• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru KATA PENGANTAR"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

1

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru. Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Banjarbaru, 20 Januari 2016 Kepala Balai,

Ir. Fatmir Edwar, MP

(2)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

2

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar 1 i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii

Daftar Isi 2

Pernyataan Tanggung Jawab 3 iv Ringkasan 1

Ringkasan 4

I. Laporan Realisasi Anggaran 6 3

II. Neraca 7 4

III. Laporan Operasional 8

IV. Laporan Perubahan Ekuitas 9

V. Catatan atas Laporan Keuangan 10 5

A. Penjelasan Umum 10

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 22

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 29

D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional X E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas X

F. Pengungkapan Penting Lainnya X

(3)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

3

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU

JALAN PANGLIMA BATUR BARAT No.02 KOTA BANJARBARU Telp. (0511) 4774861-4772115,4772461, Fax. (0511)4772115

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Banjarbaru, 20 Januari 2016 Kepala Balai,

Ir. Fatmir Edwar, MP

NIP 19650601 199203 1 003

(4)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

4

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015.

Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2015 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp2.829.702.159 atau mencapai 101,06 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp2.800.000.000.

Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp11.879.570.206 atau mencapai 95,07 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp12.495.912.000.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2015 .

Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rp15.488.281.398 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp326.172.475; Aset Tetap (neto) sebesar Rp15.151.813.845; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp10.295.078.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp241.542.743 dan Rp15.246.738.655.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.808.433.572, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp12.307.249.632 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp9.498.816.060. Surplus Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp5.612.112

(5)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

5

dan sebesar Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp9.493.203.948.

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015 adalah sebesar Rp13.433.127.832 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp9.493.203.948 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp92.212.724 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp11.214.602.047 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2015 adalah senilai R15.246.738.655.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun dan disajikan dengan basis akrual.

(6)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

6

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dalam Rupiah)

TA 2014

ANGGARAN REALISASI REALISASI

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 2.800.000.000 2.829.702.159 101,06 2.841.293.572

JUMLAH PENDAPATAN 2.800.000.000 2.829.702.159 101,06 2.841.293.572 BELANJA B.2. Belanja Pegawai B.3 7.198.432.000 7.031.760.754 97,68 5.952.334.293 Belanja Barang B.4 4.443.380.000 4.102.801.452 92,34 4.035.530.791 Belanja Modal B.5 854.100.000 745.008.000 87,23 531.918.000 JUMLAH BELANJA 12.495.912.000 11.879.570.206 95,07 10.519.783.084 % thd Angg CATATAN URAIAN TA 2015

(7)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

7

II. NERACA

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU NERACA

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(DalamRupiah)

Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -Kas di Bendahara Penerimaan C.2 -

-Kas Lainnya dan Setara -Kas C.3 226.140.800 166.598.675

Piutang Bukan Pajak C.4 72.435.000 82.960.000

Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.5 (362.175) (414.800)

Persediaan C.6 27.958.850 124.081.700

Jumlah Aset Lancar 326.172.475 373.225.575

Tanah C.7 9.401.474.700 9.401.474.700

Peralatan dan Mesin C.8 15.305.701.091 14.252.728.091

Gedung dan Bangunan C.9 3.105.896.970 3.105.896.970

Aset Tetap Lainnya C.10 131.718.500 131.718.500

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.11 (12.792.977.416) (13.647.377.975)

Jumlah Aset Tetap 15.151.813.845 13.244.440.286

ASET LAINNYA

Aset Lain-Lain C.12 1.931.415.000

-Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.13 (1.921.119.922)

-Jumlah Aset Lainnya 10.295.078

-JUMLAH ASET 15.488.281.398 13.617.665.861

Utang kepada Pihak Ketiga C.14 229.209.371 184.538.029

Uang Muka dari KPPN C.15 - -Pendapatan Yang Ditangguhkan C.16 - 5.131.475 Utang Jangka Pendek Lainnya C.17 12.333.372

-Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 241.542.743 189.669.504 241.542.743

189.669.504

Cadangan Piutang - 82.545.200

Cadangan Persediaan - 124.081.700

Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka

Pendek - (23.070.829)

183.556.071

Diinvestasikan Dalam Aset Tetap - 13.244.440.286

15.246.738.655 13.244.440.286 C.18 15.246.738.655 13.427.996.357 15.488.281.398 13.617.665.861 KEWAJIBAN

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS ASET TETAP

ASET LANCAR

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR

JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR EKUITAS DANA INVESTASI JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI JUMLAH EKUITAS DANA

(8)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

8

III. LAPORAN OPERASIONAL

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam Rupiah)

CATATAN 2015 2014

Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 2.808.433.572

-2.808.433.572

-Beban Pegawai D.2 7.020.101.611

-Beban Persediaan D.3 941.317.500

-Beban Barang dan Jasa D.4 1.879.548.838

-Beban Pemeliharaan D.5 781.230.725

-Beban Perjalanan Dinas D.6 604.692.171

-Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 1.080.411.412

-Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.8 (52.625)

-12.307.249.632

-SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (9.498.816.060)

-Surplus Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.9 5.612.112

-Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya -

-Surplus Selisih Kurs 5.612.112

-SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 5.612.112

-SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (9.493.203.948)

-Beban Luar Biasa -

-SURPLUS/DEFISIT LO (9.493.203.948)

-URAIAN

BEBAN

JUMLAH BEBAN

KEGIATAN NON OPERASIONAL

POS LUAR BIASA KEGIATAN OPERASIONAL

JUMLAH PENDAPATAN PENDAPATAN

(9)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

9

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dalam Rupiah)

URAIAN

CATATAN

2015

2014

EKUITAS AWAL

E.1

13.433.127.832

-SURPLUS/DEFISIT LO

E.2

(9.493.203.948)

-PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN

3.874.675

PENYESUAIAN NILAI ASET

E.3

3.874.675

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN

KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR

88.338.049

KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI

E.4

88.338.049

-TRANSAKSI ANTAR ENTITAS

E.5

11.214.602.047

-KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS

1.813.610.823

(10)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

10

A. PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis

Dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 151/M-IND/PER/12/2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 10/M-IND/PER/1/2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2010-2014, visi Kementerian Perindustrian adalah “Pemantapan daya saing basis industri manufaktur yang berkelanjutan serta terbangunnya pilar industri andalan masa depan”. Berdasar visi tersebut, Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) sebagai salah satu unit Eselon I Kementerian Perindustrian merumuskan pula visi untuk mendukung tercapainya visi Kementerian Perindustrian, yaitu “Menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan yang visioner dan pelayanan teknis teknologis terkini yang profesional bagi sektor industri nasional”.

Sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Perindustrian yang bertanggung jawab kepada Kepala BPKIMI, Baristand Industri Banjarbaru juga telah menetapkan visi, misi, dan melaksanakan program dan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Baristand Industri Banjarbaru 2010-2014. Visi yang telah ditetapkan yaitu “Menjadi pusat riset

yang unggul dan terpercaya dalam mendukung dan mengembangkan industri pengolahan sumber daya alam hutan dan lainnya”. Untuk mencapai visi

tersebut ditetapkan juga misi yaitu :

1.Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi industri,

(11)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

11

penanganan pencemaran akibat kegiatan industri, standardisasi, yang terfokus pada pengolahan sumber daya alam antara lain kayu, rotan, bambu, batu bara, pasir besi, hasil pertanian, dan potensi lainnya

2. Melakukan inovasi dan penguasaan teknologi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu, nilai tambah dan daya saing IKM.

3. Memberikan jasa pelayanan yang berkualitas di bidang pengujian, konsultansi teknologi produk/proses, pelatihan teknis operasional, standardisasi, sertifikasi, penanggulangan pencemaran industri dan informasi teknologi.

