• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

(DISHUTBUN)

Jl. Argulobang No 19 Baciro Yogyakarta 55225, Telp. (0274) 588518  

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA  DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 

PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 

Nomor : 027/2576 Tanggal : 8 April 2011

Untuk:

Pengadaan Barang, Jasa Konstruksi, Jasa Lainnya dan Jasa Konsultansi

Tahun Anggaran 2011

(2)

I. PENDAHULUAN  A. Latar Belakang 

Kegiatan  untuk  memperoleh  barang/jasa  oleh  Satuan  Kerja  Perangkat  Daerah  Dinas  Kehutanan  dan  Perkebunan  Provinsi  DIY  yang  prosesnya  dimulai  dari  perencanaan  kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan memperoleh Barang/Jasa  

B. Maksud dan Tujuan 

Penyusunan  Rencana  Umum  Pengadaan  Barang  dan  Jasa  dimaksudkan  untuk  mengatur  pelaksanaan  pengadaan  barang/jasa    di  Dinas  Kehutanan  dan  Perkebunan  Provinsi  DIY  sebagian  atau  seluruhnya  dibiayai dari APBN ataupun APBD  

Adapun  tujuannya  adalah  untuk  mendapatkan  penyedia/pemasok  yang  mampu  menyediakan barang , pekerjaan konstruksi,  Jasa lain dan jasa konsultasi sesuai spesifikasi  yang ditetapkan 

C. Dasar 

1. Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945  

2. Undang  Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara  

3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi   4. Peraturan  Pemerintah  No.  6  Tahun  2006  tentang  Pengelolaan  Barang  Milik 

Negara/Daerah  

5. Peraturan lain yang terkait dengan Perpres 54 Tahun 2010   

 

(3)

II. PRINSIP 

Prinsip yang digunakan dalam Pengadaan Barang dan Jasa adalah :  a. Efisien   

Pengadaan  Barang    dan  Jasa  harus  diusahakan  dgn  menggunakan dana  dan  daya  yg  minimum   untuk  mencapai  kualitas  dan  sasaran dalam  waktu  yg  ditetapkan  atau  menggunakan  dana  yang  telah  ditetapkan  untuk  mencapai  hasil  dan  sasaran  dengan  kualitas yang maksimum. 

b. Efektif  

Pengadaan  Barang    dan  Jasa  harus  sesuai  dengan  kebutuhan  dan  sasaran  yang  telah  ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar‐besarnya. 

c. Transparan   

Semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang  dan Jasa bersifat jelas dan  dapat  diketahui  secara  luas  oleh  Penyedia  Barang/Jasa  yang  berminat  serta  oleh  masyarakat pada umumnya. 

d. Terbuka  

Pengadaan  Barang    dan  Jasa  dapat  diikuti  oleh  semua  Penyedia  Barang/Jasa  yang  memenuhi persyaratan/ kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas. 

e. Bersaing  

Pengadaan  Barang    dan  Jasa  harus  dilakukan  melalui  persaingan  yang  sehat  diantara  sebanyak  mungkin  Penyedia  Barang/Jasa  yang  setara  dan  memenuhi  persyaratan,  sehingga  dapat  diperoleh  Barang/Jasa  yang  ditawarkan  secara  kompetitif  dan  tidak  ada 

(4)

intervensi  yang  mengganggu  terciptanya  mekanisme  pasar  dalam  Pengadaan  Barang/Jasa. 

f. adil/tidak diskriminatif  

Memberikan  perlakuan  yang  sama  bagi  semua  calon  penyedia  barang/jasa  dan  tidak  mengarah  untuk  memberi  keuntungan  kepada  pihak  tertentu,  dengan  tetap  memperhatikan kepentingan nasional 

g. Akuntabel  

Pengadaan  Barang    dan  Jasa  harus  sesuai  dengan  aturan  dan  ketentuan  yang  terkait  dengan pengadaan barang/jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan. 

                         

(5)

III. ETIKA 

Etika yang harus diperhatikan pada proses pengadaan barang dan Jasa adalah :  a. Menghindari penyalahgunaan wewenang 

b. Tidak menerima menawarkan atau menjanjikan  c. Tertib dan bertanggung jawab 

d. Profesional, mandiri dan jujur  e. Tidak saling mempengaruhi  f. Menerima dan tanggungjawab  g. Menghindar dari conflict of interest 

h. Mencegah pemborosan   

                   

(6)

IV. SYARAT PENYEDIA BARANG/JASA 

Syarat‐syarat yang harus diperhatikan bagi penyedia barang dan jasa adalah: 

a. memenuhi  ketentuan  peraturan  perundang‐undangan  untuk  menjalankan  kegiatan/usaha; 

b. memiliki  keahlian,  pengalaman,  kemampuan  teknis  dan  manajerial  untuk  menyediakan Barang/Jasa; 

c. memperoleh  paling  kurang  pekerjaan  sebagai  Penyedia  Barang/Jasa  dalam  kurun  waktu  4  tahun  terakhir  baik  dilingkungan  pemerintah  maupun  swasta,  termasuk  pengalaman subkontrak; kecuali bagi Penyedia Barang/Jasa yang baru berdiri kurang  dari 3 (tiga) tahun;   

d. ketentuan  sebagaimana  dimaksud  pada  huruf  c,  dikecualikan  bagi  Penyedia  Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun; 

e. memiliki  sumber  daya  manusia,  modal,  peralatan  dan  fasilitas  lain  yang  diperlukan  dalam Pengadaan Barang/Jasa; 

f. dalam  hal  Penyedia  Barang/Jasa  akan  melakukan  kemitraan,  Penyedia  Barang/Jasa  harus mempunyai perjanjian kerja sama operasi/kemitraan yang memuat persentase  kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut; 

g. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha  Kecil  dan  koperasi  kecil  serta  kemampuan  pada  subbidang  pekerjaan  yang  sesuai  untuk usaha non‐kecil; 

(7)

h. memiliki  Kemampuan  Dasar  (KD)  untuk  usaha  non‐kecil,  kecuali  untuk  Pengadaan  Barang dan Jasa Konsultansi; 

i. khusus  untuk  Pengadaan  Pekerjaan  Konstruksi  dan  Jasa  Lainnya,  harus  memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP) sebagai berikut: 

SKP = KP – P 

KP = nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan: 

a) untuk Usaha Kecil, KP ditentukan sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan; dan  b) untuk usaha non kecil, KP ditentukan sebanyak 6   (enam)  atau 1,2 N. 

P  = jumlah paket yang sedang dikerjakan. 

N  = jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat           bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir. 

j. tidak  dalam  pengawasan  pengadilan,  tidak  pailit,  kegiatan  usahanya  tidak  sedang  dihentikan  dan/atau  direksi  yang  bertindak  untuk  dan  atas  nama  perusahaan  tidak  sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang  ditandatangani Penyedia Barang/Jasa; 

k. Memiliki  NPWP  dan  sudah  memenuhi  kewajiban  perpajakan  tahun  terahir  (SPT  PPh  Tahun terakhir dan SSP PPh 3 bulan terakhir). 

l. Memiliki SDM, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan. 

m. Tidak masuk dalam daftar hitam. 

n. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman.  

o. Menandatangani Pakta Integritas 

(8)

V. KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG DAN JASA 

A. Kebijakan Umum 

Kebijakan umum yang dilakukan dalam Pengadaan Barang dan Jasa adalah :  1. Meningkatkan penggunaan produksi Dalam Negeri  

- memaksimalkan penggunaan produksi Dalam Negeri  - pengunaan SNI dalam spesifikasi teknis  

- preferensi harga untuk produksi Dalam Negeri  2. Peningkatan  peran UMKM dan kelompok masyarakat   3. Paket pekerjaan s.d.  2,5 miliar untuk usaha kecil  

4. Perhatian terhadap aspek Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pelestarian 

5. Peningkatan penggunaan teknologi informai dan transaksi elektronik ( e‐Procurement   lebih  cepat,  murah,  bebas  premanisme/mafia  dan  WAJIB  untuk  seluruh    pengadaan  barang dan jasa tahun 2011 kecuali jasa konsultansi) 

6. Menyederhanakan  ketentuan  dan  tata  cara  (    cukup  surat  pernyataan    sertifikat  badan usaha tidak diperlukan ) 

7. Profesionalisme  para  pihak  dengan  adanya    sertifikat  bagi  pejabat    pengadaan/ 

panitia/PPK  

8. Meningkatkan pajak dengan cara   mempunyai NPWP, melampirkan bukti dan laporan  pembayaran pajak  

9. Mengharuskan pengumuman secara terbuka dan   mengumumkan di surat kabar  sampai dengan berakhirnya kontrak dan website (www.inaproc.go.id) 

(9)

B. Kebijakan Penyusunan dan Penetapan Rencana Penganggaran; 

Penyusunan  dan  penetapan  rencana  penganggaran  pengadaan  barang/jasa    yang  diperlukan untuk proses pengadaan, terdiri atas: 

1. biaya barang/jasa itu sendiri,  

2. biaya pendukung (a.l. biaya pemasangan, biaya pengangkutan, biaya pelatihan) 

3. Biaya  administrasi  (a.l.  biaya  pengumuman;  honorarium  pejabat  pelaksana  pengadaan; biaya survei lapangan/pasar; biaya penggandaan; dan biaya lainnya yang  diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa, antara lain: biaya  pendapat ahli hukum kontrak, biaya uji coba. 

C. Kebijakan Pemaketan Pekerjaan 

Pemaketan  wajib  memaksimalkan  penggunaan  produksi  dalam  negeri  dan  perluasan  kesempatan  bagi  Usaha  Kecil,  dilarang  menyatukan  atau  memusatkan,  dilarang  menentukan kriteria yang diskriminatif, dsb 

D. Kebijakan Cara Pengadaan  

1. Pelelangan umum 

Pelelangan  umum  adalah  metode  pemilihan  Penyedia  Barang/Pekerjaan  Konstruksi/Jasa  Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan  Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi syarat. 

Hal‐hal yang harus diperhatikan dalam pelelangan umum adalah : 

(10)

• Pada  prinsipnya  pengadaan  barang/konstruksi/jasa  lainnya  dilakukan  melalui  pelelangan umum 

• Diumumkan di Website 

• Yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mendaftar 

• Untuk menciptakan persaingan sehat 

• Dilarang negosiasi teknis dan harga 

2. Penunjukan Langsung 

Penunjukan  Langsung  adalah  metode  pemilihan  Penyedia  Barang/Jasa  dengan  cara  menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa, dilakukan negosiasi teknis dan harga,  prakualifikasi. 

Kriteria : 

• Keadaan tertentu: Darurat yang tidak bisa ditunda, bencana, hankamtibmas; penyiapan  konferensi yang mendadak; Kegiatan hankam/tibmas ditetapkan Menhankam/Kapolri 

• Keadaan khusus : Tarif resmi/tarif khusus mobil/tarif terbuka seperti hotel/ruang rapat; 

lanjutan  sewa/kantor/bangunan  1  kesatuan;    Pekerjaan  yang  kompleks  hanya  satu  penyedia  jasa  mampu;  Pekerjaan  yang  hanya  dapat  dilakukan  pemegang  hak  paten; 

distribusi obat/alat kesehatan;  

• Prakualifikasi   

   

(11)

3. Pengadaan Langsung 

Pengadaan  Langsung    adalah  Pengadaan  Barang/Jasa  langsung  kepada  Penyedia  Barang/Jasa,  tanpa  melalui  Pelelangan/Seleksi/Penunjukan  Langsung.  Pengadaan  berdasarkan harga yang berlaku di pasar, dIlakukan oleh Pejabat Pengadaan dan dilakukan  negosiasi teknis dan harga secara bersaing serta dIlarang memecah paket 

Kriteria : 

• Pekerjaan dengan nilai ≤ 100 juta rupiah untuk pengadaan barang/jasa lainnya,  

• Pekerjaan dengan nilai ≤ 50 juta rupiah untuk jasa konsultansi   

• Kebutuhan operasional, Teknologi sederhana, Resiko kecil,  

• Dilaksanakan UKM/Koperasi/perseorangan  4. Pemilihan Langsung  

Pemilihan  langsung  adalah  metode  pemilihan  Penyedia  Pekerjaan  Konstruksi  untuk  pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).  

Hal‐hal yang harus diperhatikan dalam Pemilihan langsung adalah : 

• Diumumkan di Website 

• Yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mendaftar 

• Untuk menciptakan persaingan sehat 

• DIlarang negosiasi teknis dan harga  Kriteria : 

• Pekerjaan dengan nilai ≤ Rp 200 juta  

• Pasca kualifikasi 

(12)

E. Kebijakan Penyusunan Kerangka Acuan Kerja 

Penyusunan  Kerangka  Acuan  Kerja  yang  mendukung  pelaksanaan  kegiatan/pekerjaan  yang  sekurang‐kurangnya memuat: 

1.  Uraian  kegiatan  yang  akan  dilaksanakan  meliputi  latar  belakang,  maksud  dan  tujuan,  lokasi kegiatan, sumber pendanaan, serta jumlah tenaga yang diperlukan; 

2.  Waktu  yang  diperlukan  dalam  melaksanakan  kegiatan/pekerjaan  tersebut  mulai  dari  pengumuman, rencana pengadaan sampai dengan penyerahan barang/jasa; 

3.  Spesifikasi teknis Barang/Jasa yang akan diadakan; dan 

4.  Besarnya  total  perkiraan  biaya  pekerjaan  termasuk  kewajiban  pajak  yang  harus  dibebankan pada kegiatan tersebut. 

                     

(13)

VI . ORGANISASI PENGADAAN 

A. Organisasi Pengadaan  

Organisasi Pengadaan Barang dan Jasa yang dilaksanakan terdiri dari :  1. PPK 

2. ULP/Pejabat Pengadaan; 

3. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan; dan  

4. Tim  lainnya  yang  diperlukan,  antara  lain:  tim  uji  coba,  panitia/pejabat  peneliti  pelaksanaan kontrak. 

B. Ketentuan Keanggotaan   

Anggota  Kelompok  Kerja  ULP/Pejabat  Pengadaan  paham  akan      pekerjaan  yang  akan  diadakan;      jenis  pekerjaan  tertentu  yang  menjadi  tugas  ybs;  dan    isi  dokumen,  metode  dan prosedur Pengadaan.  

1. Unsur Keanggotaan  

Unsur‐unsur keanggotaan Unit Layanan Pengadaan dan Pejabat Pengadaan terdiri dari :  a. Unit Layanan Pengadaan 

Perangkat  organisasi ULP yaitu: 

•   Kepala 

•   Sekretariat 

•   Staf Pendukung 

(14)

• Kelompok kerja: jumlah anggota GASAL minimal 3 orang dan dapat ditambah  sesuai  dengan kompleksitas pekerjaan 

• Kelompok kerja dapat dibantu oleh tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis  (aanwijzer) 

b. Pejabat Pengadaan 

Pejabat Pengadaan  ditetapkan 1 orang  

2. Hal Lain Yang Perlu Diperhatikan 

Anggota Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan harus : 

• Menandatangani “pakta integritas”  

• Memiliki integritas, disiplin dan tanggung jawab 

• Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Pejabat Yang Menetapkannya sebagai  anggota pokja ULP/pejabat pengadaan  

• Memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan   

                 

(15)

VII. RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA  Rencana Umum pengadaan barang dan Jasa disajikan sebagai berikut : 

No  Pekerjaan  Volume  Pagu Anggaran 

(Rp) 

Sistem  Pelaksanaan 

Lokasi 

Pekerjaan  Ket. 

 

Pembangunan Pintu Gerbang dan    Jalan Akses Masuk TAHURA 

 1 Paket   453,120,000  Pelelangan  Umum 

Gunung  Kidul 

 

Perencanaan Pembangunan Pintu  Gerbang dan Jalan Akses Masuk  TAHURA

 1 Paket     19,462,500  Pengadaan  Langsung 

Provinsi DIY 

Pengawasan Pembangunan Pintu  Gerbang dan Jalan Akses Masuk TAHURA 

 1 Paket     11,412,500  Pengadaan  Langsung 

Provinsi DIY   

Pengadaan Kendaraan Roda 4 (empat)  1 Unit   168,300,000  Penunjukan  Langsung 

Provinsi DIY   

Penyusunan Rancangan Pengelolaan  TAHURA  

 1 Paket     48,300,000  Pengadaan   Langsung 

Provinsi DIY   

Pengadaan Ajir dan Bronjong  1 Paket  13.395.000  Pengadaan  Langsung 

Gunung  Kidul 

 

Pengadaan Bibit Tanaman  1 Paket  479.209.050  Pelelangan  Umum 

Gunung  Kidul 

 

Pengadaan Pupuk Kandang dan Pupuk  NPK 

1 Paket  161.297.500  Pelelangan  Umum 

Gunung  Kidul,  Bantul,  Kulonprogo   

 

Pengadaan Peralatan Kantor                

a. Pengadaan Komputer 3 unit dan  Printer  1 unit 

1 Paket     24,769,150  Pengadaan  Langsung 

Provinsi DIY   

b. Pengadaan Wireless 1 unit dan  Megaphone 1 unit 

1 Paket     17,228,000  Pengadaan  Langsung   

Provinsi DIY   

10        

Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung  Kantor 

             

a. Penggantian Atap Ruang Penyuluh  1 Paket     15,000,000  Pengadaan  Langsung 

Provinsi DIY   

b. Pemeliharaan Bangunan Ruang  Kecambah 

1 Paket     37,500,000  Pengadaan  Langsung 

Provinsi DIY   

c. Penggantian plafon aula A   144 m2     35,000,000  Pengadaan  Langsung 

Provinsi DIY   

11  Pengadaan Sarana sistem database  1 Paket        35,000,000  Pengadaan  Langsung 

Provinsi DIY   

12  Pengadaan Bibit Kakao SE untuk Gernas  Kakao 

1 Paket  1,600,000,000  Pelelangan  Umum 

Provinsi DIY   

13  Pengadaan Pupuk dan Pestisida untuk  Gernas Kakao 

1 Paket  1,832,425,000  Pelelangan  Umum 

Provinsi DIY   

14    

 Pengadaan Pupuk dan pestisida untuk  pemeliharaan KIJP 

1 Paket    38,800,000  Pengadaan  Langsung 

Provinsi DIY   

15   Pengadaan Pupuk dan peralatan untuk  Demplot Mitigasi dan adaptasi  perubahan iklim  

1 Paket    19,200,000   Pengadaan  Langsung 

Provinsi DIY    

16  Pengadaan Frizer dan Handycam  1 Paket    10,500,000  Pengadaan  Langsung 

Provinsi DIY   

17  Pengadaan APPO dan Mesin Pemecah  1 Paket  100,000,000  Pengadaan  Langsung 

Provinsi DIY   

(16)

18  Pengendalian Hama Terpadu Komoditas  Perkebunan: 

a. Pengadaan Gunting Pangkas  Bertangkai untuk dahan   

50 buah  

14.850.000  

     

Pengadaan  Langsung 

     

Provinsi DIY    

 

19  Pengendalian OPT Tanaman 

Perkebunan Hama Tanaman Semusim  Komoditas Tebu: 

a. Pengadaan Musuh Alami / Agens  hayati Metarhizium sp) 

400 kg  16.000.000       

Pengadaan  Langsung 

     

Kab. Sleman   

20  Pengendalian OPT Tanaman 

Perkebunan Hama Tanaman Tahunan /  Pengendalian Hama Oryctes sp pada  tanaman Kelapa: 

a. Pengadaan Feromon   

b. Pengadaan Ember dan  Perlengkapannya 

c. Pengadaan Metarhizium sp 

500 Scht

250 bh

500 kg 

47.500.000

15.000.000

20.000.000         

Pengadaan  Langsung  Pengadaan  Langsung  Pengadaan  Langsung 

       

Kab. Sleman,  Kulonprogo,  Bantul 

 

21  Pemeliharaan Rutin/Berkala Gdeung  Kantor: 

a. Pemasangan Gorden Gedung Pilahan  210 m  

12.201.000     

Pengadaan  Langsung 

    Kantor  Pilahan 

 

 

Pengguna Anggaran/ 

Kuasa Pengguna Anggaran   

   

Ir. AKHMAD DAWAM  NIP 19570114 198403 1 003   

               

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi faktor penyebab anak putus sekolah di Kelurahan Kwala Bekala Kecmatan Medan Johor Kota Medan disebabkan oleh kurangnya minat

derajat dismenore sedang menjadi dismenore ringan setelah melakukan senam. Penelitian keterkaitan antara dismenore dengan status gizi sudah banyak.. Tubuh) yang kurang

Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data apabila tidak diketahui atau

[r]

bagian tumbuhan yang tugasnya menyerap air dari tanah adalah.. hewan yang dapat hidup di darat dan

Hasil penelitian : Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin dengan seksio sesaria yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 10 orang (33.3%), memiliki pengetahuan

Production Planning and Inventory Control : Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufacturing 21.. Gramedia Pustaka Utama

Bagi pengawas sekolah, disarankan untuk memberikan motivasi kepada kepala sekolah dan guru agar guru – guru tidak hanya aktif dalam mengajar saja namun guru –