. Jumlah responden adalah 183 orang. Hasil penelitian pada kelompok usia pada domain Fungsi Fisik usia 60-75 tahun yaitu 76,52±23,10 dan usia 40-59 tahun yaitu 86,24±16,78, Peran fisik usia 60-75 tahun 47,26±40,26 dan usia 40-59 tahun 59,41±41,51 dan Kesehatan Secara Umum usia 60-75 tahun yaitu 57,24±12,71 dan usia 40-59 tahun 61,00±12,3, sedangkan hasil sub-group analisis kelompok usia dengan pengelompokkan jenis kelamin, Peran Fisik pada usia 40-59 tahun pada perempuan 49,4±40,7 dan pada laki-laki 66,5±40,8, Vitalitas usia 40-59 tahun pada perempuan 71,8±15,8 dan pada laki-laki 64,5±14,4. Kualitas hidup berdasarkan jenis kelamin menunjukkan jenis kelamin tidak mempengaruhi kualitas hidup dengan nilai p >0,05 untuk 8 domain pada kuisioner SF-36, sedangkan hasil sub-group analisis jenis kelamin dengan pengelompokkan usia, Fungsi Fisik pada laki-laki usia 40-59 tahun 88,8±15,8 dan pada usia 60-75 tahun 76,5±24,4, Peran Fisik pada perempuan dengan usia 40-59 tahun 66,5±40,8 dan pada usia 60-75 tahun 45,5±45,0, Vitalitas pada laki-laki usia 40-59 tahun 64,5±14,4 dan pada usia 60-75 tahun 75,3±17,9.
Abstract
Hypertension is defined as the persistent increase of arterial blood pressure (140/90 mmHg). Sleman is ranked in the second place of total cases of hypertension with prevalence of 23.7 %. Risk factors that influential among them are the age and gender. Instrument SF-36 consists of 8 domains; Function Physical, Physical Role, Body pain, Health in General, Vitality, Social Aspect, Emotional Aspect, and Health of Mental. The inclusion criteria on this research is the respondents that are 40-75 year old with the blood pressure of 140/90 mmHg. The kind of research that used is observational research with analytic cross-sectional design. The determination of the locations uses random sampling method, and the locations are Padukuhan Morangan, Jimat, and Jelapan. The determination of respondents uses cluster random sampling method. Data analysis uses Kolmogorov-Sminov normality test that then tested with t-test independent .The number of respondents is 183. Research results on age group in domain Physical Function age 60-75 years 76,5±23,1 and age 40-59 years 86,2±16,7, Physical Limitation age 60-75 years 47,2±40,2 and age 40-59 years 59,4±41,5, and Health in General age 60-75 years 57,2±12,7 and age 40-59 years 61,0±12,3, while the results of subgroup analysis by age group grouping gender, Role Physical at the age of 40-59 years for women of 49.4 ± 40.7 and for men 66.5 ± 40.8, Vitality at the age of 40-59 years women 71.8 ± 15.8 and for men 64.5 ± 14.4. Quality of life by gender shows gender does not affect the quality of life with p> 0.05 for the eight domains on the SF-36 questionnaire, while the results of a sub-group analysis of gender and age grouping, Physical Function in men ages 40-59 15.8 ± 88.8 years and at the age of 60-75 years 76.5 ± 24.4, Physical Role in women 40-59 years of age 66.5 ± 40.8 and 45.5 at the age of 60-75 years ± 45.0, vitality in men aged 40-59 years and 64.5 ± 14.4 in the 60-75 age 75.3 ± 17.9 years.
EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 DI KECAMATAN NGEMPLAK,
SLEMAN, YOGYAKARTA
(KAJIAN FAKTOR USIA DAN JENIS KELAMIN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Srudi Farmasi
Oleh :
Dewita Cici Ernia
NIM : 138114099
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 DI KECAMATAN NGEMPLAK, SLEMAN,
YOGYAKARTA
(KAJIAN FAKTOR USIA DAN JENIS KELAMIN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Srudi Farmasi
Oleh :
Dewita Cici Ernia
NIM : 138114099
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
~ Philippians 4:13 ~
Karya ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertaiku
Papa, Mama, Abangku yang selalu memberi dukungan doa untukku
Teman-teman seperjuangan
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kasih dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Evaluasi Kualitas Hidup
Responden Hipertensi Usia 40-75 Tahun Menggunakan Instrumen SF-36: Kajian Faktor Usia dan Jenis Kelamin di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung penelitian
ini.
2. Bapak Kepala Dukuh Morangan, Jimat dan Jelapan yang telah memberikan ijin
pengambilan data pada masyarakat setempat.
3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan,
saran dan kritik dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.
4. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. dan Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku
penguji yang telah mendukung terlaksananya penelitian dan penyusunan skripsi ini serta
selalu memberikan saran serta arahan yang berharga bagi penulis.
5. Ibu Dita Maria Virginia, M. Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing Akedemik yang
senantiasa membimbing dari awal hingga akhir dan terus memberikan semangat dan
motivasi.
6. Seluruh dosen dan staff Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
membantu proses pembelajaran selama perkuliahan dari awal hingga akhir.
7. Keluarga tercinta Bapak Rapinas, Ibu Thiarni Katarina Selli dan Abang Octavianus Eko
Selpin yang selalu memberikan motivasi, saran dan dukungan doa dari awal hingga akhir
penyusunan skripsi ini.
8. Teman-teman kelompok skripsi: Sari Kusumastuti, Seravina Maria Octaviani, Elma
Viorentina Sembiring, Herawati Claudia dan Asti Indayanti yang telah banyak
memberikan pembelajaran selama proses penelitian berlansung.
9. Untuk Nurjadi Dwi Oktawati, Puspa Raras Damasari, dan Millatina Jasmine, yang telah
membantu dalam pengambilan data dari awal hingga akhir.
11. Untuk Veneranda Venny Grishela, Badriah Desi Ani, dan Fatresia Irna, selaku sahabat
yang memberi tawa, semangat dan dukungan dari awal hingga akhir.
12. Teman-teman FSM C, FKK B dan seluruh angkatan 2013 yang telah berbagi suka dan
duka selama berada di Fakultas Farmasi Sanata Dharma.
13. Seluruh pihak yang tidak dapat diucapkan namanya satu per satu yang telah mendukung
penulis selama proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembacanya. Terima
kasih.
