EFEK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR IPA FISIKA MATERI CAHAYA DI SMP DHARMA PATRA PANGKALAN
BERANDAN T.A 2013/2014
Oleh:
Nurifa Zahro Wastania Harahap NIM 4102121017
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
EFEK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TEAMS
GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR IPA FISIKA MATERI CAHAYA DI SMP DHARMA PATRA PANGKALAN
BERANDAN T.A 2013/2014
Nurifa Zahro Wastania Harahap (NIM. 4102121017)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar IPA Fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII Semester II SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas secara acak yaitu kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 orang dan kelas VIII-B sebagai kelas kontrol yang berjumlah 33 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, lembar penilaian psikomotorik, lembar penilaian afektif dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 4 option yang telah dinyatakan valid. Pengujian hipotesis dengan uji t satu pihak, sedangkan lembar penilaian psikomotorik dan lembar penilaian afektif dianalisis secara deskriptif.
Dari hasil penelitian nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 39,69 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 39,84. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan pembelajaran Kooperatif tipe TGT sebesar 75.30 sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes siswa 63.63. Melalui uji t satu pihak diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,66>1,67
pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 64. Hal ini berarti H1 diterima yang
berarti hasil belajar IPA Fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Efek Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Cahaya di SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan T.A 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Ibu Dr. Sondang R. Manurung, M.Pd selaku dosen pembanding I, Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd selaku dosen pembanding II, dan Ibu Dra. Ida Wahyuni, M. Pd selaku dosen pembanding III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed, Ibu Dr. Derlina,
kebutuhan serta kasih sayang yang tidak pernah henti, yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
2.1.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatuf 9
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatuf Tipe TGT 10
2.1.5 Sintaks Pembelajaran Kooperatuf Tipe TGT 11
2.1.6 Pembelajaran Konvensional 14
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 24
3.4.1 Jenis Penelitian 24
3.4.2 Desain Penelitian 25
3.5 Prosedur Penelitian 25
3.6 Instrumen Penelitian 26
3.7 Teknik Pengolahan Data 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32
4.1 Hasil Penelitian 32
4.1.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 32
4.1.1.1 Pengujian Analisa Data Pretes 34
4.1.1.2 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 34
4.1.1.3 Uji Normalitas Data Pretes 34
4.1.1.4 Uji Homogenitas Data Pretes 34
4.1.1.5 Uji t dua pihak 35
4.1.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 36
4.1.2.1 Pengujian Analisa Data Postes 38
4.1.2.2 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 38
4.1.2.3 Uji Normalitas Data Postes 38
4.1.2.4 Uji Homogenitas Data Postes 38
4.1.2.5 Uji t satu pihak 39
4.1.3 Pengamatan Lembar Penilaian Observasi 39
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 50
5.1 Kesimpulan 50
5.2 Saran 50
DAFTAR PUSTAKA 51
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Penempatan meja tournament 13
Gambar 2.2. Hukum pemantulan cahaya 17
Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kontrol 32
Gambar 4.2. Diagram batang kemampuan kognitif siswa pada pretes 33
Gambar 4.3. Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kontrol 36
Gambar 4.4. Diagram batang kemampuan kognitif siswa pada postes 37
Gambar 4.5. Diagram batang kemampuan psikomotorik siswa kelas 41
eksperimen
Gambar 4.6. Diagram batang kemampuan afektif siswa pada kelas 43
ekperimen dan kelas kontrol
Gambar 4.7. Diagram batang kemampuan afektif siswa pada kelas 44
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 2.1 Sintaksis Model Pembelajaran Kooperatif 9
Tabel 2.2 Langkah- langkah pembelajaran kooperatif tipe TGT 12
Table 2.3 Penelitian Terdahulu 18
Table 3.1 Tabel Desain Penelitian (Two Group Pretest–Postest Design) 25
Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Materi Cahaya 26
Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 32
Tabel 4.2 Kemampuan kognitif siswa pada pretes 33
Tabel 4.3 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians 34
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan 34
Kelas Kontrol
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 35
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji t dua pihak 35
Tabel 4.7 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 36
Tabel 4.8 Kemampuan kognitif siswa pada postes 37
Tabel 4.9 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians 38
Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan 38
Kelas Kontrol
Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 39
Tabel 4.12 Ringkasan Perhitungan Uji t satu pihak 39
Tabel 4.13 Kriteria Dan Nilai Persen 40
Tabel 4.14 Rata-rata Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen Selama 40
Proses Pembelajaran
Tabel 4.15 Rata-rata Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 42
Tabel 4.16 Rata-rata Penilaian Afektif Kelas Kontrol 42
Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan 43
Kelas Kontrol
Tabel 4.18 Kategori Penghargaan Setiap Kelompok 45
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 53
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 61
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 69
Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa I 77
Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa II 82
Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa III 88
Lampiran 7. Bahan Ajar 96
Lampiran 8. Tabel Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 103
Lampiran 9. Soal-Soal Tes Hasil Belajar 110
Lampiran 10. Kunci Jawaban 112
Lampiran 11. Kartu Permainan 113
Lampiran 12. Tabulasi Data Pretes Kelas Eksperimen 114
Lampiran 13. Tabulasi Data Postes Kelas Eksperimen 116
Lampiran 14. Tabulasi Data Pretes Kelas Kontrol 118
Lampiran 15. Tabulasi Data Postes Kelas Kontrol 120
Lampiran 16. Perhitungan Statistik Dasar 122
Lampiran 17. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 124
Lampiran 18. Perhitungan Uji Homogenitas 127
Lampiran 19. Uji Hipotesis 129
Lampiran 20. Pedoman Penilaian Psikomotorik dan Afektif 132
Lampiran 21. Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen 135
Lampiran 22. Lembar Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 141
Lampiran 23. Lembar Penilaian Afektif Kelas Kontrol 147
Lampiran 24. Lembar Skor TGT 153
Lampiran 25. Tabel Harga Kritik dan r Product Momen 157
Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 158
Lampiran 27. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 159
Lampiran 28. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 160
Lampiran 29. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 162
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Efek
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Cahaya di SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan T.A 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Ibu Dr. Sondang R. Manurung, M.Pd selaku dosen pembanding I, Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd selaku dosen pembanding II, dan Ibu Dra. Ida Wahyuni, M. Pd selaku dosen pembanding III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed, Ibu Dr. Derlina,
v
kebutuhan serta kasih sayang yang tidak pernah henti, yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2014 Penulis,
iii
EFEK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TEAMS
GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR IPA FISIKA MATERI CAHAYA DI SMP DHARMA PATRA PANGKALAN
BERANDAN T.A 2013/2014
Nurifa Zahro Wastania Harahap (NIM. 4102121017)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar IPA Fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII Semester II SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas secara acak yaitu kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 orang dan kelas VIII-B sebagai kelas kontrol yang berjumlah 33 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, lembar penilaian psikomotorik, lembar penilaian afektif dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 4 option yang telah dinyatakan valid. Pengujian hipotesis dengan uji t satu pihak, sedangkan lembar penilaian psikomotorik dan lembar penilaian afektif dianalisis secara deskriptif.
Dari hasil penelitian nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 39,69 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 39,84. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan pembelajaran Kooperatif tipe TGT sebesar 75.30 sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes siswa 63.63. Melalui uji t satu pihak diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,66>1,67
pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 64. Hal ini berarti H1 diterima yang
berarti hasil belajar IPA Fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
vi
2.1.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatuf 9
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatuf Tipe TGT 10
2.1.5 Sintaks Pembelajaran Kooperatuf Tipe TGT 11
2.1.6 Pembelajaran Konvensional 14
vii
3.7 Teknik Pengolahan Data 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32
4.1 Hasil Penelitian 32
4.1.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 32
4.1.1.1 Pengujian Analisa Data Pretes 34
4.1.1.2 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 34
4.1.1.3 Uji Normalitas Data Pretes 34
4.1.1.4 Uji Homogenitas Data Pretes 34
4.1.1.5 Uji t dua pihak 35
4.1.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 36
4.1.2.1 Pengujian Analisa Data Postes 38
4.1.2.2 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 38
4.1.2.3 Uji Normalitas Data Postes 38
4.1.2.4 Uji Homogenitas Data Postes 38
4.1.2.5 Uji t satu pihak 39
4.1.3 Pengamatan Lembar Penilaian Observasi 39
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 50
5.1 Kesimpulan 50
5.2 Saran 50
DAFTAR PUSTAKA 51
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 2.1 Sintaksis Model Pembelajaran Kooperatif 9
Tabel 2.2 Langkah- langkah pembelajaran kooperatif tipe TGT 12
Table 2.3 Penelitian Terdahulu 18
Table 3.1 Tabel Desain Penelitian (Two Group Pretest–Postest Design) 25
Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Materi Cahaya 26
Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 32
Tabel 4.2 Kemampuan kognitif siswa pada pretes 33
Tabel 4.3 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians 34
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan 34
Kelas Kontrol
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 35
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji t dua pihak 35
Tabel 4.7 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 36
Tabel 4.8 Kemampuan kognitif siswa pada postes 37
Tabel 4.9 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians 38
Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan 38
Kelas Kontrol
Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 39
Tabel 4.12 Ringkasan Perhitungan Uji t satu pihak 39
Tabel 4.13 Kriteria Dan Nilai Persen 40
Tabel 4.14 Rata-rata Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen Selama 40
Proses Pembelajaran
Tabel 4.15 Rata-rata Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 42
Tabel 4.16 Rata-rata Penilaian Afektif Kelas Kontrol 42
Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan 43
Kelas Kontrol
Tabel 4.18 Kategori Penghargaan Setiap Kelompok 45
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Penempatan meja tournament 13
Gambar 2.2. Hukum pemantulan cahaya 17
Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kontrol 32
Gambar 4.2. Diagram batang kemampuan kognitif siswa pada pretes 33
Gambar 4.3. Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kontrol 36
Gambar 4.4. Diagram batang kemampuan kognitif siswa pada postes 37
Gambar 4.5. Diagram batang kemampuan psikomotorik siswa kelas 41
eksperimen
Gambar 4.6. Diagram batang kemampuan afektif siswa pada kelas 43
ekperimen dan kelas kontrol
Gambar 4.7. Diagram batang kemampuan afektif siswa pada kelas 44
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 53
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 61
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 69
Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa I 77
Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa II 82
Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa III 88
Lampiran 7. Bahan Ajar 96
Lampiran 8. Tabel Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 103
Lampiran 9. Soal-Soal Tes Hasil Belajar 110
Lampiran 10. Kunci Jawaban 112
Lampiran 11. Kartu Permainan 113
Lampiran 12. Tabulasi Data Pretes Kelas Eksperimen 114
Lampiran 13. Tabulasi Data Postes Kelas Eksperimen 116
Lampiran 14. Tabulasi Data Pretes Kelas Kontrol 118
Lampiran 15. Tabulasi Data Postes Kelas Kontrol 120
Lampiran 16. Perhitungan Statistik Dasar 122
Lampiran 17. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 124
Lampiran 18. Perhitungan Uji Homogenitas 127
Lampiran 19. Uji Hipotesis 129
Lampiran 20. Pedoman Penilaian Psikomotorik dan Afektif 132
Lampiran 21. Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen 135
Lampiran 22. Lembar Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 141
Lampiran 23. Lembar Penilaian Afektif Kelas Kontrol 147
Lampiran 24. Lembar Skor TGT 153
Lampiran 25. Tabel Harga Kritik dan r Product Momen 157
Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 158
Lampiran 27. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 159
Lampiran 28. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 160
Lampiran 29. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 162
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi informasi. Perubahan yang sangat cepat ini merupakan fakta dalam kehidupan siswa sehingga siswa perlu dibekali dengan kompetensi yang memadai agar menjadi peserta aktif dalam masyarakat. Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pengembangan kemampuan siswa dalam bidang sains merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dan memasuki dunia tehnologi termasuk tehnologi informasi untuk kepentingan pribadi, sosial, ekonomi dan lingkungan (Depdiknas, 2003).
Menanggapi hal tersebut pemerintah sudah banyak berupaya untuk membenahi proses pembelajaran seperti penataran guru-guru Sains, membentuk musyawarah guru bidang studi, bantuan alat-alat laboratorium, dan juga melakukan penyusunan kurikulum baru pada setiap jenjang dan sistem pendidikan. Perubahan kurikulum ini tentunya harus diikuti dengan penggunaan pendekatan atau strategi pembelajaran yang sesuai oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas guna mengetahui perkembangan pendidikan dimasa kini. Berkembangnya pendidikan sudah pasti berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini dapat terlihat dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat terlepas dari kemajuan IPA Fisika. Oleh karena itu, IPA Fisika ditempatkan sebagai salah satu mata pelajaran yang penting karena salah satu syarat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2
Fisika seharusnya selalu disertai dengan pengalaman langsung siswa untuk menemukan fakta yang sebenarnya, bukan dengan sekedar mendengarkan ceramah dan mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengingat lebih lama konsep-konsep Fisika, karena dengan pengalaman langsung konsep-konsep tersebut akan disimpan dalam memori jangka panjang siswa. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, para guru perlu juga mengetahui bagaimana cara menyampaikan materi itu dan bagaimana pula karakteristik siswa yang menerima materi pelajaran tersebut agar siswa mampu mencapai nilai KKM yang ditentukan sekolah.
Berdasarkan observasi awal peneliti pada masa PPLT 2013 di SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan bahwa pendekatan pembelajaran yang diterapkan dikelas masih berpusat kepada guru sehingga siswa tidak turut aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional. Disamping itu, siswa juga jarang melakukan praktikum secara langsung di laboratorium karena keterbatasan waktu, mengejar materi, dan sarana prasarana yang kurang memadai, contohnya banyak alat yang telah rusak sehingga peralatan di laboratorium tidak dimanfaatkan. Hal tersebut menyebabkan siswa yang bersangkutan sulit mengingat apa yang telah dipelajarinya dan mudah dilupakan.
3
Adapun model pembelajaran yang akan diterapkan peneliti yaitu model pembelajaran kooperatif. Teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif. Siswa yang bekerja sama dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong dan dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas dan mereka mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Sehingga lingkungan kooperatif mempersiapkan siswa untuk belajar tentang bekerja sama dan berbagai keterampilan sosial yang sangat berharga yang akan mereka gunakan sepanjang hidupnya (Arends, 2008).
Adapun model pembelajaran kooperatif yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments). Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan suatu pembelajaran menyenangkan dengan media permainan yang mudah digunakan siswa. Keunggulan pembelajaran tipe TGT adalah adanya turnamen akademik dalam proses pembelajaran. Dimana setiap anggota kelompok mewakili kelompoknya untuk melakukan turnamen. Pada model TGT terdapat unsur kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan. Dari segi psikologi belajar dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT akan menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa karena siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka secara aktif, menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Pada Model Kooperatif Tipe TGT ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh poin untuk skor tim mereka (Trianto, 2009).
4
rata-rata hasil belajar siswa sebesar 76,83 dan standar deviasi 13,67 dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 53,33. Kelemahan dalam penelitian Adetya adalah pada saat penyajian materi kadangkala keadaan justru menjadi tidak teratur dimana komunikasi terjalin tidak lagi kondusif , dikarenakan adanya diskusi yang tidak relevan dengan materi pembelajaran. Hal ini disebabkan karena kurangnya perencanaan yang efektif, waktu yang dibutuhkan pada saat diskusi sudah tidak sesuai lagi dengan RPP.
Oleh sebab itu, yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah di dalam RPP dijelaskan tahapan-tahapan utama pembelajaran kooperatif tipe TGT serta pada tujuan pembelajaran yang meliputi 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga pada pelaksanaan penelitian kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat lebih terarah sesuai dengan fase-fase pembelajaran kooperatif, dengan terarahnya kegiatan yang dilakukan dapat membimbing dan memotivasi siswa dalam melakukan kegiatan agar sesuai dan relevan dengan KBM pembelajaran kooperatif tipe TGT dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Peneliti juga membuat petunjuk-petunjuk tertulis tentang kegiatan dari pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan diberikan kepada siswa di mana tujuannya adalah agar siswa siap dan mengetahui peran mereka dalam model pembelajaran ini dan melakukan persiapan yang matang dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan
judul: “Efek Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournaments (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Fisika Materi
Cahaya Di SMP Dharma Patra P. Berandan T.A 2013/2014.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. Pembelajaran yang diterapkan dikelas berpusat kepada guru
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional
5
4. Sarana dan prasarana kurang memadai
5. Siswa sulit mengingat apa yang telah dipelajarinya dan mudah dilupakan.
6. Hasil belajar siswa kurang maksimal dan tidak mencapai KKM
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
2. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Semester II di SMP
Dharma Patra Pangkalan Berandan T.A 2013/2014
3. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah cahaya
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar IPA Fisika pada materi cahaya menggunakan
model pembelajaran TGT?
2. Bagaimanakah hasil belajar IPA Fisika pada materi cahaya menggunakan
pembelajaran konvensional?
3. Apakah hasil belajar IPA Fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT lebih baik daripada pembelajaran konvensional?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar IPA Fisika pada materi cahaya menggunakan
model pembelajaran TGT
2. Untuk mengetahui hasil belajar IPA Fisika pada materi cahaya menggunakan
pembelajaran konvensional
3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar IPA Fisika dengan model
6
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai informasi hasil belajar IPA Fisika dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT di SMP Dharma Patra Pangkalan Berandan pada materi cahaya.
2. Sebagai bahan informasi alternatif bagi pengajar IPA Fisika dalam memilih
model pembelajaran.
1.7. Definisi Operasional
Beberapa definisi atau istilah yang diambil dari judul penelitian ini yaitu:
1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. (Joyce, 1992)
2. Pembelajaran Kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang
mempersiapkan siswa untuk belajar tentang kolaborasi atau kerja sama dan berbagai keterampilan sosial yang sangat berharga yang akan mereka gunakan sepanjang hidupnya. (Arends, 2008)
3. Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Turnament) adalah model pembelajaran
yang melibatkan siswa dalam sebuah permainan, siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh poin untuk skor tim mereka. (Trianto, 2009)
4. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang di miliki siswa setelah ia
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian didasarkan dari data-data hasil penelitian, Sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar IPA Fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran
koperatif tipe TGT pada materi cahaya dengan rata-rata pretes sebesar 39,69 dan rata-rata postes siswa sebesar 75.30 yang dinyatakan lulus KKM.
2. Hasil belajar IPA Fisika siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi cahaya dengan rata-rata pretes sebesar 39,84 dan rata-rata postes siswa sebesar 63.63 yang dinyatakan tidak lulus KKM.
3. Hasil belajar IPA Fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
lebih baik daripada pembelajaran konvensional. 5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT
ini ketika melakukan pengamatan aktivitas belajar siswa dilakukan dengan lebih dari satu orang observer sehingga lebih mudah terlaksana dan terkontrol dalam melakukan pengamatan.
2. Sebelum melakukan pembelajaran ini, terlebih dahulu mempersiapkan alat dan
bahan tersendiri yang digunakan sebagai cadangan jika disekolah tidak memiliki alat dan bahan tersebut ataupun jika siswa tidak membawanya setelah anda memerintahkannya.
3. Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran koperatif tipe TGT
51
DAFTAR PUSTAKA
Adetya, F., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ( Teams Games Tournaments) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED, Medan. Arends, R., (2008), Learning To Teach, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Djamarah dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Hotimah, H., Motlan, (2012), Efek Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Hasil Belajar Fisika Pada Konsep Listrik Statis Di Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Online Pendidikan Fisika 1: 21-28
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Joyce, B., Calhoun, E., and Hopkins, D., (2002), Models of Learning Tools for Teaching, Open University Press, Buckingham.
Karim, S., Suryatin, B., Salirawati, D., (2009), IPA Membuka Cakrawala Sekitar untuk kelas VIII BSE, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang- Ruang Kelas, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta.
Mudjiono, Dimyati, (2010), Belajar dan pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Tarigan, R., Gultom, V., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournamen Terhadap Hasil Belajar IPA Fisika Di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika 4: 50-55
52
Sanjaya, W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Slavin, R., E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset,dan Praktik, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Slavin, R., E., (2010), Cooperative Learning Teori, Riset,dan Praktik, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya, Bandung.
Syah, M., (2003), Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, PT. Rosdakarya, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:Konsep, Landasan dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.