• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SIMULASI PELAKSANAAN

AKAD NIKAH

OLEH : H. MAHMUD FAUZI

BIDANG URAIS & BINSYAR KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROPINSI JAWA TIMUR

(2)

I. PENDAHULUAN

Pernikahan yang dinyatakan sebagai

sunnatullah

ini merupakan kebutuhan setiap

naluri manusia yang dalam istilah agama disebut

"Mitsaqan Ghalizha"

yaitu suatu perjanjian yang sangat kokoh dan luhur,

Dalam Undang-undang nomor 22 tahun 1946 jo

Undang-undang nomor 32 tahun 1954

ditegaskan bahwa Pegawai Pencatat Nikah mempunyai kedudukan yang jelas yakni satu-satunya Pejabat yang berwenang mencatat

perkawinan yang dilangsungkan menurut hukum agama Islam dalam wilayahnya.

(3)

Keberadaan Pegawai Pencatat Nikah (PPN/Penghulu) pada setiap peristiwa

Pemikahan pada hakekatnya mempunyai fungsi ganda, karena disamping tugas pokoknya

mengawasi dan mencatat pernikahan,

juga sekaligus memandu acara akad nikah agar pelaksanaannya dapat berlangsung dengan baik dan hidmat. Oleh sebab itu setiap PPN/Penghulu dalam melaksanakan tugasnya dituntut untuk

mampu menciptakan suasana yang hidmat dan sakral selama akad nikah itu berlangsung.

(4)

Kenyataan yang sering dijumpai dilapangan, baik berdasarkan pemantauan maupun

berdasarkan pengaduan masyarakat, masih banyak diantara, PPN/Penghulu dalam

memimpin acara akad nikah kurang mampu untuk menciptakan suasana yang hidmat

tersebut sehingga kurang memuaskan

masyarakat. Oleh sebab itu dipandang perlu diberikan materi simulasi pelaksanaan akad

nikah untuk dijadikan pedoman dasar bagi PPN/ Penghulu dalam setiap melaksanakan tugasnya sebagai pegawai/petugas pencatat nikah.

(5)

II. DASAR HUKUM

• Undang-undang No. 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk.

• Undang-undang No. 32 Tahun 1954 tentang Penetapan

Berlakunya Undang-undang RI tanggal 21 Nopember 1946 No. 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk di

seluruh Daerah Luar Jawa dan Madura;

• Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;

• Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;

• Peraturan Menteri Agama No. 11 Tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah;

(6)

III. TUJUAN

Terciptanya keabsahan nikah sesuai dengan

hukum munakahat dan peraturan perundang-undangan

yang

berlaku.

Terciptanya kehidmatan dalam memimpin dan

memandu acara akad nikah.

Adanya pedoman umum bagi PPN/Penghulu

dalam menghadiri dan memimpin acara akad nikah.

Terwujudnya mutu pelayanan yang baik

kepada masyarakat dalam masalah pernikahan.

(7)

IV. PELAKSANAAN AKAD NIKAH

A. Persiapan

Pelajari dan fahami rangkaian acara yang akan dilaksanakan.

Siapkan dan periksa ulang perlengkapan administratif yang dibutuhkan.

Kuasai di mana lokasi tempat acara berlangsung dan perhitungan waktu serta daya jangkau menuju lokasi tersebut.

Siapkan toga petugas, periksa kebersihannya dan kelayakan untuk dipakai dalam acara serimonial.

Datanglah ke lokasi sebelum acara dimulai.

Konfirmasikan sebelumnya kepastian urutan waktu acara dimaksud

(8)

B. Pemeriksaan Ulang

Sebelum akad nikah dilangsungkan PPN/

Penghulu yang menghadiri akad nikah harus mengadakan pengecekan ulang untuk

melengkapi kolom yang belum terisi pada model NB pada saat pemeriksaan awal di kantor dan atau bila ada perubahan data hasil pemeriksaan awal tersebut

Apabila akad nikah dilaksanakan di luar Balai

Nikah, pengecekkan ulang dapat dilakukan dengan 2 (dua) Cara sesuai dengan situasi upacara akad nikah:

a. Dilakukan sebelum hari upacara pelaksanaan akad nikah (hari H) misalnya pada upacara

midodareni (Jawa), yaitu satu hari sebelum hari pelaksanaan akad nikah yang ada.

(9)

b. Dilakukan pada hari H, yaitu sebelum upacara resmi pelaksanaan Ijab Qabul dimulai, yang pelaksanaanya dapat

dilakukan, dengan cara pemeriksaan

terpisah terhadap calon mempelai, wali nikah dan saksi-saksi.

Untuk keperluan sebagaimana point 3.b di atas, PPN/Penghulu yang bertugas harus datang lebih awal dari waktu yang telah ditetapkan.

Teknis pemeriksaan ulang tidak boleh

berteletele dan tidak perlu diperiksa setiap kolom pemeriksaan, akan tetapi cukup

(10)

Ada atau tidaknya penambahan/

perubahan tentang nama calon pengantin, wali, saksi dan jumlah atau bentuk

maskawin.

Apakah ada persetujuan dari calon mempelai.

Melengkapi kolom yang belum terisi pada model NB dari hasil pemeriksaan awal.

Untuk menjaga kerapian setiap berkas

pernikahan yang akan dilaksanakan serta untuk menjaga wibawa petugas

PPN/Penghulu berkas pernikahan harus disimpan dalam map yang layak.

(11)

C.

Waktu Pelaksanaan Akad Nikah

Akad nikah dilangsungkan setelah lewat

10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak

tanggal pengumuman. Apabila akad nikah

akan dilangsungkan kurang dari 10

(sepuluh) hari tersebut karena suatu

alasan yang penting, harus ada dispensasi

dari Camat atas nama Bupati Kepala

(12)

D. Tempat Pelaksanaan Akad Nikah

Di Balai Nikah/ Kantor Urusan Agama yang

disediakan di ruang khusus lengkap dengan perlengkapannya baik tempat duduk calon

pengantin, wali dan saksi maupun tempat para pengantar/undangan.

Di luar Balai Nikah, seperti di rumah calon istri atau di masjid, yang pengaturannya diserahkan kepada yang mempunyai hajat, asal tidak

menyalahi hukum Islam dan peraturan

peraturan yang berlaku, seperti tempat duduk calon pengantin, wali/ wakilnya , saksi-saksi, PPN/Penghulu/Pembantu PPN dan undangan.

(13)

E. Yang menghadiri Aqad Nikah

PPN/Penghulu dan Pembantu PPN

Wali Nikah atau Wakilnya

Calon suami atau wakilnya

Calon istri (sesuai keadaan setempat)

Dua orang saksi

(14)

F.

Prosesi Pelaksanaan Akad Nikah

Rangkaian prosesi pelaksanaan akad nikah diatur sebagai berikut

1. PPN/Penghulu terlebih dahulu memeriksa ulang tentang persyaratan dan administrasinya

2. PPN/Penghulu menanyakan kepada calon istri di hadapan dua orang saksi, apabila dia bersedia dinikahkan dengan calon suaminya atau tidak. 3. Jika calon istri bersedia dinikahkan dengan calon

suaminya, maka :

a. PPN/Penghulu mempersilahkan walinya, untuk menikahkan

(15)

b. Jika walinya mewakilkan, tanyakan kepada siapa yang ditunjuk dan PPN/Penghulu harus siap

c. Jika tidak ada wali nasab maka calon istri meminta kepada wali hakim untuk bersedia menjadi wali 4. Susunan acara pelaksanaan akad nikah :

pembukaan

Pembacaan ayat suci Al-Qur'an.

Pengumuman hasil pemeriksaan/penasehatan

Khutbah nikah.

Pembacaan Istighfar dan Syahadatain secara bersama-sama dipimpin oleh PPN/ Penghulu / Pembantu PPN atau wali yang akan bertindak melakukan ijab

Ijab qobul

(16)

G. Penandatanganan surat-surat yang diperlukan

Pelaksanaan akad nikah baik yang dilaksanakan

di Balai Nikah ataupun di luar Balai Nikah maka penandatanganan oleh suami, istri, wali, dua orang saksi dan PPN/Penghulu dibubuhkan pada buku Akta Nikah (model N).

(17)

H. Pembacaan Ta'lik Talak

1. Untuk tidak mengurangi kehidmatan upacara akad nikah, pembacaan ta'lik talak sebaiknya tidak

memakai pengeras suara, kecuali apabila wali nikah atau keluarga mempelai menghendakinya.

2. Setelah ta'lik talak selesai dibacakan, PPN atau

Penghulu yang menghadiri mempersilahkan kepada suami untuk menandatangani ikrar ta'lik talak yang terdapat pada buku nikah

3. Apabila suami tidak bersedia mengucapkan maka tidak bolek dipaksa, tetapi harus diberitahukan kepada istri bahwa suaminya tidak mengikrarkan ta'lik talak

meskipun tidak dibaca, keduanya mempelai perlu memahami maksud ikrar ta'lik talak tersebut.

(18)

I.

Penyerahan Maskawin (Mahar)

Tiap-tiap perkawinan / pernikahan

menimbulkan kewajiban bagi suami untuk membayar maskawin atau mahar kepada istrinya, baik berupa perhiasan (emas), uang atau Benda berharga lainya.

Setelah acara akad nikah selesai suami

langsung menyerahkan maskawin kepada.

istrinya. Dan apabila istri tidak ikut hadir pada majelis akad nikah, maka maskawin

(19)

J. Penyerahan Buku Nikah

1. Sesaat Setelah akad nikah, PPN /Penghulu segera menyerahkan Buku Nikah kepada kedua mempelai.

2. Pada saat penyerahan Buku Nikah, agar lebih terkesan dan menggugah kedua mempelai, sebaiknya PPN atau Penghulu mengucapkan kalimat : "Bersama ini kami serahkan Buku Nikah kepada saudara sebagai bukti bahwa perkawinan Saudara telah sah tercatat di KUA Kecamatan, sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku, agar diterima dan disimpan dengan

sebaik-baiknya. " Penyerahan Kutipan Akta Nikah ini

agar tidak diselingi dengan kata-kata atau kalimat yang tidak perlu atau tidak pantas.

(20)

3.Setelah Buku Nikah diserahkan

kepada kedua mempelai, PPN atau

Penghulu yang menghadiri

menyatakan kepada hadirin bahwa

akad nikah telah selesai dan kedua

mempelai telah sah menurut

Undang-Undang dan Hukum Agama Islam

(21)

K. Nasehat Perkawinan

Nasehat perkawinan yang diberikan

setelah akad nikah selesai atau yang

dikenal dengan ceramah perkawinan,

tidak harus dilakukan oleh PPN atau

Penghulu, bahkan sebaiknya oleh

ulama, tokoh masyarakat atau dari

kalangan keluarga pengantin sendiri,

tergantung dari permintaan keluarga

mempelai.

(22)

L. Contoh

Lay out (penatan tempat) personil

pada acara aqad nikah

4 2 1 3

7b

Tamu-tamu undangan

Meja akad nikah

7a 6b 5a 5b 6a 8 Arah kiblat 6b Keterangan : 1. Wali 2. Petugas KUA

3. Khatib (pembaca khutbah nikah)

4. Pembaca do’a

5a. Calon mempelai pria 5b. Calon mempelai wanita 6a. Saksi dari pihak pria 6b. Saksi dari pihak wanita 7a. Keluarga mempelai pria 7b. Keluarga mempelai wanita

(23)

MAJALAH PENGHULU

Alamat Redaksi : Kemenag RI Jl.

MH. Thamrin 6 Jakpus 10700

Telp.

021-3811642(hunting)email:majalahpe

nghulu@yahoo.com.

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis ‘Urf Terhadap Larangan Pernikahan Temon Aksoro Setelah mengetahui arti dan makna sekaligus akibat dari Temon aksoro yang melarang pernikahan antara Dusun Temu dan

Two-year prospective naturalistic study of remission from major depressive disorder as a function of personality disorder comorbid- ity. Personality disorders predict relapse after

Pernah diadakan musyawarah antara pemimpin dan tokoh-tokoh dari orang Dayak dan Madura guna berdamai supaya tidak ada lagi perselisihan dan salah paham di lain

Kajian ini mendapati bahawa pengetahuan tentang peta pemikiran dalam kalangan pelajar akan dapat meningkatkan kualiti pendidikan kerana peta pemikiran merupakan

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 1 menunjukan bahwa hasil sidik ragam pada rata-rata umur tanaman saat panen pertama terdapat perbedaan yang nyata

Setelah programmer yakin bahwa kode yang dibuat di bahasa abstrak ini telah teruji, maka sudah saatnya untuk melakukan transformasi dari Lingu ke bahasa konkrit yang akan digunakan

Penelitian dilakukan untuk mengetahui kemampuan pengetahuan anak usia sekolah tentang stimulasi perkembangan anak usia sekolah, kemampuan psikomotor dalam stimulasi

Sakramen rekonsiliasi bukan hanya mengakui dosa-dosa kita kepada imam, namun sakramen rekonsiliasi merupakan sarana yang membantu peniten untuk berdamai dengan