A. Sidiq Purnomo
Program Studi Teknik Informatika
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
P5
Tujuan
• Mahasiswa mampu mengetahui dan
memahami :
– Seleksi kondisi
– Penggunaan statement if
Pembahasan
• If
– if tunggal
– if else
– if bersarang
• Swich
– swich tunggal
– swich bersarang
If (tunggal)
• Struktur kondisi dari IF digunakan untuk melakukan
seleksi terhadap pernyataan (statement) tunggal.
• Bentuk IF Tunggal adalah sebagai berikut :
if (kondisi)
pernyataan;
• Jika IF yang diseleksi bernilai benar (bernilai 1) maka
pernyataan yang mengikutinya akan diproses, begitu
juga sebaliknya jika IF yang diseleksi bernilai salah
(bernilai 0) maka pernyataan berikutnya yang akan
diproses.
• Contoh :
– Jika nilai yang diperoleh kurang dari 70 maka belum
berhasil (pernyataan tidak akan dikerjakan), jika nilai
yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 70 maka
telah berhasil (pernyataan akan dikerjakan).
If - Else
• Bentuk IF...ELSE adalah sebagai berikut :
if (kondisi)
pernyataan;
else
pernyataan;
• Jika IF yang diseleksi bernilai benar (bernilai 1) maka
pernyataan yang mengikutinya akan diproses, dan
sebaliknya jika IF yang diseleksi bernilai salah (bernilai
0) maka pernyataan setelah ELSE yang berikutnya akan
diproses.
• Contoh :
– Jika nilai yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 70 maka
pernyataan setelah kondisi IF akan dikerjakan , kemudian jika
nilai kurang dari atau sama dengan 70 maka pernyataan setelah
else yang akan dikerjakan.
If (Bersarang)
• Pernyataan IF
Bersarang yang
merupakan suatu
pernyataan IF yang
merupakan bagian
(berada di dalam)
pernyataan IF lainnya.
• Bentuk IF Bersarang
adalah sebagai
berikut :
if (kondisi_1) if(kondisi_2) . . if(kondisi_n) pernyataan_n; else pernyataan_n; . . else pernyataan_2; else pernyataan_1;•
Kondisi yang diseleksi pertama adalah
kondisi yang paling luar (kondisi_1).
– Jika kondisi_1 bernilai salah (bernilai 0), maka pernyataan setelah else yang terluar yang akan di proses
(pernyataan_2 = yang merupakan pasangan dari kondisi IF yang
bersangkutan). Jika pernyataan setelah else tidak ditulis, maka proses akan dihentikan.
– Jika kondisi_1 bernilai benar (bernilai 1), maka kondisi berikutnya (kondisi_2) yang akan diproses.
– Jika kondisi_2 bernilai salah (bernilai 0), maka pernyataan setelah else yang merupakan pasangan dari kondisi_2 yang akan diproses. Jika pernyataan setelah else tidak ditulis maka proses aka dihentikan.
– Proses penyeleksian pada kondisi IF Bersarang akan dilakukan sampai kondisi_n.
•
Contoh :
– Jika nilai yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 70 maka proses akan dilanjutkan pada kondisi IF berikutnya. Jika nilai yang diperoleh kurang dari atau sama dengan 70 maka yang akan dikerjakan pernyataan setelah else yang merupakan pasangannya “ printf (“Silahkan Mencoba Lagi”)”.
– Jika nilai yang diperoleh lebih dari 70 atau bernilai benar (bernilai 1), maka pernyataan setelah if “printf
(“Selamat ….”) yang akan dikerjakan. Jika nilai yang diperoleh kurang dari 70 maka pernyataan setelah else yang merupakan pasangannya “printf (“Maaf ...”)” yang akan dikerjakan.
Swich (Tunggal)
• Bentuk SWITCH Tunggal
adalah sebagai berikut :
• Pernyataan SWITCH akan menyeleksi kondisi yang diberikan, selanjutnya akan membandingkan hasilnya dengan konstanta yang berada di CASE.
– Jika hasil dari kondisi cocok dengan nilai pada konstanta_1 maka yang akan dikerjakan pernyataan yang berada setelah konstanta_1 dan diakhiri sampai BREAK.
– Jika hasil dari kondisi tidak cocok dengan konstanta_1 maka yang akan diperikasa selanjutnya adalah
konstanta_2. Dan jika konstanta_2 cocok maka pernyataan setelah konstanta_2 yang akan dikerjakan sampai BREAK. Tetapi jika
konstanta_2 tidak cocok maka proses yang akan dikerjakan yaitu pernyataan dibawah DEFAULT.
Switch (Bersarang)
• Pernyataan SWITCH
Bersarang yang
merupakan suatu
pernyataan SWITCH
yang merupakan
bagian (berada di
dalam) pernyataan
SWITCH lainnya.
• Bentuk SWITCH
Bersarang adalah
sebagai berikut :
Evaluasi (Home Work)
• Soal 1
– Buatlah algoritma (boleh menggunakan flowchart,
pseudocode atau bahasa natural) untuk menentukan
nama-nama bulan dalam satu tahun (Januari, Februari, Maret, April,
Mei, Juni, Juli, Agustus, Septembet, Oktober, November,
Desember).
– Buat Program untuk menentukan nama-nama bulan dalam
satu tahun (Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli,
Agustus, Septembet, Oktober, November, Desember).
• Misalnya jika diinputkan angka 7, maka output yang keluar adalah
bulan Juli,
• Soal 2
– Perhatikan program berikut :
• Soal 2.2
– Modifikasi algoritma
(flowchart)
dan program
Soal 2.1 tersebut di atas
untuk menampilkan huruf
mutu dari nilai yang
diinputkan seperti Tabel
berikut, gunakan statement
if... else if...
– Tampilkan pula pesan
kesalahan kepada
pengguna apabila nilai
yang diinputkan < 0 dan >
100.
Nilai
Huruf Mutu
80 <= nilai <= 100
A
68 <= nilai <= 79
B
58 <= nilai <= 67
C
45 <= nilai <= 57
D
nilai < 45
E
•
Soal 2.3
– Modifikasi algoritma (flowchart)
dan program soal 2.2 di atas
dengan perubahan-perubahan
seperti berikut (Hanya berlaku
untuk nilai A, B dan C) :
• Definisi kan RENTANG =
BATAS_ATAS – BATAS_BAWAH • Tambahkan tanda '-' (minus)
sesudah Huruf Mutu bila NILAI <= 40%*RENTANG +
BATAS_BAWAH
• Tambahkan tanda '+' sesudah Huruf Mutu bila NILAI >= 70%*RENTANG +
BATAS_BAWAH
• Di luar ketentuan di atas biarkan