• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEMAJUAN REFORMASI BIROKRASI BADAN PUSAT STATISTIK. Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KEMAJUAN REFORMASI BIROKRASI BADAN PUSAT STATISTIK. Tahun 2015"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

REFORMASI BIROKRASI BADAN PUSAT STATISTIK

Tahun 2015

LAPORAN KEMAJUAN

(2)
(3)

Pengantar

Laporan Kemajuan Reformasi Birokrasi (RB) Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2015 ini merupakan kemajuan pelaksanaan RB setelah penilaian penyesuaian tunjangan kinerja yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) pada bulan Februari 2015.

Fokus kegiatan pelaksanaan RB BPS pada tahun 2015 ini adalah pada perbaikan pada beberapa area perubahan berdasarkan rekomendasi tindak lanjut hasil penilaian KemenPAN RB, antara lain:

1. Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi y

y Penyelarasan kinerja individu dengan kinerja organisasi sebagai dasar dalam pengembangan karir individu;

y

y Penerapan kebijakan promosi terbuka;

y

y Pengembangan pegawai berbasis kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi

2. Pemerintah yang bersih dan Bebas KKN y

y Penerapan Kebijakan Pengendalian Gratifikasi y

y Penerapan SPIP dan peningkatan fungsi pengawasan internal 3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

y

y Peningkatan penyajian DDA dalam mendukung perencanaan pembangunan di daerah Sementara untuk area perubahan yang lain, kegiatan yang dilakukan bersifat memperkuat dan mempertahankan capaian yang sudah diperoleh.

Kemajuan dari pelaksanaan RB ini tentu tidak akan dapat diperoleh jika tidak ada dukungan dan komitmen insan BPS untuk mewujudkan good governance di lingkungan BPS. Oleh karena itu Tim Pelaksana RB BPS-RI mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kontribusinya dalam mewujudkan kemajuan pelaksanaan RB BPS.

Jakarta, Februari 2016 Kepala Badan Pusat Statistik

(4)
(5)

Daftar ISI

Pengantar ... iii

Daftar ISI ... v

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Dasar Hulum Penyusunan Laporan ... 1

Tujuan Penyusunan Laporan ... 1

Sistematika Penulisan ... 2

PROGRAM MANAJEMEN PERUBAHAN ... 3

Sensus Daring Progres Perubahan ... 4

Pembentukan Change Agent Network (CAN) ... 6

Change Champion Training... 8

Knowledge Sharing dengan Collaboration Portal ... 10

Gerakan Revolusi Mental ... 10

PROGRAM PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ... 11

Evaluasi Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan ... 11

PROGRAM PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI ... 13

Evaluasi Tusi dan Nomenklatur Unit Kerja di BPS ... 13

Penataan Organisasi ... 13

PROGRAM PENATAAN TATA LAKSANA ... 14

Evaluasi Bisnis Proses dan GSBPM Satker ... 14

Peningkatan Pelayanan dengan E-Government ... 14

Penerapan Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik ... 15

PROGRAM PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR ... 17

Perencanaan Kebutuhan Pegawai ... 17

Proses Penerimaan Pegawai transparan, objektif, akuntabel dan bebas KKN ... 17

Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi ... 19

(6)

Probity Audit SE2016... 21

PROGRAM PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA ... 22

Review Renstra ... 22

Kewajiban Penandatangan PK untuk semua unit kerja (eselon 2) ... 22

Pembinaan SAKIP daerah ... 22

Kewajiban Laporan Kinerja Triwulanan ... 22

PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYAN PUBLIK ... 23

Perbaikan Standar Pelayanan ... 23

Peningkatan Budaya Pelayanan Prima ... 24

Penilaian Kepuasan Pelayanan ... 25

Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 27

LAMPIRAN ... 31

Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Indonesia Tahun 2015 ... 33

PENGHARGAAN BPS PUSAT ... 35

PENGHARGAAN BPS DAERAH ... 37 Pemanfaatan Teknologi Informasi

(7)

BPS

Untuk menjawab tuntutan pengguna data agar BPS bisa menyediakan data lebih cepat (faster), lebih mudah (easier) dan berkualitas (better), perlu dilakukan perubahan agar penyelenggaraan statistik lebih efektif dan efisien. Melalui Reformasi Birokrasi BPS berkomitmen melakukan perubahan secara berkelanjutan melalui perbaikan aparatur yang berkualitas dan proses bisnis. Sehingga

LEMBAGA STATISTIK BERKELAS DUNIA 2020

(8)
(9)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan BPS sejak tahun 2010 merupakan upaya yang dilakukan BPS dalam rangka mewujudkan instansi pemerintahan yang bersih, akuntabel dan melayani dengan baik. Sebagai satu-satunya instansi penyedia data official statistics di Indonesia, BPS dituntut untuk dapat menyediakan data lebih cepat (faster), lebih murah (cheaper), lebih mudah (easier) dan lebih berkualitas (better). Diharapkan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi BPS dapat memenuhi tuntutan pengguna dengan melakukan perbaikan proses bisnis dan kualitas aparaturnya.

Dalam perjalanan RB di lima tahun pertama ini, BPS telah mengukir berbagai prestasi. Dengan berpegang teguh pada tiga nilai inti BPS, yakni profesional, integritas, dan amanah, BPS telah berbagai capaian dan penghargaan yang menjadi representasi dari tercapainya sasaran RB yakni, terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik, meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Diantara capaian dan penghargaan yang menonjol adalah raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama empat tahun berturut. Di akhir tahun 2015, rapor akuntabilitas BPS mendapat peringkat top ten untuk kementerian/lembaga yang akuntabilitasnya paling baik. Sementara itu, dalam hal pelayanan publik, BPS berada dalam zona hijau yang mencerminkan kepatuhan BPS dalam menjalankan Undang-Undangan Pelayanan Publik.

Memasuki lima-tahun ke-2 pelaksanaan RB BPS, perbaikan dan inovasi terus dilakukan.

Perbaikan dilakukan terhadap proram-program yang sudah terlaksana pada lima tahun pertama pelaksanaan RB BPS, mengikuti tuntutan dan perkembangan zaman. Sedangkan inovasi memungkinkan pengguna semakin mudah memanfaatkan data dengan memanfaatkan teknologi.

Sesuai dengan roadmap, pada tahun 2015 BPS telah melakukan program-program yang telah direncanakan sebelumnya. Pada tahun 2015, terdapat dua kegiatan baru yang belum pernah diadakan pada tahun-tahun sebelumnya. Pertama, adalah kegiatan asesmen seluruh pegawai BPS yang akan digunakan untuk memetakan kompetensi pegawai BPS. Kedua, BPS telah melakukan seleksi terbuka untuk pengisian jabatan pimpinan BPS.

Dasar Hulum Penyusunan Laporan

Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2015 tentang tentang Tim Kerja RB BPS pada diktum keempat disebutkan bahwa Tim Pelaksana berkewajiban untuk melaporkan hasil kerjanya kepada Tim Pengarah RB BPS.

Tujuan Penyusunan Laporan

(10)

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Kemajuan Pelaksanaan RB BPS 2015 adalah sebagai berikut:

Bagian Pertama memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan laporan, tujuan penyusunan laporan, dan sistematika penulisan laporan. Latar belakang memuat pejelasan singkat perkembangan pelaksanaan RB BPS selama tahun 2015.

Bagian Kedua memuat pelaksanaan program manajemen perubahan melalui sensus daring porgres perubahan, pembentukan change agent network, melaksanakan change champion training, membangun collaboration portal dan melakukan gerakan revolusi mental.

Bagian Ketiga memuat pelaksanaan program penataan peraturan perundang-undangan yaitu dengan melakukan evaluasi harmonisasi peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat memuat pelaksanaan program reformasi birokrasi di bidang Penataan dan Penguatan Organisasi yang mencakup: Evaluasi Tusi dan Nomenklatur Unit Kerja di BPS dan penataan organisasi.

Bagian Kelima memuat pelaksanaan program reformasi birokrasi di bidang Penataan Tatalaksana yang mencakup kegiatan: Evaluasi Bisnis Proses dan GSBPM Satker, Peningkatan Pelayanan dengan E-Government dan Penerapan Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik.

Bagian Keenam memuat pelaksanaan program reformasi birokrasi di bidang Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur yang mencakup kegiatan: Perencanaan Kebutuhan Pegawai, Proses Penerimaan Pegawai transparan, objektif, akuntabel dan bebas KKN, Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi dan Promosi Jabatan Secara Terbuka.

Bagian Ketujuh memuat pelaksanaan program reformasi birokrasi di bidang Penguatan Pengawasan yang mencakup kegiatan: Penanganan Pengaduan Masyarakat, Evaluasi Whistle Blowing System (WBS), SPIP SE 2016 dan Probity Audit SE2016.

