• Tidak ada hasil yang ditemukan

View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH DENGAN ETIKA AUDITOR

SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH DENGAN ETIKA AUDITOR

SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

ADI PRATOMO B 200160177

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH DENGAN ETIKA AUDITOR

(STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

provided by UMS Digital Library - Selamat datang di UMS Digital Library

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL

MODERASI

(STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh : ADI PRATOMO

B200160177

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

DosenPembimbing

Drs. Atwal Arifin, Ak. M.Si. CA NIDN. 0609016002

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL

MODERASI

(STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR)

OLEH ADI PRATOMO

B200160177

Telah dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari ______, ___________2019 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji,

1. Dr. Triyono, S.E., M.Si ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Syamsudin, M.M NIDN. 0017025701

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 14 Nopember 2019 Penulis

ADI PRATOMO B200160177

(5)

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KINERJA AUDITOR PEMERINTAH DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI

VARIABEL MODERASI

(STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Karanganyar). Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang telah disebarkan pada responden dengan menggunakan fasilitas kuesioner yang ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan melakukan penarikan sampel yang didasarkan pada tujuan penelitian dan kriteria yang telah ditetapkan sebesar 40 orang.Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana dan regresi moderasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa. Kompetensisignifikanberpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah ditunjukkan hasil uji t bernilai sebesar 11.842, p sebesar 0.000.

Independensi Auditor signifikan berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah.

Hasil uji t bernilai 32,016 dengan p sebesar 0.000.Etika auditor tidak memoderasi pengaruh kompetensi terhadap kinerja auditor pemerintah karena nilai signifikansi pengaruh moderasi p sebesar 0,187.Etika auditor tidak memoderasi pengaruh independensi terhadap kinerja auditor pemerintah karena nilai pengaruh moderasi sebesar p sebesar 0,424.Maka H4 tidak membuktikan bahwa Etika auditor tidak memoderasi independensi berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah

Kata Kunci : kompetensi, independensi, kinerja auditor dan etika auditor Abstract

This study aims to study the Effect of Competence and Independence on Government Auditor Performance with Auditor Ethics as a Variable of Moderation (Study in the Karanganyar District Inspectorate). The type of data in this study is primary data that has been distributed to respondents using a questionnaire determined by using a purposive sampling method by conducting research samples in accordance with research objectives and predetermined criteria totaling 40 people.

The analytical tools used in this study are validity test, reliability test, classic assumption test, simple linear regression analysis and moderation regression. The analysis shows that. Significant competence in Government Auditor Performance tests results totaling 11,842, p of 0,000. Auditor independence is significant towards Government Auditor Performance. T test results are worth 32,016 with p of 0,000.

Auditor ethics does not moderate the effect on the performance of government auditors because the significance value of the influence of moderation p is 0.187. The auditor ethics does not moderate the effect of independence on the performance of government auditors because the moderation assessment value is p of 0.424. So H4 does not prove that the auditor's ethics does not moderate the influence of independence on Government Auditor Performance

Keywords: competence, independence, ethics and performance auditors

(6)

1. PENDAHULUAN

Auditor pemerintah adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga dan/atau pihak lain yang di dalamnya terdapat kepentingan negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.

Sesuai dengan peraturan pemerintah No.60 tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern pemerintah, pelaksanaan pengendalian intern dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), yaitu Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jendral, Inspektorat Provinsi, dan Inspektorat Kota. BPKP adalah Lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan yang berupa Audit, Konsultasi, Asistensi, Evaluasi, Pemberantasan KKN serta Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hasil pengawasan keuangan dan pembangunan dilaporkan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan-kebijakan dalam menjalankan pemerintahan dan memenuhi kewajiban akuntabilitasnya.

Hasil pengawasan BPKP juga diperlukan oleh para penyelenggara pemerintahan lainnya termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam pencapaian dan peningkatan kinerja instansi yang dipimpinnya Tugas dan Fungsi serta Kegiatan yang dilakukan BPKP melaksanakan tugas Pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Inspektorat jenderal (disingkat Itjen) adalah unsur pengawas pada kementerian yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan kementeriannya. Inspektorat jenderal dipimpin oleh seorang inspektur jenderal.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Salju (2014) yang meneliti mengenai Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Salju (2014) adalah sama-sama

(7)

meneliti Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Salju (2014) yaitu pada objek dan subjek, serta tahun penelitian yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di kabupaten Karanganyar pada tahun 2019, sedangkan penelitian Salju (2014) dilakukan di kabupaten Luwu Timur tahun 2014.

Dari uraian di atas, terlihat bahwa lingkup kinerja auditor rawan terhadap penyimpangan dan mengandung resiko yang besar. Dengan lingkup kinerja yang luas dan resiko yang besar, menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui “Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Karanganyar)”.

2. METODE

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausalitas. Penelitian ini dilakukan di Inspektorat kabupaten Karanganyar dengan responden auditor internal yang bekerja di inspektorat tersebut.

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Februari- April 2019.Populasi penelitian ini terdiri dari seluruh auditor internal yang bekerja pada Inspektorat Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 41 orang, dengan menggunakan teknik census sampling.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden penelitian tanpa menggunakan perantaramenggunakan metode kuisioner untuk memperoleh informasi guna melakukan analisis data mengenai variabel yang diteliti yaitu kompetensi dan independensi terkait pengaruhnya terhadap kualitas audit.

Uji analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dan uji analisa regresi linier berganda.

(8)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik

Tabel 1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual

N 40

Kolmogorov-Smirnov Z .677

Asymp. Sig. (2-tailed) .749

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel 1 Nilai signifikansi Kolmogorov Smirnov yaitu 0,677 pada signifikansi 0,749 (0,749>0,05) menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal.

Tabel 2. Uji Multikolinieritas

No Variabel Nilai VIF Nilai Batas Keterangan 1 Kompetensi (X1)

7.463 10 Tidak terdapat

multikolinieritas 2

Independensi (X2) 8.620 10 Tidak terdapat multikolinieritas 3

Etika auditor (X3) 1.472 10 Tidak terdapat multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas diketahui besarnya VIF masing-masing variabel lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas

Gambar 1. Uji Heterokedastisitas

Dari uji dapat dilihat terdapat data yang bersifat menyebar, maka dapat diketahui bahwa data tidak terdapat gejala Heteroskedastisitas

(9)

Tabel 3. Tabel Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Durbin-Watson

1 .969a .938 1.718

Nilai DU n 40 sebesar 1,659 dan Nilai DL n 40 sebesar 1.338, 4 du = 2,662 sementara 4 – dl sebesar 2,341. Data terbebas dari gejala auto korelasi baik positif maupun negatif

Tabel 4. Uji F :Hasil uji F persamaan

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 1104.914 3 368.305 182.980 .000b

Residual 72.461 36 2.013

Total 1177.375 39

Hasil uji secara serempak (Uji F) pada persamaan kedua diketahui besarnya nilai F = 182.980 signifikansi 0,000<0,05. Sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel bebas mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah.

3.2 Analisis Regresi Linier Sederhana

Tabel 5. Uji Regresi Linier Sederhana (1)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.741 1.654 5.285 .000

X1 1.111 .094 .887 11.842 .000

Berdasarkan tabel 5 di atas maka disajikan persamaan regresi sebagai berikut:

K = 8.741+1.111Kom+ є (1)

Angka-angka dalam persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diartikan : Nilai koefisien regresi variabel Kompetensi (β1) bernilai positif sebesar 1.111 menunjukkan mempunyai pengaruh yang berbanding lurus dengan variabel dependen. Artinya jika kompetensi meningkat maka Kinerja Auditor Pemerintah akan meningkat dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.

Analisis terhadap koefisien regresi hipotesis 2 : Independensi berpengaruh

(10)

terhadap kinerja auditor pemerintah

Tabel 6. Uji Regresi Linier Sederhana (2)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.306 .811 2.844 .007

X2 1.057 .033 .982 32.016 .000

Berdasarkan tabel 7 di atas maka disajikan persamaan regresi sebagai berikut:

K = 2.306 +1.057In+ є (2)

Angka-angka dalam persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diartikan : Nilai koefisien regresi variabel Independensi (β2) bernilai positif sebesar 1.057 menunjukkan mempunyai pengaruh yang berbanding lurus dengan variabel dependen. Artinya jika Independensi meningkat maka Kinerja Auditor Pemerintah akan meningkat dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.

