• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Aspek keuangan Islam merupakan disiplin ilmu yang sedang berkembang saat ini. Aspek keuangan Islam memiliki pandangan Islam yang berkaitan dengan pergerakan manusia dan merupakan sumber yang kaya bagi kepribadian muslim untuk membuka diri. Meskipun sebagian besar dari hal-hal ini tidak dapat diterapkan secara langsung saat ini.1 Hukum Islam disusun untuk membantu kesejahteraan umat, baik secara eksklusif maupun di arena publik, untuk hidup di dunia ini dan di akhirat. Bekerja adalah salah satu cara untuk memanfaatkan perbedaan karunia Allah SWT kepada setiap orang.

Islam memberikan kesempatan kepada setiap umatnya dalam memilih tugas yang mereka gemari dan mereka kuasai. Usaha yang dilakukan misalnya, suatu kegiatan untuk mencapai dan menggunakan aset yang memiliki nilai finansial untuk memenuhi prasyarat yang paling sedikit atau kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, dimana persyaratan esensial adalah kebutuhan alami dan iklim sosial-sosial yang harus dipenuhi untuk ketahanan hidup perorangan maupun masyarakat.2 Agama Islam memberikan ruang yang benar-benar luas dan menganggap pekerjaan yang bermanfaat itu penting. Berguna sebagaiman

1Sulistyowati, ”Rancang Bangun dan Nilai Dasar Universal Ekonomi Islam,” Istithmar, vol. 1, no. 2 (2017): 68, http://doi.org/10.30762/itr.v1i2.946.

2Kasmir, Membangun kewirausahaan Islam (Surakarta: PT Raja Grafindo Persabda, 2012), 19-20.

(2)

barang-barang yang dibutuhkan dapat berkreasi sehingga kemaslahatan tercapai.

Pemilik usaha harus menyimpulkan siapa yang akan membuat, bagaimana inovasi penciptaan dilakukan dan bagaimana mengawasi aset sehingga maslahah tersebut terlaksana.

Dalam sebuah tugas harus ada desain dengan mempertimbangkan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan datang dengan hasil yang menyenangkan. Apalagi dengan pengertian manajemen yang berasal dari kata

"manage" yaitu menggantikan, mengontrol, mengarahkan, menyelesaikan sesuatu. Dalam suatu pengaturan, itu harus diawasi secara koorperatif oleh setidaknya dua individu untuk mencapai tujuan yang sama, dengan cara yang sukses dan produktif.1 Manajemen dalam Islam adalah ilmu dan kerajinan otoritas. Jadi manajemen adalah pengelolaan sesuatu dengan tujuan agar dilakukan secara bagus, tepat, dan terkoordinasi. Manusia memasukkan kemampuan dan penguasaanya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai kewajiban pengabdian kepada Allah SWT. Bekejakeras, siap menghadapi tantangan yang tepat adalah watak yang melekat sepanjang kehidupan sehari- hari.2

Agar berbagai hal usaha industri dapat diurus dengan baik, diperlukan suatu manajemen pengelolaan di dalamnya. Manajemen pengelolaan diharapkan membuat bisnis usaha industri yang dapat meningkatkan pendapatan usaha.

1Malayu S.P Hasibuan, Pengantar Manajemen ( Bandung: Bumi Aksara, 2016), 3.

2 M Said, Pengantar Ekonomi Islam Dasar-Dasar dan Pembangunan (Pekanbaru: SUSKA Pres, 2018), 8.

(3)

Manajemen menghubungkan berbagai hal dan sudut pandang terhadap pengelolaan pekerjaan orang lain agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan benar. Manajemen pengelolaan dalam sebuah bisnis home industry memegang peranan penting dengan adanya pengelolaan, usaha home industri ini akan membuat bisnis lebih tertata, terkoordinasi, dijalankan, dan dikendalikan secara maksimal sesuai yang diharapkan guna meningkatkan pendapatan perusahaan.

