• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI POTENSI BAHAN GALIAN GRANIT BERDASARKAN GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER MENGGUNAKAN METODE PENAMPANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI POTENSI BAHAN GALIAN GRANIT BERDASARKAN GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER MENGGUNAKAN METODE PENAMPANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

STUDI POTENSI BAHAN GALIAN GRANIT BERDASARKAN GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER

MENGGUNAKAN METODE PENAMPANG

Erinto 1 , Rusnoviandi Lubis, ST, MM 2 , Ahmad Fauzi Pohan, SPd, MSi 2 1. Teknik Pertambangan

2. Dosen Program Studi Teknik Pertambangan( STTIND) Padang Email: [email protected]; Telp: 082383481101

RINGKASAN

Menurut Rosenbusch (1877-1976) berdasarkan cara terjadinya, batuan granit termasuk kepada batuan beku plutonik, yang berwarna terang dengan butiran mineral yang terlihat cukup besar. Granit banyak dimanfaatkan untuk pembuatan jalan, jembatan dan sebagai batu hias. Penelitian ini dilakukan di desa Ugang Sayu Kec. Buntok Kab. Barito Selatan, bertujuan untuk mengetahui sebaran granit serta potensi granit dengan melakukan penyelidikan di 10 lintasan pengukuran geolistrik, panjang masing-masing lintasan 310 meter dalam area 310 hektar menggunakan metode geolistrik konfigurasi wenner-schlumberger.

berdasarkan interpretasi data Sebaran granit dijumpai berupa bongkahan besar dan kecil dengan tahanan jenis 400- 1000 Ωm. Granit bongkahan kecil ditemukan hampir disemua lintasan pengukuran untuk granit bongkahan besar yaitu lintasan 3,4 dan 5 dikedalaman 3 meter. Posisi ditemukan granit yaitu lintasan 3 titik 20 meter lintasan pengukuran, lintasan 4 dan 5 titik 10 meter. Potensi granit yang diperoleh berdasarkan metode perhitungan penampang sebesar 828.640 m 3 . Kata kunci: Geolistrik Wenner-Schlumberger, Granit, Metode Penampang.

ABSTRACT

According to Rosenbusch (1877-1976) based on how it happened, granite

rocks belong to plutonic igneous rocks, which are brightly colored with mineral

grains that look quite large. Granite is widely used for making roads, bridges and

as an ornamental stone. This research was conducted in the village of Ugang

Sayu, Buntok District, South Barito District,, aims to determine the distribution of

granite and the potential of granite by conducting investigations in 10 geoelectric

measurement trajectories, the length of each 310 meter track in an area of 310

hectares using the Wenner-Schlumberger configuration geoelectric method. Based

on data interpretation Granite distribution is found in the form of large and small

lumps with resistivity of 400-1000 Ωm. Small chunks of granite are found in

almost all measurement tracks for large chunks of granite, namely trajectories 3,4

and 5 at a depth of 3 meters. The position found granite is 3 points 20 meters track

(2)

Program Studi Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

measurement, 4 and 5 points 10 meters. The potential of granite obtained based on the cross section calculation method is 828,640 m3.

Keywords: Wenner-Schlumberger Geoelectric, Granite, Cross-section Method

Pendahuluan

Granit merupakan salah satu komoditi tambang yang banyak dimanfaatkan untuk bangunan, pembuatan jalan, jembatan dan juga sebagai batu hias. Granit adalah batuan beku dalam atau batuan plutonik yang berwarna terang dengan butiran mineral yang terlihat cukup besar. Batuan beku dalam artinya batuan yang terbentuk akibat kristalisasi magma di bawah pemukaan bumi. Batuan beku dalam biasa disebut juga dengan batuan beku intrusif atau batuan beku plutonik. Batuan ini merupakan salah satu jenis batuan beku yang diklasifikasikan atas dasar tempat pembentukannya (genesanya).

