20
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI STUDI
Gambar 3.1 Peta Lokasi
Lokasi Studi
Gambar 3.3 Foto Kondisi Eksisting Gambar 3.2 Lay Out Lokasi
3.2 UMUM
Penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Sedangkan, metodologi adalah ilmu yang mempelajari cara – cara untuk melakukan sesuatu. Dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah ilmu pengetehuan yang mempelajari cara – cara untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
Metodologi penelitian bermakna komprehensif, yaitu perpaduan jenis penelitian, sampling, pengumpulan dan analisis data serta penulisan ilmiah. Metodologi sangat diperlukan dalam penelitian untuk dapat digunakan sebagai pedoman langkah – langkah yang harus dilakukan dalam sebuah penelitian (Nugraheni, 2012).
3.3 JENIS PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Jenis penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang sekarang berdasarkan data-data. Penelitian ini juga menyediakan data, menganalisis data, dan menginterpresentasi hasil penelitian.
(Natsir, 2003)
Dalam penggunaan metode deskriptif ini sangat diperlukan adanya perencanaan agar uraian dari data-data yang diperoleh benar-benar mencakup seluruh persoalan dalam penelitian yang akan dilakukan. Perencanaan atau perumusan persoalan yang tepat akan menunjukan informasi mengenai apa saja yang sebenarnya diperlukan dan dapat dilakukan. Biasanya data deskriptif digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan-keputusan (Natsir, 2003).
Dalam penelitian ini ditinjau kelayakan kinerja terhadap suatu ruas jalan yaitu Jalan Veteran II Kabupayen Kediri pada saat hari sibuk dan hari libur untuk mengetahui nilai kapasitas jalan dan kecepatan arus bebas terhadap hambatan samping di ruas jalan tersebut berdasarkan cara perhitungan pada metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI, 1997).
3.4 TAHAPAN STUDI
1. Kinerja Kondisi Eksisting (DS < 0,80)
Analisis Perbaikan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Tidak Memenuhi Memenuhi
Analisa dan Pembahasan dalam 5 tahun mendatang
Studi Pendahuluan
Pengumpulan Data Mulai
Data Primer 1. Data Geometrik Jalan 2. Data Arus Lalu Lintas 3. Data Hambatan
Samping
Gambar 3.4 Diagram Alir Penelitian
Data Sekunder 1. Peta Lokasi 2. Jumlah Penduduk
Keterangan simbol yang digunakan dalam diagram alir :
= Menunjukkan arah aliran dari suatu proses ke proses berikutnya.
= Menunjukkan awal atau akhir dari sebuah proses.
= Menyatakan kegiatan yang akan terjadi dalam diagram alir.
= Digunakan untuk mewakili data yang didapat.
3.4.1 Studi Pendahuluan
Studi Pendahuluan adalah studi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang penelitian yang akan dilakukan. Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan penelian berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnya yang masih belum jelas.
3.4.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian
3.4.3 Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari data penelitian langsung di lapangan sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Adapun data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Data geometrik jalan
Pengumpulan data geometrik jalan dengan manual dan dilakukan langsung di lokasi survei dengan mengukur lebar jalan, tipe jalan, lebar kereb, dan panjang ruas jalan. Pengukuran dilakukan pada saat malam hari karena diperlukan keadaan yang tidak terlalu ramai untuk memudahkan pengukuran dan pengukuran menggunakan meteran.
2) Data arus lalu lintas
Data arus lalu lintas adalah meliputi data penjumlahan kendaraan yang melintasi satu titik yaitu pada tempat lokasi pengamatan per satuan waktu, dan juga sesuai dengan pengelompokan jenis kendaraan yaitu kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV), dan sepeda motor (MC) 3) Data hambatan samping
Data hambatan samping meliputi pejalan kaki, kendaraan berhenti di tepi jalan, kendaraan keluar atau masuk sisi jalan dan kendaraan lambat.
3.4.4 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penunjang yang diperoleh dari survei pendahuluan dan instansi terkait dalam hal ini pemerintah daerah. Data sekunder dalam penelitian ini antara lain :
a. Peta Lokasi b. Jumlah Penduduk
3.4.5 Teknik pengumpulan data
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu metode menggunakan penelitian langsung di lapangan dengan tujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar penomena yang diselidiki. Dengan metode ini peneliti mengadakan pengamatan langsung di lapangan, serta mencari data-data yang diperlukan seperti :
a. Survei geometrik
Pada survei geometrik dilakukan dengan cara pengukuran langsung dilapangan, antara lain panjang dan lebar ruas jalan untuk kendaraan melintas, panjang dan lebar lahan yang digunakan parkir di Jalan Veteran II.
b. Survei arus lalu lintas kendaraan
Survei ini dilakukan untuk mendapatkan data jumlah kendaraan, yaitu mencatat setiap kendaraan yang melewati Jalan Veteran II dan pengelompokan jenis kendaraan yang dilakukan bersamaan dengan survei kendaraan parkir dan survei hambatan samping. Perhitungan menggunakan Hand Tallies Counter untuk memudahkan perhitungan.
c. Survei hambatan samping
Survei ini dilakukan dengan menempatkan surveior dikedua sisi Jalan Veteran II di depan pasar Gurah untuk mengamati frekuensi kejadian dan dikelompokkan menurut tipe kejadian. Survei ini dilakukan bersamaan dengan survei lalu lintas dan survei kendaraan parkir, untuk mengetahui kelas hambatan samping. Dimana untuk penentuan kelas hambatan samping disesuaikan berdasarkan MKJI 1997.
3.4.6 Teknik Survei
Survei dilakukan dengan berdiri di dua titik berbeda dan berseberangan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data lalu lintas serta hambatan samping dari dua jalur yang berbeda. Berikut letak posisi surveyor :
.
3.4.7 Peralatan Yang Diperlukan
Untuk menunjang penelitian ini dalam proses pengumpulan data maka diperlukan berbagai alat antara ain :
1. Kertas untuk mencatat hasil survei SURVEYOR 1
SURVEYOR 2
2. Alat tulis
3. Alat ukur panjang atau meteran 4. Stopwatch dan Handy tally counter
3.4.8 Waktu dan Lokasi Survei
Pengumpulan data dalam studi kasus atau penelitian ini diambil dari kegiatan lalu lintas dan hambatan samping yang terjadi di ruas jalan Veteran II dengan panjang segmen jalan dalam penelitian yang diambil adalah 200 meter.
Pelaksanaan survei parkir atau hambatan samping pada badan jalan dan arus lalu lintas dilakukan pada waktu yang sama pada hari Minggu dan Senin pada pukul 06.00-18.00 pada kondisi cuaca cerah dan tidak ada gangguan.
3.4.9 Teknik Pengolahan Data
Setelah semua data yang diperlukan telah diperoleh, maka untuk pengolahan data yang dilakukan secara umum dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Pengolahan data yang berkaitan dengan hambatan samping 2. Pengolahan data kinerja ruas jalan
3. Solusi dari pengaruh hambatan samping terhadap kinerja ruas jalan
3.4.10 Analisis dan Pembahasan
Dalam melakukan analisis dan pembahasan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997) dengan cara sebagai berikut.
1. Analisis volume kendaraan dilakukan untuk setiap arah pergerakan kendaraan. Dalam penelitian ini terdapat dua arah pergerakan yaitu dari timur ke barat dan sebaliknya. Volume kendaraan dikelompokkan menjadi menjadi 3 yaitu kendaraan ringan, sepeda motor, dan kendaraan tak bermotor.
2. Teknik survei dilakukan dengan berdiri di dua titik yang berbeda dan berlawan arah untuk mencatat jumlah arus lalu lintas yang melewati jalan veteran II. Posisi surveyor digambarkan sebagai berikut.
2. Kawasan ruas Jalan Veteran II merupakan jalan 4 lajur 2 arah tak terbagi (4/2 UD) dengan lebar jalur 10 meter, maka dalam perhitungan kendaraan harus diubah menjadi satuan mobil penumpang (smp) termasuk mobil penumpang dengan menggunakan ekivalensi mobil penumpang (emp).
3. Nilai hambatan samping digunakan untuk menghitung nilai kapasitas. Dari rekapitulasi nilai hambatan samping dapat diperoleh nilai hambatan samping terbesar yang terjadi pada ruas jalan, yang nantinya akan digunakan untuk menganalisis kinerja ruas jalan tersebut.
4. Menghitung kapasitas jalan menggunakan Persamaan 2.2 yang terdapat pada BAB II:
C = Co x FCw x FCSP x FCSF x FCCS (smp/jam) Keterangan :
C = Kapasitas Jalan Perkotaan
Co = Kapasitas Dasar untuk kondisi tertentu / ideal (smp/jam) FCw = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif
FCSP = Faktor penyesuaian pemisah arah FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai kapasitas jalan (smp/jam).
5. Menghitung kecepatan arus bebas menggunakan Persamaan 2.3 yang terdapat pada BAB II:
FV = (FVO+ FVW) x FFVSF x FFVCS
Keterangan :
FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan (km/jam) FV0 = Kecepatan arus bebas dasar (km/jam)
FVW = Penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif (km/jam)
FFVSF = Faktor penyesuaian kondisi hambatan samping FFVCS = Faktor penyesuaian ukuran kota (jumlah penduduk) Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai kecepatan arus bebas (km/jam).
6. Menghitung derajat kejenuhan/ Degree of Saturation (DS) menggunakan Persamaan 2.4 yang terdapat pada BAB II:
Keterangan :
DS = Derajat kejenuhan
Q = Volume kendaraa (smp/jam) C = Kapasitas jalan (smp/jam)
Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai derjat kejenuhan. Jika nilai DS < 0,75, maka jalan tersebut masih layak, tetapi jika DS > 0,75, maka diperlukan penanganan pada jalan tersebut untuk mengurangi kepadatan.
7. Menghitung level of service (LOS) atau tingkat pelayanan menggunakan persamaan 2.5 yang terdapat pada BAB II :
LOS = V/C
Dimana : V = volume lalu lintas (smp/jam) C = kapasitas dasar jalan
8. Menentukan nilai kecepatan rata-rata kendaraan ringan (LV)
Nilai kecepatan rata – rata kendaraan ringan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan pada gambar 2.1 pada Bab II. Untuk menentukan nilai kecepatan rata-rata kendaraan ringan maka dilakukan dengan cara menarik garis vertikal tegak lurus dari sumbu X pada nilai derajat kejenuhan (DS) sampai berpotongan dengan garis kurva FVLV, setelah itu kemudian tarik garis horizontal ke arah sumbu Y pada nilai kecepatan rata-rata untuk kendaraan ringan.
Berikut contoh kurva perhitungan.
3.4.11 KESIMPULAN
Pada tahap ini, setelah dilakukan analisis dan pembahasan terhadap data- data yang ada, dapat dilakukan penarikan kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh akan dicoba memberikan suatu saran maupun masukan bagi pihak terkait dengan harapan dapat mengatasi masalah yang terjadi pada lokasi penelitian.