9
k o t a m a l a n g
TEMATIK: Budi Handoyo, ketua RW 10 Kelurahan Sawojajar (kiri), menjelaskan tentang penataan taman di gang
perumahan kepada juri Kampung Bersinar
kemarin (6/10). dARMono/RAdAR MAlAng
MAlAng KoTA – Memasuki hari kedua penjurian Kampung Bersinar kemarin (6/10), kreativitas warga semakin kompetitif. Tim juri pada ajang yang digagas Dinas Ling
kungan Hidup Kota Malang kerja bareng Jawa Pos Radar Malang itu dibuat kagum. Di RW 10 Kelurahan Sawojaja
Di salah satu sudut kampung berdiri Green House yang berisi bibitbibit berbagai jenis tanaman.
”Jadi ada bibit tukar sampah, warga menyetor sampah ke
mudian dikasih bibit,” terang Ketua RW 10 Kelurahan Sawojajar Budi Handoyo.
Seperti sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, bibit tukar sampah ini selain mengurangi sampah rumah tangga juga mendukung program rumah sehat. Ciri khas rumah sehat salah satu di antaranya adanya sepetak tanah pekarangan yang memiliki banyak tumbuhan dan biopori.
Dalam green house tersebut juga ada pengolahan limbah daun teh yang diolah menjadi campuran media tanam. Tidak jauh dari green house, ada landfill untuk menampung sampahsampah organik yang akan dikomposkan. ”Sampah
sampah itu kita tutupi dengan terpal, lalu satu minggu kemudian kita balik,” jelas
Budi di sela penjurian kemarin.
Di samping itu, pihaknya me ngon sep setiap 3 rumah ada sumur resapan. Sumur resapan yang ada semacam saluran air yang mengarah ke ruang kosong di bawah tanah.
Sementara itu, di masing
masing rumah juga tersedia tanaman toga yang sudah terinventarisasi. Masingmasing rumah ada catatan tanaman toga yang dimiliki. Masing
masing warga saling me
lengkapi kebutuhan tanaman obat keluarga.
Sementara itu, RW 16 Sa
wojajar memiliki program pemanfaatan jalan gang yang difungsikan untuk biopori.
Selain mencegah banjir, biopori juga dimanfaatkan untuk menjadi tempat pem
buatan kompos dengan me
ma sukkan sampah rumah tangga nonplastik ke dalam lubang. Total ada 80 lubang biopori di RW 16 Sawojajar.
”Kami juga punya kebun bibit,”
terang Sekretaris RW 16 Sawojajar Imam Sujono.
Selain itu, Ari Susilowati, salah seorang warga, juga memiliki usaha pembuatan batik. Salah satu andalannya adalah kreasi batik dengan teknik ecoprint dengan me
manfaat daundaun untuk pewarnaan.
Di RW 14 Kelurahan Madyo
puro selain memiliki kebun bibit, warga juga aktif men
jadikan lingkungan peru
mahan asri dengan tanaman pohon dan taman. Keter
batasan lahan membuat banyak warga kreatif me
manfaatkan pagar dan bagian atas saluran drainase sebagai lokasi taman. Salah satu ke
ung gulan di RW 14 adalah ke bera daan depot air bersih dengan kapasitas 10 ribu liter yang bisa diakses secara gratis oleh warga. ”Air yang bersumber dari air tanah tersebut disalurkan ke rumah warga sebagai pen damping air bersih dari PDAM,” kata inisiator depo air Hariadi.
Tak hanya itu, depo air juga me nyediakan air siap minum yang telah diproses terlebih dahulu. Layaknya layanan air isi ulang, tak hanya warga sekitar yang bisa memanfaatkan air tersebut. Banyak warga luar perumahan yang juga datang untuk mengambil air minum gratis tersebut.
Sedangkan di RW 8 Ke
lurahan Cemorokandang
lebih berfokus pada budi daya tanaman dan usaha kecil menengah (UKM).
