BANK BRI CABANG BARRU
SKRIPSI
SUKMALIA R.
NIM : 105721112318
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR 2022
ii
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA
JUDUL PENELITIAN :
PENGARUH PERSEPSI ASET, JAMINAN, DAN TINGKAT SUKU BUNGA PINJAMAN PERBANKAN TERHADAP
KEPUTUSAN KREDIT PELAKU UMKM PADA BANK BRI CABANG BARRU
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Oleh :
SUKMALIA R.
105721112318
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Tak masalah seberapa lambat kau berjalan asalkan tak berhenti.
Karena akan ada harapan untuk setiap doa dan usaha.
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga Skripsi ini terselesaikan dengan baik.
Alhamdulillahi Rabbil’alamin
Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta Orang-orang yang saya sayang dan almamaterku
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Aset, Jaminan, dan Tingkat Suku Bunga Pinjaman Perbankan terhadap Keputusan Kredit Pelaku UMKM pada Bank BRI Cabang Barru” Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis bapak Rusli dan Ibu Hasnia yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus. Kepada Bapak Hayatullah, S.Pd yang senantiasa memberikan arahan dan dukungan terkait penulisan skripsi ini. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat. Penulis
viii
menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.
Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh Nur Rasyid, SE.,MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Muhammad Nur Abdi, S.E.,M.M selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Amelia Rezki Septiani Amin, S.E.,M.M, selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2018 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
ix
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini. Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, 25 Maret 2022
Penulis
x ABSTRAK
SUKMALIA R. 2022. Pengaruh Persepsi Aset, Jaminan, dan Tingkat Suku Bunga Pinjaman Perbankan terhadap Keputusan Kredit Pelaku UMKM pada Bank BRI Cabang Barru. Skripsi.
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh : Muhammad Nur Abdi dan Amelia Rezki Septiani Amin.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi aset, jaminan, dan tingkat suku bunga pinjaman perbankan terhadap keputusan kredit pelaku UMKM pada bank BRI cabang Barru. Sampel ini diambil dari bank BRI cabang Barru. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang yang diperoleh melalui pengisian kuesioner. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah data primer. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode skala likert.
Berdasarkan hasil penelitian melalui aplikasi Statistical Package fot the Sosial Science (SPSS) versi 25 mengenai pengaruh persepsi aset, jaminan, dan tingkat suku bunga pinjaman perbankan terhadap keputusan kredit pelaku UMKM pada bank BRI cabang Barru yang telah di bahas dari BAB sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan penting yaitu persepsi aset, jaminan dan tingkat suku bunga pinjaman perbankan berpengaruh signifikan terhadap keputusan kredit pelaku UMKM baik secara parsial maupun secara simultan, hal ini sesuai hasil olah data dengan SPSS.
Kata kunci : Aset, Jaminan, Tingkat Suku Bunga, Keputusan Kredit
xi ABSTACK
SUKMALIA R. 2022. The Influence of Assets, Collateral, and Interest Rates on Banking Loans on Credit Decisions for MSME Actors at the Barru branch of BRI bank. Thesis.
Department of Management, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by : Muhammad Nur Abdi and Amelia Rezki Septiani Amin.
This research is a quantitative type of research with the aim of knowing the effect of assets, guarantees, and interest rates on bank loans on the credit decisions of MSME actors at the Barru branch of BRI bank. This sample was taken from the Barru branch of the BRI bank. The type of data used in this study is quantitative data obtained through filling out a questionnaire. In this study the source of data used in collecting data is primary data. The research instrument used in this study used the Likert scale method.
Based on the results of research through the application of Statistical Package for the Social Science (SPSS) version 25 regarding the effect of assets, guarantees, and interest rates on bank loans on credit decisions of MSME actors at the BRI Barru branch bank which has been discussed from the previous chapter, the authors draw conclusions important, namely assets, guarantees and interest rates on bank loans have a significant effect on the credit decisions of MSME actors either partially or simultaneously, this is in accordance with the results of data processing with SPSS.
Keywords: Assets, Collateral, Interest Rate, Credit Decision
xii DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN... v
SURAT PERNYATAAN ... v
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... x
ABSTACK ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Tinjauan Teori ... 8
1. Bank ... 8
2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah ... 9
3. Persepsi ... 11
4. Aset ... 14
5. Jaminan Kredit ... 14
5. Suku Bunga ... 15
6. Kredit ... 15
B. Tinjauan Empiris ... 17
xiii
C. Kerangka Pikir ... 23
D. Hipotesis ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A. Jenis Penelitian ... 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25
C. Jenis dan Sumber Data ... 26
D. Populasi dan Sampel ... 26
E. Metode Pengumpulan Data ... 27
F. Definisi Operasional Variabel ... 28
G. Metode Analisis Data ... 30
H. Uji Hipotesis... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 36
B. Penyajian Data ... 46
C. Analisis dan Interpretasi ... 55
BAB V PENUTUP ... 59
A. Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
LAMPIRAN ... 64
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ... 17
3.1 Definisi Operasional Variabel ... 29
3.2 Skala Likert ... 30
4.1 Sampel Penelitian ... 45
4.2 Hasil Uji Validitas ... 46
4.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 47
4.4 Hasil Uji Multikolinieritas ... 47
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 48
4.6 Hasil Uji Autokorelasi ... 49
4.7 Hasil Uji Normalitas ... 59
4.8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 51
4.9 Hasil Uji Parsial ... 52
4.10 Hasil Uji Simultan ... 54
4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 54
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 23 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank BRI ... 39
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Kantor Bank BRI Cabang Barru ... 65
Lampiran Observasi Pelaku UMKM ... 67
Lampiran Berkas KUR ... 67
Lampiran Pengumpulan Data ... 68
Lampiran Pengisian Kuesioner ... 68
Lampiran Kuesioner ... 70
Lampiran Hasil Olah Data ... 73
Lampiran Surat Balasan Penelitian ... 78
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Negara Indonesia masuk dalam salah satu kategori Negara yang sedang berkembang, dimana sebagian besar sektor ekonominya didukung oleh unit- unit usaha kecil. Ketidakmampuan sebagian besar masyarakat Indonesia dalam mendirikan serta mengelola usaha bisnis menjadikan kegiatan usaha tersebut mayoritas berskala mikro, kecil, dan menengah.
