• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Samarinda, 05 Februari 2021 Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Samarinda, 05 Februari 2021 Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda,"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda adalah salah satu entitas akuntansi dibawah Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang ber kewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran,Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/

pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Samarinda, 05 Februari 2021 Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda,

Drs, Sem Lapik, Apt, M.Sc

NIP 196609131996031001

(3)

ii

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

PernyataanTanggung Jawab iii

Ringkasan 1

I. Laporan Realisasi Anggaran 3

II. Neraca 4

III. Laporan Operasional 5

IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6

V. Catatan atas Laporan Keuangan 7

A. Penjelasan Umum 7

B. Penjelasan atas Pos-pos LaporanRealisasi Anggaran 19

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 32

D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 47

E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas F. Pengungkapan Lain - lain

53 56 VI. Lampiran dan Daftar

A. Berita Acara Rekonsiliasi KPPN Bulan Desember 2020

B. Rekening Koran

(4)

Jl.LetjendSuprapto No.3 Samarinda 0541-741630

Kalimantan Timur

iii

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,dan Catatan atasLaporan Keuangan Tahun Anggaran 2020 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Samarinda, 05 Februari 2021 Kepala Balai Besar POM Samarinda

Drs. Sem Lapik, Apt, M.Sc

NIP.196609131996031001

DAFTAR ISI

(5)

1 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda Tahun 2020

Laporan Keuangan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda Tahun Anggaran 2020 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah- kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020.

Realisasi Pendapatan Negara pada 31 Desember 2020 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp77.941.363,00.

Realisasi Belanja Negara pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp25,190,296,509.00 atau mencapai 99,06 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp 25,428,331,000.00

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2020. Nilai Aset per 31 Desember 2020 dicatat dan disajikan sebesar Rp50.525.889.647,00 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp2.156.077.448,00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp48.349.126.778,00; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp20.685.421,00 .

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp49.550.803,00 dan Rp

50.476.338.844,00

(6)

2 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda Tahun 2020

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.

Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 2.597.328,00 sedangkan jumlah beban dari kegiatan Operasional adalah sebesar Rp29.266.574.861,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai (Rp 29.266.574.861,00) Defisit kegiatan Non Operasional Defisit sebesar Rp10.475.628,00 dan Pos-Pos Luar Biasa sebesar Rp0,00 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar (Rp29.266.574.861,00)

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2020 adalah sebesar Rp54.628.168.046,00 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp(29.289.309.436,00) kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp(63.309.780,00) dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp25.178.055.439,00 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2020 adalah senilai Rp50.476.338.844,00

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan

tanggal 31 Desember 2020 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan

Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk 31 Desember 2020

disusun dan disajikan dengan basis akrual.

(7)

3 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda Tahun 2020

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI SAMARINDA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2020 dan 2019

(Dalam Rupiah)

31-Dec-19

CATATAN ANGGARAN

REALISASI

% Terhadap

Anggaran REALISASI

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 77.941.363 - 24.433.287 JUMLAH PENDAPATAN 77.941.363 - 24.433.287

BELANJA B.2

Belanja Pegawai B.3 13.798.376.000 13.615.302.220 98.67 13.543.893.817 Belanja Barang B.4 10.866.675.000 10.811.824.978 99.50 15.255.068.665 Belanja Modal B.5 763.280.000 763.169.311 99.99 2.488.105.993 JUMLAH BELANJA 25.428.331.000 25.190.296.509 99.06 31.287.068.475 PENERIMAAN NEGARA

PENDAPATAN URAIAN

31-Dec-20

(8)

4 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda Tahun 2020

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI SAMARINDA NERACA

PER 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN 31-Dec-20 31-Dec-19

ASET

ASET LANCAR

Kas Bendahara Pengeluaran 0

Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) C.1 82,500,000 82,500,000

Persediaan C.2 2,073,577,448 1,982,509,275

Persediaan belum di register 0

JUMLAH ASET LANCAR 2,156,077,448 2,065,009,275 ASET TETAP

Tanah C.3 18,274,398,000 18,274,398,000

Peralatan dan Mesin C.4 46,749,231,464 46,197,680,098 Gedung dan Bangunan C.5 8,568,312,000 8,553,712,000 Jalan Irigasi dan Jaringan C.6 541,722,345 659,669,345 Aset Tetap Lainnya C.7 178,294,707 178,294,707 Konstruksi Dalam Pengerjaan C.8 7,255,675,365 7,255,675,365 Akumulasi Penyusutan C.9 (33,218,507,103) (28,511,706,345)

JUMLAH ASET TETAP 48,349,126,778 52,607,723,170

ASET LAINNYA

Aset Lain-lain C.10 234,182,174 11,098,550 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.11 (213,496,753) (10,656,115) JUMLAH ASET LAINNYA 20,685,421 442,435

JUMLAH ASET 50,525,889,647 54,673,174,880

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang kepada Pihak Ketiga C.12 49,550,803 45,006,834 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 49,550,803 45,006,834 JUMLAH KEWAJIBAN 49,550,803 45,006,834 EKUITAS

Ekuitas C.13 50,476,338,844 54,628,168,046

JUMLAH EKUITAS 50,476,338,844 54,628,168,046

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 50,525,889,647 54,673,174,880

(9)

5 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda Tahun 2020

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI SAMARINDA LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2020 dan 2019

(Dalam Rupiah)

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI SAMARINDA CATATAN 31-Dec-20 31-Dec-19

Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 2,597,328 1,598,128 JUMLAH PENDAPATAN 2,597,328 1,598,128 BEBAN

