Fakultas Ilmu Komputer
Pengembangan Sistem Informasi Perhotelan menggunakan Metode Rational Unified Process (Studi pada Edotel Pamekasan)
Radea Zulindra Ardisukma1, Yusi Tyroni Mursityo2, Issa Arwani3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
Edotel Pamekasan merupakan hotel milik SMK Negeri 3 Pamekasan yang beroperasi sebagai hotel sekaligus laboratorium pembelajaran siswa. Kegiatan operasional di Edotel Pamekasan masih dilakukan secara manual. Hal tersebut menimbulkan permasalahan, seperti tumpang tindih reservasi kamar di tanggal yang sama dan kehabisan stok barang di gudang. Mengatasi masalah tersebut, diusulkan solusi perbaikan proses bisnis dengan implementasi sistem informasi perhotelan. Pengembangan sistem informasi perhotelan dilakukan dengan menggunakan metode Rational Unified Process (RUP), dilihat dari kemampuan iteratifnya yang dapat menanggapi perubahan kebutuhan. Pada fase inception, analisis proses bisnis dan perbaikannya berfokus pada kegiatan reservasi, registrasi check-in, check-out, pengelolaan stok gudang, dan pelaporan operasional. Kemudian pada fase elaboration, didapatkan 7 fitur, 32 kebutuhan fungsional, 1 kebutuhan non-fungsional melalui 2 kali iterasi. Pada fase construction, black-box testing menunjukkan implementasi telah sesuai dengan perancangannya, sedangkan compatibility testing menghasilkan 3 rekomendasi peramban. Terakhir pada fase transition, dilakukan instalasi sistem lalu User Acceptance Testing pada pegawai hotel menghasilkan rerata nilai 93,4%. Dapat disimpulkan pengguna sangat setuju terhadap solusi yang diajukan. Akhir penelitian, dihasilkan sebuah sistem informasi perhotelan yang dapat melakukan pengelolaan reservasi, registrasi tamu, pencarian kamar, pencatatan barang masuk, pencatatan barang keluar, dan pelaporan operasional.
Kata kunci: Sistem informasi, Hotel, Sistem Informasi Perhotelan, Rational Unified Process (RUP), Iterative, User Acceptance Testing (UAT)
Abstract
Edotel Pamekasan is a hotel owned by Public Vocational High School 3 Pamekasan which functions as a hotel as well as a students’ learning laboratory. Their operational activities are still done manually, which leads to several problems, such as overlapping room reservations and warehouse’s sudden out of stock. Addressing this problem, a solution proposed by improving business processes with the implementation of a hospitality information system. The development of the hospitality information system uses the Rational Unified Process (RUP) method, considering its iterative ability that can respond to requirements change. In the inception phase, business process analysis and improvement focuses on reservations, check-in registration, check-out, warehouse stock management, and operational reporting activities. Continue in the elaboration phase, 7 features, 32 functional requirements, and 1 non-functional requirement are obtained through 2 iterations. In the construction phase, black-box testing showed that the implementation is appropriate, while compatibility testing gave 3 browser recommendations. Last in the transition phase, the system installation was done then User Acceptance Testing to hotel employees gave 93.4% mean score. It can be summed users strongly agreed to the solution proposed. At the end of the research, a hospitality information system was produced in order to manage reservations, guest registration, room search, managing goods management, and operational reporting in Edotel Pamekasan.
Keywords: Information Systems, Hotel, Hospitality Information Systems, Rational Unified Process (RUP), Iterative, User Acceptance Testing (UAT)
1. PENDAHULUAN
Telah banyak bisnis perhotelan yang menggunakan teknologi informasi sebagai sebuah cara dalam menghadapi permasalahan globalisasi, persaingan bisnis, kecenderungan pelanggan untuk berpindah, dan meningkatnya ekspektasi pelanggan (Melian-Gonzalez dan Bulchand-Gidumal, 2016). Berdasarkan hal tersebut, Edotel Pamekasan ingin menerapkan teknologi informasi untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan kualitasnya.
Edotel Pamekasan merupakan hotel milik SMK Negeri 3 Pamekasan yang beroperasi sebagai hotel sekaligus laboratorium pembelajaran siswa. Kegiatan operasional di Edotel Pamekasan masih dilakukan secara manual, yang menimbulkan permasalahan antara lain terjadinya tumpang tindih pesanan kamar antara reservasi dengan reservasi lainnya di tanggal yang sama ataupun dengan tamu yang melakukan check-in langsung, selain itu masalah kehabisan stok barang di gudang yang disebabkan oleh tidak adanya proses bisnis pengelolaan maupun pencatatan inventaris beserta stok barang di gudang, dan juga kegiatan yang manual dapat menyebabkan hilang atau terselipnya tagihan tamu hotel (bill) maupun nota – nota pembelian barang yang dibutuhkan untuk membuat laporan operasional. Masalah tersebut memberikan dampak kerugian seperti kekecewaan pelanggan karena tidak mendapatkan kamar yang dipesan yang menyebabkan hilangnya kepercayaan pelanggan terhadap pelayanan hotel. Selain itu hotel harus memberikan kompensasi atas kelalaiannya dengan menyewakan kamar baru yang memiliki room type satu tingkat lebih tinggi dari kamar yang dipesan.
Dari penjelasan tersebut, diusulkan sebuah solusi perbaikan proses bisnis dengan menerapkan sistem informasi perhotelan yang dapat melakukan pengelolaan kegiatan operasional. Solusi dipilih karena sistem informasi dapat mempercepat pekerjaan, meningkatkan kinerja, efektivitas, mempermudah pekerjaan, dan kontrol pekerjaan, sehingga akan sulit jika masih dilakukan secara manual (Regar, Areros dan Asaloei, 2018). Kemudian berdasarkan penelitian milik Walerych dan Zabierowski pada 2012, penggunaan sistem dalam pengelolaan hotel dapat memberikan banyak keuntungan.
Salah satunya adalah sistem dapat menghemat
pengeluaran manajemen, pelatihan staff, dan keseluruhan pelayanan. Pada 2011, Vuksanovic dan Sudarevic dalam penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan framework dapat mengurangi waktu yang dihabiskan dalam pengerjaan kode program serta pengembangan lanjutan. Sehingga sistem yang dibangun akan berbasis website dengan bahasa PHP dan framework Laravel. Pengembangannya dilakukan dengan menggunakan metode Rational Unified Process (RUP), yang menyajikan pengembangan perangkat lunak ke dalam 4 fase, dimulai dari fase inception, fase elaboration, fase construction, dan terakhir fase transition (Sommerville, 2011). RUP dipilih karena keunggulannya yang iteratif sehingga pengembangan dapat dimulai dari prioritas kebutuhan (Sommerville, 2011). Oleh karena pemangku kepentingan tidak dapat menjelaskan kebutuhan dan keinginannya secara rinci, maka diperlukan iterasi untuk dapat menanggapi perubahan kebutuhan. Lalu RUP yang berfokus pada arsitektur, maka Jin dan Liang dalam penelitiannya pada tahun 2016 menyarankan untuk menggabungkannya bersama UML untuk mengurangi risiko pengembangan, standarisisasi manajemen beserta proses pengembangannya, dan meningkatkan kualitas, efisiensi, serta perawatan perangkat lunak. Sehingga dapat menghasilkan sistem yang berkualitas dan penggunaan UML dapat mempermudah pemahaman ekspektasi pemangku kepentingan.
Penelitian yang dilakukan (Saputra, Mursityo dan Setiawan, 2019) membuktikan bahwa penggabungan RUP dengan UML dapat menghasilkan sistem yang baik yang dibuktikan oleh penerimaan 3 aktor yang sangat setuju terhadap penerapan sistem reservasi. Lalu penelitian Agusvianto pada tahun 2017 digunakan sebagai referensi pencatatan keluar masuk barang karena Edotel Pamekasan tidak memiliki proses bisnis pengelolaan maupun pencatatan inventaris beserta stok barang di gudang. Penelitian tersebut menghasilkan sistem yang dapat membantu efisiensi waktu pencatatan dan penyusunan data barang serta dapat memberikan laporan dari gudang ke kantor.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, peneliti ingin melakukan sebuah penelitian yang memiliki judul “Pengembangan Sistem Informasi Perhotelan Menggunakan Metode Rational Unified Process (Studi pada Edotel Pamekasan)”.
2. METODOLOGI
Langkah – langkah penelitiian digambarkan dalam Gambar 1. Langkah awal yang dilakukan, yaitu studi literatur yang merupakan sebuah tahap pembelajaran dengan mencari dan mengumpulkan referensi sebagai landasan penelitian maupun acuan teori yang dapat digunakan untuk mendukung penelitian.
Literatur yang digunakan berkaitan dengan Rational Unified Process, Business Process, Unified Modelling Language, User Acceptance Testing, pengembangan sistem informasi, sistem informasi perhotelan, sistem informasi reservasi, dan sistem informasi inventori. Literatur diperoleh dari internet, buku, e-book, jurnal, artikel, maupun penelitian terdahulu. Kemudian dilanjutkan tahap pengumpulan data yang menggunakan teknik wawancara dengan general manager hotel beserta observasi di Edotel Pamekasan. Pengumpulan data memiliki tujuan untuk mendapatkan latar belakang masalah, urgensi penelitian, serta menggali informasi yang dibutuhkan.
Masuk ke dalam metode RUP, dimulai dari fase inception yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai ruang lingkup dan proses bisnis pada objek penelitian. Ada 3 tahapan yang akan dilakukan pada fase inception, yaitu memodelkan proses bisnis yang sedang berjalan, dilanjutkan dengan melakukan evaluasi proses bisnis yang sedang berjalan, lalu memodelkan solusi evaluasi berupa pemodelan proses bisnis usulan. Hasil fase inception adalah pemodelan proses bisnis saat ini (as-is), evaluasi proses bisnis saat ini (as-is), dan pemodelan proses bisnis usulan (to-be).
Fase berikutnya yang ada pada metode RUP adalah fase elaboration, yang memiliki tujuan untuk mendesain kerangka sistem yang akan dikembangkan berdasarkan model proses bisnis yang dibuat di fase inception. Melakukan 2 tahapan pengerjaan, yaitu tahap menganalisis hal – hal yang dibutuhkan sistem kemudian membuat rancangannya. Hasil dari fase elaboration adalah analisis kebutuhan beserta perancangan sistem.
Setelah itu, dilanjutkan oleh fase construction yang memiliki tujuan merealisasikan sistem sesuai kerangka yang telah dibuat. Terdapat 2 tahapan yang harus dilakukan, yaitu mengimplementasi sistem kemudian mengujinya. Hasil fase construction
ialah implementasi sistem dan pengujian sistem.
Akhir metode RUP merupakan fase transition yang bertujuan untuk mengenalkan sistem yang telah dibangun kepada penggunanya. Dua tahapan yang akan dilakukan dalam fase transition, yaitu memasangkan sistem ke dalam lingkungan penggunanya kemudian melakukan pengujian penerimaan pengguna terhadap sistem. Hasil dari fase transition adalah deployment dan User Acceptance Testing (UAT).
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
Penelitian ditutup dengan melakukan penarikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan dan bertujuan menjawab rumusan masalah. Sedangkan saran ditulis dengan tujuan memberikan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.
Gambar 2 Proses Bisnis Reservasi Saat Ini (As-Is)
Gambar 3 Proses Bisnis Reservasi Usulan (To-Be)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode RUP dimulai dari fase inception yang melakukan pemodelan proses bisnis as-is terkait permasalahan yang terjadi. Menghasilkan 5 pemodelan proses bisnis as-is, yaitu reservasi, registrasi check-in, check-out, pengelolaan stok gudang, dan pelaporan operasional yang ditunjukkan dalam Gambar 2. Setelah itu dilanjutkan dengan evaluasi proses bisnis yang sedang berjalan dengan menganalisis masalah dan dampaknya, lalu mengusulkan solusinya.
Solusi yang diusulkan kemudian dimodelkan kedalam pemodelan proses bisnis to-be.
Berdasarkan hasil pemodelan proses bisnis as-is, terdapat evaluasi berupa permasalahan yang terjadi pada proses bisnis reservasi, yaitu
kegiatan reservasi yang dilakukan masih secara konvensional dan pencatatan buku tamu tidak dilakukan dengan benar, yang berdampak pada proses bisnis reservasi yang memakan waktu yang lama saat mencari kamar dan terjadi tumpang tindih pesanan kamar karena pencatatannya yang tidak rapi. Oleh karena itu diusulkan solusi untuk menyediakan sistem informasi yang memfasilitasi proses reservasi kamar hotel dan mampu menampilkan daftar kamar yang tersedia di tanggal tertentu, agar tidak terjadi lagi tumpang tindih reservasi.
Kemudian dilakukan pemodelan proses bisnis reservasi usulan dari solusi yang dibuat dalam evaluasi proses bisnis. Pemodelan proses bisnis reservasi usulan ditunjukkan dalam Gambar 3.
Gambar 4 Sequence Diagram Menambah Reservasi Masuk fase elaboration, dilakukan tahap
analisis kebutuhan dari hasil wawancara, observasi, evaluasi proses bisnis as-is, serta proses bisnis to-be. Hasil dari analisis kebutuhan adalah identifikasi 4 aktor, 7 fitur, 32 kebutuhan fungsional, dan 1 kebutuhan non-fungsional yang didapatkan dari proses 2 kali iterasi.
Kemudian hasil dari analisis kebutuhan digunakan untuk memodelkan use case diagram, yaitu dokumentasi aktor dan interaksinya terhadap sistem (Sommerville, 2011). Use case diagram ditunjukkan dalam Gambar 5.
Kemudian use case digunakan sebagai dasar untuk membuat use case scenario yang menjelaskan detail bagaimana aktor dan perilakunya dalam sebuah use case (Bittner dan Spence, 2002). Pada Tabel 1 ditunjukkan use case scenario melihat kamar tersedia.
Gambar 5 Use Case Diagram
Setelah menyelesaikan tahap analisis kebutuhan, dilakukan tahap perancangan sistem.
Dimulai dari merancang sequence diagram berdasarkan flow pada use case scenario.
Sequence diagram sendiri merupakan diagram
yang menunjukkan bagaimana event melakukan transformasi dari objek ke objek (Pressman, 2010). Dalam Gambar 4 ditunjukkan sequence diagram menambah reservasi.
Tabel 1 Use Case Scenario Melihat Kamar Tersedia Use Case
Code
UCSI-03
Use Case Name
Melihat kamar tersedia
Actor Resepsionis
Description Menjelaskan bagaimana aktor resepsionis menggunakan sistem untuk melihat daftar kamar yang dapat dipesan oleh tamu
Pre- conditions
Aktor berada pada halaman cari kamar
Main Flow 1. Aktor mengisi formulir tanggal check-in serta check-out
2. Aktor memilih lihat kamar {Sistem mengolah tanggal check- in serta check-out}
{Sistem menampilkan daftar kamar tersedia}
3. Aktor melihat data kamar tersedia 4. Use case selesai
Alternative Flow
A1. Formulir isian kosong
Jika formulir isian dengan mandatory dibiarkan kosong, maka saat {Sistem mengolah tanggal check-in serta check-out}, sistem akan menampilkan error dan memberi perintah untuk mengisi formulir, kemudian {Sistem menampilkan halaman cari kamar}
Sub Flow - Post-
conditions
Aktor berhasil melihat kamar tersedia
Gambar 6 Wireframe Cari Kamar Gambar 4 menunjukkan sequence diagram
menambah reservasi. Fungsi method store(Request $request) pada controller adalah melakukan kegiatan simpan data ke dalam model Reservasi dan ReservasiKamar dengan menggunakan method save(). Alur berakhir dengan sistem menampilkan kembali halaman index reservasi.
Bersumber pada control dan entitiy pada sequence diagram, dibuatlah class diagram.
Class diagram dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu class diagram controller dan class diagram model. Class diagram controller ditunjukkan dalam Gambar 7.
Gambar 7 Class Diagram Controller Selanjutnya, dilakukan pemodelan informasi sebagai dasar pembuatan database menggunakan conceptual data model untuk inisialisasi tabel. Setelah itu diperjelas tipe datanya dengan menggunakan physical data model. Didapatkan 8 tabel yang ditunjukkan dalam Gambar 8.
Dilanjutkan dengan perancangan desain antarmuka pengguna dengan tujuan untuk membuat kerangka tampilan antarmmuka. Pada
bagian ini dirancang visual berupa sketsa sistem informasi perhotelan. Salah satu rancangan antarmuka pengguna, yaitu wireframe cari kamar ditunjukkan dalam Gambar 6.
Gambar 8 Physical Data Model
Pada fase construction, dilakukan tahap implementasi sistem dengan menerapkan bahasa pemrograman PHP beserta bantuan penerapan framework Laravel dan pengolahan data dengan menggunakan DBMS MySQL. Hasilnya adalah implementasi 17 class dengan rincian 9 class controller dan 8 class model sesuai perancangan class diagram, implementasi 8 tabel dalam database sesuai rancangan CDM serta PDM, dan implementasi antarmuka sesuai rancangan wireframe. Implementasi antarmuka cari kamar ditunjukkan dalam Gambar 8.
Gambar 8 Antarmuka Cari Kamar
Tahapan kedua fase construction, yaitu pengujian sistem. Mulai dari pengujian fungsional menggunakan black-box validation testing mendapatkan hasil 100% status valid dengan 15 kasus uji. Dilanjutkan dengan pengujian non-fungsional menggunakan compatibility testing menghasilkan 3 rekomendasi peramban yang dapat menjalankan sistem tanpa masalah apapun, salah satunya adalah Google Chrome versi min74.
Fase terakhir, yaitu fase transition dilakukan deployment sebatas instalasi sistem pada perangkat yang ada di Edotel Pamekasan.
Kemudian masuk tahap terakhir yaitu User Acceptance Testing dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tingkat penerimaan pengguna terhadap sistem (Naik dan Tripathy, 2008).
Pengujian dilakukan kepada 3 pengguna yang hasilnya ditunjukkan pada Tabel 2. Rata – rata dari pengguna yang diuji menghasilkan persentase sebesar 93,41% yang artinya pengguna sangat setuju dengan pengembangan sistem informasi perhotelan Edotel Pamekasan.
Tabel 2 Hasil User Acceptance Testing Nama Pengguna Index Persentase Resepsionis 90,90%
Store Keeper 93,33%
Manajer 96%
Rata - Rata 93,41%
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah selesai dilakukan, disimpulkan bahwa pada fase
inception, hasil pemodelan proses bisnis saat ini mendapatkan 5 permasalahan, yaitu kegiatan reservasi dan registrasi yang dilakukan masih secara konvensional dengan pencatatan buku yang tamu tidak dilakukan dengan benar, resepsionis harus menulis ulang formulir registrasi ketika tamu akan melakukan check-in walau sudah melakukan reservasi, bill dan tagihan yang masih dihitung secara manual dapat terselip oleh pegawai, tidak ada pencatatan barang dan stoknya di gudang sehingga ketika stok barang habis baru memesan barang, pengecekan bill dan pembuatan laporan memakan waktu 1 hari kerja atau bisa lebih, serta tidak memiliki pelaporan penggunaan barang.
Dihasilkan usulan berupa penerapan sistem informasi ke dalam proses bisnis, lalu dimodelkan dalam pemodelan proses bisnis usulan.
Pada fase elaboration dilakukan analisis kebutuhan beserta perancangan sistem. Hasil analisis kebutuhan mendapatkan 5 identifikasi aktor, 7 identifikasi fitur, 32 kebutuhan fungsional, 1 kebutuhan non-fungsional yang diperoleh dari 2 kali iterasi, juga 7 use case beserta use case scenario-ya. Lalu perancangan sistem yang dilakukan menghasilkan sequence diagram, class diagram dengan 9 class diagram controller dan 8 class diagram model, perancangan data model dengan menggunakan conceptual data model dan physical data model menghasilkan 8 tabel, dan menghasilkan rancangan desain antarmuka pengguna berupa wireframe.
Fase construction melakukan tahapan implementasi sistem dan pengujian sistem. Hasil Implementasi sistem berupa spesifikasi sistem, implementasi class, database, dan antarmuka pengguna. Setelah itu, pengujian sistem sebanyak 2 kali, pertama menggunakan black- box validation testing dengan 15 kasus uji menghasilkan persentase status valid sebesar 100% yang menunjukkan bahwa fungsionalitas telah sesuai dengan analisis kebutuhan dan perancangannya, yang kedua menggunakan compatibility testing dengan aplikasi SortSite Trial 5 menunjukkan bahwa sistem dapat dijalankan dengan baik dan tidak didapatkan kendala jika menggunakan peramban Microsoft Edge minimal v11, Opera minimal v60, atau Google Chrome minimal v74.
Akhir metode RUP, yaitu fase transition dilakukan deployment dan User Acceptance Testing. Deployment menghasilkan deskripsi perangkat yang digunakan untuk instalasi sistem di edoTEL Pamekasan. Kemudian User Acceptance Testing (UAT) menghasilkan tingkat penerimaan pengguna resepsionis sebesar 90,90%, store keeper sebesar 93,33%, manager sebesar 96%, dan rata – rata sebesar 93,41% yang semuanya termasuk dalam kategori sangat setuju sehingga disimpulkan bahwa sistem dapat diterima oleh pengguna.
Terdapat beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian berikutnya. Pertama, dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut mengenai tampilan sistem informasi perhotelan Edotel Pamekasan. Kedua dapat dilakukan deployment sistem informasi perhotelan sampai pada fase sistem benar – benar digunakan untuk kegiatan operasionalnya.
5. DAFTAR PUSTAKA
Agusvianto, H. 2017. Sistem Informasi Inventori Gudang Untuk Mengontrol Persediaan Barang Pada Gudang Studi Kasus : PT.Alaisys Sidoarjo. Journal Information Engineering and Educational Technology, 01, hal.40–46.
Bittner, K. & Spence, I. 2002. Use Case Modeling. Addison Wesley. New York.
Jin, L. & Liang, X. 2016. Modeling of Instant Messaging System Based on RUP and UML. Proceedings - 2016 International Conference on Computational Intelligence and Applications, ICCIA 2016, hal.61–66.
Melian-Gonzalez, S. & Bulchand-Gidumal, J.
2016. A Model That Connects Information Technology and Hotel Performance.
Tourism Management.
Naik, K. & Tripathy, P. 2008. Software Testing and Quality Assurance Theory And Practice. A John Wiley & Sons, Inc. New Jersey.
Pressman, R.S. 2010. Software Engineering : A Practitioner’s Approach. Mc-Graw Hill.
New York.
Regar, T. A., Areros, W. A. & Asaloei, S. I.
2018. Persepsi Karyawan Terhadap Penggunaan Teknologi Informasi Pada Hotel Sintesa Peninsula Manado. Jurnal Administrasi Bisnis, 6(2), hal.17–26.
Saputra, A.A., Mursityo, Y.T. & Setiawan, N.Y.
2019. Pengembangan Sistem Informasi Reservasi Pada CV. Dwi Artha Indah Samarinda Menggunakan Metode Rational Unified Process. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 3(3), hal.2379–2387.
Sommerville, I. 2011. Software Engineering. 9th Editio ed. Addison-Wesley. New York.
Vuksanovic, I.P. & Sudarevic, B. 2011. Use of Web Application Frameworks in the Development of Small Applications.
MIPRO, 2011 Proceedings of the 34th International Convention, Opatija, Croatia, (January).
Walerych, M. & Zabierowski, W. 2012.
Application Supporting Hotel Management as an Example of Web Technologies Usage. Proceedings of International Conference on Modern Problem of Radio Engineering, Telecommunications and Computer Science, hal.327–328.