Sebelum melakukan penambangan granit maka diperlukan tahapan eksplorasi yang bertujuan untuk mendapatkan informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumberdaya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup. Salah satu cara untuk mendapatkan data eksplorasi yaitu dengan metode geofisika.

Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang dapat mengetahui kondisi geologi bawah permukaan berdasarkan nilai

kelistrikan batuannya. (Purwasatriya dan Waluyo, 2011). Jenis pengukuran geolistrik terbagi menjadi 2 yaitu mapping (horizontal) dan sounding (vertikal) Tujuan utama dari geolistrik adalah mencari resistivitas atau tahanan jenis dari batuan. Pada penelitian ini penulis menggunakan geolistrik tahanan jenis konfigurasi wenner- schlumberger. Keunggulan dari kofigurasi ini adalah dapat mendeteksi perlapisan batuan secara lateral denagan kedalaman 70 dibawah permukaan bumi. Metode geolistrik tahanan jenis dalam kondisi ini efektif dilakukan karena ketersediaan peralatan yang mudah untuk dimobilisasi dengan pengopersaian alat yang tidak rumit.

Konfigurasi wenner-schlumberger

ini nantinya dapat memberikan data

tentang nilai tahanan jenis batuan

untuk mengidentifikasi sebaran,

berdasarkan informasi sebaran

kemudian dapat dihitung potensi

bahan galian Perusahaan tempat

penelitian yang berlokasi di Desa

Ugang Sayu Kecamatan Ampah

Kabupaten Barito Selatan Provinsi

Kalimantan Tengah. ingin memiliki

dokumen eksplorasi yang digunakan

sebagai acuan untuk melakukan

penambangan granit yang

dimanfaatkan untuk pengerasan jalan

tambang. oleh karena itu perusahaan

(3)

Program Studi Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

ingin memiliki data sebaran granit, potensi granit dan dokumen eksplorasi.

BATASAN MASALAH Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini dilakukan pada lahan seluas 31 ha dengan 10 lintasan pengukuran geolistrik panjang 310 per lintasan.

2. penelitian ini hanya membahas metode geolistrik konfigurasi Wenner- Schlumberger.

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sebaran granit bawah permukaan daerah penelitian berdasarkan data geolistrik ?

2. Berapa potensi granit daerah penelitian ?

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mendapatkan sebaran granit bawah permukaan daerah penelitian berdasarkan data geolistrik.

2. Untuk mendapatkan berapa potensi granit berdasarkan metode penampang.

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan didaerah Ugang Sayu Kecamatan Ampah Kab.

Barito Selatan Kalimantan Tengah.

STRATIGRAFI

Berdasarkan peta geologi lembar Buntok skala 1:15.000 (Soetrisno.

Dkk, 1994) terdapat 2 formasi geologi didaerah penelitian yaitu

 formasi berai (Tomb) dan formasi(Tomn) Formasi berai: batu gamping berlapis dengan batu lempung, nepal dan batu bara sebagian tersilikakan dan mengandung limolit.

 Formasi montalat: batu pasir kuarsa putih bertekstur silang siur, sebagian gamping bersisipan batu lanau/serpih dan batu bara.

Penelitian ini menggunakan pendekatan yang terdiri dari pendekatan geologi, pendekatan geofisika dan metode penampang sebagai perhitungan potensi granit.

Pendekatan Geologi

pendekatan geologi ini dilakukan pengamatan dan pengumpulan data serta informasi keterdapatan batuan serta sebaran batuan pada masing- maing lokasi penelitian.

Pendekatan Geofisika Metode Geolistrik

Metode survey geofisika merupakan suatu metode penyelidikan kondisi bawah permukaan tanah melalui survey yang dilakukan di permukaan tanah. Dalam penelitian ini menggunakan metode tahanan jenis yang disebaut dengan survey geolistrik.

survey geolistrik yang dilakukan

yaitu konfigurasi wenner-

(4)

Program Studi Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

schlumberger. Konfigurasi Wenner- Schlumberger adalah konfigurasi dengan aturan sistem spasi yang konstan. Dengan catatan faktor "n"

untuk konfigurasi ini adalah perbandingan jarak antara elektroda C1-P1 (atau C2-P2) dengan spasi antara P1-P2 seperti pada gamabar.

Jika jarak antara elektroda potensial (P1 dan P2) adalah α maka jarak antara elektroda arus (C1 dan C2) proses penentuan reisistivity menggunakan 4 buah elektroda yang diletakkan dalam sebuah garis lurus.

kelebihan dari konfigurasi ini adalah mampu melakukan pembacaan ke arah vertikal dan juga arah horizontal

Gambar 1. Pengaturan elektroda konfigurasi wenner-schlumberger (sumber: Sakka, 2002)

Tahanan jenis dapat dihitung ρ a = K (1)

dengan ρ a : tahanan jenis semu (ohm m)

△v : beda potensial yang terukur(

mV)

△I : Arus listrik yang diinjeksikan kedalam bumi, dan K : Faktor geometri (Reynolds, 2005)

Metode Penampang

Metode penampang merupakan metode yang dipakai untuk menghitung potensi granit dengan cara penjumlahan antara luas dikalikan dengan jarak pengaruh ke arah satu dan jarak pengaruh ke arah dua. dapat dilihat pada persamaan 2.4. volume = (A x d 1 ) + (A x d 2 ) dimana:

A= Luas granit

d 1 = Jarak pengaruh penampang ke arah 1

d 2 = Jarak pengaruh penampang ke arah 2

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengolahan menggunakan software tambang berdasarkan nilai tahanan jenis dari pengukuran lintasan 1-10 maka di dadapat hasil berupa penampang resistivity 2 dimensi. Pada penampang lintasan 1 yang ditampilkan pada gambar 4.5 sebaran granit ditandai dengan legenda berwarna kuning sampai ungu tua dengan nilai resistivity

>400 Ω

(5)

Program Studi Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

Gambar 2. Penampang Resisitivity Lintasan 1 Tahapan Pengolahan Data Untuk

Mengetahui Potensi Granit

1. Potensi granit dihitung berdasarkan sebaran granit yang terdapat dalam penampang resistivity disetiap lintasan

2. Sebaran granit pada penampang dihitung luasnya dengan software tambang.

setelah dilakukan penentuan luas sebaran granit pada penampang lintasan satu maka didapat luasn sebesar 1861,15 m 2 , ditampilkan pada gambar 4.12. hal yang sama dilakukan pada penampang lintasan 2 -10.

Gambar 3. Penetuan Sebaran Granit Dengan Software Tambang

Granit coring DH-1

DH-1

Granit coring DH-1

(6)

Program Studi Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

Dalam perhitungan potensi granit sesuai dengan persamaan 2.4 yaitu:

potensi granitpada lintasan satu di salah satu sebaran granit

Volume = (1861,15m 2 x 50m)+

(1861,15m 2 x 50m)= 186115 m 3 Hal yang sama dilakukan pada lintasan 2 -10

Gambar 4. Sebaran Granit Penampang Resistivity Lintasan

Perhitungan Potensi Granit Berdasarkan Metode Satu Penampang

Perhitungan potensi granit menggunakan metode satu penampang berdasarkan sebaran dan luasan granit yang didapat menggunakan bantuan software tambang pada penampang resistivity di bandingkan dengan litologi hasil pemboran yaitu: Pada penampang resistivity 1 sampai 10 di kalikan dengan daerah pengarunya, maka dapat di ketahui potensi granit

sebesar 826.640 m 3. dapat dilihat pada tabel 5.1

Granit

DH-5

Granit Coring DH-5

(7)

Program Studi Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang Tabel 1 Perhitungan Granit Metode Satu Penampang

No Penampang L. Penampang L. OB J. Pengaruh L. Granit J. Pengaruh Vol OB Vol Granit (m

2

) (m

2

) (m) (m

2

) (m) ( m

3

)

(m

3

) 1 Penampang 1 12645,22 12.454,42 100 190,80 50 1.245.442,00 9.540,00 12.454,42 12.298,92 100 155,50 50 1.229.892,00 7.775,00 12.298,92 11.844,12 100 454,80 50 1.184.412,00 22.740,00 11.844,12 11.694,12 100 150,00 50 1.169.412,00 7.500,00

11.694,12 11.545,12 100 149,00 50 1.154.512,00 7.450,00 11.545,12 11.389,32 100 155,80 50 1.138.932,00 7.790,00 2 Penampang 2 13906,6 13.828,60 100 78,00 50 1.382.860,00 3.900,00 13.828,60 13.282,60 100 546,00 50 1.328.260,00 27.300,00

13.282,60 13.200,20 100 82,40 50 1.320.020,00 4.120,00 13.200,20 12.887,60 100 312,60 50 1.288.760,00 15.630,00 3 penampang 3 14356,7 12.655,70 100 1.701,00 50 1.265.570,00 85.050,00 12.655,70 12.594,80 100 60,90 50 1.259.480,00 3.045,00 12.594,80 12.305,80 100 289,00 50 1.230.580,00 14.450,00 12.305,80 12.076,80 100 229,00 50 1.207.680,00 11.450,00 12.076,80 11.749,80 100 327,00 50 1.174.980,00 16.350,00 11.749,80 10.586,80 100 1.163,00 50 1.058.680,00 58.150,00 4 Penampang 4 14087,2 13.794,20 100 293,00 50 1.379.420,00 14.650,00 13.794,20 12.337,20 100 1.457,00 50 1.233.720,00 72.850,00 12.337,20 12.195,60 100 141,60 50 1.219.560,00 7.080,00 5 Penampang 5 14157,3 14.046,60 100 110,70 50 1.404.660,00 5.535,00 14.046,60 13.906,60 100 140,00 50 1.390.660,00 7.000,00 13.906,60 13.257,60 100 649,00 50 1.325.760,00 32.450,00 13.257,60 13.197,60 100 60,00 50 1.319.760,00 3.000,00 13.197,60 12.964,60 100 233,00 50 1.296.460,00 11.650,00 12.964,60 12.930,50 100 34,10 50 1.293.050,00 1.705,00

12.930,50 12.836,00 100 94,50 50 1.283.600,00 4.725,00 6 Penampang 6 13604,3 13.478,30 100 126,00 50 1.347.830,00 6.300,00 13.478,30 12.800,60 100 677,70 50 1.280.060,00 33.885,00 12.800,60 12.492,00 100 308,60 50 1.249.200,00 15.430,00 12.492,00 11.934,60 100 557,40 50 1.193.460,00 27.870,00 11.934,60 11.444,90 100 489,70 50 1.144.490,00 24.485,00 11.444,90 11.258,60 100 186,30 50 1.125.860,00 9.315,00 7 Penampang 7 14397,4 12.972,74 100 1.424,30 50 1.297.274,00 71.215,00 8 Penampang 8 14498,18 14.252,18 100 246,00 50 1.425.218,00 12.300,00 14.252,18 14.178,18 100 74,00 50 1.417.818,00 3.700,00 14.178,18 13.426,18 100 752,00 50 1.342.618,00 37.600,00 13.426,18 13.349,18 100 77,00 50 1.334.918,00 3.850,00 13.349,18 13.163,78 100 185,40 50 1.316.378,00 9.270,00 13.163,78 13.037,78 100 126,00 50 1.303.778,00 6.300,00 13.037,78 12.985,08 100 52,70 50 1.298.508,00 2.635,00 12.985,08 12.907,58 100 77,50 50 1.290.758,00 3.875,00 9 Penampang 9 14239,8 13.764,30 100 475,50 50 1.376.430,00 23.775,00

13.764,30 13.264,10 100 500,20 50 1.326.410,00 25.010,00 10 Penampang 10 14471,6 13.492,80 100 978,80 50 1.349.280,00 48.940,00

TOTAL 12.379.114,00 828.640,00

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Setelah nilai tahanan jenis diketahui berdasarkan pengukuran langsung terhadap tahanan jenis

konfigurasi wenner- schlumberger terhadap batuan dari 10 lintasan pengukuran tahanan jenis,

kemudian diolah

menggunakan software

tambang serta dianalisis dan

disesuaikan dengan litologi 6

(8)

Program Studi Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

titik bor yang terdapat dalam lintasan pengukuran tahanan jenis maka diketahui di semua lintasan pengukuran terdapat sebaran granit.

Sebaran granit tersebt mayoritas berbentuk bongkah atau bolder. Sebaran granit yang diindikasikan sebagai tubuh batuan terdapat pada lintasan 3 tersebar sampai dengan lintasan 5 pengukuran tahanan jenis batuan.

2. Potensi granit yang diperoleh berdasarkan penampang resistivity 2 dimensi dari 10 penampang dengan metode perhitungan penampang didapat sebesar 828.640 m 3 .

Saran

Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan ada penelitian lain yang mengkaji mengenai potensi serta model 3 dimensi dari bahan galian . Agar tidak hanya mengetahui berapa potensi bahan galian tetapi dapat melihat bentuk dari bahan galian itu sendiri.

2. Untuk data yang lebih baik dan penaksiran terhadap bahan galian lebih baik perlu tambahan titik bor

yang lebih rapat dari sebelumnya.

3. disarankan untuk melakuakan penelitian dengan metode geofisika selain geolistrik, di maksudkan sebagai pembanding metode yang paling bagus.

DAFTAR PUSTAKA Loke, M.H.2004. Tutorial 2-D and 3- D elektrical imaging surveys.

Penang: Geotomo Sofware.

Malaisya

Purwasatriya, Eko Bayu. 2013. Studi Potensi Sumberdaya Andesit Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Di Daerah Kokap Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta. dinamika rekayasa vol 9 no 2 agustus 2013 ISSN 1858-3075..

Reynolds, Jhon M. 2005.

Introduction to Aplied And Environmental Geophysiscs. USA : Jhon Wiley & Sons.

Sakka, 2002, Metoda Geolistrik

Resistivitas. Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unhas,

Makasar

(9)

Gambar

Gambar 3. Penetuan Sebaran Granit Dengan Software Tambang
Gambar 4. Sebaran Granit Penampang Resistivity Lintasan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan dengan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger di area panas bumi Gunung

Metode geolistrik adalah metode geofisika yang dapat digunakan untuk menduga lapisan batuan di bawah permukaan tanah.. Alat geolistrik akan mengalirkan arus ke dalam tanah

Pembuatan peta sebaran batuan berukuran pasir ± kerakal, penampang bawah permukaan dari data geolistrik yang diolah dengan software Hira dan data test pit,

Kesimpulannya bahwa salah satu metoda geofisika yang dapat digunakan untuk memperkirakan keberadaan dan ketebalan batubara di bawah permukaan adalah metode geolistrik

Penelitian untuk mendapatkan nilai resistivitas lapisan tanah dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan jumlah lintasan

Dugaan intrusi air laut terjadi di daerah Malalayang I Timur sejauh ≤ 300 meter dari garis pantai dengan kedalaman ≥ 10 meter di bawah permukaan tanah dan di daerah

Metode geolistrik resistivitas dapat digunakan untuk mempelajari kondisi bawah permukaan bumi berdasarkan nilai tahanan jenis lapisan tanah atau batuan.. Setiap

Penelitian untuk mendapatkan nilai resistivitas lapisan tanah dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan jumlah lintasan