Beban Pegawai D.2 13,620,756,005 13,543,893,817

Beban Persediaan D.3 1,767,786,685 1,794,921,182 Beban Barang dan Jasa D.4 5,313,082,724 5,445,531,732 Beban Pemeliharaan D.5 1,462,229,135 1,707,507,343 Beban Perjalanan Dinas D.6 2,177,580,331 6,182,722,324 Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 4,938,212,937 4,948,173,735

JUMLAH BEBAN 29,279,647,817 33,622,750,133

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (29,277,050,489) (33,621,152,005)

KEGIATAN NON OPERASIONAL D.8

Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 59,310,500 15,666,000 Beban Pelepasan Aset Non Lancar - 116,253,718 Jumlah Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar 59,310,500 (100,587,718) Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 85,938,386 174,964,250 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 134,773,258 122,819,746 SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 10,475,628 (48,443,214) SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (29,266,574,861) (33,669,595,219)

POS LUAR BIASA

Beban Luar Biasa - - SURPLUS/DEFISIT LO (29,266,574,861) (33,669,595,219)

URAIAN

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN

(10)

6 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda Tahun 2020

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2020 dan 2019

(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN 31-Dec-20 31-Dec-19

EKUITAS AWAL E.1 54,628,168,046 60,652,104,994

SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (29,266,574,861) (33,669,595,219)

KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS E.3 - -

KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.1 - 12,631,601

SELISIH REVALUASI ASET E.3.2 - (4,844,741,000)

KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.3.3 (63,309,780) 143,731,582

JUMLAH (63,309,780) (4,688,377,817)

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 25,178,055,439 32,334,036,088

EKUITAS AKHIR E.5 50,476,338,844 54,628,168,046

(11)

7 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda

Dasar Hukum Entitas dan

Rencana Strategis

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (Balai Besar POM) di Samarinda merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (Badan POM RI) berdasarkan Peraturan Kepala Badan POM No. 22 tahun 2020. Entitas berkedudukan di Jalan Letjen Soeprapto No.3 Samarinda.

Tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan, berdasarkan Peraturan Kepala Badan POM No. 22 tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan, tugas dan fungsi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan adalah melaksanakan kebijakan di bidang pengawasan Produk Terapetik, Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain, Obat Tradisional, Kosmetik, Produk Komplemen, Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya..

Untuk mewujudkan tujuan diatas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda berkomitmen dengan visi “Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa.”Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut:

 Meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko untuk melindungi masyarakat

 Mendorong kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminan keamanan Obat dan Makanan serta memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan.

 Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPOM.

1. Penjelasan Umum

(12)

8 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

struktur organisasi Balai Besar POM di Samarinda sesuai Peraturan Kepala Badan POM Nomor 22 Tahun 2020, dapat dilihat pada gambar 1.4. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda terdiri dari unit-unit kerja sebagai berikut : (1) Bagian Tata Usaha, (2) Bidang Pengujian, (3) Bidang Pemeriksaan,(4) Bidang Penindakan, serta (5) Bidang Informasi Komunikasi

Struktur Organisasi Balai Besar POM di Samarinda

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2020 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda Laporan Keuangan ini dihasilkan melaui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem

Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI

dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri

dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan

Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang

menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk

penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial

lainnya.

(13)

9 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Basis Akuntansi

A.3. Basis Akuntansi

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesiamenerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar Pengukuran

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkanBadan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.

Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Kebijakan Akuntansi

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2020 telah

mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Perka BPOM

tentang kebijakan Akuntansi di Lingkungan Badan POM . Kebijakan akuntansi

merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan,

(14)

10 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatuentitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan - kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia adalah sebagai berikut.

Pendapatan- LRA

(1) Pendapatan- LRA

 Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pendapatan-LRAdisajikan menurutklasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LO

(2) Pendapatan- LO

 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan/atau pendapatan direalisasikan, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

Pengakuan pendapatan-LO, pada Balai Besar POM adalah sebagai berikut:

 pengakuan pendapatan berdasarkan hak

adalah pendapatan diakui pada saat Balai Besar POM telah

(15)

11 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

mem-berikan jasa layanan/barang. Pengakuan pendapatan berdasarkan hak berlaku pada layanan jasa berikut:

1) Pengujian 2) Uji profisiensi

 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pendapatandisajikan menurutklasifikasi sumber pendapatan.

Belanja

(3) Belanja

 Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperolehpembayarannya kembali oleh pemerintah.

 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban

(4) Beban

 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan

dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

(16)

12 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Aset

(5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.

Aset Lancar

a. Aset Lancar

 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

 Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.

 Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal

 Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan

(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk

penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas

kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya

penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya

adalah sebagai berikut:

(17)

13 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Kualitas Piutang

Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan

s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%

Kurang Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

Diragukan

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua

tidak dilakukan pelunasan 50%

Macet

1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

 Persediaan merupakan aset yang berupa:

1. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional pemerintah, contoh:

a. Barang Habis Pakai seperti Alat Tulis Kantor, Barang Cetakan (leaflet, brosur dll), Reagensia, Suku Cadang, Baku Pembanding, Hewan Percobaan;

b. Barang Tak Habis Pakai seperti Alat Gelas (Glassware);

dan

c. Barang Bekas Pakai seperti komponen bekas.

2. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan

dalam proses produksi, contoh : bahan baku untuk pembuatan

baku pembanding.