4. Melakukan kemitraan dengan industri, lembaga litbang, perguruan tinggi dan lembaga lain.

Adapun program yang telah dilaksanakan adalah Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri, yang dilaksanakan melalui kegiatan Riset dan Standardisasi.

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri

(12)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

12

dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Basis Akuntansi

A.3. Basis Akuntansi

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar

Pengukuran

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban

(13)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

13

dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Kebijakan Akuntansi

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang merupakan entitas pelaporan dari Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru adalah sebagai berikut:

Pendapatan-LRA

(1) Pendapatan- LRA

 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

(14)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

14

 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LO

(2) Pendapatan- LO

 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut:

o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan

o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa. o Pendapatan Denda diakui pada saat

dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan

 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Belanja (3) Belanja

 Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

(15)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

15

 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban (4) Beban

 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Aset (5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.

Aset Lancar a. Aset Lancar

 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

 Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.

(16)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

16

 Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal

 Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:

(17)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

17

Kualitas

Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d.

tanggal jatuh tempo 0.5%

Kurang Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

Diragukan

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak

dilakukan pelunasan

50%

Macet

1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga

tidak dilakukan pelunasan 100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang

Negara/DJKN

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

 Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:

 harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

 harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

 harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.

Aset Tetap b. Aset Tetap

 Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat

(18)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

18

lebih dari 1 tahun.

 Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

 Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

 Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.

Penyusutan Aset Tetap

c. Penyusutan Aset Tetap

(19)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

19

sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

 Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah;

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

 Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

 Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun Aset Tetap Lainnya (Alat Musik

Modern) 4 tahun

(20)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

20

Piutang Jangka Panjang

d. Piutang Jangka Panjang

 Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan.

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

Aset Lainnya e. Aset Lainnya

 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.

 Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

 Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

 Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban

 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.  Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam

(21)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

21

kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(22)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

22

Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama Kali

(8) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama

Kali

Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang pertama.

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan, Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:

(23)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

23

ANGGARAN ANGGARAN

AWAL SETELAH REVISI

Pendapatan Pendapatan Jasa 2.800.000.000 2.800.000.000 Jumlah Pendapatan 2.800.000.000 2.800.000.000 Belanja Belanja Pegawai 7.598.432.000 7.198.432.000 Belanja Barang 4.443.380.000 4.443.380.000 Belanja Modal 854.100.000 854.100.000 Jumlah Belanja 12.895.912.000 12.495.912.000 2015 Uraian Realisasi Pendapatan Rp2.829.702.159 B.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.829.702.159 atau mencapai 101,06 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp2.800.000.000. Pendapatan Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru terdiri dari Pendapatan Jasa dan Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Pendapatan dari Pengelolaan BMN

serta Pendapatan dari Penjualan - 774.572 -Pendapatan Jasa 2.800.000.000 2.818.540.000 100,66 Pendapatan Lain-lain - 10.387.587

-Jumlah 2.800.000.000 2.829.702.159 101,06 Uraian

2015

Anggaran Realisasi % Real Angg.

Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan (4231) bersumber dari Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN lainnya sebesar Rp356.000 dan Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan disebabkan adanya kesamaan setoran SSBP atas sewa rumah dinas dari sebesar Rp34.881,00 per bulan atas nama wajib setor Ir. FatmirEdwar, MP. Pendapatan Lain-lain bersumber dari Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu. Realisasi Pendapatan Jasa TA 2015 mengalami penurunan 0,41 persen dibandingkan TA 2014. Hal ini

(24)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

24

disebabkan oleh menurunnya intensitas pelayanan (jasa) pengujian yang berhubungan dengan salah satu tugas dan fungsi Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru. Melemahnya kondisi perekonomian nasional secara umum di tahun 2015 dan secara khusus di area wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang mengakibatkan beberapa perusahaan mengurangi beberapa kegiatan produksi mereka. Hal ini berakibat pada menurunnya intensitas pengujian sampel yang biasa diujikan oleh beberapa perusahaan tersebut di Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru.

Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014

URAIAN REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A. 2014

NAIK (TURUN)

% Penerimaan Negara Bukan

Pajak 2.829.702.159 2.841.293.572 -0,41 Jumlah 2.829.702.159 2.841.293.572 -0,41 Realisasi Belanja Negara Rp11.879.570.206 B.2 Belanja

Realisasi Belanja instansi pada TA 2015 adalah sebesar Rp11.879.570.206 atau 95,07% dari anggaran belanja sebesar Rp12.495.912.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2015 adalah sebagai berikut:

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2015

Belanja Pegawai 7.198.432.000 7.034.321.767 97,72 Belanja Barang 4.443.380.000 4.102.801.452 92,34 Belanja Modal 854.100.000 745.008.000 87,23 Total Belanja Kotor 12.495.912.000 11.882.131.219 95,09 Pengembalian (2.561.013) -Jumlah 12.495.912.000 11.879.570.206 95,07

Uraian

2015

Anggaran Realisasi % Real Angg.

(25)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

25

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

Dibandingkan dengan TA 2014, Realisasi Belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 12,93% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:

1. Pengadaan belanja modal diikuti dengan peningkatan belanja barang untuk mendukung rencana strategis yang dimulai pada TA 2015,

2. Peningkatan belanja pegawai untuk memenuhi kebutuhan penambahan pegawai dan peningkatan tunjangan yang terjadi pada TA 2015.

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014

URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 NAIK

(TURUN) %

Belanja Pegawai 7.031.760.754 5.952.334.293 18,13 Belanja Barang 4.102.801.452 4.035.530.791 1,67 Belanja Modal 745.008.000 531.918.000 40,06

(26)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

26

Belanja Pegawai

Rp7.031.760.754

B.3 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp7.031.760.754 dan Rp5.952.334.293. Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 18,13 persen dari TA 2014. Hal ini disebabkan antara lain oleh:

1. Adanya penambahan pegawai dalam rangka mendukung program maupun kegiatan dalam beberapa tahun mendatang.

2. Penambahan remunerasi PNS.

Perbandingan Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014

URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014

NAIK (TURUN)

%

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 4.331.901.458 3.837.430.596 12,89

Belanja Lembur 20.696.000 20.689.000 0,03 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai

Transito 2.681.724.309 2.094.408.183 28,04

Jumlah Belanja Kotor 7.034.321.767 5.952.527.779 18,17

Pengembalian Belanja Pegawai (2.561.013) (193.486) 1.223,62

Jumlah Belanja 7.031.760.754 5.952.334.293 18,13

Belanja Barang

Rp2.683.000.000

B.4 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp4.102.801.452 dan Rp4.035.530.791. Realisasi Belanja Barang TA 2015 mengalami kenaikan 1,67% dari Realisasi Belanja Barang TA 2014.

Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja perjalanan pemeliharaan dan belanja jasa sepanjang tahun 2015.

(27)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

27

Perbandingan Belanja Barang TA 2015 dan 2014

URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 NAIK (TURUN) %

Belanja Barang Operasional 649.313.872 620.559.727 4,63 Belanja Barang Non Operasional 978.974.266 1.963.668.425 (50,15) Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 854.514.350 0 -Belanja Jasa 247.270.443 221.376.889 11,70 Belanja Pemeliharaan 768.036.350 414.675.000 85,21 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 604.692.171 818.112.950 (26,09)

Jumlah Belanja Kotor 4.102.801.452 4.038.392.991 1,59

Pengembalian Belanja - (2.862.200)

Jumlah Belanja 4.102.801.452 4.035.530.791 1,67

Belanja Modal

Rp745.008.000

B.5 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp745.008.000 dan Rp531.918.000. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Realisasi Belanja Modal pada TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 40,06% dibandingkan TA 2014 disebabkan oleh peningkatan kebutuhan fasilitas pengujian dan perkantoran, berupa peralatan dan mesin untuk menunjang berbagai kegiatan Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru berkaitan dengan tugas dan tupoksinya.

(28)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

28

URAIAN

REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A 2014

NAIK

(TURUN) %

Belanja Modal Tanah

0

0

0,00

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

745.008.000

478.678.000

55,64

Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin

0

53.240.000

(100,00)

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

0

0

0,00

Jumlah Belanja Kotor

745.008.000

531.918.000

40,06

Pengembalian

-

-

-B.5.1 Belanja Modal Tanah

Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya penambahan tanah untuk memenuhi fasilitas kantor.

Perbandingan Realisasi Belanja Tanah TA 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A 2014 NAIK (TURUN) %

Tanah 0 0 #DIV/0!

Jumlah Belanja Kotor 0 0 #DIV/0!

Pengembalian Belanja Modal - -

-Jumlah Belanja 0 0 #DIV/0!

B.5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015 adalah sebesar Rp745.008.000, mengalami kenaikan sebesar 55,64 persen bila dibandingkan dengan realisasi TA 2014 sebesar Rp478.678.000. Hal ini disebabkan oleh penambahan peralatan dan mesin sebagai fasilitas gedung dan pendukung kerja.

B.5.3 Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin Realisasi Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin TA 2015 adalah sebesar Rp0, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan realisasi TA 2014 sebesar Rp53.240.000. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya

(29)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

29

penambahan peralatan dan mesin sebagai fasilitas gedung.

URAIAN

REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A 2014

NAIK

(TURUN) %

Alat Hasil Riset

0

53.240.000

(100,00)

Jumlah Belanja Kotor

0

53.240.000

-100,00

Pengembalian

-

-

-B.5.4 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2015 dan TA 2014 adalah Rp0. Hal ini disebabkan oleh tidak ada penambahan gedung dan bangunan.

Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A 2014 NAIK (TURUN) %

Gedung dan Bangunan 0 0 0,00

Jumlah Belanja Kotor 0 0 0,00

Pengembalian Belanja Modal - -

-Jumlah Belanja 0 0 0,00

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp0

C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0. Hal ini disebabkan karena kas yang dikuasai, dikelola dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP sudah disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:

Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran

Keterangan TH 2015 TH 2014

BNI 1946 Cab Banjarbaru - -Uang Tunai - -Jumlah -

(30)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30

Kas di Bendahara Penerimaan Rp0

C.2 Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar masing-masing Rp0. Hal ini disebabkan oleh Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak sudah disetorkan ke Kas Negara.

Rincian Kas di Bendahara Penerimaan

Keterangan TH 2015 TH 2014

Uang Tunai - -Jumlah -

-Kas Lainnya dan Setara Kas Rp226.140.800

C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp226.140.800 dan Rp166.598.675.

Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas

Tahun 2015 Tahun 2014

226.140.800

166.598.675 Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan -

-226.140.800 166.598.675 Keterangan Jumlah

Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran Kas Lainnya dari Hibah

(31)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31

Piutang PNBP Rp72.435.000

C.4 Piutang PNBP

Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp72.435.000 dan Rp82.960.000. Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:

Rincian Piutang PNBP

No Peminta Jasa Biaya (Rp.)

