22 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. PENDEKATAN PENELITIAN
Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang dipilih oleh peneliti, dimana menurut Sugiyono (2015:14) pendekatan kuantitatif adalah penelitian berbasis filsafat positif untuk mempelajari sampel atau populasi tertentu dan pengambilan sampel dengan acak dengan mengumpulkan data menggunakan alat dan analisis statistiik. Alasan penelitian yang menggunakan jenis penelitian kuantitatif sebab data dalam penelitin ini berupa data numerik atau angka yang berasal dari tanggapan konsumen terhadap kuesioner yang diajukan oleh peneliti.
3.2. LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini akan dilkakukan di Pavo Coffee yang berada di Jln. Bungur No. 38A Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Peneliti melaukan penelitisn ketika protokol kesehatan masih berlaku untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Selain itu, penelitian ini memanfaatkan sistem daring dalam pelaksanaanya.
3.3. POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
3.3.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2015) menyatakan bahwa populasi subjek penelitian meliputi orang-orang dan hal-hal yang memenuhi kriteria tertentu yang
23 memungkinakn peneltii untuk menarik kesimpulan tentang itu. Penletian akan dilakukan dengan 40 oranng per hari yang mengunjungi PAVO Coffe.
3.3.2. Sampel
Karakteristik dan jumlah populasi merupakan bagian dari sampel, Sugiyono (2015). Sebab adanya keterbatasaan peneliti untuk melakukan penelitian dari segi sarana, tenaga, waktu maupun pada populasi yang sangat besar, peneliti melakukan adanya penentuan sampel. Menurut Sugiyono (2015) sampel yang digunakan dalam penelitian bergantung terhadap level kesalahan yang diinginkan.
Semakin besar sampel dari populasi yang diperiksa, semakin rendah kemungkinan kesalahan, pun sebaliknya. Kesimpulannya, sampel yang diambil harus mampu mewakili populasi.
Dalam menentukan jumlah sampel dilandasi oleh pernyataan Cooper dan Emory (1996) dimana ukuran absolut dari data sampel adalah lebih penting daripada ukuran total populasi asli dengan jumlah 100 responden yang dianggap sudah memenuhi syarat suatu sampel yang sesungguhnya. Selain itu, Silalahi (2003) menyatakan bahwa dalam penelitian kausal, sampel minimal yang tersedia adalah 30 responden. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan 100 responden sebagai sampel penelitian.
3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Non probability sampling adalh teknik pengambilan sampel yng digunakan dalam penelitian ini, artinya kemungkinan atau probabilitas seseorang menjadi anggota sampel tidak diketahui, sehingga random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dipilih oleh peneliti (Sugiyono, 2015).
Pengambilan sampel acak adalah ciri utama pengambilan sampel ini ketika pemilihan anggota sampel dilakukan secara acak berdasarkan orang atau objek yang ditemukan. Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini didapatkan melalui penyebaran kuesioner online menggunakan formulir Google, yang ditabulasi dan dihitung oleh peneliti.
24 Berhubung jumlah populasi perharinya 40 orang maka, akan di ambil 50% dari sampel yaitu 20 orang
3.4. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL 3.4.1. Definisi Operasional Variabel
Variabel operasional berarti konsep yang memiliki beragam nilai yang dipergunakan dalam sebuah penelitian. Arti operasional variabel penelitian ini dijelaskan pada table berikut:
Tabel 3.4.1. Definisi Operasional Variabel Variabel
Penelitian Definisi Variabel Indikator Variabel Item
Kualitas Pelayanan
(X1)
Kotler dan Amstrong (2016) kualitas pelayanan merupakan suatu tindakan atau aktivitas yang pada dasarnya adalah cara berinteraksi dengan orang lain yang dapat diberikan oleh pihak satu sama lain dan tidak memberi kepemilikan apapuun.
Tangible (Berwujud)
Pavo Coffee memiliki fasilitas yang lengkap.
Karyawan Pavo Coffee memiliki penampilan yang sopan dan rapi.
Reliability (Keandalan)
Karyawan Pavo Coffee telah sanggup memberi pelayanan sesuai dengan permintaan.
Karyawan Pavo Coffee dapat meminimalisir kesalahan dalam hal pelayanan.
Responsiveness (Daya tanggap)
Karyawan Pavo Coffee mampu membantu konsumen yang sedang menghadapi kesulitan
Karyawan Pavo Coffee merespon permintaan
25 Variabel
Penelitian Definisi Variabel Indikator Variabel Item konsumen dengan cepat dan tanggap.
Assurance (Jaminan)
Karyawan Pavo Coffee memiliki kemampuan yang memadai
Pavo Coffee mampu membuat konsumen merasa aman atas transaksi yang dilakukan.
Empathy (Empati) Karyawan Pavo Coffee memberikan perhatian individual kepada konsumen Karyawan Pavo Coffee memberikan pelayanan yang membuat konsumen nyaman.