(18)

14 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

3. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk digunakan untuk mendukung kegiatan pemerintah, untuk dijual atau untuk diserahkan kepada masyarakat, contoh :baku pembanding yang masih dalam proses produksi. Yang dimaksud dengan barang dalam proses produksi adalah barang yang masih dalam proses pengujian sampai proses pengemasan.

4. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan.

Dikecualikan sebagai Persediaan berupa Arsip Sampel di Lingkungan Badan POM karena merupakan item yang diperoleh atau dibeli dalam satu rangkaian pengujian suatu produk yang sebagian item disimpan untuk keperluan dokumentasi (retain sample). Oleh karena Arsip Sampel tersebut bukan merupakan barang atau perlengkapan yang memiliki nilai ekonomis untuk digunakan/dikonsumsi dalam rangka kegiatan operasional entitas atau untuk dijual/diserahkan ke masyarakat, maka Arsip Sampel tidak memenuhi kriteria pengakuan sebagai Persediaan dan dicatat sebagai Beban pada saat perolehannya. Namun untuk menjaga tata kelola yang baik, maka Arsip Sampel agar dibukukan ulang dalam catatan manual sebagai bentuk pertanggungjawaban secara manajerial.

 Persediaan disajikan sebesar :

1. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.

Biaya perolehan persediaan meliputi:

a. Harga pembelian b. Biaya pengangkutan c. Biaya penanganan

d. Biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan termasuk pajak.

Hal yang mengurangi biaya perolehan persediaan:

a. Potongan harga

b. Rabat dan lainnya yang seru

2. Nilai Wajar digunakan apabila persediaan diperoleh dari cara lain seperti donasi yang tidak diperoleh harga perolehannya.

Nilai wajar yang dimaksud dapat menggunakan harga pasar

atau estimasi yang ditentukan oleh Badan POM.

(19)

15 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

 Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:

 harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

 harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

 harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.

Aset Tetap

b. Aset Tetap

 Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.

 Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

 Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (satu juta rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp25,000,000.00 (dua puluh lima juta rupiah); PMK181/2016

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

d. Pada tahun 2017 dan 2018. Pemertintah melakukan

penilaian kembali (revaluasi) berdasarlkan Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017 tentang

Penilaian Kembali Barang Milik Negara /Daerah dan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 107/PMK.06/2019

tentang pedoman pelaksanaan Penilaian Kembali Barang

Milik Negara Revaluasi dilakukan terhadap aset yang

berupa Tanah, Gedung dan Bangunan serta jalan,Jaringan,

dan irigasi berupa jalan, jembatan, dan Bangunan Air pada

(20)

16 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Kementrian Negara /Lembaga sesuai kodefokasi Barang Milik Negara yang di peroleh sampai dengan 331 Desember 2015. Termasuk dalam ruang lingkup obyek revaluasi adalah aset tetap pada Kementrian/Lembaga yang sedang di lakasanakan Pemanfaatan. Pelaksanaan penilaian dalam rangka revaluasi dilakukan dengan pendekatan data pasar, pendekatan biaya, dan/atau pendekatan oleh Penilai Pemerintah di lingkungan Direktorat Jendral Kekayaan Negara, Kementrian Keuangan. Berdasarkan Pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu penyelesaian, pelaksanaan penilaian kembali dilakukan dengan survei lapangan untuk obyek penilaian berupa Tanah dan tanpa survei lapangan untukm obyek penilai kembali selain Tanah.

e. Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan baru dan nilai akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai aset tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut diakui sebagai penambah ekuitas pada Laporan Keuangan.

Namun, apabila nilai aset tetap hasil revaluasi lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut diakui sebagai pengurang ekuitas pada Laporan Keuangan.

f. Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

g. Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.

c. Aset Lainnya

 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,

dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah

(21)

17 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.

 Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

 Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

 Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud

Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat

(tahun)

Software Komputer 4

Franchise 5

Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

10

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman Semusim.

20

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan

25

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram.

50

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70

(22)

18 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

 Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban

 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

 Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

1. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

2. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban

pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

(23)

19 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Selama periode berjalan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarindatelah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal sebanyak 8 (delapan) kali yaitu revisi dipa halaman ke tiga. Hal ini disebabkan oleh adanya revisi pengurangan anggaran yakni adanya surat edaran dari pemerintah mengenai pendemi Covid-19 perihal penghematan anggaran untuk penanggulangan pendemi Covid-19, pagu awal BBPOM di Samarinda Rp31.274.822.000,00 setelah revisi terahkir menjadi Rp25.428.331.000,00 Perubahan tersebut berdasarkan jenis belanja sebagai berikut :

Rincian Anggaran sebelum dan sesudah revisi

ANGGARAN ANGGARAN

AWAL SETELAH REVISI Pendapatan

Pendapatan Jasa

Jumlah Pendapatan - - Belanja

Belanja Pegawai 12,598,376,000 13,798,376,000 Belanja Barang 15,788,446,000 10,866,675,000 Belanja Modal 2,888,000,000 763,280,000 Jumlah Belanja 31,274,822,000 25,428,331,000

31-Dec-20 Uraian

Apabila dilihat berdasarkan Program dan jenis belanja maka perubahannya adalah sebagai berkut:

Tabel Rincian Perubahan Anggaran sebelum dan sesudah revisi Berdasarkan Program

06

Program Pengaw asan Obat

dan Makanan 31,274,822,000 25,428,331,000

Jum lah 31,274,822,000 25,428,331,000

Kode

Anggaran s em ula Anggaran Setelah Re visi Program

31-De c-20

B. PENJELASAN ATAS POS –POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

(24)

20 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Tabel perubahan Anggaran berdasarkan jenis belanja