Analisis Regresi Moderasi 1 (Uji Hipotesis ke 3)

Tabel 7. Uji Regresi Moderasi 1

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.458 8.699 1.317 .196

X1 .388 .676 .310 .575 .569

X3 .034 .496 .019 .070 .945

x1x3 .029 .036 .590 .809 .424

Berdasarkan tabel 8 di atas maka disajikan persamaan regresi sebagai berikut:

K = 11.458+ 0. 388Kom+ 0,034 E+ 0.029Kom.E+ є (3)

Angka-angka dalam persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diartikan : Nilai koefisien regresi variabel Kompetensi (β1) bernilai positif sebesar 0.388 menunjukkan mempunyai pengaruh yang berbanding lurus dengan variabel Kinerja Auditor. Nilai koefisien regresi variabel Independensi (β2) bernilai positif sebesar 0,034 dan (β3) 0,029 menunjukkan mempunyai pengaruh yang berbanding lurus dengan variabel dependen.Artinya jika Kompetensi dan hasil kali kompetensi dan Etika Auditor meningkat maka Kinerja Auditor Pemerintah akan meningkat dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Nilai R2 bernilai sebesar 0,806.

(11)

Analisis Regresi Moderasi 2 (Uji Hipotesis ke 4)

Tabel 8. Uji Regresi Moderasi 2

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.785 2.489 -.315 .754

X2 1.228 .137 1.141 8.977 .000

X3 .160 .141 .089 1.136 .264

x2x3 -.010 .008 -.234 -1.344 .187

Berdasarkan tabel 8 di atas maka disajikan persamaan regresi sebagai berikut:

K = -0.785+ 1. 228 In + 0,160 E - 0.010 In.E+ є (4) Angka-angka dalam persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diartikan : Nilai koefisien regresi variabel Independensi (β2) bernilai positif sebesar 1,228 menunjukkan mempunyai pengaruh yang berbanding lurus dengan variabel Kinerja Auditor. Nilai koefisien regresi perkalian variabel Independensi dan Etika Auditor (β3) bernilai positif sebesar 0,160 dan (β4) - 0.010 menunjukkan mempunyai pengaruh yang berbanding terbalik dengan variabel dependen.Artinya jika Independensi dan variabel hasil kali variabel independensi auditor dan Etika Auditor meningkat maka Kinerja Auditor Pemerintah akan meningkat dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Nilai R2 bernilai sebesar 0,963.

3.3 PembahasanUji t

Tabel 9. Uji t

Pers Variabel t Sig Keterangan

I Kompetensi (X1) 11.842 0.000 Signifikan

II Independensi Auditor(X2) 32.016 0.000 Signifikan III Kompetensi*Etika

Auditor (X1*X3)

0.809 0.424 Tidak Signifikan IV Independensi

Auditor*Etika Auditor(X2*X3)

-1.344 0.187 Tidak Signifikan

Berdasarkan pada tabel 9 di atas diketahui beberapa keterangan sebagai berikut:

3.3.1 H1: Kompetensi Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah

Hasil uji t bernilai sebesar 11.842, p sebesar 0.000 bahwa variabel Kompetensisignifikan berpengaruh terhadap Kinerja Auditor

(12)

Pemerintah.Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Wibowodkk, (2016) pengujian membuktikan bahwa kompetensi auditor berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor internal.

Berlawanan dengan hasil penelitian sebelumnya, penelitian Salju (2014) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompetensi (X1)) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor pemerintah daerah.

Perbedaan hasil penelitian terletak pada laporan audit yang dihasilkan oleh seorang auditor haruslah berkualitas karena laporan audit tersebut dibagikan kepada para pemakai laporan keuangan seperti pemegang saham dan investor sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan. Namun pada praktiknya masih banyak kasus yang melibatkan kurangnya pemahaman Akuntansi di setiap daerah di Indonesia.