Jenis usaha industri disetiap daerah bersifat unik, hal ini dipengaruhi oleh perbedaan kemampuan dan aset yang dikuasai oleh setiap daerah. Usaha industri menggabungkan ekonomi diperdesaan dengan bisnis lokal yang diperoleh dari pemanfaatan lingkungan. Pengembangan bisnis rumahan di daerah pedesaan untuk meningkatkan pendapatan suatu usaha dengan berbagai jenis latihan bisnis dan kemampuan lokal. Pelaku dari kegiatan ekonomi yang didirikan secara lokal ini adalah keluarga atau masyarakat yang tinggal ditempat tinggalnya itu dengan menerima beberapa masyarakat disekitar mereka sebagai pekerja. Sehingga bisnis usaha ini dapat membantu program pemerintah dalam mengurangi pengangguran.3

Wingko adalah olahan makanan yang bahan alaminya berupa tepung ketan, kelapa giling dan gula pasir, yang dijual dalam bentuk bulatan besar atau kue kecil yang dibungkus kertas. Wingko adalah menu makanan pilihan pembeli karena harganya yang terjangkau, lembut dan enak. Peminat olahan makanan wingko babat sangat banyak, sehingga pemilik usaha memiliki harapan yang luar

3Surya Dharma, Manajemen Kinerja (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), 45.

(4)

biasa untuk kemajuan bisnis usaha wingko babat dikemudian hari. Seperti yang diungkapkan pemilik usaha wingko, Ibu Aminah sebelum mendirikan usaha wingko babat beliau hanya seorang buruh tani yang gajinya tidak tetap, gajinya bisa Rp. 700.000 sampai dengan Rp. 1.500.000 setiap bulan. Dengan hasil yang ia miliki ia kewalahan untuk membiayai pendidikan anak-anaknya, jangankan untuk membiayai sekolah untuk kebutuhan pokok saja tidak mencukupi. Namun, setelah ibu Aminah memulai bisnis usaha wingko babat, ekonominya membaik, saat ini gaji ibu Aminah sudah mencapai Rp. 8.000.000 hingga 20.000.000/bulan dengan gaji yang dia hasilkan dia bisa menyekolahkan anak-anaknya, bahkan sandang, papan, dan kebutuhan dasar terpenuhi.4

Kecamatan Babat sangat terkenal dengan makanan khasnya seperti wingko babat, sudah cukup lama Babat dikenal sebagai kota wingko. Berbagai macam produk wingko digunakan sebagai oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kecamatan Babat. Usaha industri makanan Wingko babat di Kecamatan Babat merupakan usaha industri rumah tangga. Salah satu menjadi ikon dari Kecamatan Babat adalah majunya pelaku usaha wingko babat yang menjadi usaha unggulan sebagai bahan komoditi, bahkan di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan terdapat lebih dari 8 pelaku usaha wingko babat. Menunjukkan bahwa wingko babat merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat desa tersebut dalam meningkatkan penghasilan keluarga.

Usaha wingko babat tidak hanya di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat

4Aminah, Pemilik Usaha Wingko Babat Alwi Cap Dua Kelapa, Lamongan 25 November 2021.

(5)

Kabupaten Lamongan saja, tetapi hampir di wilayah Babat sudah ada yang menjalankan usaha wingko babat sebagai usaha pokok maupun usaha kecil- kecilan untuk menambah perekonomian masyarakat desa tersebut. Usaha ini berkembang sangat baik, hal ini terlihat dari banyaknya berdiri usaha industri wingko babat di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan.

Meski sebagian besar masyarakat di Desa Gerdu Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan memperoleh pekerjaan sebagai buruh peternakan dan buruh pabrik, tetapi tidak sedikit orang disini yang penghasilanya dengan mengelola usaha wingko babat. Berikut data beberapa usaha wingko babat penulis dapatkan melalui observasi.

Tabel 1.1

Daftar Usaha Wingko Babat

di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan Tahun 2021

No Nama Usaha Wingko Babat

Alamat

1 Wingko Babat Alwi Cap Dua Kelapa

Desa Gerdu Rt.01 Rw.07 Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan 2 Wingko Babat Rumiatun Jl. Babat-Bojonegoro, Gerdu, Banaran

Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan 3 Rumah Wingko Babat

Ibu Karomah

Desa Gerdu Rt.01 Rw.07 Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan 4 Wingko Babat Ibu Jl. Babat-Bojonegoro, Gerdu, Banaran

(6)

Khusnul Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan 5 Wingko Babat Agus

Putra

Desa Gerdu Rt.01 Rw.07 Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan 6 Wingko Babat RM

Ridho

Jl. Bojonegoro No. 143 Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan 7 Wingko Babat Sami’an Jl. Diponogoro Rt 02 Rw 01 Gerdu

Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan

8 Wingko Babat Zamroni Jl. Bojonegoro Rt. 01 Rw. 02 Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan

Sumber: Hasil Observasi (21 November 2021)5

Guna memenuhi permintaan pasar dan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat, semakin banyaknya usaha wingko babat yang menawarkan produk yang tentunya memiliki harga dan proses produksi yang berbeda. Hal ini yang menjadi ciri khas dan keunggulan bagi masing-masing usaha wingko babat yang ada di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan. Oleh karena itu dari beberapa usaha wingko babat yang telah disebutkan pada tabel 1.1 di atas, pada penelitian ini peneliti mengambil data dengan menggunakan perbandingan tiga usaha wingko babat yang tidak jauh berbeda diantarannya yaitu wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa, wingko babat Agus Putra dan wingko babat Rumiatun dengan menerapkan teori bauran pemasaran 4P menurut Kolter dan Amstrong yang meleputi: produk, harga, tempat dan promosi dan

5Data Observasi Lapangan di Desa Gerdu Banaran, Observasi 21 November 2021.

(7)

berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, diperoleh hasil berbandingan sebagai berikut:

Tabel 1.2

Data Perbandingan Usaha Wingko Babat

di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan Tahun 2021

Keterangan Wingko Babat Alwi Cap Dua Kelapa

Wingko Babat Agus Putra

Wingko Babat Rumiatun Produk Produk yang

dihasilkan perhari Rata-rata 500-1000 wingko babat

Produk yang dihasilkan per hari Rata-rata 300-500 wingko babat

Produk yang dihasilkan per hari Rata-rata 250-300 wingko babat Harga 1 pcs wingko babat:

Rp. 2. 000 1 kotak wingko babat:

Rp. 15.000

1 pcs wingko babat: Rp. 2.000 1 kotak wingko babat:

Rp. 15.000

1 pcs wingko babat: Rp. 2. 000 1 kotak wingko babat:

Rp. 15.000 Tempat Berdekatan dengan

jalan raya dan pusat oleh-oleh

Berdekatan dengan jalan raya dan pusat oleh-oleh

Berdekatan dengan jalan raya

Promosi Dari mulut ke mulut, dan melalui agen lapak wingko babat

Dari mulut ke mulut

Dari mulut ke mulut

Sumber: Hasil Observasi (21 November 2021)6

6Data Observasi Lapangan di Desa Gerdu Banaran, Observasi 21 November 2021.

(8)

Berdasarkan informasi yang diperoleh pada tabel 1.2 terlihat perbandingan antara tiga usaha wingko babat yang ada di Desa Gerdu Banaran Kecamatan babat Kabupaten Lamongan perbedaan bisa dilihat mulai dari produk, harga, tempat dan promosi pada usaha wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa produk yang dihasilkan lebih banyak perhari rata-rata 500-1000 wingko babat, harga wingko babat sudah sesuai dengan usaha lainya, tempat lebih strategis berdekatan dengan jalan raya dan pusat oleh-oleh promosi yang dilakukan dari mulut ke mulut, dan melalui agen lapak wingko babat. Sehingga bisa disimpulkan bahwa wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa lebih unggul diantara ketiga usaha wingko babat di Desa Gerdu Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Dari uraian tersebut maka peneliti mengambil objek wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa sebagai objek penelitian.

Wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa adalah salah satu usaha milik Ibu Aminah yang berada di Desa Gerdu Rt.01 Rw.07 Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan yang sudah berdiri cukup lama, didirikan pada tahun 1985 yang hingga saat ini masih eksis ditengah persaingan yang ada. Wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa merupakan salah satu usaha bisnis rumahan yang sangat berkembang di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan.

Pada awalnya bisnis industri wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa hanya memiliki tempat yang kecil dan tenaga kerja satu orang, namun karena minat pembeli yang semakin besar, pemilik bisnis ini memiliki opsi untuk merekrut orang lain dan

(9)

mengembangkan bisnis wingko babat. Berikut ini jumlah pendapatan penjualan wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa pada tahun 2019-2021 sebagai berikut:

Tabel 1.3

Jumlah Pendapatan Penjualan Usaha Wingko Babat Alwi Cap Dua Kelapa Tahun 2019-2021

No Tahun Jumlah Pendapatan Penjualan

1. 2019 Rp. 153.200.000

2. 2020 Rp. 162.000.000

3. 2021 Rp. 187.300.000

Sumber: Usaha Wingko Babat Alwi Cap Dua Kelapa7

Berdasarkan tabel 1.2, terlihat jelas bahwa usaha wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa telah meningkat dan berkembang dalam transaksi pendapatan penjualan tiap tahunnya. Namun dalam pengelolaan usaha wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa seperti dalam pembuatan produksi, pemasaran dan pengelolaan keuangan masih dilakukan secara tradisional sehingga perlu upaya yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan kualitas terbaik agar dapat meningkatkan pendapatan usaha wingko babat, pemilik harus melaksanakan pengelolaan yang baik untuk mencapai apa yang diharapkan. Karena pengelolaan usaha wingko babat sangat berpengaruh terhadap pendapatan usaha dimana semakin baik manajemen dilakukan dengan tepat, barang dagangan yang dibuat juga akan lebih baik. Setiap kali pembeli merasa puas dengan barang yang diharapkan maka masyarakat itu sendiri merasa senang.

7Dokumen Laporan Penjualan Usaha Wingko Babat Alwi Cap Dua Kelapa Tahun 2019-2021

(10)

Dalam melaksanakan pengelolaan seperti pembuatan produksi, pemasaran dan keuangan yang masih dilakukan secara tradisional menimbulkan masalah yang mengakibatkan dalam proses produksi wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa belum berjalan secara efektif dan efesien. Adapun besarnya jumlah dalam produksi wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.4

Jumlah Produksi Usaha Wingko Babat Alwi Cap Dua Kelapa Tahun 2019-2021

No. Bulan Jumlah Produksi Tahun 2019

Jumlah Produksi Tahun 2020

Jumlah Produksi Tahun 2021 1. Januari 10.950 Wingko 12.565 Wingko 15.500 Wingko 2. Februari 11.000 Wingko 12.785 Wingko 15.510 Wingko 3. Maret 11.250 Wingko 12.950 Wingko 15.550 Wingko 4. April 11.500 Wingko 10.550 Wingko 15.800 Wingko 5. Mei 11.845 Wingko 10.765 Wingko 16.000 Wingko 6. Juni 12.000 Wingko 11.250 Wingko 16.220 Wingko 7. Juli 12.250 Wingko 13.400 Wingko 16.500 Wingko 8. Agustus 12.250 Wingko 13.450 Wingko 16.750 Wingko 9. September 12.500 Wingko 13.800 Wingko 17.200 Wingko 10. Oktober 12.750 Wingko 13.850 Wingko 17.650 Wingko 11. November 12.750 Wingko 14.455 Wingko 17.750 Wingko 12. Desember 12.855 Wingko 14.550 Wingko 18.350 Wingko Sumber: Usaha Wingko Babat Alwi Cap Dua Kelapa 8

8Dokumen Jumlah Produksi Usaha Wingko Babat Alwi Cap Dua Kelapa Tahun 2019-2021

(11)

Berdasarkan pada tabel 1.4 menjelaskan bahwa di usaha wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa jumlah produksi cenderung mengalami peningkatan setiap bulannya namun pada bulan April-Juni 2020 mengalami penurunan produksi dikarenakan dalam praktek tugasnya masih belum beraturan seperti karyawan yang masih belum tertata dan bekerja secara sewenang-wenang atau kemauan sendiri yang berakibat pada hasil produksi.

Dengan adanya permasalahan pengelolaan di usaha wingko babat, ada keterkaitan meneliti lebih lanjut terkait usaha yang dilakukan wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa di Desa Gerdu Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Hal ini dikarenakan dari segala perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan hasil kurang maksimal, sehingga hasilnya tidak bisa dibilang ideal. Selain itu, usaha wingko babat ini tidak memiliki tujuan atau penilaian yang konsisten. Meskipun bisnis ini telah berdiri selama lebih dari dua puluh tahun, pemasaran umumnya masih rendah karena bergantung pada agen dan tidak menjualnya sendiri sehingga pendapatan yang dihasilkan tidak terlalu tinggi dan mempengaruhi pendapatan usaha wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa.

Penerapan manajemen syariah sangat diperlukan untuk usaha wingko babat, pemilik usaha wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa berubah menjadi manajer di bisnisnya sendiri, wirausahawan dari awal hingga usahanya terus berkembang dalam berurusan dengan pengelolaan, ia harus memiliki metodologi dan kemajuan lain untuk menjawab kesulitan peningkatan kebutuhan daerah saat ini dan tidak kalah dibandingkan dengan pesaing lainnya tetapi tetap

(12)

mempertahankan layanan untuk mempertahankan konsumen. Pandangan para ahli dalam Al-Qur'an menekankan kepada setiap pengikutnya untuk tetap diarahkan oleh prinsip-prinsip Allah SWT dalam setiap bagian kehidupan yang dilakukan. Begitu juga dengan manajemen syariah adalah perilaku yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan tauhid.9

Al-Qur’an juga memuat penjelasan tarkait manajemen syariah, yaitu dalam Q.S Ash-Shaff ayat 4:

ﱡﺐُِﳛ َّٰا ﱠنِا ﻪِﻠْﻴِﺒَﺳ ِْﰲ َنْﻮُﻠِﺗﺎَﻘُـﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟا

ٌصْﻮُﺻْﺮﱠﻣ ٌنﺎَﻴْـﻨُـﺑ ْﻢُﱠ;َﺎَﻛ ﺎ<ﻔَﺻ ٖ◌

Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang dijalan- Nya secara disiplin, seolah-olah mereka adalah bangunan yang kokoh.” (QS.

Ash-Shaff [61]:4).10

Tujuan konsep syari'ah dalam usaha Wingko Babat Alwi Cap Dua Kelapa adalah untuk memberikan pengawasan agar usaha yang ditata dapat berjalan dengan baik, tepat dan sesuai syariat Islam. Meski demikian, ternyata pengelolaan yang dilakukan oleh pengusaha bisnis wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa ini masih belum ideal dilaksanakan secara tepat dan tepat sesuai dengan syariat Islam.

Dari latar belakang tersebut maka peneliti perlu mengetahui sejauh mana usaha wingko babat ini dalam mengatur dan menangani usaha wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten

9Didin Hafidhuddin, Manajemen Syariah Dalam Praktek (Jakarta: Gema Insanai Pres, 2014), 201

10Dapartemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV Penerbit Diponogoro, 2018), 551

(13)

Lamongan dalam meningkatkan pendapatan ditinjau dari manajemen syariah.

Mengingat penggambaran ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengelolaan Usaha Wingko Babat Dalam Meningkatkan Pendapatan Ditinjau Dari Manajemen Syariah (Studi Kasus Usaha Wingko Babat Alwi Cap Dua Kelapa di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan)”.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini antara lain adalah:

1. Bagaimana pengelolaan usaha wingko babat dalam meningkatkan pendapatan usaha wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan?

2. Bagaimana pengelolaan usaha wingko babat dalam meningkatkan pendapatan usaha wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan ditinjau dari manajemen syariah?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu:

1. Untuk mengetahui pengelolaan usaha wingko babat dalam meningkatkan pendapatan usaha wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan.

(14)

2. Untuk mengetahui pengelolaan usaha wingko babat dalam meningkatkan pendapatan usaha wingko babat Alwi Cap Dua Kelapa di Desa Gerdu Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan ditinjau dari manajemen syariah.

D. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari karya ilmiah ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara teoritis ataupun secara praktik:

1. Kegunaan Secara Teoritis

Untuk memberikan khazanah ilmu pengetahuan tentang pengelolaan usaha wingko babat dalam meningkatkan pendapatan ditinjau dari manajemen syariah sekarang ini.

2. Kegunaan Praktis a. Bagi Peneliti

Untuk menambah pemahaman dan ilmu pengetahuan yang di dapat selama duduk dibangku kuliah yaitu tentang pengelolaaan sehingga nantinya bisa dapat dipraktekkan langsung di lingkungan masyarakat.

b. Bagi Lembaga Pendidikan

Untuk memberikan tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pengelolaan usaha wingko babat.

c. Bagi Pembaca

Untuk menambah wawasan pembaca tentang pengelolaan yang diterapkan bagi seorang pelaku usaha.

(15)

d. Bagi Usaha

Sebagai bahan refrensi untuk usahanya agar terus berkembang dan meningkat.

E. Telaah Pustaka

Berikut ini penelitian terdahulu yang digunakan oleh peneliti antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian berjudul “Manajemen Pengelolaan Usaha Meubel UD. Putra Indah di Pekanbaru Untuk Meningkatkan Pendapatan Perusahaan Menurut Perspektif Islam”.11 Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui bahwa pengelolaan usaha meubel UD. Putra Indah di Pekanbaru termasuk industri yang dijalankan masih tradisional dan sebelum usaha mulai berdiri pengusaha telah melakukan persiapan, penyusunan, pengarahan, dan mengidentifikasi. yang menjadi penghalang usaha meuabel UD. Putra Indah di Pekanbaru ini yakni seperti modal, bahan baku dan kapasitas. Dan yang menjadi pendukung usaha ini yakni tempat usaha yang strategis, permintaan pembeli yang semakin banyak, karyawan dan kelengkapan. Pandangan ekonomi syariah terhadap pengelolaan usaha maubel UD. Putra Indah dalam meningkatkan pendapatan yakni dari segi pengarahan dan identifikasi belum seperti pandangan ekonomi syariah persamaan penelitian yang ditemukan yaitu manajemen pengelolaan sebagai tema yang digunakan dan metode

11Nety, “Manajemen Pengelolaan Usaha Mauble UD. Putra Indah Di Pekanbaru Untuk Meningkatkan Pendapatn Perusahaan Menurut Perspektif Ekonomi Islam” (Skripsi, Riau: Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim, 2014).

(16)

yang digunakan penelitian kualitatif. Adapun perbedaanya, penelitian yang dilakukan Nety meneliti tentang bagaimana manajemen pengelolaan usaha meuble untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, sedangkan peneliti meneliti mengenai analisis manajemen pengelolaan usaha wingko Babat dalam meningkatkan pendapatan ditinjau dari manajemen syariah.

2. Penelitian berjudul “Manajemen Pengelolaan Jusimart Dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Jusimart Kota Metro”.12 penelitian tersebut bertujuan untuk mengkaji manajemen pengelolaan mini market jusimart dan pengaruhnya dalam perkembangannya minimarket jusimart kota metro dengan melihat persiapan, penyusunan, pengarahan dan mengidentifikasi minimarket jusimart kota metro sudah cukup baik tetapi masih belum maksimal. Dalam pengelolaan yang dilakukan sangat berpengaruh dalam perkembangan minimarket jusimart dimana yang dilakukan minimarket jusimart masih cukup lambat dalam pengerjaan terhadap suatu masalah dan manajemen yang dilakukan juga belum mencakup dalam semua lingkup pengelolaan minimarket jasimart. Persamaan penelitian yang ditemukan yaitu manajemen pengelolaan sebagai tema yang diguanakan dan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaan penelitian yaitu terletak pada objek dan fokus meneliti manajemen pengelolaan dan pengaruhnya terhadap perkembangan jusimart, sedangkan penelitian yang

12 Rika Noviyanti, “Manajemen Pengelolaan Jusimart Dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Jusimart Kota Metro” (Skripsi, Metro: STAIN Jurai Siwo Metro, 2016).

(17)

peneliti teliti meneliti analisis manajemen pengelolaan usaha wingko Babat dalam meningkatkan pendapatan.

3. Penelitian berjudul “Pengelolaan Indekos Ditinjau Dari Manajemen Syariah (Study Kasus Pemilik Indekos Perempuan di Kelurahan Rejomulyo Kota Kediri)”.13 Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan hasil penelitian bahwa pengelolaan indekos dan tinjauan manajemen syariah pada indekos perempuan di kelurahan Rejomulyo. Dengan tujuan untuk mengkaji bahwa pengelolaan indekos perempuan masih belum berjalan cukup baik dan sempurna. Dan pengelolaan manajemen indekos masih belum sesuai dengan pandangan manajemen syariah karena banyak pemilik indekos yang belum menerapkan sikap jujur, dapat dipercaya, adil dan komunikatif. Persamaan penelitian yaitu penelitian fokus pada pengelolaan dan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaan penelitian terletak pada objek dan fokus penelitian pada penelitian terdahulu mengungkapkan tentang pengelolaan indekos perempuan ditinjau dari manajemen syariah dikelurahan Rejomulyo. Sedangkan penelitian sekarang memfokuskan manajemen pengelolaan usaha wingko Babat dalam meningkatkan pendapatan ditinjau dari manajemen syariah.

4. Penelitian berjudul “Analisis Manajemen Pengelolaan Pasar Tradisional Guna Meningkatkan Pendapatan Pedagang Kecil Dalam Perspektif Ekonomi

13Dita Nur Safitri, “Pengelolaan Indekos Ditinjau Dari Manajemen Syariah” (Skripsi, Kediri: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri, 2018).

(18)

Islam”.14 Pengamatan tersebut bertujuan memahami manajemen pengelolaan di Pasar Simpang Agung Desa Simpang Agung, Lampung tengah yang memiliki memiliki pengaruh terhadap pendapatan pedagang kecil disekitar pasar. Metode kualitatif dipergunakan dalam penelitian tersebut dengan hasil yang diperoleh manajemen pengelolaan Pasar Tradisional Simpang Agung tergolong masih belum maksimal bila dilihat dari perbaikan dalam aspek perlengkapan dan penyediaan instruktur pengelolaan yang mengakibatkan pengaruh terhadap pendapatan pedagang kecil disekitar pasar. Dan perbedaan tinjauan ekonomi islam manajemen pengelolaan pasar tradisional Simpang Agung belum sejalan dengan pandangan ekonomi islam.

Persamaan penelitian yaitu penelitian fokus membahas tentang pengelolaan, dan metode yang digunakan yaitu kualitatif. Sedangkan perbedaan dari penelitian Indah Superti yaitu menekankan pengelolaan dan pengembangan di Pasar Tradisional Simpang Agung ditinjau dari Ekonomi Islam, sedangkan penelitian yang sekarang meneliti pengelolaan usaha wingko babat ditinjau dari Manajemen Syariah.

5. Penelitian berjudul “Analisis Pengelolaan Wisata Bukit Teletubbies di Desa Sumbersari Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Dalam Perspektif

14Indah Superti, “Analisis Manajemen Pengelolaan Pasar Tradisional Guna Meningkatkan Pendapatan Pedagang Kecil Dalam Perspektif Ekonomi Islam” (Skripsi, Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2017).

(19)

Manajemen Syaria”.15 Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif.

Pengamatan tersebut bertujuan memahami pada pengelola wisata bukit teletubbies menerapkan proses manajemen dengan melihat persiapan, penyusunan, pengarahan, dan identifikasi. Pandangan menurut manajemen syariah pihak pengelola hampir semua menerapkan unsur menejemen syariah dengan cukup baik, namun masih ada kekurangan yang pihak pengelola bisa menanganinya dengan lebih maksimal. Persamaan penelitian yaitu peneliti fokus membahas tentang manajemen pengelolaan ditinjau dari manajemen syariah dan metode yang dilakukan dengan menggunakan kualitatif. Sedangkan perbedaan dari penelitian Hepi Nur Ardhianto dengan penelitian yang sekarang terdapat dalam objek penelitian. Penelitian diatas meneliti di wisata bukit teletubbies sedangkan penelitian sekarang mengfokuskan di usaha wingko babat.

15 Hepi Nur Ardhianto, “Analisis Pengelolaan Wisata Bukit Teletubbies di Desa Sumberasri Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Dalam Perspektif Manajemen Syariah” (Skripsi, Kediri: Institut Agama Islam Negeri Kediri, 2018).

Referensi

Dokumen terkait

Belanja daerah yaitu semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada novel Pak Djenggot Tilas Heiho karya Any Asmara seperti yang terdapat pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan mengenai

Melalui penelitian perancangan buku foto yang dilakukan oleh penulis, maka penulis menarik kesimpulan bahwa penelitian ini dapat membantu pengguna untuk mengenal beberapa tempat

Pada penelitian yang diusulkan yaitu Sistem Informasi Persediaan Barang Menggunakan Metode AVERAGE (Studi Kasus Toko Butik Love) yang akan menghasilkan laporan-laporan

Sedangkan perngertian dari fasilitas parkir menurut Department Perhubungan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang pedoman teknis penyelengaraan fasilitas parkir tahun

Dari gambaran observasi dan beberapa hasil wawancara yang diperoleh peneliti menyimpulkan bahwa anak tunagrahita meiliki kemampuan rendah dan karakteristik yang

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang tidak terhingga kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul

• Agar dapat diketahui dengan mudah apakah rincian anggaran yang diusulkan kepada Program A3 dalam rangka Pengembangan Staf tersebut didukung dengan data perencanaan yang cukup