'06

Pengawasan Obat dan Makanan

Belanja Pegawai (51) Anggaran Awal

12,598,376,000 12,598,376,000

Anggaran setekah Revisi

13,798,376,000 13,798,376,000

selisih 1,200,000,000 1,200,000,000

Belanja Barang (52)

Anggaran Awal

15,788,446,000 15,788,446,000

Anggaran setekah Revisi

10,866,675,000 10,866,675,000

selisih

4,921,771,000 4,921,771,000

Barang Modal (53) Anggaran Awal

2,888,000,000 2,888,000,000

Anggaran setekah Revisi

763,280,000 763,280,000

selisih

2,124,720,000 2,124,720,000

Anggaran Awal

31,274,822,000 31,274,822,000

Anggaran setekah Revisi

25,428,331,000 25,428,331,000

selisih

5,846,491,000 5,846,491,000

Program Total

Total

Terdapat kenaikan dan penurunan anggaran dari semula dan setelah revisi sebagai berikut:

 Belanja pegawai mengalami kenaikan setelah dilakukan revisi sebesar 8.70% per 31 Desember 2020 dikarenakan adanya pengangkatan pns dan pengangkatan kedalam jabaan fungsional sebanyak 35 pegawai

 Belanja barang mengalami penurunan setelah dilakukan revisi sebesar (45,29%) per 31 Desember 2020 karena efisiensi anggaran untuk percepatan penanganan pendemi Covid-19

 Belanja Modal Mengalami penurunan setelah dilakukan revisi sebesar (278,37%) dari anggaran semula di karenakan efisiensi percepatan penanganan Covid-19

Realisasi Pendapatan

Rp77.941.363,00

B.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode TA 2020 adalah sebesar Rp77.941.363,00

Pendapatan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda terdiri dari

Pendapatan Negara Bukan Pajak. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya

adalah sebagai berikut:

(25)

21 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Pemindah tanganan

BMN (425129) 59,310,500

Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah (425811)

2,597,328 Pengembalian Belanja

Pegawai tahun lalu (425911)

11,505,535 Pengembalian Belanja

Barang tahun lalu (425912)

4,528,000

Jumlah 0 77,941,363

Uraian

TA. 2020

Anggaran Realisasi %

Real

Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak TA.2020 mengalami Kenaikan sebesar 68,65% dibandingkan TA.2019.Untukkenaikan terjadi karena realisasi tahun 2020 lebih besar dari pada tahun 2019 Adapun Rincian Realisasi Sebagai Berikut

1. Pengembalian Belanja Gaji pegawai tahun anggaran 2020 sebesar Rp11.505.535,00 berupa:

a. Penerimaan belanja pegawai tahun anggaran yang lalu No.NTPN 40ECD48VU9939MOQ dengan total nilai Rp3.047.520,00 tgl.25 Februari 2020 merupakan pengembalian Tunjangan Kinerja bulan Oktober,November dan Desember 2019

b. Penerimaan belanja pegawai tahun yang lalu No.NTPN A06970N9UUS0KKOQ Tanggal 08 Januari 2020 total Nilai Rp1.331.200,00 merupakan pengembalian uang makan pegawai bulan Desember 2019

c. Penerimaan belanja pegawai tahun anggaran yang lalu No.NTPN BE0098N3DE4P10Q5 dengan total nilai Rp917.200,00 tgl. 17 Februari 2020 merupakan pengembalian tunjangan isteri bulan Oktober dan November 2019

d. Penerimaan belanja pegawai tahun anggaran yang lalu No NTPN

D6C200N9UUUTO6AU sebesar Rp5.143.800,00 tanggal 04

Februari 2020 merupakan pengembalian gaji bulan Oktober s/d

November 2019

(26)

22 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

e. Penerimaan belanja pegawai tahun anggaran yang lalu No NTPN F78CB6U8DOSUQD2F sebesar Rp1.065.815,00 tanggal 15 Januari 2020, merupakan pengembalian Tukin bulan Desember 2019

2. Pendapatan dari pemindah tanganan BMN sebesar Rp59.310.500,00 merupakan :

a. lelang kendaraan bermotor roda dua sebanyak 2 unit dengan No Risalah lelang 287/61/2020 tanggal 02 September 2020 NTPN No. 22EC248VU9TAD2M6 sebesar Rp13.272.000,00

b. lelang kendaraan bermotor roda empat sebanyak 1 unit dengan No risalah lelang 307/61/2020 tanggal 01 Oktober 2020 No NTPN 6C4F53CIEFDU9NEJ Sebesar Rp43.538.000,00

c. Lelang kendaraan bermotor roda dua 1 sebanyak 1 unit dengan No risalah lelang tanggal 22 Oktober 2020 No NTPN 392577QLTKACRN4C sebesar Rp2.500.500,00

3. Pengembalian belanja barang tahun anggaran yang lalu tanggal 27 November 2020 dengan No NTPN. 0678A6U8DPR4R2JV sebesar Rp 4.528.000,00 merupakan pengembalian belanja perjalanan dinas tahun 2019

4. Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah tahun anggaran lalu dengan No NTPN 5465855DE4OHSP2B tanggal 03 Desember 2020 sebesar Rp2.597.328,00 Berupa pengadaan Glassware Tahun 2019

Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2020 dan TA 2019

URAIAN TA.2020 TA.2019 NAIK (TURUN)

% Pendapatan dari Pemindahtanganan

BMN Lainnya 59,310,500 15,666,000 279 Pendapatan Denda Keterlambatan

Penyeles aian Pekerjaan Pemerintah 2,597,328 1,598,128 63 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai

Tahun Anggaran Yang Lalu 11,505,535 7,169,159 60 Penerimaan Kembali Belanja Barang

Tahun Anggaran Yang Lalu 4,528,000

Jumlah 77,941,363 24,433,287 68.65

(27)

23 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Realisasi Belanja Negara

Rp25,190,296,509.0 0

B.2. Belanja

Realisasi Belanja BBPOM Samarinda pada 30 September 2020 adalah sebesar Rp25,190,296,509.00 atau 99,06% dari anggaran belanja sebesar Rp25,428,331,000.00.Rincian anggaran dan realisasi belanja 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 31 Desember Tahun 2020

URAIAN Anggaran Realisas i % Real Angg.

