OPI}{I
SENIN LEGI,
19OKTOBER
2015
(5SURA1e4e
)
TAHUN LXX| NO 22
''KEDAULATAN RAKYAT''
HALAMAN
12M0mdus
Siklus
Kemiskinan
di
Pedesaan
A
DA
yang spesifik dalam PeringatanHa-A
ri
Pangan Sedunia (HPS)tahun
20154, lvang
dirayakan
16 Oktoberlalu.
Per-ingatan ini mengangkat tema ?erlindunganSo-sial danPertanian: Memutus Siklus Kemiskinan di Pddesaan'. Karena lebih dari 75Vo masyaralat
rnishn dan mengalami giri Uu"ut Vangkronis di negeri ini tinggal di pedesaan. Per,taniap adalah bagian dari mata pencaharian mereka.
Bila
tema tersebut digelaruntuk
mengu-rangi penderi-haan' masyarakai'miskin yang ber-gizi buruk, maka diperlukanprogpa
atauke''
bijakan yang marripu melind-rrngi-orang miskindan yang bergizi buruk itu. IGbijakan'tersebut
bisa dalam bentuk bantuan uang atau barang,
tetapi juga bisa dalam bentuk dana
stimulan
yang berupa proyek yangmemberdayakan ma-riyarakat dalam jangka pat{eng.
BantuanTtrnai
Bentuk bantuan uang tunai jika tepat sasar-an juga akan meringankan beban
rakyat
mis-kin. Di Meksiko disediakan bantuan twrai bagi ibu-ibu yang sangat miskin di pedesaan. Tbmya-ta bantuan langsung diserahkan terse-butber-hasil mengurangi kemiskinan hingga 107a.
Se-dangkan di Ethiopia dileksanakan program sti-mulan berupa pekerjaan umum yang memberi upah kerja
untuk
membangun aspt daninfra-sbrrkburmasyarakat. Program
ini
membuka la-pangan kerja baru bagi keluarga miskin dalambidang pertanian. Lewat program
ini
mereka mendapatbantuan pertanian
dalambentuk
kredit, peralatan, bibit, dan bantuan irigasi. Ha-siJnya?Angka kemiskinan turun 27o dan musimkelaparan semaki4 diperpendek.
Kita bisa belajar di Meksiko atau dari Ethio-pia- Narnun sebenarnya
kita
sudahmemiliki
pengalaman yang mungkin malah lebih baik,
yakni
dapat belajar dari keberhasilankita
di
masa
lalu.
Namun juga perlu disadari bahwatantangan saat
inijuga
semakin besar, terrna-suk adanya pengurangan emisi. Tbrkait dengan pengwangan emisi, Indiinesia pernah mendapat hibah 80juta
dollarAS dari Climate InuestmpntFund
iC.IF). Dengan kucuran danaitu,
dalam waktu tiga tahun pemerintah Indonesia harusffi
$=
Kaldifat,llF,h
1ya*.to;
melaksanakan skema pengurangan emisi
dari
deforestasi dan degradasi lahan (REDD) phu.Di
samping menghambat pemanasan global,pe-nguangan emisi secara tidak langsung mendo-rong dan memperbaiki sistem budidaya pangan.
Pada dasawarsa terakhir nampak sistem bu-didaya pangan telah begitu jauh meninggalkan
prinsip-prinsip kelestarian sumber daya alam. Revolusi hijau yang mengandalkan pada peng-gunaan varietas unggul, pemupukan berat
de-ngan menggunakan pupuk
kimia
(pupukpa-brik),
pemberantasan hama penyakit denganobat
kimia
dan pemlangunan fasilitas irigasi,memang telah menunjukkan hasil yang nyata
dengan meningkatnya produksi pangan.
Meski-pun
demikian peningkatan produksi panganternyata belum mampu mengimbangi laju per-tambahan penduduk, di samping hama
tanam-an masih sering muncul. Sehingga Indonesia
kembali mengimpor beras.
Kepedulian
Akhir-akhir
ini kepedulian masyarakat du-nia tentangkerusakan bumi telah meningkatse-cara drastis. IGrusakan lingkungan akibat per-ubahan tata kehidupan manusia
telah
membe-rikan gambaran keadaan dunia sekarang
demi-kianjuga terhadap lingkungan pertanian
peng-hasil-akanan
IGpedulian lingkungan, hahkahrya adalah kepedulian terhadap para petani, dan sekaligus kepedulian terhadap budidaya pangan. Bahkan
tidak
hanyaitu,
kepedulian lingkunganjuga
berarti
peduli terhadap nasib anak cucukita
yang akanmenggunirkanbumi ini sehagai sum-ber pangan mereka. Pembangunan pertanian secara langsung maupun tidak langsu4g harus memperhatikan lingkungan. Pertumbuhan
ti-dak dapat disebut perkembangan dalam arti
se-benarnya,
apabila
itu
membawa serta kemunduran atau kerusakan alam.Sebenarnya pembangurian pertanian
tidak
rtatang secara mendadak, tetapi melalui proses
yang panjang. Apa yang telah dikembangkan
pada waktu yang lampau merupakan dasar bag.i
pengembangan pada waktu yang akan datang. Oleh karena
itu,
seti4p kebijakanuntuk
peng-adaan pangan jangan sampai mengorbankan alam, tetapijustru
berusaha pulauntuk
me-lestarikarurya.'
Dalam peringatan
Hari
Pangan. Sedunia 2015ini,
kita
diingatkan kembali €mcamanse-rius dari kerusakan bumi yang sudah sampai ta-hapmembahayakankehidupan manusia. Oleh karena itu,
untuk
memutus sikl-us kemiskinandi pedesaan, jangan hanya banyak bicara, tetapi harus berusaha secara:nyata
untuk
mencegah terjadinya kehancuran bumi itu. Hanya dengan usaha nyata, maka kebijakan yangbertujuan
unhrk melindungi yang miskin dan yang rawanpangan menjadi kenyataan. O -
k
-
,D'sAl{ad'iyatWihanyan'toMM,