• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA MATA PELAJARAN PPKN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA MATA PELAJARAN PPKN."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PPKn

KELAS X BERBASIS KURIKULUM 2013

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

MUHAMAD RIDWAN

NIM: 8126122029

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PPKn

KELAS X BERBASIS KURIKULUM 2013

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

MUHAMAD RIDWAN

NIM: 8126122029

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRACT

MUHAMAD RIDWAN, Development Teaching Learning Material in moral Subjects (PPKn). Thesis: Postgraduate Program: Technology Education Studies State University of Medan, UNIMED. 2014.

This study aims to: (1) Develop a sequence of the subject matter of class X SMA PPKn appropriate and systematic reference to the curriculum content standards in 2013 (2) Develop instructional materials PPKn high school class X standard for in use in the classroom teaching high school PPKn X

This research is the developing of a product development model Borg & Gall combined with a model of learning development Dick & Carey. This learning product development model is a model with a pre-arranged in a systematic order and meet the characteristics of learners in learning. This model includes six stages, namely: literature, planning / design development, product development, expert validation, testing, revision, final product. The subject of the trial consisted of two subject matter experts PPKn, and ninety students for field testing. Data on the quality of the product was collected by questionnaire development. The data collected were analyzed using qualitative descriptive analysis techniques.

The findings of the study are: (1) The average range obtained to validation the feasibility of the content of teaching materials PPKn curriculum-based high school class X in 2013 according to the validator expert at 3.75, (2) the average range obtained to validate the feasibility of presenting teaching materials PPKn X-based high school class curriculum in 2013 according to expert validator of 3.43, (3) average range obtained to validate the feasibility of the content of teaching materials PPKn curriculum-based high school class X in 2013 according to the user (teacher) of 3.57, (4) The average range of validation obtained for the feasibility of presenting teaching materials PPKn curriculum-based high school class X in 2013 according to the user (teacher) of 3.56, (5) The average range obtained to validate the feasibility of high school language teaching materials PPKn class X-based curriculum in 2013 according to the user (teacher ) equal to 3.60, the range of the final validation of the results of the development of teaching materials PPKn obtained by 3.58, which means that the results of the development of teaching materials PPKn declared invalid.

The final productof the development of learning materials is followed by testing the effectiveness of the product. The study was conducted in class X semester of the school year 2014 - 2015 in Vocational Senior High School 1 Young, Aceh Tamiang. The study sample consisted of 60 students of grade 30 students as an experiment that was treated using the results of the development of teaching materials PPKn and 30 students as the control class that uses a textbook that lasts as long as this in the learning process.

The result of hypothesis proves that the study results of the students taught using the significant differences between the learning outcomes of students who learned with using the results of the development of teaching materials PPKn the learning outcomes of students who learned with using textbooks. This is indicated by the results of data processing in which the obtained tcount 8,666, while t table = 2.042, at α =0,05 with the variables dk of 98 gives. The

results of calculations where tcount > ttable, (8,666 > 2,042). It can be concluded that the average

(7)

ii

ABSTRAK

MUHAMAD RIDWAN, Pengembangan Bahan ajar Pada Mata Pelajaran PPKn . Tesis: Teknoligi Pendidikan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, UNIMED 2014. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menyusun urutan materi pelajaran PPKn SMA kelas X yang sesuai dan sistematis mengacu pada standar isi pada kurikulum 2013 (2) Mengembangkan bahan ajar PPKn SMA kelas X yang standar untuk di pergunakan dalam pengajaran PPKn SMA kelas X

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg & Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick & Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik peserta didik dalam belajar. Model ini meliputi enam tahapan, yakni: studi literatur, perencanaan /desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir. Subyek uji coba terdiri dari dua ahli materi pelajaran PPKn, dan sembilan puluh siswa untuk uji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan; (1) Rata-rata rentang validasi yang diperoleh untuk kelayakan isi bahan ajar PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013 menurut validator ahli sebesar 3,75, (2) Rata-rata rentang validasi yang diperoleh untuk kelayakan penyajian bahan ajar PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013 menurut validator ahli sebesar 3,43, (3) Rata-rata rentang validasi yang diperoleh untuk kelayakan isi bahan ajar PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013 menurut pengguna (guru) sebesar 3,57, (4) Rata-rata rentang validasi yang diperoleh untuk kelayakan penyajian bahan ajar PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013 menurut pengguna (guru) sebesar 3,56, (5) Rata-rata rentang validasi yang diperoleh untuk kelayakan bahasa bahan ajar PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013 menurut pengguna (guru) sebesar 3,60, rentang validasi akhir dari bahan ajar PPKn hasil pengembangan diperoleh sebesar 3,58, yang artinya bahan ajar PPKn hasil pengembangan dinyatakan valid.

Produk akhir dari pengembangan bahan pembelajaran ini dilanjutkan dengan uji keefektifan produk. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2014 – 2015 di SMA Negeri 1 Kejuruan Muda, Aceh Tamiang. Sampel penelitian sebanyak 60 siswa yang terdiri dari 30 siswa sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan bahan ajar PPKn hasil pengembangan dan 30 siswa sebagai kelas kontrol yang menggunakan buku teks sebagaimana yang berlangsung selama ini dalam proses pembelajaran.

Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan bahan ajar PPKn hasil pengembangan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan buku teks. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengolahan data dimana diperoleh thitung sebesar 8,666 sedangkan ttabel = 2,042 , pada α = 0,05

dengan dk 98 . Hasil perhitungan dimana thitung > ttabel, thitung yaitu 8,666 > 2,042. Disimpulkan

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar PPKn SMA Kelas X berbasis kurikulum 2013. Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan bagi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari tesis ini belum sempurna sehingga kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan tesis ini.

Selama penyusunan tesis ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, motivasi dan saran dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd. selaku pembimbing I, Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd selaku pembimbing II yang penuh kesabaran dalam memberi bimbingan, saran, nasehat dan motivasi kepada penulis. Terima kasih kepada para narasumber Bapak Dr. Deny setiawan, M.Si dan Bapak Dr. R. Mursyid, M.Pd dan Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid K, M.Pd yang telah banyak mengkritisi, membimbing dan mengarahkan penulis sebagai validator ahli . Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof.Dr Harun Sitompul, M.Pd selaku ketua Prodi TP dan sekretaris prodi TP Bapak R. Mursyid, M.Pd. beserta seluruh dosen dan Staf Pegawai yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.

Kepada Kedua orangtua penulis, penulis ucapkan terima kasih atas kasih sayang, perhatian, didikan, bimbingan serta doa yang telah menyertai perjalanan hidup penulis, semoga keduanya selalu dalam lindungan Allah, SWT. Kepada yang tersayang keluarga besar penulis yang tidak tertuliskan namanya satu persatu, terima kasih atas segala doa, dan dukungannya. Yang tercinta Afrida Epa Yanti, M.Pd, Muhammad Ihsan Azzurri, Muthia Nadhifa Rifda dan Muhammad Zidane Alkhairi, terima kasih untuk semua perhatian yang telah diberikan, mohon maaf penulis untuk waktu kebersamaan kita banyak terabaikan.

Terima kasih kepada Kepala sekolah SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Kejuruan Muda dan seluruh guru PPKn Kabupaten Aceh Tamiang yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan atas kerjasama yang baik selama penelitian ini berlangsung.

Teman-teman prodi Teknologi pendidikan angkatan XXII kelas TP B-2 yang tidak tertuliskan namanya, serta terimakasih untuk Pemkab Aceh Tamiang, rekan-rekan guru di SMA N 3 Kejuruan Muda atas izin, bantuan, motivasi, masukan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini. Terima kasih juga saya sampaikan kepada semua pihak yang telah memberi bantuannya dalam penulisan tesis ini. Semoga kita semua orang-orang yang mencintai dan dicintai penulis tetap dalam lindungan Allah SWT.

Medan, Oktober 2014 Penulis,

Muhamad Ridwan

(9)

iii

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRACT……… i

ABSTRAK……… ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 1

1.3. Pembatasan Masalah ... 11

1.4. Rumusan Masalah ... 12

1.5. Tujuan Penelitian ... 13

1.6. Manfaat Penelitian ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... ………. 15

2.1. Hakikat Penelitian Pengembangan ... 15

2.2. Bahan Ajar ... 23

2.3. Kurikulum 2013 ... 27

2.3.1. Faktor Pengembangan dan Pola Pikir Kurikulum 2013 ... 27

(10)

iv

2.3.3. Landasan Kurikulum 2013 ... 31

2.4. Struktur Kurikulum 2013 ... 34

2.5. Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) ... 36

2.6. Peranan Bahan Ajar Dalam Proses Belajar Mengajar ... 42

2.6.1. Bahan Ajar Sebagai Sumber dan Media Belajar ... 43

2.7. Standar Bahan Ajar PKn Menurut BNSP ... 46

2.7.1. Standar Kelayakan Isi ... 48

2.7.2. Standar Kelayakan Bahasa ... 49

2.7.3. Standar Kelayakan Penyajian ... 50

2.7.4 Standar Kelayakan Kegrafikan ... 50

2.8. Kerangka Berpikir ... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 54

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 54

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 54

3.3. Metode Penelitian ... 54

3.4. Prosedur Penelitian ... 55

3.5 . Teknik Analisis Data ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 59

4. 1. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 59

(11)

v

4.1.2.Deskripsi Produk Awal ……… 60

4.2. Validasi Bahan Ajar Hasil Pengembangan ……… 69

4.2.1.Deskripsi Data Hasil Validasi menurut Validator Ahli……….. 69

4.2.2.Deskripsi Data Hasil Validasi menurut Validator Pengguna……….. 72

4.3. Penilaian Bahan Ajar PPKn Hasil Pengembangan….…….. 72

4.3.1. Penilaian Berdasarkan Standar Kelayakan Bahasa……… 75

4.3.2.Penilaian Berdasarkan Standar Kelayakan Penyajian……. 78

4.3.3.Penilaian Berdasarkan Standar Kelayakan Bahasa ...……. 78

4.4. Penilaian Akhir Bahan Ajar PPKn ….……….. 80

4.5. Efektifitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Dalam Pembelajaran PPKn SMA……….. 81

4.5.1. Validasi Instrumen Penelitian….….……….. 82

4.5.2. Normalitas Dan Homogenitas Test… ….……….. 82

4.5. 3.Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar PPKn Hasil Pengembangan Dalam Pembelajaran………... 83

4.6. Keterbatasan Penelitian…………..….……….. 85

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ………..…… 88

5.1. Kesimpulan ………. 88

5.2. Implikasi ………. 89

5.3. Saran ………. 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Prosedur pelaksanaan penelitian pengembangan bahan ajar PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013

55

Gambar 4.1 Rentang validitas dari masing-masing sub komponen standar kelayakan bahasa bahan ajar pelajaran PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013

77

Gambar 4.2 Rentang validitas dari masing-masing sub komponen standar kelayakan penyajian bahan ajar pelajaran PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013

(13)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Langkah Penelitian Penegmbangan Borg & Gall 14

Tabel 3.1 Rentang Validitas Analisis Nilai Rata-rata Hasil Perhitung Berdasarkan Penilaian Validator terhadap materi pengembagan baha ajar Pelajaran PPKn SMA kelas x sesuai kurikulum 2013

55

Tabel 4.1. Deskripsi data analisis kebutuhan 59

Tabel 4.2 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan kurikulum 2013

61

Tabel 4.3. Urutan usulan Materi Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan kurikulum 2013

64

Tabel 4.4. Penilaian usulan Materi Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan kurikulum 2013

65

Tabel 4.5. Penilaian Bahan ajar Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan standar kelayakan isi oleh validator ahli

70

Tabel 4.6 Penilaian Bahan ajar Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan standar kelayakan penyajian oleh validator ahli

71

Tabel 4.7. Penilaian Bahan ajar Pelajaran PPKn SMA kelas X berdasarkan standar kelayakan isi oleh validator pengguna

74

(14)

vii

Tabel 4.12. Data perhitungan Kolmogorove-Smirnove test pada kelas eksperimen

83

Tabel 4.13. Data Homogenitas Test 84

Tabel 4.14. Data prestasi belajar siswa berdasarkan pencapaian hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan bahan ajar PPKn hasil pengembangan

(15)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 94

Lampiran 2 Deskriptif Butir Penilaian bahan ajar mata pelajaran PPKn berdasarkan standar kelayakan isi dari BSNP

95

Lampiran 3 Deskriptif Butir Penilaian bahan ajar mata pelajaran PPKn berdasarkan standar kelayakan bahasa dari BSNP

102

Lampiran 4 Deskriptif Butir Penilaian bahan ajar mata pelajaran PPKn berdasarkan standar kelayakan penyajian dari BSNP

105

Lampiran 5 Instrumen I Penilaian bahan ajar mata pelajaran PPKn berdasarkan standar kelayakan isi dari BSNP

108

Lampiran 6 Instrumen Penilaian bahan ajar mata pelajaran PPKn berdasarkan

standar kelayakan bahasa dari BSNP

112

Lampiran 7 Instrumen Penilaian bahan ajar mata pelajaran PPKn berdasarkan

standar kelayakan penyajian dari BSNP

116

Lampiran 8 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran PPKn berdasarkan kurikulum 2013

121

Lampiran 9 Silabus mata pelajaran PPKn kelas X SMA

Lampiran 10 RPP mata pelajaran PPKn kelas X SMA dengan Materi Pembelajaran Hak

Asasi Manusia

Lampiran 11 Instrument test hasil belajar peserta didik

Lampiran 12 Nilai tes hasil belajar peserta didik

Lampiran 13 Lembar dan Kunci jawaban instrumen tes hasil belajar peserta didik

Lampiran 14 Angket analisis kebutuhan

Lampiran 15 Dokumentasi analisis kebutuhan

Lampiran 16 Dokumentasi uji coba produk bahan ajar

Lampiran 17 Produk bahan ajar PPKn hasil pengembangan berbasis kurikulum 2013

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Berlakunya kurikulum 2013 yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran,

khususnya jenjang pendidikan formal. Oleh karena itu, kualitas pendidikan harus menjadi

perhatian dan sektor utama dalam proses pembangunan bangsa. Makna manusia yang

berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi

secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan karakter.

Diberlakukannya Kurikulum 2013 sejak Juli 2013 bertujuan untuk mempersiapkan

manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: pola

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan

terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; pola pembelajaran

interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya);

pola pembelajaran menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu

dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); pola

(17)

2

model pembelajaran pendekatan sains); pola belajar kelompok (berbasis tim); pola

pembelajaran berbasis alat multimedia. (BSNP, 2013)

Diharapkan dengan pemanfaatan sumber belajar berupa bahan pembelajaran, proses

komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih efektif dan efisien (Gagne,

1985). Hasil studi PISA (Program for International Student Assessment), yaitu studi yang

memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA, menunjukkan peringkat Indonesia

baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil studi TIMSS (Trends in

International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada

ranking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori,

analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan

(4) melakukan investigasi. Hasil studi ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi

kurikulum dengan tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek

kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperanserta dalam

membangun negara pada masa mendatang.

Dalam pengembangan kurikulum 2013 berbasis kompetensi, menurut Mulyasa

(2013) hal yang perlu diperhatikan, yaitu: penetapan kompetensi yang akan dicapai,

pengembangan strategi untuk mencapai kompetensi, dan evaluasi. Mangal (2002)

menyatakan ada tiga unsur yang mempengaruhi belajar, yaitu “ siswa yang perilakunya akan

diubah atau dimodifikasi, bentuk-bentuk pengalaman atau latihan yang dipilih , dan sumber

daya (orang, media dan alat)”. Menurut Supriadi (2000) buku sekolah khususnya buku

pelajaran merupakan media instruksional yang dominan peranannya di kelas. Buku

merupakan salah satu alat penyampaian materi yang tertuang dalam kurikulum. Materi yang

terdapat dalam buku yang bermutu akan dapat dengan mudah diserap oleh siswa dengan

(18)

3

Pengembangan bahan ajar salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan antara

kondisi ideal dengan kondisi riil yang ada di lapangan. Kondisi ideal yang dimaksud adalah

seperti: ketersediaan model bahan ajar harus sesuai dengan karakteristik konsep bidang mata

pelajarannya untuk meningkatkan hasil pendidikan yang terpadu tidak hanya dari segi

kognitif (pengetahuan), akan tetapi dilengkapi dengan pendidikan karakter sesuai tuntutan

kurikulum yang berlaku

Menurut Holliday (2002), ada lima hal yang harus dipertimbangkan dalam buku

pelajaran siswa menengah yaitu : isi dari buku dan informasi terkait, penjelasan buku

pelajaran yang baik dan masuk akal, menarik dan memotivasi siswa untuk belajar ,

pertimbangan dihubungkan dengan siswa yang unik, sekolah, komunitas dan materi

pendukung yang dirancang untuk siswa dan buku yang dihasilkan guru dibiayai oleh penerbit

yang bereputasi. Agar buku mempunyai asas manfaat yang tinggi, pengarang juga

menyajikan ketajaman dan jangkauan informasi yang dapat dipelajari melalui bukunya. Buku

yang baik memuat visi (arah), misi (pesan), konteks (kaitan), konten (isi) dan proses dari

suatu informasi (Martono, 2005). Buku pelajaran dapat juga menjadi media pembelajaran

yang sangat berarti apabila buku pelajaran tersebut digunakan sebagai alat komunikasi untuk

membawa informasi akurat dari sumber belajar kepada pembelajar. (Silitonga dan

Situmorang, 2009).

Yamin (2009), Buku pelajaran sangat efektif sebagai media pembelajaran karena (1)

Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, (2) Proses pembelajaran menjadi lebih

menarik dan interaktif, (3) Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi, (4) Kualitas

belajar siswa dapat ditingkatkan, (5) Proses belajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja,

(6) Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar dapat

(19)

4

Melalui buku teks pelajaran peserta didik diharapkan dapat memperoleh informasi

yang lebih terjamin keakuratannya karena informasi tersebut diperoleh dari sumber lain

selain dari guru. Sejalan dengan paradigma pendidikan bergeser dari guru sebagai pusat

pem-belajaran (teacher centered) kepada peserta didik sebagai pusat pempem-belajaran (student

centered), peserta didik perlu didorong dan diberi peluang untuk mencari informasi dari

berbagai macam sumber, seperti buku teks pelajaran, secara mandiri. Oleh karena itu, buku

teks pelajaran sebagai sumber informasi seyogjanya memiliki kualitas yang baik, yang

memenuhi kriteria standar tertentu.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks

Pelajaran Pasal 1 menyatakan bahwa “buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk

digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan

dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun

berdasarkan standar nasional pendidikan” Selanjutnya Pasal 3 ayat (1) menyatakan bahwa

“buku teks pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan

dasar dan menengah dipilih dari buku-buku teks pelajaran yang telah ditetap- kan oleh

Menteri berdasarkan rekomendasi penilaian kelayakan dari Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP)”.

Standar buku pelajaran merupakan dasar menentukan kualitas buku pelajaran.

Menurut PP No. 19/2005 pasal 43 menyatakan bahwa jumla buku teks pelajaran

diperpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk

masing-masing mata pelajaran di perpustakaan satuan pendidikan untuk setiap peserta didik. Dan

pada ayat (5) menyatakan bahwa : Kelayakan isi, bahasa penyajian dan kegrafikan buku teks

pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan oleh Peraturan Menteri. MENDIKNAS

(20)

5

penyajian dan kegrafikan pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK. mulai

tahun 2006 hingga tahun 2009 BSNP telah melakukan penilaian semua buku teks pelajaran

untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK, kecuali Bahasa Asing, Agama SD-SMP-SMA,

dan PKn SMA.

Implementasi kurikulum merupakan sebuah upaya untuk melakukan transfer

perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Dengan kata lain implementasi

kurikulum adalah sebuah penerapan, ide, konsep, program, atau tatanan kurikulum ke dalam

praktek pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga terjadi perubahan yang

diharapkan. Dengan kata lain, implementasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan

program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian

diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, dan senantiasa dilakukan penyesuaian

terhadap situasi di lapangan dan karakteristik siswa, baik perkembangan intelektual,

emosional, serta fisiknya.

Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan sumber belajar dan media

pembelajaran yang dibutuhkan dan yang sudah tersedia, sehingga memungkinkan siswa

memperoleh pengalaman belajar secara nyata, bermakna, luas, dan mendalam dalam kegiatan

pembelajaran, salah satunya melalui ketersedian bahan ajar. Pada hakikatnya pembelajaran

adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut tugas guru yang paling utama

adalah mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadiya perubahan perilaku bagi peserta

didik.

Hamalik (2008) menyatakan tiga faktor yang memengaruhi keberhasilan suatu

implementasi kurikulum, yakni dukungan kepala sekolah, dukungan rekan sejawat guru, dan

dukungn internal dalam kelas. Dari faktor-faktor tersebut guru merupakan faktor penentu

(21)

6

implementator utama dalam pembelajaran, yakni sebagai manajer pembelajaran dalam kelas..

Guru sebagai manajer pembelajaran yang baik dalam proses pembelajaran tentu harus

memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengelola kelasnya, salah satunya adalah dalam hal

pemilihan dan penggunaan media dan sumber belajar untuk kepentingan proses

pembelajaran.

Implementasi kurikulum 2013 direncanakan dilengkapi dengan buku siswa dan

pedoman guru yang disediakan oleh Pemerintah. Strategi ini memberikan jaminan terhadap

kualitas isi/bahan ajar dan penyajian buku serta bahan bagi pelatihan guru dalam

keterampilan melakukan pembelajaran dan penilaian pada proses serta hasil belajar peserta

didik. Pada bulan Juli 2013 yaitu pada awal implementasi Kurikulum 2013 buku seharusnya

sudah dimiliki oleh setiap peserta didik dan guru. Namun kenyataannya dilapangan

pengembangan kurikulum tidak sejalan dengan pengembangan terhadap sarana prasarana

yang dibutuhkan tersebut. Pemerintah sudah melunjurkan kurikulum 2013 tersebut tetapi

buku pedoman guru dan pegangan siswa belum mampu terpenuhi.

Pada tahun 2006/2007 BSNP melakukan evaluasi buku teks pelajaran untuk Sekolah

Menengah Atas dengan tujuan agar bahan ajar yang digunakan guru dan siswa dikelas sesuai

dengan standar isi yang damanatkan oleh kurikulum yang berlaku agar tercapai tujuan

pembelajaran. Temuan penulis, beberapa buku pelajaran yang menjadi buku pegangan siswa

SMA menyajikan materi tidak sesuai dengan standar isi yang ada dalam kurikulum yang

diberlakukan. Suriani (2011) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa materi yang

disajika dari lima buku SMA kelas XI semester 1 berdasarkan kelayakan isi, kelimanya

berbeda, baik jumlah bab maupun sub babnya. Hasil analisis dan standarisasi buku ajar SMK

Teknologi yang dilakukan oleh Afrida EY (2012) menunjukkan materi yang disajikan pada

umumnya tidak sesuai dengan urutan SK dan KD yang ada pada kurikulum yang berlaku

(22)

7

Buku sebagai salah satu sumber harus dapat mendukung proses dan pencapaian tujuan

belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Selain buku teks yang

kurang sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar, kurangnya kemampuan guru untuk

menyediakan bahan ajar sebagai salah satu media dan sumber belajar, kemampuan

menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran terkesan

monoton dan tidak diperkaya dengan hal-hal baru yang melibatkan siswa dalam kegiatan

pembelajaran,sehingga siswa cenderung hanya menerima dan menghapal konsep yang

diberikan tanpa mengetahui hubungan antara pengetahuan yang diperoleh dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bertindak, berperilaku dan

memecahkan masalah yang ada disekitarnya (Angelina, 2010). Melihat besarnya peranan

PPKn dalam kehidupan berbangsa dan berNegara, tuntutan yang muncul untuk guru PPKn

adalah bagaimana guru dapat membelajarkan siswa sehingga pembelajaran PPKn menjadi

bermakna dengan didasarkan pada pilar-pilar belajar (learning to know, learning to do,

learning to be, and learning to live together) dan pembelajaran yang sesuai konteksnya

dengan kehidupan alam, realistik serta menerapkan penilaian (assesmen) berbasis

kompetensi.

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran, dipandang perlu

mengembangkan bahan ajar yang memiliki fungsi sangat penting dalam prtoses

pembelajaran. Jika pembelajaran dapat tercapai dengan baik maka tentunya akan dapat

menunjang terhadap kualitas pendidikan, karena salah satu masalah pokok yang dihadapi

dalam bidang pendidikan sampai saat ini berkaitan dengan masalah kualitas dan efisiensi.

Salah satu kegiatan awal dalam meningkatkan pembelajaran adalah merancang bahan ajar

yang mengacu pada suatu model pengembangan agar memudahkan belajar (Degeng, 1989).

Perancangan pembelajaran dapat dijadikan titik awal upaya perbaikan kualitas pembelajaran.

(23)

8

desain pembelajaran, dan merancang pembelajaran dengan pendekatan sistem (Degeng,

1999).

Hal penting dalam merancang bahan ajar adalah bahwa organisasi isi bahan ajar harus

berpijak pada karakteristik struktur isi mata pelajaran yang sesuai dengan apa yang diamanat

dalam kurikulum yang berlaku, sehingga dapat meningkatkan perolehan belajar dan retensi

daripada sekedar mengikuti urutan isi buku teks. Reigeluth (1992) juga menyarankan

sebaiknya rancangan bahan ajar memodifikasi salah satu model baku (standard blue print)

yang paling sesuai dengan kebutuhan khusus pembelajaran. Peserta didik yang berhubungan

dengan sumber belajar mempelajari pesan akan melakukan internalisasi dan diduga

meningkatkan ranah kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.

Perubahan kurikulum 2013 Berorientasi pada karakteristik kompetensi: Sikap

(Krathwohl) : Keterampilan (Dyers) : dan Pengetahuan (Bloom & Anderson). Menggunakan

Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP:

Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel . Mengutamakan

Discovery Learning dan Project Based Learning, sehingga perlu menyesuaikan bahan ajar

yang berorientasi pada karakteristik tersebut. Dalam kurikulum 2013, terjadi perubahan pada

elemen proses pembelajaran, , yaitu Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi,

Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan,

Menyimpulkan, dan Mencipta; Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di

lingkungan sekolah dan masyarakat ;Guru bukan satu-satunya sumber belajar; dan Sikap

tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan

Berdasarkan Kurikulum 2013 Konsep Umum buku/bahan ajar Mengacu pada

kompetensi inti (KI) yang telah dirumuskan untuk kelas dimana buku/bahan ajar tersebut

ditulis, yaitu: Menjelaskan pengetahuan sebagai input kepada siswa untuk menghasilkan

(24)

9

outcome pembelajaran. Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,

mencoba, menalar, dan menyaji. Menggiring siswa untuk menemukan konsep yang sedang

dipelajari melalui deduksi [discovery learning]. Siswa sebisa mungkin diajak untuk mencari

tahu, bukan langsung diberi tahu. Memuat penilaian capaian pembelajaran secara bertahap

mulai review, exercise, problem, challenge, dan project. Menekankan penggunaan bahasa

yang jelas, logis, sistematis. Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak, tetapi juga harus

konkret dalam bentuk tindakan nyata. (Kementerian P Dan K, 2013 ).

Berdasarkan latar belakang inilah, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Pengembangan bahan ajar PPKn SMA Kelas X berbasis kurikulum

2013.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan tersebut dapat

diidentifikasi untuk menemukan masalah. Adapun yang menjadi identifikasi masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah materi PPKn yang diajarkan pada siswa SMA kelas X, telah sesuai dengan urutan

materi pelajaran dalam kurikulum 2013 di tingkat SMA?

2. Apakah guru telah menyiapkan pembelajaran yang didasarkan pada teori-teori

perencanaan pembelajaran?

3. Apakah bahan ajar PPKn SMA kelas X yang dipakai dapat membantu meningkatkan hasil

belajar dalam proses belajar mengajar?

4. Bagaimana isi bahan ajar PPKn SMA Kelas X yang baik agar dapat membantu siswa

dalam mengoptimalkan hasil belajarnya utuk mencapai kompetensi dasar sesuai tuntutan

(25)

10

5. Apakah bahan ajar PPKn yang dikembangkan efektif untuk pembelajaran PPKn SMA

kelas X?

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk memperoleh hasil yang baik dan maksimal dalam penelitian ini, berdasarkan

permasalahan yang muncul maka penelitian dibatasi dalam lingkup khusus SMA kelas X,

masalah yang di teliti berkaitan dengan pengembangan bahan pelajaran PPKn SMA kelas X

sesuai tuntutan kurikulum 2013. Oleh karena itu penelitian ini akan dibatasi pada:

1. Kesesuaian isi materi yang dipaparkan pada bahan ajar PPKn SMA kelas X yang

mengacu pada urutan materi yang terdapat dalam standar isi Kurikulum 2013

2. Menyusun bahan ajar PPKn SMA kelas X berdasarkan standar kelayakan isi, untuk

mengoptimalkan pencapaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) serta

indikator pembelajaran sesuai kurikulum 2013

1.4.Rumusan Masalah

Untuk memberikan arah penelitian yang lebih spesifik maka dibuat rumusan masalah.

Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana urutan materi pelajaran PPKn yang layak dan tepat untuk diajarkan di SMA

kelas X agar sistematis dan mudah dipahami oleh siswa yang memenuhi Kompetensi Inti

(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan kurikulum 2013?.

2. Bagaimana desain bahan ajar PPKn SMA kelas X yang efektif agar dapat membantu

siswa dalam mengoptimalkan hasil belajarnya?

(26)

11

Tujuan umum penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar PPKn SMA kelas X, dengan

urutan materi pelajaran yang mengacu pada standar isi dalam Kurikulum 2013 dalam upaya

untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa SMA. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Menyusun urutan materi pelajaran PPKn SMA kelas X yang sesuai dan sistematis

mengacu pada standar isi pada kurikulum 2013

2. Mengembangkan bahan ajar PPKn SMA kelas X yang standar untuk di pergunakan dalam

pengajaran PPKn SMA kelas X

1.6. Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat secara teoritis dan praktis

kepada semua pihak dalam dunia pendidikan.

1. Bagi peneliti sendiri, merupakan suatu pengalamam yang dapat dimanfaatkan untuk

dapat menganalisis, menyusun dan mengembangkan bahan ajar pelajaran PPKn SMA

dalam upaya meningkatkan kefektifan dan keefisienan dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi peneliti lainnya, merupakan informasi dan rujukan tambahan dalam menyusun

penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

3. Bagi guru, merupakan bahan acuan dan masukan untuk lebih memperhatikan kesesuaian

materi yang disajikan dalam buku pegangan yang dipergunakan dan kesesuainnya

dengan standar isi yang telah ditentukan sesuai dengan tuntutan kurikulum yang

berlaku.

4. Buku standar yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai buku pegangan bagi guru dan

siswa

5. Bagi pengarang dan penerbit buku, Sebagai bahan masukan untuk lebih memperhatikan

kesesuaian materi yang di sajikan dengan standar isi yang telah ditetapkan BSNP sesuai

(27)

12

6. Bagi siswa, diharapkan akan lebih mudah memahami materi pelajaran PPKn karena

adanya kesesuian materi dengan tuntutan kurikulum yang juga disesuaikan dengan

(28)

88

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1

. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian

pengembangan bahan ajar mata pelajaran PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum

2013 yang dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penelitian pengembangan ini mengacu pada model pengembangan Dick & Carey (2005) dan untuk model pengembangan bahan ajar digunakan model pengembangan produk Borg & Gall (2005). Oleh karena itu proses dan prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan langkah dan proses yang melalui tahapan-tahapan, yaitu: validasi pengguna (guru), validasi ahli, uji coba terhadap calon pengguna bahan ajar dan dikembangkan berdasarkan hasil uji coba dan saran-saran perbaikan serta hasil temuan-temuan dilapangan. Oleh karena itu produk pengembangan bahan ajar yang dihasilkan merupakan hasil perbaikan dan pengembangan sesuai dengan kurikulum 2013 berdasarkan standar kelayakan dari BSNP dan kebutuhan pengguna dalam hal ini para peserta didik dan guru.

2. Rentang validasi yang diperoleh pada usulan materi PPKn SMA kelas X adalah 3,5 berarti usulan materi dari bahan ajar PPKn SMA kelas X yang diajukan layak digunakan dalam pengembangan bahan ajar pelajaran PPKn SMA kelas X berbasis kurikulum 2013

3. Bahan ajar pelajaran PPKn SMA kelas X semester 1 sesuai Kurikulum 2013 yang telah dikembangkan terdiri atas empat bab yaitu: Bab 1, Bab 2, Bab 3 dan Bab 4 .

(29)

89

5. Penggunaan bahan ajar pelajaran PPKn hasil pengembangan berbasis kurikulum 2013, efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pengajaran PPKn. Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan rata-rata efektifitas pada kelas eksperimen yang menggunakan bahan ajar pelajaran PPKn hasil pengembangan, yaitu 80,667 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata efektifitas pada kelas kontrol tanpa bahan ajar hasil pengembangan, yaitu 55,333.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan yang diperoleh dari hasil penelitian

pengembangan bahan ajar pembelajaran PPKn dan uji coba yang dilakukan, dimana

pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar pembelajaran PPKn memiliki

implikasi yang tinggi dibandingkan dengan pembelajaran buku teks yang selama ini

digunakan guru dalam proses pembelajaran, maka dapatlah dikatakan bahwasanya

bahan ajar pembelajaran PPKn akan memberi sumbangan praktis terutama dalam

pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru, yaitu memberikan kemudahan dalam

menyelenggarakan pembelajaran yang berdampak pada efektifitas proses

pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil uji coba juga

menunjukan bahwa bahan ajar hasil pengembagan dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi guru dalam penyampaian materi pelajaran PPKn yang sesuai

kurikulum yang berlaku.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan kepada:

(30)

90

2. Pengguna bahan ajar pelajaran PPKn untuk lebih memperhatikan standar kelayakan tambahan dari BSNP (kelayakan bahasa, penyajian dan kegrafikan) disamping kelayakan isi. Kelayakan Penggunaan bahasa yang baik dan penyajian yang menarik diharapkan akan dapat membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar dan lebih memudahkan memahami pelajaran PPKn, khususnya bagi peserta didik di SMA kelas X semester 1

(31)

91

DAFTAR PUSTAKA

Afrida, EY., (2012), Analisis Dan Standarisasi Buku Pelajaran Kimia Kelas XI

SMK Sesuai KTSP Tesis. Medan; Program Pascasarjana Universitas

Negeri Medan.

Akker J.V (1999). Principles and Methods of Development Research. Pada J. van den Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds),

Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 1-14).

Dortrech: Kluwer Academic Publishers.

Angelina. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap

Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Swasta Gajah Mada Medan. Thesis.

Medan: Program Pascasarjana Unimed.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, Jakarta; Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1983). Educational Research: An Introduction,

Fifth Edition. New York: Longman.

Boyce, L.N., Van Tassel, J., Burrus, J.D., Sher, B.T., dan Jhonson, D.T., (1997), A Problem-Based Curriculum: Parallel Learning Opportunities for Student and Teacher, Journal of the Education of the Gifted 20: 363-366.

BPPBN., (1999), Pembinaan Perbukuan Nasional, Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

BPPK., (2007), Kajian Standar isi Pendidikan Menengah, Jakarta; Departemen Pendidikan Nasional.

Degeng, I.N.S. 1989. Pengaruh Penstrukturan Isi Teks Ajar dan Strategi Belajar

Terhadap Perolehan Belajar Menginat Fakta dan Memahami Konsep. Forum Penelitian Pendidikan, 6, (1), 74-91

(32)

92

Dokumen Kurikulum 2013, (2013), Jakarta; Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Desember 2012, http://kangmartho.com. Diakses 15 Juli 2013.

.

Emzir., (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta; PT. Raja Grafindo.

Gay, L.R. (1991). Educational Evaluation and Measurement: Com-petencies for

Analysis and Application. Second edition. New York: Macmillan

Publishing Compan.

Hamalik, Oemar, Prof. Dr. (2008). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Holliday, W.G., (2002), Selecting a Science Textbook, Science Scope 25 (4): 16-20.

Mastutiningsih, T. (2003). Keefektifan Kalimat Pada Wacana Buku Pelajaran

Bahasa Indonesia Untuk Kelas I SLTP Terbitan Swasta (Studi Kasus Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Terbitan Yudistira dan Erlangga).

Skripsi. Semarang: Unnes

Mangal, S.K., (2002), Advanced Education Psychology, New Delhi; Prentice-Hall of India.

.

Martono, K., (2005.), Peranan Buku Dalam Proses Belajar Mengajar, (on line), hhtp//www:ganeca.blokspirit.com/archive. Diakses 20 Desember 2011.

Metsala, J.L., dan Glynn, S., (1996), Teaching with Analogies, Building on the science textbook, The Reading Teacher 49(6): 490.

.

Mulyasa, E., (2006), Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep, Karakteristik, dan

Implementasi. Bandung; Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E., (2013), Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung; Remaja Rosdakarya.

Napitupulu, S., (2007), Berbagai Pendekatan Dalam Belajar Mengajar, Jakarta; Bumi Aksara

Roestiyah. N. K., (1989), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta; Bina Aksara.

(33)

93

PP No. 19, (2005), Peraturan Pemerintah tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, www.hukumonline.com. Diakses 12 Juli 2013.

Permen RI 11, (2005), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pembinaan perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta; Departemen Pendidikan

Nasional, (www.Depdiknas.go.id).

Permen RI 2, (2008), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Jakarta;

Departemen Pendidikan Nasional, (www.Depdiknas.go.id).

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Ed. 1 Cet. 4, Jakarta; Kencana.

Santyasa, I Wayan. (2009). Metode Penelitian Pengembangan dan Teori

Pengembangan Modul. Makalah disajikan dalam Pelatihan Bagi Para

Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, Bali 12-14 Januari 2009. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Silitonga, L.L., dan Situmorang, M., (2009), Efektifitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Pengajaran Sistem Koloid. Jurnal Pendidikan Kimia. 1 (1): 45-51.

Sitepu, B.P., (2005), Memilih Buku Pelajaran, Jurnal Pendidikan Penabur. No.04/Th IV/Juli: 120.

Southwick, F.S., (2007), Theodore E. Woodward Award: Spare Me the Powerpoint and Bring Back the Medical Textbook, Trans Am Clin

Climatol Assoc. 118: 116.

Sudrajat, A. (2009). Konsep Pengembangan Bahan Ajar. [Online].

(http://akhmadsudrajat.wrodpress.com/2008/03.04/konsep-pengembangan -Bahan-ajar-2/ diakses tanggal 28 Jui l 2013).

Sudjana. (1992). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

(34)

94

Suriani, R., (2011), Analisis Dan Standarisasi Buku Pelajaran Kimia SMA kelas

XI Semester 1 berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

Tesis tidak diterbitkan, Medan; PPs Universitas Negeri Medan .

UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. www.hukumonline.com. Diakses 3 Juli 2013.

Wibowo, M.E., (2005), Hati-hati Menggunakan Buku Pelajaran, (online), http://www.suaramerdeka.com. Diakses 20 Juli 2013.

.

Yamin, M., (2009), Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta; Gaung P.

Gambar

Gambar  3.1.   Prosedur pelaksanaan penelitian pengembangan bahan ajar PPKn SMA
Tabel 4.12.

Referensi

Dokumen terkait

Penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke kelompok tani/petani dilakukan dengan RDKK yang disampaikan oleh Dinas Pertanian Kota Bukittinggi pada awal

Mengetahui pengaruh waktu (siang dan malam) terhadap besarnya kecepatan angin (km/jam) di daerah penelitian, mengetahui tipe angin berdasarkan kecepatan angin (km/jam) rata-rata

Hasil pengujian hipotesis dengan uji t menunjukkan bahwa celebrity endorser dan peer group terbukti berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik

(1998) menyatakan bahwa bibit yang ditanam pada lubang tanam yang digali dalam bentuk parit dengan kedalaman 79 cm menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan

Berdasarkan uraian diatas, perlu dikaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga ikan meliputi produksi, pedagang, mutu, dan ukuran, dimana harga merupakan

Besarnya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS terhadap hasil belajar passing dan stopping sepakbola pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngasem Kediri

Untuk mengetahui data tentang efektifitas layanan informasi untuk meningkatkan kemampuan manajemen stres siswa kelas X SMA NU SUMENEP. Peneliti melakukan penelitian terhadap

Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pengadilan 2 kota Bogor, secara klasikal hanya mencapai 68,57% kemudian mengalami