Belanja Pegawai 13,798,376,000 13,622,011,406 98.72 Belanja Barang 10,866,675,000 10,833,685,128 99.70 Belanja Modal 763,280,000 763,169,311 99.99 Total Belanja Kotor 25,428,331,000 25,218,865,845 99.18

Pengembalian Belanja - -28,569,336

Jumlah 25,428,331,000 25,190,296,509 99.06

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

Realisasi belanja TA 2020, mengalami penurunan sebesar 24,52% dibandingkan Realisasi Belanja 30 Desember 2019 Hal ini disebabkan:

 Penurunan belanja barang sebesar 41,10% dikarenakan terhambatnya operasional sehari hari yang di akibatkan wabah pendemi Covid 19 sampai dengan 31 Desember 2020

 Penurunan belanja modal sebesar 226,02% dikarenakan adanya revisi Pagu anggaran belanja modal untuk efisiensi anggaran terkait adanya kebijakan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran dalam rangka penanganan pendemi covid-19

13,798

10,867

763 13,622

10,834

763 0

2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000

Belanja Pegawai

Belanja Barang Belanja Modal

Ju ta R u p ia h

Anggaran

Realisasi

(28)

24 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2020 dan 2019

URAIAN TA.2020 TA.2019 Naik(Turun)%

Belanja Pegawai 13,615,302,220 13,543,893,817 0.52 Belanja Barang 10,811,824,978 15,255,068,665 (41.10) Belanja Modal 763,169,311 2,488,105,993 (226.02) Jumlah 25,190,296,509 31,287,068,475 (24.20)

Belanja Pegawai Rp13,615,302,220.0 0

B.3 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai TA.2020 dan TA.2019 adalah masing-masing sebesar Rp13,615,302,220.00 dan Rp13,534,893,817.00 Realisasi belanja TA.2020 mengalami kenaikan sebesar 0,53% dari 30 TA.2019 hal ini di sebabkan adanya kenaikan belanja Gaji dan Tunjangan PNS sebesar 9,16%,

Perbandingan Belanja Pegawai TA 2020 dan TA 2019

URAIAN TA.2020 TA.2019 NAIK (TURUN)

% Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 7,039,656,674 6,448,874,179 9.16 Belanja Lembur 98,673,000 120,809,000 (18.32) Belanja Pegawai Transito 6,483,681,732 6,978,001,860 (7.08) Jumlah Belanja Kotor 13,622,011,406 13,547,685,039 0.55 Pengembalian Belanja Pegawai -6,709,186 (3,791,222) 76.97 Jumlah Belanja 13,615,302,220 13,543,893,817 0.53

* Belanja Pegawai Transito merupakan belanja pegawai Tunjangan Kinerja dari Bulan Januari 2020 sampai dengan bulan Desember 2020

Rincian dari Pengembalian belanja pegawai sebagai berikut:

 Pengembalian Tunjangan Umum PNS sebesar Rp6,285,100.00

 Pengembalian Pembulatan Gaji PNS sebesar Rp2,286.00

 Pengembalian Uang Makan Rp421,800.00

(29)

25 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Belanja Barang Rp6,345,826,149.00

B.4 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang TA.2020 dan TA.2019 adalah masing-masing sebesar Rp10.811.824.978,00 dan Rp15.255.068.665,00 Realisasi Belanja Barang TA.2020 mengalami Penurunan (29,31%) dari Realisasi Belanja Barang TA.

2019. Hal ini di sebabkan : turunnya belanja barang Non Operasional sebesar (3,04)%, Belanja barang persediaan sebesar (31,01)%, Belanja jasa sebesar (16,02)%, Belanja perjalanan dalam negeri (64,84)% hal tersebut disebabkan kebijakan operasional dalam menghadapi masa pendemi Covid-19.

Perbandingan Belanja Barang TA. 2020 dan TA. 2019

URAIAN TA.2020 TA.2019 NAIK (TURUN)

%

Belanja Barang Operasional 2,359,604,012 2,136,833,801 10.43

Belanja Barang Non Operasional 1,422,624,023 1,467,160,728 (3.04)

Belanja barang persediaan 1,933,756,518 2,802,798,948 (31.01)

Belanja Jasa 1,534,567,755 1,827,215,053 (16.02)

Belanja Pemeliharaan 1,386,495,589 846,785,811 63.74

Belanja Perjalanan dalam Negeri 2,196,637,231 6,248,315,845 (64.84)

Jumlah Belanja Kotor 10,833,685,128 15,329,110,186 (29.33)

Pengembalian Belanja Barang (21,860,150) (74,041,521) (70.48)

Jumlah Belanja 10,811,824,978 15,255,068,665 (29.13)

(30)

26 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Rincian pengembalian Belanja barang sebesar Rp21.860.150,00 adalah sebagai berikut:

Tabel Pengembalian Belanja Barang TA.2020

Akun Uraian NTPN Jumlah

521115 Honor satuan kerja 2B6B155DE4M8T07L 467,500

521115 Honor satuan kerja A85ED6U8DPR4R5DB 1,932,000

521115 Honor satuan kerja 7A5858N3DF2O65GV 403,750

524111 Perjalanan dinas Biasa F4B1D3CIEEMMRR93 50,000

524111 Perjalanan dinas Biasa 871E46U8DP02BM5D 75,000

524111 Perjalanan dinas Biasa 635E561QTUDLUM2I 75,000

524111 Perjalanan dinas Biasa AFCF96U8DPNGVUQ9 465,200

524111 Perjalanan dinas Biasa A0AB51JNEQ96HQR7 45,000

524111 Perjalanan dinas Biasa 536E261QTV54ISP8 150,600

524111 Perjalanan dinas Biasa 1C3591JNEQ96HN1V 45,000

524111 Perjalanan dinas Biasa 315332G4UKRIUTL8 465,200

524111 Perjalanan dinas Biasa 2D34C3CIEFDVBT27 150,600

524111 Perjalanan dinas Biasa C25EC3CIEFHH5AKV 862,600

524111 Perjalanan dinas Biasa F4B753CIEFK2GAIL 15,000

524111 Perjalanan dinas Biasa 25EB07QLTKG0HB1Q 15,000

524111 Perjalanan dinas Biasa CB89F1JNEQF9MCCN 594,000

524111 Perjalanan dinas Biasa 79FF855DE4ORADLP 594,000

524111 Perjalanan dinas Biasa 27C100N9UVT08BJ2 900,000

524111 Perjalanan dinas Biasa 3627A7QLTKG7OIF2 4,996,500

524111 Perjalanan dinas Biasa C3B9548VUA6Q5GCK 50,000

524111 Perjalanan dinas Biasa F61D12G4UL21GG71 280,000

524111 Perjalanan dinas Biasa C463B7QLTKGGPRFO 1,797,000

524113 Perjalanan dinas Dalam Kota E0F860N9UVKBOISA 600,000

524114 Paket Meeting dalam Kota 6FAF83CIEFK2D7RG 900,000

524119 Paaket Meeting Luar Kota 5766F6U8DPTN41HO 450,000

524119 Paaket Meeting Luar Kota B94A62G4UL21GG1Q 5,250,000

524119 Paaket Meeting Luar Kota EBCB561QTVBP4GVJ 231,200

21,860,150

(31)

27 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Belanja barang penanganan pendemi Covid-19

Satker Balai Besar POM di Samarinda mengalokasikan belanja barang untuk

penanganan pendemi COVID-19 sebesar Rp388.979.000,00 anggaran tersbut

terserap sebesar Rp388.732.608.00 atau 99,42% pada TA 2020 sebagai berikut:

(32)

28 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Kode Output Kode Komponen

Kode Sub

Komponen Akun Uraian Akun Pagu Realisasi Penyerapan (%) Keterangan

3,165,005

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

3,340,000 3,337,850 99.94

522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19

6,200,000 6,110,000 98.55

3165-012 052 521131 Belanja Barang

Operasional

4,250,000 4,250,000 100.00 Masker 20 Box, Aseptic gel 13 Botol Laboratorium

pengawasan Obat dan Makanan yang sesuai Good Laboratory Practice

521241 Belanja Barang non Operasional

2,841,000 2,841,000 100.00 Faceshield kacamata 16 pcs, sarung tangan Glove 2 Box U. Reagensia

Penanganan covid

521841 Belanja Barang Persediaan

10,186,000 10,186,000 100.00 Ethanol 96%

Tehnis 5 Botol, Glycerol Tehnis 98% 4 Botol, Hydrogen Peroxide 30%

1 Botol

3165-028 Perkara di bidang Penyidikan Obat dan Makanan di Kalimantan Timur

055 A. Perkara di bidang Penyidikan Obat dan Makanan di Kalimantan Timur

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

2,000,000 1,998,000 99.90 Faceshield 8 Pcs, Masker 2 Box, Alkohol 70% 4 Botol

522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19

450,000 359,100 79.80

3165- 081 Sampel Obat, Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Kesehatan yang Diperiksa

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

2,165,000 1,971,090 91.04

3165 083 Penguatan Kelembagaan Pengawasan Obat dan Makanan BELANJA BARANG

522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19

380,000 380,000 100.00

3165-085 Sekolah yang Diintervensi keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)

051 A. Advokasi Lintas Sektor di samarinda

521241 Belanja Barang Non Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

3,435,000 3,433,500 99.96 Pulsa kuota

Internet untuk narasumber

B. Advokasi Lintas Sektor di Kukar

521241 Belanja Barang Non Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

2,700,000 2,696,000 99.85 Pulsa kuota

Internet untuk narasumber

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

6,135,000 6,129,500 99.91

3165.088 KIE Obat dan Makanan Aman

061 A. Penyebaran Informasi Produk OMKA

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

23,223,000 23,216,117 99.97 lisaensi aplikasi Zoom meeting

521241 Belanja Barang Non Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

24,807,000 24,783,000 99.90 V.Percepatan

pencegahan covid

(33)

29 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19

11,650,000 11,649,000 99.99

3165.089 Desa Pangan Aman

051 F.Bimtek Komunitas dan Usaha Pangan

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

2,100,000 2,100,000 100.00 Masker dan Faceshield

521241 Belanja Barang Non Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

371,000 371,000 100.00

522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19

500,000 100,000 20.00

3165.090 Pasar yang Diintervensi Menjadi Pasar Aman dari Bahan Berbahaya

051 B. kampanye Pasar Aman

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

9,493,000 9,492,386 99.99 Masker headloop 3 lapis

3165.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

053 B. Pengadaan Alat Elektronik

532119

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Penanganan Pandemi COVID-19

2,250,000 2,233,503 99.27 Thermogun 1 unit

3165.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker

054 V.Percepatan pencegahan covid

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

5,469,916 5,469,916 100.00 botol handsanitais

er, daya

tahan tubuh,maske r hijab 523114 Belanja

Pemeliharaan Gedung dan Bangunan - Penanganan Pandemi COVID-19

1,870,000 1,870,000 100.00 Face Shield

25 pcs,

thermogun 1 unit, daya tahan tubuh W.Percepata

n Pencegahan Covid

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

900,000 900,000 100.00 Thermogun 1 unit

521241 Belanja Barang Non Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

550,000 550,000 100.00 Faceshield

522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19

950,000 940,000 98.95

3165.994 Layanan Perkantoran

002 X. Percepatan penanganan corona Virus

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

154,372,706 153,182,771 99.23 Daya tahan tubu,

523114 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan - Penanganan Pandemi COVID-19

1,020,000 1,020,000 100.00 wastafel 2 unit

Y. Rapid testkit/ swab test bagi keseharan pegawai

521241 Belanja Barang Non Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

65,862,000 65,738,000 99.81 Rapit test kit

522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19

41,100,000 41,000,000 99.76 Rapit test kit

Z. Pengadaan paket Vidio Conference

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19

658,378 658,378 100.00 paket Video confrence ZOOM Meeting 388,979,000 386,732,608 99.42 TOTAL

(34)

30 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Belanja Modal Rp.

Rp763,169,311.00

B.5 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal TA.2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar Rp763,169,311.00 dan Rp2,488,105,993.00, Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Realisasi belanja modal per 31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar - 371,26% pengurangan anggaran belanja modal terkait kebijakan refocusing kegiatan dan relokasi anggaran dalam rangka penanganan pendemi covid-19.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA.2020 dan TA.

2020

URAIAN JENIS BELANJA TA.2020 TA.2019 Naik (Turun)

% Belanja Modal Peralatan dan Mesin 763,169,311 2,304,285,993 -201.94

Belanja Modal Penambah Peralatan dan

Mesin 183,820,000 -100

Jumlah Belanja Kotor 763,169,311 2,488,105,993 -69.33

Pengembalian Belanja Modal - 0.00

Jumlah Belanja 763,169,311 2,488,105,993 -371.26

B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal peralatan dan mesin TA.2020 adalah masing-masing

sebesar Rp763.169.311,00 mengalami penurunan sebesar (371,26)% bila

dibandingkan dengan TA 2019 sebesar Rp2.488.105.993,00, di sebabkan

kebijakan refocusing kegiatan dan relokasi anggaran dalam rangka penanganan

pendemi covid-19 di tahun anggaran 2020 ini.

(35)

31 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Pos Belanja Modal terdampak Covid-19

Satker Balai Besar POM di Samarinda mengalokasikan belanja Modal untuk penanganan pendemi COVID-19 sebesar Rp2,250,000.00 anggaran tersebut terserap sebesar Rp2,233,503.00 99,27% sampai dengan 31 Desember 2020 dengan rincian sebagai berikut:

Belanja Modal untuk penanganan COVID-19 Kode

Output Kode Kompone n

Kode Sub

Komponen Akun Uraian Akun Pagu Realisasi Penyerapan

(%) Keterangan Belanja Modal

Peralatan dan Mesin - Penanganan Pandemi COVID-19 TOTAL

Thermogun 1

unit

951 053 001 532119 2.250.000 2.233.503 99,27

(36)

32 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Saldo Kas di bendahara pengeluaran

Rp82.500.000,00

C.1 Belanja Dibayar Dimuka

Saldo Belanja dibayar dimuka per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing adalah sebesar Rp82.500.000,00 dan Rp82.500.000,00. Belanja dibayar dimuka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang / jasa yang telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa tersebut belum diterima seluruhnya, adapun rincian belanja dibayar dimuka adalah sebagai berikut:

Rincian belanja dibayar dimuka

Uraian Jenis belanja 31 Desember 2020 31 Desember 2019 Naik / (Turun)%

Belanja sewa rumah

dinas kepala Balai 82,500,000 82,500,000 0

Jumlah belanja 82,500,000 82,500,000

Belanja dibayar dimuka ini merupakan belanja sewa rumah dinas Kepala Balai pada bulan juli 2020 dengan no SPK B-PL.02.01.110.07.20.0101 tanggal 1 Juli 2020 dengan masa kontrak sewa 365 hari terhitung mulai tanggal 02 juli 2020 sampai dengan 01 Juli 2021 dengan nilai Kontrak Rp165.000.000,00

Persediaan Rp2.073.577.448,00

C.2 Persediaan

Nilai Persediaan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing adalah sebesar Rp2.073.577.448,00 dan Rp 1,982,509,275.00. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

C. PENJELASAN ATAS POS – POS NERACA

(37)

33 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Rincian Persediaan

Persediaan Per 31 Desember 2020 Per 31 Desember 2019

Barang Konsumsi 65,513,836 42,750,304

Bahan untuk Pemeliharaan -

Suku Cadang 879,242,445 774,385,589 Bahan Baku 1,128,821,167 1,165,373,382 Persediaan Lainnya

Jumlah 2,073,577,448 1,982,509,275

Terdapat persediaan usang dan rusak per 31 Desember 2020 sebanyak 147 item dengan nilai Rp 73.255.899,00 rincian terlampir.