Kepuasan Konsumen
(Y)
Tingkat perasaaan ketika seseorang mengatakan hasil analogi atas kinerja perusahaan yang diterimaa dan diharapakan konsumen.
(Consuegra (2007)
Persepsi Kinerja Karyawan di Pavo Coffee memiliki kinerja yang baik, yang ditujukkan dari kemampuan
mengolah kopi secara manual Pavo Coffee memiliki menu hidangan selain kopi yang enak
Kesesuaian
Harapan Menu di Pavo Coffee memiliki harga yang terjangkau Pavo Coffee memiliki menu hidangan yang up to date
26 Variabel
Penelitian Definisi Variabel Indikator Variabel Item Penilaian
Konsumen
Konsumen jarang memiliki keluhan terhadap pelayanan di Pavo Coffee Selain menyajikan minuman kopi yang enak, Pavo Coffee juga memiliki menu camilan yang enak dan cocok dimakan dengan minuman kopi
3.4.2. Pengukuran Variabel
Seperti disebutkan di atas, penelitian ini memiliki variabel bebas dan terikat.
Masing-masing variabel penelitian tersebut memiliki skala pengukuran sehingga dapat dianalisis pada langkah Mengikuti. Skala Likert adalah skala ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono (2015), skala Likert digunakan untuk mengukur pendapat, sikap dan pandangan perorangan atau kelompok orang terhadap fenomena sosial. Penggunaan skala likert terdiri dari lima tingkatan, yaitu:
Tabel 3.4.2. Pengukuran Variabel
27 3.5 JENIS DAN SUMBER DATA
Data primer merupakan jenis data yang dipergunakan dalam penelitian saat ini. Dimana data primer pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuisioner online dengan mamanfaatkan aplikasi Google Form. Kuesioner penelitian ini terdiri dari daftar pertanyaan yang sudah ditata secara sitemetis dan diberikan kepada responden dengan beberapa pilihan jawaban yang tidak susah dipahami (Malhotra, 1996). Pembagian kuisioner dilakukan kepada konsumen Pavo Coffee di Kota Malang dengan cara daring.
3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Peneliti menggunakana metode pengumpulan data yang dibagi menjadi dua format yaitu observasi dan kuesioner. Uraian masing-masing dari kedua metode pengumpulan data tersebut dijelaskan pada beberapa poin, yakni:
1. Observasi, menurut Martono (2014) menyatakan bahwa observasi disebut juga dengan observasi, meliputi aktivitas menarik perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan semua indera. Pengamatan dapat dilaksanakan secara visual dan audio untuk mengetahui kondisi lokasi penelitian yaitu Pavo Coffee di Kota Malang.
2. Kuesioner, menurut Sugiyono (2015) artinya metode pengumpulan data yang yang dilakukann dengan menjawab serangkaian dokumen atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner trtutup adalah kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti dalam bentuk skala Likert dengan lima tingkat yakni pilihan sangat tidak setuju untuk poin terendah sampai pilihan sangat setuju untuk poin tertinggi.
3. Pengujian instrumen, kuesioner yang digunakan untuk menguji perangkat terdiri dari metode pengumpulan data melalui pertanyaan kepada responden dimana untuk membantu peneliti dalam menguji validitas diperlukan dua jenis tes, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Penjelasan masing-masing dari dua jenis uji tersebut, adalah:
28 a. Uji Validitas dilakukan guna melihat sebaik apa suatu instrumen dalam mengukur konsep yang diuji (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini untuk menguji tingkat validitas soal untuk setiap variable, peneliti menggunakan uji validitas. Hal ini sesuai dengan Arikunto (2012) yang berkata bahwa suatu unsur pertanyaan dianggap valid jika bisa menghitung yang diinginkan dan cukup membuktikan data pada variabel yang diuji. Rumus produk momen ini digunakan untuk uji validitas, seperti di bawah ini:
Keterangan:
rxy = koefisien validitas n = jumlah subyek
= jumlah skor item = jumlah skor total
= jumlah hasil kali skor item dengan skor total
2 = jumlah kuadrat skor item
2 = jumlah kuadrat skor total
Nilai r yang dihitung dari hasil perhitungan menampakkan rendahnya nilai informatif variabel yang diukur. Selain itu, nilai r yang dihitung
tabel r, pertanyaan dikatakan valid. Elemen soal tidak absah jika nilai r hitung lebih kecil daripada nilai tabel r.
