PENGARUH PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TERHADAP
KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MEMBUAT PETA
BERBASIS ARCGIS
Murjainah1, Budi Utomo2
1-2
Pendidikan Geografi Universitas PGRI Palembang
( ) [email protected] 1, [email protected] 2
ABSTRAK
Mata kuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah mata kuliah wajib bersyarat yang harus diselesaikan di semester enam oleh mahasiswa Pendidikan Geografi yang sebelumnya harus lulus pada mata kuliah kartografi dan penginderaan jauh. Mahasiswa diwajibkan mengikuti tatap muka perkuliahan maksimal 16 kali pertemuan yang terdiri dari teori dan juga praktikum. Praktikum dilaksanakan setelah menyelesaikan teori/konsep SIG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praktikum SIG terhadap kemampuan mahasiswa pendidikan geografi dalam membuat peta berbasis Arc Gis. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yakni kelas VI A. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes, observasi dan teknik dokumentasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen Pre-Experimental Design dengan bentuk One-Shot Case Study. Desain ini terdapat satu kelompok perlakuan dan selanjutnya di observasi hasilnya. Dilihat dari hasil perolehan nilai mahasiswa dalam praktikum SIG membuat peta berbasis Arc Gis dengan indikator menampilkan data spasial,
Georeferencing, digitasi, atributing, analisis dan layout menunjukkan bahwa terdapat beberapa
mahasiswa yang memperoleh nilai rendah, yakni berada dibawah ketuntasan minimum diantaranya berada kisaran nilai 4,0 – 6,0 dan nilai tertinggi berada pada kisaran nilai 8,0 – 9,0. Berdasarkan hasil uji hipotesis nilai SIG dengan menggunakan uji-t diperoleh signifikansi 0,004. Ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh lebih kecil dari 0,05. Artinya, bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh praktikum SIG terhadap kemampuan mahasiswa pendidikan geografi dalam membuat peta berbasis Arcgis.
Kata Kunci: Praktikum, Sistem Informasi Geografis, Peta, Arcgis
PENDAHULUAN
Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga dalam mengembangkan potensi mahasiswa dan mencetak generasi penerus bangsa yang diwujudkan dalam pengabdiannya kepada tanah airnya untuk memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perwujudan itu tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi pada pasal 5 mengungkapkan bahwa perguruan tinggi bertujuan;
a) berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat,
berilmu,cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa; b) dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/ atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan
peningkatan daya saing bangsa; c) dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan d) terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat
dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan tersebut tidak akan terwujud jika tidak didukung oleh elemen-elemen penting dalam penyelenggaraan pendidikan tingkat perguruan tinggi karena dalam penyelenggaraan pendidikan dibutuhkan suatu sistem yang solid sehingga terlaksananya suatu pendidikan.
Salah satunya adalah dalam penyelenggaraan proses perkuliahan. Terlaksananya suatu pembelajaran bukan hanya dosen saja sebagai pendidik atau mahasiswanya saja dapat dilaksanakan suatu pembelajaran di kelas tetapi diperlukan dosen, mahasiswa dan fasilitas pendukung serta teknologi yang digunakan agar terwujudnya suatu pembelajaran yang berkualitas. Menurut UU RI No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Selanjutnya dalam undang-undang yang sama, Dosen memiliki tugas mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya.
Potensi mahasiswa yang dikembangkan berupa kemampuan mahasiswa pada ranah kognitif, psikomotorik dan juga afektif agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. Potensi tersebut merupakan suatu kemampuan mutlak yang seharusnya diwujudkan oleh sivitas akademika khususnya Dosen yang memiliki kewajiban mendidik, membimbing mahasiswa menjadi insan yang diharapkan oleh bangsa Indonesia.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Palembang merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang mampu mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mencetak lulusan yang berkompeten dalam hal ini adalah mencetak lulusan yang profesional dibidangnya yakni lulusan yang nantinya akan
menjadi guru sesuai dengan kompetensi keilmuannya. Untuk itu, ada beberapa rangkaian perkuliahan dan mata kuliah yang harus diikuti setiap semesternya dan mengikuti ujian akhir semester serta ujian skripsi sehingga nantinya mereka mampu mengimplementasikan keilmuannya di dunia kerja yakni menjadi guru yang profesional dan berkompeten serta memiliki budi pekerti yang luhur.