Seperti yang terlihat, ada pengolahan daun kelor menjadi es krim serta pe
ngolahan limbah diaper atau popok menjadi potpot bunga.
Ada juga hasil kriya pada ibuibu rumah tangga mem
buat ecobricks yang terbuat dari botolbotol plastik yang diisi kain perca. Kain perca ini pun yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi. Kriya yang dihasilkan salah satunya dalam bentuk kursi ataupun hiasanhiasan estetik lainnya.
”Di sini kan banyak home indus try yang (bahannya) dari tanaman, seperti daun kelor tadi,” terang Ketua RW 8 Ke
lurahan Cemorokandang Su
karman. Ada pula budi daya ta naman anggrek melalui metode kultur jaringan. Dengan media botol dan agaragar, budi daya ini jumlahnya sudah men
capai ribuan benih. Selain itu juga sayursayuran di pekarangan warga dan lahan kosong untuk pertanian. (ref/c1/abm)
Sampah
Tukar Bibit,
Botol Bekas
Jadi Kursi
MALANG KOTA – Bagi kaum milennial yang ingin memiliki hunian di pusat Kota Malang.
Green Orchid Residence bisa menjadi pilihan yang tepat.
Tidak hanya menawarkan hunian di pusat kota dengan harga terjangkau, pembelian rumah di Green Orchid Residence bisa gratis kanopi.
Tentunya hanya berlaku selama pembelian Digital Expo (Digitex) Property 2020.
Di expo virtual properti persembahan Jawa Pos Radar Malang ini, Green Orchid Residence menawarkan 4 type rumah. Yakni type Nobilis, Whitebonnet, Rosemary Millenial, dan Vanda. Manager Marketing Green Orchid Elok Purbani mengatakan bahwa lokasi perumahan yang berada di pusat kota, yakni di jalan Puncak Borobudur dan Jalan Soekarno-Hatta, itu mem- buatnya dekat dengan berbagai fasilitas umum.
”Harga dari perumahan ini
relatif terjangkau dibanding dengan perumahan lain. Kami juga memberikan promo free kanopi untuk pembelian unit tertentu,” ujar Elok. Memiliki hunian di perumahan Green Orchid juga bisa menjadi investasi bagus karena nilai investasinya yang bisa naik dalam waktu singkat. Elok menyebutkan bahwa dalam masing-masing type rumah di Green Orchid memiliki ke- uggulannya sendiri-sendiri.
”Yang menjadi unggulan ada- lah klaster Esmeralda type Vanda, karena ada taman tematik venosa dan lebih dekat dengan gate oval serta patung kuda,” ujarnya.
Tidak hanya Green Orchid, Permata Jingga Group (PJ Group) juga memberikan pro- mo menarik bagi pembeli selama Digitex Property 2020 berlangsung, yakni hingga 11 Oktober mendatang. Marketing Officer PJ Group Fitroh me- ngatakan bahwa pihaknya
juga menghadirkan promo menarik selama pameran.
Yakni untuk pembelian rumah di Permata Jingga akan men- dapat bonus sepeda Brompton.
”Sedangkan untuk pembelian unit di Grand Permata Jingga, akan mendapatkan mini playground,” ujarnya.
Grand Permata Jingga sen- diri menghadirkan satu klaster baru, yakni klaster Deira sebanyak 41 unit. Keunggulan dari klaster ini adalah memiliki konsep smart home yang cocok untuk para milenial.
”Kami coba cari pasar milenial, jadi harus serba modern,” tutur Fitroh. Selain promo selama pameran, setiap bulannya, pihaknya menyebutkan bahwa PJ Group menghadirkan pro- mo-promo menarik. ”Setiap
kapi dengan kitchen set dan taman,” ujar dia.
Digitex Property 2020 tidak hanya menyuguhkan promo- promo menarik dari developer perumahan. Namun juga edu- kasi terkait hunian dan properti.
Kemarin (6/10), Digitex Property 2020 menghadirkan Wakil Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Wilayah Malang Armudya Indra Permana ST IAI.
Dalam podcast bersama Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Malang Mardi Sampurno tersebut, Indra menjelaskan bahwa konsep hunian open space sangat cocok diapli- kasikan terutama saat pandemi Covid-19 saat ini.
”Open space adalah ruang terbuka di dalam bangunan, selama ini masyarakat berpikir dalam setiap lahan dimak- simalkan di ruangan saja, yang tertutup bangunan. Padahal untuk rumah yang lebih sehat memerlukan area yang lebih terbuka,” ujar dia. (arl/c1/mas)
10
k o t a m a l a n gdArMONO/rAdAr MALANG
LOKASI STrATEGIS: Kawasan Perumahan Green Orchid memberikan tawaran menarik berupa free kanopi bagi pembelian unit selama pameran digitex Property 2020.
PJ Berbonus Brompton,
Green Orchid Free Kanopi
11
kabupaten malang
KABUPATEN – Tiga titik kebakaran terjadi dalam kurun waktu tiga hari berturut-turut di Kabupaten Malang. Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Satpol PP Kabupaten Malang Goly Karyanto menuturkan, tiga kebakaran tersebut terjadi sejak 4 Oktober hingga kemarin (6/10).
”Tiga kebakaran tersebut terjadi dua kali di Kecamatan Kepanjen dan satu kali di Kecamatan Pakis,” kata Goly saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Kanjuruhan. Ketiga kasus tersebut disebabkan karena faktor yang sama, yakni tidak adanya upaya preventif yang dilakukan oleh masyarakat.
”Dua kebakaran yang terjadi di rumah milik warga di Kepanjen terjadi karena faktor korsleting listrik dan kebakaran lahan tebu di Kecamatan Pakis disebabkan karena puntung rokok,” ujar Goly. Mantan kepala bidang PBB Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang itu menerangkan, kedua faktor yang menjadi penyebab kebakaran tersebut harusnya bisa diantisipasi agar tidak sampai terjadi.
Tindakan preventif yang dimaksud seperti pengecekan secara berkala terhadap instalasi listrik di dalam rumah.
”Ditambah lagi barang elektronik itu kan ada masa pakainya, kalau sudah habis ya harus diganti,” terang Goly.
Begitu pun dalam kasus kebakaran di lahan pertanian.
Musibah tersebut dapat dicegah apabila masyarakat waspada dan mengetahui risiko yang berpotensi terjadi di lahan kering. ”Saat musim kemarau sudah pasti banyak rerumputan yang kering. Maka jangan sampai membuang puntung rokok atau membakar sampah sembarangan. Pemadam kebakaran dan masyarakat harus saling bekerja sama untuk menangani kebakaran,” tambahnya. (nr8/c1/iik)
PENUH RISIKO: Petugas pemadam kebakaran berupaya menaklukkan si jago merah dalam kebakaran yang terjadi di gudang penyimpanan PT Unirama Duta Niaga Karangploso 24 September lalu.
Sehari, Satu Kebakaran di
Kabupaten
12
MALANG KOTA – Upaya untuk meles
tarikan dolanan jaman dahulu (jadul) digalakkan oleh PAUD Terpadu Omah Bocah Annaafi’ Malang. Bertempat di Gedung DPRD Kota Malang, Workshop Dolanan Anak Jadul digelar bersamaan dengan Pameran Batik Kucecwara 2020 kemarin (6/10). Beberapa permainan yang diperkenalkan seperti ular naga, lompat ijo ireng, pembuatan wayang daun singkong, dan nostalgia lagu Ilir- Ilir.
”Kami sangat excited karena kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali budaya dan tradisi kepada anakanak sebagai generasi penerus bangsa,” jelas Kepala PAUD Terpadu Omah Bocah Annaafi’ Malang Evi Widiya Sukmawati. Tak hanya mengajak anak
anak, dalam kesempatan tersebut pihaknya juga memberi kesempatan pada pengunjung termasuk orang tua dan guru untuk bernostalgia dengan permainan jadul.
Sejak diberlakukannya pembelajaran daring, Evi menuturkan bahwa Omah Bocah Annaafi’ Malang membentuk produk permainan tradisional yang inovatif.
”Seperti cerceran, damdaman, dan engklek yang awalnya merupakan permainan tradisional kemudian kami kombinasikan sehingga memuat 6 aspek perkembangan anak,” beber wanita berhijab. Di antaranya meliputi aspek kognitif, social emotional, agama dan moral, seni, bahasa, juga motorik. (ila/iik)
LAOH MAHFUD/RADAR MALANG
NOSTALGIA: Salah satu pengunjung Pameran Batik Kucecwara menjajal permainan engklek dalam workshop Dolanan Anak Jadul di Gedung DPRD Kota Malang kemarin (6/10). Permainan jadul diyakini dapat menjadi stimulan untuk kemampuan kognitif bagi anak.
Latih Kemampuan Kognitif
lewat Permainan Jadul
13
Saluran air yang melintang di atas Jalan Jupri, Bandulan, ini terlihat sudah tidak lagi berfungsi. Kondisi juga tak lagi lurus karena besi
penopangnya tertabrak kendaraan tinggi yang melintas di bawahnya.
Apalagi saluran air itu juga mulai tersumbat oleh sampah dan tanaman yang tumbuh di dalamnya. Sudah semestinya ada perhatian khusus agar keberadaan saluran air tak
sampai mengganggu pengguna jalan.
(mon/nay)
Saluran Air
di Kawasan
Bandulan
14
MALANG KOTA – Pemkot Malang sudah berulang kali melakukan sidang yustisi on the spot bagi pelanggar yang
standar protokol
kesehatan Covid-19. Masih banyaknya warga yang terjaring membuat sidang bakal digelar di kantor Satpol PP. Hal itu berlaku untuk pelanggar yang kena tilang sejak akhir pekan lalu.
Sidang yang tak lagi on the spot tersebut bakal dimulai Rabu pekan depan (14/10).
Persiapan sidang akumulatif tersebut terlihat dalam
Operasi Yustisi yang
dilakukan di depan Taman Krida Budaya, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, kemarin (6/10).
Di mana setelah para
pelanggar diberhentikan dan diberi masker, mereka
langsung mengantre untuk menyerahkan KTP dan diberi semacam blangko tilang.
Total ada sekitar 52 pelanggar yang terjaring dalam satu kali Operasi Yustisi. Sebanyak 40 di antaranya disita KTP dan diambil saat sidang di
hari Sabtu lalu, nanti
tanggal 14 Oktober semua akan mengikuti sidang, nanti jaksa dan hakim semua lengkap di sana,”
terang Kasi Operasi Satpol PP Kota Malang, Anton Viera.
Dari dua hari operasi, total sudah ada 74
pelanggar yang menanti untuk sidang. Semuanya mengambil KTP dan membayar dendanya setelah berhadapan dengan hakim. Selama operasi tersebut, dia mendapati beberapa orang pelanggar yang tidak membawa identitas, padahal ketika ditanya alamat merupakan orang jauh. ”Ini ada yang saat di operasi tidak bawa
identitas, padahal KTP ini sebagai jaminan,”
tambahnya.
Meskipun begitu,
pemberian blangko atau surat tilang tetap dilakukan kepada pelanggar yang tidak membawa identitas.
”Tetap, dan wajib hadir di persidangan. Nanti
keputusan sanksinya di hakim,” ujar mantan kepala
LAOh MAhfud/rAdAr MALANG
Disporapar
Bangun Tiga Coworking Space
MALANG KOTA – Jumlah coworking space di Kota Malang dipastikan bakal terus bertambah. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang menargetkan bakal membangun co-working space di tiap kecamatan.
Sebagai pemanasan, tahun ini dianggarkan Rp 100 juta untuk membuat area berjejaring tersebut di tiga lokasi.
”Kami sedang menyiapkan coworking space untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Saat ini baru dapat tiga lokasi, yaitu di kantor Disporapar lantai 3, Museum MPU Purwa dan di Bunulrejo,” ujar Kepala Disporapar Ida Ayu Made Wahyuni. Dia menambahkan, untuk dua coworking space di Kecamatan Sukun dan Kedungkandang akan dianggarkan di tahun depan.
Menurut Ida, dibangunnya coworking space diharapkan bisa menjadi tempat pelaku ekonomi kreatif untuk berjejaring, membangun relasi dan mengembangkan bisnis. Di tempat tersebut juga akan ada kelas pengayaan dengan materi pengembangan ilmu bisnis ataupun ilmu lainnya.
Sehingga para pelaku bisnis satu dan lainnya saling berbagi ilmu dan pengalaman
”Sebenarnya kalau coworking space milik swasta memang sudah banyak. Tapi ini sebagai salah satu bentuk kepedulian kepada para pelaku ekonomi kreatif.
Kami dari pemerintah kota membuatkan wadah tersebut,” jelasnya. Ida juga berharap tempat ini menjadi lokasi berjejaring bagi pemuda setempat.
Agar mereka bisa membentuk link dan bisa bekerja di sektor kreatif.
(nr7/nay)
SIdANG BELAKANGAN:
Warga yang melanggar protokol kesehatan harus antre menunggu pembuatan surat tilang dalam Operasi Yustisi di depan Taman Krida Budaya kawasan Jalan Soekarno-hatta kemarin (6/10).
K O T A B A T U 15
Geber
Pemkot-BPN
Pemetaan tanah
Atasi Problem Data Tanah, Libatkan Pemerintahan Desa
KOTA BATU - Langkah strategis diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Batu untuk menuntaskan berbagai problem pertanahan.
Menggandeng Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Kota Batu, bakal dilakukan peme taan tanah secara masif dengan melibatkan langsung pemerintah desa. Kebijakan tersebut selain memudahkan proses sertifikasi tanah, juga untuk memastikan batas-batas wilayah antardesa.
Hal itu terungkap dalam me
moran dum of understanding (MoU) yang diteken Pemkot Batu dengan BPN kemarin (6/10) di lantai 5 Balai Kota Among Tani. Nota ke-
sepahaman ini berisi kerja
sama dalam bidang pertanahan melalui pola Tri Juang. Program ini adaptasi dari program
Trisula yang ada di Jawa Tengah untuk mencegah adanya sengketa tanah.
Wali Kota Batu Hj Dra Dewanti Rumpoko MSi
mengatakan, MoU dilakukan sebagai tindak lanjut rapat koordinasi antara Gubernur Jawa Timur dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Septem ber lalu. Dengan program ini, di harapkan dapat menuntaskan problem data aset tanah yang ada di setiap wilayah Kota Batu. ”Pro gram ini berbasis data kewilayahan yang masif, dengan melibatkan
pemerintah daerah dan pemerintah desa,” katanya.
Perlu diketahui, program Tri Juang ini menyinergikan
pemetaan bidang tanah/persil dari tingkat desa sampai
provinsi secara lebih akurat dengan melibatkan kepala daerah, kepala Kanwil BPN, kepala kantor per tanahan, dan kepala desa. Dia me ngatakan, program Tri Juang dimulai pada tahun 2020 ini dengan terlebih dahulu me nyiap kan segala tata administrasi dan regulasi.
Sehingga di tahun 2021
program tersebut sudah bisa dijalan kan.
Dewanti menargetkan pendataan bisa dilakukan
secara menyeluruh. ”Sehingga bukan soal aset peme rintah dan perorangan saja, tetapi misal batas antardesa/
kelurahan dan kecamatan itu bisa jelas,” katanya. Dia
mengakui, saat ini masih ada batas-batas wilayah seperti desa yang belum jelas. ”Salah satunya, saya pernah ke salah satu desa, malah kepala
desanya tidak tahu pasti batas desanya sampai ke hutan-
hutan milik Perhutani,” katanya.
Sebelumnya, dari data yang ada di Badan Keuangan
Daerah (BKD) Kota Batu
Pemkot Batu sejumlah 296 bidang. Sedangkan yang sudah sertifikat hak milik (SHM)
sebanyak 102 bidang dan yang belum sejumlah 194 bidang.
Lalu untuk tahun 2020 ini sebanyak 40 bidang dengan nilai Rp 118 miliar dalam tahap pengajuan SHM.
Sementara itu, Kepala BPN Kota Batu Ir Haris Suharto MM mengata kan, tugas pemetaan ini tidak dil akukan sendiri oleh petugas BPN atau Kantor
Pertanahan saja. Tapi akan melibatkan tiga wilayah peme- rintahan, baik di desa/kelu- rahan, kecamatan, sampai kabu paten/kota. ”Dengan adanya ban tuan dari
pemerintahan desa ke depan pencatatan bidang/petak/persil tanah akan dilakukan bersama pengampu yang ditunjuk oleh peme rintah desa, juga dari kecamatan dan kabupaten/
kota,” katanya.
Menurut dia, pemetaan berbasis desa sangat penting untuk dilaku kan. Dengan berbasis desa, koor dinasi pemetaan bisa sampai ke tingkat RT dan RW. ”Ini akan men jadikan tertib administrasi di semua lini,” katanya. Terkait de ngan program berbasis teknologi ini, menurut dia,
masyarakat ketika
mengidentifikasi bidang tanah.
”Karena akan ada data lengkap mulai status, batas, luas, zona, nilai tanah, dan penggunaan tanah yang bisa diketahui,”
paparnya.
Kemudian dengan
keterlibatan masyarakat melalui pemerintah desa akan
memudahkan pihaknya melakukan sertifikasi tanah.
Yang menurut dia ke depan dapat tercipta data bidang tanah yang lengkap dan akurat.
Lebih lanjut, dia mengatakan, implementasi program Tri
Juang tersebut bertujuan untuk menge tahui data yang valid dan ber kelanjutan. Artinya valid di sini, berarti sisi letak, bidang, dan pemanfaatannya jelas.
Sedangkan berkelanjutan artinya data yang diperoleh bisa ditindak lanjuti atau dimanfaatkan oleh dinas ataupun instansi terkait.
”Misalnya, bappe litbangda
(badan perencanaan, penelitian dan pengembangan daerah) ingin mengetahui jumlah
bidang tanah yang ada di satu desa, maka data pertanahan yang di himpun dari program ini bisa dijadikan rujukan,” ujarnya.
Menurut dia, data pertanahan ini juga bisa menjadi acuan pem- da setempat daerah dalam me- netap kan kebijakan pem-
bangunan daerah. Sebab,
adanya integrasi big data dalam satu portal bisa menjadi dasar per timbangan penyu sunan rencana tata ruang. Termasuk sumber infor masi untuk kepen- tingan investasi dan pelayanan
SINERGI PERTANAHAN:
1) Wali Kota Batu Dra Dewanti Rumpoko
MSi saat meneken MoU dengan 2) Kepala BPN Kota Batu Ir Haris Suharto MM disaksikan
3) Wawali Kota Batu Punjul Santoso dan 4) Sekdakot Zadiem
Efisiensi.
1 2
3 4
16
AremA FC,
TAk NgeFek
DI
Promdeg
Komitmen Pemain, Tiap Laga Bak Partai Final
MALANG KOTA - Pada laga lanjutan kompetisi Liga 1, PSSI memutuskan untuk tidak ada promosi dan degradasi (promdeg). Artinya, di akhir
kompetisi nanti, tidak ada tim yang turun kasta.
Sementara tim di Liga 2, juga tidak ada yang naik takhta ke Liga 1.
Banyak yang berpendapat, ketika tidak ada promdeg, pemain akan ogah-ogahan. Tidak ada semangat. Karena tidak ada spirit juara. Namun hal itu ternyata tidak berlaku di Arema FC. Baik ada prom deg atau tidak, tidak akan ngefek pada tim berjuluk Singo Edan ini. Para pemain tetap tampil all-out. Bahkan setiap laga bakal
diibaratkan partai final. Hidup atau mati.
Salah satu pemain yang punya motivasi tinggi pada kompetisi mendatang ada lah kapten tim Arema FC Hendro Siswanto. Mantan penggawa Persela Lamo ngan dan Persiba Balik papan itu mengatakan kalau ada atau tidak degradasi akan tetap kerja keras. ”Kami pemain sendiri ingin me- nunjukkan yang terbaik kepada klub masing- masing,” jelas pemain berusia 30 tahun itu.
Kenapa begitu? Bapak dua anak itu
menjelaskan, karena dengan bermain bagus akan membuat sang pemain mendapatkan banyak
kesempatan pada kompetisi mendatang. ”Dengan bermain bagus di kompetisi musim ini. Per tama, manfaatnya akan mempermudah pemain mencari klub. Kedua, juga terus bisa mendapatkan
kepercayaan dari tim,” ungkap pria asal Tuban itu.
Selain itu, juga semakin ter buka peluangnya mendapatkan panggilan timnas. Sebagaimana diketahui, salah satu persyaratan bisa menembus tim nasional adalah dengan tampil bagus di
kompetisi. Contohnya adalah Hendro Siswanto sendiri. Karena performa yang konsisten, selama tahun 2020 ini sudah dua kali mendapatkan panggilan membela panji garuda. Pertama pada awal tahun (Februari), kedua adalah pertengahan tahun ini, tepatnya bulan Agustus.
Meski siap memberikan kemampuan 100 persen, namun tetap diakui Hendro kompetisi tanpa degradasi menjadi sebuah hal yang kurang seru. ”Sebab berpotensi mengurangi persaingan di Liga sendiri,” ungkap pemain yang identik dengan nomor punggung 12 tahun itu.
Namun, dia melanjutkan, pemain harus tetap all-out untuk hasil yang bagus. Apalagi, saat ini tim Singo Edan juga berada di peringkat ke-12.
Lebih lanjut, pemain berusia 30 tahun itu mengaku kalau dirinya dengan rekan-rekannya sangat siap untuk tampil lagi di kompetisi Liga 1. ”Kalau kami sendiri insya Allah sudah siap. Untuk persiapan saya rasa sudah sangat bagus,” jelasnya. Di mana, Arema menjadi salah satu klub di Indonesia punya masa persiapan lama, yakni sejak bulan Agustus lalu.
Chemistry antar pemain sudah terbangun kuat.
Sama dengan Hendro, pemain muda Arema FC Dave Mustaine juga mengaku siap memberikan semua kemam puannya untuk tim. ”Ada atau tidak degradasi, sebagai pemain harus memberikan terbaik untuk tim,” jelas mantan Persigres Gresik United dan PSS Sleman itu. Karena, dia melan- jutkan, tetap pasang target membawa Arema mendapatkan tiket bermain di kompetisi Asia.
TETAP ALL-OUT:
Kapten Arema FC Hendro Siswanto menyatakan tidak ada alasan tampil tak maksimal pada
lanjutan Liga 1 mendatang meskipun tidak ada promosi dan
degradasi.
GALih R PRAseTyO/RAdAR MALANG