• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN DOSEN YUNIOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN DOSEN YUNIOR"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN DOSEN YUNIOR

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

DALAM MENGAPLIKASIKAN KETERAMPILAN MENGAJAR DI SEKOLAH PADA MASA PANDEMI

Ketua

Dian Utami, S.Pd., M.Pd. NIDN 0027128905 SINTA ID 6680910 Anggota

Drs. Yarmaidi, M.Si. NIDN 0026095913 SINTA ID 6680889 Mahasiswa

Errica Setiawati Millenium NPM 1813034048 Annisa Nur Hamidah NPM 1813034052 Heldy Tiara Sani NPM 1813034019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2021

(2)

Judul Penelitian

Manfaat Sosial Ekonomi

HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN DOSEN YUNIOR FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

: Analisis Kesulitan Mahasiswa Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) Program Studi Pendidikan Geografi Dalam Mengaplikasikan Keterampilan Mengajar Di Sekolah Pada Masa Pandemi

: Memecahkan Masalah Yang di Hadapi Mahasiswa Ketika PLP Ketua

a. Nama Lengkap b. SINTA TD

c. J abatan Fungsional d. Program Studi e. NomorHP

f. Alamat surel ( e-mail) Anggota 1

a. Nama Lengkap b. SINTAID c. Program Studi

: Dian Utami, S.Pd., M.Pd.

: 6680910 : Asisten Ahli

: Pendidikan Geografi : 085269467880

: dian.utami@fkip.unila.ac.id : Drs. Yarmaidi, M.Si.

: 6680889

: Pendidikan Geografi Jumlah Mahasiswa yang terlibat: 3 Orang

Jumlah Alumni yang terlibat : 1 Orang Jumlah Staf yang terlibat : 1 Orang

Lokasi Kegiatan : Bandar Lampung

Lama Kegiatan : 6 Bulan

Biaya Penelitian : Rp. 7.500.000,00

Sumber Bia ya Penelitian : Dana BLU Unila T.A. 2021

Bandar Lampung, Oktober 2021

unyono, M. Si.

6512301991111001

Ketua Peneliti,

J

NIP 198912272015042003

�f,d,MPd

Menyetujui,

M niversitas Lampung

r. usmeilia Afriani, D.E.,i\.

'

196505101993032008N.-

(3)

HALAMAN SAMPUL

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 2

1.1 Latar Belakang ... 2

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.5 Urgensi Penelitian ... 6

1.6 Target Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI ... 7

2.1 Pengenalan Lapngan Persekolahan (PLP) ... 7

2.2 Keterampilan Mengajar ... 8

2.3 Kesulitan Mahasisawa PLP Dalam Mengaplikasikan Keterampilan Mengajar 10 BAB III METODE PENELITIAN... 11

3.1 Metode Penelitian ... 11

3.2 Subjek Penelitian ... 11

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 11

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 11

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 12

3.6 Teknik Analisis Data ... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 14

5.1 Kesulitan Mahasiswa PLP Program Studi Pendidikan Geografi Dalam Mengaplikasikan Keterampilan Mengajar di Sekolah Pada Masa Pandemi ... 14

5.2 Upaya Mahasiswa Calon Guru Meminimalisasi Kesulitan Dalam Mengaplikasikan Keterampilan Mengajar ... 18

BAB V KESIMPULAN ... 19

DAFTAR PUSTAKA ... 20 LAMPIRAN

(4)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan di didunia pendidikan dan teknologi menuntut sumberdaya manusia yang unggul dan profesional. Pembangunan sumber daya manusia harus disesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin pesat. Guru merupakan profesi yang berperan penting dalam menpersiapkan sumber daya manusia berkualitas melalui pendidikan.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi dipersiapkan untuk menjadi seorang guru atau pendidik. Guru merupakan suatu profesi yang membutuhkan keahlian khusus dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Sehingga untuk mencapai tujuan pendidikan seorang guru harus professional dan memiliki kompetensi.

Berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam mempersiapkan guru profesional harus dimulai dari tataran akdaemik baik di lingkup kampus maupun pengenalan lapangan di sekolah sedini mungkin. Hal ini dimaksudkan supaya calon pendidik dapat memahami dan menghayati serta memiliki pemikiran kritis dan analitis terhadap profesinya sedini mungkin. Dengan demikian seluruh mahasiswa program sarjana Pendidikan wajib mengikuti tahap magang sebagai upaya mempersiapkan calon guu yang professional melalui Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). Standar kompetensi PLP merujuk pada tuntutan empat kompetensi guru yaitu; kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. (Ansar dkk, 2020).

Mata kuliah PLP merupakan salah satu upaya dalam Membangun Kembali Pendidikan untuk pencapaian tujuan secara efektif yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam menyelenggarakan Program Sarjana Pendidikan melalui terbitnya Permenristekdikti Nomor 55 Tahun 2017.

(5)

kurikulum pendidikan melalui penyelenggaraan PLP mulai semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021. Mata kuliah PLP merupakan pengganti PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) yang selama ini dilaksanakan di program sarjana S1 FKIP Unila.

Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) merupakan aktivitas akademik yang dilakukan mahasiswa dalam upaya membangun dan meningkatkan kompetensi secara nyata di lingkungan sekolah dalam rangka Latihan. PLP dapat diartikan sebagai program pendidikan yang dirancang untuk melatih mahasiswa menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya mahasiswa siap untuk secara mandiri mengemban tugas sebagai guru sesuai bidangnya. Program PLP merupakan satu tahapan dalam penyiapan guru profesional pada jenjang Sarjana Pendidikan, berupa penugasan kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan hasil belajar di kampus dengan cara melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran di sekolah/ lembaga Pendidikan.

Salah satu kompetensi yang penting di kuasai oleh guru ataupun calon guru yaitu kompetensi pedagogik. Kompetensi pedogogik tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui proses belajar yang berkesinambungan mulai dari masa sebagai calon guru maupu selama dalam jabatan menjadi secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan.

Seorang guru atau pengajar perlu menguasai dua kemampuan pokok dalam mengajar yaitu; kemampuan dalam menguasai materi dan kemampuan dalam menguasai metode pembelajaran. Sesempurna atau seideal apa pun kurikulum yang digunakan, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum tersebut belum dikatakan maksimal.

Kemampuan yang dimaksud adalah keterampilan dasar mengajar yang lebih awal harus dikuasai oleh guru (Yuni, 2018). Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dandikuasai olehtenaga pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikanpengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya

(6)

sekedar prosesmenyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas sepertipembinaan sikap, emosional,karakter, kebiasaan dan nilai-nilai (Gilcman, 1991).

Keterampilan dasar mengajar merupakan kompetensi professional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Keterampilan mengajar adalah kemampuan awal atau keterampilan awal yang harus dimiliki guru sebelum memasuki atau memulai pembelajaran di dalam kelas. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, guru harus selalu melatih dan meningkatka kemampuan profesioanal dan kompetensinya, terutama kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran (Bastian, 2019).

Nurdin (2016) Kegiatan belajar mengajar akan dapat berlangsung dengan baik dan sukses jika seseorang pendidik mengajarkan sesuatu mata pelajaran sudah memiliki dan menguasai betul berbagai keterampilan guru dalam mengajar.

Mahasiswa calon pendidik harus menguasai komponen-komponen dari keterampilan mengajar agar lebih efektif (Mika, 2016).

Indikator dalam keterampilan mengajar adalah kedelapan keterampilan dasar mengajar yakni keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan menutup dan membuka pelajaran, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam mengajar keterampilan sangat penting dimiliki oleh guru tidak terkecuali mahasiswa calon guru. Jika mahasiswa sebagai calon guru tidak mampu memahami dan mengaplikasikan keterampilan mengajar maka sangat sulit bagi mahasiswa untuk melaksanakan program praktek pengalaman lapangan (Mulyasa 2008).

Saat ini dunia sedang menghadapi wabah Virus covid-19 sejak tahun 2019 lalu dan di Indonesia telah mewabah sejak maret 2020 hingga saat ini februari 2021, sehingga banyak mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. Wabah ini menimbulkan dampak terhadap seluruh tatanan kehidupan salah satunya yaitu bidang Pendidikan. Pemerintah meneptakan Pendidikan harus tetap berjalan meski

(7)

secara daring tanpa tatap muka mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi sebagai upaya pencegahan penularan covid. Dengan demikian pembelajaran disekolah dilakukan secara daring tanpa bertemu langsung. Tentu hal ini semakin membatasi gerak para pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Pada pelaksanaan di lapangan tidak jarang dijumpai kesulitan-kesulitan mahasiswa PLP dalam menerapkan dan membangun kompetensi pedagogic yaitu keterampilan mengajar, meskipun pada kenyataannya mahasiswa sudah dibekali dengan berbagai persiapan dini sebelum melaksanakan praktik baik materi maupun kesiapan lainnya (nurbaya dkk, 2019; Dewi dkk, 2013; Badrus dkk, 2018:

Anselmus, 2020).

Terlebih lagi di masa pandemic covid-19 keterampilan dasar mengajar sangat tidak memungkinkan diterapkan secara langsung atau tatap muka, mahasiswa calon guru hanya dapat menerapkan secara daring. Sehingga dalam mengaplikasikan keterampilan mengajar di kelas akan sangat terbatas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Kesulitan apa saja yang dihadapi mahasiswa PLP Program Studi Pendidikan Geografi dalam mengaplikasikan Keterampilan mengajar di sekolah pada masa pandemi?

2. Bagaimana upaya mahasiswa PLP Program Studi Pendidikan Geografi dalam meminimalisasi kesulitan mengaplikasikan Keterampilan mengajar di sekolah pada masa pandemi?

1.3 Tujuan Penelitian

Sebuah penelitian harus memiliki tujuan yang jelas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

(8)

1. Untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dihadapi mahasiswa PLP Program Studi Pendidikan Geografi dalam mengaplikasikan Keterampilan mengajar di sekolah pada masa pandemi.

2. Untuk mengetahui upaya mahasiswa PLP Program Studi Pendidikan Geografi dalam meminimalisasi kesulitan mengaplikasikan Keterampilan mengajar di sekolah pada masa pandemi

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Memberikan informasi mengenai kesulitan yang dihadapi mahasiswa PLP Program Studi Pendidikan Geografi dalam mengaplikasikan keterampilan mengajar di sekolah pada masa pandemi.

2. Memberikan informasi mengenai upaya mahasiswa PLP Program Studi Pendidikan Geografi dalam meminimalisasi kesulitan mengaplikasikan Keterampilan mengajar di sekolah pada masa pandemic.

1.5 Urgensi Penelitian

Setelah hasil analisis mengenai kesulitan yang dihadapi mahasiswa PLP Program Studi Pendidikan Geografi dalam mengaplikasikan keterampilan mengajar di sekolah pada masa pandemi maka akan lebih mudah dalam mencari solusi pemecahan masalah yang berhubungan dengan fokus penelitian tersebut.

1.6 Target Penelitian

Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

1. Buku tentang kesulitan dalam mengaplikasikan keterampilan mengajar maha siswa PLP di masa pandemi

2. Publikasi Ilmiah jurnal nasionl

(9)

II. KAJIAN TEORI

2.1 Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP)

Berdasarkan Permenristekdikti Nomor 55 tahun 2017 Pasal 1 bahwa PLP adalah proses pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa Program Sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.

Pengenalan lapangan persekolahan (PLP) merupakan program baru, matakuliah pengganti Program Praktek Lapangan (PPL) sebesar 4 SKS yang diwajibkan bagi mahasiswa FKIP Universitas Lampung. Program PLP memiliki tujuan dan target lebih luas dari PPL, tidak hanya sekedar menekankan pada kompetensi pedagogis, tetapi juga menuntut kompetensi profesionalisme, kepribadian dan social. Dengan ikut mengamati kondisi lingkungan dan mampu membaur dalam kultur di sekolah tempat Latihan. Melalui PLP mahasiswa tidak hanya menerapkan dan mengasah pengetahuan dan keterampilan profesi kependidikan yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas, tetapi juga diharapkan memiliki kapasitas dikesiapan yang lebih baik dalam menghadapi profesi kependidikan sebagai upaya membangun karir. (Panduan PLP FKIP Unila, 2020)

Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) bertujuan agar mahasiswa program sarjana pendidikan mendapatkan pengalaman kependidikan secara faktual dan kontekstual dalam menerapkan seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan penguasaan materi bidang studi secara utuh, yang bermuara pada pembentukan calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional dan berkarakter, serta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan penuh tanggung jawab.

Secara khusus PLP bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan dasar keguruan atau kependidikan secara utuh dan terpadu dalam

(10)

situasi sebenarnya sehingga dapat membangun landasan jati diri pendidik melalui beberapa bentuk kegiatan di sekolah mitra yaitu; (1) Analisis kurikulum, (2) Menelaah dan mengembangkan RPP, (3) Menelaah strategi pembelajaran, (4) Menelaah sistem evaluasi, (5). Menelaah pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, (6) Latihan mengajar (7) Melakukan kegiatan non mengajar. (Panduan PLP FKIP Unila, 2020).

Pelaksanan PLP mulai dilaksanakan pada tahun 2020/2021 dan pelaksanaan di lakukan di daerah domisili mahasiswa. Hal ini disebabkan karena adanya pandemic covid-19. Aktivitas perkuliahan yang dilakukan secara daring menyebabkan mahasiswa kembali ke daerah domisili sehingga demi mempermudah pelaksanaan PLP, lokasi PLP di sesuaikan berdasarkan tempat tinggal mahasiswa.

2.2 Keterampilan Mengajar

Sebagai seorang guru, keterampilan dasar dalam melaksanakan pembelajaran sangatlah penting untuk dikuasi. Keterampilan dasar mengajar merupakan suatu karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui tindakan. Keterampilan dasar mengajar pada dasarnya adalah berupa bentuk perilaku yang bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajaran secara terencana dan profesional (Rusman, 2011).

Banyak faktor yang menjadi penyebab dari rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, salah satu diantaranya adalah rendahnya kemampuan profesional dan kompetensi guru pada semua jenis dan jenjang pendidikan (Laksana, 2014).

Seorang pendidik harus mempersiapkan keterampilan mengajar yang dimilikinya.

Komponen keterampilan mengajar yang harus dimiliki seorang pengajar, yaitu : (1) keterampilan memberi penguatan, (2) keterampilan bertanya, (3) keterampilan menggunakan variasi, (4) keterampilan menjelaskan, (5) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, (6) keterampilan mengajar kelompok kecil dan

(11)

perseorangan, (7) keterampilan mengelola kelas, dan (8) keterampilan membimbing diskusi kelompok (Hasibuan dan moejiono, 2010).

Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik .Memberi Penguatan Penguatan (reinforcement) merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut.

Penguatan dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal dengan prinsip kehangatan, keantusiasan, kebermaknaan, dan menghindari penggunaan respon yang negatif. 3. Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta, dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Membuka dan Menutup Pelajaran Membuka dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan yang rutin dilakukan guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran. Dalam keterampilan membuka pelajaran guru harus memberikan pengantar atau pengarahan terhadap materi yang akan diajarkan pada peserta didik agar siap mental dan tertarik untuk mengikutinya.

Membimbing diskusi kelompok kecil. Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah Mengelola Kelas. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah : (a) Kehangatan dan keantusiasan; (b) Tantangan; (c) Bervariasi; (d) Luwes; (e) Penekanan pada hal-hal positif; (f) Penanaman disiplin diri 8.Mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam melakukan pembelajaran perorangan, perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berpikir peserta didik agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik (Mulyasa. 2011)

(12)

2.3 Kesulitan Mahasiswa PLP dalam Mengaplikasikan Keterampilan Mengajar

Kesulitan dalam kamus besar bahasa indonesia memiliki makna kesukaran.

Kesulitan Mahasiswa PLP dalam penelitian ini yaitu Kesukaran yang dihadapi mahasiswa pengenalan lapangan persekolahan dalam melaksanakan keterampilan mengajar. Permasalahan yang berubungan dengan kurikulum dan bahan ajar membuat pengajar harus ekstra dalam memikirkan bagaimana cara agar pengajar di dalam kelas tidak hanya sekedar mentransfer ilmu saja, tetapi pengajar harus menjadikan peserta didik terlibat banyak atau aktif di dalam proses pembelajaran (Dewi dkk, 2019). Ditambah lagi dengan kondisi dunia pendidikan yang dilakukan tanpa tatap muka secara langsung membuat aktivitas pembelajaran semakin rumit dan terbatas. Bagi pendidik membuat perencanaan pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi saat ini dan mengimplementasikan demi mencapai indicator dan tujuan pembelajaran tidaklah mudah. Hal tersebut harus di rencanakan dan diupayakan secara baik.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, calon guru pendidikan telah dapat melaksanakan keterampilan mengajar namun masih belum optimal (Mika, 2016).

Kendati proses pembekalan melalui kegiatan kuliah Strategi Pembelajaran telah dilaksakan selama satu semester penuh, namun proses tersebut belum mampu menghindarkan mahasiswa dari kesulitan penguasaan beberapa komponenkompetensi mengajar (Kusmayanti, 2017). Mahasiswa calon pendidik pada umumnya masih menghadapi kesulitan dalam aplikasi keterampilan mengajar. Kesulitan-kesulitan tersebut berupa penyampaian apersepsi, kemampuan materi, pengadaan variasi titik perhatian, variasi penugasan, dan menciptakan kondisi belajar optimal merupakan item-item mengajar dengan taraf kesulitan rata-rata bagi seluruh mahasiswa (Febrian, 2019).

(13)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi.

Menggunakan teorisasi induktif dimana semua factor baik lisan maupun tulisan dari sumber data yang telah diambil dan disajikan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian (Sumadi, 2008). Data dianalisis dengan menggunakan triangulasi yakni teknik pemeriksaan keabsahan satuan data dengan memanfaatkan parameter satuan data yang lain.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa geografi berjumlah 15 orang yang mewakili setiap kabupaten dan kota di Provinsi Lampung dalam melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) pada tahun 2020/2021. Subjek penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan lokasi PLP mahasiswa pada setiap kabupaten kota yang ada di provinsi lampung.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April – Oktober 2020/2021.

3.4 Definisi Operasional Variabel

a. Kesulitan Mahasiswa PLP

Yaitu kesukaran yang dihadapi oleh mahasiswa calon guru dalam melaksanakan pemagangan yang dilakukan mahasiswa Program Sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran.

(14)

b. Keterampilan Mengajar

Keterampilan Mengajar dalam penelitian ini yaitu; (1) keterampilan memberi penguatan, (2) keterampilan bertanya, (3) keterampilan menggunakan variasi, (4) keterampilan menjelaskan, (5) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, (6) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan, (7) keterampilan mengelola kelas, dan (8) keterampilan membimbing diskusi kelompok.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui angket, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasai yang akurat tentang kesulitan yang di hadapi mahasiswa PLP.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini peneliti menggunakan model Miles dan Huberman yakni reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasinya. Teknik analisis menggunakan data deskriptif kualitatif, prosedurnya data hasil wawancara, observasi dikumpulkan kemudian diproses dengan diketik kembali dengan menggunakan langkah sebagai berikut: 1) data hasil penelitian diketik dalam catatan lapangan (filed note) setiap catatan yang telah disusun kemudian dilakukan refleksi diberi tafsiran peneliti dari temuan tersebut, 2) reduksi data, kegiatan merupakan komponen pertama dalam analisis, dengan menyeleksi, memfokuskan (Mika ambarwati, 2016)

(15)

IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Biaya Penelitian

Rencana anggaran biaya penelitian sebesar Rp 15.000.000,00 (limabelas juta rupiah). Adapun rincian biaya penelitian tersebut sebagai berikut.

No Komponen Biaya Besar Biaya (Rp) Persentase

1 Pengadaan alat dan bahan 3.000.000,00 20%

2 Travel expenditure 3.000.000,00 20%

3 ATK / BHP 4.500.000,00 30%

4 Laporan / Diseminasi / Publikasi 4.500.000,00 30%

Jumlah 15.000.000,00 100 %

Jadwal kegiatan penelitian dimulai persiapan sampai dengan kegiatan terakhir penyerahan laporan akhir penelitian direncanakan selama 6 bulan, terhitung dari pengumuman diterimanya proposal penelitian ini. Rencana jadwal penelitian seperti terlihat pada tabel berikut.

4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan Penelitian Bulan Ke Tahun 2021

5 6 7 8 9 10 11 12 1 Kajian literatur dan penyusunan proposal

Penelitian

X 2 Persiapan Perangkat untuk

Penelitian

X 3 Penelitian (studi terfokus), wawancara,

obervasi dan pengkajian dokumen.

X X 4 Analisis data dan

Penulisan draft laporan penelitian

X 5 Revisi dan vinalisasi laporan

Penelitian

X X

6 Seminar hasil penelitian X

7 Penyerahan laporan akhir penelitian X

(16)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kesulitan Mahasiswa PLP Program Studi Pendidikan Geografi dalam Mengaplikasikan Keterampilan mengajar di Sekolah Pada Masa

Pandemi

Berdasarkan hasil penelitian, dari 15 subjek penelitian 12 subjek melaksanakan Pembelajaran dikelas dengan menggunakan Whats app group dan 3 orang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Zoom dan Google meet.

Pemilihan pembelajan dengan menggunakan WAG ini dikarenakan keterbatasan signal internet karena beberapa lokasi PLP berada di daerah kabupaten yang ada di Lampung

a. Keterampilan Membuka Pelajaran (Set Induction)

Mahasiswa Calon guru pendidikan geografi memiliki keterampilan membuka pelajaran yang masih kurang terlaksana dengan baik. Indikator membuat acuan dan membuat kaitan terlaksana dengan baik namun pada indicator menarik perhatian dan menimbulkan motivas masih kurang optimal. Salah satu Alasan yang menjadi penyebab yaitu pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Pembelajaran dengan menggunakan Whatsapp grup merupakan pilihan terbanyak dengan alasan jaringan internet yang kurang memadai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan membuka pelajaran calon guru pendidikan matematika adalah masih kurang baik.

Kesimpulan ini didasarkan pada hasil rata-rata skor keterampilan membuka pelajaran yaitu 51,60%.

b. Keterampilan Menjelaskan (Explaining Skill)

Calon guru pendidikan Pendidikan geografi telah melaksanakan keterampilan menjelaskan. Pada aspek Ketepatan materi sudah dapat terlaksana dengan baik, tetapi pada aspek penggunaan metode dan penguasaan kompetensi masih kurang optimal.

(17)

Penggunaan metode yang dapat membangkitkan keaktifan siswa dan membuat siswa dapat terlibat dengan siswa lain belum terlihat, karena hamper seluruh responden mahasiswa calon guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembagian kelompok dilakukan untuk menyelesaikan tugas dirumah bukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Selain itu keterbataan pada membelajaran daring ini mahasiswa calon guru belum dapat menggunakan metode belajar yang bisa membagunkan suasana menyenangkan di kelas. Berdasarkan temuan dilapangan beberapa kasus di temukan bahwa pada saat kelas daring pembelajaran dilaksanakan, keikutsertaan siswa dalam pembelajaran daring merupakan sesuatu yang perlu di apresiasi karena tidak jarang siswa tidak join pembelajaran dengan alasan susah signal dan krterbatasan kuota.

Selaian itu pada pelaksaan pembelajaran media yang banyak digunakan berupa powerpoint dan video yang berasal dari youtube. Variasi dalam penggunaan media pembelajaran masih sangat kurang. penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan menjelaskan pelajaran yang dilakukan mahasiswa calon guru pendidikan geografi kurang terlaksana dengan baik. Kesimpulan ini didasarkan pada rata-rata skor keterampilan menjelaskan yaitu 46,58.

c. Keterampilan Bertanya ( Question Skill)

Mahasiswa calon guru pendidikan geografi memiliki keterampilan bertanya pelajaran dengan sangat baik. Hampir semua indikator keterampilan bertanya sudah dapat dilaksanakan mulai dari Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan/petunjuk, pemidahan giliran pertanyaan oleh beberapa siswa, penyebaran giliran secara acak. Hanya saja pada aspek Pemberian waktu berpikir dan Pemberian Tuntunan belum terealisasi dengan baik. Idealnya memberikan pertanyaan tidak menyebutkan dahulu nama siswa, tetapi memberikan pertanyaan terlebih dahulu dan memberikan siswa waktu untuk berfikir tentang jawaban kemudian barulah menyebut nama siswa yang ditunjuk untuk menjawab pertanyaan.

(18)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan bertanya mahasiswa calon guru pendidikan geografi adalah baik. Kesimpulan ini didasarkan pada rata-rata skor keterampilan bertanya pada pratek mengajar sebesar 81,07. Dapat di simpulkan bahwa mahasiswa calon guru telah dapat melakukan keterampilan bertanya dengan baik.

d. Keterampilan Memberi penguatan (Reinforcement Skill)

Mahasiswa calon guru pendidikan geografi telah tmelaksanakan keterampilan memberikan penguatan (reinforcement skill) dalam proses pembelajaran. Namun tidak semua Indikator dalam memberi penguatan dapat dilakukan. Indikator yang terlaksana yaitu .Penguatan siswa tertentu dan Pemberian penguatan dengan segera. Untuk Penguatan Keompok dan variasi dalam penguatan belum terlihat dilakukan. variasi dalam penguatan hendaknya bervariasi, tidak terbatas pada satu jenis saja, seperti memberikan pujian, menegaskan bahwa jawaban siswa adalah benar, memberikan hadiah dan lain-lain .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan memberi penguatan mahasiswq calon guru pendidikan geografi masih berada dalam katagori belum terlaksana dengan baik. Kesimpulan ini didasarkan pada rata-rata skor keterampilan memberi penguatan pada pelaksanaan pembelajaran yaitu 55.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa calon guru masih mengalami kendala dalam mengaplikasikan keterampilan mengajar aspek memberikan kekuatan.

e. Keterampilan Mengadakan Variasi (Variation Skill)

Mahasiswa Calon guru pendidikan geografi rata-rata memiliki keterampilan mengadakan variasi kurang terlaksana dengan baik. Indikator variasi dalam cara mengajar, variasi dalam penggunaan media, dan variasi dalam pola interaksi dan kegiatan siswa masih kurang optimal dalm pelaksanaanya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran diperlukan variasi suara agar pembelajaran lebih menarik perhatian siswa. Penggunaan variasi suara tidak dapat dilakukan

(19)

pada pembelajaran via group whatsapp. Karena biasanya guru hanya melaksanakan pembelajaran dengan pesan tertulis. Mahasiswa calon guru memberikan materi berupa artikel, powerpoint, maupun video. Sehingga tidak terjadi adanya variasi suara. Begitu juga dengan pemusatan perhatian siswa, kesenyapan atau kebisuan guru dalam sesaat pada saat pembelajaran, kontak pandang, gerak badan dan mimic, pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak belum dapat terlaksana. Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat, didengar, telah terlaksana namun untuk variasi alat dan bahan yang dapat dilihat, didengar, dan diraba serta Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan masih belum terlaksana.

Pola interaksi yang terjadi dalam pembelajaran rata-rata adalah pola interaksi guru-siswa, meskipun ada kalanya pola interaksi guru-siswa-guru juga terjadi.

Hal ini dikarenakan pembelajaran secara daring sangat terbatas dan akan sulit untuk mengatur pola interaksi lebih bervariasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan mengadakan variasi Mahasiswa calon guru pendidikan geografi adalah sangat kurang terlaksana dengan baik. Kesimpulan ini didasarkan pada rata-rata skor keterampilan mengadakan variasi 30,5.

f. Keterampilan Menutup Pelajaran (Closure)

Mahasiswa Calon guru pendidikan geografi memiliki keterampilan menutup pelajaran dengan sangat baik. Semua Indikator sudah tercapai, tetapi belum tercapai pada indikator mengevaluasi, yaitu pada karakteristik demostrasi keterampilan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan menutup pelajaran mahasiswa calon guru pendidikan geografi rata-rata terlaksana dengan baik. Kesimpulan ini didasarkan pada rata-rata skor keterampilan menutup pelajaran yaitu 72,13.

(20)

g. Keterampilan Membimbing Diskusi

Mahasiswa Calon guru pendidikan geografi telah melaksanakan keterampilan membimbing diskusi namun pelaksanaannya belum optimal. Karena pembentukan kelompok diskusi dilakukan dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada siswa atau pekerjaan rumah, bukan untuk melaksanakan diskusi padasaat pembelajaran berlangsung. Beberapa Indikator yang telah tercapai yaitu membentuk kelompok diskusi dan memberikan masukan dan saran apabila diminta pada saat siswa melaksanakan diskusi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan menutup pelajaran mahasiswa calon guru pendidikan geografi rata-rata terlaksana baik.

Kesimpulan ini didasarkan pada rata-rata skor keterampilan menutup pelajaran yaitu 88,86.

5.2 Upaya Mahasiswa Calon Guru Meminimalisasi Kesulitan dalam Mengaplikasikan Keterampilan Mengajar

Untuk dapat mengatasi hal tersebut yang pertama perlu ditumbuhkan kesadaran dari dalam diri para mahasiswa calon guru menyadari kondisi dari situasi yang sedang terjadi tidak memungkinkan pembelajaran dilakukan secara tatap muka yang menyebabkan kegiatan perkuliahan harus dilakukan secara daring.

Keterbatasan dalam pelaksanaan mengaplikasikan keterampilan mengajar secara daring membuta mahasiswa calon guru kesulitan dalam menerapkan indicator- indikator yang ada. Upaya yang dilakukan yaitu sesekali memaksimalkan penggunaan media social yang ada, yang dapat menampakkan suara, dan gestur tubuh dalam mengajar. Melakukan pertemuan secara langsung sekali selama masa PLP. Untuk menambah refrensi dalam mengaplikasikan keterampilan mengajar dengan melihat video-video praktek mengajar yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok dari Lembaga Pendidikan melalui youtube.

(21)

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan fakta bahwa pelaksanaan pembelajaran daring menjadikan gerak mahasiswa calon guru geografi sangat terbatas dalam mengaplikasikan indicator keterampilan mengajar. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa calon guru geografi masih terendala dan esulitan dalam mengaplikasikan keterampilan mengajar pada masa pandemic ini mengingat pembelajaran dilaksanakan secara daring selain itu pemilihan aplikasi pembelajaran yang digunakan tidak begitu leluasa karena kondisi jaringan sesuai dengan kualitas jarring yang ada di daerah masing-masing.

1. Beberapa kendala yang dihadapi mahasiswa calon guru dalam mengaplikasikan keterampilan mengajar yaitu berada pada Keterampilan Membuka Pelajaran (Set Induction) dengan skor rata-rata 51,6, Keterampilan Menjelaskan (Explaining Skill) dengan skor rata-rata 46,58, keterampilan memberikan penguatan denga skor rata-rata 55, keterampilan mengadakan varasi dengan skor rata-rata 30,5. Sedangkan untuk aspek yang lain telah dapat dilaksanakan engan baik yaitu keterampilan bertanya dengan skor-rata-rata 81,07, keterampilan menutup pelajaran dengan skor rata-rata 72, 13 dan keterampilan membimbing diskusi dengan skor-rata-rata 88,86.

2. Upaya mengatasi kendala tersebut adalah denga melakukan pertemuan tatap muka 1 kali selama pelaksanaan PLP dan juga sering melihat video-video cara mengajar dari Lembaga Pendidikan yang lain melalui youtube.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ansar dkk. 2020. Pedoman Program Pengenalan Lapangan Persekolahan Bagi Dosen Pembimbing, Guru Pamong, dan Mahasiswa Pada Masa Pandemi COVID-19. Gorontalo: LP3M Universitas Negeri Gorontalo.

Anselmus. 2020. Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar Mahasiswa PGSD Universitas Flores. Jurnal Cakrawala Pendas. 6(1): 33-39

Badrus dkk. 2018. Hambatan-hambatan Praktik Pengalaman Lapangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pamulang Di SMP Negeri Rumpin Tahun Akademik 2018/2019. Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis. 3(2): 43-51

Bastian. 2019. Analisis Keterampilan dasar Mengajar Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran).

3(6): 1357-1365

Dewi dkk. 2013. Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012.

Jurnal Pendidikan UNS. 2(1):26-38

Dewi dkk. 2019. Problematika Pengembanga Keterampilan Mengajar Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Mahasaiswa PPL Real Tahun 2018 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang. Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang. 5(1): 66-72 Ely. 2019. Analisis Kesiapan Mahasiswa Pendidikan Geografi Dalam

Menghadapi Program Pengenalan Lapangan Persekolahan. Prosiding.

Seminar Nasional Pendidikan Geografi UPI.

Febrian, dkk. 2019. Kualitas Perangkat dan Keterampilan Mengajar Mahasiswa Pendidikan Matematika pada Mata Kuliah Micro Teaching Menggunakan Analisis Model Rasch. Jurnal Gantang Universitas Maritim Raja Ali Haji.

4(1): 87-95

Gilcman. 1991. Keterampilan Dasar Mengajar Guru. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kusmiyati, K. (2017). Diagnosis Kesulitan Komponen Utama Keterampilan Mengajar Pendidikan Jasmani pada Mahasiswa STKIP Darussalam Cilacap.

Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran, 3(1), 76-88.

(23)

Laksana, D.N.L. 2014. Analisis Keterampilan Dasar Mengajar Guru-Guru Non Sarjana Sekolah Dasar di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada. Jurnal Ilmiah Pendidikan. 1(1): 51-58.

Mika Ambarawati. 2016. Keterampilan mengajar calon guru pendidikan matematika pada mata kuliah micro teaching. Jurnal Pedagogia. 5(1):81-90 Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya.

. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, strategi dan Implementasi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nurbaya dkk, 2019. Analisis Kesulitan Mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Institusi Pendiddikan Tapanili Selatan (IPTS) dalam Mengaplikasikan keterampilan mengajar Mengadakan Variasi. Jurnal Education and development. 7(1): 95-98

Nurdin. 2016. Penerapan Keterampilan Mengajar dalam Upaya Pencapaian hasil Belajar Mahasiswa. Lantanida Journal. 4 (2): 118-127.

Panduan PLP FKIP Unila 2020. Unit Praktik Lapangan Terpadu Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Rusman, 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sumadi Suryabrata 2018. Metodologi penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada Yuni. 2018. Pentingnya Keterampilan Dasar Mengajar Bagi Mahasiswa Praktek

Pengalaman (PPL) Prodi Pendidikan Matematika. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA. 3(1):65-72

(24)

LAMPIRAN

(25)

KISI_KISI INSTRUMEN No Aspek Yang

Dinilai Indikator Karakteristik

1 Keterampilan Membuka Pelajaran

Menarik Perhatian

Gaya mengajar guru

Penggunaan media pembelajaran Pola interaksi yang bervariasi Menimbulkan

motivasi Menimbulkan rasa ingin tahu Mengemukakan ide yang bertentangan

Memberi acuan Mengemukan tujuan pembelajaran dan batas-

batas tugas yang harus dikerjakan siswa

Mengingatkan masalah pokok yang akan

dibahas

Menbuat kaitan Membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan yang dikuasai

siswa 2 Keterampil

an

menjelaska n

(melaksana kan

kegiatan inti)

Pengunaan

metode Metode yang digunakan melibatkan keaktifan

siswa

Metode yang digunakan melibatkan siswa

untuk bekerja sama dengan siswa lain

Metode yang digunakan melibatkan siswa untuk

mengeksplorasi dan memperluas pemahaman

Menggunakan berbagai media yang sesuai

dengan kompetensi Membangunsuasana kelas

sehingga menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan

Ketepatan materi Materi disajikan sesuai kompetensi dasar dan

indikator dalam kurikulum Materi disajikan akurat (benar secara teoretis)

Materi pokok

dijabarkan/dikembangkan dari indikator secara memadai Penguas

aan kompete nsi

Pratikan disajikan dan dapat

mendemonstrasikan kompetensi yang seharusnya dikuasai siswa melalui

contoh/permodelan

Pratikan memberikan balikan dan model secara jelas terhadap perilaku pembelajaran yang

(26)

sesuai/tidak sesuai dengan kompetensi

yang seharusnya

Pratikan dapat merespon pertanyaan dan

komentar siswa secara tepat dan memadai

3 Keteramp ilan bertanya

Pengungkapan pertanyaan

seca ra jelas dan singkat

Guru mengajukan pertanyaan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami siswa sesuai taraf perkembangannya

Pemberian acuan/petu njuk

Sebelum memberikan pertanyaan, guru perlu memberikan acuan berupa pertanyaan berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa

Pemidahan

giliran Setiap pertanyaan yang diajukan guru perlu dijawab oleh lebih dari satu siswa karena

jawaban siswa belum benar atau memadai.

Indikator Karakteristik

Oleh sebab itu, guru perlu memberikan

kesempatan menjawab ke siswa yang lain

Penyebaran Guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak. Guru berusaha agar

semua siswa mendapatkann kesempatan/giliran secara merata

Pember ian berpikir

waktu Setelah mengajukan pertanyaan, guru perlu memberikan waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum menunjuk salah satu siswa untuk menjawab

Pemberian

Tuntunan Apabila jawaban siswa salah, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa agar dapat

menemukan sendiri jawaban yang benar

4 Keteramp ilan mengadak an

penguatan

Penguatan siswa tertentu

kepad

a Penguatan harus jelas kepada siswa yang ditujukan. Apabila tidak, akan kurang efektif. Oleh karena itu, sebelum memberikan penguatan. Guru terlebih dahulu menyebutkan nama siswa yang

bersangkutan sambil

menatap/memandang kepadanya

(27)

Penguatan keompok kepad

a Penguatan diusahakan bersifat konstruktif

Pemberian

penguatan dengan segera

Penguatan diberikan segera setelah muncul tingkah laku atau respon siswa yang

diharapkan Variasi

pengunaa n

dalam Jenis atau macam penguatan yang digunakan

hendaknya bervariasi 5 Keterampilan

mengadakan variasi

Variasi dalam cara mengajar

Penggunaan variasi suara (teacher voice)

Pemusatan perhatian siswa (focusing)

Kesenyap silence) an

atau kebisu

an gur

u (teache r Kontak pandang dan gerak (eye

contact and movement)

Gerak badan dan mimic

Pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak

guru (teachers movement) Variasi

pengguna an

pembelaja ran

dala m med ia

Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat

(visual aids)

Variasi alat atau bahan yang dapat didengar

(auditif aids)

Variasi alat atau bahan yang dapat diraba,

dimanipulasi, dan digerakkan (motorik)

Variasi alat atau bahan yang dapat didengar,

dilihat, dan diraba Variasi dalam

pola interaksi dan kegiatan siswa

Pola guru-siswa: Interaksi sebagai aksi (satu

arah)

Pola guru-siswa-guru: ada balikan (feedback) bagi guru, tidak ada

interaksi antarsiswa (komunikasi sebagai interaksi)

Pola guru-siswa-siswa: ada balikan bagi guru, siswa saling membelajarkan

Pola guru-siswa, siswa-guru, siswa-siswa interaksi optimal guru

dengan siswa, dan siswa dengan siswa

Pola melingkar: setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan pertanyaan/jawaban dan tidak diperkenankan

berbicara dua kali apabila siswa belum mendapat giliran

6 Keterampilan menutup

Meninjau pengua saa pelajara

kembali inti

Merangkum inti pelajaran Merancang untuk mengadakan review pada

pembelajaran yang akan datang

(28)

7

pelajaran

Keterampilan membimbing Diskusi

n

Mengevaluasi

1. Membentuk kelompok Diskusi 2. Melaksanaka

n Diskusi 3. Memberikan

Masukan

Demostrasi keterampilan Mengeksplorasi pendapat siswa Memberi soal-soal tertulis Praktikan mendorong siswa mengungkapkan

dan menyimpulkan apa yang telah dipelajari

Membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi dan memberikan arahan dalam pelaksanaan diskusi Mendampingi dalam pelaksanaan diskusi

Memberikan masuk dan saran jika ada siswa yang bertanya

(29)

KUESIONER

Nama :

NPM :

Alamat Sekolah pada saat PLP beserta Kabupaten :

1. Pada Saat pelaksanaan PLP di dekolah, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara…

a. Daring b. luring

2. Jika pelaksanaan pembelajaran secara daring, aplikasi apa yang digunakan…

a. Zoom b. Wa

Lainya……

No Pernyataan Ya Tidak

3 Guru menggunakan gaya mengajar yang menarik (klasikal, teknologis, Personaisasi, interaksional 4 Guru Menggunakan media pembelajaran, Jika ya

Sebutkan jenis media…

5 Mahasiswa Calon Guru melaksanakan Pola interaksi yang bervariasi saat di kelas…

6 Memberikan pertanyaan sesuai materi yang akan disampaikan….

7 Mengemukakan tujuan Pembelajaran dan Batasan-batasan tugas yang harus di kerjakan siswa…

8 Mengingatkan masalah pokok yang akan di bahas…

9 Membuat kaitan atau hubungan antara materi yang dipelajari dengan pengalaman siswa…

10 Metode yang digunakan melibatkan keaktifan siswa, Sebutkan Metode yang Digunakan (bisa lebih dari satu)…

11 Metode yang digunakan melibatkan siswa untuk mengeksploasi dan memperluas pemahaman…

12 Menggunakan berbagai media yang sesuai dengan kompetensi

13 Mahasiswa calon guru membangun suasana kelas sehingga pembelajaran menyenangkan…

14 Materi yang disajikan sesuai dengan kopetensi dasar dan indicator dalam kurikulum…

15 Materi yang disajikan akurat (benar secara teoritis)…

16 Materi pokok dijabarkan/dikembangkan dari indicator secar memadai…

17 Setelah pemaparan materi siswa dapat mendemonstrasikan kompetensi yang seharusnya dikuasai siswa melalui contoh atau permodelan…

(30)

18 Mahasiswa calon guru dapat merespon pertanyaan dan komentar siswa secara tepat dan memadai…

19 Mahasiswa Calon Guru mengajukan pertannyaan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kalimat yang dapat dipahami siswa sesuai taraf perkembangannya.

20 Sebelum memberikan pertanyaan, mahasiswa calon guru memberikikan pernyataan yang berisi informasi agar relevan dengan jawaban siswa.

21 Pertanyaan yang diajukan guru perlu dijawab lebih dari satu siswa jika jawaban siswa belum tepat atau kurang memadai.

22 Guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak. Guru berusaha agar semua siswa mendapatkann giliran pertanyaan

23 Setelah mengajukan pertanyaan, guru perlu memberikan waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum menunjuk salah satu siswa untuk menjawab.

24 Apabila jawaban siswa salah, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa agar dapat menemukan sendiri jawaban yang benar

25 Guru terlebih dahulu menyebutkan nama siswa yang bersangkutan sambil menatap/memandang dalam memberikan penguatan...

26 Penguatan diusahakan bersifat konstruktif

27 Jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya bervariasi

28 Penggunaan variasi suara (teacher voice) 29 Pemusatan perhatian siswa (focusing)

30 Kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence)

31 Kontak pandang dan gerak (eye contact and movement) 32 Gerak badan dan mimic

Pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru (teachers movement)

Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat Variasi alat atau bahan yang dapat didengar

36 Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan

37 Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba

38 Pola guru-siswa: Interaksi sebagai aksi (satu arah) 39 Pola guru-siswa-guru: ada balikan (feedback) bagi

guru, tidak ada interaksi antarsiswa (komunikasi sebagai interaksi)

40 Pola guru-siswa-siswa: ada balikan bagi guru, siswa saling membelajarkan

41 Pola guru-siswa, siswa-guru, siswa-siswa interaksi optimal guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa

(31)

42 Pola melingkar: setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan pertanyaan/jawaban dan tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila siswa belum mendapat giliran

43 Merangkum Pembelajaran

44 Merancang untuk mengadakan review pada pembelajaran yang akan datang

45 Melakukan evaluasi dengan Demonstrasi Keterampilan 46 Melaksanakan tes baik lisan maupun tertulis

47 Mengeksplorasi Pendapat siswa

48 Membentuk kelompok Diskusi dan memberikan arahan dalam pelaksanaan diskisi

49 Mendampingi Pelaksanaan diskusi

50 Memberikan masukan dan saran dalam pelaksanaan diskusi

Referensi

Dokumen terkait

Praktik mengajar mandiri merupakan kegiatan terpenting dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan informasi baik dari buku atau jurnal yang berkaitan dengan metode volume hingga dan pencemaran

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan informasi baik dari buku atau jurnal yang berkaitan dengan metode volume hingga dan pencemaran

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan informasi baik dari buku atau jurnal yang berkaitan dengan metode volume hingga dan pencemaran

Pembelajaran atau perkuliahan online diasumsikan sebagai paradigma baru dalam proses belajar mengajar (PBM) dimana dosen dan mahasiswa dapat melakukan perkuliahan

Terkait data dari hasil wawancara yang dilakukan mengenai kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas II dalam hal membaca yaitu; kesulitan pengucapan huruf yang dialami

kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran khususnya yang terkait dengan keterampilan dasar mengajar, (3) kepala sekolah memberikan masukan alternatif untuk mengatasi

Untuk mengetahui nilai koefisien korelasi antara variabel kinerja mengajar dosen dengan kepuasan mahasiswa mengikuti perkuliahan dapat dilihat dari hasil analisis koefisien