• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan kebugaran merupakan suatu program yang bertujuan untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan kebugaran merupakan suatu program yang bertujuan untuk"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

I.1.1 Pusat Pelatihan Kebugaran

Pelatihan kebugaran merupakan suatu program yang bertujuan untuk mendapatkan suatu kondisi tubuh yang sehat dan bugar secara umum, serta pembentukan tubuh yang diinginkan secara khusus. Arti dari kata bugar sendiri adalah sehat dan bugar, sedangkan kebugaran adalah hal yang sehat dan bugar1.

Didalam pelatihan kebugaran terdapat beberapa jenis pelatihan yang terbagi menjadi latihan-latihan khusus. Pelatihan-pelatihan itu terbagi menjadi dua macam, yaitu: Bina raga (Bodybuilding/fitness) dan Aerobik.

Animo atau jumlah peminat/peserta/anggota di kota Magelang masih bisa dibilang bagus, sebab didapatkan jumlah rata-rata anggota yang berlatih setiap harinya mencapai ± 30 orang/ hari. Bahkan pada hari Minggu yang biasanya libur, beberapa tempat justru menambah jadwal latihan pada hari ini dikarenakan banyaknya peminat.

Peralatan yang dipakai dalam pelatihan kebugaran (khususnya fitness) ini adalah: rak barbell, dumbbell, pec deck chest, mesin multiple tunggal, mesin cam, dan lain-lain.

1 Drs.Peter Salim dan Yenny Salim, “Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer”, Jakarta.

1991, hal. 228.

(2)

I.1.2 Pelatihan Kebugaran di Magelang, Jawa Tengah

Ditinjau dari jumlah tempat-tempat pelatihan kebugaran yang ada di kota Magelang, bisa dibilang masih tergolong sedikit (5 buah Gym/fitness), dari jumlah ini saja masih terdapat kekurangan alat pada setiap tempat.

Menurut kualitas/kelas bisa di klasifikasikan yang ditinjau dari kondisi fisik bangunan yang ada yaitu: 3 buah tempat yang termasuk kelas standar (MAX GYM, VINZA FITNESS, dan BODYGUARD FITNESS) dan 2 buah tempat yang kurang layak untuk sebuah tempat latihan kebugaran (SAMSONS FITNESS dan POWERS FITNESS).

Dengan jumlah tempat yang sedikit dan banyaknya peminat serta masih kurang lengkapnya peralatan pada setiap tempat memberikan inspirasi untuk membuat suatu gedung pelatihan kebugaran yang selama ini belum ada di kota Magelang, Jawa Tengah. Maka layak apabila di kota Magelang dibangun suatu fasilitas yang mewadahi pelatihan kebugaran dan beberapa sarana olah raga yang mendukung (kolam renang indoor dan jogging track semi indoor).

I.2 TINJAUAN PUSTAKA

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, disana dikatakan kebugaran adalah hal sehat dan segar2. Dimana kata dasar bugar mempunyai arti sehat dan segar, jadi arti dari gedung pelatihan kebugaran ini adalah suatu tempat dimana atlet maupun non atlet bisa mendapatkan kondisi tubuh yang sehat dan segar.

2 Ibid.

(3)

Ditinjau dari fungsi atau kegiatan yang akan ditampung didalam Gedung Pelatihan Kebugaran ini adalah:

• Lobby dan Kantor

• Weight Exercise Room/Fitness Area

• Dance Studio

• Kolam Renang Indoor

• Jogging Track Semi indoor

Sebuah tuntutan arsitektural untuk sebuah ruangan didalam Gedung Pelatihan Kebugaran yaitu suatu fasilitas dalam ruangan (indoor) untuk olah raga dan atletik harus terencana jadi semua area aktifitas akan dapat digunakan bersama-sama baik pria dan wanita akan tidak bijaksana apabila suatu fasilitas diindentifikasikan hanya untuk pria saja atau wanita saja3.

Arsitektur modern Tadao Ando sebagai ide desain bangunan diangkat sebagai topik sub judul sebab dalam berkarya Tadao Ando selalu “dekat” dengan alam dimana olah raga juga tidak bisa lepas dari unsur alam. Pada jaman modern ini kita dituntut untuk aktif menciptakan sesuatu yang baru dan canggih tentunya tanpa meninggalkan unsur alam seperti eksperimen yang menjadi ciri Ando berarsitektur yaitu ruang dan alam. Ide-ide dari Tadao Ando sangatlah cocok apabila diterapkan pada bangunan olah raga.

3 Joseph De Chiara and John Hancock Callender ed., “Time-Saver Standards for Building Types”, New York. 1983, hal. 236.

(4)

I.3 GAMBARAN PROYEK

Sebuah gedung yang memuat atau menampung beberapa kegiatan pelatihan kebugaran dan beberapa fasilitas olah raga pendukung (kolam renang indoor dan jogging track semi indoor), dimana sebagian besar kegiatan ini ditampung dalam sebuah fasilitas yang berupa sebuah bangunan.

Bangunan ini menampung beberapa fasilitas olah raga dan dibagi menjadi beberapa area dimana area ini ada yang saling berhubungan, dimana fasilitas ini dibagi menjadi beberapa area seperti :

→ Area Lobby dan Kantor Pengelola

→ Area Fitness

→ Area Kolam Renang

→ Area Jogging Track

→ Area Aerobic

beberapa area dari fasilitas diatas ditampung dalam sebuah bangunan indoor dan sebagian semi indoor (jogging track).

Bangunan ini dibangun dengan mengacu pada ide-ide dasar dari arsitektur modern secara umum dan gaya arsitektur Tadao Ando secara khusus. Sentuhan- sentuhan modern akan nampak pada penggunaan material, sistem bangunan, bentuk, interior, dan eksterior. Sedangkan Ide-ide dasar dari Ando diambil dari kebiasan Ando yang selalu bereksperimen dengan ruang- sinar matahari, langit, dan angin- yang selalu menjadi tema utama dalam karyanya. Ide-ide Ando ini dipakai agar bangunan pelatihan kebugaran ini dapat menyatu dengan alam walaupun bentuk bangunan yang sedikit “kontras” dengan alam tetapi akan mencoba memasukan

(5)

unsur-unsur alam kedalam bangunan, sebagai contoh mencoba untuk memasukan unsur-unsur eksterior (alam) kedalam interior bangunan. Dan tidak ketinggalan proporsi “tatami’ yang selalu muncul pada karyanya juga akan diterapkan pada bangunan ini.

I.4 RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merancang sebuah Gedung Pelatihan Kebugaran di Magelang, Jawa Tengah yang dapat mewadahi beberapa jenis kegiatan pelatihan kebugaran dan beberapa fasilitas olah raga pendukung, dengan arsitektur modern Tadao Ando sebagai ide desain bangunan.

I.5 TUJUAN

Merancang sebuah Gedung Pelatihan Kebugaran di Magelang, Jawa Tengah yang dapat mewadahi beberapa jenis kegiatan pelatihan kebugaran dan beberapa fasilitas olah raga pendukung, dengan arsitektur modern Tadao Ando sebagai ide desain bangunan.

I.6 SASARAN

• Melakukan study tentang Pelatihan Kebugaran.

• Melakukan study tentang Gedung Olah Raga (Bangunan pelatihan kebugaran).

• Melakukan study tentang kota Magelang, Jawa Tengah.

• Melakukan study tentang arsitektur modern Tadao Ando.

(6)

I.7 LINGKUP

• Pelatihan kebugaran meliputi pada kegiatan Fitness, Aerobik, Renang, dan joging.

• Gedung Pelatihan Kebugaran meliputi/dibatasi dengan gedung/tempat Fitness (Weight exercise room), tempat aerobik (dance studio), Gedumg kolam renang indoor, dan lintasan lari (jogging track) semi indoor.

• Magelang dibatasi pada hal yang bersangkutan dengan pemilihan site untuk gedung tersebut.

• Arsitektur modern dibatasi pada ide-ide desain arsitektur modern khususnya ide- ide dari arsitektur Tadao Ando.

I.8 METODE

I.8.1 Metode Mencari Data I.8.1.1 Wawancara

Ditujukan kepada para pemilik gym di kota Magelang, anggota gym di Magelang, dan beberapa warga Magelang.

I.8.1.2 Observasi

Pengamatan langsung dilakukan di tempat-tempat fitness yang ada di kota Magelang, Jawa Tengah.

I.8.1.3 Studi pustaka

Mempelajari buku-buku tentang pelatihan kebugaran, gedung olah raga seperti diatas (pada bagian lingkup),Arsitektur Modern, dan Tadao Ando

(7)

I.8.2 Metode Menganalisa Data I.8.2.1 Kuantitatif

Temuan-temuan yang didapat dari pencarian data tentang pelatihan kebugaran di Magelang dikomunikasikan dengan angka (numerik) dan atau dengan statistik.

I.8.2.2Kualitatif

Temuan-temuan yang didapat dari pencarian data tentang pelatihan kebugaran di Magelang dikomunikasikan secara naratif (menggunakan kata-kata)

I.8.3 Metode Perancangan

Menggunakan penerapan ide-ide dari arsitektur modern Tadao Ando ide-ide dasar yaitu ruang dan alam- sinar matahari, langit, dan angin- kedalam desain bangunan. Hal ini dirasa cocok apabila diterapkan ke bangunan pelatihan kebugaran ini dengan mencoba memasukan elemen-elemen eksterior kedalam interior, cara ini digunakan untuk menciptakan suasana yang alami kedalam ruangan. Sebagai contoh dengan adanya bukaan-bukaan yang cukup besar akan memasukan efek visual dan cahaya dari luar ke dalam, air dll yang ada diluar yang memungkinkan dimasukan kedalam ruang dicoba dimasukan menjadi elemen interior dan lain-lain.

Bangunan ini diharapkan menjadi bangunan yang menyatu dengan alam seperti ide desain dari Tadao Ando, meskipun bentuk bangunan yang modern tetapi bangunan ini bisa harmonis dengan alam.

(8)

Bangunan ini mencoba menyatukan tiga fungsi yang berbeda tetapi saling mendukung, seperti area latihan kebugaran (fitness dan aerobik), kolam renang indoor, dan area jogging track. Fungsi-fungsi ini diwadahi dalam ruang (indoor facility) dan semi indoor.

Kolam renang + lobby Jogging track Fitness + aerobic

Arsitektur modern (TADAO ANDO)

eksterior eksterior

KONSEP DASAR fitness

Kolam renang

Jogging track

Gedung Pelatihan Kebugaran

aerobic

IDE DASAR

(9)

I.9 SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I Pendahuluan

Mengungkap latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pelatihan Kebugaran di Magelang, Jawa Tengah

Mengungkap tentang potensi dan jenis pelatihan kebugaran di Magelang beserta segala fasilitas yang menyertai

Bab III Tinjauan Teoritis Gedung Pelatihan Kebugaran

Mengungkapkan desain requirement (syarat-syarat, hal-hal yang diketahui) tetang merancang Gedung pelatihan Kebugaran. Contoh sebuah tuntutan arsitektural untuk sebuah ruangan didalam Gedung Pelatihan Kebugaran yaitu suatu fasilitas dalam ruangan (indoor) untuk olah raga dan atletik harus terencana jadi semua area aktifitas akan dapat digunakan bersama-sama baik pria dan wanita akan tidak bijaksana apabila suatu fasilitas diindentifikasikan hanya untuk pria saja atau wanita saja4.

Bab IV Tinjauan Arsitektur Modern Tadao Ando

Mengungkapkan tentang tinjauan ide-ide arsitektur modern Tadao Ando secara khusus dan penerapan ide-ide ke dalam bangunan Gedung Pelatihan Kebugaran ini. Contoh ide-ide dasar dari Ando diambil dari kebiasan Ando yang selalu bereksperimen dengan ruang- sinar matahari, langit, dan angin- yang selalu menjadi tema utama dalam karyanya.

4 Joseph De Chiara and John Hancock Callender ed., “Time-Saver Standards for Building Types”, New York. 1983, hal. 236.

(10)

Bab V Analisis Menuju Konsep Perancangan dan Perencanaan Gedung Pelatihan Kebugaran di Magelang, Jawa Tengah

Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada lokasi atau site. Contoh dengan menggunakan ide-ide dari preseden Tadao Ando untuk diterapkan kedalam konsep perancangan dan perencanaan gedung pelatihan kebugaran ini

Bab VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Gedung Pelatihan Kebugran di Magelang, Jawa Tengah

Mengungkapkan konsep-konsep yang akan ditransformasikan dalam rancangan fisik arsitektural.

Referensi

Dokumen terkait

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi asas penyelidikan iaitu membahas tentang profil kabupaten Kerinci yang merangkumi peranan Islam dalam

Hal ini bahwa nilai kecepatan angin pada tiap periode sebesar 30% yang dipengaruhi oleh kecepatan angin dan selisih antara 100% dengan persentase faktor kecepatan angin

Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks

Penelitian dilakukan untuk mereview dan menggabungkan beberapa model penerimaan teknologi informasi dan menghipotesiskan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan faktor

Kemudian Anda katakan kalimat ini “SAMBIL terus merasakan percaya diri yang luar biasa ini, maka saya minta kamu (atau ganti dengan nama Anak Anda) untuk membayangkan di depanmu

Hal pertama yang dibuat adalah bentuk global dari bentuk patung secara keseluruhan, yaitu bentuk dasar dari wajah manusia yang digabungkan dengan bentuk lain yang

1. Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Tata Busana sudah menerapkan penilaian berbasis portofolio melalui penilaian dokumen desain sebagai kumpulan tugas pada

'emuan yang harus dimasukkan dalam formal, komunikasi penugasan akhir adalah apa#apa yang harus dilaporkan untuk mendukung, atau mencegah kesalahpahaman, atas