Kompetensi auditor menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan. Tekanan waktu yang dialami auditor dalam melaksanakan audit sangat mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan. Tingginya tekanan waktu dalam melakukan audit, membuat auditor semakin meningkatkan efisiensi dalam pengauditan sehingga seringkali pelaksanaan audit yang dilakukan oleh auditor tidak selalu berdasarkan prosedur dan perencanaan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku

3.3.2 H2: Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah Hasil uji t bernilai 32.016 dengan p sebesar 0.000 bahwa variabel Independensi Auditor signifikan berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Salju ,(2014). Yang menunjukkan hasil bahwa independensi auditor tidak berpengaruhsecara signifikan terhadap kinerja auditor pemerintah daerah Luwu Timur. Akan tetapi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumawati (2017) dengan hasil penelitian bahwa independensi berpengaruh terhadap kinerja auditor pemerintah

Independensi auditor merupakancara pandang bahwa segala hasil yang didapat baik atau buruk adalah karena tindakan kapasitas dan faktor - faktor dalam diri pegawai. Kemampuan auditor pemerintah adalah dimana

(13)

seseoarang beranggapan mengenai suatu keberhasilan mereka bukan karena disebabkan oleh diri mereka sendiri melainkan berdasarkan faktor lain yaitu faktor keberuntungan, takdir individu atau suatu kesempatan yang merupakan diluar kendali mereka, atau merupakan suatu anggapan dimana suatu baik atau buruknya hasil dari pekerjaan mereka karena dari tindakan atau faktor- faktor yang terdapat pada diri mereka sendiri.

3.3.3 H3: Kompetensi Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah dengan Etika auditor sebagai variabel moderasi

Hasil uji t bernilaisebesar 0.809 dengan nilai p sebesar 0.424 bahwa variabel Kompetensi Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah dengan Etika auditor sebagai variabel moderasi. Hasil Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yadnya dan Ariyanto (2017) dengan hasil yang menunjukkan bahwa etika auditor memperkuat hubungan antara kompetensi terhadap kinerja auditor.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kusumawati (2017) etika profesi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor pemerintah. Etika positif yang dimiliki oleh auditor seperti melakukan hal yang sepantasnya dilakukan saat melaksanakan proses audit merupakan salah satu penentu keberhasilan yang dicapai.

Adanya Peran Internal Auditterjadi apabila para inspektorat internal tidak menyukai lingkungan kerja, sebenarnya tidak mudah meramalkan pemeriksa internal dengan pasti bagaimana mereka akan merespons suatu pekerjaan karena adanya tekanan, tetapi bila pemeriksa internal ingin mengendalikan kosekuensinya yang tidak diinginkan dari ketidak puasan kerja, pemeriksa internal harus bersikap positif untuk menyelesaikan sumber masalahnya. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan inilah yang akhirnya mengharuskan auditor internal memperhatikan Kualitas Laporan Keuangan yang dihasilkannya

3.3.4 H4: Independensi Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah dengan Etika auditor sebagai variabel moderasi

Hasil uji t bernilai sebesar -1.344 dengan nilai p sebesar 0.187 bahwa variabel independensi Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah dengan Etika auditor sebagai variabel moderasi. Hasil Penelitian ini sejalan dengan

(14)

penelitian yang dilakukan oleh Yadnya dan Ariyanto (2017) dengan hasil yang menunjukkan bahwa etika auditor memperkuat hubungan antara independensi terhadap kinerja auditor. Hasil Penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Dewi (2016) dengan hasil bahwa Independensi mempengaruhi Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai variabel moderasi.