Rudjito (2003) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah usaha yang punya peranan penting dalam perekonomian Negara Indonesia, baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi jumlah usahanya.
Sedangkan yang dimaksud dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdapat dalam Bab 1 Pasal 1 UU No.20 Tahun 2008 adalah : 1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha kecil adalah usaha-usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagai mana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang merupakan anak
2
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha menengah dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagai mana diatur dalam Undang-Undang ini.
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki potensi pasar yang menjanjikan. Sekitar 250 juta penduduk Indonesia merupakan konsumen potensial. Dalam waktu 5 tahun kedepan Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia yang disegani. Indonesia mempunyai pasar domestik yang kuat serta sumber daya alam yang melimpah.
Menurut data direktori Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan, di Kabupaten Barru terdapat 33.831 jumlah pelaku UMKM dari berbagai jenis industri yang tercatat pada Dinas Koperasi dan UMKM pada tahun 2021. Jika ditinjau secara umum permodalan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tergolong cukup baik, dilihat dari banyaknya tawaran kredit bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) baik dari lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan non-bank khususnya Bank Rakyat Indonesia.
Hal ini tentu menentukan keberhasilan strategi pembinaan dan pengembangan di bidang permodalan atau pembiayaan termasuk bagaimana pemerintah serta lembaga-lembaga keuangan melaksanakan konsep permodalan untuk membantu pembiayaan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Di Indonesia khususnya Di Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Barru.
Kabupaten Barru yang dikenal dengan Motto Daerah HIBRIDA (Hijau, Bersih, Asri dan Indah) adalah salah satu Kabupaten yang terletak di pesisir
pantai Barat Provinsi Sulawesi Selatan dengan panjang garis pantainya 78 km. Kabupaten Barru secara administratif terbagi atas 7 Kecamatan yaitu Kecamatan Tanete Riaja, Kecamatan Tanete Rilau, Kecamatan Barru (Ibukota Kabupaten), Kecamatan Soppeng Riaja, Kecamatan Mallusetasi, Kecamatan Pujananting dan Kecamatan Balusu yang terdiri dari 15 Kelurahan dan 40 Desa.
Jika ditinjau dari letak dan kondisi geografisnya, Kabupaten Barru merupakan jalur perlintasan trans Sulawesi dan merupakan daerah lintas Provinsi yang terletak antara Kota Makassar dan Kota Pare-Pare. Sudah seharusnya hal ini menjadi sarana pendukung dan penunjang keberhasilan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Di Kabupaten Barru karena mengingat letaknya yang strategis.
Tetapi yang terjadi justru sebaliknya, dapat dikatakan bahwa perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Di Kabupaten Barru masih sangat minim, hal ini seperti yang dikutip dalam rakyatku.com bahwa Kabid Humas Diskominfo Barru Ardi Sutanto mengatakan bahwa
“webinar ini dilaksanakan agar para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya di Kabupaten Barru terus berkembang mengingat kondisi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Barru saat ini sangat minim peningkatan”.
Kemudian dikutip dari pareposs.co.id Kepala Dinas Koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kabupaten Barru Andi Takdir, S.E., M.Si yang di konfirmasi Kamis, 22 Oktober 2020 mengatakan bahwa “Yang menjadi kendala terbesar dalam pertumbuhan dan perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)) di Kabupaten Barru adalah kurangnya
4
modal usaha dalam mendukung kegiatan operasional usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Akan tetapi mengingat banyaknya tawaran kredit bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Dan Menengah yang ditawarkan Bank BRI khususnya Cabang Barru untuk membiayai kegiatan operasional usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) maka sudah seharusnya modal usaha tidak menjadi kendala bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menjalankan usahanya.
Menyikapi permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti mengenai faktor-faktor yang mungkin menjadi kendala maupun permasalahan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya yang ada di Kabupaten Barru dalam keputusan pengambilan kredit pada Bank BRI Cabang Barru guna untuk meningkatkan usaha mereka.
Faktor pertama yang dimaksud dalam rencana penelitian ini adalah persepsi aset lancar dan aset tidak lancar khususnya aset tetap. Aset lancar berupa kas dan persediaan bahan baku sedangkan aset tetap berupa mesin usaha, tanah, dan bangunan. Faktor kedua yang dimaksud adalah jaminan.
Dimana yang menjadi indikator penilaian adalah kemudahan menyediakan jaminan untuk mengambil kredit, dan apakah jumlah kredit sesuai dengan jaminan yang disediakan. Dan faktor ketiga yaitu tingkat suku bunga pinjaman perbankan dimana yang menjadi indikator penilaian yaitu melakukan perbandingan tingkat suku bunga antar bank dan bank dengan tingkat suku bunga yang rendah menjadi pilihan kredit mereka.
Keempat faktor yang menjadi variabel bebas dan variabel tidak bebas dalam penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang meneliti permasalahan yang sama. Penelitian pertama yang memiliki variabel
yang sama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Viola Syukrin pada tahun 2017 dengan judul penelitian analisis pengaruh aset, jaminan, dan suku bunga pinjaman perbankan terhadap keputusan kredit pelaku para pelaku UMKM di Kecamatan Sekupang Batam. Kemudian penelitian kedua yang memiliki variabel yang dijadikan bahan acuan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rinny Meidiyustiani, Ravindra Safitra Hidayat, dan Haryatih pada tahun 2019 dengan judul penelitian analisis pengaruh aset, jaminan, dan tingkat suku bunga pinjaman perbankan terhadap keputusan pembiayaan kredit.
Serta beberapa penelitian terdahulu yang akan dibahas lebih lanjut pada bab berikutnya.
Dari uraian diatas, peneliti melakukan penelitian kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengetahui apakah persepsi aset, jaminan, dan tingkat suku bunga pinjaman perbankan menjadi pertimbangan para pelaku UMKM dalam keputusan pengambilan kredit pada Bank BRI cabang Barru. Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi jawaban serta solusi mengenai hal-hal yang menjadi alasan kurang berkembangnya UMKM di Kabupaten Barru.