Yogyakarta, 10 Oktober 2016
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER……….... ……….……..i
HALAMAN JUDUL……….….…………..……… ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………...………....…iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI...iv
HALAMAN PERSEMBAHAN….………….………..…………v
LEMBAR PERNYATAN KEASLIAN KARYA..………..………….vi
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI………....vii
PRAKATA………viii
DAFTAR ISI……….………....viiii
DAFTAR TABEL……….………....x
DAFTAR GAMBAR………...……….xi
DAFTAR LAMPIRAN……….………...…….xii
ABSTRAK………...…...xiii
ABSTRACT………...…...xiv
1. PENDAHULUAN……….……….……...1
2. METODE PENELITIAN……….………..……...3
3. PEMBAHASAN DAN HASIL……….……….. ….6
3.1 PROFIL RESPONDEN PENELITIAN………..……...6
3.2 PERBEDAAN KUALITAS HIDUP BERDASARKAN USIA...9
3.3 PERBEDAAN KUALITAS HIDUP BERDASARKAN JENIS KELAMIN....11
4. KESIMPULAN……….………. 14
DAFTAR PUSTAKA………. 15
LAMPIRAN………..………. 17
DAFTAR TABEL
Tabel I. Profil Responden Penelitian Padukuhan Morangan, Jimat, dan Jelapan
Kecamatan Ngempak, Sleman, Yogyakarta…. ………….………….7
Tabel II. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI
pada usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun Berdasarkan Faktor
Usia……….……...8
Tabel III. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI
pada usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun Berdasarkan Faktor Jenis Kelamin………9
Tabel IV. Perbandingan 8 domain pada Kuisioner SF-36 antara Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun………...10
Tabel V. Perbandingan 8 domain pada Kuisioner SF-36 antara Perempuan dan Laki-laki………...11
Tabel VI. Sub-Group Analisis Kuisioner SF-36 Berdasarkan Usia dengan Pengelompokkan Jenis Kelamin………..11
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Surat Ijin Penelitian………...…..18
Lampiran 2. Ethical Clearance……….………...19
Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit………20
Lampiran 4. Informed Consent………....21
Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah…….24
Lampiran 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner SF-36………..28
Lampiran 7. Validasi Badan Metrologi……….………..29
Lampiran 8. Panduan Pertanyaan Wawancara……….………...32
Lampiran 9. Kuisioner Short Form-36 (SF-36)……….……….33
Lampiran 10. Penilaian Kuesioner Short Form-36 (SF-36)…….………37
Lampiran 11. Perhitungan Besar Sampel dengan Program Power and Sample Size (PS)……….………….…………...39
Lampiran 12. Uji Normalitas 8 domain Kuesioner SF-36 dan Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, Body Mass Index (BMI)……….…………41 Lampiran 13. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Usia………..42
Abstrak
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten (≥140/90 mmHg). Kabupaten Sleman menduduki peringkat kedua untuk kasus hipertensi dengan prevalensi sebesar 23,7%. Faktor risiko yang berpengaruh diantaranya adalah usia dan jenis kelamin. Instrumen SF-36 terdiri dari 8 domain, yaitu Fungsi Fisik. Peran fisik, Nyeri Tubuh, Kesehatan Secara Umum, Vitalitas, Aspek Sosial, Aspek Emosional, dan Kesehatan Mental. Kriteria inklusi yaitu responden dengan umur 40-75 tahun dengan tekanan darah ≥140/90 mmHg. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan analitik cross-sectional. Pemilihan lokasi dengan menggunakan random sampling, padukuhan yang diambil adalah Padukuhan Morangan, Jimat, dan Jelapan. Pemilihan responden dengan teknik cluster random sampling. Analisis data menggunakan uji normalitas yaitu Kolmogorov-Sminov kemudian diuji dengan t-test independent. Jumlah responden adalah 183 orang. Hasil penelitian pada kelompok usia pada domain Fungsi Fisik usia 60-75 tahun yaitu 76,52±23,10 dan usia 40-59 tahun yaitu 86,24±16,78, Peran fisik usia 60-75 tahun 47,26±40,26 dan usia 40-59 tahun 59,41±41,51 dan Kesehatan Secara Umum usia 60-75 tahun yaitu 57,24±12,71 dan usia 40-59 tahun 61,00±12,3, sedangkan hasil sub-group analisis kelompok usia dengan pengelompokkan jenis kelamin, Peran Fisik pada usia 40-59 tahun pada perempuan 49,4±40,7 dan pada laki-laki 66,5±40,8, Vitalitas usia 40-59 tahun pada perempuan 71,8±15,8 dan pada laki-laki 64,5±14,4. Kualitas hidup berdasarkan jenis kelamin menunjukkan jenis kelamin tidak mempengaruhi kualitas hidup dengan nilai p >0,05 untuk 8 domain pada kuisioner SF-36, sedangkan hasil sub-group analisis jenis kelamin dengan pengelompokkan usia, Fungsi Fisik pada laki-laki usia 40-59 tahun 88,8±15,8 dan pada usia 60-75 tahun 76,5±24,4, Peran Fisik pada perempuan dengan usia 40-59 tahun 66,5±40,8 dan pada usia 60-75 tahun 45,5±45,0, Vitalitas pada laki-laki usia 40-59 tahun 64,5±14,4 dan pada usia 60-75 tahun 75,3±17,9.
Abstract
Hypertension is defined as the persistent increase of arterial blood pressure (140/90 mmHg). Sleman is ranked in the second place of total cases of hypertension with prevalence of 23.7 %. Risk factors that influential among them are the age and gender. Instrument SF-36 consists of 8 domains; Function Physical, Physical Role, Body pain, Health in General, Vitality, Social Aspect, Emotional Aspect, and Health of Mental. The inclusion criteria on this research is the respondents that are 40-75 year old with the blood pressure of 140/90 mmHg. The kind of research that used is observational research with analytic cross-sectional design. The determination of the locations uses random sampling method, and the locations are Padukuhan Morangan, Jimat, and Jelapan. The determination of respondents uses cluster random sampling method. Data analysis uses Kolmogorov-Sminov normality test that then tested with t-test independent .The number of respondents is 183. Research results on age group in domain Physical Function age 60-75 years 76,5±23,1 and age 40-59 years 86,2±16,7, Physical Limitation age 60-75 years 47,2±40,2 and age 40-59 years 59,4±41,5, and Health in General age 60-75 years 57,2±12,7 and age 40-59 years 61,0±12,3, while the results of subgroup analysis by age group grouping gender, Role Physical at the age of 40-59 years for women of 49.4 ± 40.7 and for men 66.5 ± 40.8, Vitality at the age of 40-59 years women 71.8 ± 15.8 and for men 64.5 ± 14.4. Quality of life by gender shows gender does not affect the quality of life with p> 0.05 for the eight domains on the SF-36 questionnaire, while the results of a sub-group analysis of gender and age grouping, Physical Function in men ages 40-59 15.8 ± 88.8 years and at the age of 60-75 years 76.5 ± 24.4, Physical Role in women 40-59 years of age 66.5 ± 40.8 and 45.5 at the age of 60-75 years ± 45.0, vitality in men aged 40-59 years and 64.5 ± 14.4 in the 60-75 age 75.3 ± 17.9 years.