b. Uji Realibilitas, Uji reliabilitas berarti tes yang digunakan untuk menyesuaikan keakuratan suatu alat ukur terhadap reliabilitasnya (Sugiyono, 2015). Suatu alat ukur atau alat ukur yang handal harus mempunyai tingkat kehandalan yang tinggi. Uji reliabilitas menunjukkan pemahaman bahwa instrumen yang dimaskud cukup reliabel untuk dipergunakan sebagai instrumen pengumpulan data sebab instrumen
29 tersebut telah dinilai baik. Reliabilitas menunjukkan derajat kehandalan (reliable) dari indikator yang digunakan dalam penelitian. Menurut Arikunto (2012), koefisien reliabilitas dihitung menggunakan koefisien Alpha Cornbach dengan rumus:
Untuk menguji apakah koefisien reliabilitas signifikan atau tidak, maka harga dari koefisien reliabilitas yang didapat diambil atau r hitung dalam r- tabel dengan kriteria menurut Sugiyono (2018) sebagai berikut:
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA 3.7.1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistic yang dipergunakan untuk menganalisis data dengan menjabarkan data apa adanya yang dikumpulkan tanpa masud menarik konklusi yang diterima secara umum disebut dengan analisis deskriptif (Sugiyono, 2015:147). Analisis deskriptif mampu menyajikan data yang dapat dijelaskan lebih tepat dan jelas.
Pendekatan analisis deskriptif dilakukan untuk menyajikan informasi yang menggambarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik dan menggambarkan bagaimana kondisi itu muncul di lokasi penyelidikan.
3.7.2. Uji Asumsi Klasik
Guna mengetahui data yang didapat dari kuiisoner ini mencerminkan kondisi yang sebenarnya dan tidak bias untuk diuji, maka dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi:
30 1. Uji Normalitas
Peneliti menggunakan uji normalitas untuk mengetahui variabel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Ghozali (2013) mengemukakan bahwa uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah noise atau variabel residual dalam model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas inii menggunakan teknik Saphiro/Wilik dengan rumus:
Tabel 4.4.3. Uji Normalitas
Keterangan :
KD = harga Saphiro/Wilk yang dicari
n1 = jumlah sampel yang diobservasi atau diperoleh n2 = jumlah sampel yang diharapkan
Kriteria yang digunakan jika data tersebut berdistribusi normal nilai signifikan > 0,05, sebaliknya apabila data tersebut berdistribusi tidak normal nilai signifikan < 0,05.
2. Uji Linearitas
Guna mengetahui variabel terikat dan variabel bebas dalm penelitian ini mempunyai hubungan linier atau tidak, maka dilakukan uji linieritas. Suatu variabel disebut linier apabila peningkatan skor variabel independen diikuti oleh peningkatan skor variabel dependen. Uji linieritas ini dilaksanakan dengan menggunakan garis regresi dengan taraf signifikan 5%. Menggunakan rumus Arikunto (2012):
Keterangan :
N = cacah kasus (jumlah responden)
31 m = cacah prediktor
R = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor RKreg = rerata kuadrat regresi
RKres = rerata kuadrat residu
Jika hubungan antara variable bebas dan terikat tidak linier, maka F hitung akan lebih besar dari F tabel, jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka hubungan antara variable terikat dan variabel bebas bersifat sejalan atau linier.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk membuktikan perbedaaan varians error model regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2016:134).
Apabila terdapat versi eror yang tidak sama dan tidak konstan maka terjadi heterokedastisitas, jika varian eror tetap dan konstan berarti terjadi homokedastisitas. Guna mengetahui adanya heterogenitas spasial, adanya uji ini dapat dilihat dengan menggunakan metode Breusch-Pagan test (Anselin, 1988).
Hipotetis untuk Breusch-Pagan test adalah yang dibawh ini:
3.7.3. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linier sederhana berarti alat analisis yang dipakai untuk mengukur adanya pengaruh di antara variabel bebas (X) dan variabel terikat
32 (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi komponen kualitas pelayanan (X), yang diregresikan dengan variabel terikat kepuasan konsumen (Y). Analisis data dilakukan dengan program Stata14. Pembacaan fungsi analisis data menggunakan metode analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini ditemukan, yakni:
Berdasarkan hasil analisis regresi dapat dilakukan beberapa uji statistik, yakni:
1. Uji T, guna untuk mengetahui pengaruh secara parsial dimensi tangibles, reliability, daya tanggap, keamanan, dan empati terhadap kepuasan konsumen dapat dilakukan dengna menggunakan Uji T (Ghozali, 2013). Pembuatan formulasi hipotesis merupakan langkah pengujian awal yakni sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
a. Mengetahui nilai dignifikan (p) hasil perhitungan b. Kriteria penerimaan hipotesis, yaitu:
33 2. Uji F, Uji f berarti pengujian semua variabel bebas yang terdapat dalam suatu model yang mepunyai pengaruh yang sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2013). Prosedur pengujian dimulai dengan membuat perumusan hipotesis berikut:
1. Penentuan hipotesis nihil
a. Mengetahui nilai signifikan (p) hasil perhitungan b. Kriteria penerimaan hipotesis, yaitu: