• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROMOTION, PRICE DAN NETWORK AVAILABILITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN WIFI PADA TELKOM INDIHOME METRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PROMOTION, PRICE DAN NETWORK AVAILABILITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN WIFI PADA TELKOM INDIHOME METRO"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

154 Jurnal DINAMIKA Vol. 6 No. 2 – Desember 2020 | ISSN:2460-3643

PENGARUH PROMOTION, PRICE DAN NETWORK AVAILABILITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN WIFI

PADA TELKOM INDIHOME METRO

Suryadi1, Rizqi Wahyu Saputra2

123Universitas Muhammadiyah Metro, Kota Metro, Lampung Email : suryadi umm26@yahoo.co.id

Abstrak

Perusahaan Telkom Metro Lampung harus mampu memahami strategi promosi pemasaran yang efektif dan efesien agar pelanggan tetap loyal pada produk-produk yang ditawar terutama produk baru yang sedang diluncurkan oleh PT Telkom yaitu Indihome, tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh promosi, harga, ketersediaan jaringan pada keputusan pembelian wifi produk Telkom, penelitian ini mengguna metode kualitatif.

Hasil penelitian ini diantaranya adalah promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Price berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam penelitian ini. Network availability berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian serta promotion, price dan network availibty secara bersama-sama berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Jika Wifi Telkom Indihome Metro melakukan peningkatan terhadap promotion, price dan network availability maka akan meningkatkan minat beli dan akan meningkat pula jumlah konsumen pada Wifi Telkom Indihome Metro.

Kata Kunci: promosi, harga dan ketersediaan jaringan

I. PENDAHULUAN

Pada era globaliasi sekarang ini, telekomunikasi memegang peranan Yang sangat penting dan strategis dalam kehidupan manusia, melalui teknologi komunikasi manusia dapat saling tukar menukar informasi dari jarak jauh dengan waktu yang relative cepat dan efisien.

Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan sadar akan pentingnya mendapatkan informasi membuat banyak orang tertarik untuk menggunakan internet sebagai alternative untuk dapat mengakses informasi melakukan aktivitas

komunikasi dengan menggunakan internet.

Banyaknya provider penyedia jasa telekomunikasi yang persaingannya semakin ketat untuk perkembangan sekarang ini yang membuat PT Telkom melakukan inovasi untuk mengeluarkan promosi sebuah produk terbaru dimana PT Telkom merupakan salah satu perusahaan BUMN yang menyediakan berbagai fasilitas komunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sektor telekomunikasi menyediakan layanan yang beragam (multi service)

(2)

155 Jurnal DINAMIKA Vol. 6 No. 2 – Desember 2020 | ISSN:2460-3643

bagi pelanngannya yaitu (telepon), data (internet) dan gambar (IP-TV) dalam satu jaringan akses atau dikenal dengan layanan triple-play.IndiHome merupakan layanan Triple Play dari telkom yang terdiri dari internet on Fiber atau High Speed Internet, Phone (Telepon Rumah), dan IPTV (UseeTV Cable), Indihome merupakan produk baru dari PT Telkom yang dikeluarkan pada awal tahun 2015.

Indihome merupakan produk bundling sehingga harga yang ditawarkan kepada pelanggan juga harga paket yang sesuai kebutuhan paket yang di gunakan oleh pelanggan. Disisi lain untuk pelayanan jaringan fiber optic ini belum semua wilayah di Lampung terlayani sedangkan juga sebagian masyarakat berminat untuk berlangganan indihome.

Hal ini lah yang perlu di perhatikan oleh pihak Telkom Metro Lampung apabila dalam penyaluran indihome tidak bisa maksimal maka untuk meningkatkan pengguna indihome juga belum berjalan sesuai target yang direncanakan.

Dalam penggunaan indihome untuk pelanggan baru yang ingin berlangganan internet, mau tak mau juga harus berlangganan telepon rumah dan tv kabel UseeTV. jadi pelanggan harus sekaligus berlangganan 3 paket tidak bisa hanya internet saja sedangkan provider lain mempunyai layanan internet saja.

Otomatis biaya berlangganan yang dikeluarkan oleh pelanggan juga menjadi lebih mahal, karena ada biaya tambahan tersebut. Tentunya ragam paket berlangganan yang tersedia di Telkom tersebut perlu disosialisasikan kepada seluruh masyarakat supaya masyarakat mengetahui paket langganan dan jenis paket yang ditawarkan oleh Telkom sehingga akan mampu membantu masyarakat memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan mereka sosialiasi ini bisa berupa mengadakan event- event menarik dimasyarakat serta promosi di media sosial karena promosi sebelumnya hanya dari pintu ke pintu (door to door).

Tujuan Promosi ini merupakan proses bagi anggota masyarakat untuk mengenalkan program yang dilakukan secara terus menerus dengan harapan bisa diketahui masyarakat lain.

Indihome merupakan produk baru yang diluncurkan oleh PT Telkom merupakan tantangan bagi Telkom untuk memilih strategi marketing yang tepat sehingga mampu meningkatkan pemahaman produk tersebut ke pelanggan, meningkatkan penetrasi kepasar, dan mampu memenangkan persaingan di bisnis layanan multi service.

Dalam sebuah perusahaan untuk mencapai kesuksesan harus mampu

(3)

156 Jurnal DINAMIKA Vol. 6 No. 2 – Desember 2020 | ISSN:2460-3643

melakukan kegiatan promosi, kegiatan ini sangat menunjang keberhasilan perusahaan. Fungsi utama perusahaan adalah melakukan strategi promosi, strategi promosi adalah rencana untuk mengenalkan sebuah produk agar dikenal oleh masyarakat luas.

Dan memberikan jaringan yang menyeluruh supaya bisa dinikmati oleh masyarakat luas mengingat jaringan yang saat ini belum tersalurkan kepada konsumen yang benar-benar membutuhkan, jaringan yang ada sekarang didirikan hanya dengan spekulasi semata tanpa adanya riset dilapangan atau tidak berorientasi pada pelanggan, dan tidak fokus kepada ke pelanggan yang benar-benar membutuhkan.

II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Promosi (Promotion)

Menurut pendapat Swastha dan Irawan (2005), pengertian promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah untuk mengarahkan seorang atau organisasi terhadap tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Sedangkan menurut Gitosudarmo (2000) merupakan kegiatan yang ditunjukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Selanjutnya menurut Kotler (2005) bawah promosi merupakan bagian dari proses strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar dengan menggunakan komposisi bauran promosi “promotional mix”

2. Harga (Price)

Dalam menentukan harga, manajemen harus menentukan harga dasar yang tepat bagi produknya.

Manajemen harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkut, dan pelbagai variabel yang bersangkut paut dengan harga. Harga adalah nilai tukar suatu produk yang dinyatakan dalam satuan moneter. (Gugup Kismono, 2011).

Tujuan penetapan harga:

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, merebut pangsa pasar, mengejar keuntungan, mendapatkan return on investmen (ROI) atau pengembalian modal, mempertahankan status quo. (Gugup kismono 2011).

Menurut pendapat Basu Swastha (2010), harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009), harga

(4)

157 Jurnal DINAMIKA Vol. 6 No. 2 – Desember 2020 | ISSN:2460-3643

adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu.

3. Ketersediaan jaringan (Network Avaibility)

Menurut Lia Kuswayatno (2000), jaringan adalah sekelompok computer yang terdiri atas dua buah unit computer atau lebih yang saling terhubung dan dapat saling menukar (sharing) dan berbagi program maupun data satu sama lain. Menurut pendapat Yudianto, M.

Jafar Noor. (2007) Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban web). Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi

jaringan komputer. Internet memiliki berbagai macam jaringan yang disesuaikan dengan teknologi yang sedang digunakan. Karena pada dasarnya setiap pengguna internet memiliki kecepatan internet yang berbeda-beda.

Indikator kualitas jaringan adalah kecepatan internet, jangkauan terluas hingga pelosok kota, dan jangkauan terkuat.

Penyaluran sebuah jaringan sebagai distribusi pemasaran adalah bagaimana produk yang akan kita pasarkan itu bisa dinikmati oleh konsumen, keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap bagi jasa bagi para pelanggan potensial, keputusan tersebut meliputi lokasi fisik dimana jaringan harus didirikan. Penentuan lokasi jaringan beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan agar konsumen menjangkau lokasi jaringan yang ada.

4. Keputusan Pembelian

Pengertian Keputusan Membeli Untuk mendapat gambaran mengenai keputusan membeli, berikut ini akan dikemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut para ahli.

Menurut Kotler (2009) keputusan membeli yaitu: “beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu

(5)

158 Jurnal DINAMIKA Vol. 6 No. 2 – Desember 2020 | ISSN:2460-3643

produk”. Pengambilan keputusan membeli adalah proses pengenalan masalah (problem recognition), pencarian informasi, evaluasi (penilaian) dan seleksi dari alternatif produk, seleksi saluran distribusi dan pelaksanaan keputusan terhadap produk yang akan digunakan atau dibeli oleh konsumen (Munandar, 2001).

Menurut Setiadi (2010) bahwa perilaku membeli mengandung makna yakni kegiatan- kegiatan individu secara langsung terlibat dalam pertukaran uang dengan barang dan jasa serta dalam proses pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan tersebut. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk selalu melibatkan aktivitas secara fisik (berupa kegiatan langsung konsumen melalui tahapan- tahapan proses pengambilan keputusan pembelian) dan aktivitas secara mental (yakni saat konsumen menilai produk sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh individu).

5. Kerangka Konseptual

Promotion

Price

Network Availability

Keputusan Pembelian

Gambar 1. Konseptual Penelitian

Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

H1: Promotion berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk wifi telkom indihome

H2: Price berpengaruh signifikan keputusan pembelian pada produk telkom indihome.

H3: Network Availability berpengaruh dan signifikan terhadap pembelian produk telkom indihome

H4: Promotion, Price, Network Availability berpengaruh dan signifikan terhadap minat beli produk telkom indihome.

III. METODOLOGI

Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif, karena variabel- variabel ini diukur (dengan menggunakan instrument penelitian) untuk merperoleh data dari sejumlah responden, dan data yang berbentuk angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. Menurut Juliansyah Noor (2011). Jenis penelitian kualitatif merupakan suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden.

Penelitian kualitatif merupakan riset yang

(6)

159 Jurnal DINAMIKA Vol. 6 No. 2 – Desember 2020 | ISSN:2460-3643

bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Menurut Juliansyah Noor (2011).

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini penulis mengunakan populasi pada perusahan BUMN PT. Telkom Indihome Metro adalah semua konsumen yang berkunjung di perusahaan tersebut.

2. Sampel

Penelitian ini menggunakan sampel dari suatu populasi konsumen yang berkunjung ke PT. Telkom Metro.

Dalam pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik Accidental

Sampling supaya memperoleh sampel representatif. Menurut Sugiyono (2015) Accidental Sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel.

Dalam penelitian menggunakan sampel sebanyak 96 responden. Dilakukan pengujian model persamaan dan uji hipotesis (Statistical Product Service Solution-SPSS).

1. Hasil Penelitian 1. Uji model Persamaan

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) -2.974 3.587 -.829 .409

PROMOTION 1.147 .108 .991 10.660 .000

PRICE -.083 .034 .063 -2.437 .017

NETWORK_AVAILI

BTY 1.028 .108 .824 10.261 .795

. a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN Berdasarkan hasil pengolahan

data pada Tabel diatas dapat dirumuskan model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y= -2,974 + 1,147X1 + -0,083X2 + 1,028X3

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta (α) = -2,974 Ini

menunjukkan tingkat konstanta, dimana jika price dan network availibty adalah 0, maka keputusan pembelian pada wifi telkom indihome metro sebesar -2,974

b. Koefisien β1 (X1) variabel promotion = 1,114. Hal ini berarti setiap kenaikan variabel promotion sebesar 1 persen maka akan mengakibatkan kenaikan variabel terkait

(7)

160 Jurnal DINAMIKA Vol. 6 No. 2 – Desember 2020 | ISSN:2460-3643

(variabel keputusan pembelian) sebesar 111,4 persen, hal ini diasumsikan variabel tersebut berstatus konstan.

c. Koefisien β2 (X2) variabel harga = -0.083. Hal ini berarti setiap kenaikan variabel harga sebesar 1 persen maka akan mengakibatkan kenaikan variabel terkait (variabel keputusan pembelian) sebesar - 8,3 persen, hal ini diasumsikan variabel tersebut berstatus konstan.

d. Koefisien β3 (X3) variabel independen = 1,028. Hal ini berarti setiap kenaikan variabel harga sebesar 1 persen maka akan mengakibatkan kenaikan variabel terkait (variabel keputusan pembelian) sebesar 102,8 persen, hal ini diasumsikan variabel tersebut status konstan.

2. Uji Parsial (Uji-t)

Berdasarkan hasil uji hipotesis uji t

adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Hasil Uji Parsial (Uji-t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) -2.974 3.587 -.829 .409

PROMOTION 1.147 .108 .991 10.660 .000

PRICE -.083 .034 .063 -2.437 .017

NETWORK_AVAILI

BTY 1.028 .108 .824 10.261 .795

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN Berdasarkan tabel diatas dapat

diintepretasikan bahwa : a. Promotion X1

Variabel promotion memiliki nilai thitung sebesar 10,660 sedangkan nilai ttabel 1,984. Dengan demikian nilai thitung=10.660 > ttabel 1,984 dapat diartikan promotion berpengaruh positif pada keputusan pembelian dan tingkat nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05 dapat diartikan bahwa promotion terdapat berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian. Hal ini dapat disimpulkan bahwa promotion terdapat berpengaruh positif dan signifikan pada keputusan pembelian

b. Price X2

Variabel price memiliki nilai thitung sebesar -2,437 sedangkan nilai ttabel 1,984. Dengan demikian nilai thitung = -2,437 < ttabel = 1,984 dapat diartikan price berpengaruh negatif pada keputusan pembelian dan tingkat nilai signifikansi sebesar 0,017 < 0,05 dapat diartikan bahwa price terdapat berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian. Hal ini dapat disimpulkan bahwa promotion terdapat berpengaruh negatif dan signifikan pada keputusan pembelian.

c. Network Availability X3

Variabel Network Availability memiliki nilai thitung sebesar 10,261 sedangkan nilai ttabel 1,984. Dengan demikian nilai thitung (10,261) > ttabel

(8)

161 Jurnal DINAMIKA Vol. 6 No. 2 – Desember 2020 | ISSN:2460-3643

(1,984) dengan demikian variabel tersebut berpengaruh posiitf dan nilai signifikansi sebesar 0,795< nilai probabilitas sebesar 0,05 dapat diartiakn bawah variabel tersebut berpengaruh signifikan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Network Availability berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada wifi telkom indihome metro.

3. Uji - F

Uji hipotesis F (uji bersama-sama) menunjukkan apakah semua variabel

independen mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusannya dengan tingkat signifikansi (α) = 0,05 adalah dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. apabila Ftabel > Fhitung, maka variabel independen memberikan pengaruh pada variabel dependen, hasil uji F dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 3 Hasil Uji F ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 9880.612 3 3293.537 468.526 .000a

Residual 646.721 92 7.030

Total 10527.333 95

• Predictors: (Constant), NENTWORK_AVAILABILITY, PRICE, PROMOTION

• Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELAIAN Berdasarkan tabel 4.3 dapat

diintepretasikan bahwa variabel promotion, price, network availability adalah nilai Fhitung = 468.526 > Ftabel

= 2,70 jadi hasil uji tersebut secara bersama-sama memberikan pengaruh positif dan nilai signifikan sebesar 0,000 sedangkan nilai probabilitas 0,05, maka dapat diartikan variabel tersebut memberikan pengaruh signifikan pada keputusan pembelian pada wifi telkom indihome metro. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen memberikan pengaruh positif dan signifikan.

4. R2 Diterminasi

Koefisien determinasi sering diartikan sebaga seberapa besar kemampuan semua variaribel independen dalam menjelaskan varians dari variabel dependennya. Berdasarkan uji determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 5. Hasil Uji R2 Diterminasi Model Summarya

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .969a .939 .937 2.651

(9)

162 Jurnal DINAMIKA Vol. 6 No. 2 – Desember 2020 | ISSN:2460-3643

a. Predictors: (Constant), NETWORK_AVAILABILITY, PRICE, ROMOTION Berdasarkan Tabel diatas dapat

diintepretasikan bahwa koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,937 atau 93,7% Adjusted R Square berkisaran pada angka 1-0, dengan catatan semakin besar angka Adjusted R Square maka akan semakin kuat hubungan dari kedua variabel dalam model regresi.

1. R Square sebesar 0,939 berarti 93,9% variabel promotion, price dan network availability dapat dijelaskan oleh variabel keputusan pembelian.

Sedangkan 6,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutkan sertakan dalam penelitian ini.

2. Adjusted R Square sebesar 0,937 berarti 93,7% variabel promotion, price dan network availability dapat dijelaskan oleh variabel keputusan pembelian. Sedangkan 6,3%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutkan sertakan dalam penelitian ini.

3. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimate sebesar 2,651. Semakin kecil nilai Standard Error of Estimate berarti model semakin baik.

IV. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan secara keseluruhan, maka dapat dimaknai dan dibahas sehingga memberikan informasi secara objektif sebagai berikut:

1. Terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan Promotion Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa promotion memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh promotion akan meningkatkan krputusan pembelian dan akan meningkat pula jumlah konsumen pada WIFI TELKOM INDIHOME METRO.

2. Terdapat Pengaruh Negatif dan Signifikan Price terhadap Keputusan Pembelian.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa price memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa kecilnya pengaruh price tidak akan meningkatkan keputusan pembelian dan tidak akan meningkat pula jumlah konsumen pada WIFI

(10)

163 Jurnal DINAMIKA Vol. 6 No. 2 – Desember 2020 | ISSN:2460-3643

TELKOM INDIHOME METRO.

3. Terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan Network Availibty terhadap Keputusan Pembelian.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa network availabilty memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh network availibty akan meningkatkan keputusan pembelian dan akan meningkat pula jumlah konsumen pada WIFI TELKOM INDIHOME METRO.

4. Terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan Promotion, Price dan Network Availibty terhadap Keputusan Pembelian.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa promotion, price dan network availability memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh promotion, price dan network availability akan meningkatkan keputusan pembelian dan akan meningkatan pula jumlah konsumen pada WIFI TELKOM INDIHOME METRO.

V. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis pembahasan variabel promotion, price dan network availibty terhadap keputusan pembelian Wifi Telkom Indihome Metro maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Wifi Telkom Indihome Metro.

2. Price berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam penelitian ini.

Jika Wifi Telkom Indihome Metro melakukan peningkatan terhadap faktor tersebut maka tidak akan menaikan keputusan pembelian pada Wifi Telkom Indihome Metro.

3. network availability berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Jika Wifi Telkom Indihome Metro melakukan peningkatan terhadap jaringan dan membuat jaringan baru di setiap daerah maka akan meningkatkan keputusan pembelian Wifi Telkom Indihome Metro.

4. Promotion, price dan network availibty secara bersama-sama berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Jika Wifi Telkom Indihome Metro melakukan

(11)

164 Jurnal DINAMIKA Vol. 6 No. 2 – Desember 2020 | ISSN:2460-3643

peningkatan terhadap promotion, price dan network availibty maka akan meningkatkan minat beli dan akan meningkat pula jumlah konsumen pada Wifi Telkom Indihome Metro.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan maka dapat disarankan sebagai berikut:

1. Kandatel Telkom Metro sebaiknya agar meningkatkan promosi baik berupa online, media sosial maupun dengan membagikan brosur (door to door) kepada masyarakat.

Menyelenggarakan event online maupun terbuka seperti tournament game online dan mengadakan giveaway untuk pelanggan baru maupun pelanggan lama.

2. Kandatel Telkom Metro sebaiknya lebih menyesuaikan dengan harga pesaing mengingat produk provider wifi yang ada dimetro bukan hanya indihome sehingga agar mengeluarkan harga paket internet yang sesuai dengan masyarakat bagi pelajar maupun masyarakat umum.

3. Kandatel Telkom Metro

Sebaiknya menambah dan memperluas jaringan infrastruktur di setiap daerah di desa-desa sehingga konsumen yang ingin berlangganan indihome bias terealisasikan dengan cara survey ke lokasi mana saja yang peminatnya lebih banyak untuk pemasangan wifi Telkom indihome metro.

4. Penelitian ini masih terdapat kelemahan karena masih menggunakan data yang kecil dan selanjutnya agar dapat menggunakan responden lebih banyak lagi atau lebih dari 2 obyek dan variabel intervening.

DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha & Irawan. (2005).

Manajemen Pemasaran Modern.

Liberty, Yogyakarta.

Basu, Swastha. (2010). Manajemen Pemasaran: Analisa dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta. BPFE UGM

Gitosudarmo, Indriyo. (2000).

Manajemen Pemasaran. BPFE.

Yogyakarta.

Kismono, Gugup. (2011). Bisnis Pengantar, Edisi Kedua.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Kotler dan Keller. (2009). Manajemen Pemsaran. Jilid I. Edisi ke Tiga belas, Terjemahan Bob Sabran, MM . Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip (2000). Prinsip – Prinsip Pemasaran Manajemen, Jakarta : Prenhalindo.

(12)

165 Jurnal DINAMIKA Vol. 6 No. 2 – Desember 2020 | ISSN:2460-3643

Kotler, Philip. (2005) Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid Kedua, PT Indeks Gramedia.

Jakarta.

Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran (Marketing Management) (Edisi 13). U.S.A : Pearson Prentice Hall.

Kuswayatno, Lia. (2006). Mahir dan Terampil Berkomputer. Jakarta : Penerbit Grafindo Media Pratama.

Munandar, A. S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia.

Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.

Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana.

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods).

Bandung: Alfabeta

Yudianto, M. Jafar Noor. 2007. Diakses tanggal 2 November 2014, dari website Ilmu Komputer http://www.unej.ac.id/files/pdf2/I lmu-komputer-Jaringan-

Komputer-Dan- Pengertiannya.pdf.

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Berganda  Coefficients a Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  t  Sig
Tabel 2 Hasil Uji Parsial (Uji-t)  Coefficients a Model  Unstandardized  Coefficients  Standardized Coefficients  T  Sig

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur pelaksanaan perlindungan pembebasan tanah dan permukiman kembali terdiri dari beberapa kegiatan utama yang meliputi: penypisan awal dari usulan kegiatan untuk melihat apakah

Dalam hal ini simulasi dilakukan dengan mengacu pada data atau kapasitas MBE yang dikehendaki yaitu 300 keV/20 mA, sehingga pada akhirnya akan diperoleh hasil- hasil perhitungan

Strategi pemasaran yang efektif dan tepat akan menarik keinginan pelanggan untuk menggunakan produk IndiHome maka strategi pemasaran perusahaan telah berhasil namun

Metode ini dipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari

Sistem ini juga mengacu pada skala bobot yang dimiliki oleh setiap wisatawan dalam memilih obyek dan juga nilai profile dari setiap obyek yaitu faktor biaya,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata

Sedangkan penanda tanganan Ijazah tersebut oleh dua pejabat yang berwenang pada STAIN Pontianak terkadang pejabat sedang keluar kota yang satu ada, yang satu tidak

Pengamatan intensitas kelayuan daun (IKD) yang dilakukan terhadap 30 progeni F1 hasil persilangan klon BPM 1 dengan RRIM 600 menunjukkan bahwa setiap progeni