1 BLH Kab. Banjar 4.080.000

2 BLH Kab. Banjar 4.095.000

3 BLH Kab. Banjar 3.065.000

4 BLH Kab. Banjar 5.345.000

5 PT Kalimantan Prima Persada Site Adaro 520.000

6 PT Kalimantan Prima Persada Site Asam-asam 840.000

7 BLH Kab. Banjar 4.095.000

8 BLH Kab. Banjar 4.095.000

9 PT Agri Bumi Sentosa 1.875.000

10 BLH Kab. Banjar 4.095.000

11 PT Persada Dinamika 3.000.000

12 PT Wana Sawit Subur Abadi 9.000.000

13 PT Pesona Lintas Sura Sejati Kotabaru 410.000

14 PT PLN UTP X Jaringan Banjarbaru 2.640.000

15 PT Kalimantan Prima Persada Site Adaro 1.350.000

16 PT Metito Indonesia 2.400.000

17 PT Kintap Jaya Wattindo, Tala 600.000

18 PT Wahana Baratama Mining, Kab. Tanah

Bumbu 430.000

19 PT Arutmin Indonesia, NPLCT Kotabaru 20.500.000

20 PT Tunas Inti Abadi, Kab. Tanah Bumbu 320.000

21 PT Tunas Inti Abadi, Kab. Tanah Bumbu 1.620.000

22 PT Arutmin Indonesia, Asam-asam 1.580.000

23 PT Arutmin Indonesia, Asam-asam 3.450.000

24 PT Hasnur Riung Sinergi 135.000

25 PT Kintap Jaya Wattindo, Tala 800.000

(32)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

32

Penyisihan Piutang Tak Tertagih –

Piutang Lancar Rp362.175

C.5 Penyisihan Piutang Tak Tertagih –Piutang Lancar Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp362.175 dan Rp414.800. Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar

Kualitas Nilai Piutang % Nilai

Piutang Jk Pendek Penyisihan Penyisihan

Piutang Bukan Pajak

Lancar 72.435.000 0,50% 362.175 Kurang Lancar - 10% -Diragukan - 50% -Macet - 100% -Jumlah 72.435.000 362.175 Bagian Lancar TP/TGR Lancar - 0,00% -Kurang Lancar - 10% -Diragukan - 50% -Macet - 100% -Jumlah - -Bagian Lancar TPA

Lancar - 0,50%

-Kurang Lancar - 10%

-Diragukan - 50%

-Macet - 100%

-Jumlah 72.435.000 Jumlah Penyisihan Piutang

Tak Tertagih 362.175

Persediaan Rp27.958.850

C.6 Persediaan

Nilai Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp27.958.850 dan Rp124.081.700. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

(33)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

33

Rincian Persediaan

Jenis TH 2015 TH 2014

Barang Konsumsi 21.721.700 17.694.275

Barang untuk Pemeliharaan 3.743.450 2.653.025

Suku Cadang -

-Persediaan Lainnya 2.493.700 103.734.400

Jumlah 27.958.850 124.081.700 Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.

Tanah

Rp9.401.474.700

C.7 Tanah

Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaruper 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp9.401.474.700 dan Rp9.401.474.700. Tidak terdapat kenaikan aset sepanjang tahun 2015. Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 9.401.474.700

Mutasi tambah:

Pembelian 0

Mutasi kurang:

Penyitaan pengadilan 0

Saldo per 31 Desember 2015 9.401.474.700

Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Rincian Tanah

No Luas Lokasi Nilai

1 3801 m2 Karet Indah 570.150.000

2 446 m2 Jl. Ir. PM Noor No.9, Banjarbaru 178.400.000 3 7196 m2 Jl. Panglima Batur Barat No.2, Banjarbaru 8.652.924.700

9.401.474.700

Jumlah

Tanah seluas 446 m2 yang terletak di Jl. Ir. PM Noor No.9, Banjarbaru pada tanggal pelaporan dikuasai/digunakan oleh pihak ketiga.