Sikap mental independen juga sama pentingnya dengan Etika yang harus dimiliki auditor. Independensi menjadi sikap yang harus dijunjung tinggi, agar dapat menjaga kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat.Sikap mental inilah yang mampu menjaga auditor agar tidak terpengaruh terhadap segala sesuatu yang dapat mempengaruhi Kualitas Audit yang dihasilkan. Terkait dengan Independensi, auditor internal pemerintah memiliki posisi yang rentan terhadap tekanan politik yang akan mempengaruhi etika dalam bekerja. Kadang intervensi politik bisa terjadi jika temuan terkait sampai dengan ranah politik. Auditor internal akan berada di bawah pengaruh pihak penentu kebijakan.

3.4 Pembahasan Koefisien Determinasi

Tabel 10. Uji Determinasi Persamaan 1

Model R R2 Adjusted R2

1 .887a .787 .781

Uji R2 didapatkan hasil sebesar 0,781, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Kompetensi dalam mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah sebesar 78,1 %

Tabel 11. Uji Determinasi Persamaan 2

Model R R2 Adjusted R2

1 .982a .964 .963

Uji R2 didapatkan hasil sebesar 0,963, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Independensi Auditor dalam mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah sebesar 96,3%

Tabel 12. Uji Determinasi Persamaan 3

Model R R2 Adjusted R2

1 .983a .966 .963

(15)

Uji R2 didapatkan hasil sebesar 0,963, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel kompetensi dan variabel hasil kali Kompetensi*Etika Auditor, Kompetensi dalam mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah sebesar 96,3%

Selanjutnya dijelaskan mediasi pada diagram dibawah sebagai berikut:

Gambar 2. Uji Mediasi 1

Hasil yang tergambar pada gambar 2 di atas menunjukkan bahwa Etika auditor memoderasi pengaruh kompetensi terhadap kinerja auditor pemerintah karena nilai moderasi sebesar Adjusted R2= 0,743 lebih besar dari pengaruh langsung yaitu sebesar Adjusted R2=0,698.

Tabel 13. Uji Determinasi Persamaan 4

Model R R2 Adjusted R2 Std. Error of the

Estimate

1 .906a .821 .806 2.70787

Uji R2 didapatkan hasil sebesar 0,806, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Independensi Auditor dan hasil kali variabel Independensi Auditor*Etika Auditor, Independensi Auditor dalam mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah sebesar 80,6%.

Gambar 3 Uji Mediasi 2

Kompetensi Kinerja

Auditor Pemerintah

Kompetensi

*Etika Auditor

Sig, = 0,187

Independensi Auditor

Kinerja Auditor Pemerintah

Independensi Auditor*Etika

Auditor

Sig, = 0,424

(16)

Hasil yang tergambar pada gambar 3 di atas menunjukkan bahwa Etika auditor memoderasi pengaruh independensi terhadap kinerja auditor pemerintah karena nilai moderasi sebesar Adjusted R2= 0,931 lebih besar dari pengaruh langsung yaitu sebesar Adjusted R2=0,915

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian yang dilakukan untuk menguji pengaruhPengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Karanganyar)dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Kompetensisignifikan berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah ditunjukkan hasil uji t bernilai sebesar 11.842, p sebesar 0.000. Maka H1 membuktikan bahwa Kompetensiberpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah.

Independensi Auditor signifikan berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah. Hasil uji t bernilai 32,016 dengan p sebesar 0.000. Maka H2 membuktikan bahwa independensiberpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah.

Etika auditor tidak memoderasi pengaruh kompetensi terhadap kinerja auditor pemerintah karena nilai signifikansi pengaruh moderasi p sebesar 0,187. Maka H3 tidak membuktikan bahwa Etika auditor tidak memoderasi kompentensi berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah.

Etika auditor tidak memoderasi pengaruh independensi terhadap kinerja auditor pemerintah karena nilai pengaruh moderasi sebesar p sebesar 0,424. Maka H4 tidak membuktikan bahwa Etika auditor tidak memoderasi independensi berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

AAIPI. (2013). Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia. Jakarta.

Agoes, Sukrisno. (2012). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik. Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Agoes, Sukrisno. (2013). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh.

Akuntan Publik Edisi 4 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Agung, Gusti, Rai. (2008). Audit Kinerja Pada Sektor Publik: Konsep Praktik Studi Kasus. Penerbit: Salemba Empat.

