• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 DAN PROBLEMATIKANYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 DAN PROBLEMATIKANYA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 PROBLEMATIKANYA DAN

Disampaikan oleh:

Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti

Pada Rakor Itjen 4 Februari 2016

(2)

2

PEMBAHASAN

HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015

PERMASLAHAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN OPINI WTP

1

2

3

(3)

3

Standar Reviu atas Laporan Keuangan

( PP 60/2008, Ps. 57 ayat (5))

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara menetapkan standar reviu atas laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan reviu atas laporan keuangan oleh aparat pengawasan intern pemerintah.

PMK No. 255/PMK.09/2015 tgl 31 Desember 2015 tentang

Standar Reviu atas Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga

(4)

4

Konsep Dasar Reviu

Penyelenggaraan Akuntansi dan

Penyajian LK LK

R E V I U

Membantu Menteri/Pimpinan Lembaga

Untuk Menghasilkan LK yang Berkualitas

(5)

KRITERIA DALAM PENENTUAN OPINI LK

Kesesuaian dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP)

Efektivitas Pengendalian

Intern

Kepatuhan

terhadap ketentuan perundang-

undangan

Pengungkapan yang memadai

dalam CaLK

(6)

6

SATUAN PENGAWASAN INTERN

Satker PTN/Politeknik/Kopertis yang memiliki SPI di lingkungan Kemenristekdikti sebanyak 46 Satker, yang terdiri dari:

PTN – BH = 4 Satker

PTN – BLU = 8 Satker

PTN – PNBP/Politeknik = 29 Satker

Kopertis Wilayah = 5 Satker

(7)

7

PENYAMPAIAN REVIU LK oleh SPI

SPI yang telah menyampaikan Reviu Laporan Keuangan kepada Inspektur Jenderal Kemenristekdikti u.p.

Inspektorat I, sebanyak 24 Satker (52,17%) dari 46 Satker, dengan pengiriman melalui e-mail tanggal 28 – 29 Januari 2016

Dari 24 Satker yang telah menyampaikan Reviu Laporan Keuangan, Pelaporan Hasil Reviu yang telah sesuai

dengan PMK 255/PMK.09/2015 tentang Reviu Atas

Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga sebanyak 7

Satker

(8)

8

PENYAMPAIAN REVIU LK oleh SPI (1)

1. Kopertis Wilayah III Jakarta 2. Kopertis Wilayah VI Semarang 3. Universitas Indonesia (UI)

4. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) 5. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 6. Universitas Brawijaya (UB)

7. Universitas Lampung (Unila) 8. Universitas Udayana (Unud)

9. Universitas Negeri Semarang (Unnes)

10. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

(9)

9

PENYAMPAIAN REVIU LK oleh SPI (2)

11. Universitas Jember

12. Universitas Syiah Kuala 13. Universitas Pattimura 14. Universitas Siliwangi 15. ISI Yogyakarta

16. ISI Surakarta

17 Poltek Negeri Bandung

18. Poltek Negeri Banjarmasin 19. Poltek Negeri Ketapang 20. Poltek Negeri Lampung 21. Poltek Negeri Madiun 22. Poltek Negeri Semarang 23. Poltek Negeri Sriwijaya

24. Poltek Elektronika Negeri Surabaya

(10)

10

REVIU LK Sesuai PMK No. 255 Tahun 2015

1. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2. Politeknik Negeri Bandung

3. Politeknik Negeri Lampung 4. Politeknik Negeri Sriwijaya 5. Politeknik Negeri Ketapang 6. Universitas Indonesia

7. Universitas Negeri Semarang

(11)

11

REVIU LK belum sepenuhnya sesuai PMK 255/2015

Format Catatan Hasil Reviu (CHR) dan Ikhtisar Hasil Reviu

belum menggambarkan adanya penambahan POS-POS

Laporan Operasional (LO) dan Laporan Perubahan Ekuitas

(LPE), dan terdapat Satker yang mengirimkan Reviu

Laporan Keuangan tanpa dilengkapi dengan CHR dan IHR

(12)

12

HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN OLEH INSPEKTORAT I ITJEN KEMENRISTEKDIKTI YANG PERLU DIPERBAIKI

PENYELENGGARAAN AKUNTANSI

1. Susunan Laporan Keuangan belum sesuai dengan PMK 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

2. Daftar isi belum sepenuhnya sesuai dengan PMK 177/PMK.05/2015.

3. Belum mencantumkan status Un-Audited pada cover Laporan Keuangan.

4. Belum secara khusus dibuatkan SK tentang Pengelolaan Sistem

Akuntansi Instansi.

(13)

PENYAJIAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

1. Penyajian isi penjelasan umum CaLK belum sepenuhnya memadai sesuai Permenkeu No. 177/PMK.05/2015.

2. Pengungkapan kebijakan akuntansi pada CaLK belum sepenuhnya mengacu Permenkeu No. 177/PMK.05/2015 khususnya pada poin (2) Pendapatan LO; poin (3) Belanja, poin (4) Beban, poin (5) Aset, dan poin (8) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali.

3. Pengungkapan pos-pos LRA, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Pengungkapan Penting Lainnya telah

memadai, namun perlu disesuaikan dengan penomoran tiap-tiap pos.

4. Pengungkapan Belanja Modal Gedung dan Bangunan pada CaLK belum diungkapkan secara rinci penggunaannya.

5. Pengungkapan Lain-lain berupa revisi DIPA belum diungkapkan secara memadai.

6. Catatan Atas Laporan Barang Milik Negara (CA-LBMN) yang disajikan

belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi per 31 Desember 2015.

(14)

PERMASALAHAN ATAS LAPORAN /PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (1)

NO JENIS

TEMUAN PERMASALAHAN

1 Kas Pencatatan dan Pengelolaan Kas Belum Memadai

Pengeluaran kas sebagai pinjaman yang tidak dianggarkan dalam DIPA dan/atau RBA

Pengendalian Pengelolaan Kas Belum Optimal dan Terdapat Kas Yang Dikuasai Oleh Pihak Ketiga

Perbedaan Saldo Kas pada BLU per 31 Desember pada Neraca dengan Saldo Akhir Kas pada SP3B

Saldo Dana Titipan - Dana Beasiswa dalam Neraca per 31 Desember yang tidak dapat ditelusuri

Penyajian Rincian Kas Lainnya Dan Setara Kas Per 31 Desember Belum Diungkap Secara Memadai Atas Dana Pihak Ketiga

2 PIUTANG Pendapatan Dana Kerjasama belum diterima dan belum diakui sebagai Piutang

Piutang tercatat lebih rendah

Penyajian Piutang Bukan Pajak di Neraca masih belum didasarkan Surat Ketetapan Piutang

Penatausahaan dan Pelaporan Piutang Bukan Pajak berupa SPP Mahasiswa belum dilaksanakan secara memadai.

(15)

PERMASALAHAN ATAS LAPORAN /PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (2)

NO JENIS

TEMUAN PERMASALAHAN

Pengelolaan Piutang Operasional BLU tidak didukung dengan SOP dan pengungkapan piutang tidak memadai

Pengelolaan Piutang Non Operasional BLU - Piutang Program dan Pegawai Tidak Didukung Pengendalian, Pencatatan, Pemantauan dan Pengungkapan yang Memadai

3 PERSEDIAAN Pengadaan Tidak Dilaksanakan Sesuai Kontrak

Nilai Persediaan Yang Disajikan Dalam Neraca Per 31 Desember Kurang tepat 4. ASET TETAP Penatausahaan dan Pengamanan Aset Tetap berupa Tanah Belum Memadai

ketidaksesuaian Spesifikasi catatan dengan Fisik Tanah Tidak didukung dengan Bukti Kepemilikan Aset belum tercatat

Tanah Dikuasai Pihak Lain

Tanah Menjadi Bagian Sengketa Pengadilan

Pemanfaatan Aset oleh Pihak Ketiga tidak didukung oleh Perjanjian Kerjasama yang Memadai

Pemanfaatan Aset dilakukan tidak sesuai dengan rencana yang ditetapkan

(16)

PERMASALAHAN ATAS LAPORAN /PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (3)

NO JENIS

TEMUAN PERMASALAHAN

Pelaksanaan Pemutusan Kontrak dan Pencatatan Atas Penyelesaian Pekerjaan Pada Akhir Tahun Belum Dilaksanakan Sesuai Ketentuan

Penyajian Aset Belum Didukung Inventarisasi Fisik Dan Informasi Terkait Sengketa Tanah Belum Diungkap pada CaLK Secara Memadai

Pengendalian atas aset tetap belum memadai, diantaranya masih terdapat tanah yang belum bersertifikat.

Bangunan Gedung yang sudah dihapuskan belum dibongkar/lelang dan masih digunakan Pengendalian, Pelaporan, dan Penatausahaan Aset Tetap Belum Tertib (Aset Tetap tidak diketahui keberadaannya, Aset tetap belum didukung bukti kepemilikan, Aset tetap dikuasai/digunakan pihak lain yang tidak sesuai ketentuan Pengelolaan BMN)

Pemanfaatan BMN tidak dan/atau belum mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan selaku Pengelola BMN dan tidak memberikan kontribusi kepada Negara

5. SETORAN Pekerjaan Pembangunan tidak dapat diselesaikan tepat waktunya dan belum dikenakan denda keterlambatan

Realisasi Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang belum dipertanggungjawabkan dan denda keterlambatan belum ditarik

Keterlanjuran Pembayaran Gaji kepada Pegawai yang Mendapatkan Permasalahan Hukum

Sisa kas di bendh pengeluaran akhir Tahun Anggaran belum/tidak disetor ke Kas negara

(17)

PERMASALAHAN ATAS LAPORAN/PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (4)

NO JENIS

TEMUAN PERMASALAHAN

Kelebihan Bayar atas Prestasi Pekerjaan, Ketidaksesuaian Spesifikasi Pekerjaan, Ketidakcermatan Penyusunan Dokumen Serah Terima

Pekerjaan, serta Jaminan Pelaksaan Pekerjaan Yang Belum /tidak dapat Dicairkan

Penggunaan Langsung Penerimaan PNBP Tanpa Pengesahan, Belum Disetor dan Disetor Untuk Disahkan Melewati Tahun Anggaran

Kelebihan Bayar Tunjangan Kehormatan Profesor dan

Kelebihan Bayar Tunjangan Profesi Dosen serta Lemahnya Monev Atas Pelaksanaan Tugas Belajar

6. ADMINISTRASI Pemberian Uang Muka Tidak Jelas Statusnya Beasiswa Disalurkan Tidak Sesuai Ketentuan

Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas Tidak tertib

Pengelolaan Dana Bantuan Beasiswa Bidikmisi Belum Tertib

Pertanggungjawaban tidak akuntabel (bukti tidak lengkap/tidak valid).

(18)

PERMASALAHAN ATAS LAPORAN/PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (5)

NO JENIS

TEMUAN PERMASALAHAN

7. PENDAPATAN Pendapatan yang Belum Disahkan dan belum tersaji dalam LK PNBP Belum Diketahui Sumber nya

Penggunaan Langsung PNBP diluar mekanisme APBN

Pendapatan yang ditangguhkan Tidak Dapat Diketahui Perinciannya.

Penyetoran penerimaan negara dengan bukti fiktif 8. BELANJA Belanja tidak sesuai atau melebihi ketentuan.

Belanja Barang berupa Kegiatan Pemeliharaan yang Menambah Aset Tetap Belum Dikapitalisasi

Pengadaan belanja barang dan belanja modal dipecah menjadi beberapa paket pekerjaan dilakukan melalui penunjukkan langsung Pencairan anggaran pada akhir tahun anggaran untuk pekerjaan yang belum selesai.

Penggunaan anggaran tidak tepat sasaran/tidak sesuai peruntukan

(19)

PERMASALAHAN ATAS LAPORAN /PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (6)

NO JENIS

TEMUAN PERMASALAHAN

Pelaksanaan Kegiatan Belanja Modal Dilaksanakan Tanpa Adanya Ketersediaan Anggaran dan Perikatan Kontrak

Realisasi Belanja Barang berupa Kegiatan Penelitian yang belum dipertanggungjawabkan

Kelebihan Pembayaran Gaji, Tunjangan Fungsional, Tunjangan Umum, dan Tunjangan Profesi Dosen

Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas Tidak tertib

Indikasi-indikasi kecurangan sistematis dalam pelaksanaan belanja barang dan belanja modal

Pembayaran honorarium dan/atau biaya perjalanan dinas ganda dan/atau melebihi standar yang ditetapkan.

Kemahalan Harga (Mark up)

Rekanan belum melaksanakan kewajiban pemeliharaan barang hasil pengadaan yang telah rusak selama masa pemeliharaan.

Pekerjaan dilaksanakan mendahului kontrak atau penetapan anggaran.

(20)

UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN OPINI WTP (1)

Monev Tindak lanjut LHP BPK RI , BPKP dan Itjen;

Penguatan Sistem Pengendalian Internal (SPI);

Pengawasan Dini terhadap Program/Kegiatan dan Anggaran;

Pengawasan/Pemeriksaan fokus pada Laporan Keuangan;

Meningkatkan Pengawasan dan Reviu atas pelaksanaan dan

pertanggungjawaban penggunaan anggaran

(21)

UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN OPINI WTP (2)

Mengoptimalkan pembinaan terhadap satker, khususnya pengelolaan keuangan, pencatatan, pelaporan hutang dan piutang serta pengelolaan dan penatausahaan aset tetap;

Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

Pelaksanaan Review Atas Laporan Keuangan

Meminimalisasi potensi kerugian negara yang mungkin terjadi melalui :

• Pengawasan pengelolaan dan penertiban BMN;

• Pengawasan pengelolaan PNBP;

• Pengawasan terhadap Rekening-rekening;

• Pengawasan/Pendampingan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ);

• Pengawasan Pengelolaan dana yang bersumber dari Hibah dan Kerjasama di PTN.

Pengawasan dana Bansos/BSM

(22)

TERIMA KASIH

No Hp 08159906542

Referensi

Dokumen terkait

The double-action hand pump, shown in Figure 1-4, consists of a cylinder piston with built-in check valve, piston rod, operating handle, and a check valve built into the inlet

Pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa kandungan butir menir padi varietas Siam Sabah yang tertinggi ada pada gabah kering 12,10% yaitu sebanyak 8,30%, sedangkan butir

antena/Driving Point Impedance didefinisikan sebagai “Impedansi yang muncul diakibatkan oleh antena dan diukur pada terminal

Perlindungan hak yang diberikan oleh ketentuan Pasal 27 Undang-Undang Jaminan Fidusia tersebut dapat dilakukan jika benda yang menjadi objek jaminan fidusia

Pada Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, kegiatan usaha koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam

Dengan demikian, penelitian kualitatif bersifat semetara dan akan berkembang dengan n banyaknya n data yang didapatkan o di lapangan pada saat overvasi dan

Pengujian dilakukan dengan menggunakan operator genetika (PC/PM, jumlah generasi dan jumlah populasi) kemudian dilakukan seleksi sehingga didapatkan nilai fitness

Sisi alas kerucut berbentuk lingkaran dan sisi tegak berupa bidang lengkung yang disebut selimut kerucut.. Jadi suatu kerucut dibatasi oleh dua sisi, yaitu sisi