• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEKANISME PERTAHANAN DIRI TOKOH HINDUN DALAM NOVEL RUMAH DI ATAS OMBAK KARYA ARINI HIDAYAJATI ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MEKANISME PERTAHANAN DIRI TOKOH HINDUN DALAM NOVEL RUMAH DI ATAS OMBAK KARYA ARINI HIDAYAJATI ABSTRACT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MEKANISME PERTAHANAN DIRI TOKOH HINDUN DALAM NOVEL RUMAH DI ATAS OMBAK KARYA ARINI HIDAYAJATI

Pardi Suteja 1, Titiek Fujita Yusandra2,,Diyan Permata Yanda2

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

2

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP PGRI Sumatera Barat vardisuteja9@gmail.com

ABSTRACT

The problem that lies behind this research is a self defense mechanism of the Hindun figure in novel Rumah di Atas Ombak by Arini Hidayajati. It telss of the harshness of the Hindun figure who goes through the problems for his life, Hindun big without both parents, after getting merried the son of atwin died not long after her husband”s named Usman and also followed by her daughter in law is the husband of her daughter called Iklima. The purpose of this research is to find out how the structure of personality and self defense mechanism of the Hindun figure in novel Rumah di Atas Ombak by Arini Hidayajati. This type of research is qualitative research with technical descriptive analysis . The datas found analyzed by the following steps. First, describe the dtat. Second, analyze the data. Third, Summing up the data. Fourth, write aresearch report. The results of this research consists of the structure of personality id, ego, and super ego, then self defense mechanism that are represi, sublimasi, also fantasy and stereotype. In this Rumah di Atas Ombak novel, Hindun character”s influen ced by the six approach so that Hindun could pas through the problem with rigiditry to liver her life and strengthen faith to God. Hindun figure with various problems and trials of life that befall the male figure in the case that nothing can be relieved from his life and the Hindun figure able to pass with patience and loyalty.

Keyword: Effects, self defense mechanism, personality structure, novel

PENDAHULUAN

Ada banyak hal yang dapat memicu konflik dalam kehidupan manusia.

Diantaranya adalah adanya rasa tidak puas antara keinginan dan kenyataan dalam diri seseorang sehingga dapat menimbulkan gangguan psikologi manusia terhadap masalah yang sedang dihadapi. Gangguan psikologi selalu datang jika masalah yang dihadapai tidak ditemukan jalan keluarnya.

Pada umumnya manusia mempunyai suatu keinginan yang banyak dan terkadang tidak bisa diterima oleh akal sehat. Jika

keinginan tersebut dilakukan akan mengakibatkan timbulnya permasalahan yang mengakibatkan gangguan psikologi manusia. Pernyataan tersebut mewakili aspek psikologi yang terdapat dalam kepribadian manusia yaitu id, ego, dan super ego.

Novel merupakan salah satu karya sastra yang mengambarkan permasalahan dalam kehidupan manusia. Salah satu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan manusia menjadi landasan tumpu penceritaan sebuah novel oleh pengarang.

(2)

Banyak permasalahan yang terdapat di dalamnya salah satunya adalah permasalahan kejiwaan. Salah satu novel yang bercerita tentang kejiwaan adalah novel Rumah di Atas Ombak karya Arini Hidayajati. Novel ini menceritakan tentang bagaimana ketabahan dan rasa ikhlas menyatu menjadi sebuah kekuatan dalam diri untuk menjalani kehidupan. Hindun adalah Tokoh utama yang merasakan bagaimana satu persatu kehilangan orang yang dicintainya meninggalkanya. Berawal ketika Hindun hidup dan dibesarkan tanpa kedua orang tua. Permasalahan itu terulang kembali kepada dirinya ketika suaminya yang tenggelam dan tidak ditemukan saat badai besar di tengah lautan, sehingga menjadikan Hindun harus menjadi orang paling utama yang bertanggung jawab dengan keluarga yang ditinggalkan suaminya yang bernama Usman. Ujian kehidupan itu terulang kembali kepada kematian putra kembarnya yang masih bayi. Selanjutnya kematian suami dari putrinya yaitu menantunya sendiri sehingga Hindun hidup tanpa sosok lelaki yang dapat membantu atau meringankan beban hidupnya. Sampai akhir cerita Hindun tidak menyalahkan apa pun bahkan siapa pun.

Hindun tetap teguh dengan apa yang telah terjadi adalah takdir dari yang kuasa karena keikhlasan dan doa yang menyertai ketabahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mekanisme pertahanan

diri tokoh Hindun dalam novel Rumah di Atas Ombak karya Arini Hidayajati.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis.