Bagian Kedelapan memuat pelaksanaan program reformasi birokrasi di bidang Penguatan Akuntabilitas Kinerja yang mencakup kegiatan: Review Renstra, Kewajiban Penandatangan PK untuk semua unit kerja (eselon 2), Pembinaan SAKIP daerah dan Kewajiban Laporan Kinerja Triwulanan.

Bagian Kesembilan memuat pelaksanaan program reformasi birokrasi di bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang mencakup kegiatan: Perbaikan Standar Pelayanan, Peningkatan Budaya Pelayanan Prima, Penilaian Kepuasan Pelayanan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi

(11)

PROGRAM MANAJEMEN PERUBAHAN

Manajemen perubahan merupakan kunci keberhasilan pada area perubahan lainnya seperti tertuang pada PermenPAN RB Nomor 11 Tahun 2015. Tiga aspek yang dicakup dalam perubahan di sebuah organisasi: manusia, proses bisnis dan teknologi. Proporsi terbesar yang paling berpengaruh terhadap perubahan dari ke-3 aspek tersebut adalah manusia (sumber daya manusia) yang perlu diatur dengan efektif dan terencana.

Untuk menuju kondisi yang diharapkan, perlu dibangun keterlibatan pegawai dalam program- program perubahan yang diinisiasi, yaitu dengan menimbulkan rasa kepedulian (awareness) dan pemahaman (understand) yang pada akhirnya akan memunculkan rasa memiliki (sense of belonging) dari setiap insan BPS.

Tahun 2015 merupakan tahun yang kritikal dimana BPS akan menyusun fondasi proses perubahan yang akan berlangsung pada tahapan pelaksanaan program perubahan selanjutnya. BPS dibantu konsultan sudah menyusun strategi manajemen perubahan yang menyeluruh dan terinterasi untuk semua insan BPS.

Gambar 1. Strategi Manajemen Perubahan (2015) (Sumber: Statcap, 2015)

Untuk mempersiapkan insan BPS dalam menghadapi perubahan, sudah ditetapkan beberapa strategi Manajemen Perubahan sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman terhadap inisiatif strategis BPS;

2. Meningkatkan komitmen Pimpinan dalam memimpin perubahan;

3. Mengggalang keterlibatkan pegawai;

4. Meningkatkan komunikasi yang efektif; multiforum, multi channel, multi media;

(12)

Sensus Daring Progres Perubahan

Pada tahap awal pelaksanaan Reformasi Birokrasi di BPS, tahun 2010 dan 2011 dilakukan survei kesiapan organisasi dalam menghadapi perubahan. Namun cakupannya masih sedikit dan belum diperoleh gambaran yang cukup terhadap aspirasi stakeholder yang ada di BPS.

Pada tahun 2015, yang merupakan awal pelaksanaan Reformasi Birokrasi tahap II (2015-2019), BPS melakukan Sensus Daring Progres Perubahan dengan cakupan yang lebih luas. Sensus daring mencakup tingkat pemahaman insan BPS terhadap pentingnya melakukan perubahan di BPS, tingkat keterlibatan insan BPS dalam melakukan perubahan dan persepsi terhadap penerapan nilai-nilai inti BPS (PIA). Target responden sebanyak 5000 responden pegawai BPS di seluruh Indonesia. Namun pada pelaksanaannya jumlah responden yang diperoleh jauh melampaui target yaitu sebanyak 13.048 responden yang berasal dari 25 Satker BPS Pusat dan 33 Provinsi. Tingginya respon rate disebabkan oleh peran pimpinan sebagai role model, adanya monitoring dan komunikasi dua arah melalui telefon dan email.

Hasil yang diharapkan dari sensus ini adalah:

1. Mendapatkan gambaran persepsi pegawai terhadap kesiapan organisasi, termasuk di dalamnya arahan strategis BPS;

2. Mendapatkan masukan berdasarkan persepsi pegawai terhadap internalisasi PIA;

3. Mengetahui usulan perubahan dari pegawai;

4. Mendapatkan komitmen dari seluruh jajaran pimpinan untuk melakukan tindak lanjut hasil sensus daring;

5. Memberikan pengalaman baru serta meningkatkan IT literacy kepada seluruh pegawai;

6. Meningkatkan awareness pegawai untuk mempersiapkan diri menghadapai perubahan.

Berdasarkan laporan Sensus Daring yang dilaporkan PWC1 pada bulan Agustus 2015, berikut adalah aspirasi pegawai yang berhasil dirangkum:

1. Tingkat pemahaman pegawai terhadap inisiatif strategis sudah cukup baik, mendekati skala 3 dari skala tertinggi 4. Dari 7 inisiatif strategis BPS yang ditanyakan, sebagian besar pegawai sudah mengetahui, tetapi masih perlu dilakukan sosialisasi lebih lanjut. Nilai pemahaman tertinggi adalah pada inisiatif strategis: Core values PIA (2,84), Reformasi Birokrasi (2,79) dan Sistem SDM berbasis Kinerja dan Kompetensi (2,72);

2. Usulan ide perubahan yang perlu diperbaiki agar BPS dapat mencapai visi dan misinya adalah: Sistem SDM (20%), Pola Pikir dan Budaya Kerja (20%) dan Penataan dan penguatan Kelembagaan/Organisasi (14%);

3. Faktor internal pendorong perubahan: 57% mengharapkan adanya komunikasi terbuka dan transparan antara pimpinan dan pegawai, pusat-daerah, serta lintas fungsi, 37%

menginginkan adanya peningkatan kompetensi pegawai dan 35% mengharapkan adanya komitmen pimpinan untuk menunjukkan konsistensi antara kata dan perbuatan;

4. Faktor eksternal pendorong perubahan: 67% karena tuntutan responden yang semakin tinggi, 41% rendahnya tingkat partisipasi responden dan 31% pesatnya perkembangan teknologi;

(13)

5. Media efektif untuk mensosialisasikan perubahan: tatap muka acara formal, e-mail, website (community) dan majalah varia statistik;

Kesiapan Organisasi

Nilai rata-rata kesiapan organisasi dalam menghadapi perubahan sebesar 3,8 dari skala 5 (kategori medium risk). Komponen Strategi dan Leadership memperoleh nilai tertinggi sebesar 4,07 dan nilai terendah pada komponen Komitmen sebesar 3,42 dan Organisasi sebesar 3,57.

Secara lengkap tingkat kesiapan organisasi dapat di lihat pada gambar berikut.

Gambar 2.Tingkat Kesiapan Organisasi Menghadapi Perubahan (Sumber: Laporan Sensus Daring PWC 2015)

Internalisasi PIA

Untuk menilai tingkat pemahaman nilai inti (PIA), budaya pelayanan prima dan adaptif ditetapkan 6 kategori: nilai 6 artinya responden selalu melihat perilaku tersebut, nilai 5: sering terlihat, nilai 4: sudah cukup sering terlihat, nilai 3: kadang-kadang terlihat, nilai 2: jarang terlihat dan nilai 1: perilaku tersebut hampir tidak terlihat. Dari hasil sensus daring diperoleh hasil bahwa tingkat internalisasi PIA masih rendah. Semua nilai komponen masih berada di bawah target yang ditetapkan sebesar 5. Perlu dilakukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman nilai-nilai inti kepada insan BPS.

(14)

Gambar 3. Tingkat Internalisasi PIA

Program tindak lanjut yang perlu dilakukan BPS untuk mempersiapkan perubahan:

1. Penguatan peran Pimpinan dalam menyampaikan Inisiatif Strategis agar dipahami pegawai;

2. Pemanfaatan potensi pegawai muda (GenY) yang kreatif, dinamis dan inovatif serta mudah beradaptasi dengan teknologi informasi;

3. Peningkatan kapabilitas pegawai;

4. Upaya peningkatan kesiapan organisasi dan akselerasi internalisasi PIA;

5. Monitoring dan evaluasi.

Hasil sensus daring disosialisasikan ke jajaran pimpinan BPS baik pusat (langsung) dan daerah melalui video conference (tidak langsung).

Pembentukan Change Agent Network (CAN)

Menindaklanjuti hasil sensus daring, pimpinan BPS menyetujui untuk membentuk Change Agent Network sebagai sarana untuk meningkatkan kesiapan organisasi dalam menghadapi perubahan. Pada bulan Maret 2015, dilakukan proses pemilihan Change Champion yang mewakili seluruh provinsi dan unit eselon 2 BPS. Kualifikasi Change Champion kandidat yang diajukan adalah sebagai berikut:

(15)

1. Memiliki sikap positif terhadap perubahan;

2. Mendapat respek dari kolega;

3. Memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik;

4. Memiliki kemampuan menyusun rencana kerja, implementasi dan memonitoring program;

5. Cukup memiliki pemahaman terhadap BPS (bukan new joiner), memiliki kepribadian dan penguasaan diri yang baik;

6. Diutamakan eselon 3 atau setara.

Peran dan tugas tanggungjawab Change-Champion:

1. Memastikan pegawai di unit kerjanya (Direktorat/provinsi) memahami inisiatif strategis BPS termasuk STATCAP-CERDAS dan RB;

2. Merencanakan, menfasilitasi dan melakukan monitoring program perubahan yang dijalankan di unit kerjanya;

3. Menyusun dan merancang Change Agent Network di unit kerjanya;

4. Menfasilitasi implementasi program perubahan di unti kerjanya;

5. Melakukan monitoring dan evaluasi program perubahan secara periodik;

6. Melakukan identifikasi isu implementasi dan peluang perbaikan yang perlu dilakukan;

7. Menjadi mitra kerja PMO STATCAP-CERDAS dalam melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan yang berhubungan dengan STATCAP-CERDAS.

