1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Renang menjadi olahraga popular dan digemari di berbagai kalangan yaitu dari anak-anak sampai dengan orang dewasa. Olahraga renang bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, keselarasan antara otak dan keterampilan serta yang paling pokok adalah dapat membantu anak dalam pertumbuhan jasmani yang seimbang (Indak Karnadi dan Sumarno, 2009). Di Indonesia terutama di kota besar banyak sekali tersedia kolam renang umum yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi olahraga. Renang adalah salah satu diantara olahraga air yang dilakukan dengan menggerakkan badan di air, seperti menggunakan kaki dan tangan sehingga badan terapung di permukaan air (Budiningsih, 2012:2). Renang merupakan salah satu jenis olahraga endurance yang mengutamakan daya tahan dan dilakukan secara terus-menerus dalam waktu yang lama.
Prestasi renang di Indonesia cukup membanggakan di tingkat Asia Tenggara. Tim renang Indonesia mampu memperoleh 5 medali emas, 6 medali perak dan 4 medali perunggu pada Sea Games 2013 di Myanmar. Pada kejuaraan renang terbuka di Hongkong, 29-31 Agustus 2014, Indonesia juga berhasil membawa pulang 15 medali diantaranya 10 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu. Pada Sea Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, perenang Indonesia mampu memperoleh beberapa medali emas. Namun dengan bertambahnya waktu, prestasi renang di Indonesia mengalami penurunan. Dua tahun berselang setelah Sea Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, atlet Indonesia belum bisa menorehkan prestasi berupa medali emas pada Sea Games 2019 di Filipina. Di kompetisi tersebut, Indonesia sudah meraih medali perak dan perunggu. Pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, tim Indonesia gagal lolos ke babak final. Perjuangan tim Indonesia pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 terhenti di babak penyisihan.
2
Perkembangan prestasi cabang olahraga renang di tingkat daerah juga mengalami kondisi yang fluktuatif. Contohnya, atlet-atlet Sukoharjo pernah mendapatkan prestasi yang baik pada Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan (KRAP) tahun 2018 dalam rangka HUT ke-67 DPRD Karanganyar, keberhasilan tersebut ditandai dengan meraih 9 medali. 9 medali tersebut terdiri dari 7 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu (Sukoharjonews.com). Tetapi, kondisi tersebut tidak berlangsung lama, karena berdasarkan data dari Jatengprov.go.id menunjukan pada tahun 2018 pada Perkan Olahraga Provinsi (PORPROV) prestasi renang di Sukoharjo mengalami penurunan karena belum ada atlet yang mewakili Sukoharjo di tingkat Nasional maupun Internasional.
Pencapaian suatu prestasi yang diharapkan ditengah persaingan olahraga renang tidak mudah. Banyak sekali faktor yang dapat menentukan majunya suatu prestasi, misalnya pada faktor anatomi yang terdiri dari: a) panjang lengan; b) tinggi badan; c) panjang tungkai, faktor fisiologi yang terdiri dari: a) kemampuan menghirup oksigen; b) kelincahan; c) keseimbangan; d) koordinasi; e) kekuatan;
f) fleksibilitas, faktor biomekanika terdiri dari: a) kecepatan gerak; b) frekuensi kayuhan, faktor psikologi terdiri dari: a) kepribadian; b) atribusi; c) motivasi berprestasi; d) agresi; e) kecemasan; f) stress; g) aktivitas; h) kepemimpinan; i) komunikasi; j) konsentrasi; k) rasa percaya diri. Dengan demikian penentu sebuah prestasi dapat ditentukan oleh faktor anatomi, fisiologis dan psikologi.
Faktor psikologi adalah salah satu dari berbagai macam faktor yang dapat menentukan majunya prestasi dalam suatu persaingan di bidang olahraga renang, diantaranya adalah adanya motivasi untuk berprestasi tinggi. Pada dasarnya setiap individu memiliki motivasi berprestasi tinggi (Sela Sidesyana, 2017). Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai tenaga penggerak yang mempengaruhi dalam memulai, melakukan serangkaian kegiatan seorang atlet. Motivasi berprestasi merupakan kecenderungan seorang atlet dalam mengarahkan dan mempertahankan tingkah laku untuk mencapai standar prestasi.
Untuk mengoptimalkan standar pencapaian kesuksesan seorang atlet, memiliki motivasi berprestasi tingi sangat diperlukan. Seorang atlet yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih fokus terhadap target yang ingin dicapai dan tidak
3
tergantung pada suatu materi ataupun fasilitas yang diperoleh. Menurut Murray kebutuhan berprestasi sebagai hasrat untuk mengerjakan sesuatu yang sulit dengan secepat dan sebaik mungkin (Winarno, 2011). Dengan pencapaian prestasi yang pernah diraih oleh atlet, maka akan menimbulkan perasaan tidak akan lupa akan peristiwa tersebut.
Selain faktor motivasi berprestasi tinggi, dukungan sosial dapat mempengaruhi prestasi seorang atlet (Carina Dewi Kusuma Devi, 2017).
Dukungan sosial dapat meningkatkan motivasi berprestasi seorang atlet karena dapat memicu sesuatu hal yang positif (Ahmed dkk, 2010). Dukungan sosial tersebut dapat diperoleh dari orang–orang sekitar, seperti orang tua, guru atau pelatih, dan lingkungan sosial. Dukungan sosial berfungsi sebagai pemberi rasa aman untuk melakukan partisipasi aktif dan eksplorasi dalam kehidupan, yang menimbulkan rasa percaya diri dalam menghadapi situasi yang baru dalam kehidupannya. Motivasi berprestasi juga dipengaruhi oleh hubungan baik antara pelatih dan atlet. Dengan adanya dukungan sosial yang diberikan oleh lingkungan sekitar, hal tersebut dapat dijadikan dasar utama bagi seorang atlet untuk menumbuhkan motivasi berprestasi tinggi.
Penjelasan mengenai dukungan sosial telah dibuktikan oleh penelitian yang sudah dilakukan oleh Galuh Fitriana Sakti dan Yuli Azmi Rozali yang berjudul “Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kepercayaan Diri Pada Atlet Cabang Olahraga Taekwondo Dalam Berprestasi (Studi Pada Atlet Taekwondo Club BJTC, Kabupaten Tangerang”. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial yang bersumber dari pelatih, teman dan orang tua dapat meningkatkan semangat serta kepercayaan diri seorang atlet.
Ketika seorang atlet kurang mendapatkan dukungan dari orang-orang yang ada di sekitarnya, atlet tersebut akan merasa tidak nyaman karena beban yang dirasakan.
Selain penelitian mengenai dukungan sosial diatas, penjelasan mengenai dukungan sosial juga telah dibuktikan oleh penelitian yang sudah dilaksanakan oleh Indra Yuda Erlangga yang berjudul “Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Kecemasan Menghadapi Pertandingan Pada Atlet Futsal”. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial yang diterima oleh para atlet
4
memberikan arti penting untuk penampilannya. Atlet yang berbagi perasaan, keyakinan, nilai, dan tingkah lakunya dengan keluarga atau orang terdekat akan merasa lebih siap saat menghadapi suatu pertandingan serta merasa mendapatkan semangat dan dorongan dari orang terdekat.
Klub Pandhowo senantiasa selalu berjuang untuk membina atlet. Hingga kini telah banyak prestasi yang sudah diraih oleh atlet binaan klub Pandhowo.
Prestasi yang dihasilkan dari klub tersebut mulai dari tingkat antar perkumpulan, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Untuk mencetak prestasi, harus adanya kerjasama antara pelatih, atlet, dan orang tua. Terkadang yang terjadi di lapangan berbanding terbalik dengan kenyataan karena orang tua seharusnya mendukung dengan kalimat motivasi untuk anaknya, namun yang terjadi di lapangan orang tua memberikan kalimat ancaman kepada anaknya. Hal tersebut dibuktikan dengan atlet merasa down ketika berlatih dan menjadi hilang fokus. Berdasarkan beberapa uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui adakah pengaruh dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi tinggi atlet renang di klub Pandhowo Cabang Sukoharjo.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Belum adanya dukungan prestasi renang di Indonesia secara maksimal.
2. Belum adanya motivasi dan dukungan prestasi terhadap atlet renang Pandhowo Cabang Sukoharjo.
3. Belum adanya dukungan perhatian yang diberikan oleh orang tua kepada atlet dengan maksimal.
4. Belum diketahui kondisi dukungan orang tua dan pelatih pada prestasi atlet Pandhowo Cabang Sukoharjo.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini agar menjadi lebih fokus dan permasalahan tidak meluas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Batasan masalah pada penelitian ini yaitu Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Berprestasi Tinggi Atlet
Renang Di Klub Pandhowo Cabang Sukoharjo.
5
D. Rumusan Masalah
Sesuai Batasan masalah diatas, maka dirumuskan permasalahan: Adakah Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Berprestasi Tinggi Atlet Renang Di Klub Pandhowo Cabang Sukoharjo?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Adakah Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Berprestasi Tinggi Atlet Renang Di Klub Pandhowo Cabang Sukoharjo.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak terutama pihak-pihak yang terlibat di dalam, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru dalam bidang psikologi olahraga atau dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu yang sudah ada antara dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi tinggi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi tim pelatih Klub Pandhowo Cabang Sukoharjo, penelitian ini dapat menjadi tolak ukur yang dapat digunakan untuk mendampingi atlet dalam meningkatkan motivasi berprestasi tinggi.
b. Bagi orang tua atlet Klub Pandhowo Cabang Sukoharjo, penelitian ini dapat menjadi wawasan bagi para orang tua terkait dukungan sosial untuk atlet karena itu sangatlah penting dalam peningkatan motivasi berprestasi tinggi bagi atlet.
c. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan topik pengaruh dari dukungan sosial terhadap tingkat motivasi berprestasi tinggi atlet renang secara lebih mendalam.