1. Pendahuluan
Hipertensi adalah suatu kondisi pembuluh darah secara
terus-menerus mengalami peningkatan tekanan. Tekanan darah orang dewasa
normal didefinisikan 120 mmHg ketika jantung berdetak (sistolik) dan
tekanan darah 80 mmHg saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah
dikatakan tinggi ketika tekanan darah sistolik sama dengan atau di atas 140
mmHg dan atau tekanan darah diastolik sama dengan atau di atas 90 mmHg
(WHO, 2016).
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang paling
berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah.
Hipertensi sering tidak menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah
menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke.
Menurut National Health and Nutrition Examination Survey (NHNES III) di
Amerika paling sedikit 30% pasien hipertensi tidak menyadari kondisi
mereka, dan hanya 31% pasien yang diobati mencapai target tekanan darah
yang diinginkan di bawah 140/90 mmHg (Bina et al. 2006).
Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan meningkatnya usia
yakni dari 7,3% pada rentang usia 18-39 tahun lalu 32,4% pada rentang usia
40-59 tahun dan 65,0% pada usia di atas 60 tahun (Nwankwo et al., 2013).
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan risiko hipertensi pada populasi
masyarakat pada usia 40-59 tahun dan di atas 60 tahun. Risiko terkena
hipertensi pada populasi orang dewasa ≥55 tahun yang tadinya memiliki
tekanan darah normal dapat mencapai 90% (Bina et al. 2006). Berdasarkan
Riskesdas pada tahun 2013 menyatakan bahwa ada perbedaan prevalensi
antara perempuan dan laki-laki. Dari hasil yang didapat, perempuan lebih
banyak menderita hipertensi yaitu 28,8%, sedangkan laki-laki 22,8% (Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2013).
Pada tahun 2007 berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah,
prevalensi hipertensi penduduk Indonesia pada usia ≥18 tahun sebesar 31,7%.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat prevalensi penyakit
hipertensi di Indonesia terbilang tinggi dan prevalensi hipertensi di Provinsi
melalui pengukuran sebesar 25,7% (Riskesdas, 2013). Hasil Riskesdas 2007
menunjukkan bahwa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta masuk dalam
lima besar provinsi dengan kasus hipertensi terbanyak di Indonesia. Di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri prevalensi Kota Yogyakarta
menempati urutan tertinggi yakni 27,7%, sedangkan pada urutan kedua
diduduki oleh Kabupaten Sleman dengan tingkat prevalensi sebesar 23,7%
(Riskesdas Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013).
Salah satu penelitian di Polandia, mengungkapkan bahwa
peningkatan usia dapat menurunkan skor kualitas hidup. Faktor-faktor lain
yang dapat menurunkan nilai Quality of Life (QoL) antara lain nilai BMI,
tingkat pendidikan, jenis kelamin, pengaturan diet, jenis pekerjaan dan
tingkat penghasilan (Zygmuntowicz et al. 2012). Pada usia ≤55 tahun, pria
lebih berpotensi untuk mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan
perempuan. Tetapi hal tersebut tidak berlaku seiring bertambahnya usia. Dari
usia 55-64, laki-laki dan perempuan mengalami tekanan darah tinggi pada
tingkat yang sama, dan pada usia 65 atau lebih, wanita berpotensi mengalami
tekanan darah tinggi (Arbor pharmaceuticals 2014). Dalam masa transisi
menopause wanita mengalami gejala vasomotor yang mempengaruhi
kegiatan normal wanita pada umumnya. Dengan menurunnya kadar estrogen,
faktor risiko beberapa penyakit menjadi lebih jelas, terutama hipertensi
(Maas & Franke 2009).
Penyakit kardiovaskular seperti hipertensi memiliki dampak yang
signifikan pada kualitas hidup atau Quality of Life (QoL) para penderitanya.
Health-Related Quality of Life (HRQL) adalah tingkat kepuasan dan kebahagiaan seseorang dalam hidupnya yang merupakan dampak dari tingkat
kesehatannya sendiri (Wang et al., 2008). Salah satu instrumen yang
digunakan dalam mengukur skor QoL seseorang ialah SF-36. SF-36 (Short
Form-36) adalah instrumen yang digunakan secara luas untuk menggambarkan QoL pasien dalam suatu variasi populasi yang besar.
Instrumen SF-36 dapat membantu para tenaga kesehatan dalam mengetahui
dampak suatu penyakit kronis terhadap hidup pasien serta dapat menjadi
berdasarkan persepsi pasien terhadap kesehatan diri mereka sendiri (Carvalho
et al. 2012).
Kuisioner SF-36 versi bahasa Indonesia yang digunakan adalah yang
telah divalidasi sehingga data yang diperoleh lebih valid (Perwitasari 2012).
Kuesioner SF-36 terdiri dari delapan skor domain, termasuk diantaranya
adalah domain fungsi fisik (Syddall et al. 2009). Selain fungsi fisik, domain
lainnya adalah peran fisik, nyeri tubuh, kesehatan secara umum, vitalitas,
aspek sosial, aspek emosional dan kesehatan mental (Calvalho et al., 2012).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas hidup
responden hipertensi usia 40-75 tahun kajian kelompok usia dan jenis kelamin
di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai
evaluasi kualitas hidup responden hipertensi pada kelompok usia 40-59 tahun
dan 60-75 tahun serta responden hipertensi perempuan dan laki-laki pada
rentang usia 40-75 tahun dengan menggunakan instrumen SF-36 dan
diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk melihat evaluasi kualitas
hidup Kecamatan Ngemplak oleh pemerintah Kabupaten Sleman.
2. Metode Penelitian
Penelitian terhadap evaluasi kualitas hidup responden hipertensi ini
merupakan penelitian payung yang terdiri dari 7 faktor yang diteliti yaitu usia,
jenis kelamin, Body Mass Index (BMI), pendidikan, pekerjaan, penghasilan
dan pengaturan diet, sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data bersama untuk 1 kelompok terutama pada faktor usia yang akan di bahas
dalam semua kajian lainnya.
Tata cara dalam penelitian dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut:
2.1 Observasi awal dan Penentuan Lokasi
Jenis penelitian yang digunakan dalan penelitian ini adalah
observasional dengan rancangan analitik cross-sectional (potong lintang).
