• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK DAERAH WISATA KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK DAERAH WISATA KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA SKRIPSI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK DAERAH WISATA KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Pada program Studi Teknik Informatika UNP

Oleh :

RAHAYU NINGATI NPM : 10.1.03.02.0375

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2014

(2)

Abstrak

RAHAYU NINGATI : Pencarian Rute Terpendek Daerah Wisata Kota Kediri Menggunakan Algoritma Dijkstra, Skripsi, Teknik Informatika, FT UNP Kediri, 2014.

Kata Kunci : Rute Terpendek , Algoritma Dijktra, Google Maps

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan bahwa tempat wisata di Kota Kediri semakin bertambah dengan letak yang tersebar di seluruh penjuru Kota Kediri. Dengan begitu diharapkan hal ini dapat lebih menarik wisatawan baik dari kota Kediri sendiri maupun wisatawan yang berasal dari luar kota Kediri.

Tetapi dengan letak yang tersebar di penjuru Kota Kediri, hal ini dapat menyulitkan wisatawan khususnya yang berasal dari luar daerah.

Penggunaan peta manual untuk mencapai tempat-tempat tersebut seringkali menyulitkan para wisatawan dalam menentukan rute terpendek untuk mencapai tempat wisata yang diinginkan.

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba merancang sebuah aplikasi pencarian rute terpendek.

Dengan sistem pencarian rute terpendek ini diharapkan dapat membantu dan memudahkan para wisatawan untuk mencari rute terpendek dalam mencapai tempat tujuan wisata.

Aplikasi pencarian rute terpendek ini menggunakan algoritma dijkstra sebagai penghitung jarak terpendek serta memanfaatkan layanan google maps untuk menyajikan peta visual.

Algoritma dijktra merupakan algoritma untuk menemukan jarak terpendek antar vertex pada suatu graf yang berbobot. Sehingga algoritma ini cocok untuk diimplementasikan dalam mencari rute terpendek daerah wisata di Kota Kediri. Dengan didukung layanan google maps aplikasi ini dimaksudkan akan lebih memudahkan dan memberikan informasi yang lebih spesifik kepada wisatawan.

Aplikasi ini dibuat berbasis web dengan script PHP dan MySQL

(3)

sebagai pengelola basis datanya.

Sehingga cukup dengan terkoneksi dengan jaringan internet semua orang dengan mudah dapat mengaksesnya.

A. Pendahuluan

Semakin banyaknya objek wisata yang ada di kota Kediri seharusnya bisa menjadikan Kediri sebagai destinasi kunjungan wisata yang patut untuk dikunjungi. Dengan letak tempat wisata yang tersebar di berbagai penjuru kota Kediri, ada beberapa rute yang bisa ditempuh untuk menuju tempat wisata yang diinginkan. Wisatawan pastinya menginginkan jalur yang paling efisien untuk menuju tempat wisata tujuan, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya. Tentunya masih banyak wisatawan yang belum mengetahui jalur-jalur untuk mengakses tempat wisata di kota Kediri.

Sebuah media yang sangat berkembang saat ini adalah internet.

Melalui internet informasi bisa disampaikan secara cepat, luas ,dan dapat diakses oleh siapa saja. Salah

satu kebutuhan informasi yang menarik dari pemanfaatan internet melalui sebuah website adalah pencarian suatu lokasi. Dengan kita menginputkan kata kunci pada media pencari di internet dan kemudian mengeksekusi perintahnya maka akan ditawarkan beragam pilihan, salah satunya adalah Google Maps.

Dengan menggunakan Google Maps dapat dilakukan penelusuran peta berbasis web untuk mencari lokasi yang diinginkan. Misalnya jika ingin mengetahui lokasi suatu tempat di kota Kediri, bisa menggunakan fasilitas search yang ada pada Google Maps. Sistem yang seperti

ini disebut sistem informasi geografis.

Menurut Petrus Paryono (2010), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem computer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi- posisi di permukaan bumi.

Tetapi kekurangan dari Google Maps adalah belum tersedianya

(4)

penyajian data lintasan terpendek untuk menuju lokasi yang diinginkan. Dan konsep lintasan terpendek dari cabang ilmu matematika yang membahas mengenai graf cocok digunakan untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki Google Maps ini, sehingga nantinya dapat diperoleh suatu lintasan terpendek dari suatu tempat tertentu ke tempat yang lain.

Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik untuk membuat aplikasi pencarian rute terpendek menggunakan algoritma dijkstra berbasis web, sehingga informasi bisa disampaikan secara cepat.

Proses pencarian rute menggunakan algoritma Dijkstra dengan mempertimbangkan bobot jarak antar dua lokasi. Sistem yang dihasilkan berupa sistem informasi geografis berbasis web dengan bantuan Google Maps, dan script PHP dan MySQL sebagai pengelola basis datanya.

B.Landasan Teori

1. Teori Tentang Rute Terpendek

“Rute terpendek” diartikan sebagai “lintasan yang mempunyai biaya terkecil

suatu rute dari node awal ke node tujuan dalam sebuah jaringan ” (Siswanto, 2013:

383).

Pada proses

penghitungan rute terpendek terdapat dua macam proses yaitu proses pemberian label dan proses pemeriksaan node.

Metode pemberian label adalah metode untuk memberikan identifikasi pada setiap node dalam jaringan.

Pada sebagian besar algoritma penghitungan rute terpendek, terdapat 3(tiga) label informasi yang dikelola untuk setiap node i pada proses pemberian label yaitu : label jarak d(i), parent node p(I,) dan status node S(i).

Proses pemberian label berjalan seiring dengan

proses scanning

(pemeriksaan). Proses pemeriksaan node adalah proses membandingkan jarak antara node awal s dengan node i melalui node j sebagai node lain dalam suatu jaringan.

(5)

Gambar 2.1 Contoh Graph Jalan

Pada Gambar 2.1, node A akan dianggap sebagai node awal dan node G dianggap sebagai node tujuan. Node A mempunyai label status r (permanen), label jarak d(s) = 0, dan label parent p(s) = 0, oleh karena itu node A dianggap sebagai node awal. Node B dan node F mempunyai label status t (temporal) yang berarti node tersebut telah melalui proses pemberian label tetapi belum melalui proses pemeriksaan.

Node C, D, E dan G mempunyai label status u (unreached), label jaraknya d(i) = ~, dan label parent p(i) = null, karena node-node tersebut belum melalui proses pemberian label dan proses pemeriksaan. Pada proses pemeriksaan node B dan node F, akan dipilih node dengan nilai bobot yang terkecil yaitu node F, oleh karena itu, maka label status node F, s(b), akan berubah menjadi r, label parent, p(b), menjadi A, dan label

jaraknya, d(b) menjadi 8. Proses ini akan terus berlangsung sampai node tujuan

2.Algoritma Dijkstra

Pencarian rute terpendek termasuk ke dalam materi teori graf. Algoritma yang sangat terkenal untuk menyelesaikan persoalan ini adalah algoritma Dijkstra. Algoritma ini ditemukan oleh seorang ilmuwan computer berkebangsaan Belanda yang bernama Edsger Dijkstra.

“Dijkstra” diartikan sebagai

“algoritma yang digunakan untuk mencari lintasan terpendek pada sebuah graf berarah” (Siswanto, 2013: 384). Contoh penerapan algoritma dijkstra adalah lintasan terpendek yang menghubungkan antara dua kota berlainan tertentu.

Cara kerja algoritma dijktra memakai strategi greedy, di mana pada setiap langkah dipilih sisi dengan bobot terkecil yang menghubungkan sebuah simpul lain yang belum terpilih. Algoritma dijkstra membutuhkan parameter tempat asal, dan tempat tujuan.

(6)

1. Proses Algoritma Dijkstra Secara singkat algoritma Dijkstra dapat dijelaskan dengan flowchart seperti dibawah ini :

Gambar 2.3 Flowchart Algoritma Dijkstra

Pada flowchart di atas dapas dijelaskan proses algoritma dijktra adalah sebagai berikut :

Masukkan : Graf berbobot.

Proses :

1. Inisialisasi vertex.

2. Inisialisasi jarak antar vertex.

3. Tentukan vertex awal (s) dan vertex tujuan (t).

4. Beri label permanen = 0 ke verteks awal (s) dan label sementara

= ∞ ke verteks lainnya.

5. Untuk setiap verteks V yang belum mendapat label permanen, mendapat label sementara = min {label lama V,(label lama V + D)}.

6. Cari nilai minimum diantara semua verteks yang masih berlabel sementara.

7. Jadikan verteks minimum yang berlabel sementara menjadi verteks dengan label permanen, jika lebih dari satu verteks pilih sembarang.

8. Ulangi langkah 5 sampai 7 hingga verteks tujuan mendapat label permanen.

9. Simpan hasil perhitungan.

Tampilkan hasil perhitungan.

3. Tampilan Program

a. Halaman Peta Wisata

Gambar 5.10 Halaman Peta Wisata

(7)

Pada peta wisata disediakan titik-titik tempat wisata yang ada di Kota Kediri. Jika ingin mendapatkan informasi mengenai tempat wisata tersebut user hanya perlu click icon-icon yang sudah disediakan maka akan muncul informasi mengenai tempat wisata tersebut, seperti tiket masuk jika untuk masuk tempat tersebut dikenakan biaya dan informasi- informasi pendukung lainnya.

b. Halaman Pencarian Rute

Gambar 5.11 Halaman Pencarian Rute

Pada halaman pencarian rute ini memberikan informasi rute terpendek kepada user sesuai dengan tempat asal dan tujuan yang diinputkan oleh user .

Simpulan

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh selama perencanaan, pembuatan dan pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Merancang dan membangun aplikasi pencarian rute terpendek daerah wisata Kota Kediri menggunakan metode dijkstra dapat dibuat menggunakan pemrograman web dengan bantuan MySQL dan xampp, serta memanfaatkan layanan API dari Google Maps untuk menampilkan peta.

2. Aplikasi pencarian rute terpendek daerah wisata Kota Kediri dapat memberikan alternatif rute yang terpendek kepada user tetapi masih ada beberapa kelemahan diantaranya adalah :

a. Belum mampu

mempertimbangkan kemacetan suatu jalan sehingga rute yang diberikan bisa jadi rute terpendek tetapi bukan rute tercepat.

b. Informasi yang tersedia adalah untuk pengendara

(8)

kendaraan pribadi, bukan untuk pengguna kendaraan umum.

c. Data jalan hanya mencakup jalan arteri dan jalan besar, belum mencakup gang-gang kecil dan jalan perkampungan.

d. User hanya bias memilih tempat asal dan tujuan sesuai dengan yang sudah disediakan oleh sistem dan belum bisa mengetahui dimana user itu berada.

Saran

Sesuai dengan kekurangan yang diuraikan pada kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melengkapi penelitian ini dengan :

1. Pengembangan sistem yang dapat mendeteksi GPS atau BTS seluler sehingga bisa mendeteksi posisi lokasi akses.

2. Pengembangan sistem yang dapat mempertimbangkan tingkat kemacetan suatu jalan dan faktor kecepatan kendaraan pada analisis rute terpendek.

3. Pengembangan sistem yang mencakup wilayah yang lebih luas tidak hanya wilayah Kota Kediri.

4. Pengembangan sistem berbasis android atau mobile sehingga lebih memudahkan user untuk mengaksses aplikasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Purwananto, Yudhi, Diana, P., &

Agung, W. W. 2005.

Implementasi Dan Analisis Algoritma Pencarian Rute Terpendek Di Kota Surabaya.

Jurnal Penelitian dan Pengembangan

Telekomunikasi. Volume 10, No. 2, diunduh 03 Oktober 2013.

Sholicin,R., Yasinda,M.. 2012, Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam Pencarian Lintasan Terpendek Lokasi Rumah Sakit, Hotel dan Terminal Kota Malang Berbasis Web. Jurnal Online Universitas Negeri Malang, (Online), tersedia : (http://jurnal_online.UM.ac.id ), diunduh 03 Oktober 2013.

Sistem Informasi Geografis. 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sis tem_ informasi_geografis, diakses tanggal 10 November 2013

(9)

Siswanto. 2011. Algoritma dan Struktur Data Non Linier Dengan Java . Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sri, Dharwiyanti. 2003. Pengantar Unified Modeling Language (UML), ilmukomputer.com, diakses tanggal 30 Desember 2013.

Syafi’i, M. 2010. Panduan Membuat Aplikasi Database dengan PHP 5. Yogyakarta:

Andi Yogyakarta.

Wanto, Eko Budi. 2010.

Perancangan & Analisis Algoritms . Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Gambar 5.10 Halaman Peta Wisata
Gambar 5.11 Halaman Pencarian  Rute

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penyempurnaan yang perlu dilakukan untuk kelembagaan P3A dan Ga- bungan P3A adalah : (1) Mengkonsolidasikan kelembagaan lokal yang beragam dalam satu wadah Koperasi,

"Oloh karona porkawinan nenpunyai oakcud acar cuani dan ictori dapat oenbentuk koluarca yanc feokal dan bahacia, dan ocsuai pula doncan hak acaoi oanuoia, naka pcrka-

Dimana, pada penelitian ini, menggunakan variabel tingkat pengetahuan keluarga tentang halusinasi dengan kemampuan keluarga dalam merawat klien halusinasi di klinik keperawatan

[r]

Diluar sidang Pengadilan, penyelesaian sengketa dapat dilaksanakan baik oleh mereka sendiri (yang melakukan perdamaian) tanpa melibatkan pihak lain, atau meminta

mendapatkan informasi mengenai panjang dan lebar porus stomata, jumlah stomata terbuka dan tertutup, serta kerapatan stomata berdasarkan estimasi waktu di daerah

Berdasarkan hasil metode anova didapatkan bahwa tidak terdapat interaksi yang signifikan antara rasio tulangan dengan mutu beton terhadap kuat lentur balok

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa CSR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pajak (ETR). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi perusahaan melakukan