Ratna (2004:52) menjelaskan metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang diperoleh dari gabungan dua metode yaitu deskriptif dan analisis yang dilakukakan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Metode deskriptif analisis ini bersifat menuturkan dan menafsirkan sekaligus memberikan pemahaman dan penjelasana secara sistematis, faktual, dan akuran mengenai data penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) membaca dan memahami novel Rumah di Atas Ombak Karya Arini Hidayajati, (2) menandai bagian-bagian yang menyangkut mekanisme pertahanan diri, (4) menyimpulkan hasil temuan, (5) menulis laporan dan penelitian dengan lengkap.

Dalam pengujian pengabsahan data penulis menggunakan teknik kelengkapan penggunaan referensi atau kecukupan referensi. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada mekanisme pertahanan diri tokoh Hindun dalam novel Rumah di Atas Ombak karya Arini Hidayajati. Maka validator dalam pengabsahan data ini adalah Emil Septia, S.S., M.Pd. dengan

(3)

pertimbangan bahwa beliau adalah salah satu dosen Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat. beliau menyelesaikan penelitian sastra pada strata 1 (S1) di Universitas Negeri Padang, selanjutnya di Universitas yang sama juga menyelesaikan studi strata 2 (S2).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mekanisme pertahanan diri tokoh Hindun dalam Novel Rumah di Atas Ombak karya Arini Hidyajati yaitu struktur kepribadian terdiri dari id, ego dan super ego lalu mekanisme pertahanan diri yang terdiri dari represi, sublimasi serta fantasy dan stereotype. Dari keseluruhan data yang ditemukan sebanyak 74 data yang terbagi sabanyak 10 data id, 11 data ego, 13 data super ego, 34 data represi, 5 data sublimasi, dan 1 data fantasy dan stereotype. Berikut ini adalah temuan dan anilisis data dari struktur kepribadian id pada tokoh Hindun,

“Masih kuingat jerit Iklima jika saja ia tengah mengingat ayahnya yang tak kunjung pulang. Dan jika sudah begitu bagaimana aku tak tertular tangis? oleh pilunya yang menyayat. Hanya kuharap pada-Nya agar aku dan Iklmia mampu melewati masa-masa pedih ini”

(Hidayajati. 2017:9).

Dari kutipan di atas dapat dianalisis bahwa tokoh Hindun dipengaruhi oleh dorongan id. Keinginan tokoh Hindun

untuk dapat melewati permasalahan hidup serta ketegaran yang dilakukanya. “Hanya kuharap pada-Nya” adalah kutipan yang menekankan bahwasanya Tokoh Hindun berharap kepada Allah agar dapat mampu melewati setiap cobaan yang dilewati bersama anaknya. Dorongan id dari tokoh Hindun membuktikan bahwa tokoh Hindun memiliki harapan untuk dapat melewati setiap permasalahan yang terjadi dalam hidupnya.

Menurut Sigmund Freud (dalam Minderop. 2011 : 21) menjelaskan bahwa Id merupakan energi psikis dan naluri yang menekan manusia agar memenuhi kebutuhan dasar seperti misalnya kebutuhan : makan, seks, menolak rasa sakit, dan rasa tidak nyaman. Menurut Freud, id berada di alam bawah sadar, tidak ada kontak dengan realitas. Cara kerja id berhubungan dengan prinsip kesenangan, yakni selalu mencari kenikmatan dan selalu menghindari ketidaknyamanan.

Berikut ini adalah temuan dan analisis data struktur kepribadian ego pada tokoh Hindun,

“Ayo naik” Usman menatapku Memiringkan perahunya ke arah badanku.

Jika saja sudah begini, bagaimana aku bisa menolak? Perahu itu telah diturunkan. Dan, apakah aku akan membiarkan ia berlayar…………sendiri..?

Menjadikanku penonton atas

(4)

kepiawainnya mendayung”

(Hidayajati. 2017:73).

Dari kutipan di atas, dapat dianalisis bahwa tokoh Hindun dipengaruhi oleh ego ketika diajak oleh Usman untuk pergi ke tepi pantaui. Tujuan Usman mengajak tokoh Hindun pergi ke tepi pantai adalah untuk pergi berdua ke tengah laut dengan perahu Usman. Tokoh Hindun dengan ajakan Usman tidak dapat menolak karena perahu telah didekatkan kepadanya.

Dorongan ego yang berperan terhadap tokoh Hindun yang menjadikan tokoh Hindun menerima ajakan dari Usman untuk pergi bersamanya dengan naik perahu.

Menurut Sigmund Freud (dalam Minderop. 2011 : 21) Ego terperangkap di antara dua kekuatan yang bertentangan dan dijaga serta patuh pada prinsip realitas dengan mencoba memenuhi kesenangan individu yang dibatasi oleh realitas.

Seseorang penjahat misalnya yang akan memenuhi kepuasan diri sendiri, akan terhalang oleh realitas kehidupan yang dihadapi. Demikian pula individu yang memiliki impuls-impuls seksual dan agresivitas yang tinggi misalnya; tentu saja nafsu-nafsu tersebut tidak akan terpuaskan tanpa pengawasan. Demikianlah ego,

menolong manusia untuk

mempertimbangkan apakah ia dapat memuaskan diri tanpa mengakibatkan kesulitan atau penderitaan bagi dirinya sendiri.

Berikut ini adalah temuan dan analisis data struktur kepribadian super ego pada tokoh Hindun,

“Ahh…,………apakah menunjukan rasa cinta itu akan merusak harga diriku sebagai wanita? Ibu dan ayahku tidak pernah mengajarkanku demikian, tapi alam jalananlah yang selalu berkata apa adanya dang mengajakku untuk senantiasa jujur tentang apa yang ada di lisan dan di hati. Dan itu tak ada yang salah dan tak perlu malu di hadapan siapa saja”

(Hidayajati. 2017:50).

Dari kutipan di atas dapat dianalis bahwa super ego mempengaruhi tokoh Hindun. Tokoh Hindun hidup tanpa kedua orang tua dan hidup dengan kakanya.

Dorongan yang mempengaruhi tokoh Hindun agar bersikap selalu jujur karena masalah-masalah yang telah dilaluinya.

Tokoh Hindun yang banyak belajar dari alam dan jalanan karena hidupnya kesepian. Meskipun begitu, dorongan super ego yang dimiliki tokoh Hindun membuat tokoh Hindun bersikap jujur dalam menjalani kehidupan.

Menurut Sigmund Freud (dalam Minderop. 2011 : 21) Struktur yang ketiga adalah super ego yang mengacu pada moralitas dalam kepribadian. Super Ego sama halnya dengan hati nurani yang mengenali nilai baik dan buruk.

Sebagaimana id, super ego tidak

(5)

mempertimbangkan realitas karena tidak bergumul dengan hal hal realistik, kecuali ketika impuls seksual dari agresivitas id dapat terpuaskan dalam pertimbangan moral

Berikut ini adalah temuan dan analisis data mekanisme pertahanan diri pada tokoh Hindun dari bentuk represi,

“Bu Siti, walau umurnya jauh lebih tua, kurasa ia telah mengambil banyak pelajaran tentang takdir yang demikian yang harus ia jalani. Dan, buat apa susah?

Karena kehidupan ini adalah ketentuan Tuhan. Dan, sedih serta gembira adalah wajah yang kini cukup bisa kujadikan sebagai pelajaran bagi hari esokku”

(Hidayajati. 2017:215).

Mekanisme pertahanan diri tokoh Hindun dipengaruhi oleh represi. Terdapat pada kutipan di atas, kecemasan dari tokoh Hindun yang selalu merasakan kehilangan sosok lelaki yang dicintainya menjadikan tokoh Hindun lebih mendekatkan diri kepada Allah. Dorongan represi yang mucul pada diri tokoh Hindun menekan kecemasnya dengan pelajaran kehidupan yang diterimanya adalah ketentuan dari Allah, serta pengaruh super ego yang sangat kuat menjadikan tokoh Hindun menyatakan tindakan yang baik dengan ketegaranya melewati permasalah itu.

Menurut Sigmund Freud (dalam Minderop, 2011 : 29-30). Represi adalah

mekanisme pertahan ego yang paling kuat dan luas. Tugas represi adalah mendorong keluar implus-implus id yang tidak diterima. Represi merupakan fondasi cara kerja mekanisme pertahanan ego, tujuanya adalah untuk menenkan (repres) atau mendorong impuls-impuls yang mengancam keluar dari alam sadar.

Berikut ini adalah temuan dan analisis data mekanisme pertahanan diri pada tokoh Hindun dari bentuk sublimasi,

“Dan jika saja esok, siapakah yang akan mencarikanya rumput?

Ahhh …. Betapa banyak pekerjaan yang harus kulakukan setelah Usman tak pulang. Mencari rumput untuk sapi jantan dan betina dan juga seekor pedet yang baru saja dilahirkanya satu bulan yang lalu”

(Hidayajati. 2017:135).

Berdasarkan kutipan di atas dapat dianalisis bahwa tokoh Hindun dipengaruhi oleh sublimasi ketika ditinggalkan oleh Usman. Tokoh Hindun setelah ditinggalkan oleh Usman harus merawat dan memberikan makanan ternak yang ditinggalkan oleh Usman. Sublimasi atau pengalihan yang dilakukan oleh tokoh Hindun adalah harus mencarikan rumput untuk ternaknya. Hal itulah yang mendorong Sublimasi tokoh Hindun setelah kematian Usman.