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa mata kuliah SIG diampu oleh tiga dosen pengampu yang terdiri dari tiga kelas. Kemudian, sebagian besar mahasiswa telah menyelesaikan mata kuliah Kartografi dan Penginderaan Jauh. Mata kuliah Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah mata kuliah wajib bersyarat yang harus diselesaikan di semester enam oleh mahasiswa Pendidikan Geografi yang sebelumnya harus lulus pada mata kuliah kartografi dan penginderaan jauh. Pada mata kuliah ini mahasiswa diwajibkan mengikuti tatap muka perkuliahan maksimal 16 kali pertemuan yang terdiri dari teori dan juga praktikum. Praktikum dilaksanakan setelah menyelesaikan teori/ konsep Sistem Informasi Geografi.
BAKOSURTANAL dalam Budiyanto (2002) menjabarkan SIG sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personel yang didesain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi.
Oleh karena itu, dalam perkuliahan ini terdapat praktikum yang tujuannya adalah agar mahasiswa dapat menguasai dan atau mengaplikasikan SIG yang nantinya dapat mereka gunakan saat berada dalam dunia kerja dan menjadi salah satu tujuan perguruan tinggi dalam menghasilkan keluaran yang berkompeten, profesional dan berdaya saing.
Berdasarkan itu pula, perlunya penelitian ini dilakukan agar dapat diketahui seberapa besar pengaruh praktikum terhadap kemampuan mahasiswa pendidikan geografi dalam membuat peta berbasis Arcgis. (Studi Kasus Pada Mata Kuliah Sistem Informasi Geografi)”.
Subsistem SIG yaitu diataranya :
a. Data Input digunakan untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber.
b. Data management berfungsi untuk mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau retrieve,
di-update, dan diedit.
c. Data Manipulation & Analysis; berfungsi untuk menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.
d. Data Output; bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya. (Aronoff dalam Sugiyanta, 2005:).
Gambar 1. Subsistem SIG (Prahasta,2002) Secara harfiah, kata praktikum merupakan “aktif”. Sedangkan, dalam bahasa Inggris, kata praktikum bermakna sama dengan excersice atau
exercise, yang secara harfiah berarti “tetap
aktif/sibuk” yang bermakna sama dengan “latihan” atau “response”.
Menurut JKPP-UT mengungkapkan bahwa praktikum merupakan salah satu bentukkegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memantapkan
pengetahuansiswaterhadap materi mata kuliah melalui aplikasi, analisis, sintesis,dan evaluasi terhadap teori yang dilakukan baik di dalam laboratorium ataupun di lapangan. Sedangkan, menurut Ibrahim (2011) menyatakan bahwa praktikum dalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode mendidik untuk belajar dan mempraktikkan segala aktifitas dalam proses belajar mengajar untuk menguasai suatu keahlian.
Kinniburgh (2015) mengungkapkan bahwa
Geographic Information Systems (or GIS) have emerged as a powerful tool to enhance the quality of teacher instruction and student outcomes in Geography. Amidst the wider adoption of ICT in education, GIS has significantly influenced the study of Geography as it provides a powerful alternative to paper-based maps as the primary spatial representation and problem-solving tool. The power of learning from a GIS comes from its ability to perform functions such as spatial querying, statistical analysis and visualization, which enable the user to „search‟ for answers by „querying‟ datasets.
Artinya bahwa kemunculan SIG memberikan suatu kekuatan untuk meningkatkan kualitas guru (pendidik) dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam geografi. Di tengah meluasnya TIK dalam dunia pendidikan, SIG secara signifikan mempengaruhi belajar geografi siswa dalam menghasilkan suatu alternatif peta berbasis kertas dalam merepresentasikan spasial dan alat dalam memecahkan masalah. Kekuatan pembelajaran dari SIG berasal dari kemampuan untuk menampilkan fungsi seperti “query” spasial, analisis statistik dan tampilan yang memungkinkan pengguna untuk 'mencari' jawaban oleh “query” dataset.
Rustaman (2005) menyatakan bahwa kegiatan praktikum dapat dikelompokkan dalam tiga bentuk, yaitu:
a) bentuk praktikum latihan: praktikum yang dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan dasar, misalnya keterampilan mengamati, keterampilan mengukur, dan keterampilan menggunakan mikroskop. b) bentuk praktikum bersifat investigasi
(penyelidikan): praktikum yang dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa
untuk bertindak sebagai ilmuwan, misalnya bagaimana menganalisis masalah dan memecahkannya. Melalui kegiatan praktikum ini mahasiswa memperoleh pengalaman mengidentifikasi masalah nyata yang dirasakannya, merumuskan masalah tersebut secara operasional, merancang cara terbaik untuk memecahkan masalahnya, melakukan percobaan/pengamatan, dan menganalisis dan mengevaluasi hasilnya.
c) bentuk praktikum bersifat memberi pengalaman : praktikum ini dimaksudkan untuk mendukung pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang terkait. Kontribusi praktikum dalam meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran dapat terwujud apabila siswa diberi pengalaman untuk mengindera fenomena alam dengan segenap inderanya.
Menurut Tuminto (2007) menyatakan bahwa kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan atau kekuatan. Uno (2007) mengungkapkan bahwa hakikat kemampuan adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hamalik (2008) menegaskan bahwa kemampuan dapat dibagi menjadi dua jenis , yaitu 1) kemampuan intrinsik adalah kemampuan yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. 2) kemampuan ekstrinsik adalah kemampuan yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Donald (Sardiman, 2009) menyatakan bahwa kemampuan adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya pikiran dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Kemudian, pengertian mahasiswa menurut Siswoyo (2007) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Jadi, berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan mahasiswa adalah kesanggupan individu yang menjalani pendidikan tinggi dalam melakukan sesuatu untuk mengadakan perubahan
tingkah laku dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Dalam hal ini kemampuan yang dimaksud adalah kecakapan, kesanggupan individu dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen pengampu.
Perangkat lunak Arc GIS 10 merupakan perangkat lunak SIG yang baru dari ESRI (Environmental Systems Research Institute), yang memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan data dari berbagai format data. Dengan Arc GIS pengguna dapat memanfaatkan fungsi desktop maupun jaringan, selain itu juga pengguna bisa memakai fungsi pada level Arc View, Arc Editor,
Arc Info dengan fasilitas Arc Map, Arc Catalog
dan Toolbox. Materi yang diberikan diantanyara adalah konsep SIG, pengetahuan peta, pengenalan dan pengoperasian ArcGIS, input data dan manajemen data spasial, pengoperasian ArcCatalog, komposisi atau tata letak peta dengan ArcMap, memanfaatkan perangkat lunak SIG ArcGIS 10 untuk pengelolaan data spasial dan tabular serta untuk penyajian informasi peta.
Adapun penelitian terdahulu yang relevan digunakan dalam penelitian ini, yaitu Murtirani, Sembiring 2008 dengan judul Pengaruh Metode Praktikum Menggunakan Media Komputer Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma Negeri 2 Lubuk Pakam, Hasil pengujian hipotesa menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar kimia siswa yang praktikum menggunakan program media komputer lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang praktikum tanpa menggunakan program media komputer yang ditunjukkan dari nilai probabilitas p (Sig (2-tailed)) = 0,000 (harga p < 0,05). (2) Motivasi belajar kimia siswa yang praktikum dengan menggunakan program media komputer lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan motivasi belajar kimia siswa yang praktikum tanpa menggunakan program media komputer, yang ditunjukkan nilai probabilitas p (Sig (2-tailed)) = 0,000 (harga p < 0,05). Pengaruh praktikum dengan program media komputer terhadap motivasi belajar kimia siswa di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan dari nilai probabilitas p (Sig.(2- tailed)) = 0,176 > 0,05, maka tidak ada korelasi. (3) Interaksi metode praktikum terhadap tingkat
motivasi belajar kimia siswa tidak signifikan, ini ditunjukkan dari nilai probabilitas p (Sig.(2-tailed)) = 0,105 > 0,05. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah bahwa penerapan program media komputer pada praktikum kimia dapat meningkatkan hasil belajar dan tingkat motivasi belajar siswa. Dengan demikian maka hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga bagi para guru kimia agar menggunakan program media komputer sebagai tambahan praktikum kimia.
Setiawan, Agung dan Sutarto Indrawati. 2013 dengan judul Metode Praktikum Dalam Pembelajaran Pengantar Fisika SMA :Studi Pada Konsep Besaran dan satuan Tahun ajaran 2012-2013, untuk mengkaji pengaruh metode praktikum terhadap hasil belajar fisika siswa digunakan teknik analisis “Paired Samples T-Test”dengan taraf signifikansi 0,05dengan bantuan program SPSS versi 16.0, untuk mendeskripsikan retensi hasil belajar fisika siswadigunakan teknik persentase. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa (1) Ada pengaruh yang signifikan setelah pembelajaran dengan metode praktikum terhadap hasil belajar fisikasiswa di kelas X-1 SMA Negeri 1 Rambipuji; (2) Retensi hasil belajar fisika siswa di kelas X-1 SMAN 1 Rambipuji metode praktikum tergolong tinggi.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Arikunto (2010:9) mengemukakan bahwa “metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeleminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.”
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen
Pre-Experimental Design dengan bentuk One-Shot Case Study. Desain ini terdapat satu kelompok perlakuan
dan selanjutnya di observasi hasilnya. Perlakuan/
Treatment dalam penelitian ini diberikan kepada
mahasiswa semester enam yang mengikuti mata kuliah Sistem Informasi Geografi (SIG).
Adapun tahapan perlakuan yang diberikan kepada mahasiswa, yiatu sebagai berikut ;
a) Tahap pendahuluan, yaitu dosen memberikan pengarahan kepada mahasiswa dalam melaksanakan praktikum dengan melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi kepada mahasiswa; b) Tahap kerja merupakan inti pelaksanaan
kegiatan praktikum, mahasiswa mengerjakan tugas - tugas praktikum seperti menampilkan data raster pada program Arcgis,
georeferencing, digitasi, atributing, layout dan
menampilkan peta;
c) Tahap penutup merupakan tahap mengkomunikasikan hasil pelaksanaan praktikum melalui laporan praktikum. Setelah dilakukan beberapa kali pertemuan praktikum, selanjutnya peneliti melakukan penilaian kepada mahasiswa dimulai dari menampilkan data peta raster dan hasil data olahan.
Hipotesis dalam penelitian adalah:
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan praktikum SIG terhadap kemampuan mahasiswa pendidikan Geografi dalam memanfaatkan data spasial
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang siginifikan praktikum SIG terhadap membuat peta berbasis Arcgis
Kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Terima Ho, bila Thitung < T tabel berarti tolak Ha
Tolak Ho, bila Thitung ≥ T tabel berarti terima Ha
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Sistem Informasi Geografi di semester enam. Sampel diambil dengan menggunakan tehnik Purposive
sample, yaitu kelas VI A sebagai kelas
eksperimen.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes, observasi dan teknik dokumentasi. Tes dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa pendidikan geografi dalam membuat peta berbasis Arcgis yang diukur melalui rubrik penilaian dalam bentuk penilaian interval.
Adapun, batasan penilaian (Kriteria Ketuntasan Minimum) mahasiswa dikatakan lulus bila mahasiswa
memperoleh nilai 6,5. Penilaian ini merujuk pada interval nilai universitas PGRI Palembang dimana mahasiswa dikatakan lulus atau mendapat nilai C berada pada interval 5,5 – 6,9.
Observasi dilakukan selama mahasiswa membuat peta dimulai dari memasukkan data ke dalam program Arcgis, menampilkan data raster, melakukan georeferencing, digitasi, atributing, dan
layout serta menghasilkan sebuah peta. Sedangkan,
dokumentasi yang digunakan berupa catatan, transkrip dan foto kegiatan pembelajaran dikelas. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan validasi ahli untuk mengetahui validitas instrumen. Dalam penelitian ini, instrumen yang divalidasi adalah rubrik penilaian berupa lembar penilaian yang digunakan untuk melakukan penilaian mahasiswa saat membuat peta berbasis Arcgis.
Setelah data terkumpul data tersebut dianalisa dengan statistik untuk menguji normalitas data, menguji homogenitas data dan menguji hipotesis penelitian sebagai hasilnya nanti dapat diambil suatu kesimpulan guna membuktikan hipotesis penelitian. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov, uji homogenitas dengan menggunakan one way Anava dan uji hipotesis mengenai pengaruh praktikum terhadap kemampuan mahasiswa dalam membuat peta berbasis Arcgis menggunakan Uji-t. Untuk menganalisis data penelitian ini, analisis dilakukan dengan menggunakan tools berupa SPSS 16.
HASIL dan PEMBAHASAN
Setelah peneliti melakukan penilaian kepada mahasiswa, data dianalisis dengan menggunakan SPSS 16 untuk mengetahui tingkat normalitas dan homogenitas data, serta uji hipotesis agar dapat diketahui pengaruh praktikum terhadap kemampuan mahasiswa pendidikan geografi. Hasil analisis data ini dapat dilihat pada uraian berikut. a. Kemampuan Mahasiswa dalam Membuat
Peta Berbasis Arcgis
Hasil perolehan penilaian kemampuan mahasiswa pendidikan geografi dalam membuat peta berbasis Arcgis berdasarkan rubrik penilaian yang terdiri dari menampilkan data spasial pada program Arcgis, georeferencing, digitasi, atribut, analisis dan layout menunjukkan bahwa rerata nilai kelas secara keseluruhan sebesar 7,3 dengan nilai tertinggi 8,2 dan nilai terendah 6,3. Nilai rerata keseluruhan tersebut terdiri dari rerata nilai mahasiswa dalam menampilkan data spasial 7,8 dengan nilai tertinggi 9,0 dan nilai terendah 6,0 ; rerata nilai mahasiswa melakukan georeferencing sebesar 7,1 dengan nilai tertinggi sebesar 8,5 dan nilai terendah sebesar 4,0 ; rerata nilai mahasiswa melakukan digitasi adalah 7,3 dengan nilai tertinggi 8,5 dan nilai terendah 5,0 ; rerata nilai mahasiswa melakukan atributing sebesar 7,2 dengan nilai tertinggi 9,0 dan nilai terendah 6,0 ; rerata nilai analisis peta sebesar 7,0 dengan nilai tertinggi 8,0 dan nilai terendah 5,5 ; dan rerata nilai hasil layout mahasiswa 7,3 dengan nilai tertinggi 8,5 dan nilai terendah 6,0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2 berikut. Grafik Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Geografi dalam Membuat Peta Berbasis Arcgis
Gambar 2. Hasil Perolehan Penilaian Mahasiswa Pendidikan Geografi
b. Uji Normalitas
Analisis uji normalitas data penelitian menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov yang bertujuan untuk membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Hasil analisis kolmogorov smirnov dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov pada Kelas Sampel dengan Menggunakan SPSS 16.
Nilai
N 28
Normal Parametersa Mean 68.571 Std. Deviation .59094 Most Extreme Differences Absolute .346 Positive .297 Negative -.346 Kolmogorov-Smirnov Z 1.828 Asymp. Sig. (2-tailed) .002 a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan pada tabel 2 hasil analisis uji normalitas Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan SPSS 16 pada kelas sampel yang berjumlah 28 mahasiswa menunjukkan bahwa rerata kelas sampel sebesar 68, 571 dengan standar deviasi sebesar 0,59094 dimana nilai minimum kelas sebesar 6,00 dan nilai maksimum sebesar 8,00.
Kemudian, dilihat dari hasil analisis Kolmogorov Smirnov Z adalah 1,828 dengan signifikansi 0,002. Bila dilihat dari implementasi uji normalitas Kolmogorov Smirnov, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku. Maka, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis uji normalitas Kolmogorov Smirnov terdistribusi normal.
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS 16, dilakukan untuk mengetahui data yang dianalisis bersifat homogen/
sama. Hasil analisis data dengan menggunakan SPSS 16, dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Uji Varian Homogenitas Satu Arah Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.019 1 26 .891
Sumber : Hasil olah data, 2017
Tabel 3. Uji Homogenitas dengan Menggunakan Anova Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups .571 1 .571 1.677 .207 Within Groups 8.857 26 .341 Total 9.429 27
Sumber : Hasil Olah Data, 2017.
Berdasarkan pada tabel 2 dan 3 tersebut, menunjukkan bahwa kelas sampel yang terdiri dari satu kelas, bila dilihat dari taraf signifikansi data pada uji varian homogentias satu arah sebesar 0,891, artinya jika nilai signifikansi homogenitas 0,891 > 0, 5 maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian bersifat homogen.
d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menganalisis pengaruh praktikum terhadap kemampuan mahasiswa dalam membuat peta yang diukur melalui nilai mahasiswa setelah mengikuti praktikum membuat peta berbasis Arcgis. Agar dapat tercapainya tujuan tersebut, maka data yang diperoleh diuji menggunakan uji-t. Uji-t bertujuan untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel). Uji-t yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan SPSS 16. Hasil analisis uji-t dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4. Hasil Analisis Uji-t dengan menggunakan SPSS 16.
Sumber : Hasil Olah Data, 2017
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4, hasil uji-t dengan penentuan ketuntasan minimal sebesar 6,5 dengan satu kelas sampel yang berjumlah 28 mahasiswa menunjukkan bahwa hasil uji-t sebesar 3,198 dengan signifikansi 0,004 dengan rerata perbedaan 0,35714 dan perbedaan interval kepercayaan 95%.
Jika kriteria hipotesis dalam penelitian ini adalah terima Ho, bila Thitung < T tabel berarti tolak
Ha dan tolak Ho, bila Thitung ≥ T tabel berarti terima
Ha. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh praktikum terhadap kemampuan mahasiswa pendidikan geografi dalam membuat peta berbasis Arcgis.
Aktivitas mahasiswa menggunakan Arcgis terdapat sebagian mahasiswa bingung menggunakan Arcgis sebab mahasiswa tersebut belum familiar dengan program Arcgis, berbeda dengan perangkat lunak yang umumnya digunakan oleh mahasiswa dalam belajar sehingga berpengaruh pada penggunaan Arcgis saat praktikum SIG.
Kemudian, bila dicermati pada perolehan penilaian mahasiswa terdapat keberagaman perolehan nilai akhir mahasiswa dalam membuat peta dan terdapatnya beberapa mahasiswa yang memperoleh nilai rendah di bawah ketuntasan minimum, yakni 6,5. Penetapan ketuntasan minimum ini dikarenakan tidak semua komputer di laboratorium komputer kompatibel dengan program Arcgis sehingga hanya beberapa komputer yang dapat digunakan, banyaknya data yang tersimpan di memory hardisk yang digunakan sehingga mempengaruhi kinerja komputer yang berakibat komputer hang/error.
Selain itu, terdapat beberapa mahasiswa yang memiliki komputer jinjing, sehingga untuk satu komputer/ laptop digunakan 2 – 3 mahasiswa. Jadi, dapat dikatakan keterbatasan sarana dan
prasarana menjadi dasar penentuan nilai minimum dalam praktikum SIG. Karena itu pula mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam praktikum SIG sehingga berpengaruh pada kemampuannya dalam membuat peta berbasis Arcgis. Hasil penelitian Gustina (2012) menunjukkan bahwa sarana dan prasarana praktek terhadap motivasi belajar sangat berpengaruh tinggi dengan rerata nilai sebesar 99.56 dan frekuensi sebanyak 40 siswa.
Jumardi, Nurfalaq dan Busrah (tanpa tahun) melakukan penelitian mengenai penerapan modul pratikum SIG untuk memberikan keterampilan pemetaan bagi mahasiswa fisika sains Universitas Cokroaminoto Palopo dengan variabel yang diteliti adalah keterampilan pemetaan yang dibagi kedalam 3 aspek yaitu keterampilan georeferensi, digitasi dan layout. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas peserta (92,3%) memiliki keterampilan georeferensi yang dikategorikan Baik. Sekitar (61,5%) sudah mampu melakukan digitasi peta dan sekitar (84,6%) peserta sudah mampu melakukan layout peta. Sebagian besar peserta (62%) sudah mampu menerapkan modul pratikum dalam meningkatkan keterampilan pemetaan.
Berdasarkan data tersebut dianalisis dengan menggunakan SPSS 16 untuk mengetahui normalitas, homogenitas dan uji hipotesis. Hasil uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov sebesar 1,828 dengan signifikansi 0,002. Jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku. Maka, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis uji normalitas Kolmogorov Smirnov terdistribusi normal.
Sedangkan hasil uji homogenitas dengan menggunakan one way Anova dengan taraf signifikansi sebesar 0,891, artinya jika nilai signifikansi homogenitas 0,891 > 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian bersifat homogen.
Kemudian, hasil uji hipotesis nilai SIG dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai 0,004 ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh lebih kecil dari 0,05. Artinya, bahwa H0 ditolak dan H1
diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh praktikum SIG terhadap kemampuan mahasiswa pendidikan geografi dalam membuat peta berbasis Arcgis.
Hal ini sejalan dengan penelitian Pratiwi, Murniati dan Fathurohman (Tanpa Tahun) mengenai Pengaruh metode praktikum menggunakan KIT optik terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan cahaya di kelas VIII SMP Negeri 1 Prabumulih menunjukkan bahwa bahwa dengan menggunakan uji t untuk menguji hipotesis penelitian diperoleh t hitung = 2,196 dan
t = 1,996. Karena t hitung > t tabel , maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh metode praktikum menggunakan KIT Optik terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan cahaya di kelas VIII SMP Negeri 1 Prabumulih.
SIMPULAN
Dilihat dari hasil perolehan nilai mahasiswa dalam praktikum SIG membuat peta berbasis Arcgis menunjukkan bahwa terdapat beberapa mahasiswa yang memperoleh nilai rendah, yakni berada dibawah ketuntasan minimum diantaranya berada kisaran nilai 4,0 – 6,0 dan nilai tertinggi berada pada kisaran nilai 8,0 – 9,0.
Berdasarkan hasil uji hipotesis nilai SIG dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai 0,004 ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh lebih kecil dari 0,05. Artinya, bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh praktikum SIG terhadap kemampuan mahasiswa pendidikan geografi dalam membuat peta berbasis Arcgis.
DAFTAR PUSTAKA
_________. 2012. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. http://riau.kemenag.go.id/file/file /produkhukum /faiz1360854336.pdf. Diunduh tanggal 3 Maret 2016.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian : Suatu
Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta :
Rineka Cipta
Budiyanto,Eko.2002. Sistem Informasi Geografi
Menggunakan Arc View GIS. Penerbit
Andi:Yogyakarta.
Gustina, Rianti. 2012. Pengaruh sarana dan prasarana
praktikum terhadap motivasi Belajar dan hasil belajar kompetensi keahlian teknik Komputer dan jaringan Smk muhammadiyah 2 yogyakarta. http://eprints.uny.ac.id/5764/1/abstrak_indonesia_ 001_rianti.pdf. Diakses tanggal 7 Mei 2018.
Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Ibrahim, dkk. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Jumardi, Andi , Aryadi Nurfalaq dan Zulfiqar Busrah. Tanpa Tahun. Penerapan Modul Pratikum Sig Untuk Memberikan Keterampilan Pemetaan Bagi Mahasiswa Fisika Sains Universitas Cokroaminoto Palopo. Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109. Kinniburgh, John. 2015. Best Practice in Geography
Using GIS.
Prahasta, Edy. 2002. Konsep-Konsep Dasar SIG. Informatika Bandung: Bandung.
Pratiwi, Indah, Murniati dan Apit Fathurohman. Tanpa Tahun. Pengaruh Metode Praktikum Menggunakan Kit Optik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Cahaya di Kelas VIII SMP Negeri 1 Prabumulih.
Rustaman, Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Universitas Negeri Malang. Malang
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta. PT Rajawali Pers
Murtirani ,Sembiring. 2008. Pengaruh Metode
Praktikum Menggunakan Media Komputer
Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma Negeri 2 Lubuk Pakam. http://digilib.unimed.ac.id/pengaruh-metode- praktikum-menggunakan-media-komputer-terhadap-motivasi-belajar dan - hasil-belajar-
kimia-siswa-sma-negeri-2-lubuk-pakam-426.html.diunduh tanggal 4 Maret 2016
Setiawan, Agung; Sutarto; Indrawati.2013. Metode
Praktikum Dalam Pembelajaran Pengantar Fisika Sma : Studi Pada Konsep Besaran Dan Satuan Tahun Ajaran 2012-2013. Volume 1, Nomor 3,
Desember 2012 ISSN : 2301-9794 Jurnal Pembelajaran Fisika. Program Studi Pendidikan Fisika : FKIP Universitas Jember.
Siswoyo,Dwi. 2007. Ilmu Pendidikan.Yogyakarta: UNY Pers.
Sugiyanta,I Gede, dkk.2005. Studi Perubahan Penggunaan Lahan Wilayah Bodong Kecamatan Sumber Jaya Kabupaten Lampung Barat Tahun
2000-2004. Laporan Penelitian. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Unila:Lampung Tuminto, Didik. 2007. Keterampilan Berbahasa.
Jakarta: Rajawali Pres
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara