KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK BUMI DAN GAS
GEDUNG IBNU SUTOWO, JALAN H.R. RASUNA SAID KAV. B-5 JAKARTA, 12910 Kotak Pos : 1296/JKT 100.12 TELEPON : (021) 5268910 (HUNTING) FAKSIMILE : (021) 5269114 e-mail : [email protected]
Nomor:
NOTA DINAS
Yang Terhormat : Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Dari : Direktur Pembinaan Program Migas Lampiran : 1 (Satu) Berkas
Hal : Penyampaian Dokumen TOR dan RAB TA 2022
Kegiatan Pembinaan Program Investasi Minyak dan Gas Bumi (Penyesuaian Hasil Pembahasan Badan Anggaran)
Sehubungan Nota Dinas Sekretaris Direktorat Jenderal Migas No. 1051/PR.02/SDM/2021 tanggal 29 September 2021 perihal Penyesuaian Pagu Ditjen Migas TA 2022 Sesuai Hasil Pembahasan Badan Anggaran, bersama ini kami sampaikan dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan Pembinaan Program Investasi Migas Tahun Anggaran 2022 dengan pengajuan pagu anggaran sebesar Rp. 1,100,000,000.-
Direktur Pembinaan Program Migas
Dwi Anggoro Ismukurnianto
Atas perhatian dan kerja sama Sekretaris Direktorat Jenderal Migas, kami ucapkan terima kasih 354/PR.02/DMB/2021
8 Oktober 2021
Ditandatangani secara elektronik
TERM OF REFERENCE (TOR)
PEMBINAAN PROGRAM MINYAK DAN GAS BUMI KEGIATAN TA 2022
Kementerian Negara/Lembaga
:
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Unit Eselon I:
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Unit Eselon II:
Direktorat Pembinaan Program Migas Program:
JA - Program Energi dan KetenagalistrikanSasaran Program
:
05 - Terwujudnya ketahanan dan kemandirian energi migas melalui pasokan migas yang memadai dan dapat diakses masyarakat pada harga yang terjangkau secara berkelanjutanIndikator Kinerja Program
:
Kegiatan
:
6348 - Pengelolaan Minyak dan Gas BumiSasaran Kegiatan
:
13 - Optimalnya Tingkat Komponen Dalam Negeri pada Kegiatan Hulu MigasIndikator Sasaran Kegiatan
:
Klasifikasi Rincian Output (KRO)
:
BDH - Fasilitasi dan Pembinaan Badan UsahaIndikator KRO
:
Rincian Output (RO)
:
001 - Fasilitasi Pembinaan Publik SKUPIndikator RO
:
Volume RO
:
43Satuan RO
:
Badan Usahal
2 A. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi 2. Undang Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
3. Undang Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik 4. Undang Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
5. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi
6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2009 Tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi 7. Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan
Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal 8. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 9. Peraturan Menteri ESDM No.15 Tahun 2013 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri
Pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
10. Peraturan Menteri ESDM No. 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
11. Peraturan Menteri ESDM No. 08 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split.
12. Peraturan Menteri ESDM No. 52 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri ESDM No. 08 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split.
13. Peraturan Menteri ESDM No. 14 Tahun 2018 tentang Kegiatan Usaha Penunjang Migas
b. Gambaran Umum
Minyak dan Gas Bumi merupakan sumber daya alam yang sangat strategis bagi Indonesia, bukan hanya sebagai pemasuk kebutuhan bahan bakar dan bahan baku industri di dalam negeri, namun juga merupakan andalan sumber penerimaan dan devisa negara. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan energi yang optimal untuk mewujudkan keamanan pasokan energi dalam negeri (security of supply).
Berdasarkan Perpres No. 05 Tahun 2006, target bauran energi tahun 2006 minyak bumi 51,66% dan gas bumi 28,57% dari total energi mix nasional. Komposisi tersebut pada tahun 2025 diharapkan minyak bumi menjadi kurang dari 20% dan gas bumi menjadi lebih dari 30%, sehingga sumber energi alternatif dan potensial lainnya dapat meningkat peranannya. Terkait dengan kondisi di atas peluang investasi pengembangan industri migas di Indonesia, baik di bidang hulu maupun hilir di masa mendatang masih sangat menjanjikan. Secara geologi, Indonesia masih mempunyai potensi ketersediaan hidrokarbon yang cukup besar.
Sifat industri minyak dan gas bumi yang padat modal, padat teknologi dan penuh resiko memerlukan investor yang berpengalaman dalam menangani industri ini. Gambaran industri migas yang padat modal terlihat dari biaya yang harus dikeluarkan untuk drilling 1 well onshore yang rata- rata membutuhkan US$ 5 juta, sedangkan offshore US$ 50 juta. Ini pula yang melandasi Indonesia menerapkan pengelolaan Production Sharing Contract (PSC) dengan berpedoman kepada bagi hasil produksi, antara pemilik sumber daya dan investor.
Pada Tahun 2017 Pemerintah melalui Menteri ESDM mengeluarkan Permen ESDM No. 08 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split dan Permen ESDM No. 52 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri ESDM No. 08 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split. Kontrak bagi hasil gross split adalah suatu kontrak bagi hasil dalam kegiatan usaha hulu migas berdasarkan prinsip pembagian gross produksi tanpa mekanisme pengembalian biaya operasi. Pelaksanaan gross split ini dapat menguntungkan pemerintah, namun harus tetap memperhatikan kemampuan industri dalam negeri yang bergerak di kegiatan minyak dan gas bumi.
Undang-Undang Migas No.22 Tahun 2001 terdapat ketentuan Pemerintah tidak diperbolehkan mengeluarkan investasi dan menanggung resiko finansial (pasal 6 ayat 2) sektor hulu, sehingga dibutuhkan investor yang mau menanggung resiko dalam pengelolaannya.
Di sektor hilir, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam negeri, dibutuhkan investasi untuk pembangunan dan mengembangkan kilang migas, serta pembangunan beberapa infrastruktur lain seperti pembangunan tangki penyimpanan, pipa transmisi dan distribusi gas bumi serta moda transportasi lainnya. Seluruh potensi investasi di sektor hulu dan hilir migas, merupakan peluang bagi kegiatan usaha penunjang migas, baik untuk industri maupun jasa penunjang migas.
Dalam rangka mendorong investasi migas khusunya di usaha penunjang migas, perlu dilakukan pengembangan dan pengawasan investasi meliputi:
1. Pembinaan kemampuan investasi pada kegiatan usaha penunjang migas 2. Pengawasan kepatuhan usaha penunjang migas
3. Melakukan pembaharuan data pada buku APDN, agar peluang investasi di usaha jasa penunjang migas dapat tercapture
4. Melakukan monitoring dan evaluasi capaian investasi migas 5. Terlaksananya fasilitasi dan layanan kegiatan investasi migas 6. Terlaksananya forum dan koordinasi investasi migas
Dalam rangka pengembangan kegiatan investasi usaha minyak dan gas bumi dilakukan beberapa kegiatan di bawah ini:
1. Memberikan informasi peluang dan potensi investasi migas serta kebijakan pemerintah, baik di kegiatan hulu, hilir dan penunjang migas.
2. Menanamkan image positif kegiatan investasi migas di Indonesia agar investor dari dalam dan luar negeri tidak ragu-ragu berinvestasi di kegiatan usaha migas Indonesia.
3. Menetapkan kebijakan dan strategi liberalisasi jasa energi bidang minyak dan gas bumi dalam negeri
4. Adanya status perdagangan jasa (offer and request) Indonesia yang update baik tingkat organisasi perdagangan regional maupun internasional.
5. Mengembangkan pasar jasa energi sub sektor migas
6. Mengikuti sidang perundingan World Trade Organization (WTO), AFAS, dan ACIA 7. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing
pada bidang jasa migas.
8. Meningkatkan kemampuan usaha jasa untuk industri dalam negeri yang bergerak di kegiatan migas.
9. Melakukan verifikasi dan audit kepatuhan atas kemampuan produksi dalam negeri 10. Mengevaluasi dan memonitor industri penunjang migas yang telah berinvestasi di dalam
negeri agar selalu meningkatkan kemampuan industri dalam negeri serta peningkatan dalam pemanfaatan peralatan, material, dan tenaga kerja dalam negeri.
B. PENERIMA MANFAAT a. Pemerintah
1. Terciptanya pelayanan publik yang bermutu (mudah, jelas dan cepat) oleh setiap masyarakat pelaku kegiatan usaha migas terkait dengan pengurusan non perizinan/rekomendasi melalui web migas secara on-line
2. Terpromosikannya peluang dan pontensi investasi migas dalam kegiatan pameran 3. Tersedianya visi misi dan strategi bagi pemerintah dalam melaksanakan peningkatan
kemampuan produksi dalam negeri pada kegiatan usaha minyak dan gas bumi
4. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan atas kebijakan dan pedoman bagi pemerintah dalam peningkatan kemampuan jasa dalam negeri yang beregerakpada kegiatan usaha migas
5. Meningkatnya belanja dalam negeri sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi
4 b. Investor
1. Memperoleh data dan informasi yang terkini dari pertumbuhan dan peluang investasi di kegiatan usaha minyak dan gas bumi
2. Menumbuhkan keyakinan akan iklim investasi yang kondusif di kegiatan usaha minyak dan gas bumi
3. Mendapatkan pedoman sebagai acuan dalam kegiatan pada bidang jasa dalam kegiatan usaha migas
4. Terberdayakannya kemampuan jasa dalam negeri secara maksimal dalam kegiatan usaha migas.
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
6348.BDH - Fasilitasi dan Pembinaan Badan Usaha 001. Fasilitasi Pembinaan Publik SKUP
051. Verifikasi Kemampuan Usaha Jasa Penunjang Migas 1. Metode Pelaksanaan:
1) Pelaksanaan dilakukan secara swakelola
2) Melakukan verifikasi berdasarkan dokumen pendukung yang diajukan dalama proses permohonanan SKUP Migas.
3) Dokumen-dokumen yang akan verifikasi berdasarkan kelengkapan dan kebenaraanya, meliputi:
- Aspek Manajemen
• Sejarah perusahaan
• Status hukum/usaha
• Organisasi perusahaan
• Sistem manajemen mutu
• Sistem manajemen lingkungan
• Sistem keselamatan dan kesehatan kerja - Aspek Teknis
• Jenis jasa yang diusahakan di kegiatan migas
• Pengalaman pekerjaan
• Tenaga kerja yang dimiliki
• Peralatan/software yang dimiliki
• Standar Operasional Prosedur (SOP)
• Komitmen peningkatan TKDN dan keberpihakan dalam negeri
• Jalur pemasaran, layanan purna jual
4) Pembinaan terhadap usaha jasa migas yang mengajukan SKUP Migas meliputi wilayah Jawa Barat dan Banten (wilayah sekitar Jabodetabek).
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan No. Verifikasi Kemampuan Usaha Jasa
Penunjang Migas
Bulan Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Membuat atau memperbaharui prosedur
pelaksanaan verifikasi kemampuan usaha jasa penunjang migas.
2. Inventarisasi data terhadap industri jasa dalam negeri yang bergerak di kegiatan minyak dan bumi.
3 Melakukan evaluasi/verifikasi terhadap permohonan SKUP Migas
3 Melakukan koordinasi pembahasan permasalahan sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan ini
4 Pelaporan hasil verifikasi
052. Audit Kepatuhan Usaha Jasa Penunjang Migas 1. Metode Pelaksanaan
Dalam pengembangan investasi migas pada industry jasa penunjang migas, Ditjen Migas menerbitkan Surat Kemampuan Usaha Penunjang (SKUP) Migas yang diterbitkan berdasarkan data/dokumen pendukung yang lengkap dan benar. Untuk memastikan SKUP yang diterbitkan itu benar, maka Direktorat melakukan pengawasa terhadap perusahaan-perusahaan yang telah memiliki SKUP sesuai amanat Permen ESDM No.
14 Tahun 2018 Pasal 15 dalam bentuk Audit Kepatuhan. Pelaksanaan audit kepatuhan dilakukan terhadap:
1) Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan/atau Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Usaha Industri Penunjang Migas;
2) Nilai investasi;
3) Peralatan, pengalaman kerja, dan tenaga kerja;
4) Jenis bidang jasa perusahaan sebagai industri penunjang migas 5) Alih teknologi;
6) Kegiatan pemberdayaan masyarakat; dan
7) Evaluasi aspek keselamatan dan kesehatan kerja serta keteknikan
Dari hasil Audit kepatuhan tersebut dapat menentukan apakah perusahaan layak memperoleh SKUP Migas atau SKUP yang telah diterbitkan harus dicabut.
Adapun wilayah yang merupakan lokasi perusahaan sebagai industri penunjang migas meliputi Jawa Barat dan Kalimantan Timur.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
No Audit Kepatuhan Usaha Jasa Penunjang Migas
Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perusahaan melapor per 6 bulan atau kebutuhan
2 Pelaksanaan audit kepatuhan 3 Melakukan review hasil audit 4 Pelaporan
053. Monitoring dan Evaluasi Usaha Jasa Penunjang Migas 1. Metode Pelaksanaan:
Pelaksana Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola. Ditjen Migas akan berkoordinasi dengam membentuk sebuah tim yan terdiri dari satuan kerja Ditjen Migas, Kemenpupr, Kemendag, SKK Migas, KKKS, dan Asosiasi Industri Jasa Penunjang Migas.
Monitoring dan evaluasi usaha jasa penunjang migas merupakan salah bentuk pembinaan Ditjen Migas untuk memonitor usaha jasa penunjang yang melakukan bisnisnya di kegiatan migas berjalan sesuai koridor-koridor yang belaku.
Tahapan pelaksanaan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Usaha Jasa Penunjang Migas adalah:
1) Melakukan indentifikasi dan pengumpulan data terkait hasil laporan Usaha Penunjang yang bergerak pada kegiatan usaha migas
2) Dalam kondisi hasil laporan tidak diterima atau perlu dikonfirmasi ulang, Ditjen Migas mengaudit kembali Usaha Jasa Penunjang Migas yang telah memiliki SKUP Migas serta memastikan validitas data-data kemampuan dengan secara dokumen maupun kunjungan lapangan.
3) Mengunjungi Kontraktor Kontrak kerja Sama (KKKS) untuk mengklarifikasi Jawa Barat atau Riau.
4) Mengunjungi produsen dalam negeri yang bergerak dalam usaha penunjang migas Jawa Barat atau Riau.
6
5) Melakukan koordinasi & monitoring bersama dengan beberapa instansi:
- Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas - Supply Chain Manager para KKKS
- Asosiasi yang bergerak di bidang jasa penunjang migas.
6) Melaksanakan Pelaporan 2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahapan dan waktu pelaksanaan sebagai berikut:
No Jenis Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melakukan indentifikasi dan pengumpulan data terkait hasil laporan Usaha Penunjang yang bergerak pada kegiatan usaha migas
2 Ditjen Migas mengaudit kembali Usaha Jasa Penunjang Migas yang telah memiliki SKUP Migas
3 Mengunjungi Kontraktor Kontrak kerja Sama (KKKS) untuk mengklarifikasi
4 Mengunjungi produsen dalam negeri yang bergerak dalam usaha penunjang migas.
5 Melakukan koordinasi, &
monitoring
6 Melaksanakan Pelaporan
054. Koordinasi Kebijakan Pelayanan Usaha Jasa Penunjang Migas 1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola dan melibatkan Kemenpanrb terkait reformasi birokrasi yang didalamnya terdapat unsur pelayanan publik.
Dalam rangka memfasilitasi kebijakan terkait pelayanan usaha penunjang migas dan peningkatan pelayanan dalam proses permohonan SKUP Migas online, Ditjen Migas melakukan pendampingan atau konsultasi yang dapat dilakukan baik secara online via email atau di Ruang Pelayanan Publik Ditjen Migas yang secara umum tentang:
• Proses (tahapan) proses pengajuan permohonan
• Kendala-kendala teknis yang dihadapi saat proses pengajuan permohonan.
Fasilitasi kebijakan juga melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Unit terkait, serta Badan Usaha dalam rangka meningkatkan pelayanan yang cepat, tepat dan transparan di wilayah Banten & Kepulauan Riau.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
No Jenis Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pendampingan dan konsultasi
2
Melakukan koordinasi dengan BU dan Instansi terkait terkait pelayanan publik 3 Laporan
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Waktu pencapaian Rincian Output (RO) Fasilitasi Pembinaan Publik SKUP adalah 12 bulan Tahun Anggaran 2022.
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan dalam rangka melaksanakan Rincian Output (RO) Fasilitasi Pembinaan Publik SKUP sebesar Rp 912,142,000.- (Sembilan Ratus Dua Belas Juta Seratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
No. Sub Output Jumlah Anggaran
(Rp)
051 Verifikasi Kemampuan Usaha Jasa Penunjang Migas 124,974,000 052 Audit Kepatuhan Usaha Jasa Penunjang Migas 166,668,000 053 Monitoring dan Evaluasi Usaha Jasa Penunjang Migas 476,540,000 054 Koordinasi Kebijakan Pelayanan Usaha Jasa Penunjang Migas 143,960,000 TOTAL 912,142,000
Jakarta, F e bruari
Menyetujui,
Direktur Pembinaan Program Migas, Selaku Penanggung Jawab Kinerja
Ir. Dwi Anggoro Ismukurnianto, M.Sc., NIP. 196602081991031002
8 Oktober 2021
Ditandatangani secara elektronik
: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral : Direktorat Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi : 6348 - Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi :
:
: BDH - Fasilitasi dan Pembinaan Badan Usaha 32,770,000
: 916,040,000
: 40 : Badan Usaha : Rp912,142,000
Jumlah 020.04.JA
6348
6348.BDH 912,142,000
001 912,142,000
051 1 Utama 124,974,000
521811 1 8,270,000
1 4,820,000
5 pack x 6 bln 1 30 16,000 480,000
8 rim x 6 bln 1 48 70,000 3,360,000
2 rim x 7 bln 1 14 70,000 980,000
1 3,450,000
1 buah x 1 bln 1 1 1,150,000 1,150,000
1 buah x 1 bln 1 1 1,150,000 1,150,000
1 buah x 1 bln 1 1 1,150,000 1,150,000
524111 1 116,704,000
37,936,000
2 org x 4 kali x 2 hari 16 1,201,000 19,216,000
2 org x 4 kali x 3 hari 24 430,000 10,320,000
2 org x 4 kali x 1 pax 8 1,050,000 8,400,000
1 78,768,000
2 org x 9 kali x 2 hari 36 1,000,000 36,000,000
2 org x 9 kali x 3 hari 54 370,000 19,980,000
2 org x 9 kali x 1 pack 18 572,000 10,296,000
2 org x 9 kali x 1 pack 18 694,000 12,492,000
052 1 Utama 166,668,000
521811 2,560,000
2,560,000
4 dus x 4 bln x 1 16 50,000 800,000
3 pax x 4 bln x 1 12 45,000 540,000
3 buah x 4 bln x 1 12 36,000 432,000
9 pax x 4 bln x 1 36 8,000 288,000
5 pcs x 4 bln x 1 20 25,000 500,000
524111 113,924,000
75,872,000
2 org x 8 kali x 2 hari 32 1,201,000 38,432,000
2 org x 8 kali x 3 hari 48 430,000 20,640,000
2 org x 8 kali x 1 pax 16 1,050,000 16,800,000
38,052,000
2 org x 2 kali x 2 hari 8 1,507,000 12,056,000
2 org x 2 kali x 3 hari 12 430,000 5,160,000
2 org x 2 kali x 2 pax 8 256,000 2,048,000
2 org x 2 kali x 2 pax 8 450,000 3,600,000
2 org x 2 kali x 1 pax 4 3,797,000 15,188,000
524119 50,184,000
50,184,000
2 org x 6 kali x 2 hari 24 150,000 3,600,000
2 org x 6 kali x 1 hari 12 430,000 5,160,000
2 org x 6 kali x 2 hari 24 1,201,000 28,824,000
2 org x 6 kali x 1 pax 12 1,050,000 12,600,000
053 1 Utama 476,540,000
521213 361,200,000
361,200,000
1 org x 12 bln x 1 12 850,000 10,200,000
1 org x 12 bln x 1 12 750,000 9,000,000
38 org x 12 bln x 1 456 750,000 342,000,000
521811 6,964,000
6,964,000
1 buah x 1 bln x 1 1 1,624,000 1,624,000
1 buah x 1 bln x 1 1 1,780,000 1,780,000
1 buah x 1 bln x 1 1 1,780,000 1,780,000
1 buah x 1 bln x 1 1 1,780,000 1,780,000
524111 108,376,000
75,872,000
2 org x 8 kali x 2 hari 32 1,201,000 38,432,000
2 org x 8 kali x 3 hari 48 430,000 20,640,000
2 org x 8 kali x 1 pax 16 1,050,000 16,800,000
32,504,000
2 org x 2 kali x 2 hari 8 1,650,000 13,200,000
2 org x 2 kali x 3 hari 12 370,000 4,440,000
2 org x 2 kali x 2 pax 8 256,000 2,048,000
2 org x 2 kali x 2 pax 8 94,000 752,000
2 org x 2 kali x 1 pax 4 3,016,000 12,064,000
054 1 Utama 143,960,000
524111 97,448,000
1 70,016,000
2 org x 8 kali x 2 hari 32 1,000,000 32,000,000
2 org x 8 kali x 3 hari 48 370,000 17,760,000
2 org x 8 kali x 1 pack 16 572,000 9,152,000
2 org x 8 kali x 1 pack 16 694,000 11,104,000
27,432,000
2 org x 2 kali x 2 hari 8 1,037,000 8,296,000
2 org x 2 kali x 3 hari 12 370,000 4,440,000
2 org x 2 kali x 2 pax 8 256,000 2,048,000
2 org x 2 kali x 2 pax 8 137,000 1,096,000
2 org x 2 kali x 1 pax 4 2,888,000 11,552,000
524119 46,512,000
46,512,000
2 org x 6 kali x 2 hari 24 120,000 2,880,000
2 org x 6 kali x 1 hari 12 370,000 4,440,000
2 org x 6 kali x 2 hari 24 1,000,000 24,000,000
2 org x 6 kali x 1 pack 12 572,000 6,864,000
2 org x 6 kali x 1 pack 12 694,000 8,328,000
Jakarta, Menyetujui,
Direktur Pembinaan Program Migas, Selaku Penanggung Jawab Kinerja
Ir. Dwi Anggoro Ismukurnianto, M.Sc NIP. 196602081991031002 RINCIAN ANGGARAN BIAYA
KEGIATAN TA 2022
Kementerian/Lembaga Unit Eselon II/Satker Kegiatan
Sasaran Kegiatan 13 - Optimalnya Tingkat Komponen Dalam Negeri pada Kegiatan Hulu Migas
Kode Uraian RO/Komponen/Akun/Detil
Volume Rincian Output
Jenis Komponen (Utama/Pendukung)
Rincian Perhitungan Harga
Satuan (Rp) Indikator Kinerja Kegiatan
Klasifikasi Rincian Output Indikator KRO Volume Satuan Ukur Alokasi Dana
Verifikasi Kemampuan Usaha Jasa Penunjang Migas Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi > Belanja Bahan Habis Pakai (ATK)
-KERTAS CONCORDE/ KARTOTHEEK Merek CONCORDE PAPER LAID - A4 200 -Kertas HVS 80 gram uk. A4
-Kertas HVS 80 gram uk. F4
Jumlah (Rp) Satuan
Program Energi dan Ketenagalistrikan Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi Fasilitasi dan Pembinaan Badan Usaha Fasilitasi Pembinaan Publik SKUP
> Jawa Barat -Penginapan Es. III -Uang Harian -Biaya Transport > Banten -Penginapan Es. III -Uang Harian
-Transportasi Jakarta - Tangerang Selatan (PP) > Belanja Bahan Habis Pakai (Toner Printer) -Migas - HP Cyan Toner 130A CF351A -Migas - HP Yellow Toner 130A CF352A -Migas - HP Magenta Toner 130A CF353A Beban Perjalanan Dinas Biasa
> Belanja Bahan Habis Pakai (ATK) -SJK - Stopmap Folio Diamond
-BOX FILE Merek BANTEX - BANTEX FOLIO 4011 - DKI Jakarta -020.04 - Bantex Ordner Pvc Lever Arch File 1465 -Binder Clips No. 155
-Map Plastik Clear Holder Audit Kepatuhan Usaha Jasa Penunjang Migas Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi -Transportasi Tangerang Selatan - Serang (PP)
-Penginapan Es. III -Uang Harian -Biaya Taksi Jakarta -Biaya Taksi Tujuan -Pesawat
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota -Biaya Transport
> Kalimantan Timur Beban Perjalanan Dinas Biasa > Jawa Barat -Penginapan Es. III -Uang Harian
> Honorarium Tim Pelaksana Monitoring dan Evaluasi Usaha Jasa Penunjang Migas -Honorarium Wakil Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (ditetapkan dengan Kepmen) -Honorarium Sekretaris Tim Pelaksana Kegiatan (ditetapkan dengan Kepmen) -Honorarium Anggota Tim Pelaksana Kegiatan (ditetapkan dengan Kepmen) Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
> Belanja Bahan Habis Pakai (Toner Printer) Monitoring dan Evaluasi Usaha Jasa Penunjang Migas Honor Output Kegiatan
> Perjalanan Dinas Meeting Jawa Barat -Uang Harian Fullboard -Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota -Biaya Penginapan
-Biaya Transportasi
> Jawa Barat -Penginapan Es. III -Uang Harian -Biaya Transport > Riau -Penginapan Es. III
-TONER CARTRIDGE HP Q6000A BLACK (124A) -TONER CARTRIDGE HP Q6001A CYAN (124A) -TONER CARTRIDGE HP Q6002A YELLOW (124A) -TONER CARTRIDGE HP Q6003A MAGENTA (124A) Beban Perjalanan Dinas Biasa
> Banten -Penginapan Es. III -Uang Harian
-Transportasi Jakarta - Tangerang Selatan (PP) Beban Perjalanan Dinas Biasa
-Uang Harian -Biaya Taksi Jakarta -Biaya Taksi Tujuan -Pesawat
Koordinasi Kebijakan Pelayanan Usaha Jasa Penunjang Migas
-Transportasi Tangerang Selatan - Serang (PP) -Transportasi Tangerang Selatan - Serang (PP)
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota > Perjalanan Dinas Meeting Banten -Uang Harian Fullboard -Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota -Biaya Penginapan
-Uang Harian -Biaya Taksi Jakarta -Biaya Taksi Tujuan -Pesawat
-Transportasi Jakarta - Tangerang Selatan (PP) > Kepulauan Riau
-Penginapan Es. III
8 Oktober 2021
Ditandatangani secara elektronik
TERM OF REFERENCE
(TOR)
PEMBINAAN PROGRAM MINYAK DAN GAS BUMI
KEGIATAN TA 2022
Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Unit Eselon II : Direktorat Pembinaan Program Migas Program : JA - Program Energi dan Ketenagalistrikan
Sasaran Program : 06 - Optimalisasi Kontribusi Sub Sektor Migas yang Bertanggung jawab dan Berkelanjutan
Indokator Kinerja Program :
Kegiatan : 6348 - Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi
Sasaran Kegiatan : 12 - Optimalnya Kontribusi Sub Sektor Migas untuk memberi nilai tambah dan efek pengganda bagi perekonomian nasional
Indikator Sasaran Kegiatan :
Klasifikasi Rincian Output (KRO) : BIC - Pengawasan dan Pengendalian Lembaga
Indikator KRO :
Rincian Output (RO) : 001 - Pengendalian dan Pengawasan Investasi
Indikator RO :
Volume RO : 3
Satuan RO : Lembaga
2 A. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi 2. Undang Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
3. Undang Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik 4. Undang Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
5. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi
6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2009 Tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi 7. Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan
Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal 8. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 9. Peraturan Menteri ESDM No.15 Tahun 2013 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri
Pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
10. Peraturan Menteri ESDM No. 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
11. Peraturan Menteri ESDM No. 08 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split.
12. Peraturan Menteri ESDM No. 52 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri ESDM No. 08 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split.
13. Peraturan Menteri ESDM No. 14 Tahun 2018 tentang Kegiatan Usaha Penunjang Migas
b. Gambaran Umum
Minyak dan Gas Bumi merupakan sumber daya alam yang sangat strategis bagi Indonesia, bukan hanya sebagai pemasuk kebutuhan bahan bakar dan bahan baku industri di dalam negeri, namun juga merupakan andalan sumber penerimaan dan devisa negara. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan energi yang optimal untuk mewujudkan keamanan pasokan energi dalam negeri (security of supply).
Berdasarkan Perpres No. 05 Tahun 2006, target bauran energi tahun 2006 minyak bumi 51,66% dan gas bumi 28,57% dari total energi mix nasional. Komposisi tersebut pada tahun 2025 diharapkan minyak bumi menjadi kurang dari 20% dan gas bumi menjadi lebih dari 30%, sehingga sumber energi alternatif dan potensial lainnya dapat meningkat peranannya. Terkait dengan kondisi di atas peluang investasi pengembangan industri migas di Indonesia, baik di bidang hulu maupun hilir di masa mendatang masih sangat menjanjikan. Secara geologi, Indonesia masih mempunyai potensi ketersediaan hidrokarbon yang cukup besar.
Sifat industri minyak dan gas bumi yang padat modal, padat teknologi dan penuh resiko memerlukan investor yang berpengalaman dalam menangani industri ini. Gambaran industri migas yang padat modal terlihat dari biaya yang harus dikeluarkan untuk drilling 1 well onshore yang rata- rata membutuhkan US$ 5 juta, sedangkan offshore US$ 50 juta. Ini pula yang melandasi Indonesia menerapkan pengelolaan Production Sharing Contract (PSC) dengan berpedoman kepada bagi hasil produksi, antara pemilik sumber daya dan investor.
Pada Tahun 2017 Pemerintah melalui Menteri ESDM mengeluarkan Permen ESDM No. 08 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split dan Permen ESDM No. 52 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri ESDM No. 08 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split. Kontrak bagi hasil gross split adalah suatu kontrak bagi hasil dalam kegiatan usaha hulu migas berdasarkan prinsip pembagian gross produksi tanpa mekanisme pengembalian biaya operasi. Pelaksanaan gross split ini dapat menguntungkan pemerintah, namun harus tetap memperhatikan kemampuan industri dalam negeri yang bergerak di kegiatan minyak dan gas bumi.
Undang-Undang Migas No.22 Tahun 2001 terdapat ketentuan Pemerintah tidak diperbolehkan mengeluarkan investasi dan menanggung resiko finansial (pasal 6 ayat 2) sektor hulu, sehingga dibutuhkan investor yang mau menanggung resiko dalam pengelolaannya.
Di sektor hilir, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam negeri, dibutuhkan investasi untuk pembangunan dan mengembangkan kilang migas, serta pembangunan beberapa infrastruktur lain seperti pembangunan tangki penyimpanan, pipa transmisi dan distribusi gas bumi serta moda transportasi lainnya. Seluruh potensi investasi di sektor hulu dan hilir migas, merupakan peluang bagi kegiatan usaha penunjang migas, baik untuk industri maupun jasa penunjang migas.
Dalam rangka mendorong investasi migas khusunya di usaha penunjang migas, perlu dilakukan pengembangan dan pengawasan investasi meliputi:
1. Pembinaan kemampuan investasi pada kegiatan usaha penunjang migas 2. Pengawasan kepatuhan usaha penunjang migas
3. Melakukan pembaharuan data pada buku APDN, agar peluang investasi di usaha jasa penunjang migas dapat tercapture
4. Melakukan monitoring dan evaluasi capaian investasi migas 5. Terlaksananya fasilitasi dan layanan kegiatan investasi migas 6. Terlaksananya forum dan koordinasi investasi migas
Dalam rangka pengembangan kegiatan investasi usaha minyak dan gas bumi dilakukan beberapa kegiatan di bawah ini:
1. Memberikan informasi peluang dan potensi investasi migas serta kebijakan pemerintah, baik di kegiatan hulu, hilir dan penunjang migas.
2. Menanamkan image positif kegiatan investasi migas di Indonesia agar investor dari dalam dan luar negeri tidak ragu-ragu berinvestasi di kegiatan usaha migas Indonesia.
3. Menetapkan kebijakan dan strategi liberalisasi jasa energi bidang minyak dan gas bumi dalam negeri
4. Adanya status perdagangan jasa (offer and request) Indonesia yang update baik tingkat organisasi perdagangan regional maupun internasional.
5. Mengembangkan pasar jasa energi sub sektor migas
6. Mengikuti sidang perundingan World Trade Organization (WTO), AFAS, dan ACIA 7. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing
pada bidang jasa migas.
8. Meningkatkan kemampuan usaha jasa untuk industri dalam negeri yang bergerak di kegiatan migas.
9. Melakukan verifikasi dan audit kepatuhan atas kemampuan produksi dalam negeri 10. Mengevaluasi dan memonitor industri penunjang migas yang telah berinvestasi di dalam
negeri agar selalu meningkatkan kemampuan industri dalam negeri serta peningkatan dalam pemanfaatan peralatan, material, dan tenaga kerja dalam negeri.
B. PENERIMA MANFAAT a. Pemerintah
1. Terciptanya pelayanan publik yang bermutu (mudah, jelas dan cepat) oleh setiap masyarakat pelaku kegiatan usaha migas terkait dengan pengurusan non perizinan/rekomendasi melalui web migas secara on-line
2. Terpromosikannya peluang dan pontensi investasi migas dalam kegiatan pameran 3. Tersedianya visi misi dan strategi bagi pemerintah dalam melaksanakan peningkatan
kemampuan produksi dalam negeri pada kegiatan usaha minyak dan gas bumi
4. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan atas kebijakan dan pedoman bagi pemerintah dalam peningkatan kemampuan jasa dalam negeri yang beregerakpada kegiatan usaha migas
5. Meningkatnya belanja dalam negeri sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi
4 b. Investor
1. Memperoleh data dan informasi yang terkini dari pertumbuhan dan peluang investasi di kegiatan usaha minyak dan gas bumi
2. Menumbuhkan keyakinan akan iklim investasi yang kondusif di kegiatan usaha minyak dan gas bumi
3. Mendapatkan pedoman sebagai acuan dalam kegiatan pada bidang jasa dalam kegiatan usaha migas
4. Terberdayakannya kemampuan jasa dalam negeri secara maksimal dalam kegiatan usaha migas.
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
1892.BIC - Pengawasan dan Pengendalian Lembaga 001. Pengendalian dan Pengawasan Investasi 051. Monitoring dan Evaluasi Investasi Migas
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan secara swakelola dengan melibatkan SKK Migas, Pertamina, Badan Usaha Hilir dalam pekerjaan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Investasi Minyak dan Gas Bumi yang akan dilakukan adalah :
1) Pemantauan Realisasi Investasi Migas
Memantauan realisasi investasi di kegiatan usaha hulu migas berdasarkan expenditure kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi yang direncanakan dilakukan terhadap Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang berlokasi di Blok Tuban (Jawa Timur), Blok Tuna (Kepulauan Riau) dan Blok Offshore North West Java (Jawa Barat). Sedangkan pemantauan realisasi investasi di kegiatan usaha hilir migas berdasarkan izin usaha tetap kegiatan pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga yang direncanakan dilakukan terhadap proyek kegiatan hilir seperti pembangunan proyek pipa gas Arun-Belawan (Sumatera Utara) dan TBBM Rewulu Yogyakarta.
2) Fasilitasi permasalahan investasi
Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan SKKMIGAS, BUMN, KKKS dan Perusahaan Penunjang Usaha Hulu Migas dalam mengidentifikasi potensi permasalahan migas pada kegiatan usaha hulu, hilir, dan penunjang migas dan memfasilitasi permasalahan yang mungkin timbul dan mempengaruhi realisasi investasi.
3) Prognosa Investasi Migas
Perhitungan prognosa investasi migas dilakukan untuk mengetahui besarnya investasi yang dibutuhkan agar permintaan migas di masa mendatang dapat dipenuhi dan diakses secara mudah oleh masyarakat. Prognosa investasi di kegiatan usaha hulu migas dihitung berdasarkan komitmen investasi yang meliputi kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi. Sedangkan prognosa investasi kegiatan usaha hilir migas dihitung berdasarkan rencana investasi proyek, seperti pembangunan kilang, FSRU, kebutuhan BBM, LPG, LNG, CNG dan Gas Bumi kemudian dikomparasikan dengan kemampuan supply yang ada sekarang.
Tahapan pelaksanaan kegiatan “Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Investasi Minyak dan Gas Bumi” adalah:
1) Pengumpulan data dan informasi, yaitu :
• Data primer, mencakup :
o Data rencana dan realisasi investasi di kegiatan usaha hulu dan hilir migas yang diperoleh dari SKK Migas, KKKS, dan Badan Usaha hilir.
o Kendala operasional di lapangan terkait masalah-masalah pengaturan tata ruang yang diperoleh dari KKKS, SKK Migas, Kementerian
Kehutanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian dan Badan Usaha Hilir Migas.
• Data sekunder, terkait investasi di kegiatan usaha hulu dan hilir migas yang diperoleh dari laporan, kajian pustaka, browsing internet, majalah dan media informasi lainnya.
2) Rapat koordinasi yang dilakukan secara periodik, disamping melakukan konsolidasi data investasi migas juga dalam rangka memfasilitasi terhadap semua permasalahan investasi yang muncul dalam hal ini migas akan mengadakan forum monitoring dan evaluasi investasi migas yang akan dilakukan di Jawa Barat pada bulan Agustus 2022, dengan mengundang beberapa narasumber sebagai berikut :
• Biro Komunikasi, Layanan Informasi dan Kerja Sama dan Unit Internal KESDM
• Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM
• Akademisi/Praktisi dari Institusi Perguruan Tinggi di area Jawa Barat
• SKK Migas
• Pertamina
3) Pengolahan data dan analisa kualitatif dan kuantitatif.
4) Penyusunan laporan realisasi dan prognosa investasi migas.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
No Jenis Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
Pengumpulan/
inventarisasi data investasi migas
2 Konsolidasi data investasi migas
3
Pengolahan dan analisa data realisasi dan prognosa investasi migas 4 Laporan
052. Pelaksanaan Forum dan Koordinasi Investasi Migas 1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola. Kegiatan ini berupa pelaksanaan forum koordinasi investasi migas yang melibatkan para Stakeholder yang terdiri BKPM, SKK Migas, KKKS, Usaha Penunjang Migas. Kegiatan ini dilaksanakan untuk berbagi informasi dan koordinasi terkait investasi migas dari hulu ingga hilir migas yang mencakup regulasi investasi, peluang investasi dan tantangan investasi migas di Indonesia yang rencana pelaksanaanya di Jawa Barat
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
No Jenis Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
Pelaksanaan Forum dan Koordinasi Investasi Migas 2 Laporan
6 D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Waktu pencapaian Rincian Output (RO) Pengawasan dan Pengendalian Lembaga adalah 12 bulan Tahun Anggaran 2022.
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan dalam rangka melaksanakan Rincian Output (RO) Pengawasan dan Pengendalian Lembaga sebesar Rp 177,830,000.- (Seratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
No. Rincian Output Jumlah Anggaran (Rp)
1 Monitoring dan Evaluasi Investasi Migas 83,100,000
2 Pelaksanaan Forum dan Koordinasi Investasi Migas 94,730,000
TOTAL 177,830,000
Jakarta, F e bruari
Menyetujui,
Direktur Pembinaan Program Migas, Selaku Penanggung Jawab Kinerja
Ir. Dwi Anggoro Ismukurnianto, M.Sc., NIP. 196602081991031002
8 Oktober 2021
Ditandatangani secara elektronik
: Kemnterian Energi dan Sumber Daya Mineral : Direktorat Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi : 6348 - Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi :
:
: BIC - Pengawasan dan Pengendalian Lembaga :
: 3 : Lembaga : Rp177,830,000
Jumlah 020.04.JA
6348
6348.BIC 177,830,000
001 177,830,000
051 1 Utama 83,100,000
524119 0 83,100,000
51,060,000
23 org x 1 kali x 2 hari 46 1,110,000 51,060,000
32,040,000
18 org x 1 kali x 2 hari 36 150,000 5,400,000
18 org x 1 kali x 1 hari 18 430,000 7,740,000
18 org x 1 kali x 1 18 1,050,000 18,900,000
052 1 Utama 94,730,000
524119 94,730,000
55,550,000
101 org x 1 kali x 1 hari 101 550,000 55,550,000
39,180,000
15 org x 1 kali x 1 hari 15 982,000 14,730,000
15 org x 1 kali x 1 hari 15 150,000 2,250,000
15 org x 1 kali x 1 hari 15 430,000 6,450,000
15 org x 1 kali x 1 15 1,050,000 15,750,000
Jakarta, Menyetujui,
Direktur Pembinaan Program Migas, Selaku Penanggung Jawab Kinerja
Ir. Dwi Anggoro Ismukurnianto, M.Sc NIP. 196602081991031002 Alokasi Dana
RINCIAN ANGGARAN BIAYA KEGIATAN TA 2022
Kementerian/Lembaga Unit Eselon II/Satker Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Klasifikasi Rincian Output Indikator KRO Volume Satuan Ukur
12 - Optimalnya Kontribusi Sub Sektor Migas untuk memberi nilai tambah dan efek pengganda bagi perekonomian nasional
Kode Uraian RO/Komponen/Akun/Detil
Volume Rincian Output
Jenis Komponen (Utama/Pendukung)
Rincian Perhitungan
> Paket Rapat (Jawa Barat)
Jumlah (Rp) Satuan
Program Energi dan Ketenagalistrikan
Harga Satuan (Rp)
Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi Pengawasan dan Pengendalian Lembaga Pengendalian Dan Pengawasan Investasi Monitoring dan Evaluasi Investasi Migas Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
-Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Board di Luar Kantor - Pejabat Eselon I & II (Jawa Barat) > Perjalanan Dinas Meeting
-Uang Harian Fullboard Di Luar Kota JAWA BARAT -Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Jawa Barat) -Biaya Transport Jakarta - Bandung Pp Pelaksanaan Forum dan Koordinasi Investasi Migas
-Biaya Transport Jakarta - Bandung Pp > Paket Rapat (Banten)
-Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Full Day di Luar Kantor - Pejabat Eselon I & II (Banten) > Perjalanan Dinas Meeting
-Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Pejabat Eselon III/Golongan IV (JAWA BARAT) -Uang Harian Fullboard Di Luar Kota JAWA BARAT
-Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Kota (Jawa Barat)
8 Oktober 2021
Ditandatangani secara elektronik
TERM OF REFERENCE (TOR)
PEMBINAAN PROGRAM MINYAK DAN GAS BUMI KEGIATAN TA 2022
Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Unit Eselon II : Direktorat Pembinaan Program Migas
Program : WA - Program Dukungan Manajemen
Sasaran Program :
Indikator Kinerja Program :
Kegiatan : 1896 - Pengelolaan Manajemen Kesekretariatan Bidang Minyak dan Gas Bumi
Sasaran Kegiatan : 08 - Menciptakan Pegawai Direktorat Pembinaan Program Migas yang Unggul dan Profesional
Indikator Sasaran Kegiatan :
Klasifikasi Rincian Output (KRO) : EBC - Layanan SDM
Indikator KRO :
Rincian Output (RO) : 907 - Layanan Manajemen SDM - Pemantauan Kinerja Pegawai Direktorat Pembinaan Program Migas
Indikator RO :
Volume RO : 1
Satuan RO : Layanan
1
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 6);
b. UU Nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;
c. PP Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Dalam Jabatan;
d. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 018 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ESDM;
e. Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2016 tentang Oganisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
f. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1161 K/70/MEM/2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Kepegawaian Terpadu di lingkungan Departemen ESDM.
2. Gambaran Umum
Layanan sumber daya manusia dilaksanakan mulai dari proses rekruitmen pegawai, pengembangan kompetensi pegawai, pembinaan karier dan jabatan, pembinaan disiplin dan kinerja pegawai, manajemen kepemimpinan, pembinaan jabatan fungsional, pengelolaan administrasi kepegawaian, dan pelayanan penghargaan purnabhakti SDM Apartur.
Untuk mewujudkan organisasi yang fit dan Sumber Daya Manusia perlu adanya perencanaan sumber daya manusia yang terukur dan akurat yang merupakan salah satu indikasi keberhasilan suatu organisasi. Tahapan perencanaan SDM harus dilakukan berdasarkan analisis jabatan, analisis beban kerja dan peta jabatan yang berbasis kompetensi. Tantangan utamanya adalah mengelola SDM organisasi mulai dari proses perencanaan, rekrutmen, seleksi dan penempatan, pengembangan kompetensi, manajemen karier, manajemen kinerja, penghargaan dan penegakan disiplin.
Keseluruhan proses ini berkontribusi agar organisasi mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis.
3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari Layanan Dukungan Manajemen SDM (RO-001) dan
Manajemen Disiplin Pegawai (RO-002) adalah dalam rangka meningkatkan kapabilitas
dan kompetensi Aparatur Sipil Negara di lingkungan Ditjen Migas guna meningkatnya
Kedisiplinan Pegawai Sekretariat Ditjen Migas dan Menciptakan Pegawai Sekretariat
Ditjen Migas yang Unggul dan Profesional.
2
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan KRO adalah seluruh Aparatur Sipil Negara di lingkungan Direktorat Pembinaan Program Migas, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM.
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN 6348.EAF - Layanan SDM
002. Pemantauan Kinerja Pegawai Direktorat Pembinaan Program Migas 051. Pemantauan Kinerja Pegawai Direktorat Pembinaan Program Migas
1. Komponen Pemantauan Kinerja Pegawai Direktorat Pembinaan Program Migas Penilaian Kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan pada sistem prestasi dan sistem karier. Penilaian dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
Pasal 4 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) berbunyi Penilaian Kinerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip:
1) Objektif;
2) Terukur;
3) Akuntabel 4) Partisipasi; dan 5) Transparan
Pasal 8 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) berbunyi Perencanaan Kinerja terdiri atas penyusunan dan penetapan SKP (Sasaran Kerja Pegawai) dengan memperhatikan Perilaku Kerja. Proses penyusunan SKP sebagaimana dimaksud dilakukan dengan memperhatikan :
1) Perencanaan strategis Instansi Pemerintah;
2) Perjanjian kinerja;
3) Organisasi dan tata kerja;
4) Uraian jabatan; dan/atau 5) SKP atasan langsung
Pasal 9 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) berbunyi SKP sebagaimana dimaksud memuat kinerja utama yang harus dicapai seorang PNS setiap tahun.
Selain kinerja utama sebagaimana dimaksud, SKP dapat memuat kinerja tambahan.
SKP bagi pejabat pimpinan tinggi, menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini, disusun berdasarkan perjanjian kinerja Unit Kerja yang dipimpinnya dengan memperhatikan:
1) Rencana strategis; dan
2) Rencana kerja tahunan.
3
2. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan dalam mendukung pelaksanaan pemantauan kinerja pegawai di lingkungan Direktorat Pembinaan Program Migas adalah dengan:
1) Mengirimkan edaran resmi tentang penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) bagi seluruh pegawai di lingkungan Direktorat Pembinaan Program Migas pada setiap Bulan Januari;
2) Melakukan inventarisasi terhadap pengumpulan SKP pada bulan Desember tahun berjalan;
3) Pengumuman resmi sekaligus pengingat setiap triwulan tentang monitoring capaian SKP setiap pegawai;
4) Setiap bulannya melakukan pelayanan pendampingan, monitoring, dan coaching terhadap penyusunan maupun revisi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan apabila dibutuhkan dengan menghadirkan narasumber terkait dari Biro Sumber Daya Manusia KESDM.
3. Tahapan
Adapun tahapan penyusunan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1) Perjanjian kinerja dimaksud disusun berdasarkan perundang-undangan;
2) Penetapan SKP sebagaimana dimaksud dituangkan dalam dokumen SKP;
3) SKP yang telah disusun dan disepakati ditandatangani oleh PNS dan ditetapkan oleh Pejabat Penilai Kinerja PNS;
4) SKP sebagaimana dimaksud ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari;
5) Rencana pelaksanaan kegiatan Pemantauan Kinerja Pegawai adalah di Jakarta.
Matriks pelaksanaan kegiatan Pemantauan Kinerja Pegawai adalah sebagai berikut :
No Tahapan Kegiatan
Bulan Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Penyusunan perjanjian
kinerja
2.
Perjanjian kinerja dituangkan dalam dokumen SKP 3 SKP ditetapkan dan
dilaporkan
4. Penandatanganan SKP
4
D. KURUN WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pencapaian Rincian Output (RO) Pemantauan Kinerja Pegawai Direktorat Pembinaan Program Migas adalah 12 bulan Tahun Anggaran 2022
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan dalam rangka melaksanakan Rincian Output (RO) Pemantauan Kinerja Pegawai Direktorat Pembinaan Program Migas sebesar Rp 10,000,000.- (Sepuluh Juta Rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
No. Sub Output
Jumlah Anggaran
(Rp) 051 Pemantauan Kinerja Pegawai Direktorat Pembinaan Program Migas 10,000,000
TOTAL 10,000,000
Jakarta, F e bruari
Menyetujui,
Direktur Pembinaan Program Migas, Selaku Penanggung Jawab Kinerja
Ir. Dwi Anggoro Ismukurnianto, M.Sc., NIP. 196602081991031002
8 Oktober 2021
Ditandatangani secara elektronik