Dari beberapa uraian permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “PENGARUH PERSEPSI ASET, JAMINAN, DAN
TINGKAT SUKU BUNGA PINJAMAN PERBANKAN TERHADAP
KEPUTUSAN KREDIT PELAKU UMKM PADA BANK BRI CABANG BARRU”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti memilih rumusan masalah yaitu :
6
1. Bagaimana pengaruh persepsi aset terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) pada Bank BRI Cabang Barru.
2. Bagaimana pengaruh jaminan terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) pada Bank BRI Cabang Barru.
3. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga pinjaman perbankan terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) pada Bank BRI Cabang Barru.
4. Bagaimana pengaruh persepsi aset, jaminan, dan tingkat suku bunga pinjaman perbankan secara bersama-sama terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) pada Bank BRI Cabang Barru
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi aset terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Bank BRI Cabang Barru.
2. Untuk mengetahui pengaruh jaminan terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Bank BRI Cabang Barru.
3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga pinjaman perbankan terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Bank BRI Cabang Barru.
4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi aset, jaminan, dan tingkat suku bunga pinjaman perbankan secara bersama-sama terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Bank BRI Cabang Barru.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh persepsi aset, jaminan, dan tingkat suku bunga pinjaman perbankan terhadap keputusan kredit pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank BRI Cabang Barru.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pimpinan PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Barru dalam pelaksanaan prosedur pemberian kredit khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori
1. Bank
a. Pengertian Bank
Menurut (Kasmir, 2018 : 3) dijelaskan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk–bentuk lainnya dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Adapun menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 pasal 1 pengertian bank, adalah :
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”
Berdasarkan pengertian tersebut, kegiatan perbankan meliputi 3 hal berikut, Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru (2011 : 9) :
1) Menghimpun dana
Sistem kerja ini adalah mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, antara lain tabungan, deposito, dan giro.
2) Menyalurkan dana
Sistem kerja ini adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat.
3) Memberikan jasa bank lainnya
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai pendukung kelancaran kegiatan lain di bank.
Jadi yang dimaksud dengan bank adalah lembaga keuangan suatu negara yang didirikan dengan beberapa fungsi diantarnya menghimpun, mengelola, dan mengatur seluruh hal berkaitan dengan keuangan.
Harapannya, bank mampu memaksimalkan pemanfaatan keuangan untuk menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b. Fungsi Bank
Fungsi bank secara umum yaitu melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkan nya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau fungsi intermediary. Selain itu, bank juga memiliki fungsi secara spesifik, yaitu (Dangnga & Haeruddin, 2018) : 1) Agent of Trust
Landasan utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust).
Kepercayaan ini meliputi kegiatan pokok dan kegiatan pendukung suatu bank. Masyarakat akan yakin untuk menitipkan dana mereka terhadap suatu bank apabila telah dilandasi rasa percaya.
Bank bertanggungjawab untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan terhadap mereka, sehingga dana yang dititipkan bisa di jangkau sewaktu-waktu tanpa ada rasa khawatir terhadap bank tersebut. Penyaluran dana dari bank kepada debitur juga dilandasi oleh kepercayaan.
10
2) Agent of Development
Terdapat dua sektor perekonomian yang tidak dapat dipisahkan dimana keduanya saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Bila salah satu saja bekerja kurang optimal akan mempengaruhi kinerja yang lainnya. Bank berfungsi untuk memberikan fasilitas yang memungkinkan nasabahnya untuk melakukan kegiatan investasi, distribusi dan juga konsumsi atau jasa yang semuanya tidak dapat dipisahkan dari penggunaan uang. Apabila kegiatan itu dapat berjalan lancar, maka akan membantu pembangunan perekonomian secara signifikan.
3) Agent of Service
Disamping kegiatan pokoknya, bank juga menawarkan jasa lain kepada nasabahnya. Jasa ini berkaitan erat dengan kegiatan perekonomian dalam masyarakat, antara lain pengiriman uang atau transfer, pemberian jaminan, barang berharga, dan juga penyelesaian tagihan.
2. Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)
Rudjito (2003) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah usaha yang punya peranan penting dalam perekonomian Negara Indonesia, baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi jumlah usahanya.
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah kelompok usaha yang dikelola oleh orang atau suatu badan usaha tertentu yang kriterianya ditentukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008. Untuk mempermudah pengelompokan kriteria usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) dibagi menjadi beberapa kriteria berdasarkan aset dan penjulan sesuai dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008.
a. Usaha Mikro
1) Kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan usaha
2) Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,- b. Usaha Kecil
1) Kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,- sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan usaha.
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,-s/d Rp2.500.000.000
c. Usaha Menengah
1) Kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,- s/d Rp10.000.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan usaha.
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,- s/d Rp50.000.000.000
3. Persepsi
Menurut Zamroni (2013) bahwa persepsi adalah proses individu dapat mengenali objek atau fakta objektif dengan menggunakan alat individu.
Persepsi seorang terhadap sesuatu objek tidak berdiri sendiri akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam maupun dari luar dirinya.
Adapun menurut Zamroni (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya adalah:
12
a. Motif merupakan faktor internal yang dapat merangsang perhatian.
Adanya motif dapat menyebabkan munculnya keinginan individu melakukan sesuatu atau sebaliknya.
b. Kesediaan dan harapan dalam menentukan mana yang akan dipilih untuk di terima selanjutnya bagaimana pesan yang dipilih itu akan didata dan di interpretasi.
c. Intensitas rangsangan kuat lemahnya rangsangan yang diterima akan sangat berpengaruh bagi individu.
d. Pengulangan suatu rangsangan yang muncul atau terjadi secara berulang-ulang akan menarik perhatian sebelum mencapai titik jenuh.
4. Aset
Menurut Dwi Prastowo Darminto (2019:7) yang dimaksud dengan aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan dimasa depan. Manfaat ekonomi dimasa depan yang terwujud dalam aset tetap adalah potensi aset tersebut untuk memberikan sumbangan baik langsung maupun tidak langsung, arus kas (dan setara kas) kepada perusahaan.