BBPOM di Samarinada telah melakukan penyerahan persediaan usang dan rusak ke penyedia PPLI pada tanggal 30 Juli 2020 untuk dilakukan pemusnahan . Persediaan dalam rangka penanganan Covid-19

Persediaan dalam rangka penanganan pendemi COVID-19 merupakan sisa persediaan yang di beli sendiri atau berasal dari transfer dan hibah yang masih bersaldo dalam keadaan baik dan siap pakai pada tanggal 31 Desember 2020, Berikut ini daftar persediaan dalam rangka penanganan dalam rangka penanganan pendemi Covid-19

Rincian Persediaan dalam rangka penanganan Covid-19

No Nama Barang persediaan Jumlah Unit Nilai Rupiah 1 Ethanol 96% Tehnis 5 7,986,000 2 Glycerol Tehnis 98% 1 1,485,000 3 Hydrogen peroxide 30% 1 715,000

7

10,186,000 Jumlah

Dimana barang persediaan tersebut di gunakan untuk pembuatan Hand Sanitaizer dan sampai dengan 31 Desember 2020 ini Balai Besar POM di Samarinda belum ada Fasilitas untuk melakukan Uji sampel spesimen Covid -19

Persediaan alat gelas Kualitatif

Persediaan alat gelas kualitatif merupakan alat gelas yang masih berada di

gudang dan/ atau alat gelas yang berada di laboratorim namun belum

digunakan sesuai Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan

Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Kebijakan Akuntansi Di Lingkungan Badan

Pengawas Obat Dan Makanan.

(38)

34 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Alat gelas kualitatif yang telah digunakan pada laboratorium, dilakukan pencatatan manajerial secara manual. Jumlah persediaan alat gelas kualitatif dengan kondisi baik pada Balai Besar POM di Samarinda per 31 Desember 2020 adalah sejumlah 12.891 unit, dengan rincian terlampir.

Tanah

Rp18,274,398,000,-

C.3 Tanah

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Samarinda terletak di jalan Letjend Suprapto No 3 Kelurahan Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu kota Samarinda dengan luas tanah 1.875 m

2

. SertiFikat (Tanda Bukti Hak) kota Samarinda nomor B1465578. Setelah mendapat hibah BBPOM di Samarinda membuat surat permohonan permintaan nomor register hibah nomor surat B_PR.07.06.100.07.17.3121 tanggal 31 Juli 2017. Kemenkeu RI DJPB Kanwil Kaltim berasarkan nomor S-1486/WPB.20/2017, tanggal 24 Agustus 2017 menetapan nomor register 24ATXBRA. Balai Besar POM Samarinda melakukan koordinasi dengan KPKNL pada tanggal 1 April 2020 dengan nomor surat B- PR.07.05.110.04.19.01113 untuk perihal permohonan penilaian aset tanah kantor Balai Besar POM di Samarinda. Pada tanggal 8 April 2020 KPKNL Samarinda menyampaikan laporan hasil penilaian tanah Balai Besar POM di Samarinda dengan nomor LAP.101/1/1/WKN.13/KNL.02/01.00/ 2020. KPKNL Samarinda menentukan nilai wajar tanah Balai Besar POM di Samarinda sebesar Rp 18.274.398.000,00 (Delapan belas miliar dua ratus tujuh puluh empat juta tiga ratus sembilan puluh delapan rupiah).

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2019 18.274.398.000 Mutasi tambah:

Saldo pe r 31 Desember 2020 18.274.398.000

(39)

35 Laporan Keuangan Satuan Kerja Balai Besar POM di Samarinda TA. 2020

Peralatan dan Mesin Rp46.749.231.464,00

C.4 Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah Rp 46.749.231.464,00 dan Rp 46.197.680.098,00 Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Penjelasan Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah berupa :

A. Mutasi tambah dengan rincian sebagai berikut:

1. Pembelian senilai Rp 763.169.311,00 sebagai berikut :

46.197.680.098 Rp

Mutasi tambah : Rp 885.336.990

Pembelian Rp 763.169.311

Saldo awal Rp 122.167.679

Mutasi Kurang : Rp (333.785.624)

Penghentian Aset dari

Penggunaan Rp (333.785.624)

46.749.231.464 Rp

(32.037.524.558) Rp

14.711.706.906 Rp

Sal do per 31 Desember 2020

Nilai Bu ku per 31 Desember 2020

Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2020

Sal do per 31 Desember 2020

Gambar

Tabel Rincian Perubahan Anggaran sebelum dan sesudah revisi Berdasarkan Program
Tabel perubahan Anggaran berdasarkan jenis belanja
Tabel Pengembalian Belanja Barang TA.2020

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan

Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan

Laporan Keuangan Balai Besar Karantina Pertanian Makassar yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan

Seiring dengan perubahan lingkungan strategis yang diantaranya adanya perubahan Organisasi dan Tata Kerja BPOM sebagaimana tercantum dalam Peraturan Badan Pengawas Obat

Dalam tahun 2017 ini Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Denpasar telah menetapkan kegiatan-kegiatan strategis yang mengarah kepada pencapaian target sasaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengawasan peredaran suplemen makanan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Pekanbaru adalah: intensitas

Laporan Keuangan BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALI yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan

Laporan Keuangan Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan