• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Nuzlianni Kadariyah Nim: 1110025000046

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1435 H

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

Pengelolaan Perpustakaan Keliling Di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan

Penelitian ini membahas tentang pengelolaan perpustakaan keliling di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan layanan perpustakaan keliling, pemanfaatan layanan perpustakaan keliling dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala perpustakaan keliling. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yaitu wawancara yang digunakan untuk mengetahui pengelolaan perpustakaan keliling dan observasi dilakukan untuk melihat bagaimana pengelolaan perpustakaan keliling tersebut.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan layanan perpustakaan keling sudah memiliki kebijakan, program kerja bersifat jangka pendek, belum melakukan kerja sama dengan lembaga lain, tidak ada pemilihan petugas perpustakaan keliling, pengawasan perpustakaan keliling dilakukan oleh kepala kantor perpustakaan daerah, seksi pembinaan dan seksi layanan dan sistem informasi. Manfaat yang diperoleh masyarakat yaitu manfaat edukasi, informasi, rekreasi, promosi melalui fasilitas dan bahan pustaka yang disediakan layanan perpustakaan keliling. Untuk mengatasi kendala pihak perpustakaan keliling mengadakan perjanjian kunjungan dengan pihak sekolah, memberi bimbingan kepada pemustaka untuk tidak membawa koleksi keluar lingkungan perpustakaan keliling, mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah untuk mengatasi kendala cuaca dan mengembangkan koleksi layanan perpustakaan keliling.

Kata Kunci : Pengelolaan, Perpustakaan Keliling, Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta bimbinganNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Kuliah (Skripsi) ini dengan lancar dan tepat pada waktunya dengan judul

“PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI PERPUSTAKAAN

DAERAH TANGERANG SELATAN”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Pada proses penulisan skripsi ini banyak hambatan yang dihadapi penulis namun itu semua merupakan proses pembelajaran. Tersusunnya penulisan skripsi tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan dan dosen pembimbing dan Bapak Mukmin Suprayogi, MLIS, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis.

(8)

iii

5. Bapak Syahril selaku Petugas Perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan

6. Bapak Edy Maryanto selaku Kepala Sekolah SMA Pelita Bangsa 7. Seluruh staf Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yang telah

banyak membantu dan memberikan dukungan selama menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua orangtuaku Ayahanda dan Ibunda, kakakku Adiyat serta adikku Nandi, Niar dan Puteri terima kasih untuk setiap untaian doa, kasih sayang, perhatian, dukungan, semangat, dan motivasi yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tanpa dorongan dari kalian skripsi ini tidak akan pernah ada.

9. Alwi Rachmanto yang selalu menemani, memberikan semangat dan do’a untuk segera menyelesaikan skripsi ini

10. Sahabat – sahabat terbaikku, Dea, Husnul, Nenden, Nita, Fitri, Dita, Wida, Aaf, Dini, Novi, Anggun, Faris, Bayu dan IPI B terimakasih atas dukungan dan bantuannya.

11. Seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala kenangan yang telah menjadi bagian dalam perjuangan hidup kita, saat ini dan yang akan datang. Tetap jaga rasa kekeluargaan di Jurusan Ilmu Perpustakaan.

(9)

iv

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berusaha semampu dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki untuk menyusun penulisan skripsi dengan sebaik- baiknya. Oleh karena itu penulis mengharapkan partisipasi semua pihak untuk memberikan kontribusi baik kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya penulisan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan bagi pembacanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 27 Agustus 2014

Nuzlianni Kadariyah

(10)

v

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...5

D. Metode Penelitian ...6

E. Definisi Istilah ...9

F. Penelitian Sejenis...10

G. Sistematika Penulisan ...12

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Pengertian Perpustakaan Umum ...14

1. Tujuan Perpustakaan Umum ...16

2. Fungsi Perpustakaan Umum...17

(11)

vi

3. Jenis Layanan Perpustakaan Umum ...17

B. Pengertian Perpustakaan Keliling...18

1. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling ...19

2. Tujuan PerpustakaanKeliling ...21

3. Koleksi Perpustakaan Keliling...21

4. Kriteria Pemilihan Koleksi Perpustakaan Keliling...23

5. Layanan Perpustakaan Keliling...24

6. Sarana Perpustakaan Keliling...29

C. Pengelolaan Perpustakaan ...30

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN A. Perpustakaan Keliling Daerah Tangerang Selatan...35

B. Profil Kota Tangerang Selatan...37

C. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan...38

D. Visi dan Misi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan...38

E. Tujuan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan...39

F. Struktur Organisasi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan...40

G. Gedung dan Tata Ruang Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan..41

H. Fasilitas Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan...41

I. Layanan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan...42

J. Jadwal Layanan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan...43

K. Pemustaka Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan...44

(12)

vii

Tangerang Selatan ...46 B. Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Keliling ...53

C. Upaya yang dilakukan dalam Mengatasi Kendala yang dihadapi Perpustakaan Keliling...58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...62 B. Saran ...64 DAFTAR PUSTAKA ...66 LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYATHIDUP

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Transkrip Wawancara

2. Surat Permohonan Proposal Skripsi 3. Surat Tugas Menjadi Pembimbing 4. Surat Izin Penelitian

5. Surat Balasan Izin Penelitian 6. Surat Penguji Skripsi

7. Daftar Riwayat hidup

(14)

1 A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui Perpustakaan saat ini telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya. Hal tersebut telah ada sejak dulu dan terus berproses secara alamiah menuju kepada suatu kondisi dan tingkat perbaikan yang signifikan meskipun belum memuaskan semua pihak.

Pada prinsipnya Perpustakaan memiliki tiga kegiatan, yaitu pertama, mengumpulkan (to collect) semua informasi yang sesuai dengan bidang kegiatan, misi organisasi, dan masyarakat yang dilayaninya. Kedua, melestarikan (to preserve), memelihara, dan merawat seluruh koleksi perpustakaan, agar tetap dalam keadaan baik, utuh, layak pakai, dan tidak lekas rusak, baik karena pemakaian maupun karena usianya. Ketiga, menyediakan dan menyajikan informasi untuk siap dipergunakan dan diberdayakan (to make availlable) seluruh koleksi yang dihimpun di perpustakaan untuk dipergunakan pemakainya.1

Dari kegiatan-kegiatan tersebut perpustakaan terbagi dalam beberapa jenis perpustakaan, macam-macam jenis perpustakaan ini yang membedakan tiap fungsi dan tujuan dari perpustakaan tersebut, salah satu dari jenis

1Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta : Sagung Seto, 2006), h.1

(15)

2

perpustakaan adalah Perpustakaan Umum. Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang seluruh atau sebagian dananya disediakan oleh masyarakat dan penggunannya tidak terbatas pada kelompok orang tertentu.2 Di samping itu lokasi Perpustakaan Umum diupayakan cukup strategis dan mudah dicapai dengan kendaraan umum dari berbagai penjuru. Dengan berbagai kemudahan mendorong masyarakat untuk tertarik datang ke perpustakaan untuk memenuhi kebutuhannya dan memanfaatkannya secara mudah.

Perpustakaan keliling merupakan bagian dari perpustakaan umum yang bertugas mendatangi pemakai dengan menggunakan kendaraan (darat maupun laut). Biasanya tugas ini merupakan bagian perluasan jasa dari sebuah perpustakaan umum untuk memungkinkan penduduk yang pemukimannya jauh dari perpustakaan agar dapat memanfaatkan jasa perpustakaan. Secara umum, perpustakaan keliling berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum.3

Bagi masyarakat yang tidak mampu mengunjungi Perpustakaan Umum Daerah atau Perpustakaan Umum Kecamatan dengan berbagai alasannya, disediakan layanan perpustakaan bergerak yang dikenal dengan sebutan Perpustakaan Keliling. Manfaat perpustakaan keliling bagi masyarakat antara lain dapat menyediakan bacaan-bacaan ringan tetapi

2 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, (Jakarta : Universitas Terbuka, 1996), h.17

3 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 48

(16)

bermutu. Koleksi yang tersedia berupa buku bacaan non fiksi, fiksi dan majalah.

Perpustakaan keliling mendorong masyarakat agar gemar membaca untuk menambah wawasan berpikir, serta dapat pula menghibur anak-anak dan orang dewasa. Masyarakat yang tidak memiliki bahanbacaan umtuk keluarga dapat memanfaatkan layanan perpustakaan keliling ini. Minat baca dapat ditumbuhkan dan dikembangkan kembali, sehingga pada akhirnya dapat berkembang menjadi kebiasaan gemar membaca dan belajar seumur hidup.

Untuk menarik minat masyarakat terhadap perpustakaan, perpustakaan keliling harus mampu mengembangkan koleksi yang di milikinya. Fungsi perpustakaan keliling salah satunya adalah mempromosikan perpustakaan yang menjadi naungannya. Maka dari itu selain layanan yang baik, koleksi yang disediakan harus mampu menarik minat masyarakat untuk membaca bahan pustaka yang ada di perpustakaan keliling maupun di perpustakaan induk.

Salah satu masalah yang dihadapi oleh perpustakaan keliling adalah bagaimana mereka dapat melayani masyarakat yang haus akan informasi dengan koleksi terbatas dalam waktu layanan yang terbatas pula. Dengan demikian pesatnya laju informasi, perpustakaan keliling harus berperan lebih giat lagi untuk menyebarkan informasi tersebut dalam berbagai bentuk, terutama informasi tersebut dalam bentuk yang berupa buku. Oleh karena itu

(17)

4

pemilihan koleksi perpustakaan keliling haruslah benar-benar dilakukan dengan lebih profesional.

Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan merupakan sebuah lembaga yang berada di bawah Perpustakaan Nasional, yang berfungsi membantu Perpustakaan Nasional dalam menjalankan visi, misi dan tujuan perpustakaan, yaitu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

Salah satu layanan yang ada di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan adalah Perpustakaan Keliling. Oleh karena itu, penulis ingin menyusun skripsi yang berjudul “ PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pada skripsi ini, penulis lebih membatasi tentang Layanan Perpustakaan Keliling di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yang meliputi pengelolaan perpustakaan keliling, pemanfaatan pada layanan perpustakaan keliling, upaya pada layanan perpustakaan keliling.

Berdasarkan latar belakang dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengelolaan layanan perpustakaankelilingpada Perpustakaan

Daerah Tangerang Selatan?

2. Bagaimana pemanfaatan layanan perpustakaan keliling?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala pengelolaan perpustakaan keliling di Perpustakaan Daerah Tangerang selatan?

(18)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Perpustakaan Keliling ini, antara lain :

a. Untuk mengetahui pengelolaan perpustakaan keliling pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.

b. Untuk mengetahui manfaat apa saja yang diberikan perpustakaan keliling.

c. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan pihak perpustakaan dalam mengelola perpustakaan keliling Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian inidiharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut :

a. Dapat menjadi pertimbangan bagi pihak perpustakaan untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan keliling agar lebih maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan informasi.

b. Untuk membantu mempromosikan sekaligus sebagai bahan pertimbangan untuk memajukan perpustakaan keliling.

c. Untuk memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan penulis tentang pengelolaan perpustakaan keliling.

(19)

6

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yakni penelitian tentang hubungan masalah yang memandu peneliti untuk mengekplorasi dan memotret situasi sosial yang akan di teliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.4 Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu suatu penelitia ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedapankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.5

2. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan yang digunakan dalam penelitian ini yang berhubungan dengan topik yang diteliti dan yang paling memahami objek penelitian yaitu dengan Staf pelayanan perpustakaan daerah, pustakawan yang bertindak langsung menangani layanan perpustakaan keliling, kepala sekolah SMA Pelita Bangsa dan wakil dari pemustaka yaitu pegawai yang memanfaatkan layanan perpustakaan keliling. Penulis melakukan wawancara secara satu persatu terhadap informan yang diwawancarai.

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.209

5Fitwie Thaya Listi ”Metode Penelitian Kualitatif”. Artikel diakses pada tanggal 11 September 2014 jam 09.35 WIB darihttp://fitwiethayalisyi.wordpress.com/teknologi-

pendidikan/metode-penelitian-kualitaif-sistematika-penelitian-kualitatif/

(20)

3. Sumber Data a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara atau langsung dari sumbernya. Data ini di peroleh langsung dari lokasi penelitian yaitu melalui wawancara dengan para pustakawan yang bekerja di bagian perpustakaan keliling dan melakukan observasi di Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan, Sekolah Pelita Bangsa, dan car free day. Denganmelakukan penelitian langsung di lapangan untuk memperoleh data-data yang di perlukan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data ini bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari literatur-literatur dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pada metode ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu :

a) Interview (wawancara) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan kepada para informan, karena wawancara bermakna dengan berhadapan langsung antara peneliti dengan informan, dan kegiatannya dilakukan secara lisan, maka penulis pun

(21)

8

mengadakan tanya jawab dengan kepala pelayanan perpustakaan keliling untuk memperoleh data yang diperlukan.

b) Observasi, mengadakan pengamatan langsung terhadap tempat yang hendak diteliti. Observasi ini dilakukan dibagian layanan Perpustakaan Keliling Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, sekolah Pelita Bangsa dan kegiatan car free day agar dapat mengetahui tanggapan pemustaka/masyarakat terhadap layanan perpustakaan keliling.

c) Kajian Kepustakaan adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan dokumen, artikel, laporan, koran dan lain-lain sebagainya. Dengan demikian bahan ini dapat membantu penulis dalam memecahkan masalah.

5. Teknik Analisis Data

Data-data yang telah diperoleh akan dianalisa melalui tiga tahapan yaitu :

a) Reduksi Data

Data yang diperoleh penulis melalui observasi, wawancara, dan kajian pustaka dicatat secara rinci, mengelompokkan atau memilah-milah dan memfokuskan pada hal penting, maka data yang didapat bisa memberikan gambaran yang jelas.

b) Penyajian Data

Setelah data direduksi maka penulis melakukan penyajian dalam bentuk teks yang bersifat naratif.

(22)

c) Penarikan Kesimpulan

Data-data yang telah dijabarkan dalam bentuk naratif maka penulis membuat kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya.

E. Definisi Istilah

1. Pengelolaan berasal dari kata kelola yang berarti mengendalikan, menyelenggarakan, mengurus, dan menjalankan, jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah proses, cara, perbuatan mengelola, proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan tenaga orang lain;

proses yang membantu merumuskan tujuan organisasi; proses yang memberikan pengawasan pasa semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan.6

2. Koleksi perpustakaan adalah bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi.

3. Perpustakaan Keliling menurut Sulistyo Basuki perpustakaan keliling yaitu bagian perpustakaan umum yang mendatangkan pemakai dengan menggunakan kendaraan (darat maupun air).7

6Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-4, (Jakarta : Gramedia, 2008), h. 657

7Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1991), h. 46

(23)

10

F. Penelitian Sejenis

Penelitian tentang perpustakaan keliling sebelumnya telah dilakukan oleh Tina Noviyanti, Fahmi Basa, Meta Ariani dan Heru Purnomo dengan kesimpulan sebagai berikut. Tina Noviyanti yang berjudul Layanan Perpustakaan Keliling Kotamadya Jakarta Timur memberi kesimpulan Perpustakaan Keliling Jakarta Timur belum dapat menjangkau masyarakat penggunanya secara keseluruhan karena sebagian besar penggunanya adalah pelajar. Perpustakaan keliling belum dapat menyediakan koleksi yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya secara optimal. Perpustakaan keliling belum menyediakan jenis layanan peminjaman koleksi.8

Skripsi Fahmi Basa yang berjudul Peran Pustakawan Terhadap Pengembangan Perpustakaan Keliling Pada Perpustakaan Umum Kota Tangerang memberi kesimpulan pustakawan mempunyai peran yang cukup signifikan terhadap perkembangan perpustakaan keliling, baik dari pengajuan anggaran, pengadaan perlengkapan, layanan serta dalam hal promosi.

Perpustakaan keliling yang dimiliki oleh Perpustakaan Umum Kota Tangerang sampai akhir 2007 mencapai 34.281 koleksi yang awal berdirinya perpustakaan keliling tidak terinvetarisasi secara pasti. Kendala yang dialami oleh pustakawan dalam mengembangkan perpustakaan keliling kota Tangerang secara garis besar adalah kurangnya dana yang diberikan khusus

8Tina Noviyanti, “Layanan Perpustakaan Keliling Kotamadya Jakarta Timur”, Skripsi S1 Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004, h. 75

(24)

untuk pengelolaan perpustakaan keliling, serta terhambatnya sistem birokrasi yang berbelit-belit.9

Skripsi Meta Ariani Rachma yang berjud Sikap Murid Sekolah Menegah Pertama terhadap Layanan Perpustakaan Keliling Kota Depok mempunyai kesimpulan sikap murid SMP di PKBM Yabim terhadap perpustakaan keliling kota Depok sudah positif. Hal ini dapat dibuktikan dengan hampir setengah dari responden menyatakan bahwa perpustakaan keliling sering datang ke SMP PKBM Yabim Depok. Hal ini menunjukkan bahwa jadwal kedatangan perpustakaan keliling ke sekolah membawa dampak positif sikap pengguna terhadap layanan perpustakaan keliling.

Sebgian besar dari responden menyatakan bahwa sikap petugassangat profesional. Hal ini menunjukan bahwa petugas mampu bersikap profesional dalam melakukan pelayanan perpustakaan keliling kota Depok.10

Sedangkan skripsi Heru Purnomo yang berjudul Pengembangan Perpustakaan Keliling Di Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Timur menjelaskan Perpustakaan Kotamadya Jakarta Timur memberikan layanan kepada masyarakat berupa layanan baca, internet, dan audio viusal selain itu memiliki pengembangan dalam hal layanannya. Layanan yang dikembangkan adalah layanan jam malam, layanan anak, layanan sirkulasi, layanan internet, layanan audio visual, dan layanan non-book. Hal ini

9 Fahmi Basa, “Peran Pustakawan dalam Pengembangan Perpustakaan Keliling Pada Perpustakaan Umum Kota Tangerang”, Skripsi S1 Fakultas Adab Dan Humanioran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 72

10 Meta Ariani Rachma, “Sikap Murid Sekolah Menengah Pertama terhadap Layanan Perpustakaan Keliling Kota Depok”, Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 75

(25)

12

memnunjukan bahwa Perpustakaan Keliling Kotamadya Jakarta Timur sudah mampu mengembangkan kegiatan perpustakaan keliling menjadi lebih menarik.11

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan skripsi ini secara keseluruhan maka penulis menyusun laporan ini dalam lima bab secara berturut-turut sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan pokok-pokok pikiran yang tertuang pada pembahasan skripsi yang terdiri dari latar belakang masalah yang bertujuan untuk memberikan alasan yang jelas tentang pemilihan judul, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan dalam rangka memudahkan penulisan, sistematika penyusunan secara garis besar tentang pembahasan yang akan diuraikan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Berisikan tentang tinjauan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang hendak di teliti dari segi definisi dan jenis layanan perpustakaan umum. Selain itu penjelasan mengenai pengelolaan perpustakaan keliling, koleksi perpustakaan keliling dan sistem yang digunakan perpustakaan keliling.

11 Heru Purnomo, “Pengembangan Perpustakaan Keliling Di Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Timur”, Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, h. 67

(26)

BAB III GAMBARAN UMUM

Dalam pembahasan bab ini penulis memberikan sejarah Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, Profil Perpustakaan, Visi dan Misi, Lokasi Perpustakaan, Struktur Organisasi dan Sarana Prasarana Perpustakaan, Koleksi di Perpustakaan Keliling, Manajemen Perpustakaan Keliling dan lain sebagainya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian yang dijelaskan secara objektif mengenai hasil dari penelitian yang dilaksanakan serta pembahasannya dan hasil analisis perumusan masalah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalaam bab ini penulis menguraikan kesimpulan yang di ambil oleh penulis setelah melakukan penelitian dan saran atau solusi atas permasalahan yang diangkat dari penelitian yang telah dilakukan dan akan ditujukan untuk Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.

(27)

14 BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Pengertian Perpustakaan Umum

Istilah perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti buku atau kitab. Dalam bahasa inggris perpustakaan lebih di kenal dengan kata Library.

Istilah ini berasal dari kata latin liber atau libri yang berarti buku. Dari kata latin tersebut terbentuk kata libarius yang artinya tentang buku. Selain dari bahasa inggris dan bahasa indonesia, kata perpustakaan juga terdapat dalam bahasa asing lainnya, yaitu bibliotheek (Belanda), bibliothek (Jerman), bibliotheque (Perancis), dan bibliotheca (Spanyol). Semua istilah itu berasal dari kata biblia dari bahasa Yunani artinya tentang buku, kitab.1Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota/desa) diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan.2

Menurut Undang-Undang Perpustakaan No 43 Tahun 2007 pada pasal 1, Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa

1 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1991), h.3

2Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum , (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2000), h.4

(28)

membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial lainnya.3

Selain diperuntukkan bagi masyarakat, perpustakaan umum merupakan tempat penyimpanan berbagai jenis bahan bacaan. Selain menjadi tempat penyimpanan bahan bacaan, masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan umum sebagai tempat menambah pengetahuan, mencari informasiatau sekedar mendapatkan hiburan.

Perpustakaan umum pun semakin lama semakin lengkap menjadi suatu lembaga yang dikelola secara mantap untuk mencapai tujuan. Pada hakikatnya perpustakaan umum menjadi suatu unit kerja yang mengorganisasi kegiatan pengumpulan, pemilihan, pengolahan, pelayanan, perawatan koleksi, dengan sistem tertentu untuk kepentingan pendidikan, penelitian, informasi, rekreasi, dan kebudayaan. Salah satu fungsi perpustakaan sebagai akuisi, pemeliharaan dan penyebar informasi dalam bentuk tulisan yang merupakan bagian dari sistem pendidikan masyarakat dan informasi selain itu perpustakaan umum juga membantu mendidik masyarakat dan memberi pengaruh budaya di masyarakat.

Menurut UNESCO sebagaimana dikutip oleh Taslimah Yusuf dalam buku “Manajemen Perpustakaan Umum”, tugas dari perpustakaan umum adalah memberikan bantuan kepada masyarakat untuk mengutamakan dasar-

3Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, (Jakarta : DPR RI, 2007), h.2

(29)

16

dasar pendidikan, dan memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat secara bertahap serta peningkatan intelektual.4

Sesuai dengan pengertian perpustakaan bahwa tugas perpustakaan adalah mengumpulkan, menyimpan, menyajikan, dan menyajikan koleksi bahan pustaka kepada pemakai, maka tugas perpustakaan umum adalah sebagai berikut :

a. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melayani kebutuhan bahan pustaka untuk masyarakat.

b. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk membaca.

c. Mendorong masyarakat untuk trampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhan dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal.

d. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.5 1. Tujuan Perpustakaan Umum

a. Mengembangkan minat baca serta mendayagunakan semua bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan umum.

b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengelola, dan memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan umum.

4Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, (Jakarta : Universitas Terbuka, 1996), h. 22

5Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, h. 18

(30)

c. Memicu imajinasi dan kreatifitas anak dan remaja.

d. Meletakkan dasar-dasar ke arah belajar mandiri.

e. Memfasilitasi pengembangan informasi dan kemampuan ilmu komputer.

f. Mempromosikan kesadaran akan warisan budaya, apresiasi seni, pencapaian, dan inovasi sains.

2. Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum memiliki fungsi sebagai sarana penyebaran budaya bangsa-bangsa tanpa batas ruang dan waktu. Dengan tersedianya berbagai jenis koleksi bahan pustaka tersebut, maka fungsi perpustakaan umum dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Mengembangkan koleksi

b. Menhimpun dan merawat koleksi muatan lokal c. Mengorganisasi materi perpustakaan

d. Mendayagunakan koleksi

e. Menyelenggarakan pendidikan pengguna

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi g. Merawat materi perpustakaan

h. Membantu meningkatkan sumber daya pustakawan

i. Mengkoordinasikan kampanye gerakan pembudayaan gemar membaca6

3. Jenis Layanan Perpustakaan Umum

6Tim penyusun, Sri Sumekar...[et.al], Standar Nasional Perpustakaan (SNP): Bidang Perpustakaan Umum Dan Perpustakaan Khusus, (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 38

(31)

18

Dalam keadaan dimana koleksi dan fasilitas lain dari perpustakaan umum masih belum memadai dengan keperluan, paling tidak ada beberapa macam pelayanan kepada masyarakat yaitu :

a. Pelayanan sirkulasi atau peminjaman b. Pelayanan referensi

c. Layanan membaca di perpustakaan d. Layanan bercerita

e. Layanan pemutaran film f. Layanan jasa dokumentasi g. Layanan jasa informasi h. Layanan jasa terjemahan

i. Layanan pembuatan sari karangan j. Layanan silang layan

k. Layanan perpustakaan keliling7

B. PengertianPerpustakaan Keliling

Perpustakaan keliling memiliki tugas melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum terdapat gedung perpustakaan atau bisa saja karena situasi dan kondisi tertentu yang membuat pemustaka tidak bisa mengunjungi perpustakaan umum. Perpustakaan Keliling adalah perpustakaan yang bergerak (mobile library) dengan membawa bahan pustaka, seperti buku, majalah, koran dan bahan pustaka lainnya untuk melayani masyarakat dari

7Mastini Hardjoprakoso, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1992), h.91

(32)

suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum yang menetap. Menurut Sulistyo Basuki dalam buku “Pengantar Ilmu Perpustakaan” Perpustakaan keliling yaitu bagian perpustakaan umum yang mendatangi pemakai dengan menggunakan kendaraan (darat maupun air).

Biasanya tugas perpustakaan keliling ini merupakan bagian perluasan jasa dari sebuah perpustakaan umum untuk memungkinkan penduduk yang pemukimannya jauh dari perpustakaan dapat memanfaatkan jasa perpustakaan.8Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang didatangkan dengan mobil ke tempat-tempat tertentu, pada kesempatan ini para peminat dapat meminjam dan mengembalikan buku.9

Sejak mulai diperkenalkan, eksistensi perpustakaan keliling telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya, perpustakaan keliling bergerak ke lokasi-lokasi yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum. Oleh karena itu, banyak yang diharapkan masyarakat dari perpustakaan keliling diantaranya layanan maupun koleksi yang dapat memuaskan kebutuhan mereka sebagai pengguna jasa perpustakaan.

1. Tugas Dan Fungsi Perpustakaan Keliling

Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak (mobile library) dengan membawa bahan pustaka seperti buku, majalah, koran, dan bahan pustaka lainnya untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke

8Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 48

9Dendy Sugono (editor),Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-4, (Jakarta : Gramedia, 2008), h. 1122

(33)

20

tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum yang menetap. Dapat dikatakan perpustakaan keliling mempunyai tugas sebagai perluasan layanan perpustakaan umum yang mempunyai fungsi :

a. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum terdapat gedung perpustakaan

b. Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat datang atau mencapai perpustakaan menetap

c. Mempromosikan layanan perpustakaan umum kepada masyarakat yang belum pernah mengenal perpustakaan

d. Memberikan layanan yang bersifat sementara sampai di tempat tersebut didirikan gedung perpustakaan umum menetap

e. Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang tepat untuk membangun perpustakaan menetap, atau perpustakaan umum yang akan direncanakan untuk dibangun

f. Menggantikan fungsi perpustakaan menetap apabila situasi tertentu memungkinkan didirikan perpustakaan menetap di tempat tersebut

g. Melakukan tugas-tugas kepustakawanan, seperti : mendata/

membuat koleksi secara berkala, satu sampai dua bulan sekali,

(34)

agar pengunjung tidak bosan dan membuat laporan kegiatan baik bulanan, tribulanan, dan tahunan10

2. Tujuan Perpustakaan Keliling

Sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban oleh perpustakaan keliling, maka tujuan diselenggarakannya perpustakaan keliling adalah :

a. Memeratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai ke daerah terpencil dan yang belum memungkinkan didirikan perpustakaan menetap.

b. Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan informal kepada masyarakat.

c. Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat.

d. Memperkenalkan jasa perpustakaan kepada masyarakat, sehingga tumbuh budaya untuk memanfaatkan jasa perpustakaan masyarakat.

e. Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku kepada masyarakat.

f. Mengadakan kerja sama dengan lembaga masyarakat sosial, penidikan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat.11

10Supriyanto...[et.al], Aksentuasi Perpustakaan Dan Pustakawan,(Jakarta : Ikatan Pustakawan Indonesia, 2006), h. 108

11Mujito, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1992), h. 5

(35)

22

3. Koleksi Perpustakaan keliling

Menurut Mastini Hardjoprakoso dalam buku Panduan Penyelenggaran Perpustakaan Umum, pada dasarnya bahan pustaka atau koleksi perpustakaan keliling yang dapat dilayankan kepada pemakai jasa perpustakaan keliling dapat dikelompokkan kedalam tiga macam sebagai berikut :

a. Bahan Pustaka Tercetak

Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah : buku, surat kabar, majalah, buletin, selebaran, dan pamflet. Khusus untuk buku dapat dikelompokkan ke dalam buku sirkulasi, yitu buku yang di pinjamkan kepada anggota perpustakaan untuk di bawa pulang. Selain buku sirkulasi adapula buku referensi yaitu buku yang hanya digunakan di perpustakaan saja sebagai acuan, misalnya : ensiklopedia, kamus, direktori, almanak, indeks, bibliografi, buku tahunan, buku pedoman, dan terbitan.

b. Bahan Pustaka Terekam

Untuk perpustakaan keliling yang sudah berkembang harus mampu menyediakan bahan pustaka terekam, untuk menambah pengetahuan pengguna tentang koleksi perpustakaan selain bahan pustaka tercetak, yang termasuk bahan pustaka terekam antara lain: slide, kaset audio, kaset video, film strip dan sejenisnya.

c. Bahan Pustaka Yang Tidak Tercetak Maupun Terekam

(36)

Mengingat perpustakaan keliling melayani segala lapisan masyarakat termasuk anak-anak, maka sebaiknya perpustakaan keliling menyediakan koleksi berupa : Kumpulan mainan anak- anak, manik-manik, balok-balok dan lain-lain yang dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak. Koleksi ini dapat merupakan sumber belajar yang sangat penting bagi anak-anak yang tidak sempat belajar dirumah maupun di sekolah.12

Menurut Undang-undang Perpustakaan No 43 Tahun 2007 pada pasal 7 bagian d tertulis bahwa perpustakaan harus menjamin ketersediaan keragaman koleksi perpustakaan melalui terjemahan (translasi), alih aksara (transliterasi), alih suara ke tulisan (transkripsi) dan alih media (transmedia).

4. Kriteria Pemilihan Koleksi Perpustakaan Keliling

Layanan perpustakaan keliling akan menarik perhatian pengunjung apabila bahan-bahan koleksi yang disajikan sesuai kebutuhan dan memenuhi selera pengguna jasa perpustakaan keliling. Secara garis besar kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan koleksi perpustakaan keliling sebagai berikut :

a) Seseuai dengan kebutuhan pengunjung baik secara nyata maupun secara potensial.

b) Tahun terbit koleksi dipilih yang paling baru, atau paling tidak satu atau dua tahun terakhir.

12Mastini Hardjoprakoso, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, h. 92

(37)

24

c) Usahakan agar pengarang buku tersebut cukup terkenal sehingga menjadi daya tarik bagi pengguna jasa perpustakaan keliling.

d) Isi bahan pustaka tidak mengandung “sara” propaganda politik, mengkritik, menentang dan memberi tafsiran yang salah sehingga menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat.

e) Isi bahan pustaka tidak mengandung ajaran ekstrim.13

5. Layanan Perpustakaan Keliling 1. Hakekat Dan Fungsi Layanan

Layanan merupakan semua jenis kegiatan yang dilaksanakan dengan melakukan hubungan secara langsung maupun tidak langsung, dengan pemakai jasa perpustakaan keliling. Layanan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh setiap perpustakaan keliling.

Seluruh kegiatan perpustakaan keliling diarahkan untuk menciptakan suasana yang kondusif agar layanan perpustakaan keliling berjalan lancar.

Dengan layanan sebaik-baiknya sehingga selalu dapat memenuhi segala permintaan pengunjung akan bahan pustaka, berarti fungsi layanan dalam memenuhi kebutuhan pengunjung perpustakaan keliling akan memenuhi fungsi perpustakaan keliling sebagai pusat

13Supriyanto...[et.al], Aksentuasi Perpustakaan Dan Pustakawan, h. 110

(38)

edukasi, informasi, rekreasi dan referensi bagi masyarakat yang dikunjunginya.14

2. Sistem Layanan

Secara umum layanan perpustakaan ada dua macam yaitu layanan yang bersifat tertutup dan layanan yang bersifat terbuka.

Pengelompokkan ini didasarkan pada kebebasan yang diberikan oleh perpustakaan kepada pengguna perpustakaan dalam menemukan koleksi yang dimiliki perpustakaan15.

Layanan perpustakaan keliling pada dasarnya bersifat terbuka dan demokratis, kerena perpustakaan keliling melayani semua lapisan masyarakat tanpa membedakan status sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, kepercayaan maupun status-status lainnya. Semua warga masyarakat tanpa mengenal batas usia, bebas memanfaatkan layanan jasa perpustakaan keliling.

Ada dua sistem layanan perpustakaan keliling yang dikenal yaitu :

a. Layanan Terbuka (open acces)

Layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan.

14Supriyanto...[et.al], Aksentuasi Perpustakaan Dan Pustakawan,, h. 122

15Darmono, Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, (Jakarta : Gramedia Pustaka, 2007), h. 168

(39)

26

Pada sistem ini pemakai perpustakaan dapat melakukan browsing bahan pustaka dari jajaran koleksi. Jika pemakai tidak menemukan bahan pustaka yang dibutuhkannya, maka ia dapat menemukan alternatif lain yang mungkin bisa menggantikan bahan pustaka yang tidak ditemukannya.16 b. Layanan Tertutup (close acces)

Layanan Tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan.17

Dalam layanan jenis ini, pustakawan atau petugas perpustakaan yang mengambil bahan pustaka yang diperlukan oleh pemakai jasa perpustakaan keliling.

Para pengunjung meminta bahan pustaka yang dibutuhkan kepada petugas layanan perpustakaan keliling. Petugas tersebut mencari dan mengambil koleksi di rak dan menyerahkan kepada yang bersangkutan. Dalam sistem tertutup ini, peminjam tidak boleh mengambil sendiri bahan dari tempatnya. Pengunjung tidak diperbolehkan masuk kedalam mobil perpustakaan keliling sehingga pengambilan bahan pustaka dilakukan oleh petugas perpustakaan keliling.

16Darmono, Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h.

170

17Darmono, Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h.

169

(40)

3. Jenis-jenis Layanan

Jenis layanan Yang dapat dilakukan oleh perpustakaan keliling antara lain :

a. Layanan Sirkulasi

Layanan ini berupa pemberian kesempatan bagi anggota perpustakaan keliling untuk meminjam bahan pustaka yang dapat dibawa pulang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Peminjam hanya diberikan kepada pengunjung yang sudah terdaftar menjadi anggota perpustakaan.

Layanan peminjaman bahan pustaka (layanan sirkulasi) adalah layanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.

Dalam layanan ini biasanya digunakan sistem tertentu, dengan aturan peminjaman yang disesuaikan dengan kondisi perpustakaan.18

Layanan sirkulasi yang dimiliki perpustakaan keliling bersifat sementara, pemustaka dibolehkan untuk membaca koleksi perpustakaan keliling di tempat saja dan tidak bisa meminjam koleksi untuk dibawa pulang ke rumah.

b. Layanan Ruang Baca

Gunanya memberi kesempatan bagi pengunjung yang belum menjadi anggota perpustakaan, mereka dapat membaca saja,

18Darmono, Perpustakaan Sekolah :Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h.171

(41)

28

maka disediakan layanan membaca di tempat layanan (service point).

Layanan ruang baca adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan.19

c. Layanan Bercerita (story Telling)

Jenis layanan ini lebih dikenal sebagai layanan tambahan.

Tujuan utamanya adalah meningkatkan minat baca anak-anak terutama anak pra sekolah. Walaupun layanan ini lebih sering dilakukan oleh Perpustakaan Umum, namum perpustakaan keliling juga memberikan layanan ini, dalam hal pemeretaan pelayanan kepadamasyarakat yang jaraknya tidak terjangkau oleh layanan perpustakaan umum menetap.20

d. Layanan Pemutaran Film

Pemutaran film merupakan jenis layanan yang sangat digemari masyarakat. Pemutaran film merupakan sarana yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dan promosi perpustakaan, jenis layanan ini memang belum populer, tetapi perlu untuk masa-masa yang akan datang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang begitu pesat.21

e. Layanan Jasa Informasi

19Ibid. h.172

20Supriyanto... [et.al], Aksentuasi Perpustakaan Dan Pustakawan, h. 124

21Ibid.h 125

(42)

Untuk memenuhi kebutuhan informasi, orang tidak hanya cukup dengan satu media saja, melainkan juga media-media lain termasuk juga perpustakaan keliling sebagai media informasi.22

4. Waktu Dan Tempat Layanan Perpustakaan keliling a. Waktu Layanan

Mengingat layanan perpustakaan keliling bersifat demokratis yang berarti melayani semua lapisan masyarakat, maka waktu layanan perlu diatur sebaik-baiknya sehingga dapat melayani semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa perpustakaan keliling. Secara ideal waktu layanan perpustakaan keliling di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan dilakukan dari pukul 09.00 – 14.00.

b. Tempat Layanan

Tempat layanan perpustakaan keliling pada dasarnya tidak hanya di unit keliling saja. Tempat layanan perpustakaan keliling sangat tergantung pada jenis layanan yang diberikan oleh masing-masing perpustakaan keliling yang bersangkutan, tempat layanan dapat saja dilakukan diruang khusus yang disediakan oleh masyarakat setempat, seperti balai desa, sekolah, pos RT/RW, atau lapangan terbuka dengan menyediakan tenda dan kursi-kursi baca yang diatur

22Ibid. h. 126

(43)

30

dan ditata rapi dan menarik agar pengunjung suka berkunjung ke unit mobil perpustakaan keliling.23

6. Sarana Perpustakaan Keliling

Sarana untuk menyelenggarakan perpustakaan keliling terdiri dari sarana pendukung sistem temu kembali informasi seperti katalog. Selain itu, ada juga perpustakaan keliling yang dilengkapi dengan perangkat komputer dan internet. Secara umum telah diketahui bahwa pengoperasian perpustakaan keliling dilakukan dengan menggunakan sarana kendaraan.

Tipe kendaraan yang biasa digunakan perpustakaan keliling antara lain mobil van, bus dan semi trailer dengan ukuran panjang yang berbeda :

a. Untuk tipe van, ukuran panjang keseluruhan yaitu 7 m, mobil van dengan ukuran panjang tersebut dapat membawa sekitar 1.500- 2.000 jilid buku.

b. Untuk tipe bus, ukuran panjang tersebut dapat mencapai 10 m.

mobil bus dengan ukuran panjang tersebut dapat membawa 3.000-4.000 jilid buku.

c. Untuk tipe semi trailer, ukuran panjang keseluruhan dapat mencapai 15 m. mobil semi trailer dengan ukuran panjang tersebut dapat membawa sekitar 5.000 jilid buku.

C. Pengelolaan Perpustakaan

Pengelolaan berasal dari kata ”kelola” yang berarti menyelenggarakan, mengendalikan, atau menjalankan, sedangkan

23Supriyanto... [et.al], Aksentuasi Perpustakaan Dan Pustakawan, h.127

(44)

pengelolaan itu sendiri berarti proses melakukan kegiatan tertentu untuk merumuskan suatu tujuan dan memberikan pengawasan dalam mencapai sebuah tujuan.24

Dalam bukunya “Filsafat Administrasi”, Siagian membedakan antara pengertian “Administrasi” dan “Manajemen”. Menurutnya yang dimaksud administrasi (dalam arti yang luas) adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Administrasi mempunyai dua tugas utama yaitu menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai dan menentukan kebijakan umum yang mengikat seluruh organisasi.

Pengelolaan atau administrasi berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam mencapai mencapai tujuan dalam batas-batas kebijakan umum yang telah digariskan dalam tingkat administrasi.25 Pengelolaan dalam Kamus Bahasa Inggris Oxford AdvancedLearner’s berarti management26, sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia manajemen berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi.27 Hakekat manajemen secara sederhana pada dasarnya adalah proses mengoptimalkan kontribusi manusia, material,

24Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-4, (Jakarta : Gramedia, 2008), h.657

25Mastini Hardjoprakoso, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1992), h.17

26Sally Wehmeier, Oxford Advanced Learner’s Dictionary, (United Kingdom : Oxford University Press, 2003), h. 812

27Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-4, (Jakarta : Gramedia, 2008), h.870

(45)

32

anggaran untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini tentunya tujuan organisasi harus terlebih dahulu didefinisikan secara jelas. Pendefinisian secara operasional dari manajemen dapat dilakukan dalam bentuk program yang akan dilaksanakan beserta sasaran yang konkrit dan operasional. Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan maka kegiatan manajemen di perpustakaan secara garis besar dapat dilaksanakan berdasarkan fungsi-fungsi manajemen pada umumnya. Terry mengelempokkan fungsi manajemen dalam beberapa aspek seperti planning, organizing, actuating, and controlling dengan akronim cukup populer POAC.

Koontz dan O’Donnell dalam bukunya The Principle of Management An Analysis of Managerial Function menyebutkan bahwa fungsi manajemen ada lima yaitu : planning, organizing, staffing, directing, dan controlling.

a. Planning atau Perencanaan

Untuk mencapai tujuan yang baik dan efisien dalam bidang apa pun kita harus membuat suatu rencana. Perencanaan dapat diartikan sebagai menentukan sasaran yang ingin dicapai, tindakan yang harus dilakukan, bentuk organisasi yang sesuai untuk mencapainya dan personil yang harus melaksanakan kegiatan tersebut. Dengan kata lain perencanaan tersebut menyangkut pengambilan keputusan tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya, dan siapa yang akan melakukan, oleh karena itu fungsi perencanaan ini merupakan dasar dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen yg lain.

b. Organizing atau pengorganisasian

(46)

Pengorganisasian adalah penetapan struktur peran-peran melalui penetuan aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, pengelompokkan aktivitas, pendelegasian wewenang untuk melaksanakannya, pengkordinasian hubungan wewenang dan informasi baik secara horisontal maupun vertikal dalam struktur organisasi. Struktur organisasi itu sendiri sebenarnya hanyalah alat untuk pencapaian tujuan. Jadi organisasi yang efisien dapat mencapai tujuan dari suatu kelompok kerja.

c. Staffing

Staffing adalah suatu kelompok orang yang sudah mempunyai rencana dan membentuk organisasi. Kemudian harus ditindaklanjuti dengan pengisian jabatan dari organisasi tersebut. Fungsi manajemen dalam pengisi jabatan (staffing) didefinisikan sebagai pengisian jabatan dalam organisasi dengan cara mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja yang ada, merekrut, memilih, menempatkan promosi, menilai, memberi imbalan, dan melatih orang yang diperlukan. Pengisian jabatan ini sangat erat kaitannya dengan pengorganisasian.

d. Directing

Keberhasilan suatu organisasi tergantung dari berbagai faktor. Faktor yang cukup banyak menentukan jalannya organisasi adalah pimpinan.

Pemimpin inilah yang harus mempengaruhi orang lain dalam organisasi agar orang tersebut dapat digerakkan atau diperintah sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.

e. Controlling atau pengawasan

(47)

34

Pengawasan yaitu suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan standar prestasi pada sasaran perencanaan, merancang sistem temu kembali informasi, membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar yang sudah ditetapkan, menentukan adanya penyimpangan, dan mengukur seberapa jauh penyimpangan tersebut, serta mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya organisasi telah digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien guna mencapai sebuah tujuan.28

28Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan perguruan Tinggi, (Jakarta : Universitas Terbuka, 1995), h. 6

(48)

35

A. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan

Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 6 Tahun 2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Lembaga teknis daerah ini merupakan unsur pendukung dalam bidang perpustakaan di Kota Tangerang Selatan. Untuk perpustakaannya sendiri beridiri pada tanggal 5 Juli 2012.

B. Visi Dan Misi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan 1. Visi Perpustakaan Daerah Tangerang selatan

“TERWUJUDNYA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SEBAGAI

PUSAT LAYANAN INFORMASI MENUJU PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MASYARAKAT KOTA TANGERANG SELATAN YANG CERDAS, MODERN DAN RELIGIUS”

2. Misi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan perpustakaan b. Meningkatkan kualitas sumber daya pengelola perpustakaan

c. Meningkatkan kualitas layanan serta pemasyarakatan perpustakaan d. Meningkatkan pengembangan, pembinaan perpustakaan

e. Meningkatkan jaringan informasi dan kerjasama perpustakaan f. Meningkatkan minat budaya baca masyarakat

(49)

36

g. Meningkatkan penyelamatan dan pelestarian hasil budaya bangsa berupa karya cetak dan karya rekam baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy.

C. Tujuan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan 1. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur 2. Meningkatkan manajemen kelembagaan

3. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan perpustakaan 4. Meningkatkan sarana dan prasarana kelembagaan

5. Meningkatkan pelayanan pengaduan masyarakat 6. Meningkatkan sistem layanan di gedung perpustakaan 7. Meningkatkan pelayanan ekstensi

8. Meningkatkan kemampuan sumberdaya pengelola berbagai jenis perpustakaan

9. Meningkatkan manajemen layanan di berbagai jenis perpustakaan 10. Meningkatkan pengembangan perpustakaan di daerah

11. Meningkatkan publikasi dan pembinaan di berbagai jenisperpustakaan 12. Penyuluhan perpustakaan kepada masyarakat

13. Peningkatan sistem layanan 14. Peningkatan layanan informasi

15. Mengembangkan penyelenggaran perpustakaan atau taman bacaan masyarakat

16. Memasyarakatkan minat dan budaya baca masyarakat

(50)

D. Struktur Organisasi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Bagan Struktur Organisasi

Layanan perpustakaan keliling berada dibawah seksi pelayanan dan sistem informasi. Semua kegiatan yang bersangkutan dengan perpustakaan keliling harus melalui seksi pelayanan dan sistem informasi.

(51)

38

E. Gedung dan Tata Ruang Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan belum memiliki gedung sendiri, gedung yang sekarang digunakan sebagai perpustakaan daerah masih menyewa. Dengan luas gedung 5x20 meter, belum bisa memberikan hasil yang optimal dalam melaksanakan pelayanan di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan. Gedung perpustakaan daerah tangerang selatan ini bertempat di ruko graha mitra, Jl. Siliwangi Raya No.3 pondok benda – pamulang Tangerang Selatan.

F. Fasilitas Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan

Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini memiliki fasilitas yang masih dibilang belum berkecukupan untuk dikatakan sebagai perpustakaan umum, sehingga pengunjung kadang masih merasa kurang nyaman berada di Perpustakaan ini.

Fasilitas yang dimiliki oleh Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini antara lain :

1. Rak untuk koleksi buku. Khusus untuk rak layanan anak disesuaikan dengan ukuran anak-anak, sehingga memudahkan anak-anak untuk memilih koleksi yang ingin digunakan, layanan ini terdapat di lantai 1, sedangkan di lantai 2 rak dikhususkan untuk koleksi umum. Jumlah rak yang dimiliki Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan adalah 14.

(52)

2. Meja dan kursi untuk membaca, difungsikan bagi pemustaka yang ingin membaca di meja dan kursi tersebut. Meja berjumlah 4 sedangkan kursi berjumlah 24.

3. Karpet, difungsikan untuk layanan anak, agar anak-anak bisa lebih leluasa dalam menbaca atau melakukan kegiatan yang mereka inginkan. Jumlah karpet yang dimiliki ada 8 buah.

4. Ruang penyejuk (AC), ruang ini hanya ada di lantai 1, sehingga pengunjung akan merasa nyaman jika berkunjung ke perpustakaan ini. Jumlah penyejuk ruangan yang dimiliki 2.

5. Mobil perpustakaan keliling, mobil ini berjumlah delapan, tujuh mobil didapat dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, sedangkan satu mobil lagi hibah dari Perpustakaan Nasional, mobil ini berjenis mitsubishi L300, L7 dan toyota heluxe. Armada yang dimiliki berjumlah 8.

6. OPAC, Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan sudah menggunakan online katalog, sehingga membantu pemustaka dalam mencari bahan pustaka yang dibutuhkan. OPAC hanya berjumlah 1.

G. Layanan dan Kegiatan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan

Layanan yang disediakan oleh Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, merupakan kegiatan yang dapat menunjang kreativitas anak dan menumbuhkan rasa gemar membaca.

(53)

40

Jenis layanan yang ada di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, antara lain :

1. Layanan Pemutaran Film

Kegiatan ini sangat diminati anak-anak, karena banyak hal yang bisa dipelajari oleh anak-anak. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan TV dan DVD Player sebagai media untuk memutar film.

2. Layanan Anak

Layanan seperti ini biasanya diselenggarakan oleh perpustakaan umum. Sesuai dengan tugas dan fungsi perpustakaan umum yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui pendayagunaan koleksi bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, dan rekreasi. Salah satu layanan yang diselenggarakan oleh perpustakaan umum adalah layanan anak atau juga dikenal dengan seksi anak-anak. Berbagai kegiatan disiapkan untuk kebutuhan anak-anak dari pemilihan bahan pustaka sampai kepada pelayannya disesuaikan untuk anak menurut usia dan selera anak-anak.

3. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah layanan yang menyangkut peredaran bahan-bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Proses peminjaman bahan pustaka yang boleh dipinjam, penentuan jangka waktu peminjaman, pengembalian bahan pustaka yang dipinjam

(54)

dan pembuatan statistik peminjaman untuk membuat laporan perpustakaan.

Selain layanan, terdapat kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan daerah, yaitu :

 Mewarnai

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diadakan bagi anak-anak usia 3-7 tahun, karena pada saat usia dini lah anak-anak mampu untuk belajar banyak hal termasuk membedakan warna.

 Membuat origami

Kegiatan ini sangat menarik perhatian anak-anak, karena mereka bisa membuat sesuatu melalui kertas origami yang memiliki warna beraneka ragam.

H. Jadwal Layanan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan

Jadwal layanan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan dilaksanakan pada hari Senin - Jum’at dari pukul 08.00 – 16.00, tetapi untuk hari Jum’at perpustakaan tutup jam 17.00. Adapun perpustakaan keliling dilaksanakan pada hari Senin – Jum’at dari pukul 08.30 – 14.00.

(55)

42

I. Pemustaka Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan

Pemustaka Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yang telah menjadi anggota dapat diketahui melalui kartu anggota, cara menjadi anggota di perpustakaan ini sangat mudah, hanya dengan memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), pemustaka bisa mendaftar dan langsung mendapatkan kartu anggota, perpustakaan belum memiliki kebijakan tersendiri dalam pembuatan kartu anggota, belum ada kebijakan menjadi salah satu masalah yang ada di perpustakaan daerah, sampai saat ini sudah ada 900 orang yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan ini.

J. Koleksi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan

Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan tidak hanya memiliki koleksi buku, tetapi juga ada koleksi CD dan majalah, terdapat berbagai macam koleksi, dari koleksi fiksi, non fiksi, buku cerita, ensiklopedia, kamus dan koran. Koleksi di perpustakaan ini berjumlah 40.000 eksemplar dari 10.000 judul pada tahun 2013, koleksi ini di dapat dari hibah Dinas Pendidikan, Perpustakaan Nasional dan pembelian dari anggaran APBD 2011 dan 2012.

Sedangkan perpustakaan keliling memiliki 2,775 koleksi yang terdiri dari berbagai macam jenis, yaitu pengetahuan umum, agama, referensi, kamus, ensiklopedia dan fiksi. Selain koleksi perpustakaan keliling juga menyediakan sarana pendukung yaitu pensil warna, crayon, kaset film, television 42”, kertas origami, kertas bergambar, DVD player dan laptop.

(56)

K. PerpustakaanKeliling Daerah Tangerang Selatan

Layanan perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan ada tidak lama setelah perpustakaan umum diresmikan yaitu tanggal 05 Juli 2012. Tujuan diadakannya perpustakaan keliling adalah untuk meningkatkan minat baca masyarakat kota Tangerang Selatan dan sebagai jasa promosi Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan agar masyarakat kota Tangerang Selatan tahu bahwa di daerah mereka terdapat perpustakaan umum karena selama ini banyak masyarakat yang tidak tahu tentang kegiatan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan maka dari itu peran perpustakaan keliling sangat berpengaruh dalam mengembangkan kegiatan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan. Perpustakaan keliling memiliki delapan armada, tujuh armada didapatkan dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, sedangkan satu armada didapatkan dari hibah Perpustakaan Nasional, armada ini biasanya digunakan untuk membantu kegiatan perpustakaan keliling jika mendapat undangan dari sekolah atau kelurahan.

Layanan perpustakaan keliling dilaksanakan pada hari Senin – Jum’at dari pukul 08.30 – 14.00, kadang perpustakaan keliling juga mengadakan kegiatan pada hari Minggu dari pukul 06.00 – 10.00 biasanya kegiatan ini dilakukan kalau ada car free day di setiap daerah sesuai dengan rute yang telah ditentukan. Rute perpustakaan keliling ditentukan dari bagian layanan perpustakaan umum, setiap mobil mewakili tiap kecamatan yang ada di daerah Tangerang Selatan, sedangkan armada yang dimiliki perpustakaan keliling berjumlah tujuh jadi tujuh kecamatan yang dijangkau oleh

(57)

44

perpustakaan keliling, biasanya perpustakaan keliling lebih sering mengunjungi sekolah-sekolah dibandingkan kelurahan.

Perpustakaan keliling kota Tangerang Selatan memiliki 24 petugas yang melaksanakan kegiatan perpustakaan keliling. Setiap armada perpustakaan keliling memiliki tiga orang petugas yang dapat menjalankan kegiatan perpustakaan keliling, salah satu diantaranya bertugas sebagai supir dan dua lainnya bertugas dalam melaksanakan kegiatan perpustakaan keliling, Petugas perpustakaan keliling Kota Tangerang Selatan tidak memiliki lulusan ilmu perpustakaan, sedangkan Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan hanya memiliki dua orang sarjana ilmu perpustakaan sedangkan sisanya yang berjumlah 68 orang memiliki latar belakang umum dan lulusan SMA, walaupun masih sedikit staf yang memiliki keahlian di bidang perpustakaan tetapi staff lain yang tidak sesuai bidangnya sudah mengikuti pelatihan perpustakaan yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional.

Layanan perpustakaan keliling Kota Tangerang Selatan semula dilakukan oleh Dinas Pendidikan kota Tangerang Selatan, baru pada tahun 2012 kegiatan perpustakaan keliling dialih fungsikan oleh Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan, sebagai tindak lanjut pendidikan informal yang bisa didapatkan siswa/i selain dari pendidikan formal atau sekolah.

Kebijakan perpustakaan keliling masih mengacu pada kebijakan yang diadakan Perpustakaan Nasional. Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan belum memiliki kebijakan tersendiri. Kebijakan baru akan dirumuskan pada tahun 2014.

(58)

L. Profil Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008. Pembentukan daerah otonom baru tersebut, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang, dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. Dengan 36 kecamatan luas wilayah + 1.159,05 km2 dan jumlah penduduk lebih dari tiga juta orang, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Tangerang dirasakan belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom baru, yaitu Kota Tangerang Selatan, sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106°38’ – 106°47’ Bujur Timur dan 06°13’30” – 06°22’30” LintangSelatan dan secara administratif terdiri dari 7 kecamatan, 49 kelurahan dan 5 desa dengan luas wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tulisan ini dibahas pula cara menampilkan dokumen XML di browser dengan menggunakan Extensible StyleSheet Language (XSL). Selain itu juga dibahas tentang penggunaan

[r]

Pada Gambar 4.13 merupakan fitur tambah data kategori nilai, Gambar 4.14 merupakan fitur ubah data kategori nilai, Gambar 4.15 merupakan fitur konfirmasi penghapusan data

Dengan menggunakan stopwatch didapatkan waktu, kemudian akan dibagi dengan jarak antar sensor yang akan menghasilkan kecepatan benda yang melintas.. Dari data pengamatan yang

Format analisis kesulitan belajar ini digunakan untuk memetakan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dalam pelaksanaan pembelajaran kimia pada materi

Dengan demikian maka lelang Pengadaan Jasa Konsultan Penyusunan Kajian Rencana Stretegis dan Model Bisnis BPDP Kelapa Sawit dinyatakan Gagal (penyedia jasa yang lulus

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik universal precautions pada perawat dalam upaya pencegahan risiko

Peserta pelatihan higiene sanitasi DAM pada penelitian ini terdiri dari 23 orang pemilik DAM dan 12 orang operator DAM, dan berdasarkan hasil uji Wilcoxon