• Tidak ada hasil yang ditemukan

P5 Seleksi Kondisi. A. Sidiq Purnomo Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P5 Seleksi Kondisi. A. Sidiq Purnomo Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

A. Sidiq Purnomo

Program Studi Teknik Informatika

Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P5

(2)

Tujuan

• Mahasiswa mampu mengetahui dan

memahami :

– Seleksi kondisi

– Penggunaan statement if

(3)

Pembahasan

• If

– if tunggal

– if else

– if bersarang

• Swich

– swich tunggal

– swich bersarang

(4)
(5)

If (tunggal)

• Struktur kondisi dari IF digunakan untuk melakukan

seleksi terhadap pernyataan (statement) tunggal.

• Bentuk IF Tunggal adalah sebagai berikut :

if (kondisi)

pernyataan;

• Jika IF yang diseleksi bernilai benar (bernilai 1) maka

pernyataan yang mengikutinya akan diproses, begitu

juga sebaliknya jika IF yang diseleksi bernilai salah

(bernilai 0) maka pernyataan berikutnya yang akan

diproses.

(6)

• Contoh :

– Jika nilai yang diperoleh kurang dari 70 maka belum

berhasil (pernyataan tidak akan dikerjakan), jika nilai

yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 70 maka

telah berhasil (pernyataan akan dikerjakan).

(7)

If - Else

• Bentuk IF...ELSE adalah sebagai berikut :

if (kondisi)

pernyataan;

else

pernyataan;

• Jika IF yang diseleksi bernilai benar (bernilai 1) maka

pernyataan yang mengikutinya akan diproses, dan

sebaliknya jika IF yang diseleksi bernilai salah (bernilai

0) maka pernyataan setelah ELSE yang berikutnya akan

diproses.

(8)

• Contoh :

– Jika nilai yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 70 maka

pernyataan setelah kondisi IF akan dikerjakan , kemudian jika

nilai kurang dari atau sama dengan 70 maka pernyataan setelah

else yang akan dikerjakan.

(9)

If (Bersarang)

• Pernyataan IF

Bersarang yang

merupakan suatu

pernyataan IF yang

merupakan bagian

(berada di dalam)

pernyataan IF lainnya.

• Bentuk IF Bersarang

adalah sebagai

berikut :

if (kondisi_1) if(kondisi_2) . . if(kondisi_n) pernyataan_n; else pernyataan_n; . . else pernyataan_2; else pernyataan_1;

(10)

Kondisi yang diseleksi pertama adalah

kondisi yang paling luar (kondisi_1).

– Jika kondisi_1 bernilai salah (bernilai 0), maka pernyataan setelah else yang terluar yang akan di proses

(pernyataan_2 = yang merupakan pasangan dari kondisi IF yang

bersangkutan). Jika pernyataan setelah else tidak ditulis, maka proses akan dihentikan.

– Jika kondisi_1 bernilai benar (bernilai 1), maka kondisi berikutnya (kondisi_2) yang akan diproses.

– Jika kondisi_2 bernilai salah (bernilai 0), maka pernyataan setelah else yang merupakan pasangan dari kondisi_2 yang akan diproses. Jika pernyataan setelah else tidak ditulis maka proses aka dihentikan.

– Proses penyeleksian pada kondisi IF Bersarang akan dilakukan sampai kondisi_n.

Contoh :

– Jika nilai yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 70 maka proses akan dilanjutkan pada kondisi IF berikutnya. Jika nilai yang diperoleh kurang dari atau sama dengan 70 maka yang akan dikerjakan pernyataan setelah else yang merupakan pasangannya “ printf (“Silahkan Mencoba Lagi”)”.

– Jika nilai yang diperoleh lebih dari 70 atau bernilai benar (bernilai 1), maka pernyataan setelah if “printf

(“Selamat ….”) yang akan dikerjakan. Jika nilai yang diperoleh kurang dari 70 maka pernyataan setelah else yang merupakan pasangannya “printf (“Maaf ...”)” yang akan dikerjakan.

(11)
(12)
(13)

Swich (Tunggal)

• Bentuk SWITCH Tunggal

adalah sebagai berikut :

• Pernyataan SWITCH akan menyeleksi kondisi yang diberikan, selanjutnya akan membandingkan hasilnya dengan konstanta yang berada di CASE.

– Jika hasil dari kondisi cocok dengan nilai pada konstanta_1 maka yang akan dikerjakan pernyataan yang berada setelah konstanta_1 dan diakhiri sampai BREAK.

– Jika hasil dari kondisi tidak cocok dengan konstanta_1 maka yang akan diperikasa selanjutnya adalah

konstanta_2. Dan jika konstanta_2 cocok maka pernyataan setelah konstanta_2 yang akan dikerjakan sampai BREAK. Tetapi jika

konstanta_2 tidak cocok maka proses yang akan dikerjakan yaitu pernyataan dibawah DEFAULT.

(14)
(15)

Switch (Bersarang)

• Pernyataan SWITCH

Bersarang yang

merupakan suatu

pernyataan SWITCH

yang merupakan

bagian (berada di

dalam) pernyataan

SWITCH lainnya.

• Bentuk SWITCH

Bersarang adalah

sebagai berikut :

(16)
(17)
(18)

Evaluasi (Home Work)

• Soal 1

– Buatlah algoritma (boleh menggunakan flowchart,

pseudocode atau bahasa natural) untuk menentukan

nama-nama bulan dalam satu tahun (Januari, Februari, Maret, April,

Mei, Juni, Juli, Agustus, Septembet, Oktober, November,

Desember).

– Buat Program untuk menentukan nama-nama bulan dalam

satu tahun (Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli,

Agustus, Septembet, Oktober, November, Desember).

• Misalnya jika diinputkan angka 7, maka output yang keluar adalah

bulan Juli,

(19)
(20)

• Soal 2

– Perhatikan program berikut :

(21)

• Soal 2.2

– Modifikasi algoritma

(flowchart)

dan program

Soal 2.1 tersebut di atas

untuk menampilkan huruf

mutu dari nilai yang

diinputkan seperti Tabel

berikut, gunakan statement

if... else if...

– Tampilkan pula pesan

kesalahan kepada

pengguna apabila nilai

yang diinputkan < 0 dan >

100.

Nilai

Huruf Mutu

80 <= nilai <= 100

A

68 <= nilai <= 79

B

58 <= nilai <= 67

C

45 <= nilai <= 57

D

nilai < 45

E

(22)

Soal 2.3

– Modifikasi algoritma (flowchart)

dan program soal 2.2 di atas

dengan perubahan-perubahan

seperti berikut (Hanya berlaku

untuk nilai A, B dan C) :

• Definisi kan RENTANG =

BATAS_ATAS – BATAS_BAWAH • Tambahkan tanda '-' (minus)

sesudah Huruf Mutu bila NILAI <= 40%*RENTANG +

BATAS_BAWAH

• Tambahkan tanda '+' sesudah Huruf Mutu bila NILAI >= 70%*RENTANG +

BATAS_BAWAH

• Di luar ketentuan di atas biarkan

Contoh :

– Untuk huruf mutu “A”:

– RENTANG = 100 – 80 = 20

– Bila nilai yang diperoleh adalah 88

maka huruf mutu yang keluar

adalah “A-”, karena nilai 88 berada

di dalam batas 40%* RENTANG +

BATAS BAWAH

– Bila nilai yang diperoleh adalah 90

maka huruf mutu yang keluar

adalah “A” dan bila nilai

yangdiperoleh adalah 98 maka

huruf mutu yang keluar adalah “ A+”

(23)

Ketentuan

• Kelas 21 :

– Tugas dikumpulkan

hari senin (31 Oktober

2013)

– Dikumpulkan di FTI

• Algoritma, source code,

dan hasil output di print.

• Kelas 22 :

– Tugas dikumpulkan

hari selasa (01

November 2013)

– Dikumpulkan di FTI

• Algoritma, source code,

dan hasil output di print.

Note :

Setiap hasil output program harus mencantumkan keterangan

berupa : NIM, Nama dan Kelas (di bagian paling atas)

Referensi

Dokumen terkait

Jika turunan pertamanya nol, yang mununjukkan suatu kemiringan nol dan karena itu suatu dataran dalam fungsi, sedangkan turunan keduanya negatif, yang berarti

Penelitian ini menekankan pengaruh due professional care pada kinerja auditor Inspektorat dengan integritas sebagai pemoderasi. Lebih lanjut, penelitian ini dilakukan

Gambar 5.32 Hasil Analisis Levene’s Test of Equality of Error Variance dengan SPSS pada Sesi Structure and Written Expression Kelompok Kontrol Kedua dan Kelompok Percobaan... 72

Kesan-kesan buruk lain : Tiada kesan yang penting atau bahaya kritikal yang diketahui.

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi civitas akademik dan dapat memperkaya konsep atau teori

Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah proses mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam

Pada indikator 4 yang terdiri dari 4 deskriptor yang kemudian dijabarkan dalam 4 pernyataan bentuk skala likert menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis

◦ Jika hasil dari kondisi cocok dengan nilai pada konstanta_1 maka yang akan dikerjakan pernyataan yang berada setelah konstanta_1 dan diakhiri