Pemilihan lokasi dengan menggunakan random sampling, padukuhan yang
diambil adalah Padukuhan Morangan, Jimat, dan Jelapan. Pemilihan
responden dengan teknik cluster random sampling.Penelitian ini
*Padukuhan yang digunakan dalam pengambilan data.
Gambar I. Bagan lokasi penelitian Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY
2.2 Permohonan perijinan dan kerjasama Komisi Etik
Permohonan ijin kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
untuk memperoleh ethical clearance dengan nomor KE/FK/792/EC/2016.
Permohonan ijin dilakukan untuk memenuhi etika penelitian
menggunakan hasil pengukuran tekanan darah manusia dan hasil
penelitian selanjutnya dapat dipubikasikan.
2.3 Permohonan perijinan dan kerjasama Kepala Dukuh
Permohonan ijin dan kerjasama kepada Bappeda, Kesatuan
Bangsa, Kecamatan Ngemplak, Kepala Desa (Desa Widodomartani dan
Sindumartani) dan Kepala Dukuh (Padukuhan Jimat, Karanganyar,
Kwadungan, Ngasem, Jelapan, dan Morangan) di Kecamatan Ngemplak,
Sleman, DIY.
2.4 Pembuatan Informed Consent
Informed consent yang digunakan pada penelitian telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Informed
consent merupakan tanda keikutsertaan responden dalam penelitian ini tanpa ada paksaan apapun.
2.5 Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Validasi alat pengukur tinggi badan dan berat badan dilakukan di
Balai Metrologi Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan validasi
kuisioner SF-36 dilakukan pada 30 responden di Padukuhan Gondanglegi,
Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY. Pemilihan
Padukuhan Gondanglegi sebagai tempat validasi dikarenakan padukuhan
tersebut memiliki karakteristik yang mirip dengan tempat penelitian yang
nantinya akan digunakan peneliti. Hasil uji validasi menunjukkan semua
item memperoleh ≥0,40 sehingga dapat dikatakan semua item dari
instrumen SF-36 yang digunakan valid. Uji reliabilitas instrumen SF-36
menggunakan nilai crobach alpha dengan nilai-p>0,06 (Yuli Rachmawati,
Dyah Aryani Perwitasari 2014) dan dinyatakan reliable. Sphygmomanomater digital yang digunakan telah dilakukan uji validasi
dan reliabilitas.Uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan
tekanan darah probandus menggunakan sphygmomanometer raksa dan
digital pada 3 orang probandus. Hasil pengukuran yang diperoleh
dilakukan uji t berpasangan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil valid
jika tidak terdapat perbedaan bermakna atau nilai-p yang diperoleh ≥0,05.
Uji reliabilitas dilakukan percobaan pada 3 probadus masing-masing
sebanyak 3 kali pengukuran, dengan jarak 5 menit setiap pengukuran.
Hasil menunjukkan sphygmomanometer yang digunalan reliable.
2.5 Perhitungan Besar Sampel
Perhitungan besar sampel menggunakan aplikasi Power and
Sample Size dengan power 0,8, standard deviation 10, alpha 0,05 (taraf kepercayaan 95%), delta sebesar 20 dan nilai m sebesar 1. Hasil
menunjukkan bahwa sample size adalah 64 orang untuk setiap kelompok
penelitian.
2.6 Penetapan dan seleksi calon responden
Penetapan responden penelitian dilakukan setelah mendapat ijin
Kepala Dukuh. Penetapan responden dilakukan dengan cara door to door.
Peneliti akan memberikan penjelasan maksud dan tujuan dari penelitian
ditanyakan kesediaannya mengukuti wawancara berdasarkan SF-36 dan
diberi penjelasan terkait tujuan penelitian. Responden yang digunakan
memiliki usia 40-75 tahun dan memiliki tekanan darah ≥140 mmHg dan
atau ≥90 mmHg. Jumlah responden yang digunakan adalah 183 orang. 2.7 Pengukuran tekanan darah responden
Pengukuran dilakukan pada bagian lengan kiri atas diletakkan pada
meja dan dalam posisi duduk tegak. Pengukuran tekanan darah
menggunakan sphygmomanometer digital. Pengukuran tekanan darah
dilakukan sebanyak 2 kali berturut–turut, dan masing-masing pengukuran
diberikan jeda selama 2 menit. Jika hasil pengukuran kedua berbeda ≥10
mmHg dibanding pengukuran pertama, maka dilakukan pengukuran ketiga
yang kemudian dua hasil yang paling mendekati dirata-rata. Parameter
yang diukur pada respoden adalah tekanan darah, tinggi badan dan berat
badan.
2.8 Pengelompokkan Data dan Analisis Data
Data yang diperoleh digolongkan dalam ktegori-kategori kemudian
data dioleh dengan komputer. Data yang diperoleh dalam penelitian
dianalisis dengan uji normalitas yaitu uji Kolmogorov-Smirnov, karena
sampel >50 responden. Berdasarkan Central Limit Theorem (Teorema
Batas Tengah) walaupun populasi tidak terdistribusi normal, maka apabila
sampelnya besar (n≥30) mengakibatkan data cenderung terdistribusi
normal (Algifari, 2013) sehingga selanjutnya data diuji dengan t-test
independent, untuk melihat perbedaan skor nilai kualitas hidup antara variabel yang diuji, yaitu usia dan jenis kelamin.
3. Pembahasan dan Hasil
3.1Profil Responden Penelitian
Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 183
orang yang diambil dari Desa Sindumartani (Padukuhan Morangan dan
Jelapan) dan Desa Widodomartani (Padukuhan Jimat). Penelitian ini
bertujuan mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75
tahun menggunakan instrumen SF-36 berdasarkan faktor usia dan faktor
Tabel I. Profil Responden Penelitian Padukuhan Morangan, Jimat, dan Jelapan
Variabel Jumlah (n=183) Persentase (%) Nilai-p Usia (tahun) *Nilai-p<0,05 = adanya perbedaan bermakna
Nilai-p adalah hasil uji nonparametric test pada SPSS yaitu Chi-Square.
Berdasarkan data di atas, responden pada kelompok usia 40-59
tahun berjumlah lebih banyak yaitu 101 orang (55,20%) dengan nilai-p
0,16. Pada kelompok jenis kelamin perempuan berjumlah 93 orang
(50,82%) dengan nilai-p 0,82. Kelompok Body Mass Index (BMI)
<23kg/m3 sebanyak 94 orang (51,37%) dengan nilai-p 0,71. Pada
kelompok pengaturan diet, responden yang mengatur diet lebih banyak
yaitu 102 orang (55,73%) dengan nilai-p 0,12. Beberapa faktor
sosio-ekonomi juga terdapat dalam penelitian, seperti pekerjaan, pendidikan, dan
penghasilan. Untuk kelompok pekerjaan aktif atau yang memerlukan
tenaga lebih besar dalam pekerjaannya memperoleh responden sebanyak
97 orang (53,00%) dengan nilai-p 0,41. Pada kelompok pendidikan ≤SMP
Responden pada kelompok penghasilan ≥UMR sebanyak 94 orang
(51,37%) dengan nilai-p 0,71. Nilai-p dari data di atas menunjukkan
bahwa tidak adanya perbedaan bermakna antara kelompok kajian sehingga
data yang diperoleh hampir seimbang. Dari keseluruhan responden pada
penelitian ini, responden yang tidak terapi lebih banyak yaitu 124 orang
(67,76%) dengan nilai-p <0,01 yang berarti ada perbedaan bermakna pada
kelompok ini.
Tabel II. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI pada usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun
Berdasarkan Faktor Usia
Variabel Kelompok Usia Nilai-p
60-75 tahun 40-59 tahun Mean ± SD Mean ± SD
TDS 162,5 ± 17,7 156,0 ± 16,2 0,01*
TDD 92,5 ± 11,3 95,7 ± 10,0 0,04*
Pulse 80,3 ± 10,3 81,6 ± 10,5 0,42
BMI 22,1 ± 3,4 24,7 ± 3,8 <0,01* TDS=Tekanan Darah Sistolik; TDD=Tekanan Darah Diastolik;
Pulse=Denyut Nadi; BMI=Body Mass Index; *Nilai-p<0,05=adanya perbedaan bermakna; Nilai-p=Uji t-test independent
Pada tabel di atas menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada
TDS, TDD, dan BMI pada responden yang berusia 60-75 tahun dan 40-49
tahun. Pada responden 60-75 tahun memiliki tekanan darah sistolik lebih
tinggi dibandingkan dengan responden usia 40-59 tahun. Menurut (Arbor
pharmaceuticals 2014), semakin bertambahnya usia pembuluh darah
secara bertahap kehilangan elastisitas yang menyebabkan meningkatnya
tekanan darah.
Tekanan darah diastolik menunjukkan bahwa responden yang
berusia 40-59 tahun memiliki tekanan darah diastolik lebih tinggi
dibandingkan responden dengan usia 60-75 tahun. Pulse dan tekanan
darah sistolik akan meningkat seiring bertambahnya usia tetapi tekanan
darah diastolik cenderung rendah pada usia lanjut (Kim et al. 2014).
Penelitian oleh (Protogerou et al. 2007) rendahnya diastolic blood
Tabel di atas juga menunjukkan perbedaan bermakna pada Body
Mass Index (BMI) pada responden usia 40-59 tahun memiliki BMI yang lebih besar daripada responden usia 60-75 tahun. Semakin bertambahnya
usia mengakibatkan terjadinya kehilangan massa otot secara progressif dan
kehilangan cairan tubuh sehingga berpengaruh pada berat badan
(Departemen Kesehatan RI, 2010).
Tabel III. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI pada usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun
Berdasarkan Faktor Jenis Kelamin
Variabel Jenis Kelamin Nilai-p
Perempuan Laki-laki TDS=Tekanan Darah Sistolik; TDD=Tekanan Darah Diastolik; Pulse=Denyut Nadi; BMI=Body Mass Index; Nilai-p=Uji t-test independent
Pada tabel diatas menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna
antara usia, TDS, TDD, pulse, dan BMI berdasarkan jenis kelamin.
Ketidaksesuaian hasil terhadap teori dapat disebabkan oleh keadaan
responden pada saat pengukuran tekanan darah maka perlu dilakukan
follow-up untuk penelitian selanjutnya untuk memastikan hasil yang sebenarnya. Pada penelitian (Reckelhoff, 2001) menunjukkan belum ada
data yang konsisten bahwa jenis kelamin mempengaruhi tekanan darah.
3.2 Perbedaan Kualitas Hidup Berdasarkan Usia
Uji yang dilakukan untuk melihat hubungan antara usia dengan 8
Tabel IV. Perbandingan 8 domain pada Kuisioner SF-36 antara Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun
Aspek Usia Nilai-p Keterbatasan Emosional 64,24 ± 42,19 68,34 ± 39,01 0,49 Kesehataan Mental 81,10 ± 18,62 76,87 ± 17,18 0,09 *Nilai-p<0,05=adanya perbedaan bermakna; Nilai-p=uji t-test independent.
Pada tabel di atas, score domain fungsi fisik pada responden usia
60-75 tahun lebih rendah dibandingkan dengan responden usia 40-59
tahun. Penurunan fungsi fisik meningkat seiring dengan bertambahnya
usia juga dipengaruhi oleh peran fisik, semakin sedikit kegiatan yang
dilakukan dengan menggunakan tenaga yang lebih besar (Bongard et al.
2007). Hal ini juga diperjelas dengan score domain peran fisik yang
rendah pada responden usia 60-75 tahun dibandingkan responden usia
40-59 tahun.
Domain kesehatan secara umum pada responden usia 60-75 tahun
lebih rendah dibandingkan responden usia 40-59 tahun. Seiring
bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses
degeneratif sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada usia
lanjut yang mempengaruhi kesehatan secara umum (Badan Penelitian dan
3.2Perbedaan Kualitas Hidup Berdasarkan Jenis Kelamin
Uji yang dilakukan untuk melihat hubungan antara usia dengan 8
domain kualitas hidup pada kuisioner SF-36 yang disebut analisis bivariat
Tabel V. Perbandingan 8 domain pada Kuisioner SF-36 antara Perempuan dan Laki-laki
Aspek Jenis Kelamin Nilai-p
Perempuan
*Nilai-p<0,05=adanya perbedaan bermakna; Nilai-p=uji t-test independent.
Pada tabel di atas tidak ditemukan nilai-p <0,05 sehingga tidak ada
perbedaan bermakna antara 8 domain kuisioner SF-36 terhadap jenis
kelamin. Sehingga dapat dikatakan jenis kelamin tidak mempengaruhi
kuliatas hidup. Pada penelitian (Holter, 2009) menyatakan bahwa jenis
kelamin tidak berhubungan dengan nilai kualitas hidup dari responden
hipertensi.
Tabel VI. Sub-Group Analisis Kuisioner SF-36 Berdasarkan Usia dengan Pengelompokkan Jenis Kelamin
Domain SF-36
40-59 tahun 60-75 tahun
Pr Pr=Perempuan; Lk=Laki-laki; FF=Fungsi Fisik; PF=Peran Fisik; NT=Nyeri Tubuh; KSU=Kesehatan Secara Umum; VIT=Vitalitas
Pada uji sub-group menunjukkan bahwa domain peran fisik
memilik perbedaan bermakna antara laki-laki dan perempuan pada usia
40-59 tahun. Perempuan memiliki score peran fisik yang lebih rendah
dibandingkan laki-laki. Hasil ini sesuai dengan penelitian (Carvalho et al.
2012) dan mengatakan bahwa perempuan memilik score kualitas hidup
yang rendah karena faktor hormonal dan fakta bahwa mereka lebih
memperhatikan keadaan internal. Semakin bertambah usia, proses penuaan
akan mempengaruhi kondisi kesehatan kerena perubahan fisiologis dan
fungsional serta lebih rentan terhadap penyakit kronis yang mempengaruhi
kualitas hidup terutama pada peran fisik (Carvalho et al. 2013). Pada usia
60-75 tahun menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori, dapat dilihat dari
score peran fisik yang rendah.
Tabel di atas juga menunjukkan bahwa domain vitalitas pada usia
40-59 tahun memiliki perbedaan bermaksa antara perempuan dan laki-laki.
Laki-laki usia 40-59 tahun memilik score vitalitas yang lebih rendah
dibandingkan perempuan. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian
(Carvalho et al. 2013) yang menunjukkan laki-laki memiliki score vitalitas
yang lebih baik dibandingkan perempuan. Perbedaan hasil ini dapat
diakibatkan oleh responden yang digunakan serta tingkat pengetahuan
mengenai hipertensi yang dimiliki oleh responden sehingga perlu adanya
observasi kembali. Nilai vitalitas yang rendah pada laki-laki pada usia
40-59 tahun juga dapat dipengaruhi oleh merokok. Penelitian (Gades et al.
2005) menunjukkan bahwa merokok dapat memiliki dampak yang lebih
jelas pada fungsi ereksi pada perokok laki-laki muda daripada perokok
laki-laki yang lebih tua. Sehingga dapat mengganggu tingkat vitalitas dari
Tabel VII. Sub-Group Analisis Kuisioner SF-36 Berdasarkan Jenis Kelamin dengan Pengelompokkan Usia
Domain FF=Fungsi Fisik; PF=Peran Fisik; NT=Nyeri Tubuh; KSU=Kesehatan Secara Umum; VIT=Vitalitas; AS=Aspek Sosial; AE=Aspek Emosional; KM=Kesehatan Mental; *p<0,05=adanya perbedaan bermakna; Nilai-p=uji t-test independent.
Menunjukkan pada domain fungsi fisik, laki-laki memiliki score
lebih tinggi dibanding kelompok perempuan. Penelitian (Brady et al.
2014) mengatakan bahwa laki-laki memiliki nilai fungsi fisik yang baik
dikarenakan laki-laki cenderung memiliki massa lemak yang lebih rendah,
massa otot yang lebih besar dan tenaga yang lebih besar dibandingkan
perempuan, tetapi pada sub-group analisis pada kelompok laki-laki
menunjukkan perbedaan bermakna antara usia 40-59 tahun dan 60-75
tahun. Penurunan fungsi fisik meningkat seiring dengan bertambahnya
usia juga dipengaruhi oleh peran fisik, semakin sedikit kegiatan yang
dilakukan dengan menggunakan tenaga yang lebih besar (Bongard et al.
2007).
Tabel di atas menunjukkan bahwa score domain vitalitas pada
laki-laki memiliki perbedaan bermakna antara usia 40-59 tahun dan 60-75
tahun. Usia 40-59 tahun memiliki score yang lebih rendah dapat
disebabkan oleh kurang istirahat dan kurangnya waktu tidur, sedangkan
responden usia 60-75 tahun biasanya lebih banyak istirahat sehingga dapat
menjaga energi untuk tetap bugar dan memiliki semangat yang lebih
tinggi.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan
sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Pengambilan data hanya
dilakukan sekali juga merupakan salah satu keterbatasan dalam penelitian
ini sehingga perlu dilakukan observasi kembali mengingat banyak faktor
yang dapat mempengaruhi hasil, seperti pekerjaan responden, waktu
pengambilan, dan kondisi psikologi dari responden.
4. Kesimpulan
Evaluasi kualitas hidup pada kuesioner 183 subyek menggunakan
kuisioner Short Form-36 (SF-36) pada responden hipertensi berdasarkan usia
40-75 tahun menunjukkan adanya pengaruh pada domain Fungsi Fisik, Peran
Fisik dan Kesehatan Secara Umum. Berdasarkan sub-group analisis kelompok
usia dengan pengelompokkan jenis kelamin, memiliki perbedaan pada domain
Peran Fisik dan Vitalitas antara perempuan dan laki-laki pada usia 40-59
tahun (p<0,05).
Evaluasi kualitas hidup pada responden hipertensi berdasarkan jenis
kelamin menunjukkan tidak adanya pengaruh jenis kelamin terhadap kualitas
hidup, diperjelas dengan nilai-p dari 8 domain >0,05, maka dilakukan
sub-group analisis pada kelompok jenis kelamin dengan pengelompokkan usia. Hasil yang diperoleh menunjukkan perbedaan pada domain Fungsi Fisik dan
Vitalitas antara perempuan dan laki-laki pada usia 60-75 tahun dan pada
DAFTAR PUSTAKA
Algifari, 2013, Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis, 3rd ed., Sekolah Tingi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta, 19.
Arbor pharmaceuticals, 2014. Understanding and Managing High Blood Pressure. journal of American heart association, pp.1–16.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, pp.1–384.
Bina, D. et al., 2006. Untuk Penyakit Hipertensi.
Bongard, V. et al., 2007. Effects of age and gender on physical performance. Age, 29(2–3), pp.77–85.
Brady, A.O., Straight, C.R. & Evans, E.M., 2014. Body composition, muscle capacity, and physical function in older adults: An integrated conceptual model. Journal of Aging and Physical Activity, 22(3), pp.441–452.
Carvalho, M.A.N., Silva, I.B.S., Ramos, S.B.P., et al., 2012. Quality of life of hypertensive patients and comparison of two instruments of HRQOL measure. Arquivos brasileiros de cardiologia, 98(5), pp.442–451.
Carvalho, M.V., Silva, I.B.S., Ramos, S.B.P., et al., 2013. The Influence of Hypertension on Quality of Life. Arquivos Brasileiros De Cardiologia, 100(2), pp.164–174. Available at: https://www.researchgate.net/profile/Paulo_Jardim/publication/236056354_T he_influence_of_hypertension_on_quality_of_life/links/02e7e53b303203e19 0000000.pdf.
Gades, N.M., Nehra, A., Jacobson, D.J., et al., 2005. Association between smoking and erectile dysfunction: A population-based study. American Journal of Epidemiology, 161(4), pp.346–351.
InfoDATIN, 2014. Situasi dan analisis lanjut usia. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Available at: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-lansia.pdf.
Kim, D.S., Smith, J.A., Bielak, L.F., et al., 2014. The relationship between diastolic blood pressure and coronary artery calcification is dependent on single nucleotide polymorphisms on chromosome 9p21.3. BMC medical
genetics, 15, p.89. Available at:
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=4168694&tool=p mcentrez&rendertype=abstract.
Maas, A.H.E.M. & Franke, H.R., 2009. Women’s health in menopause with a
focus on hypertension. Netherlands Heart Journal, 17(2), pp.68–72.
adults in the United States: National Health and Nutrition Examination Survey, 2011-2012. NCHS data brief, (133), pp.1–8. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24171916.
Perwitasari, D.A., 2012. Development the validation of Indonesian version of SF-36 questionnaire in cancer disease. Indonesian Journal of Pharmacy, 23(4), pp.248–253.
Protogerou, A.D., Safar, M.E., Iaria, P., et al., 2007. Diastolic blood pressure and mortality in the elderly with cardiovascular disease. Hypertension, 50(1), pp.172–180.
Reckelhoff, J.F., 2001. Gender differences in the regulation of blood pressure.
Hypertension (Dallas, Tex. : 1979), 37(5), pp.1199–208. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11358929.
Syddall, H.E. et al., 2009. The SF-36: a simple, effective measure of mobility-disability for epidemiological studies. The journal of nutrition, health &
aging, 13(1), pp.57–62. Available at:
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=2654814&tool=p mcentrez&rendertype=abstract.
Rachmawati, Perwitasari, A., 2014. Validasi Kuesioner Sf-36 Versi Indonesia Terhadap Pasien Hipertensi Di Puskesmas Yogyakarta. Pharmacy, 11(1), pp.14–25.
Lampiran 4. Informed Consent
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
Kami dari Tim peneliti yang diketuai oleh Dewita Cici Ernia dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul
“EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN SF-36 DI KECAMATAN NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN FAKTOR RISIKO KESEHATAN DAN SOSIO-EKONOMI)”. Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Melakukan evaluasi berdasarkan tingkat prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi, dan pengendalian tekanan darah yang terjadi.
2. Melakukan evaluasi terhadap pengaruh umur dan 6 faktor (BMI, jenis kelamin, jenis pekerjaan, penghasilan, pengaturan diet dan pendidikan) terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi, serta pengendalian tekanan darah responden.
Pembimbing Tim peneliti adalah Dr. Rita Suhadi, MSi., Apt. Penelitian ini membutuhkan sekitar 160 responden penelitian. Waktu penelitian diperkirakan 30 menit untuk masing-masing responden.
1. Kesukarelaan untuk ikut penelitian
Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan untuk ikut, responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.
2. Prosedur Penelitian
Apabila Responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Responden penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya adalah:
a. Responden penelitian akan diwawancarai oleh Tim peneliti. Pertanyaan wawancara meliputi, nama, alamat, usia, jenis kelamin, status, riwayat penggunaan obat, aktivitas fisik, penyakit penyerta, kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, pola makan/diet, penghasilan, jenis pekerjaan (Berdasarkan CRF yang sudah disediakan).
3. Kewajiban subyek penelitian
Sebagai subyek penelitian berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, responden penelitian bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.
4. Manfaat
Keuntungan langsung yang Responden penelitian dapatkan adalah
a. Responden penelitian mendapatkan pemeriksaan tekanan darah untuk mengetahui tekanan darah secara gratis
b. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai faktor risiko kesehatan terhadap responden hipertensi sehingga dapat membantu mencegah prevalensi hipertensi meningkat dan tekanan darah responden hipertensi dapat terkontrol
c. Data yang didapatkan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tekanan darah responden sehingga responden dapat melakukan tindak lanjut yang harus dilakukan dengan mengetahui tekanan darahnya, serta dapat memberikan informasi terkait faktor risiko kesehatan terhadap responden hipertensi di Padukuhan Denggung, Padukuhan Medari Cilik, Padukuhan Rejodadi II, dan Padukuhan Penen, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pengukuran tekanan darah yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai faktor risiko hipertensi seperti: pola hidup sehingga dapat memantau kesehatan fisik secara lebih intensif. 5. Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti.
6. Informasi Tambahan
Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah 1. Uji Validitas Spygmomanometer Digital dan Sypgmomanometer Raksa
Pengujian validitas menggunakan t-test dependent dengan taraf
kepercayaan 95%. Nilai p yang diperoleh >0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan secara statistic. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa instrument penelitian yang digunaka valid.
DATA UJI RELIABILITAS KUESIONER SF-36 Domain Nilai Cronbach's Alpha
Tiap Domain
Fungsi Fisik 0.935
Peran Fisik 0.956
Nyeri Tubuh 0.655
Kesehatan secara umum 0.843
Vitalitas 0.874
Aspek sosial 0.803
Aspek Emosional 0.921
Lampiran 10. Penilaian Kuesioner Short Form-36 (SF-36) Tabel 1.Skor dari tiap-tiap pertanyaan
Tabel 2. Jumlah rata-rata dari delapan subvariabel
Subvariabel Jumlah
pertanyaan
Nomor pertanyaanyang dilihat dari tabel 1 Fungsi fisik 10 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12
Peran fisik 4 13, 14, 15, 16
Nyeri tubuh 2 21, 22
Kesehatan secara umum 6 1, 2, 33, 34, 35, 36
Vitalitas 4 23, 27, 29, 31
Aspek sosial 2 20, 32
Aspek emosional 3 17, 18, 19
Lampiran 12. Uji Normalitas 8 domain Kuesioner SF-36 dan Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, Body Mass Index (BMI)
Tests of Normality (SF-36)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
FF .206 183 .000 .823 183 .000
PF .228 183 .000 .813 183 .000
NT .134 183 .000 .933 183 .000
KSU .112 183 .000 .974 183 .002
VIT .101 183 .000 .973 183 .001
AS .216 183 .000 .874 183 .000
AE .316 183 .000 .742 183 .000
KM .118 183 .000 .936 183 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
USIA .122 183 .000 .941 183 .000
TDS .097 183 .000 .955 183 .000
TDD .070 183 .030 .986 183 .058
Pulse .055 183 .200* .992 183 .448
BMI .076 183 .011 .966 183 .000
*. This is a lower bound of the true significance.
Lampiran 13. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap
Faktor Usia
Group Statistics
KelompokUsia N Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
BMI 1 (60-74 tahun) 82 22.19 3.460 .382
2 (40-59 tahun) 101 24.79 3.888 .387
Usia 1 (60-74 tahun) 82 67.28 7.200 .795
2 (40-59 tahun) 101 51.38 6.784 .675
TDS 1 (60-74 tahun) 82 162.56 17.754 1.961
2 (40-59 tahun) 101 156.03 16.255 1.617
TDD 1 (60-74 tahun) 82 92.50 11.309 1.249
2 (40-59 tahun) 101 95.75 10.035 .999
Pulse 1 (60-74 tahun) 82 80.35 10.307 1.138
Independent Sample Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
BMI Equal variances
assumed .210 .647 -4.732 181
Equal variances not
assumed -4.790 179.445
Usia Equal variances
assumed .059 .809 15.344 181
Equal variances not
assumed 15.249 168.810
TDS Equal variances
assumed 1.774 .185 2.593 181
Equal variances not
assumed 2.570 166.360
TDD Equal variances
assumed .367 .546 -2.060 181
Equal variances not
assumed -2.034 163.538
Pulse Equal variances
assumed .003 .956 -.820 181
Equal variances not
Lampiran 14. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap
Faktor Jenis Kelamin
Group Statistics
JenisKelamin N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
BMI 1 93 23.83 4.002 .415
2 90 23.41 3.830 .404
Usia 1 93 56.68 10.332 1.071
2 90 60.39 10.492 1.106
TDS 1 93 159.69 18.581 1.927
2 90 158.20 15.730 1.658
TDD 1 93 94.03 11.880 1.232
2 90 94.57 9.427 .994
Pulse 1 93 81.86 10.429 1.081
Independent Sample Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
BMI Equal variances
assumed .072 .788 .742 181
Equal variances not
assumed .742 180.979
Usia Equal variances
assumed .110 .740 -2.411 181
Equal variances not
assumed -2.410 180.577
TDS Equal variances
assumed .852 .357 .584 181
Equal variances not
assumed .585 177.877
TDD Equal variances
assumed 3.621 .059 -.336 181
Equal variances not
assumed -.338 174.366
Pulse Equal variances
assumed .060 .806 1.065 181
Equal variances not
Lampiran 15. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Usia Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36).
Group Statistics
Usia N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Fungsi Fisik 1 82 76.52 23.103 2.551
2 101 86.24 16.784 1.670
Peran Fisik 1 82 47.26 40.255 4.445
2 101 59.41 41.511 4.130
Nyeri Tubuh 1 82 70.99 23.326 2.576
2 101 71.45 21.241 2.114
Kesehatan Secara
Umum
1 82 57.24 12.712 1.404
2 101 61.00 12.303 1.224
Vitalitas 1 82 73.23 18.060 1.994
2 101 68.81 15.623 1.555
Aspek Sosial 1 82 73.67 25.690 2.837
2 101 75.54 23.449 2.333
Aspek Emosional 1 82 64.24 42.185 4.659
2 101 68.34 39.014 3.882
Kesehatan Mental 1 82 81.10 16.624 1.836
Levene's Test for Equality of
FungsiFisik Equal variances assumed 11.942 .001 -3.290
Equal variances not
assumed -3.185
PeranFisik Equal variances assumed .622 .431 -1.996
Equal variances not
assumed -2.002
NyeriTubuh Equal variances assumed .680 .411 -.139
Equal variances not
assumed -.137
KesehatanSecaraUmum Equal variances assumed .098 .755 -2.023
Equal variances not
assumed -2.017
Vitalitas Equal variances assumed 2.658 .105 1.774
Equal variances not
assumed 1.748
AspekSosial Equal variances assumed 1.349 .247 -.515
Equal variances not
assumed -.510
AspekEmosional Equal variances assumed 2.071 .152 -.680
Equal variances not
assumed -.675
KesehatannMental Equal variances assumed .181 .671 1.679
Equal variances not
Lampiran 16. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Jenis Kelamin Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36).
Group Statistics
JenisKelamin N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
FungsiFisik 1 93 81.56 19.167 1.988
2 90 82.22 21.686 2.286
PeranFisik 1 93 58.87 43.402 4.501
2 90 48.89 38.568 4.065
NyeriTubuh 1 93 71.97 23.247 2.411
2 90 70.49 21.035 2.217
KesehatanSecara
Umum
1 93 59.22 13.023 1.350
2 90 59.42 12.205 1.287
Vitalitas 1 93 71.29 16.598 1.721
2 90 70.28 17.196 1.813
AspekSosial 1 93 76.02 23.981 2.487
2 90 73.34 24.942 2.629
Aspek Emosional 1 93 64.54 41.094 4.261
2 90 68.53 39.806 4.196
KesehatanMental 1 93 79.12 16.784 1.740
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t
FungsiFisik Equal variances assumed 1.213 .272 -.219
Equal variances not
assumed -.219
PeranFisik Equal variances assumed 8.297 .004 1.643
Equal variances not
assumed 1.646
NyeriTubuh Equal variances assumed 2.583 .110 .451
Equal variances not
assumed .452
KesehatanSecaraUmum Equal variances assumed .000 .999 -.111
Equal variances not
assumed -.111
Vitalitas Equal variances assumed .829 .364 .405
Equal variances not
assumed .405
AspekSosial Equal variances assumed .864 .354 .740
Equal variances not
assumed .740
AspekEmosional Equal variances assumed .325 .570 -.668
Equal variances not
assumed -.668
KesehatanMental Equal variances assumed .495 .483 .285
Equal variances not
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama Dewita Cici Ernia, lahir di
Sintang, 25 April 1995. Anak kedua dari 2
bersaudara dari pasangan Bapak Rapinas dan Ibu
Thiarni Katarina Selli. Penulis menempuh
pendidikan di TK Amkur Ngabang tahun
2000-2001, SD Negeri 16 Ngabang tahun 2001-2007,
SMP Negeri 1 Ngabang tahun 2007-2010, SMA
Negeri 1 Ngabang tahun 2010-2013 dan pada tahun
2013 meneruskan pendidikan di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama
menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, penulis
mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan seperti DPMF sebagai Anggota
Quality Control tahun 2013-2014 dan kegiatan kemahasiswaan seperti Anggota
Keamanan TITRASI tahun 2014 dan 2015, Anggota Divisi Humas Donor Darah
JMKI 2013, Anggota Publikasi dan Dokumentasi Pharmacy Performance Road to
School tahun 2013, Anggota Master of Ceremony Pharmacy Performance Road to
School tahun 2014, Anggota Divisi Acara Latihan Kepemimpinan 1 tahun 2014,
Ketua Bidang Acara Pharmacy Performance Road to School tahun 2015. Penulis