PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR KEDIRI KOTA NOMOR 02 TAHUN 2021
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN (SOP)
SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN DALAM RANGKA MENEKAN PENYEBARAN COVID-19
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KEPOLISIAN RESOR KEDIRI KOTA
Menimbang : a. bahwa salah satu penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia diwujudkan dengan mengeluarkan surat keterangan yang diperlukan masyarakat untuk kepentingan dan tujuan tertentu;
b. bahwa penerbitan surat keterangan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia diberikan kepada setiap warga negara yang membutuhkan yang dinyatakan ada atau tidak terdata pada catatan kepolisian atas perilaku atau perbuatannya dalam kehidupan bermasyarakat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Resort Kota Sidoarjo tentang Standar Operasional Prosedur Penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian;
Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2020 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia ;
c. Peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2014 tentang tata cara penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN KEDIRI KOTA TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN DALAM RANGKA MENEKAN PENYEBARAN COVID-19.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
2. Intelijen Keamanan Polri yang selanjutnya disebut Intelkam Polri adalah Intelijen yang diimplementasikan dalam penyelenggaraan fungsi kepolisian sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara, dalam rangka mewujudkan keamanan dalam negeri.
3. Catatan Kepolisian adalah catatan tertulis yang diselenggarakan oleh Polri terhadap seseorang yang pernah melakukan perbuatan melawan hukum atau melanggar hukum atau sedang dalam proses peradilan atas perbuatan yang dia lakukan.
4. Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang selanjutnya disingkat SKCK adalah surat keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Polri kepada seorang/pemohon warga masyarakat untuk memenuhi permohonan dari yang bersangkutan atau suatu keperluan karena adanya ketentuan yang mempersyaratkan,berdasarkan hasil penelitian biodata dan catatan Kepolisian yang ada tentang orang tersebut.
5. Warga Negara Indonesia yang selanjutnya disingkat WNI adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai WNI.
6. Operator SKCK adalah petugas Polri yang mengawaki atau membidangi pelayanan SKCK.
Pasal 2 Peraturan ini bertujuan untuk:
a. terselenggaranya pelayanan SKCK yang baik oleh Polri dalam upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat.
b. sebagai pedoman dalam penerbitan SKCK agar sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
Pasal 3 Prinsip tata cara penerbitan SKCK :
a. Legalitas, yaitu penerbitan SKCK dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Transparansi, yaitu penerbitan SKCK dilaksanakan secara jelas dan terbuka;
c. Akuntabilitas, yaitu penerbitan SKCK harus dapat dipertanggungjawabkan;
d. Nondiskriminasi, yaitu penerbitan SKCK diberikan kepada setiap pemohon yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan tanpa membedakan satu dengan lainnya;
e. Nesesitas, yaitu penerbitan SKCK dibuat atas dasar pertimbangan keperluan yang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat bagi pemohon, dan;
f. Efektif dan efiesien, yaitu penerbitan SKCK dilaksanakan dengan mudah, murah, cepat, dan nyaman.
BAB II
BENTUK, JENIS PELAYANAN SKCK, SARANA DAN PRASARANA
Bagian Kesatu Jenis Pelayanan SKCK
Pasal 4
(1) Penerbitan SKCK dibagi menjadi dua yaitu penerbitan SKCK baru dan perpanjangan.
(2) Penerbitan SKCK baru adalah bagi pemohon yang belum pernah mengurus SKCK.
(3) Penerbitan SKCK perpanjangan adalah bagi pemohon yang sudah pernah mengurus SKCK.
Bagian Kedua Kewenangan
Pasal 5
Kewenangan penerbitan SKCK dilakukan pada tingkat:
a. Kepolisian Sektor (Polsek);
b. Kepolisian Resor (Polres);
Pasal 6
(1) Kewenangan penerbitan SKCK pada tingkat Polsek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a secara administratif dilaksanakan oleh unit Intelkam Polsek.
