PENGARUH KONSELING COGNITIVE
─
BEHAVIOR THERAPY
TERHADAP PENGENDALIAN KEBIASAAN MEROKOK PADA
SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KECAMATAN TEBING
TINGGI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Oleh :
FAHRUZY MUNTE
NIM : 109151020
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillah,segala puji dan syukur penulis
panjatkan kepada Allah SWT yang menciptakan manusia sebagai makhluk yang
sempurna. Dia-Lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia bisa
berfikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa
belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berfikir sepanjang rentang kehidupannya
agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Atas berkat rahmat dan anugrah yang diberikan-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Konseling Cognitive-BehaviorTherapy Terhadap Pengendalian Kebiasaan Merokok Pada Siswa
Kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Tahun Ajaran
2013/2014”.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penuis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, bapak
Prof. Dr.Yusnadi MS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Pendidikan, bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku Pembantu Dekan
II Fakultas Ilmu Pendidikan dan bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan dan juga Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan.
4. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak membantu dalam memberikan pengarahan, bantuan dan atas
kesediaannya untuk mengulurkan waktu luang dalam memberikan saran
dan bimbingan yang sangat berguna dalam pembuatan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, ibu Dra. Nurarjani, M.Pd dan ibu Dra.
Pasteria Sembiring, M.Pd, Kons selaku dosen penguji skripsi yang telah
memberikan saran dan kritik kepada penulis sebagai masukan agar
skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Seluruh bapak dan ibu dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan dan
dukungan, saran dan motivasi kepada peneliti selama berada di dalam
maupun di luar perkuliahan.
7. Pegawai Perpustakaan Fakultas Ilmu Pendidikan, bapak Khaidir dan ibu
Gembira Sembiring atas pinjaman buku-bukunya.
8. Seluruh Pegawai Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama
urusan surat-menyurat.
9. BapakDrs. Mangarap Simanjuntak M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA
Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi, ibu Nurhaeni H Manurung
S.PAKatas izin, bantuan dan kerjasama kepada peneliti untuk penelitian
vi
10. Terkhusus kepada keluarga tercinta kedua orangtua saya
AyahandaHasnul Arifin Munte dan Ibunda Sumiaty terimakasih atas doa,
dukungan, semangat, nasehat dan materi yang telah diberi, sehingga
penulis dapat mengikuti pendidikan dibangku perkulihan Universitas
Negeri Medan dan dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
11. Teristimewa Yayanda Asnita Siregar, terima kasih atas doa, dukungan
semangat dan bantuannya selama penyelesaian skripsi ini.
12. Kepada teman-teman seperjuangan BK 2009 (PPB/BK FC 09)
Universitas Negeri Medan (UNIMED) Boris Becker Manurung,Romy
Putera B, Daniel Ardyan S, Stanislaus TDS. Larosa, Dianson Sinaga,
Syahri Romadhona Siregar, Febrianta Bangun, Hananda Fitra Pranatha,
Doddy Hutagalung, Agnes Indah Sari Simarmata, Immanuel M,M.
Siddiq Ginting, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
13. Dan tidak lupa ucapan terima kasih kepada seluruh siswa-siswi di SMA
Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi yang telah membantu penulisan dan
pengisian angket.
14. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu
yang telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung
dalam menyusun skripsi ini.
Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya
dan khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling.
Medan, Maret 2014 Penulis,
ABSTRAK
Fahruzy Munte. NIM : 109 151 020. Pengaruh Konseling Cognitive-Behavior
Therapy Terhadap Pengendalian Kebiasaan Merokok Pada Siswa Kelas XI
SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2013/2014. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh konseling cognitive-behavior therapy terhadap pengendalian kebiasaan merokok pada siswa di kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai? Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui pengaruh konseling
cognitive-behavior therapy terhadap pengendalian kebiasaan merokok pada siswa
di kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai”. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2014 sampai dengan 13 Maret 2014.
Subjek penelitian adalah keseluruhan siswa kelas XI IPS berjumlah 35 siswa. Sampel penelitian berjumlah 4 siswa yang memiliki kebiasaan merokok tinggi, yang ditentukan secara purposive sampling (penarikan sampel secara sengaja) atau rekomendasi data dari guru BK (konselor). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pengendalian kebiasaan merokok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kebiasaan merokok siswa tinggi dengan pemberian konseling cognitive-behavior therapy terhadap diperoleh nilai rata-rata Pre-test = 78,75 dan Standard Deviasi (sd) = 4,85, sedangkan nilai rata-rata Post-test = 70,5 dan Standard Deviasi (sd) = 7,32, dengan demikian konseling cognitive-behavior therapy terhadap kebiasaan merokok siswa dapat mengubah siswa yang lebih baik. Dari hasil hipotesis dengan harga ttabel pada N-1 = N-4 pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh sebesar
2,13, maka thitung> ttabel= (4,59 > 2,13), berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dapat
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI ... 8
2.1 Kerangka Teori ... 8
2.1.1 Konseling Cognitive-Behavior Therapy ... 8
2.1.1.1 Pengertian Konseling Cognitive-Behavior Therapy ... 8
2.1.1.2 Tujuan Konseling Cognitive-Behavior Therapy ... 11
2.1.1.3 Fokus Konseling ... 12
2.1.1.4 Prinsip-Prinsip Cognitive-Behavior Therapy ... 12
2.1.1.6 Karakteristik Cognitive-Behavior Therapy... 18
2.1.1.7 Merencanakan Proses dan Sesi Konseling ... 20
2.1.1.8 Langkah-Langkah Konseling Individu ... 23
2.1.1 Kebiasaan Merokok ... 25
2.1.2.1 Pengertian Kebiasaan Merokok dan Tahap Merokok ... 25
2.1.2.2 Aspek-aspek Perilaku Merokok ... 28
2.1.2.3 Faktor-faktor Pengaruh Kebiasaan Merokok ... 29
2.1.2.4 Dampak Perilaku Merokok ... 30
2.2 Kerangka Konseptual ... 32
2.3 Hipotesis... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
3.1 Jenis Penelitian ... 34
3.2 Desain Penelitian... 34
3.3 Subjek Penelitian ... 35
3.4 Langkah-langkah Penelitian... 35
3.5 Operasional Variabel Penelitian... 36
3.6 Instrument Penelitian ... 37
3.7 Kriteria Penilaian Angke... 38
3.8 Teknik Analisis Data... 39
3.9 Validitas dan Realibilitas ... 40
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 42
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42
4.1.1 Keadaan SMA Negeri 1 Tebing Tinggi ... 42
4.1.2 Persiapan Penelitian ... 43
4.1.3 Pelaksanaan Penelitian ... 44
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 44
4.2.1 Uji Validitas ... 44
4.2.2 Uji Realibilitas ... 45
4.3 Uji Persyaratan Analisis ... 45
4.3.1 Uji Normalitas ... 45
4.3.2 Uji Homogenitas ... 47
4.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 47
4.4.1 Data Pre-Test Kebiasaan Merokok Siswa... 47
4.4.2 Data Post-Test Kebiasaan Merokok Siswa ... 47
4.5 Uji Hipotesis ... 48
4.6 Kategori Kebiasaan Merokok Siswa Pengukuran Deviasi Kuartil ... 48
4.6.1 Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-test... 48
4.6.2 Pengukuran Deviasi Kuartil Post-test ... 49
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 50
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN... 52
5.1 Kesimpulan ... 52
5.2 Saran ... 52
Daftar Pustaka ... 53
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Pemberian Skor Angket... 37
Tabel 2: Kisi-Kisi Uji Coba Angket Pengendalian Kebiasaan Merokok ... 37
Tabel 3: Ringkasan Hasil Analisis Kebiasaan Merokok Siswa ... 60
Tabel 4: Hasil Kategori Kebiasaan Merokok Siswa Pre-Test ... 72
Tabel 5: Hasil Kategori Kebiasaan Merokok Siswa Post-Test ... 76
Tabel 6: Ringkasan Perhitungan Angket Kebiasaan Merokok Siswa ... 60
Tabel 7: Perhitungan Reabilitas angket Kebiasaan Merokok Siswa ... 62
Tabel 8: Tabulasi Data Penelitian... 69
Tabel 9: Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test... 48
Tabel 10: Pengukuran Deviasi Kuartil Post-Test... 49
Tabel 11: Uji Normalitas Data Pre-Test... 79
Tabel 13: Uji Normalitas Data Post-Test... 80
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1: Lokasi Sekolah Tampak Dari Luar ... 85
Gambar 2: Lokasi Sekolah Tampak Dari Luar ... 85
Gambar 3: Peneliti Uji Coba Angket Kebiasaan Merokok ... 86
Gambar 4: Siswa Mengerjakan Angket ... 86
Gambar 5: Peneliti Mengadakan Konseling Cognitive-Behavior Therapy .... 87
Gambar 6: Peneliti Bersalaman Kepada Siswa ... 87
Gambar 7: Menjelaskan Langkah-langkah Konseling Kognitive-Behavior Therapy ... 98
Gambar 8: Komitmen Waktu Konseling ... 98
Gambar 9: Konselor Menyambut Konseli ... 105
Gambar 10: Konselor Mencari Akar Permasalahan Konseli... 105
Gambar 11: Konselor dan Konseli Menata Kembali Keyakinan Menyimpang 114 Gambar 12: Intervensi Tingkah Laku ... 114
Gambar 13: Menjelaskan Bahaya Merokok Untuk Kesehatan... 123
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Angket Uji Coba Pengendalian Kebiasaan Merokok Siswa .... 55
Lampiran 2: Sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket Pengendalian Kebiasaan Merokok Siswa ... 58
Lampiran 3: Perhitungan Validitas Angket Kebiasaan Merokok Siswa... 59
Lampiran 4: Perhitungan Rehabilitas Angket Kebiasaan Merokok Siswa .. 61
Lampiran 5: Angket Penelitian Pengendalian Kebiasaan Merokok Siswa .. 64
Lampiran 6: Sebaran Data Penelitian Pre-Test ... 67
Lampiran 7: Sebaran Data Penelitian Post-Test ... 68
Lampiran 8: Tabulasi Data Penelitian Pre-Test (XA) Dan Post-Test (XB). 69 Lampiran 9: Perhitungan Rata-Rata (M), Dan Standard Deviasi (SD) Untuk data Pre-Test... 70
Lampiran 10: Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test... 72
Lampiran 11: Perhitungan Rata-Rata (M), Dan Standard Deviasi (SD) Untuk data Post-Test ... 74
Lampiran 12: Pengukuran Deviasi Kuartil Post-Test ... 76
Lampiran 13: Uji Normalitas data Kebiasaan Merokok Siswa ... 78
Lampiran 14: Pengujian Homogenitas Varians Kebiasaan Merokok Siswa..81
Lampiran 15: Pengujian Hipotesis ... 82
Lampiran 16: Perhitungan Peningkatan Kebiasaan Merokok Siswa ... 84
Lampiran 17: Dokumen Penelitian ... 85
Lampiran 18: Rencana Pelaksanaan Layanan BK ... 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut Undang – undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989
tentang sistem pendidikan Nasional Bab I Pasal I Ayat 1 dalam
(http://lugtyasyonos3ip.staff.fkip. uns.ac.id diakses pada tanggal 12 Juli 2013)
dinyatakan bahwa, “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan bagi peranannya dimasa yang
akan datang”. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang berfungsi untuk
meningkatkan kualitas moral, pengetahuan, keterampilan dan sosial anak didik.
Berbagai program dilakukan untuk mewujudkan fungsi agung tersebut.
Kenakalan remaja di sekolah terus terjadi tanpa henti, bahkan sekalanya
cenderung mengalami peningkatan terutama merokok. Sekolah dengan stukturnya
sudah seharusnya mengalokasikan sumber daya manusia dan finansialnya agar
tetap aktif dalam menangani kenakalan remaja.
Menurut Hurlock (edV:208), istilah adolescence atau remaja berasal dari
kata latin adolescene yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja
mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan periode sebelum dan
sesudahnya, masa remaja sebagai masa pencari identitas, yaitu penyesuaian diri
dengan standar kelompok dianggap jauh lebih penting bagi remaja dari pada
individualitas, dan apabila tidak menyesuaikan kelompok maka remaja tersebut
2
Remaja seharusnya sudah berada pada tahap operasional formal dan sudah
mampu berfikir abstrak, logis dan rasional, serta mampu memecahkan
persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis. Oleh karena itu, setiap perlakuan dan keputusan
terhadap remaja sebaiknya dilandasi oleh dasar pemikiran yang masuk akal
sehingga dapat diterima oleh mereka.
Menurut Ma’mur (2012:108), merokok kini sudahmenjadi salah satuband
image dari remaja. Memang tidak semua remaja yang merokok itu nakal, namun
jangka panjang dari aktifitas merokok itulah yang seharusnya diperhatikan.
Fenomena perilaku yang tampak mencolok dalam kehidupan anak ketika
memasuki fase remaja adalah munculnya salah satu perilaku negatif salah satunya
adalah kebiasaan merokok, yang hingga kini masih menjadi masalah. Merokok
memberikan konsekuensi yang signifikan terhadap kesehatan fisik, psikologis,
dan ekonomis.
Alasan yang melatar belakangi perilaku merokok pada remaja. Menurut
Kurt Lewin dalam Komalasari & Helmi (2000:2) perilaku merokok merupakan
fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan
oleh faktor-faktor dari dalam diri juga disebabkan oleh faktor lingkungan.
Menurut Sirait dalam (http://www.digital.usu/jurnalfkm.html diakses pada
tanggal 9 Juni 2013), secara khusus mencatat bahwa 18% siswa yang duduk di
bangku SLTP/SMP diketahui mulai merokok, 11% diantaranya mampu
menghabiskan 10 batang perhari dan pengalaman pertama kali anak mulai
merokok ternyata dimulai sejak SLTP/SMP. Perokok laki-laki jauh lebih tinggi
3
perokok laki-laki paling tinggi pada umur 15-19 tahun. Remaja laki-laki pada
umumnya mengkonsumsi 11-20 batang/hari (49,8%) dan yang mengkonsumsi
lebih dari 20 batang/hari sebesar 5,6%. Yayasan Kanker Indonesia (YKI)
menemukan 27,1% dari 1961 responden pelajar pria SMA/SMK, sudah mulai atau
bahkan terbiasa merokok, umumnya siswa kelas satu menghisap satu sampai
empat batang perhari, sementara siswa kelas tiga mengkonsumsi rokok lebih dari
sepuluh batang perhari.
Menurut Mursal dalam (http://mursalharahap.blogspot.com/2010 diakses
pada tanggal 20 Juli 2013) menunjukkan bahwa sebanyak 34,58% siswa sekolah
lanjutan tingkat atas (SMA dan Sederajat) di Serdang Bedagai mengkonsumsi
rokok aktif, dengan jumlah sampel sebanyak 103 orang yang tersebar secara
proporsional di seluruh wilayah Serdang Bedagai. Data lengkap hasil survey
menunjukkan bahwa sebanyak 34,58% siswa SMA di Serdang Bedagai adalah
pengkonsumsi rokok aktif (dalam survey ini disebut setiap hari merokok baik
secara sembunyi – sembunyi maupun terang– terangan di muka umum), 15,25%
merokok sesekali, 42,89% tidak merokok sedangkan 7,28% tidak menjawab. Dari
kelompok siswa pengkonsumsi rokok aktif ditemui fakta bahwa sebanyak 52,13%
akibat pengaruh atau ajakan teman, 27,70% sebagai lambang kejantanan dan
gengsi, 12,54% karena kemauan sendiri dan 17,63% tidak menjawab alasan.
Sementara itu dari kelompok siswa yang merokok sesekali, ditemukan sebanyak
49,61% karena menghargai tawaran teman, 21,32% sebagai lambang
kejantanan/gengsi, 17,46% karena ingin mencoba (coba–coba) dan 11,61% tidak
4
Berdasarkan bukti di atas kekhawatiran terhadap perilaku merokok pada
masa remaja tersebut, semakin muda seseorang mulai menjadi perokok makin
besar kemungkinan menjadi perokok berat di usia dewasa. Kemampuan dalam
mengontrol pikiran, perasaan dan perilaku siswa untuk dapat bersikap positif
terhadap perilaku berhenti merokok sangat memperihatinkan.
Beberapa peneliti telah melakukan intervensi dalam upaya mencegah dan
mengatasi perilaku merokok yang dapat dijadikan rekomendasi bagi bimbingan
dan konseling untuk memberikan bantuan dalam mengarahkan siswa disekolah.
Berkaitan dengan memberi bantuan kepada siswa dalam rangka upaya
mencegah dan mengatasi perilaku merokok yang terjadi pada siswa, maka upaya
yang perlu dilakukan adalah konseling individual dengan menggunakan teknik
cognitive-behavior therapy untuk membantu menangani permasalahan siswa
dalam mengendalikan kebiasaan merokok. Pada saat PPLT, peneliti sering
melihat bahwa siswa SLTP/SMP tempat peneliti melaksanakan program
pengalaman lapangan terpadu, merokok di kamar mandi sekolah dan selalu
dilakukan pada saat jam istirahat.
Berdasarkan fakta di atas peneliti tertarik melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Konseling Cognitive-Behavior Therapy Terhadap Pengendalian Kebiasaan Merokok Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut :
1. Rendahnya keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam
mengendalikan kebiasaan merokok.
2. Adanya sikap negatif siswa terhadap perilaku berhenti merokok.
3. Masih ada siswa yang bolos dan merokok pada saat jam belajar diluar
sekolah.
4. Kurangnya kesadaran siswa terhadap konsekuensi jangka panjang dari
aktifitas merokok yang berdampak pada kesehatan fisik, psikologis,
dan ekonomi.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penelitian ini dibatasi hanya
pada pengaruh konseling cognitive-behavior therapy terhadap pengendalian
kebiasaan merokok pada siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2013/2014.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat ditentukan rumusan masalah
adalah “Apakah konseling cognitive-behavior therapy berpengaruh terhadap
pengendalian kebiasaan merokok pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan
6
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling
cognitive-behavior therapy terhadap pengendalian kebiasaan merokok pada siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun
Ajaran 2013/2014.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat antara lain
bagi :
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan,
khususnya dibidang konseling dan kesehatan yang berhubungan
dengan mengendalikan kebiasaan merokok.
2. Manfaat praktis
a. Dapat menambah wawasan pengetahuan guru BK dan menambah
pengalaman dalam mengembangkan konseling kognitif behavior di
sekolah.
b. Bagi penulis, pelaksanaan penelitian ini memberi pengalaman
ilmiah dalam kegiatan meneliti dan menambah wawasan peneliti
mengenai konseling dan kesehatan.
c. Bagi sekolah, memperoleh gambaran secara umum mengenai
7
penggunaan rokok, sehingga dapat dilakukan usaha-usaha
penanggulangan perilaku merokok dikalangan siswa.
d. Bagi siswa yang merokok dapat berangsur-angsur mengendalikan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test
mempunyai rata-rata (M) = 78,75 dan Standard Deviasi (SD) = 4,85, sedangkan
post-test rata-rata (M) = 70,5 dan Standard Deviasi (SD) = 7,32. Sehingga
diperoleh hipotesis thitung> ttabel= ( 4,59 > 2,13 ), maka dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh konseling cognitive-behavior therapy terhadap pengendalian
kebiasaan merokok pada siswa di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing
Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2013/2014.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,
antaranya
1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya lebih
memperhatikan kebiasaan merokok siswa di sekolah, salah satu caranya
dengan mengadakan konselingcognitive-behavior therapy.
2. Guru pembimbing hendaknya mengadakan konseling cognitive-behavior
therapysecara teratur, sehingga kebiasaan merokok siswa cepat dapat cegah.
3. Untuk para siswa yang sudah kecanduan merokok, hendaknya mau mengikuti
kegiatan konseling cognitive-behavior therapy dan kegiatan yang diadakan
53
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja di
Sekolah. Jogjakarta : Buku Biru.
Beck, A. T. 1964. Thinking and Depression: II. Theory and Therapy.
Archives of General Psychiatry, 10, 561–571. (http:// konselingterapi.com/basics.html. diakses 12 Mei 2013).
Bush, John Winston. 2003. Cognitive Behavioral Therapy: The Basics. (http://cognitivetherapy.com/basics.html diakses 12 Mei 2013).
Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Harahap, Mursal. 2010. Siswa SMA Pengkonsumsi Rokok Aktif di
Sergai.
(http://mursalharahap.blogspot.com/2010/06/hasil-survey-os-institute-3458-siswa.html. diakses pada tanggal 20 Juli 2013).
Hurlock, B. Elizabeth. 1999. Psikologi Perkembangan: “Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan” (Terjemahan
Istiwidyanti & Soedjarno). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Komalasari, D. dan Helmi, A.F. 2000. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja
(http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilakumerokok_avin.pdf. diakses 19 juli 2013).
Lesmana, Jeanette Murad. 2005.Dasar-dasar Konseling. Jakarta : UI-Press.
McLeod, John. 2006. Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus.
Alih Bahasa oleh A.K. Anwar. Jakarta: Kencana.
Mu'tadin, Zainun. 2002. Artikel: Remaja & Rokok. (http://www.epsikologi.com/remaja.050602.html. diakses 19 Juli 2013)
Muqodas, Idat. 2011.Cognitive-Behavior Therapy : Solusi Pendekatan
54
NACBT. 2007.Cognitive-Behavioral Therapy. (http://www.nacbt.org/ whatiscbt.html/5 Januari 2007. diakses pada tanggal 5 Juni 2013)
Nasution, Indri Kemala. 2007. Perilaku Merokok Pada Remaja. (http://digital.usu.ac.id. diakses pada tanggal 19 Juli 2013). .
Odgen, Jane. 2000. Heath Psychology (2nd ed). Philadelphia: Open University Press.
Oemarjoedi, A. Kasandra. 2003. Pendekatan Cognitive Behavior dalam Psikoterapi.Jakarta: Kreativ Media.
Prayitno, H dan Amti, Erman. 2004. Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta : PT Rineka Cipta
Sirait, M.A. dkk 2001. Perilaku Merokok di Indonesia. Medan : Universitas Sumatera Utara (http://www.digital.usu/jurnalfkm. html. diakses pada tanggal 9 Juni 2013).
Sitepoe, Mangku. (2000). Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta : P.T Gramedia Widiasarana.
Smet, B. (1994).Psikologi Kesehatan.Semarang: PT. Gramedia.
Subanda, Ida Bagus. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto.
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (http://lugtyasyonos3ip.staff.fkip. uns.ac.id /files/2011/12/ UU-No.-2-th-1989-ttg-sisdiknas.pdf diakses pada tanggal 12 Juli 2013).
Wilding, C. dan Milne, A. 2010, Cognitive Behavioural Therapy.
Terjemahan Ahmad Fuandy. 2103. Jakarta Barat. Indeks
Willis, Sofyan A. 2011. Konseling Individu Teori dan Praktek.