UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN DENGA MENERAPKAN
MODEL ARTIKULASI PADA SISWA KELAS X PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSIBATU BETON
SMK N 2 SIATAS BARITA TAHUN PELAJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
o l e h:
PRIHENTY MANULLANG
N I M: 509 411 007
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan
karuniaNya yang masih dirasakan penulis hingga pada kesempatan ini, sehingga sikripsi ini
dapat diselesaikan.
Sikrisi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Dengan Menerapkan Model Artikulasi Pada Siswa Kelas X Program
Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton Smk N 2 Siatas Barita Tahun Pelajaran 2014/2015” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sikripsi ini masih belum sempurna, baik dari isi
pembahasan ini maupun dari tutur bahasa di dalam sikripsi ini. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik dari dosen maupun rekan-rekan mahasiswa satu jurusan demi
kesempurnaan penulisan sikripsi kelak.
Dalam proses penyusunan sikripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak baik berupa materi, dukungan moril maupun informasi yang sangat
membantu. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Drs.Kristian,ST ,MPd., selaku Dosen Pembimbing Sikripsi yang telah banyak
memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada penulis dalam penyusunan
sikripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
3. Drs. Asri Lubis , ST, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan S-1.
5. Drs.Ronald Butar butar.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.
6. Drs.Parulian Purba.,Mpd selaku Dosen Penguji saya.
7. Bapak/Ibu Dosen tenaga pendidik maupun kependidikan di lingkungan Universitas
Negeri Medan khususnya di Fakultas Teknik.
8. Pihak SMK N 2 Siatas Barita khususnya bapak Drs. Josafat Pasaribu yang telah
9. Teristimewa kepada keluarga saya, khususnya kepada kedua Orang Tua saya yang
tercinta, J. Manullang dan P. Simanungkalit yang sangat sabar dalam membesarkan,
mendidik dan mendukung penulis hingga.
10.Adik saya Insani Manullang yang selalu memberi motivasi.
11. Teman baik penulis di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Anju Nababan, Pahala
Lumban Toruan, Amin Simanjuntak yang selalu ada membantu.
12.Rekan – rekan mahasiswa satu jurusan Pend. Teknik Bangunan Stambuk 2009 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
13.Buat abang dan kakak stambuk di jurusan Pend. Teknik Bangunan yang selalu
memberi masukan dan bantuan selama penyusunan proposal ini.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas keterbatasan yang
ada. Semoga proposal ini bermanfaat kelak bagi perkembangan ilmu pengetahuan untuk
mewujudkan keberhasilan dunia pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat.
Medan, Agustus 2014
Penulis
Prihenty Manullang
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... iii
Daftar Gambar ... iv
Daftar Tabel ... vi
BAB I : PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Identifikasi Masalah ...5
C. Batasan Masalah ...5
D. Rumusan Masalah ...5
E. Tujuan Penelitian ...6
F. Manfaat Penelitian ...6
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ...7
A. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan ...7
B. Hakikat Model Pembelajaran Artikulasi……….10
1. Model Pebelajaran koperatif ...9
2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe artikulasi ...11
C. Penelitian Tindakan Kelas ...15
D. Kerangka Konseptual………...17
E. Hipotis Tindakan……….18
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ...19
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...19
B. Subjek dan Objek Penelitian ...19
C. Partisipan ...19
D. Defenisi Operasional ...19
E. Metode Penelitian ...20
F. Rancangan Penelitian ...21
G. Cara Pemecahan Masalah ...23
H. Hipotesis Tindakan ...24
J. Teknik dan Alat Pengumpulan DatA ...26
K. Teknik Analisis Dat ...28
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...34
A. Siklus Pertama ...34
1. Perencana ...34
2. Pelaksanaan ...34
3. Pengamatan ...36
4. Refleksi ...38
B. Siklus Kedua ...39
1. Perencanaan ...39
2. Pelaksanaan ...39
3. Pengamatan ...39
4. Refleksi ...42
C. Pembahasan Penelitian ...43
BAB V. KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN ...45
A. Kesimpulan ...45
B. Implikasi ...45
C. Saran ...46
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Penelitian Tindakan Kela...16
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas………....22
Gambar 3.2 Kerangka Pemecahan Masalah Dan Gambaran Pola Pemecah………23
Gambar 3.3 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ..……...………..…..25
Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I...38
Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II...41
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu “pedagogics”.
Pedagogics sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “pais” yang artinya anak, dan “again”
yang artinya membimbing (Sagala, 2009). Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan
sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
(Mudyahardjo, 2001). Dalam pengertian yang agak luas pendidikan diartikan sebagai sebuah
proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Muhibinsyah, 2003).
Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara berkembang seperti
Indonesia, sebab kemajuan dan masa depan bangsa terletak sepenuhnya pada kemampuan
anak didik dalam membaca dan mengikuti kemajuan pengetahuan dan teknologi dengan
segala kemudahan. Pada masa yang akan datang, penguasaan dunia tidak lagi hanya
tergantung kepada sumber daya alam, tetapi sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya
manusia yang tangguh, berpengetahuan luas, kreatif, terampil dan berkepribadian.
Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik
dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau
proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan
kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada seperangkatan aturan dan
rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam perkembangan
teknologi dan kemajuan jaman yang terus berlangsung, maka bangsa Indonesia memerlukan
sumber daya manusia yang mempunyai potensi, yaitu manusia yang mandiri, cerdas dan
terampil. Pendidikan sangat dibutuhkan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
demikian.
Sejalan dengan apa yang dikemukakan di atas, tujuan pendidikan nasional dirumuskan
dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sis Dik Nas, yang menyatakan bahwa:
“ pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
kemasyarakatan.”
Salah satu lembaga pendidikan formal adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu untuk
memasuki lapangan kerja dan sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan
kejuruan yang lebih tinggi. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Pendidikan Nasional dikatakan bahwa standar nasional pendidikan
adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia (PP No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1).
Guna mencapai tujuan-tujuan di atas, pemerintah Indonesia telah banyak melakukan
upaya untuk peningkatan kualitas pendidikan. Upaya perbaikan yang telah dilaksanakan
diantaranya: (1) Kurikulum, (2) peningkatan kualitas guru, (3) Perbaikan metode pengajaran,
(4) penyediaan bahan-bahan pengajaran, (5) pengembangan media pendidikan, dan (6)
pengadaan alat-alat laboratorium.
SMK sebagai lembaga memiliki bidang keahlian yang berbeda-beda menyesuaikan
dengan lapangan kerja yang ada. Di SMK para siswa dididik dan dilatih keterampilan agar
profesional dalam bidang keahliannya masing-masing. Bidang keahlian yang ada di SMK
diantaranya bidang keahlian bangunan, bidang keahlian elektronika, bidang keahlian listrik,
bidang keahlian mesin produksi dan bidang keahlian mesin otomotif serta masih banyak lagi
bidang keahlian lainnya.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis di SMK Negeri 2 Siatas
Barita, penulis menemukan bahwa aktivitas belajar ilmu bahan bangunan siswa kelas X
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton tergolong rendah. Hanya beberapa
siswa yang hasil belajarnya baik yang lebih aktif menjawab pertanyaan guru sedangkan siswa
yang kurang pandai tidak berusaha menjawab dan tidak berani bertanya kepada guru, masih
ada siswa yang hanya berdiam diri dan masih banyak siswa yang sibuk dengan kegiatannya
sendiri selama proses belajar mengajar berlangsung. Keadaan tersebut berdampak buruk terhadap hasil belajar ilmu bahan bangunan siswa yang kurang memuaskan.
Pada kenyataannya, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan padatanggal 03
Oktober 2013 di SMK Negeri 2 Siatas Barita, persentase hasil belajar mata diklat ilmu bahan
bangunan pada peserta didik kelas X program keahlian teknik konstruksi batu beton dapat
Tabel 1.1 Persentase Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Kelas X Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 2 Siatas Barita.
N
(Sumber: Data Administrasi Guru Mata Diklat Ilmu Bahan Bangunan SMK Negeri 2
Siatas Barita)
Dari 20 orang siswa dalam satu kelas yang telah mengikuti ujian semester mata pelajaran
ilmu bahan bangunan hanya sekitar 48% yang tuntas, dengan nilai yang diperoleh pada tahun
2009/2010 yaitu nilai (90) 1 orang,(80-89) 7 orang, (75-79) 5 orang dan 14 orang dari 20
siswa masih dibawah standar ketuntasan, tahun 2010/2011 dengan siswa 29 orang yang
memperoleh nilai <7,00 sebanyak 17,2%(5 orang), memperoleh nilai 7,–7,90 sebanyak
65,51% (19 orang) dan sisanya8,00–8,90 sebanyak 17,24% (5 orang); untuk tahun 2011/2012
dengan siswa 25orang yang memperoleh nilai <7,00 sebanyak 16% (4 orang), memperoleh
nilai7,00–7,90 sebanyak 68% (17 orang) dan sisanya 8,00–8,90 sebanyak 16% (4orang) dari
Daftar Kumpulan Nilai ( DKN ) SMK N 2 Siatas Barita Program Keahlian Teknik Konstruksi
Batu Beton mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan 3 tahun berturut. nilai standar ketuntasan
minimal yaitu 70, selain itu terdapat kesenjangan hasil belajar yang diperoleh siswa yakni
jarak antara nilai siswa yang mendapat nilai tertinggi dengan siswa yang mendapat nilai
terendah cukup signifikan.
Hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang diterapkan guru cenderung tetap
yakni pengajaran konvensional yang menyebabkan siswa kurang mandiri dan daya
mendominasi seluruh kegiatan pembelajaran dan berceramah panjang lebar tentang materi
yang sedang dibahas, sedangkan siswa hanya sebagai objek pasif dalam kegiatan
pembelajaran tersebut. Keadaan seperti ini membuat siswa yang belajar secara individu
kurang melibatkan interaksi sosial sehingga menimbulkan kebosanan siswa yang
mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
Untuk mengatasi masalah di atas, perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat
meningkatkan semangat dan aktivitas siswa. Salah satunya ialah penerapan Model
Pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi. Artikulasi berarti menggali kembali materi yang
telah dijelaskan oleh guru sebelumnya. Artikulasi merupakan pendekatan model
pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi
kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mempunyai tugas
membahas materi yang baru di jelaskan. Konsep pemahaman sangat diperlukan dalam model
pembelajaran ini. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama. Melalui penelitian tindakan kelas diupayakan mampu
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan dengan
menerapkan Model Artikulasi pada siswa kelas X program keahlian teknik konstruksi batu
beton SMK negeri 2 Siatas Barita tahun pelajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka penulis mengidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar kompetensi kejuruan siswa pada kelas X Teknik Konstruksi Batu
Beton masih rendah.
2. Rendahnya penguasaan materi ilmu bahan bangunan khususnya kelas X Teknik
Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 2 Siatas Barita.
3. Kurang berminat atau tidak termotivasi dalam ilmu bahan bangunan.
4. Pembelajaran ilmu bahan bangunan lebih berpusat pada guru.
5. Guru belum menerapkan pembelajaran Artikulasi dalam meningkatkan hasil belajar
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah serta mempertimbangkan keterbatasan waktu dan
luasnya cakupan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan model
pembelajaran Artikulasi pada standar kompetensi siswa memiliki menjelaskan
macam-macam pekerjaan batu bata, mendeskripsikan dan menghitung jumlah batu bata, di kelas X
teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 2 Siatas Barita.
D. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana peningkatan hasil belajar ilmu bahan bangunan dengan menggunakan model
pembelajaran artikulasi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada standar kompetensi siswa
menjelaskan macam-macam pekerjaan batu bata, mendeskripsikan dan menghitung jumlah
batu bata melalui penerapan model pembelajaran artikulasi pada siswa kelas X teknik
konstruksi batu beton SMK Negeri 2 Siatas barita.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengguna informasi
penelitian ini. Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Menambah pengetahuan penulis mengenai Model Pembelajaran kooperatif tipe
Artikulasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bahan
Bangunan.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan pihak sekolah di SMK Negeri 2 Siatas Barita
dalam menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi untuk
meningkatkan pengetahuan siswa dan mutu pendidikan sekolah.
3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Teknik Universitas
1
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan,
yaitu :
Hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Artikulasi adalah mengalami peningkatan, yaitu dari siklus
I dengan rata-rata 53 meningkat menjadi 85 pada siklus II dengan
mengalami peningkatan sebesar 31%. yaitu 10% tidak kompeten,30%
cukup kompeten,45% kompeten,15% sangat kompeten. Dari hasil
peningkatan hasil belajar tersebut berarti penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Artikulasi pada materi perhitungan pekerjaan batu bata dan
perhitungan pekerjaan batu bata yang dibutuhkan mengalami peningkatan.
Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi
dapat menigkatkan hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan siswa kelas X
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2
Siatas Barita Tahun Pelajaran 2014/2015.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian diatas ternyata menunjukkan hasil ketuntasan
yang signifikan. Dimana hasilnya didapatkan sebagai berikut:
1. Nilai peningkatan hasil belajar siswa meningkat 31% dimana nilai rata-rata
pada siklus I didapatkan 53 dan siklus II didapatkan 85. Peningkatan nilai
hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan ini ditentukan dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi dan cara penyanpaian oleh
guru.
2
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Bagi guru khususnya guru mata pelajaran kompetensi kejuruan sebaiknya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi sebagai salah
satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran yang ada di
lingkungan sekolah, khususnya ilmu bahan bangunan disarankan mengerti
dan memahami model pembelajaran kooperatif tipe .
3. Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti dapat menggunakan judul yang sama
untuk dijadikan suatu studi perbandingan bagi guru dalam meningkatkan
55
DAFTAR PUSTAKA
Arijo. 1983. Pedoman Belajar. Jakarta : PT. Remaja Karya
Arikunto, Suharsimi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Agustina. Wuri. 2011. Penerapan model pembelajaran Student Facilitator And
Explaining ( SFAE ) pada mata pelajaran IPS sub Mata Pelajaran Ekonomi
untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Malang.
Malang: jurnal UM
Daryanto, Yanto. 2007. Panduan Membangun Rumah (Desain, Analisis Harga
dan Rencana Anggaran Biaya). Jakarta : Kawan Pustaka.
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung. Alfabeta
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers
Kurniawan, Ifan. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Metode Student
Facilitator And Explaining Pada Standar Kompetensi Menjelaskan Dasar-Dasar
Sinyal Video di SMK Negeri 5 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro »
Vol 1 Nomer 2 (2012).
Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bumi
Aksara. Jakarta
Prafitalia, Anisah. 2011. Penerapan Strategi Student Facilitator and Explaining
dalam Meningkatkan Keaktifan dan Pemahaman Siswa Kelas VIII-D pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Pasisiran. Malang:
56
S. W, Renggo. 2005. Menghitung Biaya Membuat Rumah. Jakarta : Penebar
Swadaya.
Saraswati. Yeni. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student
Facilitator and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Fisika
dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Singosari. Malang:
Jurnal UM
(http://fisika.um.ac.id/index.php/abstrak-skripsi-mahasiswa/122-yeni-saraswati.html)
Slameto, A.M. (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grasindo Persada
Sudjana. 1988. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Tamrin, A. G. 2008. Teknik Konstruksi Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional
Trianto.(2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstuktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Wardhani, Igak. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta.
Departemen Pendididikan Nasional
Widodo, R. 1988. Proses Belajar Mengajar Yang Terencana dan Terarah.