(6)

Menurut Sigmund Freud (dalam Minderop, 2011 : 29-30). Sublimasi terjadi bila tindakan-tindakan yang bermanfaat secara sosial menggantikan perasaan tidak nyaman. Sublimasi sebenarnya adalah bentuk pengalihan.

Berikut ini adalah temuan dan analisis data mekanisme pertahanan diri pada tokoh Hindun dari bentuk fantasy dan stereotype,

“Melewati………...jalanan kecil…Kutahu ini adalah lorong yang menembus ke tengah lautan sana. Tak bisa dilalui motor apalagi mobil.

Tapi, aku tahu sebelah kananku ini adalah bangunan resor, Penginapan.

Kini. Dulu tak pernah ada.

Tak kala aku masih tinggal di sini bersama dengan Usman dan juga Iklima kecil. Dan semua ini adalah kenangan dua puluh lima tahun yang lalu.. Menantiku di sisni.. dan tangah kutiti”

(Hidayajati. 2017:25).

Dari kutipan di atas dapat dianalisis bahwa mekanisme pertahanan diri tokoh Hindun dipengaruhi oleh fantasi dan stereotype. Dorongan ini adalah bentuk khayalan yang timbul karena melihat objek yang dilalui tokoh Hindun saat ke pantai, jalan yang dilaluinya itu adalah jalan kenanganya bersama Usman. Dunia khayal yang dirasakan tokoh Hindun adalah kenanganya bersama Usman sewaktu dua puluh lima tahun yang lalu ketika masih

bersama Usman. Jalanan yang menjadikan objek kenanganya bersama Usman menjadi dorongan dari fantasy dan stereotype tersebut. Pernyataan pada kutipan di atas juga didorong oleh ego yang melakukan keinginanya untuk melewati jalan tersebut dan mengingat kenanganya bersama Usman.

Menurut Sigmund Freud (dalam Minderop, 2011 : 29-30). Fantasi dan Stereotype adalah ketika kita menghadapi masalah yang demikian bertumpuk.

Kadang kala kita mencari solusi dengan masuk ke dunia khayal. Solusinya yang berdasarkan fantasi ketimbang realitas.

KESIMPULAN

Pada penelitian ini bertujuan untuk menemukan permasalahan struktur kepribadian dan mekanisme pertahanan diri dari tokoh Hindun dalam novel Rumah di Atas Ombak karya Arini Hidayajati. Hasil penelitian ini membahas bagaimana struktur kepribadian dan mekanisme pertahanan diri tokoh Hindun dalam novel Rumah di Atas Ombak karya Arini Hidayajati. Salah satunya struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego, dan super ego. Serta mekanisme pertahanan diri yang dimiliki tokoh Hindun adalah represi, sublimasi, serta fantasi dan stereotype dalam novel Rumah di Atas Ombak karya Arini Hidayajati. Masing-masing permasalahan ditunjang oleh peristiwa yang

(7)

terjadi dalam novel Rumah di Atas Ombak karya Arini Hidayajati.

DAFTAR PUSTAKA

Moleong. J. Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Ratna. Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, Teknik Penelitian Satra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Minderop, Albert. 2011. Psikologi Sosial.

Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Jakarta

Hidayajati, Arini. 2017. Rumah di Atas Ombak. Jakarta: PING (Laksamana Group).

Referensi

Dokumen terkait

Kelalaian para ahli arkeologi untuk menyampaikan hasil-hasil penelitiannya kepada masyarakat secara luas maupun kepada masyarakat setempat di Trowulan membuat masyarakat setempat

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah kualitas pelayanan yang terdiri dari Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy berpengaruh

Soal nomor 50 tentang tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan keterangan secara berurutan, seperti pada pilihan a. Tanda kurung tunggal dapat

Dengan melihat pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam perikop ini Paulus menyatakan kebenaran Allah dari dua sisi, yaitu (1) secara forensik sebagai status benar

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konformitas teman sebaya adalah suatu keterlibatan karakteristik keinginan untuk

Beberapa upaya yang dilakukan dalam pertanian berkelanjutan diantaranya dengan meningkatkan kemandirian petani terhadap sarana produksi pertanian (benih/bibit, pupuk,

Indikator Kriteria & Bentuk Penilaian Metode Pembelajaran (Estimasi Waktu) Materi Pembelajaran (Pustaka) Bobot Penilaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 9-14

Konsep silvofishery yang memadukan antara usaha tambak dengan penanaman mangrove diharapkan dapat menjembatani dua kepentingan tersebut, sehingga kegiatan budidaya