(2) SKCK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Kapolsek atau Wakapolsek atas nama Kapolsek.
(3) SKCK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kelengkapan persyaratan bagi pengguna, antara lain untuk:
a. menjadi calon pegawai pada
perusahaan/lembaga/badan swasta; dan
b. melaksanakan suatu kegiatan atau keperluan tertentu dalam lingkup wilayah Polsek, antara lain:
1. pencalonan kepala desa;
2. pencalonan sekretaris desa;
3. pindah alamat; atau 4. melanjutkan sekolah.
(4) Kewenangan penerbitan SKCK pada tingkat Polres sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b secara administratif dilaksanakan oleh satuan Intelkam Polresta.
(5) SKCK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Kepala Satuan (Kasat) Intelkam atau Wakapolresta atas nama Kapolres Kediri Kota.
(6) Dalam hal SKCK diperlukan untuk pencalonan menjadi anggota legislatif di wilayah hukum polres Kediri Kota, penerbitan SKCK ditandatangani oleh kapolres Kediri Kota.
(7) Dalam hal SKCK diperlukan untuk pencalonan menjadi anggota legislatif di tingkat Propinsi dan tingkat pusat serta pimpinan kepala daerah di tingkat kabupaten/kota, penerbitan SKCK oleh Ditintelkam Polda Jatim dengan terlebih dahulu disertai Rekomendasi Catatan Kepolisian yang ditandatangani oleh Kepala Satuan (Kasat) Intelkam atau Wakapolresta atas nama Kapolres Kediri Kota.
(8) SKCK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kelengkapan persyaratan bagi pengguna, antara lain untuk:
a. menjadi calon pegawai pada lembaga/badan/instansi pemerintahan dan perusahaan vital yang ditetapkan oleh pemerintah;
b. masuk pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri; dan
c. melaksanakan suatu kegiatan atau keperluan dalam lingkup wilayah Polresta, antara lain:
1. pencalonan pejabat publik;
2. melengkapi persyaratan izin kepemilikan Senjata Api (Senpi) nonorganik TNI dan Polri; atau
3. melanjutkan sekolah.
Bagian Ketiga Sarana dan Prasarana
Pasal 7
sarana dan prasarana pelaksana pelayanan, meliputi:
a. komputer;
b. printer
c. alat tulis (papan tulis/white board, spidol besar/kecil,staples pensil dan stopmap);
d. stempel kepala
e. meja dan kursi sesuai kebutuhan;
f. ruang pelayanan.
BAB III
PERSYARATAN SKCK
Pasal 8
(1) Persyaratan untuk memperoleh SKCK bagi WNI meliputi:
a. fotokopi KTP dengan menunjukkan KTP asli beralamat di wilayah hukum Polres Kediri Kota
b. fotokopi kartu keluarga;
c. fotokopi akte lahir/tanda kenal lahir/Ijazah;
d. Rumus Sidik Jari ; dan
e. pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 6 (enam) lembar, dengan baground warna merah.
(2) Bagi WNI yang akan keluar negeri, selain melengkapi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib dilengkapi dengan fotokopi paspor.
Pasal 9
(1) Persyaratan untuk memperoleh SKCK bagi WNA, meliputi:
a. surat permohonan dari sponsor, perusahaan, atau lembaga yang memperkerjakan, menggunakan, atau yang bertanggung jawab kepada WNA;
b. fotokopi paspor;
c. fotokopi Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP); dan
d. pas foto berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar dengan baground warna kuning
BAB IV PROSEDUR
Pasal 10
Prosedur penerbitan SKCK dilakukan melalui : a. Pendaftaran;
b. Penelitian;
c. Identifikasi;
d. Pengecekan data kriminal;
e. Penerbitan.
Pasal 11
(1) Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a, dilakukan dengan cara mendaftar melalui aplikasi web skck.polri.go.id atau datang ke tempat pelayanan SKCK dilanjutkan dengan mengisi daftar isian (data identitas diri) setelah melaksanakan registrasi pemohon akan mendapatkan kode pendaftaran;
(2) Selanjutnya pemohon datang ke pelayanan SKCK Polres Kediri Kota dengan membawa sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (1);
Pasal 12
(1) Setibanya di Polres Kediri Kota, pemohon mengambil nomor antrian elektronik untuk selanjutnya menunggu panggilan untuk menujuk ke loket pendaftaran.
(2) Petugas loket pendaftaran melakukan Penelitian sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (1) dilakukan terhadap :
a. kelengkapan berkas persyaratan;
b. keperluan SKCK dari pemohon;
(3) Dalam hal persyaratan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a tidak lengkap dan/atau tidak sesuai, pemohon diminta untuk melengkapi dan/atau memperbaiki.
(4) Setelah berkas lengkap pemohon diarahkan ke loket sidik jari bagi pemohon baru sedangkan pemohon yang sudah mempunyai kartu sidik jari diarahkan ke loket entri data dan Cetak SKCK.
(5) Pemohon menuju ke loket entri data dan cetak SKCK dengan membawa berkas persyaratan dan kartu sidik jari, selanjutnya petugas melakukan verifikasi data pemohon.
(6) Petugas mencetak SKCK yang sudah di cek oleh pemohon
Pasal 13
(1) Identifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Pengambilan sidik jari;
b. Perumusan sidik jari.
(2) Dalam hal pemohon sudah memiliki kartu sidik jari, tidak perlu dilakukan pengambilan sidik jari ulang.
Pasal 14
(1) Pengecekan data krminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d meliputi:
a. internal; kriminal b. eksternal.
(2) Pengecekan data kriminal secara internal dilaksanakan dalam bentuk integrasi data kriminal di fungsi Reserse Kriminal, Sabhara, Lalu lintas (Laka MD) dan Reserse Narkoba dengan data base SKCK Online.
(3) Pengemban fungsi sebagaimana pada ayat (2) secara berkala memperbarui data tentang masyarakat yang mempunyai catatan kriminal yang diinput oleh operator data kriminal.
(4) Pengecekan data kriminal secara eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan dengan cara integrasi data base SKCK online dengan data base kriminal penegakan hukum lainnya.
Pasal 15
(1) Penerbitan SKCK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf e dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan ketentuan:
a. 1 (satu) lembar asli untuk pemohon; dan b. 1 (satu) lembar untuk arsip.
(2) Penerbitan SKCK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan:
a. ditulis dalam 2(dua) bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris;
b. mencantumkan pasfoto pemohon yang direkatkan pada sudut kiri bawah lembar SKCK;
c. ditandatangani pejabat yang berwenang dan dicap stempel dinas sebagai auntentikasi; dan
d. paling lama 1 x 24 jam (satu kali dua puluh empat) jam setelah berkas diterima secara lengkap, kecuali SKCK untuk keperluan pencalonan menjadi anggota legislatif dan pimpinan kepala daerah tingkat kabupaten.
Pasal 16
(1) Masa berlaku SKCK ditetapkan 6 (enam) bulan sejak tanggal diterbitkan;
(2) Masa berlaku SKCK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku apabila:
a. pemohon melakukan tindak pidana; dan
b. ditemukan data tindak pidana yang diduga dilakukan pemohon.
(3) SKCK yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dicatat dalam lembar SKCK yang selanjutnya dikirimkan kepada pengguna yang memerlukan.
Pasal 17
(1) SKCK yang telah habis masa berlakunya sebagaimana dimkasud dalam Pasal 16 ayat (1), apabila masih memerlukan SKCK, yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan SKCK kembali dengan memperlihatkan SKCK yang lama beserta berkas persyaratan dan dilakukan penelitian sebagaimana mestinya.
Pasal 18
(1) Dalam rangka menekan penyebaran COVID 19 bagi pemohon SKCK diwajibkan :
a. Menggunakan masker.
b. Mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.
c. Sebelum memasuki ruang pelayanan SKCK dilakukan pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan serta cuci tangan dengan hand sanitizer yang tersedia.
d. Untuk pemohon yang diketahui suhunya melebihi angka 37 C tidak diperkenankan masuk ruangan.
e. Pada saat di ruang tunggu posisi duduk mengambil jarak sesuai petunjuk yang ada di kursi.
(2) Sedangkan bagi petugas SKCK diwajibkan :
a. Menggunakan masker dalam melayani pemohon.
b. Jaga jarak aman dengan pemohon pada saat menerima berkas.
c. Untuk pengambilan sidik jari dilakukan oleh petugas Identifikasi dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
d. Cegah masyarakat atau orang yang tidak berkepentingan memasuki ruang pelayanan/tempat petugas.
BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PELAYANAN SKCK
Pasal 19
(1) Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan penerbitan SKCK, dilakukan oleh :
a. Seksi pengawasan Polres Kediri Kota;
b. Seksi profesi dan pengamanan Polres Kediri kota.
(2) Pengawasan dan pengendalian selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berjenjang oleh Sat Intelkam Polres Kediri kota.
BAB VI PEMBIAYAAN
Pasal 20
Biaya administrasi penerbitan SKCK dibebankan kepada pemohon sebesar Rp.30.000,- ( tiga puluh ribu rupiah ) sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 76 tahun 2020.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Peraturan Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota ini mulai berlaku pada tanggal disahkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota ini disahkan.
Ditetapkan di Kediri
Pada tanggal 02 Februari 2021
KEPALA KEPOLISIAN RESOR KEDIRI KOTA
Ttd.
EKO PRASETYO, S.H., S.I.K.,M.H
NO URAIAN KEGIATAN
PELAKSANA MUTU BAKU
Petugas Informasi
Petugas Identifikasi
Operator
SKCK Kasat Intelkam
Pemohon Kelengkapan Waktu Output
1. Penelitian berkas pemohon:
a. menerima berkas persyaratan dari pemohon untuk dilakukan penelitian kelengkapan dan keperluan;
Petugas informasi
mengecek berkas kelengkapan dari pemohom
5 menit Persyaratan telah
lengkap
b. setelah berkas lengkap, pemohon diarahkan ke loket identifikasi bagi pemohon baru;
Berkas pemohon 1 menit Pemohon menuju loket identfikasi
NO URAIAN
KEGIATAN Petugas
Informasi
Petugas Identifikasi
Operator
SKCK Kasat Intelkam
Pemohon
Kelengkapan Waktu Output
2. Pengambilan rumus sidik jari:
a. petugas identifikasi melakukan
perumusan sidik jari pemohon;
Pengambilan sidik jari dilakukan melalui
komputer digital
1,5 menit
Rumus Sidik jari
b. memberikan hasil rumus sidik jari kepada pemohon;
Pemohon
menerima kartu sidik jari
0,5 menit
Kartu sidik jari
3. Entri data Pemohon dan Cetak SKCK:
a. pemohon menuju ke loket entri data dengan membawa berkas persyaratan dan kartu sidik jari;
Petugas entri data melakukan verifikasi data pemohon
1,5 menit
SKCK warna putih yang sudah di cek oleh
pemohon
NO URAIAN
KEGIATAN Petugas
Informasi
Petugas Identifikasi
Operator
SKCK Kasat Intelkam
Pemohon
Kelengkapan Waktu Output
b. SKCK yang sudah di cek oleh pemohon selanjutnya diajukan oleh operator SKCK kepada Kasat Intelkam untuk ditanda tangani
Kasat Intelkam menandatangi SKCK
2 menit SKCK
c. operator SKCK menyerahkan SKCK yag sudah ditanda tangani kepada pemohon
Pemohon menerima produk SKCK
0,5 menit
SKCK