(34)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

34

Peralatan dan Mesin

Rp15.305.701.091

C.8 Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp15.305.701.091 dan Rp14.252.728.091. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 14,252,728,091

Mutasi tambah:

Pembelian 745,008,000

Hibah Barang 0

Reklasifikasi Masuk 3,545,758,700

Transfer Masuk 2,239,380,000

Penggunaan kembali BMN yang sudah dihentikan 92,014,000

Mutasi kurang: 0

Aset tetap yang tidak gunakan dalam pemerintahan 2,023,429,000

Reklasifikasi Keluar 3,545,758,700

Saldo per 31 Desember 2015 15,305,701,091

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (10,613,662,246)

Nilai Buku per 31 Desember 2015 4,692,038,845

Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa: a. Pembelian alat ukur berupa 1 buah Bor Sample Tanah

senilai Rp1.210.000;

b. Pembelian Alat Pengolahan berupa 1 buah Alat Pengolahan Lainnya senilai Rp24.420.000;

c. Pembelian Alat Rumah Tangga berupa 20 buah Meja Kerja Kayu senilai Rp.36.300.000, 20 buah Kursi Besi/Metal senilai Rp16.610.000, 1 buah Sice senilai Rp.10.505.000 dan 2 buah AC Split senilai Rp.14.135.000;

d. Pembelian Unit Alat Laboratorium berupa 3 buah Blender senilai Rp.8.556.900, 1 buah Stripping Cutting Device senilai Rp.2.733.500, 1 buah Lemari Asam senilai Rp.21.670.000, 1 buah Alat Lab. Proses Pembuatan Cetakan Lainnya senilai Rp.4.994.000, 1 buah Mesin Split senilai Rp2.722.500, 1 buah Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) (Alat Lab. Pertanian) senilai Rp.566.500.000;

(35)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

35

Kompor Listrik (General Laboratory Tool) senilai Rp.16.104.000;

f. Pembelian Alat Lab. Lingkungan Hidup berupa 1 buah DO Meter (Alat Lab. Kwalitas Air dan Tanah) senilai Rp.25.630.000;

g. Reklasifikasi masuk alat-alat transfer masuk dari Pustan senilai Rp3.545.758.700 terdiri atas Peralatan Hidrologi Lainnya Rp.1.306.378.700 dan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) (Alat Lab. Pertanian) senilai Rp.2.239.380.000;

h. Transfer Masuk dari Pustan berupa 1 buah Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) (Alat Lab. Pertanian) senilai Rp.2.239.380.000;

i. Penggunaan BMN yang sudah dihentikan berupa 1 buah Alat Pengukur Kadar Air (Moisture Tester) senilai Rp.181.000, 1 buah Moisture Tester (Analytical Instrument) senilai Rp.4.451.000 dan 1 buah Brightness Tester senilai Rp.87.382.000.

Mutasi kurang berupa Aset tetap yang tidak digunakan dalam pemerintahan senilai Rp2.023.429.000 dan Reklasifikasi Keluar Transfer Masuk dari Pustan TA.2014 senilai Rp.1.306.378.700 dan TA.2015 senilai Rp.2.239.380.000.

Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Gedung dan Bangunan

Rp3.105.896.970

C.9 Gedung dan Bangunan

Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp3.105.896.970. Tidak ada penambahan gedung dan bangunan. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

(36)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

36

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 3.105.896.970 Mutasi tambah:

Pembangunan gedung

Mutasi kurang:

-Saldo per 31 Desember 2015 3.105.896.970

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (2.179.315.170)

Nilai Buku per 31 Desember 2015 926.581.800

Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Aset Tetap Lainnya Rp90.000.000

C.10 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp131.718.500 dan Rp131.718.500. Aset tetap tersebut berupa bahan perpustakaan tercetak. Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2015.

Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Rp12.792.977.416

C.11 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing Rp12.792.977.416 dan Rp13.647.377.975. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

(37)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

37

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku

1 Peralatan dan Mesin 15.305.701.091 10.613.662.246 4.692.038.845 2 Gedung dan Bangunan 3.105.896.970 2.179.315.170 926.581.800 4 Aset Tetap Lainnya 131.718.500 0 131.718.500

18.543.316.561 12.792.977.416 5.750.339.145 Akumulasi Penyusutan

Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini.

