• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuat Tekan Dan Modulus Elastisitas Beton Ringan Menggunakan Batu Apung Sebagai Agregat Kasar Dan Superplastisizer.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kuat Tekan Dan Modulus Elastisitas Beton Ringan Menggunakan Batu Apung Sebagai Agregat Kasar Dan Superplastisizer."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN

KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS

BETON RINGAN MENGGUNAKAN BATU

APUNG SEBAGAI AGREGAT KASAR DAN

SUPERPLASTISIZER

Oleh :

Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA Ir. Dharma Putra, MCE

I Gusti Agung Neny Purnawirati, ST

Dibiayai dari dana DIPA BLU Universitas Udayana Tahun Anggaran 2015 Dengan Surat Perjanjian Kontrak Nomor: 1038.A/UN.14/PR/2015

Tanggal 2 Juni 2015

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

Kuat Tekan Dan Modulus Elastisitas Beton Ringan Menggunakan Batu Apung Sebagai Agregat Kasar Serta Superplastisizer

i

RINGKASAN

Studi eksperimental tentang beton ringan yang menggunakan batu apung

sebagai agregat kasar dan superplastisizer telah dilaksanakan untuk mengetahui

bagaimana peningkatan properti mekanik beton ringan dengan variasi abu terbang

sebagai pengganti sebagian semen Portland dan superplasticizer serta mengetahui

berapa persen penggunaan abu terbang yang optimal untuk menghasilkan kuat

tekan dan modulus elastisitas maksimal.

Benda uji berbentuk silinder ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm

dibuat dengan menggunakan perbandingan berat semen : pasir : batu apung

sebesar 1,00 : 3,07 : 1,14 dengan nilai fas 0,32 mengacu pada SNI 03-3449-2002.

Penggantian semen dengan abu terbang bervariasi dari 0%, 10%, 20%, 30% dan

40% sedangkan superplasticizer yang digunakan sebesar 0,4% dan 0,8% dari berat

semen yang ditambahkan pada saat pengadukan beton. Distribusi butiran pasir dan

batu apung dirancang menurut SNI 03-2834-2000, yaitu gradasi zone 1 untuk

pasir dan gradasi diameter maksimum 12,5 mm untuk batu apung. Pengujian kuat

tekan dan modulus elastisitas dilakukan setelah beton berumur 28 hari dan 56 hari

dengan menggunakan masing-masing 6 buah benda uji berbentuk silinder ukuran

diameter 150 mm dan tinggi 300 mm.

Dari hasil pengujian serta pembahasan yang telah dilaksanakan diperoleh

bahwa :

• Penggunaan abu terbang sebagai pengganti sebagian semen Portland yang divariasikan, serta penggunaaan 0,4% dan 0,8% superplasticizer terhadap

berat semen dapat meningkatkan kuat tekan dan modulus elastisitas beton

ringan hingga penggantian 20% semen Portland dengan abu terbang.

Penggantian di atas 20% semen Portland dengan abu terbang, menurunkan

kuat tekan dan modulus elastisitas, namun nilai yang dihasilkan masih

(4)

• Persentase penggunaan superplasticizer dari 0,4% ke 0,8%, mampu meningkatkan slump beton ringan, namun menurunkan kuat tekan dan

modulus elastisitas beton ringan.

• Kuat tekan dan modulus elastisitas maksimal terdapat pada penggantian 20% semen Portland dengan abu terbang dan 0,4% superplasticizer yakni

sebesar 14,34 MPa dan 10766,71 MPa pada umur 28 hari serta 18,12 MPa

(5)

Kuat Tekan Dan Modulus Elastisitas Beton Ringan Menggunakan Batu Apung Sebagai Agregat Kasar Serta Superplastisizer

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan perkenanNya maka penyusunan Laporan Hasil Penelitian ini dapat

diselesaikan sesuai dengan waktunya. Penelitian ini merupakan salah satu

program kegiatan yang dilaksanakan dengan biaya dari DIPA BLU Universitas

Udayana Tahun Anggaran 2015, dengan Surat Perjanjian Kontrak Nomor : 3554/

UN.14/PR/2015, Tanggal 2 Juni 2015.

Penelitian yang dilaksanakan merupakan studi eksperimental tentang beton

ringan yang menggunakan batu apung sebagai agregat kasar dan superplastisizer

untuk mengetahui bagaimana peningkatan properti mekanik beton ringan dengan

variasi abu terbang sebagai pengganti sebagian semen Portland dan

superplasticizer serta mengetahui berapa persen penggunaan abu terbang yang

optimal untuk menghasilkan kuat tekan dan modulus elastisitas maksimal.

Benda uji berbentuk silinder ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm

dibuat dengan menggunakan perbandingan berat semen : pasir : batu apung

sebesar 1,00 : 3,07 : 1,14 dengan nilai fas 0,32 mengacu pada SNI 03-3449-2002.

Penggantian semen dengan abu terbang bervariasi dari 0%, 10%, 20%, 30% dan

40% sedangkan superplasticizer yang digunakan sebesar 0,4% dan 0,8% dari berat

semen yang ditambahkan pada saat pengadukan beton. Distribusi butiran pasir dan

batu apung dirancang menurut SNI 03-2834-2000, yaitu gradasi zone 1 untuk

pasir dan gradasi diameter maksimum 12,5 mm untuk batu apung. Pengujian kuat

tekan dan modulus elastisitas dilakukan setelah beton berumur 28 hari dan 56 hari

dengan menggunakan masing-masing 6 buah benda uji.

Melalui pelaksanaan penelitian ini diharapkan pengetahuan terhadap batu

apung, abu terbang dan superplastisizer dalam pembuatan beton ringan bisa

ditingkatkan sehingga pemanfaatan dari bahan ini dapat dilaksanakan secara

(6)

Mengingat keterbatasan dari Penyusun, tentunya isi dari Laporan

Penelitian ini jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca guna

penyempurnaan dari Laporan Penelitian ini akan diterima dengan tangan terbuka.

Dalam kesempatan ini, Penyusun menyampaikan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu melaksanakan penelitian ini, sehingga Laporan

Penelitian ini dapat diselesaikan.

(7)

Kuat Tekan Dan Modulus Elastisitas Beton Ringan Menggunakan Batu Apung Sebagai Agregat Kasar Serta Superplastisizer

2.5 Persyaratan Bahan Susun Beton Ringan 12

2.6 Kuat Tekan Beton 16

2.7 Modulus Elastisitas Beton 17

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian 18

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitina 18

3.3 Penentuan Sumber Data 19

3.4 Bahan Penelitian 19

3.5 Instrumen Penelitian 19

3.6 Prosedur Penelitian 20

3.7 Pekerjaan Persiapan 21

3.8 Pemeriksaan Bahan 21

3.9 Susunan Campuran Beton Ringan 21

3.10 Cara Pencampuran Bahan Beton 26

3.11 Pengujian Slump 26

3.12 Pembuatan Benda Uji 26

3.13 Pengujian Properti Mekanik Beton 27

(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Material Beton 29

4.2 Pengerjaan Beton 32

4.3 Perawatan Benda Uji 33

4.4 Slump 33

4.5 Berat Isi 34

4.6 Properti Mekanik 36

4.7 Pembahasan 40

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan 43

5.2 Saran 43

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan Peningkatan Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton Dari hasil kuat tekan dan kuat tarik belah beton menggunakan agregat kasar batu apung dengan tambahan serat

Sutrisno (2013), melakukan penelitian tentang kuat tekan beton ringan dengan menggunakan batu apung (100%) sebagai agregat kasar terhadap pengaruh perbedaan kandungan semen (300 kg/m

Nugroho, B.P., 2013, Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Balok Tanpa Tulangan Beton ringan Menggunakan Batu Apung Sebagai Agregat Kasar Dengan Bahan Tambah Kapur Dan Aluminium

BATU APUNG DAN BATU PECAH SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON RINGAN “ adalah untuk melengkapi syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan tinggi

H., 2012, Efek Penambahan Campuran Serat Baja Dan Serat Polypropylene Dengan Agregat Breksi Batu Apung Terhadap Kuat Tekan Dan Modulus Elastisitas Beton Ringan, Jurnal

Uji tekan dilakukan setelah silinder beton berumur 28 hari Hasil kuat tekan beton ringan tanpa pelapisan batu apung mengalami kenaikan nilai kuat tekan dengan penambahan serat

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa agregat ringan batu skoria dari Kotakan situbondo mempunyai Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas yang lebih rendah dari beton normal sehingga

Batu apung paling banyak digunakan sebagai agregat beton ringan dan sebagai bahan abrasif pada berbagai produk industri.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh batu