Standar Akuntansi Keuangan No.16 Revisi Tahun 2011, aset atau aktiva merupakan seluruh kekayaan milik individu atau kelompok (badan usaha). Aset atau dalam istilah akuntansi adalah aktiva. Dalam neraca, aktiva dibedakan menjadi lancar dan tidak lancar. Perbedaan ini didasarkan pada tingkat kecepatan jangka waktu mencairnya aktiva Kembali menjadi kas. Aset dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Aset Lancar
Aktiva lancar (aset lancar) adalah harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat (maksimal satu tahun) (Kasmir, 2017:134). Komponen aktiva lancar meliputi kas, bank, surat surat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan, dan aktiva lancar lainnya.
b. Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar merupakan aset yang memiliki siklus dan masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tidak lancar dibagi menjadi 3 bagian yaitu.
1) Aset Tetap
Menurut Standar Akuntansi Keuangan No.16 (2009: 2) aset tetap atau aktiva tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
2) Aset Tidak Berwujud
Menurut Standar Akuntansi Keuangan 19 (revisi 2009) yang dimaksud aktiva tidak berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik. Aktiva atau aset ini dimiliki untuk dimanfaatkan untuk menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif.
14
3) Investasi jangka panjang
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dimaksud dengan investasi jangka panjang adalah investasi yang tidak segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 bulan (1 tahun) yang berbentuk aset keuangan dengan tujuan menambah pendapatan sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi dari penanam modal.
5. Jaminan Kredit
Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Pasal 1 UU Perbankan No.10 Tahun 1998, pengertian jaminan kredit adalah kemampuan,keyakinan dan kesanggupan nasabah untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan.
a. Pengertian Jaminan menurut beberapa ahli, 1) Hartono Hadisapoetro
Jaminan adalah sesuatu yang diberikan kepada debitur untuk menimbulkan keyakinan bahwa debitur akan memenuhi kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan.
2) M. Bahsan
Jaminan adalah segala sesuatu yang diterima kreditur dan diserahkan debitur untuk menjamin suatu hutang piutang dalam masyarakat.
3) Thomas Suyanto
Jaminan adalah penyerahan kekayaan atau pernyataan kesanggupan seseorang untuk menanggung pembayaran kembali suatu hutang.
b. Bentuk-bentuk Jaminan
Dari rumusan Pasal 1131 dan 1132 KUHP Perdata tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada dua bentuk jaminan, yaitu :
1) Jaminan Umum
Definisi dari jaminan umum adalah jaminan yang diberikan bagi kepentingan semua kreditur yang menyangkut semua harta kekayaan debitur.
2) Jaminan Khusus
Bentuk jaminan khusus muncul sebagai usaha untuk mengatasi kelemahan yang ada pada bentuk jaminan umum. Menurut J.Satrio, Jaminan khusus tidak memberikan jaminan bahwa tagihan pasti akan dilunasi akan tetapi hanya memberikan kepada yang tidak memegang jaminan khusus atau dengan kata lain relative lebih terjamin dalam pemenuhan tagihan.
6. Suku Bunga
Pengertian suku bunga menurut beberapa ahli, yaitu:
a. Suhandi
Suku bunga adalah sebuah harga yang menghubungkan masa kini dengan masa depan, sebagaimana harga lainnya maka tingkat suku bunga ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran uang.
16
b. Puspupranoto
Suku bunga adalah biaya peminjaman atau harta yang dibayar untuk meminjam sejumlah dana.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa suku bunga adalah balas jasa yang diberikan bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.
7. Kredit
a. Pengertian Kredit
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1990, yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
b. Keputusan Kredit
Pengertian pengambilan keputusan menurut beberapa ahli, yaitu:
1) Hadari Nawawi
Pengambilan keputusan pada dasarnya berarti hasil akhir dalam mempertimbangkan sesuatu yang akan dilaksanakan secara nyata.
2) Gatot Suradji dan Engelbetus Martono
Pengambilan keputusan merupakan proses pemikiran yang menetapkan satu pilihan diantara alternatif pilihan guna memecahkan suatu masalah. Sementara itu, pengambilan keputusan merupakan proses analisis informasi masalah sampai penetapan suatu keputusan.
3) James Stoner
Pengambilan keputusan sebagai proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga pada terbentuknyakesimpulan atau rekomendasi.
Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memberikan sebuah pendapat yang dapat mengatasi masalah dengan teknik tertentu agar dapat menyelesaikan masalah.
B. Tinjauan Empiris
Tinjauan empiris merupakan hasil penelitian terdahulu yang mengemukakan beberapa konsep yang relevan dan terkait dengan sikap dan perilaku konsumen. Beberapa distudi empiris maupun deskriptif yang menjadi acuan penulisan proposal ini antara lain:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No
Nama Penelitian
(Tahun)
Judul Penelitian
Variabel
(Kuantitatif) Alat Analisis Hasil Penelitian 1. Viola
Syukrin (2017)
Analisis Pengaruh Aset,
Jaminan Dan Suku Bunga Pinjaman Perbankan Terhadap Keputusan Kredit Para Pelaku UMKM Kecamatan Sekupang Batam
X=Aset, Jaminan, dan Suku Bunga Pinjaman Y= Keputusan Kredit Para Pelaku Umkm Kecamatan Sekupang Batam
SPSS (Analisis Regresi Berganda)
Hasilnya dari uji t menunjukkan bahwa aset dan suku bunga berpengaruh terhadap keputusan kredit sedangkan jaminan tidak berpengaruh terhadap keputusan kredit. Hal ini
dikarenakan pelaku UMKM khususnya di Kecamatan Sekupang Batam rata-rata tidak mempunyai anggunan yang telah dijadikan persyaratan di Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
Seperti kendaraan
18
No
Nama Penelitian
(Tahun)
Judul Penelitian
Variabel
(Kuantitatif) Alat Analisis Hasil Penelitian berupa BPKB mobil yang bisa dijadikan anggunan di Bank Perkreditan Rakyat adalah untuk tahun 1998 dan Bank Umum 2015 keatas. Hasil dari uji F yaitu Aset, Jaminan dan Suku Bunga Pinjaman perbankan
berpengaruh terhadap keputusan kredit para pelaku UMKM
Kecamatan Sekupang Batam.
2. Ramayani Yusuf dan Nicky Putri Larasati (2018)
Pengaruh Program Pinjaman Kredit Cinta Rakyat (Bank Bjb)
Terhadap Perkembang an Mitra Binaan (UMKM) di Dinas
Koperasi Dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat (Tahun 2013- 2015
X=Program Pinjaman Kredit Cinta Rakyat
Y=Perkembang an Mitra Binaan (UMKM) di Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil.
SPSS (Analisis Regresi Sederhana)
(1) Perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,470 yang menunjukkan bahwa adanya korelasi atau hubungan cukup kuat,
(2) Analisis regresi linier sederhana menunjukkan nilai koefisien (b) positif yang artinya jika Kredit Cinta Rakyat (KCR) meningkat baik,
(3) Perhitungan koefisien determinasi sebesar 0,221 atau 22,1% yang
menunjukkan Kredit Cinta Rakyat (KCR) memberikan kontribusi sekitar 22,1% untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan 77,9%
berpengaruh oleh faktor lain.
No
Nama Penelitian
(Tahun)
Judul Penelitian
Variabel
(Kuantitatif) Alat Analisis Hasil Penelitian 3. Venni
Puspita (2018)
Analisis Faktor Yang Mempengaru hi Keputusan Pemberian Kredit terhadap Resiko Non Peforming Loan (Npl) (Studi Kasus Pada Bank Mandiri Cabang S.
Parman Bengkulu)
X= Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Pemberian Kredit Y= Resiko Non Peforming Loan (Npl)
SPSS (Regresi Linier Sederhana)
Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa ada 20 variabel yang diuji menunjukkan ada 17 variabel dan lima factor yang
mempengaruhi
pemberian kredit pada Bank Mandiri S
Parman Bengkulu yaitu factor Individu Debitur, Factor Kemampuan Debitur, Factor Income, Factor Kekuatan dan Factor Risiko. Sebagai saran, untuk mengurangi risiko tingginya nilai Rasio Non Peforming Loan (NPL) Pihak Pemberi Kredit dalam hal ini Perbankkan harus memahami dasar perkreditan yang sesuai dengan aturan dan kebijakan dalam penyaluran kredit.
Pihak perbankkan harus jeli dalam menganalisa tentang calon debitur yang akan meminjam kredit. Parman Bengkulu yaitu factor Individu Debitur, Factor Kemampuan Debitur, Factor Income, Factor Kekuatan dan Factor Risiko.
20
No
Nama Penelitian
(Tahun)
Judul Penelitian
Variabel
(Kuantitatif) Alat Analisis Hasil Penelitian 4. Rinny
Meidiyusti ani, Ravindra Safitra Hidayat, Haryatih (2019)
Analisis Pengaruh Aset, Jaminan, Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Suku Bunga Pinjaman Perbankan Terhadap Keputusan Pembiayaan Kredit
X=Analisis Pengaruh Aset, Jaminan, Tingkat
Pendidikan Dan Tingkat Suku Bunga Pinjaman Perbankan Y=Keputusan Pembiayaan Kredit
SPSS (Analisis Regresi Berganda)
Dari pemaparan hasil dan diskusi diatas dapat disimpulkan bahwa:
(1) Aset berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembiayaan kredit UMKM;
(2) Jaminan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembiayaan kredit UMKM;
(3) Tingkat Pendidikan tidak berpengaruh signifkan terhadap keputusan pembiayaan kredit UMKM; dan (4) Tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembiayaan kredit UMKM. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi UMKM, bahwa menunjukan
permasalah yang bersumber dari permodalan dapat dengan mudah terselesaikan dan berimbas kepada pengelolaan dan produk yang
dihasilkan akan lebih kompetitif.
5. Desi Anggraeni (2019)
Analisis Pengaruh Aset,
jaminan, dan persepsi
X= Aset, Jaminan, dan Persepsi Suku Bunga
SPSS (Analisis Regresi Berganda)
Penelitian dengan uji t bahwa variabel aset, jaminan, dan persepsi suku bunga secara signifikan berpangruh
No
Nama Penelitian
(Tahun)
Judul Penelitian
Variabel
(Kuantitatif) Alat Analisis Hasil Penelitian suku bunga
pinjaman kredit pelaku UMKM di kota Blitar
Y=Keputusan Kredit Pelaku UMKM
parsial terhadap keputusan kredit pelaku UMKM di kota Blitar. Dan penelitian dengan uji F diperoleh hasil bahwa variabel bebas secara
bersama-sama berpengaruh terhadapkeputusan kredit pelaku UMKM pada keputusan kredit pelaku UMKM di kota Blitar
6. Vargo Christian
& Hendri Herman (2020)
Analisis Suku Bunga Kredit dan Jaminan Kredit
Terhadap Keputusan Kredit Pada Perusahaan Pembiayaan Batam
X=Suku bunga dan Jaminan Kredit
Y=Keputusan Kredit
SPSS (Analisis Regresi Berganda)
Hasil penelitian diperoleh bahwa suku
bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pengambilan kredit, jaminan kredit berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pengambilan kredit.
Nilai R Square dalam penelitian ini adalah 52,9% yang berarti bahwa keputusan pengambilan kredit dapat dijelaskan oleh suku bunga dan jaminan kredit sebesar 52,9% dan sisanya sebesar 47,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh variabel dalam penelitian ini.
22
No
Nama Penelitian
(Tahun)
Judul Penelitian
Variabel
(Kuantitatif) Alat Analisis Hasil Penelitian 7. Vargo
Christian L. Tobing
& Hendri Herman (2020)
Analisis Suku Bunga Kredit Dan Jaminan Kredit
Terhadap Keputusan Kredit Pada Perusahaan Pembiayaan Batam
X= Suku Bunga Kredit Dan Jaminan Kredit
Y= Keputusan Kredit Pada Perusahaan Pembiayaan Batam
SPSS (Analisis Regresi Berganda)
Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa ada 20 variabel yang diuji menunjukkan ada 17 variabel dan lima factor yang
mempengaruhi
pemberian kredit pada Bank Mandiri S
Parman Bengkulu yaitu factor Individu Debitur, Factor Kemampuan Debitur, Factor Income, Factor Kekuatan dan Factor Risiko. Sebagai saran, untuk mengurangi risiko tingginya nilai Rasio Non Peforming Loan (NPL) Pihak Pemberi Kredit dalam hal ini Perbankkan harus memahami dasar perkreditan yang sesuai dengan aturan dan kebijakan.
8. Indah Sri Lestari dan Mrs.
Amira (2020)
Pengaruh tingkat suku bunga, capital adequacy ratio, non performance loans dan loan to deposit Ratio terhadap penyaluran kredit UMKM (Studi Kasus Bank Umum Swasta Nasional Tahun 2014- 2016)
X=Tingkat suku bunga, capital adequacy ratio, non
performance loans dan loan to deposit ratio) Y=Penyaluran Kredit UMKM
SPSS (Analisis Regresi Berganda)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Lokasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pengambilan kredit (2) Pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan kredit
(3) Jaminan kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pengambilan kredit (4) Tingkat suku
bunga berpengaruh
No
Nama Penelitian
(Tahun)
Judul Penelitian
Variabel
(Kuantitatif) Alat Analisis Hasil Penelitian positif dan signifikan terhadap keputusan kredit
(5) Uji F menunjukkan lokasi, pelayanan, jaminan kredit dan tingkat suku bunga secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pengambilan kredit.
C. Kerangka Pikir
Menurut Sugiyono (2019:60) kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Pada penelitian ini, peneliti akan memberikan gambaran mengenai bagaimana kaitan antara persepsi aset, jaminan dan tingkat suku bunga pinjaman perbankan terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Kecil, Mikro, Dan Menengah (UMKM) pada bank BRI Cabang Barru.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
Keputusan Kredit Pelaku UMKM(Y) Jaminan (X2)
Tingkat Suku Bunga (X3)
Persepsi Aset (X1)
24
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2019:96) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empiris yang terkumpul.
Berdasarkan masalah pokok dan landasan teori yang digunakan, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. H1: Persepsi Aaset diduga berpengaruh terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memilih pembiayaan pada Bank BRI Cabang Barru.
2. H2: Jaminan diduga berpengaruh terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memilih pembiayaan pada pada Bank BRI Cabang Barru.
3. H3: Tingkat suku bunga pinjaman perbankan diduga berpengaruh terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memilih pembiayaan pada pada Bank BRI Cabang Barru.
4. H4 : Persepsi aset, jaminan, dan tingkat suku bunga pinjaman perbankan diduga secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan kredit para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memilih pembiayaan pada pada Bank BRI Cabang Barru.
25 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner sebagai instrument. Menurut Sugiyono (2019:17) penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Berdasarkan tujuannya jenis penelitian yang digunakan yaitu explanatory research. Menurut Sugiyono (2019:6), explantory research merupakan metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antar variabel satu dengan variabel lainnya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bank BRI Cabang Barru yang beralamat Di Jalan Sultan Hasanuddin No.90, Kecamatan Barru Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan, Kode Pos 90711 Telp.(0427) 21080.
Serta UMKM yang berdomisili di Kabupaten Barru.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dan penulisan dilaksanakan selama 2 bulan. Dimulai pada Bulan Februari sampai dengan Bulan Maret Tahun 2022.
26
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2019:194) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Adapun data sekunder adalah data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau yang telah diolah lebih lanjut oleh pihak lain. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung melalui pengisian kuesioner oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan teknik pengumpulan data sekunder yaitu yang data pelaku UMKM yang diperoleh dari Bank BRI Cabang Barru.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2019:126) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah yang mengambil kredit pada bank BRI cabang Barru. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 87 populasi yang merupakan nasabah pada bank BRI cabang Barru yang datanya diperoleh dari petugas kredit bank BRI cabang Barru.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2019:127) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) sebanyak 31 responden yang memanfaatkan pembiayaan usaha pada bank BRI cabang Barru.
3. Teknik Sampling
Penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Sugiyono (2019:133) mengemukakan bahwa teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Berikut kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini :
a. Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang mengambil kredit usaha rakyat pada bank BRI Cabang Barru.
b. Nasabah yang merupakan pelaku usaha mikro kecil, dan menengah tidak dalam keadaan wanprestasi (kredit macet).
c. Nasabah yang berdomisili disekitar kabupaten Barru
Dari penentuan sampel dengan cara purposive sampling yaitu sampel diambil dari nasabah khususnya pelaku UMKM yang mengambil kredit pada bank BRI cabang Barru maka diperoleh jumlah sampel yang sesuai kriteria sebanyak 31 unit usaha yang mengambil kredit pada bank BRI cabang Barru.
E. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data digunakan metode sebagai berikut:
1. Penelitian Pustaka (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan cara membaca buku serta hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian.
28
2. Penelitian lapangan (Field Research) yaitu pengumpulan data melalui penelitian lapangan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan ke lokasi penelitian. Teknik yang digunakan dengan cara ini adalah:
a. Observasi
Menurut Sugiyono (2019:229) observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Melalui kegiatan observasi peneliti dapat belajar tentang perilaku dan makna dari penelitian tersebut.
b. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2019:142) angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan yang diisi oleh pihak nasabah yang menjadi kreditur khususnya pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Bank BRI Cabang Barru.
F. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel
Menurut Sugiyono (2019:68) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini memiliki variabel independen dan variabel dependen.
Adapun menurut Sugiyono (2019:69) variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Penelitian ini menggunakan 2 macam variabel, yaitu :
a. Variabel bebas (X), yang meliputi Persepsi aset (X1), Jaminan (X2), dan Tingkat suku bunga pinjaman (X3).
b. Variabel terikat (Y) adalah keputusan kredit pelaku UMKM.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
No Variabel Indikator Item
1 Variabel Independent :
- Persepsi aset (X1) - aset lancar - aset tetap
- Kebutuhan kas - kebutuhan
persediaan bahan baku
- kebutuhan mesin- mesin usaha
- kebutuhan luas tanah - kebutuhan
penambahan bangunan - Jaminan (X2)
- kredit dengan jaminan - kemudahan
menyediakan jaminan -
- kredit dengan jaminan - kemudahan
menyediakan jaminan - umpan balik
jaminan - Tingkat Suku Bunga
Pinjaman perbankan (X3)
- Penetapan suku bunga
- perbandingan tingkat suku bunga bank
- pertimbangan suku bunga
2 Variabel Dependent :
- Keputusan Kredit (Y) - Pengaruh Pengambilan Keputusan
- Pengaruh aset, jaminan, dan tingkat suku bunga
- Dampak
pengambilan kredit Sumber : Data diolah
30
2. Pengukuran
Skala sikap disusun untuk mengungkapkan sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek sosial.
Skala sikap berisi pernyataan-pernyataan sikap (attitude statements), yaitu suatu pernyataan mengenai objek sikap.
Untuk penelitian kuantitatif, maka jawaban-jawaban tersebut dapat diberi skor. Skor ini dapat dianggap sebagai skala atau ukuran interval. Skor dapat diberikan, misalnya (Anshori dan Iswati, 2009:68):
Tabel 3.3 Skala Likert
Jawaban Skor
Sangat Setuju Setuju
Ragu-ragu Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1 Sumber : Anshori dan Iswati, 2009 :68
Tabel diatas menunjukkan nilai atau skor dari jawaban-jawaban yang diberikan dalam penelitian.
G. Metode Analisis Data
Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan komputer menggunakan program SPSS (Statistical Program For Social Science) versi 25.0 dengan tujuan mendapatkan hasil perhitungan yang akurat dan mempermudah dalam melakukan pengolahan data, sehingga lebih cepat dan tepat.
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perespsi aset, jaminan dan tingkat suku bunga pinjaman perbankan terhadap keputusan kredit pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linear berganda. Regresi linear berganda digunakan untuk penelitian yang memiliki lebih dari satu variabel independen.
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Sunyoto, 2013 : 85). Batas minimum suatu kuesioner dapat memenuhi syarat validitas apabila r (person correlation) lebih dari 0.300 (Sudarmanto, 2005:88)
b. Uji Reliabilitas
Pengertian reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Bukti pertanyaan dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Sunyoto, 2013 : 81).
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2018:103) uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas
32
adalah dengan melihat nilai VIP (Variance Inflation Factor). Jika nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIP < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varian dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varian yang sama disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variannya tidak sama atau berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pendeteksian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji korelasi rank sperman. Apabila nilai sig > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Suharyadi dan Purwanto, 2011:232).
c. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2018:107) Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi adakorelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Dikatakan terjadi autokorelasi jika nilai Durbin-Watson >
1.
d. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2018:154) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas bisa dilihat dari signifikansi hasil uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka persamaan regresi dikatakan normal.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Imam Ghozali (2018), analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari analisis regresi linear berganda akan menguji pengaruh persepsi aset, jaminan, dan tingkat suku bunga pinjaman perbankan terhadap keputusan kredit pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada Bank BRI Cabang Barru.
Persamaan regresi linier berganda biasanya dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut:
Keterangan :
α = Konstanta
β1-3 = Koefisien Regresi X1 = Persepsi Aset X2 = Jaminan
X3 = Tingkat Suku Bunga Bank e = error (Kesalahan)
H. Uji Hipotesis
1. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Menurut Ghozali (2018:179) uji parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji parsial dalam data penelitian ini menggunakan tingkat signifikasi sebesar 0,05. Dengan tingkat signifikansi 0,05 maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
Y = α + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + e
34
a. Bila nilai signifikan < 0,05 dan t hitung > t tabel, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Bila nilai signifikansi > 0,05 dan t hitung < t tabel, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Untuk mengetahui nilai t tabel dapat dilihat pada tabel t tabel dengan menggunakan rumus :
Ttabel = (α/2 = n-k-1) Dimana : α = nilai signifikansi
n = jumlah sampel k = jumlah variabel 2. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
Menurut Ghozali (2018:179) uji pengaruh bersama-sama digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Uji F dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi atau tingkat kepercayaan sebesar 0,05. Jika didalam penelitian terdapat tingkat signifikasi < 0,05 atau F hitung > F tabel maka semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Bila nilai probabilitas signifikansi < 0,05, dan F hitung > F tabel, maka semua variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Bila nilai probabilitas signifikansi > 0,05, dan F hitung < F tabel, maka semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Untuk mengetahui nilai F tabel dapat dilihat pada tabel F tabel dengan menggunakan rumus :
df1 = k - 1 df2 = n – k
Dimana : df = degree of freedom (derajat kebebasan) n = jumlah sampel
k = jumlah variabel 3. Koefisien Determinasi ( )
Uji koefisien determinasi (Uji ) bertujuan untuk mengukur sejauh mana variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel terikat, baik secara parsial maupun simultan. Menurut Ghozali (2018:179) koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Nilai koefisien determinasi ini adalah antara nol sampai dengan satu (0<R2<1).
Nilai yang kecil mengandung arti bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen yang sangat terbatas. Namun jika nilainya mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
36 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Bank Rakyat Indonesia
a. Sejarah Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu Bank yang tertua di Indonesia yang merupakan milik negara yang memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada tanggal 16 Desember 1895 Raden Wiriaatmadja dan kawan-kawan mendirikan “Depoerweketose Hu-en Spaarbank der Indelansche Hofden (Bank Priyai Purwokerto)”. Kemudian tahun 1896 seorang asisten Residen Poerwokerto mendirikan “Dopoerwoketose Hulp Spaaren Lanbouw crediet bank” sebagai lanjutan dari
“Depoerweketose Hu-en Spaar bank der Indelansche Hofden”, (Suyatno, 2001).
Pada zaman tersebut dunia perbankan sudah bersaing satu sama lain untuk mencari nasabah. Selain dari Bank priyai Poerwokerto kuga terdapat De Javasche Bank yang beroperasi sebagai Bank Komersil.
Pada tahun 1898 di dirikan Volksbanken Bank atau yang lebih dikenal dengan Bank Rakyat yang didirikan atas bantuan Hindia Belanda, ketika Bank Rakyat Mengalami kesulitan, pemerintah Hindia Belanda turut campur dalam menanganinya yaitu dengan didirikan Dienst der Volkscreidetewesen (Dinas Pengkreditan Rakyat).
Untuk mengendalikan dan mengembangkan usaha perbankan, pada tahun 1912 pemerintah Hindia Belanda mendirikan dibawah naungan Departemen Dalam Negeri yang berfungsi sebagai Bank
Sentral bagi Dienst der Volkscredietewesen. Pendirian Centrale Kas ini tidak juga membawa perubahan pada usaha perbankan, hal ini karena terjadi resesi dunia pada tahun 1929 sampai tahun 1939 dan akibatnya Volks crediete wesen tidak dapat berjalan dengan baik. Akhirnya Centrale Kas dibubarkan. Bersamaan dengan itu didirikanlah Algemene Volkscrediet Bank pada tahun 1934.
Setelahnya jepang masuk pada tahun 1942 Bank diganti namanya menjadi Syoomin Ginko (Bank Rakyat) pada tanggal 22 Maret 1946 melalui peraturan pemerintah nomor 1 tahun 1946 Bank Rakyat tidak mau bekerja sama dengan Belanda. Setelah perjanjian Royem Royen Bank Rakyat diaktifkan kembali. Pada tanggal 21 April 1951 Bank Rakyat ditetapkan menjadi Bank Menengah (ibit).
Pada bulan Agustus 1965 semua Bank milik pemerintah dilebur menjadi satu dan diberi nama Bank Indonesia. Dimana Bank Rakyat Indonesia masuk kedalam Bank Indonesia Unit 2. Pada tahun 1982 Dewan direksi membentuk tim tentang sejarah Bank Rakyat Indonesia dan menetapkan melalui keputusan Direksi BRI NOKED : 67/DIR/12.1982 tentang berdirinya Bank Rakyat Indonesia dan menetapkan bahwa 16 Desember 1985 sebagai hari lahirnya.
Bank Rakyat Indoensia menjadi Bank devisa sejak tahun 1957 dan berubah status menjadi perseroan sejak 1 Juli 1992 dengan nama PT.Bank Rakyat Indonesia (persero). Sejak tahun 2003 Bank Rakyat Indonesia melakukan penawaran dan penjualan saham kepada masyarakat dan telah berubah statusnya menjadi PT.Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.
38
b. Visi dan Misi 1) Visi
Menjadi bank komersil terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah (costumer is a king).
2) Misi
a) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan pada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang perkembangan ekonomi masyarakat.
b) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah, melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan semangat kerja BRI yaitu integritas, profesionalisme, kepuasan nasabah, keteladanan, dan penghargaan terhadap SDM.
c) Melaksanakan praktek Good Corporate Governance secara berkesinambungan.
d) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak – pihak yang berkepentingan.
c. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank BRI d. Job Description
Suatu Organisasi dalam mencapai tujuan yang ingin dicapainya, memerlukan uraian tugas yang jelas dan teratur. Dengan adanya uraian tugas yang teratur dan jelas, maka para karyawan akan bekerja dengan baik sesuai dengan pekerjaannya sehingga aktivitas perusahaan akan berjalan dengan baik. Adapun Tugas-tugas pokok, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut:
1) Pemimpin Cabang
a) Mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negosiasi, merevisi dan mengupayakan pencapaian RKA (Rencana Kerja Anggaran)
40
b) Menciptakan dan memelihara kelancaran pelayanan operasional di Cabang
c) Melakukan pembinaan secara aktif dalam meningkatkan kemampuan pegawai di Kanca untuk meningkatkan kualitas setiap fungsi seperti fungsi marketing, operasional dan support dapat diciptakan.
d) Menjamin bahwa seluruh transaksi yang disetujui dan sah telah sesuai dengan kewenangannya.
e) Menjamin ketepatan dan kebenaran pembukuan dan laporan.
f) Mengembangkan bisnis penkreditan di Kanca guna memperoleh keuntungan atau penghasilan yang optimal dengan resiko yang dapat diterima dan tetap mempertahankan kualitas portofolio yang sehat.
g) Membentuk tim penyehatan dan penyelesaian kredit bermasalah 2) Remedial Account Managemen bertindak sebagai ketua tim di Kanca.
a) Memantau keragaan portofolio dan menetapkan tindak lanjutnya.
b) Melakukan pembinaan keterampilan, kemampuan dan sikap perilaku (termasuk penilaian kerja, pemberian reward dan punishment) kepada seluruh pegawai Kanca.
c) Melayani seluruh kebutuhan BRI unit sebagai internal customer dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku (misalnya dalam hal tambahan atau setoran kas BRI Unit, penerusan nota-nota untuk BRI Unit, penerusan transfer keluar atau masuk dan sebagainya)
3) Manajer Pemasaran
a) Mengidentifikasi potensi ekonomi di unit kerjanya.
b) Menyusun RPT yang menjadi tanggung jawabnya sesuai RKA, PS dan KND Kanca.
c) Menetapkan proses kredit sesuai dengan KUP BRI dan PPK Retail yang telah ditetapkan terhadap account yang termasuk portofolionya untuk mencapai target Kanca.
d) Memonitor AO melengkapi dokumen-dokumen kredit yang tertunda sesuai PPND.
e) Meneliti dan memberikan rekomendasi atas usulan atau PTK yang dibuat AO untuk mengklasifkasikan pinjaman-pinjaman yang memburuk kedalam klasifkasi yang sesuai dengan kategori pinjaman tersebut.
f) Melakukan pembinaan (termasuk penilaian kinerja) kepada pegawai yang menjadi bawahannya.
g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kanca.
4) Manager Operasional
a) Memastikan bahwa tidak terjadi transaksi dalam kurun waktu setelah close system sampai dengan awal hari.
b) Memastikan bahwa semua pegawai dibawahnya telah siap di tempatnya masing-masing dan melaksanakan tugasnya.
c) Mengesahkan dan menandatangani bukti kas atau transaksi tunai, kliring dan pemindah bukuan yang ada dalam batas kewenangannya.
d) Mengesahkan data statis dan mengaktifkan rekening pinjaman.