(17)

Alfiati, Rifka. (2017). Pengaruh Etika Auditor, Skeptisisme Profesional Dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Inspektorat Provinsi Sumatera Barat).Artikel Mahasiswa Universitas Negeri Padang 2017.

Alvin A. Arens, Mark S. Beasley dan Randal J. Elder. (2012). Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach, 1.3th Edition, Pearson Prentice Hall.

Atmawinata, Susilawati Maya. (2014). Pengaruh Profesionalisme Dan Independensi Auditor Internal Terhadap Kualitas Audit Studi Pada Kantor Inspektorat Propinsi Jawa Barat.STIE STEMBI, Vol 13 No 2, Oktober 2014.

Bastian, Indra. (2014). Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik. Jakarta:

Salemba Empat.

Ermayanti, Dwi. (2017). Pengaruh Emotional Quotient, Pengalaman Auditor Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. EKSIS, Vol 12, No 2 Oktober 2017 ISSN 2549-6018 (online) hal. 178-190

Fitrawansyah. (2014). Fraud Auditing Edisi Pertama, Jakarta: Mitra Wacana Media.

Hanna, Elizabeth dan Friska Firnanti. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 15, No. 1, hlm. 13-28.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Per 31 Maret. 2011.Jakarta: Salemba Empat.

Imansari, Putri Fitrika. (2015). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Pengalaman Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik Di Kota Malang).Journal Riset Mahasiswa Akuntansi (JRMA) ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx Hal | 1

Istiariani, Irma. (2018). Pengaruh Independensi, Profesionalisme Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Auditor Bpkp (Studi Kasus Pada Auditor Bpkp Jateng).

Islamidina Jurnal Pemikiran Islam, Volume 19, No. 1, Maret 2018 : 63-88 Jusup, Al Haryono. (2014). Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Yogyakarta:

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YPKN.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: ANDI.

Marganingsih, Arywarti dan Dwi Martani. (2010). Anteseden Komitmen Organisasi dan Motivasi: Konsekuensinya Terhadap Kinerja Audit Intern Pemerintah.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol 7.Juni 2010.

Marsellia; Carmel Meiden; Budi Hermawan. (2012). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris Pada Auditor Di KAP Big Four

(18)

Jakarta).SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “Kesiapan Industri Perbankan dan Bisnis dalam Menghadapi Asean Economic Community 2015”. Universitas Stikubank Semarang Juni 2012 ISBN: 978- 979-3649-65-8.

Martono, Nanang. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Rajawali Pers.

Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja.

Grafindo Persada.

Mulyadi. (2002). Auditing, Edisi keenam, Cetakan pertama, Jakarta: Salemba.

Empat.

Narbuko, Cholid., Achmadi, Abu. (2015). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar akuntansi.

Pikirang, Julita; Harijanto Sabijono; Heince R.N Wokas. (2017). Pengaruh Tekanan Waktu, Independensi Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit Di Kantor Inspektorat Kabupaten Kepulauan Sangihe.Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(2), 2017, 717-732

Rahadi, Dedi Rianto. (2010). Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia. Malang:

Tunggal Mandiri Publishing.

Salju; Rismawati; Muhammad Dirga Bachtiar. (2014). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.Jurnal Equilibrium ISSN 2089-2152 Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 100-123

Sanusi, Anwar. (2011). Metode Penelitian Bisnis, Jakarta: Salemba Empat.

Saputradan Anton E,. (2013). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik se-Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta). JURAKSI.Vol. 1 No. 2 Februari 2012. ISSN: 2301-9328.

Sari, Ni Putu Irma Purnama dan Sudana, I Putu. (2013). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Pada Kualitas Proses Audit.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.1 (2013): 136-158. ISSN: 2302-8556.

Sekaran, U. and Bougie, R. (2013). Research Methods for Business A Skill-Building Approach. 6th Edition, Wiley, New York.

Singgih, Elisha Muliani; Bawono, Icuk Rangga. (2010). Faktor-Faktor Dalam Diri Auditor Dan Kualitas Audit: Studi Pada Kap ‘Big Four’ Di Indonesia.

Jurnal Akuntansi Dan Auditing Indonesia (JAAI) ISSN 1410-2420 (print), 2528-6528 (online).

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

(19)

Suharso, Puguh. (2009). Metode Penelitian Kuantitatis Bisnis, Jakarta: Permata Puri.

Media.

Suhayati, Ely & Rahayu, Siti Kurnia. (2010). Auditing, Konsep Dasar dan. Pedoman Pemriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Theo, Yosia N;Bambang Setyobudi; Rini Widianingsih. (2016). Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Auditor Dengan Kebijakan Remunerasi Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi pada Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai). Artikel Ilmiah Unsoed 2016.

Trisnaningsih, Sri. (2007). Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Corporate Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor.Jawa Timur: Simposium Nasional Akuntansi X.

Tuanakotta, Theodorus. M. (2011). Berpikir Kritis dalam Auditoring. Jakarta:

Salemba Empat.

Tunggal, Amin Widjaja. (2013). The Fraud Audit: Mencegah dan Mendeteksi.

Kecurangan Akuntansi. Jakarta: Harvarindo.

Ulfah, Uly Maria & Lukiastuti, Fitri. (2018). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Pada Kinerja Auditor Internal Pemerintah Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Tegal).Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 11. No.1, April 2018 Wicaksono, Monot. (2015). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap

Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Bawasda Pemerintah Daerah Di Ex-Karesidenan Surakarta Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Akuntansi Dan Pajak Vol. 15 NO. 02, Januari 2015 ISSN:

1412-6029X.

Widarjono, Agus. (2015). Analisis Multivariat Terapan. Yogyakarta: Penerbit UPP STIM. YKPN.

Wulandari dan Tjahyono. (2011). Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Pada BPKP Perwakilan DIY. Jurnal Bisnis dan Teknologi Informasi Vol 1 No. 1 Februari, 2011.

Yadnya, I Putu Parta; Ariyanto, Dodik. (2017). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Pada Kinerja Auditor Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.19.2. Mei (2017):

973-999 ISSN: 2302-8556

Zuhrawaty. (2009). Panduan dan Kiat Sukses Menjadi Auditor ISO 9001.Yogyakarta. Penerbit: Medpress.

Gambar

Tabel 2. Uji Multikolinieritas
Tabel 3. Tabel Uji Autokorelasi  Model Summary b
Tabel 8. Uji Regresi Moderasi 2
Gambar 2. Uji Mediasi 1

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan di perusahaan telah berhasil membuat rancangan perbaikan dan telah dilakukan implementasi perbaikan untuk 6 jenis cacat yang penting untuk

Pada awalnya Vipro-G memperkenalkan produknya sebagai salah satu minuman kesehatan yang ditujukan hanya untuk para perokok agar dapat menetralisir radikal bebas yang ada di

INTERA KSI MATER NAL BAYI Pemeriksaan dan evaluasi kesejahtera an dan tumbuh kembang janin (antenatal screening) INTERAKSI MATERNAL BAYI Pemeriksaan dan evaluasi

Bahwa berdasarkan kualifikasi syarat tersebut, para Pemohon merupakan pihak yang memiliki hak konstitusional yang diberikan oleh Pasal 28E Ayat (3) UUD 1945, yaitu sebagai

Unsur sensualitas sangat tergambar dari gambar di atas serta pada lirik lagu di atas yaitu pada kalimat “cinta-cinta lakukan dengan cinta bila kamu mau” makna dari

Aplikasi Irama Kenjoan Pada Bass Drum, Floor Tom, Hi-hat, Snare Drum Dan Small Tom Dalam Bentuk Notasi Drumset .... Score Irama Krotokan Dalam Bentuk Notasi Kendang

Tingkat pendidikan, jenis game yang dimainkan, lama bermain game, jumlah jam bermain, jumlah uang yang dihabiskan saat bermain, pihak yang mengenalkan game, teman yang dikenal

Langkah awal K- Medoids adalah mencari titik yang paling representatif (medoids) dalam sebuah dataset dengan menghitung jarak dalam kelompok dari semua kemungkinan