• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERPUSTAKAAN STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERPUSTAKAAN STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

   

GAMBARAN STATUS GIZI BERDASARKAN LILA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MERGANGSAN

KODYA YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes A. Yani Yogyakarta

Disusun Oleh :

CICILIA AMANDA NPM : 1112056

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) STIKES JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA 2015

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas limpahan rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Gambaran Status Gizi Berdasarkan LILA Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada :

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.,Kes selaku ketua STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3) STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, dan sekaligus selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan, masukan, dan motivasi dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

3. Marjiyah, S.KM. MM selaku penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk ujian Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Kader Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

5. Teristimewa kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan do’a dukungan dan semangat demi terselesainnya karya tulis ilmiah ini.

6. Teman-teman dan para sahabat yang telah memberikan semangat serta dukungan dan bantuan.

7. Semua pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan semangat serta do’a selama proses penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan rahmat serta kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, Agustus 2015

Penulis

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN PERNYATAAN...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR LAMPIRAN...ix

INTISARI...x

ABSTRAC...xi

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Tujuan Penelitian...5

D. Manfaat Penelitian...5

E. Keaslian Penelitian...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...8

A. Tinjauan Teori...8

1. Status Gizi...8

2. Kehamilan...16

3. Kurang Energi Kronis (KEK)...18

4. Faktor-faktor...19

5. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil...23

6. Dampak Gizi Kurang Pada Ibu Hamil...29

B. Kerangka Teori...31

C. Kerangka Konsep...31

D. Pertanyaan Penelitian...32

BAB III METODE PENELITIAN...33

A. Desain Penelitian...33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian...33

C. Populasi dan Sampel...33

D. Variabel Penelitian...36

E. Definisi Operasional...37

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data...38

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data...39

H. Etika Penelitian...41

I. Pelaksanaan Penelitian...42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN...44

A. Hasil Penelitian...44

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...44

2. Karakteristik Responden...45

3. Analisa Hasil Penelitian...48

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi 

B. Pembahasan Penelitian...52

C. Keterbatasan Penelitian...57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...58

A. Kesimpulan...58

B. Saran...59 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ... 7 Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 37 Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi status gizi berdasarkan LILA pada Ibu Hamil di Wilayah

Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta ... 40 Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi karakteristik ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas

Mergangsan Kodya Yogyakarta. ... 41 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Usia di Wilayah Kerja Puskesmas

Mergangsan Kodya Yogyakarta ... 45 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Paritas di Wilayah Kerja Puskesmas

Kodya Yogyakarta ... 46 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja

Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta ... 46 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta. ... 47 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan LILA Pada Ibu Hamil di Wilayah

Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta ... 48 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Usia Responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta ... 49 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Paritas Responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta ... 49 Tabel 4.8 Distribusi Freskuensi Status Gizi Berdasarkan Pendidikan Responden di Wilayah

Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta ... 50 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Pekerjaan Responden di Wilayah

Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta ... 50

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 2.1 Pita LILA...12 Gambar 2.2 Kerangka Teori...31 Gambar 2.3 Kerangka Konsep...31

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI Mahasiwa Semester IV Lampiran 2. Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 3. Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4. Check-list

Lampiran 5. Hasil Tabulasi Data Lampiran 6. Kegiatan Bimbingan KTI

Lampiran 7. Surat Izin Studi Pendahuluan Sekretariat Daerah Yogyakarta Lampiran 8. Surat Izin Penelitian dari Sekretariat Daerah Yogyakarta Lampiran 9. Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Yogyakarta Lampiran 10. Surat Izin Penelitian dari Dinas Perizinan Kota Yogyakarta

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

GAMBARAN STATUS GIZI BERDASARKAN LILA PADA IBU HAMIL DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MERGANGSAN

KODYA YOGYAKARTA

Cicilia Amanda1, Reni Merta Kusuma2, Marjiyah3

INTISARI

Latar Belakang: Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kehamilan.. Keadaan gizi ibu hamil yang tidak seimbang berpengaruh negatif terhadap bayi, antara lain Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), pertumbuhan terhambat, lahir cacat, hingga kematian. Hasil survei menunjukkan bahwa prevalensi KEK (Kekurangan Energi Kronis) pada ibu hamil masih sangat tinggi, yaitu 51%, dan pada ibu nifas 45%. Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menurut provinsi di Indonesia menunjukkan prevalensi resiko KEK pada wanita hamil umur 15-49 tahun, secara nasional (se-Indonesia) sebanyak 24,2%.

Prevalensi ibu hamil KEK di DIY pada tahun 2009-2012 mengalami fluktuatif di setiap tahunnya dan masih menunjukkan angka relatif tinggi.

Tujuan: Mengetahui gambaran status gizi ibu hamil yang mengalami KEK di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

Metode: Jenis penelitian ini yaitu observasiaonal. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Besar sampel sebanyak 65 ibu hamil di Puskesmas Mergangsan sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur lingkar lengan atas (LILA)

responden dan analisa data yang digunakan adalah analisa univariat.

Hasil: Ibu hamil dalam penelitian ini tertinggi yaitu pada usia 20-35 tahun sebanyak 55 respoden (84,6%). Paritas ibu tertinggi yaitu pada paritas ≤ 3 sebanyak 61 responden (93,8%) Pendidikan ibu tertinggi yaitu pada lulusan perguruan sebanyak 29 responden (44,6%). Dan pekerjaan ibu tertinggi pada tidak bekerja sebanyak 43 responden (66,2%). Status gizi ibu yang mengalami KEK sebanyak 23 responden (35,4%) dan yang tidak KEK sebanyak 42 responden (54,6%)

Kesimpulan: Dari 56 Ibu hamil di Puskesmas Mergangsan sebagian besar memiliki status gizi baik yaitu LILA ≥23,5 cm sebanyak 42 responden (54,6). . Kata Kunci: Status gizi, ibu hamil

 

1. Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 

2. Dosen Pembimbing Jurusan Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 

3. Dosen Penguji Jurusan Kesehatan Masyarakat 

       

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

THE DESCRIPTION OF NUTRITIONAL STATUS BASED ON UPPER ARM CIRCLE OF PREGNANT MOTHERS IN MERGANGSAN COMMUNITY HEALTH CENTER AUTHORITY AREA YOGYAKARTA

Cicilia Amanda1, Reni Merta Kusuma2, Marjiyah3

ABSTRACT

Background  : Nutritional status is one of factors that influences pregnancy.

Unbalanced nutritional condition of pregnant mothers has negative influence on babies such as low birth weight, obstructed growth, birth with disability, and mortality. Survey result indicated that the prevalence of Chronic Energy Deficiency (KEK) in pregnant mothers remains very high as many as 51%, in post partum mothers as many as 45%. The study result of Basic Health in 2013 based on the provinces in Indonesia implied that the prevalence of KEK risk in pregnant mothers at the age of 15-49 years old was as many as 24,2% nationally. The prevalence of pregnant mothers with KEK in The Special Province of Yogyakarta during 2009-2012 was fluctuative year by year and still showed relatively high figures.

Objective : To find out the description of nutritional status of pregnant mothers with KEK in Mergangsan community health center authority area Yogyakarta.

Method : This was an observational study. Samples were selected through purposive sampling method as many as 65 pregnant mothers in Mergangsan community health center who met the inclusion and exclusion criteria. Data collecting was implemented by measuring respondents’ upper arm circle (LILA) and data analysis applied univariate analysis.

Result : Pregnant mothers in this study were mostly aged 20-35 as many as 55 respondents (84,6%). Mothers’ parity was mostly < 3 as many as 61 respondents (93,8%), mothers’ education level was mostly unversity graduates as many as 29 respondents (44,6%), and mothers’ occupation was mostly jobless as many as 43 respondents (66,2%). Nutritional status of mothers with KEK was as many as 23 respondents (35,4%) and without KEK was as many as 42 respondents (54,6%).

Conclusion : Among 56 pregnant mothers in Mergangsan community health center, mostly had good nutritional status with LILA > 23,5 cm as many as 42 respondents(54,6).

Keyword : Nutritional status, Pregnant mothers.

1 

A student of Diploma III Midwifery Study Program of A.Yani Yogyakarta High School of Health Science

2 A counseling lecturer of Diploma III Midwifery Study Program of A.Yani Yogyakarta High School of Health Science

3 An examining lecturer of Community Health Department

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

   

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan agar dapat berfungsi sebagai modal yang efektif dan produktif. Usaha untuk meningkatkan kualitas SDM seharusnya dilakukan sedini mungkin sejak dalam kandungan. Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas SDM di masa depan, karena tumbuh kembang anak ditentukan kondisinya di masa janin dalam kandungan. Janin yang ada di kandungan akan baik dan keselamatan ibu sewaktu melahirkan akan terjamin, jika kesehatan dan status gizi ibu hamil baik (Waryana, 2010). Almatsier (2008) mengungkapkan bahwa Indonesia berusaha untuk membangun faktor gizi di samping faktor lain yang dianggap penting untuk mamacu pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kehamilan (Dewi dan Sunarsih, 2011). Bandiyah (2009) menuliskan bahwa selama masa hamil ibu harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi karena kebutuhan makanan pada masa kehamilan dapat menjamin tumbuh kembang janin dalam rahim dan perkembangan alat kelamin. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (Kusmiyati, 2008).

Keadaan gizi ibu hamil yang tidak seimbang berpengaruh negatif terhadap bayi, antara lain Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), pertumbuhan terhambat,

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2  

 

lahir cacat, hingga kematian. Kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Kristiyanasari, 2010).

Ibu hamil dengan KEK mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, perdarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Kristiyanasari, 2010).

Dampak KEK bagi ibu (kehamilan dan persalinan) serta janin sejalan dengan ditemukan data prevalensi KEK pada ibu hamil di tingkat nasional dan daerah.

Hasil survei menunjukkan bahwa prevalensi KEK (Kekurangan Energi Kronis) pada ibu hamil masih sangat tinggi, yaitu 51 %, dan pada ibu nifas 45 %.

Prevalensi Wanita Usia Subur (WUS) menderita KEK pada tahun 2002 adalah 17,6 %. Kondisi KEK pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan, partus lama, abortus dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu (BPS, 2008).

Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menurut provinsi di Indonesia menunjukkan prevalensi resiko KEK pada wanita hamil umur 15-49 tahun, secara nasional (se-Indonesia) sebanyak 24,2%. Prevalensi resiko KEK terendah di Bali (10,1%) dan tertinggi di Nusa Tenggara Timur (45,5%). Prevalensi risiko KEK pada wanita hamil di provinsi DIY di bawah rata-rata resiko KEK nasional (24,2%), walaupun demikian prevalensi KEK ibu hamil tingkat Kabupaten/Kota di DIY menunjukkan angka yang relatif tinggi (Dinas Kesehatan DIY, 2014).

Keseluruhan prevalensi resiko KEK tahun 2007 dan 2013, naik pada semua kelompok umur dan kondisi wanita (hamil dan tidak hamil) yaitu pada wanita

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3  

 

tidak hamil kelompok umur 15-19 tahun prevalensinya naik 15,7%, dan pada wanita hamil kelompok umur 45-49 tahun naik 15,1% (Riskesdas, 2013).

Survei Kesehatan Daerah DIY (2010) mengungkapkan bahwa Kurang Energi Kronis merupakan keadaan wanita menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada wanita. Masalah Kurang Energi Kronis (KEK) pada wanita hamil yang berumur 15-49 tahun dalam kaitannya dengan kesehatan reproduksi pada wanita hamil, berdasarkan indikator Lingkar Lengan Atas (LILA) dan digunakan ambang batas nilai rerata LILA <23,5 cm.

Prevalensi ibu hamil KEK di DIY pada tahun 2009-2012 mengalami fluktuatif di setiap tahunnya dan masih menunjukkan angka yang relatif tinggi. Prevalensi KEK ibu hamil terendah pada tahun 2012 yaitu 12,92% dan tertinggi pada tahun 2009 yaitu 17,06%. Prevalensi tertinggi Kabupaten/Kota di DIY pada tahun 2012-2013 selalu didominasi oleh kota Yogyakarta, walaupun demikian prevalensi di Kota Yogyakarta menunjukkan trend penurunan yaitu pada tahun 2013 sebesar 18,15% (dibandingkan tahun 2012 yaitu 19,42%). Penurunan prevalensi KEK ibu hamil pada tahun 2013 juga terjadi di Kabupaten Bantul sebesar 9,77% (dibandingkan tahun 2012 yaitu 13,86%). Peningkatan prevalensi KEK pada ibu hamil masih terjadi di beberapa Kabupaten/Kota DIY yaitu Gunungkidul sebesar 17,43% (dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu 15,33%), Kabupaten Kulonprogo sebesar 13,36% (dibandingkan tahun 2013 yaitu 12,40%), dan Kabupaten Sleman sebesar 16,31% (Dinkes DIY, 2014).

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4  

 

Hasil studi pendahuluan pada bulan Februari 2015 di Puskesmas Mergangsan diperoleh data bahwa jumlah ibu hamil yang berkunjung pada bulan Januari-Juni sebanyak 748 ibu hamil. Dinas Kesehatan Kodya Yogyakarta pada tahun 2014 menunjukkan prevalensi KEK ibu hamil tertinggi di Puskesmas Mergangsan sebesar 30,86%. Prevalensi KEK terendah terdapat di Puskesmas Umbul Harjo 1 sebesar 2,81%. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi KEK ibu hamil tahun 2013-2014 di Puskesmas Mergangsan yaitu 23,84% (Dinkes DIY, 2014).

Data tersebut memberikan gambaran bahwa KEK ibu hamil di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta menunjukkan prevalensi tertinggi dibandingkan dengan beberapa Puskesmas di Yogyakarta pada tahun 2014. Masalah gizi ibu hamil sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin maka peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran status gizi berdasarkan LILA pada ibu hamil di Puskesmas Mergangsan, Yogyakarta. Banyaknya faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil maka melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui gambaran status gizi ibu hamil dan karakteristik ibu hamil (usia, paritas, pendidikan, pekerjaan) di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan dapat dibuat suatu rumusan masalah “Bagaimana gambaran status gizi pada ibu hamil di Wilayah kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta?”

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5  

 

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran status gizi pada ibu hamil di Wilayah kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya karakteristik ibu hamil di Wilayah kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

b. Diketahuinya status gizi ibu hamil dengan ukuran LILA < 23,5 cm di Wilayah kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

c. Diketahuinya status gizi ibu hamil dengan ukuran LILA ≥ 23,5 cm di Wilayah kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengetahui status gizi ibu hamil di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta. Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam pengembangan ilmu kebidanan terutama hal yang menyangkut status gizi dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya dibidang status gizi ibu hamil.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, terutama terhadap upaya-upaya pencegahan terhadap masalah status gizi ibu hamil serta mengevaluasi program yang sudah dilaksanakan.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6  

 

b. Bagi Institusi Stikes A.Yani Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi bacaan untuk mahasiswa sebagai bahan bacaan dan acuan untuk penelitian sejenis dengan variabel penelitian yang lebih komplek sehingga dapat lebih menambah pengetahuan mahasiswa.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah untuk menambah kemampuan dan pengetahuan bidang kesehatan.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7  

 

E. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian lain telah di lakukan yang masih ada kaitannya dengan penelitian yang di lakukan oleh peneliti antara lain :

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No. Nama Judul Perbedaan Persamaan

1. Hasrun (2011)

“Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di BPS Supriyati Berbah Sleman”

Hasil: Ada hubungan pola makan dengan status gizi ibu hamil trimester III di BPS Supriyati

Desain penelitian Observasional, variabel dependent,

sampel, tempat penelitian dan populasinya

Variabel independent, Menggunakan rancangan Cross Sectional

2. Sri Winarti

(2010)

“Hubungan antara Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Puskesmas Banguntapan 1 Kebupaten Bantul”.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa LILA ibu hamil dengan kejadian BBLR di Puskesmas Banguntapan 1 Bantul, dengan hasil Rasio prevalens = 3,83.

Pada variabel, waktu dan tempat penelitian,

analisa data dengan uji chi square.

Variabel independent

3. Siti Muliawati

(2011)

“Faktor Penyebab Ibu Hamil Kurang Energi Kronis di

Puskesmas Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Tahun

2012”.

Hasil: ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan status gizi balita di Desa Nusajati.

Pada variabel waktu dan tempat penelitian,

metode yang digunakan yaitu dengan

pendekatan case control

Variabel independent,

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45  BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta yang beralamat Jl. Kol. Sugiono No. 98/373249 Kec.

Mergangsan yang berdiri pada tanggal 28 Februari 1966 dengan nama Klinik Bersalin Tresnowati. Klinik Bersalin Tresnowati pada tanggal 1 Oktober 1987 menjadi RSUD Kota Yogyakarta dengan type kelas D, meliputi pelayanan dasar umum, gigi dan kebidanan. Pelayanan RSUD Kota Yogyakarta pindah dengan gedung baru pada tahun 1988 di jalan Wirosaban yang sering disebut dengan Rumah Sakit Wirosaban.

Sedangkan gedung lama berganti nama menjadi Puskesmas Mergangsan.

Ada pun batas wilayah Puskesmas Mergangsan merupakan bagian dari wilayah Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah yaitu 32,50 Km2 yang berarti 1.025% dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kepadatan penduduk tertinggi 11.958 jiwa/km2 , batas wilayah Kecamatan Mergangsan di sebelah Utara Kecamatan Pakualaman dan Kecamatan Gondomanan di sebelah Timur Kecamatan Umbulharjo di Selatan Kecamatan Sewon, Bantul di sebelah Barat Kecamatan Mantrijen, Kraton dan Gondokusuman.

Semula Puskesmas Mergangsan hanya memberikan pelayanan dasar berupa poli umum, poli gigi, poli KIA/KB, imunisasi kemudian sejak tahun 2007 mulai melakukan diversifikasi layanan kesehatan berupa

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46  

layanan penunjang baik radiologi, laboratorium, konsultan gizi, sanitasi, psikologi, layanan kegawat daruratan serta Rawat Inap Poned untuk persalinan. Puskesmas Mergangsan menjadi UPT tahun 2008 dengan struktur organisasi yang baru berdasarkan Perwal nomor 74 tahun 2008.

Perwal tersebut saat ini diubah menjadi Perwal nomor 46 tahun 2012.

2. Karakteristik Responden Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 3-18 Agustus dengan jumlah responden sebanyak 65 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Mergangsan. Karakteristik responden meliputi usia, paritas, pendidikan, dan pekerjaan.

a. Karakteristik responden berdasarkan usia

Hasil penelitian menunjukan usia ibu sebagai responden di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Usia

< 20 tahun 7 10,8

20-35 tahun 55 84,6

> 35 tahun 3 4,6

Jumlah 65 100

(Sumber: Data Primer,2015)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa usia ibu hamil terbagi dalam 3 kelompok yaitu < 20 tahun, 20-35 tahun, > 35 tahun. Dari 65 responden yang tertinggi di usia 20-35 tahun dengan 55 responden

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47  

(84,6%). Dan yang terendah di usia > 35 tahun dengan 3 responden (4,6%).

b. Karakteristik responden berdasarkan paritas

Hasil penelitian menunjukan paritas ibu sebagai responden di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Paritas

≤ 3 61 93,8

> 3 4 6,2

Jumlah 65 100

(Sumber: Data Primer,2015)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa paritas terbagi dalam 2 kelompok yaitu ≤ 3 dan > 3. Dari 65 responden yang tertinggi di kelompok paritas ≤ 3 sebanyak 61 responden (93,8%). Dan yang terendah di kelompok paritas > 3 dengan 4 responden (6,2%).

c. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Hasil penelitian menunjukan pendidikan terakhir ibu sebagai responden di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Pendidikan Tidak sekolah/tidak lulus SD

Lulus SD

Lulus SMP 9 13,8

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48  

( S

umber: Data Primer, 2015)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jenjang pendidikan terbagi menjadi 5 kelompok yaitu tidak sekolah/tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, lulus Perguruan Tinggi. Dari 65 responden yang tertinggi di jenjang pendidikan lulusan perguruan tinggi sebanyak 29 responden (44,6%) dan yang terendah di jenjang pendidikan SMP dengan 9 responden (13,8%).

d. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Hasil penelitian menunjukan pekerjaan ibu sebagai responden di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

Karakteristik Frekuensi Persentase%

Pekerjaan

Bekerja 22 33,8

Tidak bekerja 43 66,2

Jumlah 65 100

(Sumber: Data primer,2015)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pekerjaan terbagi menjadi 2 kelompok yaitu bekerja dan tidak bekerja. Dari 65 responden yang tertinggi di golongan tidak bekerja sebanyak 43 responden (66,2%) dan terendah di golongan bekerja dengan 22 responden (33,8%).

Lulus SMA 27 41,5

Lulusan Perguruan Tinggi 29 44,6

Jumlah 65 100

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49  

3. Status Gizi Berdasarkan LILA

Hasil penelitian menunjukan status gizi ibu sebagai responden di Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan LILA Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

Variabel Frekuensi Persentase (%) Status Gizi Ibu Hamil:

KEK (LILA < 23,5 cm) 23 35,4 Tidak KEK (LILA ≥ 23,5 cm) 42 54,6

Jumlah 65 100

(Sumber: Data Primer,2015)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa status gizi ibu hamil terbagi dalam 2 kelompok yaitu KEK dan Tidak KEK. Dari 65 responden status gizi ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 23 responden (35,4%).

4. Status Gizi Berdasarkan Karakteristik Responden a. Status gizi responden berdasarkan usia

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Usia Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

Umur

Status Gizi Jumlah KEK Tidak KEK

F % F % F %

<20 tahun 5 7,7 2 3,1 7 10,8 20-35 tahun 18 27,7 37 56,9 55 84,6

>35 tahun 1 1,5 2 3,1 3 4,6 Jumlah 24 36,9 41 63,1 65 100

(Sumber: Data Primer, 2015)

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa status gizi ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 18 responden (27,7%) pada usia 20-35 tahun

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50  

dan yang paling sedikit adalah responden yang tidak KEK pada ibu usia

>35 tahun sebanyak 1 responden (1,5%).

b. Status gizi responden berdasarkan paritas

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Paritas Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

Paritas

Status Gizi Jumlah KEK Tidak KEK

F % F % F %

3 23 35,4 38 58,5 61 93,8

> 3 1 1,5 3 4,6 4 6,2

Jumlah 24 36,9 41 63,1 65 100

(Sumber: Data Primer, 2015)

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa status gizi ibu hamil yang mengalami KEK pada paritas < 3 sebanyak 23 responden (35,4) dan yang paling sedikit adalah yang tidak KEK pada paritas > 3 sebanyak 3 responden (4,6%).

c. Status gizi responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4.8 Distribusi Freskuensi Status Gizi Berdasarkan Pendidikan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

Pendidikan

Status Gizi Jumlah KEK Tidak KEK

F % F % F % Tidak sekolah/ tidak

lulus SD Lulus SD

Lulus SMP 3 3,1 6 9,2 9 12,3 Lulus SMA 13 20,0 14 21,5 27 41,5

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51  

Lulus Perguruan Tinggi

8 12,3 21 32,3 29 44,6

Jumlah 24 36,9 41 63,1 65 100

(Sumber: Data Primer, 2015)

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa status gizi ibu hamil yang KEK pada pendidikan lulus SMA sebanyak 13 responden (20,0%) dan yang paling sedikit adalah yang tidak mengalami KEK pada pendidikan lulus SMP sebanyak 6 responden (9,2%).

d. Status gizi responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Pekerjaan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta.

Pekerjaan

Status Gizi Jumlah KEK Tidak KEK

F % F % F % Bekerja 7 10,8 16 24,6 23 35,4 Tidak Bekerja 17 26,2 25 38,5 42 64,6 Jumlah 24 36,9 41 63,1 65 100

(Sumber: Data Primer, 2015)

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa status gizi ibu hamil yang KEK pada pekerjaan yang tidak bekerja sebanyak 17 responden (26,2%) dan yang paling sedikit adalah yang tidak mengalami KEK yang bekerja sebanyak 16 responden (24,6%).

B. Pembahasan 1. Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa dari tabel 4.1 sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52  

umur 20-35 tahun sebanyak 55 responden (84,6%). Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden termasuk dalam usia reproduksi sehat atau usia tidak beresiko. Peningkatan usia ibu merupakan faktor resiko KEK karena pada ibu yang berumur kurang 20 tahun masih membutuhkan kematangan jiwa dalam menghadapi suatu kehamilan dan perlu persiapan mental atau mental support untuk menghadapi persalinan (Kristiyanasari, 2010).

Berdasarkan tabel 4.2 sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki paritas ≤ 3 sebanyak 61 responden (93,8%). Gizi yang baik mempunyai andil yang cukup besar pada pembentukan kualitas SDM, karena kekurangan gizi berdampak negatif pada kesehatan dan dapat menghambat kualitas SDM seperti yang diharapkan. Bila kekurangan gizi terjadi pada ibu hamil maka akan berakibat buruk bagi ibu itu sendiri maupun anak yang dilahirkannya (Mutalazimah,2007).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa dari tabel 4.3 sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki pendidikan lulusan perguruan tinggi sebanyak 29 responden (44,6%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini telah menempuh pendidikan formal. Hasil ini didapatkan pada saat dilakukan penelitian mayoritas pendidikan responden lulusan perguruan tinggi.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53  

potensi dirinya agar tercapai kesejahteraan hidup seperti peningkatan status gizi ibu hamil (Mutalazimah, 2007).

Berdasarkan tabel 4.4 sebagian besar responden dalam penelitian ini yang tidak bekerja sebanyak 43 responden (66,2%). Apabila pekerjaan ibu berat maka asupan gizi yang dikonsumsi juga lebih banyak begitu juga sebaliknya, sehingga asupan gizi ibu hamil akan mempengaruhi status gizi ibu selama kehamilan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Mayasari (2014) bahwa pekerjaan ibu akan berpengaruh pada jumlah pendapatan ibu yang akan mempengaruhi asupan gizi ibu selama kehamilan, ibu yang mempunyai pendapatan lebih tinggi bisa mengkonsumsi makanan yang lebih bervariasi dan bergizi, sehingga akan mempengaruhi status gizi ibu hamil.

2. Status gizi responden penelitian berdasarkan LILA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mengalami KEK sebanyak 23 responden (35,4%). Hal ini menunjukkan bahwa dari pengukuran LILA didapatkan 23 responden dengan ukuran LILA kurang dari 23,5 cm. Kesehatan tubuh berhubungan dengan status gizi, yaitu untuk menyediakan energi pembangun dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh (Purwitasari, 2009).

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54  

bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Bila status gizi ibu hamil kurang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, kematian neonatal, cacat bawaan, lahir dengan berat badan rendah (Zulhaida, 2013).

Ada pun cara untuk menilai kualitas bayi adalah dengan mengukur berat bayi pada saat lahir. Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik.

3. Status gizi berdasarkan usia di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tabel 4.6 menunjukkan sebanyak 18 responden (27,7%) pada usia 20-35 tahun yang mengalami KEK, hal ini menunjukkan bahwa meskipun ibu dalam usia reproduktif namun masih dapat mengalami KEK, hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian KEK seperti paritas dan jarak kehamilan. Hasil ini sesuai dengan Etiningsih (2008) bahwa usia reproduktif dapat mengalami KEK karena paritas dan jarak kehamilan.

Didukung juga dengan penelitian Lusa (2010) bahwa semakin tua usia semakin kehilangan zat gizi, hal ini akan menyebabkan gizi kurang dan menimbulkan KEK.

4. Status gizi berdasarkan paritas di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tabel 4.7 menunjukkan sebagian besar ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mergangsan yang mengalami KEK adalah yang paritas < 3 sebanyak 23 responden (35,4%).

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55  

Hal ini dikarenakan kehamilan dengan jarak yang pendek dengan kehamilan sebelumnya (kurang dari 2 tahun) dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil terutama dalam pola pemilihan makanan. Paritas dimana kehamilan memerlukan tambahan zat gizi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah, janin dan plasenta, makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan cadangan zat gizi tubuh sehingga ibu akan kekurangan zat gizi, dan usia hamil, usia muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri juga berbagi dengan janin yang dikandung (Sophia,2009).

5. Status gizi berdasarkan pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tabel 4.8 menunjukkan sebagian besar ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mergangsan yang paling banyak mengalami KEK adalah yang berpendidikan lulusan SMA sebanyak 13 responden (20,0%). Hal ini dikarenakan meskipun pendidikan ibu hamil tinggi namun prilaku ibu terutama gaya hidup ibu hamil kurang baik, seperti ibu lebih mementingkan selara dan mengabaikan kualitas makanan. Hal tersebut mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandung karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi dan juga kesejahteraan ibu sehingga ibu mengalami KEK. Hasil ini sesuai dengan penelitian Sulistyawati (2010).

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56  

6. Status gizi berdasarkan pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tabel 4.9 menunjukkan sebagian besar ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mergangsan yang mengalami KEK adalah yang tidak bekerja sebanyak 17 responden (26,2%). Hal ini dikarenakan faktor ibu yang tidak bekerja atau tidak berpenghasilan sehingga ibu tidak memperhatikan kekurangan asupan gizi pada tubuhnya yang dapat berdampak pada terjadinya KEK. Hasil ini sesuai dengan Purwitasari (2009) bahwa pekerjaan atau aktivitas ibu mempengaruhi status gizi ibu hamil. Seseorang yang bekerja akan menghasilkan pendapatan yang baik dan dapat dipergunakan untuk memperoleh makanan yang baik (Wahyuni, 2008).

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasrun (2011) hasil penelitian ada hubungan pola makan dengan status gizi ibu hamil trimester III di BPS Supriyati.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mengalami berbagai keterbatasan yang mengakibatkan hasilnya belum sesuai yang diharapkan. Keterbatasan tersebut yaitu :

Dalam penelitian ini menggunakan antropometri, namun ada juga yang menggunakan penilaian status gizi dengan cara klinis, biokimia dan biofisik dimana memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57  BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Status gizi ibu hamil berdasarkan LILA yang tidak mengalami KEK sebanyak 42 responden (54,6%) dan sebanyak 23 responden (35,4%) yang mengalami KEK.

2. Status gizi ibu hamil berdasarkan karakteristik usia yang mengalami KEK pada responden berusia 20-35 tahun sebanyak 18 responden (27,7%) dan yang tidak mengalami KEK sebanyak 37 responden (56,9%) berusia 20-35 tahun.

3. Status gizi ibu hamil berdasarkan karakteristik paritas yang mengalami KEK pada responden yang partias ≤ 3 sebanyak 23 responden (35,4%) dan yang tidak mengalami KEK sebanyak 38 responden (58,5%).

4. Status gizi ibu hamil berdasarkan karakteristik pendidikan terakhir yang mengalami KEK pada responden dengan pendidikan lulusan SMA sebanyak 13 responden (20,0%) dan yang tidak mengalami KEK dengan pendidikan lulusan perguruan tinggi sebanyak 21 responden (32,3).

5. Status gizi ibu hamil berdasarkan karakteristik pekerjaan yang mengalami KEK pada responden yang tidak bekerja sebanyak 17

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58  

 

responden (26,2%) dan yang tidak mengalami KEK sebanyak 25 responden (38,5%).

B. Saran

Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut :

1. Bagi Puskesmas

Bagi petugas kesehatan yang bekerja di Puskesmas agar memberikan pendampingan dan tambahan pengetahuan berupa penyuluhan kesehatan pada ibu akan pentingnya gizi seimbang agar tidak mengalami kekurangan gizi saat hamil.

2. Bagi Institusi Stikes A. Yani Yogyakarta

Diharapkan penelitian ini dapat menambah bahan referensi atau pustaka untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang status gizi ibu hamil terutama terhadap kejadian KEK pada ibu hamil.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya hendaknya perlu mengembangkan penelitian ini dengan memasukkan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kejadian KEK dan tidak KEK pada ibu hamil.

(33)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA  

Almatsier, S., (2008). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Almatsier, S., Soetardjo, S., Soekatri, M. (2011) Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Arisman. (2007). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Aritonang, (2010). Buku Ajar Gizi : Untuk Kebidanan. Bantul: Nuha medika

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Bandiyah, S. (2009). Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Barasi, Mary E. (2009) Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan.

Yogyakarta: Nuha Medika

Dahlan, M. S. (2012) Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto.

Depkes R.I., (2010), Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Jakarta : DepKes RI.

 

_________, (2006). Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, Jakarta : DepKes RI.

_________, (2007). Buku Acuan Pelayan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar.

Jakarta : Depkes RI.

Dewi, V. N. L dan Sunarsih, T. (2011) Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan.

Jakarta: Salemba Medika.

Dinas Kesehatan DIY. (2014a) Profil Kesehatan D. I. Yogyakarta Tahun 2014.

_________. (2014b) Survei Kesehatan Daerah: Studi Kasus Kekurangan Energi Kronis (KEK) Wanita Usia Subur (WUS) Penduduk Provinsi DIY Tahun 2010.

(34)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Etiningsih, (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil.

KTI. Semarang

Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Metodologi Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika

Hanafiah, (2008). Peranan Gizi dan Pola Asuh Meningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang Anak. Bogor : Puslitbang Gizi.

Kasdu, Dini. (2007). Gizi Ibu Hamil Agar Anak Cerdas Ed.1. Jakarta : Bina Citra Kristiyanasari, W. (2010) Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kusmiyati, Yuni. (2008) . Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Fitramaya : Yogyakarta.

Lusa, (2010). Pengetahuan Ibu Hamil tentang Status Gizi. KTI. Semarang

Mayasari, A. (2014) Kejadian Kurang Energi Kronis pada Ibu Hamil. KTI.

Surabaya

Mutalazimah. (2007). Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi, volume 6. No 2 : 114-126. Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Notoatmodjo, S. (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

_____________.(2012). Metodologi Penelitian Kesehatan.. Jakarta: PT Rineka Cipta

Prasetyono, D.S. (2009). Buku Pintar ASI Ekslusif. Yogjakarta: DIVA Press.

Prasetyono. (2009). Mengenal Menu Sehat Ibu Hamil. Yogjakarta: DIVA Press.

Prawihardjo. (2008). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

Purwitasari, (2009). Buku Ajar Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Nuha Medika.

Yogyakarta

Sayogo, S. (2009). Gizi Ibu Hamil.Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Saifuddin, A. B. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

(35)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Sophia, E. (2009). Kebutuhan Gizi untuk Ibu Hamil. Available from www.medicastore.com/kebutuhan-gizi-ibu-hamil.htm.(diakses:

Selasa, 17 Maret 2015).

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sulistyawati, (2010). Hubungan Gaya Hidup dengan Status Gizi Ibu Hamil di BPS Hj. Endang KTI. Surakarta

Supariasa, I. D.N., (2009). Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC

Wahyuni, (2008). Hubungan antara Pengetahuan tentang Gizi Ibu Hamil dengan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Prambanan Klaten. Skripsi. UMS.

Surakarta.

Walsh, L. V. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. EGC. Jakarta.

Waryana. (2010) Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Zulhaida, L. (2013). Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruh pada Bayi yang Dilahirkan. Jakarta : Bina Pustaka.

Gambar

Tabel 1.1  Keaslian Penelitian
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan LILA Pada Ibu  Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya Yogyakarta
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Pekerjaan  Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kodya  Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menghasilkan bahwa: (1) sebagian besar ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Binangun Kabupaten Blitar tidak rutin atau tidak

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga Modul Kearsipan untuk Siswa/i jurusan Administrasi Perkantoran ini dapat

Keberhasilan dari pelaku Usaha Mikro (UMi) dalam mengembangkan usahanya terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah pencatatan keuangan. Atas

Kesimpulan penting yang didapat dari analisis stratigrafi ini adalah: ruang bawah tanah Sundaland pra-Tersier melintang melintasi daerah cekungan forearc ke pulau

disimpulkan bahwa aktivitas pengecekan/ setel stang kemudi di bengkel sepeda motor hidrolik “X” tergolong risiko menengah, sehingga dibutuhkan investigasi yang

meningkatkan kandungan humus dan menggemburkan tanah sehingga akar tanaman dapat menyerap unsur hara dalam tanah yang membuat kangkung tumbuh secara baik, bila

Berbeda dengan baterai AA biasa, jenis Alkaline mempunyai kapasitas lebih besar yang pada gadget digunakan untuk LCD dan Flash.. Namun, penggunaan baterai Alkaline

Tidak hanya meningkatkan penyangatan kontras media pada arteri saja tapi dengan flowrate yang tinggi juga akan memberikan informasi/gambar yang menampilkan vase arteri dan vase