Aset Lain-Lain

Rp1.931.415.000

C.12 Aset Lain-Lain

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp0 dan Rp1.931.415.000. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2014 -Mutasi tambah:

- reklasifikasi dari aset tetap 1.931.415.000 Mutasi kurang:

- penggunaan kembali BMN yang dihentikan -- penghapusan BMN -Saldo per 31 Desember 2015 1.931.415.000 Akumulasi Penyusutan (1.921.119.922) Nilai Buku per 31 Desember 2015 10.295.078

Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Penambahan adalah reklasifikasi aset tetap ke dalam Aset Lainnya yang berupa alat bengkel dan alat ukur, alat pertanian, alat kantor dan rumah tangga, alat studio, alat komunikasi dan pemancar, alat kedokteran dan kesehatan, alat laboratorium, alat komputer serta peralatan proses/produksi yang sudah dalam kondisi rusak berat senilai Rp1.931.415.000

Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku tersaji pada

(38)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

38

Lampiran Laporan Keungan ini.

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Rp1.921.119.922

C.13 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing Rp1.921.119.922 dan Rp0. Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Aset Tetap Nilai Perolehan

Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi Nilai Buku Aset Lain-lain 1.931.415.000 1.921.119.922 10.295.078 Jumlah 1.931.415.000 1.921.119.922 10.295.078 Utang kepada Pihak Ketiga Rp229.209.371

C.14 Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp229.209.371 dan Rp184.538.029. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Rincian Utang kepada Pihak Ketiga

Uraian Jumlah Penjelasan

Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar 23.016.484 Tagihan Listrik, Telepon, Air, Internet

Utang kepada Pihak ketiga lainnya 206.192.887 Tunkin Bulan Desember 2015 yang belum dibagikan

(39)

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

39

Uang Muka dari KPPN Rp0 Pendapatan yang Ditangguhkan Rp0 Utang Jangka Pendek Lainnya Rp12.333.372

C.15 Uang Muka dari KPPN

Saldo Uang Muka dari KPPN per per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp0. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.

C.16 Pendapatan yang Ditangguhkan

Nilai Pendapatan Ditangguhkan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp0 dan Rp5.131.475. Pendapatan yang Ditangguhkan merupakan pendapatan negara yang belum disetorkan ke Kas Negara pada tanggal pelaporan. Pendapatan tersebut merupakan pendapatan PNBP, pengembalian belanja, serta pungutan/potongan pajak yang belum disetorkan ke kas negara pada tanggal 31 Desember 2015. Rincian Pendapatan yang Ditangguhkan pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru per tanggal pelaporan disajikan sebagai berikut:

Rincian Pendapatan yang Ditangguhkan

Uraian Jumlah

Pendapatan PNBP Total

-C.17 Utang Jangka Pendek Lainnya

Nilai Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp12.333.372 dan Rp0. Utang Jangka Pendek Lainnya merupakan utang jangka pendek yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai Utang kepada Pihak Ketiga maupun kategori lain dalam yang termasuk Utang Jangka Pendek. Adapun rincian Utang Jangka Pendek Lainnya pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENULIS TEKS NARASI (Penelitian Studi Kasus terhadap Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Kecamatan.. Caringin Kabupaten Garut)

Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan

Dari Tabel 2 diperoleh nilai signifikansi (sig) untuk tiap variabel independen terbesar adalah (0,001) < 0,05, dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi b i (keterampilan,

Sistem pengontrol lalu lintas ini berfungsi untuk membantu penyeberangan jalan berdasarkan deteksi gerakan yang dihasilkan oleh webcam.. Dalam sistem ini, webcam

Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan Ekuitas,

Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan pretreatment satu tahap dengan bahan baku campuran berbagai jenis limbah tulang ikan tanpa melewati proses swelling dan

Laporan Keuangan Balai Besar Veteriner Wates - Yogyakarta yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan Ekuitas, dan

Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan Ekuitas, dan