• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pendekatan ini data hasil dari penelitian lebih berkenaanndengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. dalam pendekatan ini data hasil dari penelitian lebih berkenaanndengan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

36

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, dimana dalam pendekatan ini data hasil dari penelitian lebih berkenaanndengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Menurut Nasution38 pendekatan ini sering disebut metode penelian naturalistik,nkarena situasi lapangan penelitian bersifat natural atau wajar, sebagaimana adanya, tanpa dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau tes.

Dalam pendekatan kualitatif ini terdapat permasalahan yang belum jelas, kompleks, dinamis danapenuh makna juga peneliti akan lebih memahami situasi sosial secaraamendalam, menemukan pola dan teori. Pendekatan ini adalah pendekatan yang melakukan penelitian lapanganauntukamemperoleh gambaran yang jelas dan terperinci tentang fenomenaapernikahan usia muda di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan.

Jenis penelitian dalam penelitian di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan jenis Deskriptif. Deskriptif Kualitatif berarti dimana penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta.39.

38 Mardawani. 2020. Praktis Penelitian Kualitatif. Sleman: DEEPUBLISH. Hal. 8

39 Nawawi, Hadari. 1987. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University

(2)

37

B. Tempat Penelitian

Penelitian yang peneliti lakukan ini bertempat di Lamongan, tepatnya di Desa Pataan Kecamatan Sambeng. Desa ini sebenarnya tidak jauh dari perkotaan, jika ditempuh menggunakan kendaraan bermotor kurang lebih 1 jam sudah sampai di kota Lamongan. Peneliti melakukan penelitian di Desa ini dikarenakan masih terjadi pernikahan di usia muda, walaupun desa ini tidak berada dipelosok tetapi hal semacam itu masih terjadi. Hal yang membuat peneliti tertarik dalam melakukan penelitian didesa ini, pernikahan usia muda yang terjadi bukan karena budaya dan ekonomi, karena dikebanyakan penelitian terdahulu faktor dari pernikahan usia muda yaitu budaya dan ekonomi. Hal ini yang menjadi ketertarikan tersendiri peneliti untuk mendalami apa yang mendasari terjadinya pernikahan usia muda.

C. Subyek Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sudah menentukan subyek yang akan diteliti. Maka dari itu teknik yang akan digunakan oleh peneliti yaitu teknik

Purposive, teknik ini digunakan apabila sasaran sampel yang diteliti memiliki

karakteristik tertentu sehingga tidak mungkin diambil sampel lain yang tidak memenuhi karakteristik yang telah ditetapkan. Karakteristik sampel yang diambil sudah ditetapkan oleh peneliti sehingga teknik sampling ini dinamakan sampel bertujuan.40

40 Mulyatiningsih, Endang. 2011. Riset Terapan Bidang Pendidikan Dan Teknik. Yogyakarta: UNY

(3)

38 Adapun kriteria yang peneliti tetapkan yaitu :

1. Pelaku pernikahan usia muda 3 tahun terakhir (2017, 2018, 2019), 2. Tinggal di Desa Pataan,

3. Bersedia diwawancara.

Dalam 3 tahun terakhir terjadi 37 pernikahan di Desa Pataan. Peneliti menentukan 3 pasangan suami istri pelaku pernikahan di usia muda yang telah memenuhi kriteria. Adapun informan dibutuhkan untuk membantu kelengkapan data yang peneliti butuhkan, informan tersebut yaitu orang terdekat subyek (orang tua, teman) dan aparatur desa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1. Observasi

Menurut Kartono41 observasi merupakanastudi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Tujuan dariaobservasi sendiri yaitu mengerti ciri-ciri dan luasnya signifikansi dari interrelasi elemen-elemen tingkaholaku manusia pada fenomena sosial serba kompleks, dala pola-pola kultural tertentu.

(4)

39 Kemudian menurut Hadari Nawawi42 observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan per catatanasecara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Observasi dapat dilakukanwdengan cara Observasi Langsung, dilakukan terhadap obyek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Sedangkan Observasi Tak Langsung, yaituapengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diselidiki.

Teknik pengumpulan data dengan observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan terhadap subyek yang diteliti. Menurut Nasution dalam Sugiyono43 menyatakanabahwa, observasi adalah dasar semuaailmu pengetahuan. Para ilmuwanAhanya dapat bekerja berdasarkan data,ayaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi sebenarnya terdapat 3 bagian, yang pertama observasi partisipatif, observasi terus-terang atau tersamar dan observasi tidak terstruktur.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi terus-terang atau tersamar. Mengapa menggunakan jenis ini karena peneliti akan berterus terang kepada subyek bahwa melakukan penelitian juga ada observasi yang tersamar artinya tidak berterus-terang dengan subyek karena takut ada hal yang dirahasiakan oleh subyek. Dalam observasi ini, peneliti mengamati bagaimana tingkah laku pasangan suami istri ini dalam kehidupan sehari-hari.

42 Nawawi, Hadari. Op.cit. Hal. 100 43 Sugiyono. Op.cit. Hal. 226

(5)

40 2. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang kedua yaitu wawancara, menurut Kartono44 dimana pada wawancara peneliti berfungsi sebagai pengumpul data, sedangkan pihak lain yang diteliti sebagai informan atau pemberi data. Unsur yang paling penting pada teknik ini yaitu saling pengertian antara kedua belah pihak dan bisa memahami pentingnya masalah yang akan diteliti. Dengan begini proses wawancara akan berjalan dengan mudah.

Teknik wawancara ini dikatakan lebih obyektif dan bisa dipertanggungjawabkan daripada teknik observasi. Dikarenakan pada teknik ini peneliti mengetahui sumber data langsung dari informan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada subyek guna mengetahui hal-hal yang dibutuhkan peneliti untuk memperkuat data dari melakukan observasi. Teknik ini sangat membantu peneliti dalam melengkapi sumber data yang diperlukan peneliti yang tidak didapat pada teknik observasi. Dalam wawancara yang dilakukan, peneliti akan menggali informasi sebanyak-banyaknya baik dari subyek maupun orang terdekat. Informasi yang akan peneliti gali tentang bagaimana subyek akhirnya memutuskan untuk menikah, apakah subyek merasa keluarganya ini harmonis atau kurang harmonis, dan apakah ada atau sering ada percekcokan dalam rumah tangga mereka baik masalah sepele atau masalah besar.

44 Kartono, Kartini. Op.cit. Hal. 154

(6)

41

Tabel 3. 1 Subyek/Informan

No Subyek/Informan Konteks

1 Pasangan usia muda 1. Faktor terjadinya pernikahan usia muda 2. Dampak pernikahan usia muda 2 Keluarga pasangan usia muda Dampak pernikahan usia muda

3 Perangkat Desa Faktor terjadinya

pernikahan usia muda

4 Teman pasangan

usia muda

Faktor terjadinya pernikaha usia muda

Sumber : Data Diolah Tahun 2020

3. Dokumentasi

Menurut Kartono45 Dokumentasi atau Data Historis yaitu bahan keterangan mengenai proses perkembangan historisagejala sosial dalam perurutan temporal (berdimensi waktu) yang memberikanwstempel pembentuk, hingga terwujud keadaan sekarang. Lebih jelasnya dokumentasiwmerupakan catatan peristiwa masa lampau, yang mana dari dokumentasi ini akan sangat membantu penulis dalam melengkapi penelitian ini. Dikarenakan kelompok sosial pasti memiliki catatan peristiwabmasa lampau yang mana peristiwa tersebut masih mempunyai relasi dengan masa sekarang. Dalam dokumentasi ini yang akan memperkuat keabsahan dari penelitian ini meliputi buku, surat, foto, maupun catatan-catatan.

45 Kartono, Kartini. Op.cit. Hal. 243

(7)

42

E. Analisis Data

Analisis data adalah suatu metode atau cara mengelola sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah dipahami dan bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, yang terutama masalah dalam sebuah penelitian.46

Nasution dalam Sugiyono47 menyatakan:

“Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,

sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Analisis data yang telah diperoleh selanjutnya akan dikembangkan menjadi hipotesis. Selanjutnya akan dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul”.

Teknik Analisis data pada penelitian ini mengacu konsep Miles dan Huberman48 mengemukakanobahwa aktivitas dalamnanalisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehinggandatanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu: data

reduction, data display dan conclusion drawing/verification.

1. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan dan kedalaman yang tinggi.49 Banyaknya data yang diperolehndi lapangan pada saat obesevasi dan wawancara semakin hari akan semakin menumpuk, sehingga perlu untuk memilih data yang diperlukan dannmembuang yang tidak diperlukan.

46 Sugiyono. Op.cit. Hal. 245 47 Sugiyono. Loc. Cit 48 Ibid. Hal 246 49 Ibid. Hal.247.

(8)

43 2. Penyajian Data (data display)

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah medisplayndata. Dalam penelitiannkualitatif penyajian data ini dapat diakukan dalam bentuk table, grafik, bagan dan sejenisnya.50 Yang paling sering digunakan dalam penyajian data penelitiannkualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification) Menurut Milles dan Huberman51, adalah penarikanokesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, akan berubahnbila tidak ditemukan bukti –bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakannpada tahap awal di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikmukakan merupakannkesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian, penelitian kualitatif bersifat semetara dan akan berkembang dengannbanyaknyandata yang didapatkanodi lapangan pada saat overvasi dan wawancara, kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan menjadiotemuannyang baru yang sebelumnyaobelum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelapnsehingga setelah diteliti menjadi jelas.

50 Ibid. Hal 249.

51 Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hal.

(9)

44

F. Teknik Keabsahan Data

Dalam teknik keabsahan data ini menurut Sugiyono52, meliputi: Uji Kredibilitas Data, Uji Depenbilitas Data, Uji Transferabilitas, dan Uji Konfirmabilitas. Dalam hal ini peneliti akan menggunakan Uji Kredibilitas Data dengan tahap perpanjangan pengamatan. Perpanjangan pengamatan ini berarti penulis memperpanjang waktu pengamatanAsehinggaAterjadinya hubungan yang baik antara peneliti dan narasumber.

Ketikaapeneliti dananarasumber semakin akrab (tidak ada jarak lagi), maka narasumber akan semakin terbuka, salingamempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. LamaAperpanjangan pengamatan ini dilakukan akan sangat tergantung pada kedalaman, keluasan dan kepastian data. Dalam perpanjanganapengamatan ini difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh,aapakah data yangadiperoleh itu setelah dicek kembali ke lapangan sudah benar atau tidak, berubahaatau tidak. Bila sudah benar, maka waktu perpanjangan pengamatanasudah dapatadiakhiri.

52 Ibid. Hal. 271

Referensi

Dokumen terkait

Khidmat Sokongan dan Sistem Penyampaian Bersandarkan kepada tugas yang diamanahkan dan teras pembangunan yang telah ditetapkan, salah satu komoditi yang menjadi

Data yang telah diperoleh dilapangan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode PV² dimana P adalah volume penyeberang jalan (orang/jam) dan V adalah volume

mengimplementasikan pembelajaran, menilai proses hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Kemampuan dosan dalam mengelola pembelajaran meliputi

Penggunaan daun gamal (Gliricidia sapium), guna mempercepat kematangan buah pisang Raja Sere dan Emas yang dilakukan Yulianingsih dan Dasuki (1989), menyatakan bahwa daun gamal

disampaikan guru, dan diskusi, siswa dapat mempraktikkan gerak spesifik menahan (menggunakan kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar) pada permainan sepak bola

Keterlibatan kerja menurut Kanungo (dikutip Abutayeh & Al-Qatawneh, 2012) adalah sikap utama yang mengacu pada identifikasi psikologis oleh seorang karyawan

Teknologi rekomendasi penggemukan ternak domba ini merupakan hasil penelitian terapan langsung di pedesaan yang mendemontrasikan pemanfaatan limbah industri biji kopi baik yang

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka akan diteliti mengenai “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual Terhadap Minat Berwirausaha