Dengan adanya CAN, diharapkan beberapa isu berikut dapat diatasi:

1. Perlunya meningkatkan pemahaman strategis agar pegawai dapat memahami mengapa BPS perlu berubah, membangun sense of urgency, memahami tujuan dan manfaat perubahan;

2. Mengkomunikasikan gambaran proses bisnis statistik yang baru, aplikasi yang akan digunakan, perubahan organisasi, tugas dan tanggung jawab yang diperlukan;

3. Mengatasi tantangan geografis karena change champion tersebar di seluruh kantor BPS di Indonesia.

(16)

Gambar 4. Rencana Kerja CAN

Change Champion Training

Proses pemilihan Change Champion (CC) dengan melibatkan jajaran pimpinan eselon I dan II diharapkan dapat membantu pimpinan di masing-masing unit kerja dalam merancang dan mempersiapkan perubahan yang dilakukan oleh BPS. Training ini dilakukan dalam rangka penyamaan persepsi dan melatih kecakapan CC untuk menyusun program kerja di unit kerja masing-masing.

Penyamaan persepsi menyangkut hal-hal berikut:

1. Pentingnya BPS melakukan perubahan 2. Inisiatif strategis BPS : STATCAP CERDAS 3. Prinsip-prinsip Change Management 4. Hasil sensus daring internal BPS (CPOC)

5. Tugas dan tanggungjawab Change Champion dan Change Agent Network (CAN) dalam transformasi BPS

Materi training juga dilengkapi dengan cara melakukan monitoring untuk setiap program.

Evaluasi kerja CC dimonitor dan dievaluasi melalui Colaboration Portal. Berikut adalah contoh materi training CC untuk program pemahaman inisiatif strategis:

(17)

Nama Program Knowledge Sharing : The Future of BPS

Jabaran Program Semua pimpinan BPS (Eselon I, II, dan III) memahami semua Inisiatif Strategis serta mampu menjelaskan dalam waktu 3 (tiga) bulan. Selanjutnya Eselon IV dan pegawai lainnya.

Internalisasi Nilai Profesional

Tujuan dan Sasaran

1. Seluruh Eselon memahami arah strategis BPS terutama tentang lingkup dan sasaran STATCAP CERDAS, GSBPM, Integrasi Statistik, Manajemen Perubahan, Dimensi Kualitas Data, Sistem SDM Berbasis Kompetensi, dll

2. Mampu melampaui nilai minimal (90) dari pengetahuan yang dimaksud di atas

3. Mampu membagikan informasi tentang inisiatif strategis kepada anggota Satuan Kerjanya, contohnya hasil Rapimnas, Rateknas, Rapimda, dll

4. Semua pegawai mendapatkan informasi yang cukup dari atasan langsungnya

Monitoring

1. Mengadakan sesi ‘knowledge sharing’ secara reguler (dua minggu sekali) dengan waktu minimal 1 (satu) jam termasuk dialog 20 menit.

2. Mendapatkan informasi dari atasan langsung setiap minggu

3. Mendapatkan informasi STATCAP CERDAS dari sumbernya misalnya Collaboration Tool 4. Membagikan informasi ke pegawai setiap minggu

5. Berkontribusi melalui diskusi online 6. Melakukan online self-assessment

Pelaksanaan

1. Mengirimkan surat apresiasi kepada pegawai yang melaksanakan tes online dan melampaui nilai minimum (90)

2. Mengirimkan surat apresiasi kepada pegawai yang memberikan laporan kemajuan mingguan bersamaan dengan pekerjaan rutinnya

3. Memberikan pengakuan kepada Satuan Kerja terbaik melalui berbagai jalur komunikasi.

Training CC dilaksanakan dua kali, untuk CC daerah dilaksanakan di Bandung, 11-12 Juni 2015 yang diikuti oleg CC dari seluruh provinsi. Sedangkan untuk CC unit kerja di pusat dilaksanakan di BPS RI pada minggu ke-4 Juni 2015.

(18)

Knowledge Sharing dengan Collaboration Portal

Salah satu bentuk strategi komunikasi yang dibangun untuk mensosialisasikan perubahan adalah dengan membangun Collaboration Portal. Portal ini berfungsi sebagai media komunikasi dua arah terkait perubahan yang dilakukan, saling berbagi file dan diskusi terkait perubahan antar sesama anggota tim, change leaders dan change champion dari BPS seluruh Indonesia.

Gambar 6. Collaboration Portal sebagai media komunikasi

Gerakan Revolusi Mental

Sesuai dengan instruksi Presiden bahwa perlu dilakukan penjabaran dan pelaksanaan revolusi mental yang dimulai dari instansi pemerintah. Revolusi mental merupakan booster kesuksesan RB. Sejalan dengan hal ini BPS dibantu oleh Tim ESQ menginisiasi untuk membuat roadmap revolusi mental BPS. Secara garis besar tahapan revolusi mental yang akan dilakukan adalah tahapan pemahaman pentingnya revolusi mental, pengukuran baseline budaya organisasi, peninjauan ulang nilai-nilai inti, pembentukan change leader dan change agent, sosialisasi nilai-nilai inti, identifikasi quick wins, sosialisasi dan internalisasi melalui media komunikasi yang efektif (media sosial, leaflet, banner, dll), pemberian reward, menjadikan budaya kerja ke dalam sistem.

Dari semua tahapan tersebut beberapa program yang sudah dilakukan adalah pemahaman pentingnya revolusi mental dengan melaksanakan training internalisasi nilai-nilai revolusi mental pada bulan November 2015 yang diikuti oleh tim kerja RB BPS. Selanjutnya adalah pembentukan change leader dan change agent yang dipilih atas persetujuan pimpinan BPS.

Sosialisasi dan internalisasi nilai inti terus dilakukan baik dalam bentuk media maupun dalam forum-frum resmi. Sedangkan sosialisasi revolusi mental dan nilai-nilai inti sudah dilakukan melalui media sosial fanpage RB yang dapat diakses melalui alamat https://www.facebook.

(19)

PROGRAM PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Evaluasi Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan

Perbaikan daftar hasil identifikasi, analisis dan pemetaan terhadap Peraturan Perundang- undangan terus dilakukan. Hasil identifikasi dikumpulkan dalam satu database yang dapat diakses melalui website http://jdih.bps.go.id.

Gambar 7.Website JDIH BPS

Selain itu setiap tahun dibuat Laporan reviu harmonisasi peraturan internal. Hasil harmonisasi dapat diakses di website http://ppid.bps.go.id, yang mencakup:

1. Perka No.155 Tahun 2014 tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum di Lingkungan BPS;

2. Perka No. 158 Tahun 2014, tentang Pedoman Pengelolaan Sistem JDIH di Lingkungan BPS;

3. Kepka No. 444 Tahun 2014, tentang Pengelola JDIH BPS.

(20)

Gambar 8. Website PPID BPS

(21)

PROGRAM PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI

Evaluasi Tusi dan Nomenklatur Unit Kerja di BPS

Penataan kelembagaan di BPS terus dilakukan untuk menyesuaikan perubahan lingkungan strategis. Pada tahun 2015, BPS melakukan evaluasi terhadap nomenklatur unit kerja dan melakukan penyesuaian tugas dan fungsi unit kerja serta penyusunan naskah akademik usulan perubahan nomenklatur tersebut.

Penataan Organisasi

Sejalan dengan program peningkatan otonomi daerah dan untuk menjawab kebutuhan pemerintah daerah terhadap data BPS dalam pengambilan kebijakan, BPS merasa perlu untuk mengajukan Permohonan Pembentukan 1 BPS Provinsi dan 36 BPS Kabupaten/Kota. Naskah Akademik pembentukan kantor BPS baru tersebut sudah disampaikan ke Menteri PAN RB paa tanggal19 April 2016.

(22)

PROGRAM PENATAAN TATA LAKSANA

Evaluasi Bisnis Proses dan GSBPM Satker

Evaluasi terhadap proses bisnis dilakukan dengan memperhatikan perkembangan kebutuhan BPS saat ini agar lebih efektif dan efisien. Perbaikan peta bisnis dilakukan dengan mengintegrasikan proses bisnis yang ada di subject metter dan dihubungkan dengan dukungan teknologi informasi. Akibatnya beberapa bisnis proses yang hampir sama yang terdapat di subject metter digabungkan menjadi common bisnis proses. Hasil pemetaan proses bisnis dijabarkan ke dalam SOP. Berikut adalah gambaran hasil evaluasi pemetaan bisnis proses yang sudah dilakukan:

Gambar 9. Statistical Bussiness Framewor and Architecture (SBFA)

Peningkatan Pelayanan dengan E-Government

Pemanfaatan e-government merupakan bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan teknologi informasi menjanjikan layanan yang demokratis, tidak diskriminasi, terukur, tepat waktu dan memiliki standar yang jelas.

Untuk meningkatkan kualias pelayan kepada masyarakat dengan e-government, BPS secara berkesinambungan terus memperbaiki konten yang terdapat dalam website. Salah satunya adalah dengan meningkatkan jumlah konten tabel dinamis yang memudahkan pengguna untuk melakukan tabulasi sesuai dengan variable serta tahun yang akan dimunculkan di

(23)

Sedangkan untuk memudahkan dalam transaksi permintaan dan penjualan produk BPS, sejak tahun 2011 sudah dikembangkan SILASTIK (Sistem Informasi Layanan Statistik) berbasis web, sehingga pengguna tidak perlu repot-repot datang ke kantor BPS untuk mendapatkan data, publikasi statistik dan layanan konsultasi. Aplikasi ini trus dikembangkan agar lebih ‘user friendly’ .

Gambar 10. Tampilan Web SILASTIK yang baru

Penerapan Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik

Sebagai salah satu Badan Publik yang mempunyai kewajiban untuk membuka akses terhadap informasi publik kecuali beberapa informasi tertentu, BPS melalui PPID Bidang Informasi Diseminasi Data telah memenuhi tugasnya dalam penyusunan Daftar Informasi Publik (DIP) yang wajib tersedia setiap saat Bidang Diseminasi Data.

Tanggungjawab ini tercantum dalam Peraturan Komisi Informasi no 1 tahun 2010 pasal 7 ayat 3.

DIP bidang diseminasi data disusun berdasarkan rekapitulasi senarai rencana terbit informasi publik yang sudah dan akan dikuasai. Data di dalam DIP meliputi:

1. Informasi setiap saat BPS Pusat, yang dikumpulkan dari Penanggungjawab Pembuatan Informasi;

(24)

Daftar Informasi Publik yang diperbaharui setiap bulan ini disajikan dalam bentuk tabel yang memuat ringkasan informasi, penangungjawab atau pembuat informasi, waktu dan tempat pembuatan informasi, periode informasi, Bahasa (Ind/Ingg), bentuk informasi yang tersedia, retensi arsip serta kode dokumen.

Agar informasi ini dapat diakses oleh masyarakat, informasi publik yang tersedia di BPS dapat di akses di website BPS, baik yan sifatnya berkala maupun yang setiap saat.

Gambar 11. Informasi Publik di web BPS

(25)

PROGRAM PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR

Perencanaan Kebutuhan Pegawai

Untuk menunjang kebutuhan dan penataan pegawai, BPS melakukan evaluasi terhadap rekapitulasi jabatan hasil Analisis Beban Kerja di lingkungan BPS. Hasil evaluasi tersebut ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 749 Tahun 2014. Evaluasi tentang Retribusi pegawai yaitu Perka Nomor 6 Tahun 2013 sudah dilakukan dan dituangkan dalam bentuk laporan Kebutuhan Pegawai BPS 2015-2019.

Kebutuhan formasi jabatan dapat diakses melalui baperjakat online. Sedangkan kebutuhan akan jabatan fungsional sudah dilegalkan melalui Perka BPS No. 142 tahun 2014 Tentang Formasi Jabfung Statistisi; Perka BPS No. 143 tahun 2014 Tentang Juknis Pengangkatan, Pemberhentian Jabfung Statistisi. Selanjutnya dibuat dalam bentuk laporan penyusunan Perka BPS tentang tata cara pengisian jabatan pinpinan tinggi, jabatan administrator, dan pengawas secara terbuka di lingkungan BPS.

Melalui Program Statcap Cerdas sudah dibuat rencana penyelarasan IKU, IKI, analisis/naskah akademis perpindahan dari sekolah tinggi ke politeknik (pembukaan D3 dan S2).

Proses Penerimaan Pegawai transparan, objektif, akuntabel dan bebas KKN

Formasi kebutuhan pegawai BPS diusulkan web MenPAN RB (http://formasi.menpan.

go.id). E-Formasi ini bertujuan untuk bisa mempercepat proses administrasi serta menjamin keakuratan data terkait dengan peta jabatan, jumlah pegawai, posisi penempatan pegawai, alokasi kekurangan dan kelebihan pegawai. Hal ini menjamin proses yang transparan, objektif, akuntabel dan bebas KKN.

Berdasarkan Analisis Beban Kerja pada tahun 2014, kebutuhan pegawai BPS sebanyak 24.178 orang untuk memenuhi kebutuhan satuan organisasi tingkat pusat, 33 provinsi, 477 BPS kabupaten/kota, dan 6.983 Kecamatan. Sampai dengan 31 Desember 2014 jumlah pegawai BPS sebanyak 15.920 orang. Berdasarkan data tersebut BPS membutuhkan sebanyak 8.258 orang pegawai. Oleh karena itu pada tahun 2015 BPS mengusulkan tambahan formasi sebanyak 1.074 orang, 416 dari pengangkatan lulusan STIS dan 1620 orang KSK. Untuk pengadaan CPNS dari pelamar umum dilakukan berdasarkan kebutuhan organisasi. Pengumuman pengadaan CPNS dilakukan secara online melalui cpns.bps.go.id. Pelaksanaan penerimaan CPNS jalur umum dilakukan dengan Sistem Computer Assisted Test (CAT). Adapun pedoman panitia penerimaan didasarkan Kepka BPS No. 218 thn 2012 tentang panitia penerimaan CPNS.

(26)

Piagam Penghargaan Penerimaan Pegawai dengan sistem CAT

(27)

Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi

Dalam rangka pengembangan pegawai, berdasarkan Perka BPS Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS dan Perka BPS Nomor 1 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Bagian, Bidang, Subdirektorat, Subbagian, Subbidang dan Seksi BPS, sudah disusun draft Standar Kompetensi Teknis (SKT).

Sedangkan untuk melihat tingkat kompetensi pegawai, dilakukan assessment untuk seluruh pegawai BPS, pusat maupun daerah. Dari hasil assesment dibuat draft perencanaan pengembangan pegawai (Human Capital Development Planning).

Promosi Jabatan Secara Terbuka

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN mengamanatkan bahwa pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian/lembaga harus dilakukan secara terbuka dan kompetitif dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan dan integritas serta berdasarkan hasil assesment test yang sudah dilakukan untuk seluruh pegawai. Oleh karena itu, sejak tahun 2015 BPS telah menerapkan kebijakan promosi jabatan secara terbuka. Lelang jabatan yang sudah dilakukan antara lain jabatan pimpinan tinggi madya untuk jabatan Inspektur Utama, Sekretaris Utama dan Deputi Sosial. Dengan adanya lelang terbuka ini diharapkan posisi jabatan akan diisi oleh calon pejabat yang kompeten dan akuntabel serta memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada setiap pegawai yang memenuhi persyaratan untuk berkompetensi secara objektif, transparan, dan akuntabel serta menghindari adanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Panitia seleksi Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Madya berjumlah 5 orang, 2 orang pejabat pimpinan tinggi madya BPS dan 3 orang dari eksternal (1 orang pejabat pimpinan tinggi madya di lingkungan KemenPAN RB, 1 orang pejabat pimpinan tinggi di lingkungan BPKP dan 1 orang profesional. Pengumuman seleksi untuk jabatan tinggi madya dan jabatan pimpinan tinggi pratama, dapat diakses oleh masyarakat melalui web http://rekrutmen.bps.go.id.

(28)

Proses Seleksi Terbuka Jabatan Tinggi Madya

Untuk jabatan administrator dan jabatan pengawas proses seleksi dilelang di internal BPS. Lelang untuk jabatan tersebut diumumkan di web internal BPS https://community.

bps.go.id.

Gambar. Contoh Penawaran Terbuka Jabartan Pengawas dan Administrator

(29)

PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN

Penanganan Pengaduan Masyarakat

Pengaduan masyarakat dikelola melalui whistle blowing sistem (http://pengaduan.

bps.go.id) dan dievaluasi secara berkala. Untuk menangani pengaduan masyarakat,

dibentuk Satgas Penanganan Pengaduan melalui Keputusan Kepala BPS. Apabila terdapat pengaduan yang harus ditindaklanjuti, maka dibuatkan surat tugas audit atas materi pengaduan. Audit dilaksanakan oleh Tim Audit Inspektorat Utama BPS. Berdasarkan hasil audit dibuat laporan temuan baik administratif maupun kepegawaian, serta diberikan rekomendasi terkait hukuman disiplin dan administrasi yang akan diberikan. Hasil laporan audit ini dilaporkan kepada Inspektur BPS.

Evaluasi Whistle Blowing System (WBS)

Adanya tindak lanjut terhadap pengaduan melalui WBS mengakibatkan meningkatnya animo masyarakat/pegawai BPS untuk membuat pengaduan. Selama tahun 2015 terdapat 48 jumlah pengaduan yang masuk dan seluruhnya sudah ditindaklanjuti. Dari hasil tindaklanjut terdapat beberapa pegawai yang mendapatkan hukuman disiplin sesuai dengan PP 53 Tahun 2010.

SPIP SE 2016

Sesuai dengan amanat PP. 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), bahwa setiap instansi wajib menerapkan SPIP. Untuk kegiatan Sensus Ekonomi 2016 sudah dilakukan pemetaan resiko untuk setiap tahapan kegiatan sensus. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi apabila terjadi kegagalan pada proses kegiatan sensus dapat dengan mudah dicarikan solusinya.

Dari hasil SPIP SE 2016, beberapa provinsi merasakan manfaat kegiatan ini. Sebelas provinsi meminta untuk dilakukan FGD terkait SPIP agar kegiatan serupa dapat dilakukan untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan di provinsi dan pembentukan satgas SPIP provinsi.

Hasil pemetaan resiko yang dilakukan melalui SPIP dituang dalam dokumen Rencana Tindak Pengendalian (RTP) yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kematangan SPIP.

Probity Audit SE2016

(30)

PROGRAM PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA

Review Renstra

Review Renstra dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan lingkungan strategis dan rekomendasi KemenPAN dan RB terhadap evaluasi dokumen perencanaan BPS. Hasil kajian mengakibatkan perubahan berupa penambahan satu indikator kinerja pada sasaran strategis ke empat tujuan kedua yaitu peningkatan penggunaan data BPS dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional dengan strategi meningkatkan kemudahan konsumen dalam membaca hasil data statistik.

Dengan penambahan indikator tersebut diharapkan seluruh jajaran BPS lebih mudah mencapai sasaran strategis dalam mewujutkan visi BPS sebagai Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua.

Kewajiban Penandatangan PK untuk semua unit kerja (eselon 2)

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel keterlibatan pimpinan secara langsung pada saat penetapan kinerja (eselon 2) untuk semua unit kerja pusat dan daerah.

Pembinaan SAKIP daerah

Dalam meningkatkan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja, telah dilakukan pembinaan SAKIP yang dilakukan di BPS Provinsi.

Kewajiban Laporan Kinerja Triwulanan

Laporan monitoring kinerja BPS triwulan merupakan pemantauan kinerja BPS secara berkala berdasarkan realisasi indikator-indikator pada perjanjian Kinerja (PK) selama 3 (tiga) bulan tahun berjalan. Dengan adanya monitoring capaian kinerja triwulanan dapat dilihat kemajuan capaian kinerja setiap triwulanan. Hasil monitoring capaian kinerja digunakan untuk melakukan tindakan korektif dalam pencapaian kinerja.

Dengan demikian diharapkan kendala yang ditemui dalam pencapaian tujuan dan sasaran BPS dapat diantisipasi lebih awal.

Di dalam laporan ini tersaji hasil monitoring capaian kinerja BPS secara keseluruhan, capaian kinerja berdasarkan Program, Kegiatan, maupun unit kerja eselon I dan II.

Capaian kinerja dihitung berdasarkan perbandingan antara realisasi dengan target

yang telah di tetapkan pada awal tahun. Target terbagi menjadi dua macam, yaitu: (1)

target per triwulan dan (2) target setahun. Kumulatif dari target per triwulan merupakan

target setahun. Begitu pula dengan capian kinerja terbagi menjadi dua macam, yaitu:

(31)

PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYAN PUBLIK

Perbaikan Standar Pelayanan

Untuk memperbaiki kualitas layanan kepada masyarakat, telah dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap standar pelayanan dan maklumat pelayanan. Standar pelayanan dan maklumat yang telah direvisi sudah diterapkan di Pusat Layanan Terpadu (PST) baik di pusat maupun di daerah (provinsi dan kabupaten).

Standar dan Maklumat Pelayanan yang Baru

Review dan evaluasi juga dilakukan terhadap SOP menyangkut peningkatan kualitas

layanan. Hal yan direview menyangkut efektifitas penerapan SOP antara lain:

(32)

Peningkatan Budaya Pelayanan Prima

Dalam rangka penerapan budaya pelayanan prima, sudah dilakukan peningkatan kapasitas petugas layanan yaitu dengan melakukan pelatihan Bahasa Inggris, Infografis dan peningkatan pengetahuan petugas tentang produk statistik yang dihasilkan.

Selain itu sudah dilakukan sosialisasi terkait Sistem Statistik Nasional (SSN), untuk membekali pegawai tentang peran BPS sebagai pembina SSN dan Survei Kepuasan Data (SKD) untuk memberikan gambaran kepada petugas sejauh mana kepuasan pengguna terhadap layanan yang diberikan.

BPS juga memberikan kemudahan kepada pengguna untuk memperoleh informasi terkait layanan yang disediakan yaitu melalui website, media social (facebook, twitter), leaflet dan booklet yang selalu tersedia di PST dan pameran-pameran yang diikuti oleh BPS.

Contoh Leaflet Informasi Layanan Statistik

Untuk meningkatkan kinerja petugas, setiap

bulan dilakukan pemilihan petugas terbaik.

(33)

Penilaian Kepuasan Pelayanan

Penilaiana kepuasan pelayanan diukur melalui kuesioner yang secara langsung dapat diisi oleh pengguna layanan pada PC touchscreen yang tersedia di perpustakaan. Untuk cakupan yang lebih luas sejak tahun 2010 sudah dilakukan Survei Kebutuhan Data (SKD). Mulai tahun 2014 SKD sudah dilakukan sampai BPS kabupaten dan kota.

Pelaksanaan SKD tahun 2015

(34)

Penilaian terhadap kualitas data

1. Hasil SKD2015 menunjukkan bahwa pengguna data BPS sangat beragam. Walaupun demikian, mayoritas pengguna data adalah kalangan pelajar/mahasiswa (63,33 persen) baik untuk kepentingan tugas sekolah/tugas kuliah (19,89 persen) maupun untuk penyusunan skripsi/tesis/disertasi (43,54 persen). Hal ini menunjukkan bahwa data BPS sangat mendukung dan berdaya guna bagi dunia pendidikan.

2. Sementara itu, untuk keperluan perencanaan dan evaluasi pembangunan masih belum banyak memanfaatkan data BPS sebagai rujukan utama. Hal ini terjadi karena dirasa masih belum lengkapnya data yang tersedia di BPS yang sesuai kebutuhan pengguna. Oleh sebab itu masih perlu adanya peningkatan kelengkapan, akurasi, maupun kemutakhiran data.

3. Perolehan data BPS oleh pengguna masih cukup rendah yaitu hanya 66,18 persen dari jumlah data yang dicari. Dengan kata lain, masih terdapat 33,82 persen data yang tidak diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa angka perolehan data masih sangat rendah.

Rendahnya perolehan tersebut terjadi pada ragam data statistik sosial (59,86 persen), ragam data statistik produksi (52,42 persen), maupun ragam data statistik distribusi dan jasa (51,33 persen). Bahkan diantara data yang diperoleh tersebut, terdapat perolehan dengan penggantian data, karena ketidak tersediaan data yang dibutuhkan pengguna.

4. Ragam data dengan periode tahunan merupakan data yang paling banyak tidak diperoleh.

Pada ragam data statistik sosial terdapat 1.254 jenis data yang dinyatakan tidak diperoleh.

Adapun pada ragam data statistik produksi terdapat 885 jenis data dan pada ragam data statistik distribusi dan jasa terdapat 1.081 jenis data. Hal yang sama juga terdapat pada ragam data neraca dan analisis statistik (630 jenis data) maupun metodologi dan informasi statistik (lima jenis data)

5. Walaupun demikian, tingkat kepuasan pengguna data untuk kualitas ketiga ragam data tersebut menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Pengguna ragam data statistik sosial yang menyatakan puas terhadap kualitas data mencapai 93,23 persen, sedangkan untuk pengguna ragam data statistik produksi maupun distribusi dan jasa, masing-masing mencapai 84,40 persen dan 79,52 persen. Sementara itu, untuk pengguna data pada ragam neraca dan analisis statistik maupun metodologi dan informasi statistik yang menyatakan puas terhadap kualitas data yang dihasilkan masing-masing sebesar 93,36 persen dan 91,30 persen. Adapun perolehan data pada ragam neraca dan analisis statistik mencapai 84,82 persen, sedangkan untuk ragam data metodologi dan informasi statistik mencapai 94,52 persen.

Penilaian terhadap kualitas pelayanan

1. Hasil SKD menunjukkan bahwa secara umum pelayanan data di BPS telah memenuhi harapan yang ditunjukkan dengan 86,87 persen pengguna merasa puas terhadap pelayanan BPS. Hal tersebut juga didukung dengan nilai indeks kepuasan konsumen (IKK) yang mencapai 84,87 yang berarti sangat memuaskan. Akan tetapi, dalam pencapaian kinerja yang maksimal masih terdapat beberapa aspek pelayanan yang perlu untuk ditingkatkan.

(35)

penghitungan tidak ditemukan adanya indikasi pelayanan yang masuk dalam kategori kurang memuaskan ataupun tidak memuaskan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pelayanan data BPS sudah baik.

3. Berdasarkan importance and Performace Analysys (IPA) terdapat empat aspek pelayanan yang perlu mendapatkan perbaikan yaitu kemudahan dalam mendapatkan produk BPS (IKK 80,87 dengan 81,50 persen pengguna merasa puas), kemudahan dalam pemanfaatan website BPS (IKK 81,59 dengan 85,29 persen pengguna merasa puas), ketepatan waktu penerbitan data (IKK 77,07 dengan 70,64 persen pengguna merasa puas), dan kemudahan komunikasi melalui e-mail (IKK 84,51 dengan 84,52 persen pengguna merasa puas).

4. Walaupun demikian, terdapat aspek lain yang juga perlu mendapatkan peningkatan meskipun sebagai aspek yang harus dipertahankan. Aspek tersebut adalah kesungguhan petugas (IKK 88,15 dengan 94,46 persen pengguna merasa puas) dan ketersediaan wifi (IKK 80,12 dengan 70,92 persen pengguna yang merasa puas).

Berdasarkan masukan dari hasil Survei Kebutuhan Data (SKD) maupun kendala dan permasalahan yang ditemukan dalam proses pelaksanaan SKD maupun analisis hasil maka masukan ataupun saran yang diberikan adalah:

1. Perlu adanya kajian yang lebih mendalam terhadap jenis data menurut kelompok atau ragam data yang telah ditetapkan. Dalam pengkajian tersebut juga perlu melibatkan subject matter agar dapat dengan segera diperoleh solusi terhadap data yang tidak diperoleh.

2. Perlu adanya variabel utama (KOR) sebagai variabel yang akan dipantau secara berkesinambungan, sedangkan variabel ikutan akan disesuaikan dengan kebutuhan sesaat.

3. Perlu adanya pengkajian kembali untuk memanfaatkan metode analisis yang lebih komprehensif sebagai salah satu alat analisis pembanding.

Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pemanfaatan teknologi informasi tidak hanya untuk pengguna data saja (eksternal), tetapi hampir semua pengelolaan pendukung pelayanan public (internal) juga sudah berbasis web. Berikut adalah beberapa layanan internal yang berbasis web:

1. Web Portal Publikasi

Dalam upaya meningkatkat pengelolaan publikasi baik hardcopy maupun

softcopy yang diterbitkan oleh seluruh unit kerja BPS baik di pusat maupun daerah

dibangun system Web portal publikasi (WebPorSi). Web portal ini merekam seluruh

kegiatan tata kelola publikasi meliputi penerimaan, entri metadata publikasi,

upload softcopy publikasi, laporan penerimaan, dan lain sebagainya. Pengguna

(36)

diakses melalui internet dengan alamat: http://publikasi.bps.go.id dengan memilih menu “Repository Gambar”.

Pada sistem ini seluruh unit kerja di BPS baik pusat dan daerah dapat mengunduh foto/gambar yang merupakan hak cipta BPS sendiri, juga dapat mengunggah foto/

gambar yang dimilikinya ke sistem repository gambar untuk diakses oleh unit kerja yang lain. Sistem ini diharapkan dapat menjadi media yang bermanfaat dalam mendukung desain perwajahan publikasi.

3. Sistem Repository Infografis

Sistem ini juga dikembangkan sebagai media file sharing dalam rangka menyebarluaskan infografis (poster, banner, leaflet, dll) yang telah dibuat oleh Subdit Publikasi dan Kompilasi Statistik, sehingga unit kerja lain dapat mengadaptasi desain maupun ide yang telah dituangkan dalam bentuk kreasi infografis. Diharapkan melalui sistem ini dapat mendorong kreatifitas seluruh unit kerja BPS untuk dapat memvisualisasikan datanya dalam bentuk yang lebih menarik, mudah, dan sederhana. Sistem ini dapat diakses melalui internet dengan alamat: http://publikasi.bps.go.id dengan memilih menu “Repository Infografis”.

Gambar Dashboard Repository Infografis

4. Sistem Layanan Permintaan ISSN

Dalam rangka mempermudah melakukan pengurusan atas penomoran ISSN

untuk publikasi BPS baik pusat dan daerah, sudah dibangun Sistem Layanan

Permintaan ISSN. Sebelumnya layanan ini masih dilakukan secara manual melalui

email. Dengan adanya system berbasis web ini lebih memudahkan evaluasi dan

(37)

persyaratan pengajuan. Sistem ini dapat diakses melalui internet dengan alamat:

http://publikasi.bps.go.id dengan memilih menu “Layanan ISSN”.

Perbaikan layanan pada perpustakaan adalah adanya fasilitas scansnap. Layanan ini akan memungkinkan pengguna untuk melakukan scan pada publikasi yang tidak tersedia dalam bentuk digital.

Gambar Pengguna sedang memanfaatkan fasilitas scansnap

(38)
(39)

LAMPIRAN

(40)
(41)

Prestasi BPS selama tahun 2015

1. Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Indonesia Tahun 2015

BPS secara berkesinambungan selalu melakukan berbagai inovasi untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi pengguna data. BPS menyadari bahwa pelayan publik yang baik dan berkualitas merupakan hak warga negara sekaligus kewajiban konstitusional negara. Inovasi-inovasi tersebut dilengkapi dengan teknologi terkini dan tentunya semakin memudahkan masyarakat luas untuk memanfaatkan data BPS.

Pada tahun 2015 terdapat 3 inovasi yang masuk ke dalam 99 TOP Inovasi Pelayanan Publik Indonesia Tahun 2015 yang diselenggarakan KemePAN RB:

• Sistem Pencarian Kode Klasifikasi Statistik Berbasis Web (SPKOnline)

• Aplikasi Android Data Kepri di Ujung Jari

• SIPADU STIS: Sistem Komputerisasi Pelayanan Proses Administrasi Perkuliahan Menuju STIS Berstandar Internasional

2. BPS Juara II Kategori Penghematan Energi dan Air    

Satu lagi penghargaan diterima BPS, sebagai juara II Kategori Penghematan Energi dan Air Pemerintah Pusat yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM. Penghematan

(42)

3. BPS masuk ke dalam “Top Ten” Instansi dengan penilaian tertinggi evaluasi kinerja dari KemenPan RB

Kementerian  Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merilis hasil evaluasi kinerja 86 instansi . Proses evaluasi dilakukan dengan melihat seluruh aspek yang terkait dengan penerapan manajemen kinerja di instansi pemerintah sehingga mampu membangun etos kerja yang berorientasi pada hasil.

Dari hasil evaluasi BPS berhasil masuk di area “Top Ten” dengan perolehan nilai 73,86.

4. BPS masuk TOP 123 Prestasi Indonesia yang Mengguncang Dunia

BPS dinyatakan sebagai salah satu dari 10 lembaga statistik terbaik di dunia. BPS menjadi Ketua Komite Statistik Asia Pasifik, yang beranggotakan 62 negara, Wakil Ketua Komite Statistik negara-negara Islam dan Ketua Komite Statistik ASEAN. Berkat prestasi tersebut, BPS dijadikan sebagai rujukan Nasional Statistik Organization (NSO) sejumlah negara.

BPS mampu menyajikan data dengan akurat dan tercepat di dunia. Satu-satunya data Inflasi dengan lag satu bulan. Sedangkan negara maju seperti Australia mengeluarkan data mereka di tanggal 20 bulan berikutnya. Selain itu BPS memiliki data sensus nasional yang di beberapa negara lain baru bisa dikeluarkan 3-5 tahun.

(43)

Jenis Penghargaan Penyelenggara Tahun Level BPS Provinsi/

Kabupaten Peringkat Bentuk Fisik

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

II. Opini Publik (WTP 

Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas hasil audit Laporan

keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Badan Pemeriksa

Keuangan 2015 Nasional BPS RI Opini WTP Piagam

penghargaan

III. Integritas Pelayanan Publik Top 99 Inovasi Pelayanan Publik untuk “Sistem Pencarian Kode Klasifikasi Statistik Berbasis Web”

Deputi Pelayanan Publik KemenPAN RB

2015 Nasional BPS RI - Piagam

Top 99 Inovasi Pelayan Publik untuk

“Sipadu STIS: Sistem Komputerisasi Pelayanan Proses Administrasi Perkuliahan Menuju STIS Berstandar Internasional”

Deputi Pelayanan Publik KemenPAN RB

2015 Nasional STIS

-

Piagam

Penghargaan kepatuhan pelaporan

publikasi BPS Perpustakaan

Nasional RI 2015 Nasional BPS RI - Piala dan

piagam IV. Efektifitas Pemerintahan 

V. Instansi Pemerintah yang Akuntabel Top Ten Evaluasi Kinerja

Kementerian/Lembaga Kemenpan RB 2015 Nasional BPS RI 9

  VI. Lingkungan

Penghargaan Energi ke-5 untuk

Kategori Penghematan Energi dan Kementerian

Energi dan 2015 Nasional BPS RI Peringkat 2 Sertifikat

PENGHARGAAN BPS PUSAT

Pada tahun 2015, penghargaan yang diterima oleh BPS Pusat meliputi penghargaan di bidang Integritas Pelayanan Publik, Efektivitas dan Akuntabilitas Pemerintah, dan Lingkungan.

Beberapa penghargaan yang diterima antara lain predikat WTP, Inovasi pelayanan publik, dan penghargaan Penghematan Energi. Detail penghargaan yang diterima BPS Pusat dapat dilihat pada tabel berikut:

CAPAIAN/PENGHARGAAN BPS PUSAT TERKAIT PELAKSANAAN RB

BERDASARKAN INDIKATOR KEBERHASILAN TAHUN 2015

(44)
(45)

No. Jenis Penghargaan Penyelenggara Tahun Level Peringkat Bentuk Fisik BPS Prov/Kab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

III. Integritas Pelayanan Publik, Efektivitas Pemerintah dan

1 Pelayanan Publik BPS RI 2014 Nasional III Plakat BPS Propinsi

Gorontalo 2 Keterbukaan Informasi

Publik Komisi Informasi

Provinsi Kepulauan Riau

2015 Provinsi I Piagam

Penghargaan BPS Provinsi Kepulauan Riau 3 Kontribusi BPS

Provinsi Bali dalam menyediakan data Indikator Makro Pembangunan Provinsi Bali

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali

2015 Provinsi - Surat Ucapan

Terimakasih dengan No : 004.1/1245/

Bappeda Tanggal 11 Maret 2015

BPS Provinsi Bali

4 Kontribusi BPS Provinsi Bali dalam menyediakan data inflasi maupun indikator makro pertumbuhan ekonomi Bali secara triwulanan dan tahunan untuk Bank Indonesia

Bank Indonesia

Perwakilan Bali 2015 Provinsi - Surat Ucapan

Terima Kasih dengan No:

17/14.A/

DKEM/Dpr Tanggal 17 Februari 2015

BPS Provinsi Bali

5 Kontribusi BPS Provinsi Bali dalam menyediakan Berita Resmi Statistik (BRS)

Bank Indonesia

Perwakilan Bali 2015 Provinsi - Surat Ucapan

Terima Kasih dengan No:

17/03/DKEM/

BPS Provinsi Bali

PENGHARGAAN BPS DAERAH

Pada tahun 2015, BPS daerah telah banyak mendapatkan penghargaan dari aspek Integritas Pelayanan Publik, Efektivitas dan Akuntabilitas Pemerintah. Beberapa penghargaan yang diterima antara lain penghargaan terkait pelayanan publik, unit kerja WBK, tata kelola BMN, dan ketaatan penyampaian laporan keuangan. Detail penghargaan yang diterima BPS Daerah dapat dilihat pada tabel berikut:

CAPAIAN/PENGHARGAAN DAERAH TERKAIT PELAKSANAAN RB

BERDASARKAN INDIKATOR KEBERHASILAN TAHUN 2015

(46)

No. Jenis Penghargaan Penyelenggara Tahun Level Peringkat Bentuk Fisik BPS Prov/Kab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

6 Kontribusi BPS Provinsi Bali dalam menyediakan data Indikator Makro Pembangunan Provinsi Bali

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali

2015 Provinsi - Piagam

Penghargaan dengan No:

002.6/4100/

Bappeda Tanggal 10 Agustus 2015

BPS Provinsi Bali

7 Kontribusi BPS Provinsi Bali dalam menyediakan data UMKM dan potensi UMKM di Provinsi Bali

PT. Jamkrida Bali

mandara 2015 Provinsi - Surat Ucapan

Terimakasih dengan No:

077/JBM/

III/2015 Tanggal 12 Maret 2015

BPS Provinsi Bali

8 Kontribusi BPS Provinsi Bali dalam menyediakan data Indikator Makro Pembangunan Provinsi Bali secara reguler dan konsisten selama periode 2014-2015

Gubernur Bali 2016 Provinsi - Piagam

Penghargaan dengan No:

002.6/195/

Bappeda Tanggal 13 Januari 2016

BPS Provinsi Bali

9 Penghargaan Gubernur untuk Kepala BPS Prov.

Bali atas peran aktif dalam memberikan paparan/persentasi di lingkungan Pemprov Bali

Gubernur Bali 2016 Provinsi - Piagam

Penghargaan dengan No:

002.6/195/

Bappeda Tanggal 13 Januari 2016

BPS Provinsi Bali

10 Penilaian Unit Kerja dengan berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Tahun 2015

Kementrian Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (KPPN Amlapura)

2016 Kabupaten - Piagam

Penghargaan tertanggal 11 Maret 2016

BPS Kabupaten Bangli

11 Penilaian Unit Kerja dengan berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Tahun 2015

Kementrian Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (KPPN Amlapura)

2016 Kabupaten - Piagam

Penghargaan tertanggal 11 Maret 2016

BPS Kabupaten Karangasem

12 Keterbukaan Informasi

Publik Komisi Informasi

Provinsi Jawa Tengah

2015 Provinsi V Piagam

Penghargaan BPS Provinsi Jawa Tengah

(47)

No. Jenis Penghargaan Penyelenggara Tahun Level Peringkat Bentuk Fisik BPS Prov/Kab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

13 Aplikasi Android Data Kepri di Ujung Jari, Badan Pusat Statistik

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2015 Nasional Top 99

Inovasi pelayanan Publik 2016

Piagam

Apresiasi BPS Provinsi Kepulauan Riau

14 Penilaian Unit Kerja dengan berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Tahun 2015

KPPN Mamuju 2015 BPS Provinsi

Sulawesi Barat

15 Rangking 8 Pemeringkatan Pelayanan Publik

BPS RI 2015 Provinsi 8 Surat Kepala

BPS RI *) Agam IV. Efektifitas Pemerintah

1 Operator Aplikasi SAS/

GPP Terbaik Tahun Anggaran 2015

KPPN Mukomuko 2015 Wilayah Kerja KPPN

Mukomuko I Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Mukomuko 2 Penatausahaan Barang

Milik Negara DJKN Riau, Pekanbaru, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau

2015 Provinsi 2 Piagam

Penghargaan Padang Pariaman

3 Penatausahaan Barang

Milik Negara DJKN Riau, Pekanbaru, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau

2015 Provinsi 2 Piagam

Penghargaan BPS Kota Bukittinggi

4 Penatausahaan Barang

Milik Negara DJKN Riau, Pekanbaru, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau

2015 Provinsi 3 Piagam

Penghargaan Pasaman

V. Intansi Pemerintah yang Akuntabel 1 Peningkatan Tata Kelola

Berkesinambungan dari DJKN Manado

Direktorat Jenderal

Kekayaan Negara 2015 Wilayah SuLut Teng

Go Malut Juara

Umum Piagam

Penghargaan BPS Prov.

Gorontalo 2 Penatausahaan dan

Sertifikasi Barang Milik Negara dari dari DJKN Manado

Direktorat Jenderal

Kekayaan Negara 2015 Wilayah SuLut Teng

Go II Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Boalemo

(48)

No. Jenis Penghargaan Penyelenggara Tahun Level Peringkat Bentuk Fisik BPS Prov/Kab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

4 Piagam Penghargaan sebagai Satker yang Memiliki Kinerja Terbaik dalam Pengelolaan BMN

KPKNL Palopo 2015 Wilayah Kerja KPKNL

Palopo X Piagam BPS Kabupaten

Luwu Timur

5 Penilaian Laporan

Keuangan Terbaik Kanwil DJPBN Provinsi Maluku Utara

2015 Provinsi I Piagam

Penghargaan BPS Provinsi Maluku Utara 6 Penilaian Kinerja

Pelaksanaan Anggaran Terbaik

Kanwil DJPBN Provinsi Maluku Utara

2015 Provinsi III Piagam

Penghargaan BPS Provinsi Maluku Utara

7 Piagam Penghargaan sebagai Satker denga Kinerja Keuangan Terbaik

KPPN Mukomuko 2015 Wilayah Kerja KPPN

Mukomuko II Piagam

Penghargaan BPS Kab Mukomuko

8 Piagam Penghargaan sebagai Satker dengan Penyerapan Terbaik

KPPN Mukomuko 2015 Wilayah Kerja KPPN

Mukomuko III Piagam

Penghargaan BPS Kab Mukomuko

9 Penataan BMN Kemetrian

Keuangan RI Direktorat Kekayaan Negara

2014 Provinsi II Piagam

Penghargaan BPS Provinsi Kepulauan Riau

10 Penyampaian LPJ dan Penyerapan Anggaran Non Belanja

DJPB

Tanjungpinang Agustus

2014 Provinsi 10 besar Surat

Keputusan BPS Provinsi Kepulauan Riau

11 Penataan BMN Satker Kemetrian Keuangan RI Direktorat Kekayaan Negara

2014 Provinsi I Piagam

Penghargaan BPS Provinsi Kepulauan Riau

12 Penyampaian LPJ dan Penyerapan Anggaran Non Belanja

DJPB

Tanjungpinang mei

2014 Kabupaten/Kota 10 besar Surat

Keputusan BPS Kota Tanjungpinang

13 Penilaian Laporan Keuangan dan Pertanggungjawaban Keuangan

KPPN Sekayu 2015 Kabupaten IV Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Musi Banyuasin

14 Penilaian Laporan Keuangan dan Pertanggungjawaban Keuangan

KPPN Sekayu 2015 Kabupaten V Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Banyuasin

15 Pengelolaan Rekening KPPN Kotabaru 2015 Kabupaten III Piagam BPS Kabupaten

(49)

No. Jenis Penghargaan Penyelenggara Tahun Level Peringkat Bentuk Fisik BPS Prov/Kab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

16 Ketepatan Waktu

Penyampaian Kontrak KPPN Barabai 2015 Kabupaten I Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Hulu Sungai

Selatan 17 Penyusunan Laporan

Keuangan Kementerian dan Lembaga Tingkat UAPPA-U

DJPB Kanwil Provinsi Sulawesi Utara

2015 Provinsi III Piagam

Penghargaan BPS Provinsi Sulawesi Utara

18 Kinerja Pengelolaan

Keuangan Negara Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tahuna

2015 Kabupaten/Kota Harapan I Piagam

Penghargaan BPS Kab.

Kepulauan Sangihe 19 Penyampaian LPJ

Bendahara Semester 1 KPPN Bondowoso 2015 Wilker KPPN

Bondowoso I Piagam

Penghargaan BPS Kota Probolinggo

20 Penyampaian LPJ

Bendahara Semester 1 KPPN Bondowoso 2015 Wilker KPPN

Bondowoso II Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Situbondo

21 Penyampaian LPJ

Bendahara Semester 1 KPPN Tuban 2015 Wilker KPPN Tuban II Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Tuban 22 Rekonsiliasi LRA Tahun

2014 KPPN Mojokerto 2015 Wilker KPPN

Mojokerto I Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Mojokerto 23 Satuan Kerja

Berkinerja Baik Dalam Pelaksanaan Anggaran tahun 2015 untuk Kategori Satker Besar

KPPN Madiun 2015 Wilker KPPN Madiun I Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Ngawi

24 Penolakan SPM Terkecil Dengan Pagu Diatas 5 Milyar

KPPN Muara Bungo 2015 Kabupaten Bungo

& Tebo I Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Bungo 25 Rekonsiliasi BMN

Semester II Tahun 2014 Tepat Waktu

KPKNL Jambi 2015 Provinsi I Plakat Provinsi Jambi

26 Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Bendahara TA 2015

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kuningan

2015 KPPN Wilayah

Kuningan III Piagam

Penghargaan Kab.

Majalengka

(50)

No. Jenis Penghargaan Penyelenggara Tahun Level Peringkat Bentuk Fisik BPS Prov/Kab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

29 Satker Terbaik Tahun

2015 KPPN Buntok -

Kalimantan Tengah 2015 Kabupaten Terbaik Piagam

Penghargaan BPS Kab.

Murung Raya 30 Penyusunan Laporan

Keuangan Tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah Tahun Anggaran 2014 Kategori UAPPA-W Instansi Vertikal Tipe A1

Kanwil DJPB Provinsi Bangka Belitung

2015 Provinsi Kep. Bangka

Belitung II Piagam

Penghargaan BPS Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

31 Satker dengan Rencana Penarikan Dana Akurat Periode Triwulan III Tahun 2015

KPPN

Tanjungpandan 2015 Kantor Wilayah KPPN

Tanjungpandan III Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Belitung

32 Pengelolaan Rekening

Saruan Kerja KPPN Kotabaru 2015 Kabupaten III Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Kotabaru 33 Ketepatan Waktu

Penyampaian Kontrak KPPN Barabai 2015 Kabupaten I Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Hulu Sungai

Selatan 34 Optimalisasi

Penyerapan Anggaran Semester I Tahun Anggaran 2015 dan Kepatuhan Pelaksanaan Rekonsiliasi Serta Penyampaian LPJ Bendahara

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

2015 KPPN Serang I Sertifikat BPS Kota

Serang

35 Satuan Kerja dengan Kinerja Keuangan Terbaik Tahun Anggaran 2015

KPPN Mukomuko 2015 Wilayah Kerja KPPN

Mukomuko I Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Mukomuko

36 Mitra Kerja Terbaik KPPN Mamuju 2015 Wilayah Kerja KPPN

Mamuju   BPS Provinsi

Sulawesi Barat 37 Penyusunan Laporan

Keuangan Kementerian dan Lembaga Tingkat UAPPA-W

Kanwil DJPB

Provinsi DKI Jakarta 2015 Provinsi I Piagan

Penghargaan BPS Provinsi DKI Jakarta

38 Satker Teladan KPPN Padang 2015 Padang VI Piagam

Penghargaan BPS Kota Padang 39 Penyusunan Laporan

Keuangan Kementerian DJPBN Provinsi

Papua Barat 2015 Provinsi I Piagam

Penghargaan BPS Provinsi Papua Barat

(51)

No. Jenis Penghargaan Penyelenggara Tahun Level Peringkat Bentuk Fisik BPS Prov/Kab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

40 Penyampaian laporan keuangan yang tepat waktu dan berkualitas

KPPN Sorong 2015 Wilayah Kerja KPPN

Sorong Terbaik Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Raja Ampat

41 Rekonsiliasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat Wilayah (UAPPA-W) Tahun 2014

Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Maluku

Juni,

2015 Tingkat Wilayah III Piagam

Penghargaan BPS Provinsi Maluku

42 Rekonsiliasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat Wilayah 2015

Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Maluku

Maret,

2016 Tingkat Wilayah I Piagam

Penghargaan BPS Provinsi Maluku

43 Satuan Kerja dengan Kinerja Keuangan Terbaik Tahun Anggaran 2015

KPPN Mukomuko 2015 Kabupaten I Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Mukomuko

47 Satuan Kerja dengan Tingkat Kepatuhan Pengguna Layanan T.A 2015 Terbaik se- Kabupaten Lebong

KPPN Curup 2015 Kabupaten I Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Lebong

48 Rekonsiliasi Laporan

Keuangan Tahun 2015 KPPN Biak 2015 Wilayah Kerja KPPN

Biak I Piagam

Penghargaan BPS Kabupaten Biak 49 Penyusunan Laooran

Keuangan Tingkat UAKPA

KPPN Wates 2015 Tingkat UAKPA I BPS kabupaten

Kulon Progo 50 Satker berkinerja

terbaik dalam Pelaksanaan Anggaran dan Pertanggungjawaban Keuangan

Kanwil DJPB Prov.

DIY 2015 kabupaten I

 

BPS kabupaten Sleman

(52)

No. Jenis Penghargaan Penyelenggara Tahun Level Peringkat Bentuk Fisik BPS Prov/Kab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

54 Satuan kerja dengan penyampaian LPJ Bendahara tepat waktu, benar, dan lengkap

KPPN Pontianak 2015 Satker I Kartu BPS Provinsi

Kalimantan Barat

55 Satuan kerja Teratas KPPN Negara

Putussibau 2015 Satker II Sertifikat BPS Kab.

Kapuas Hulu 56 Satuan kerja dengan

penyampaian LPJ Bendahara tepat waktu, benar, dan lengkap

KPPN Pontianak 2015 Satker X Kartu BPS Kabupaten

Pontianak

Gambar

Gambar 1. Strategi Manajemen Perubahan (2015)  (Sumber: Statcap, 2015)
Gambar 2.Tingkat Kesiapan Organisasi Menghadapi Perubahan (Sumber: Laporan Sensus Daring PWC 2015)
Gambar 3. Tingkat Internalisasi PIA
Gambar 4. Rencana Kerja CAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis SWOT ditemukan bahwa: kekuatan Industri Kecil Menengah (UKM) perlogaman adalah: Penggunaan kapasitas produksi sudah di atas 60%, memiliki variasi produk

keringanan Pajak Hotel dan Pajak Restoran yang terutang sebagaimana dimaksud pada ayat (Zl tercantum dalam Lampiran VII yaag merupakan bagian tidak terpisahkan

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas berkah rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Optimalisasi Kapasitas

”meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif

Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif

”meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif

Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN)

Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN)