• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.a.ngurah Prima Indrayana¹, Agus Ganda Permana², Asep Mulyana³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A.a.ngurah Prima Indrayana¹, Agus Ganda Permana², Asep Mulyana³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KONEKSI VIDEO CONFERENCE ANTARA BTP IT TELKOM DENGAN MITRA BTP DI PERUMAHAN PERMATA BUAH BATU BERBASIS

ASTERISK

(VIDEO CONFERENCE CONNECTION IMPLEMENTATION BETWEEN BTP IT TELKOM WITH BTP PARTNERS IN PERMATA BUAH BATU REGENCY USING

ASTERISK

A.a.ngurah Prima Indrayana¹, Agus Ganda Permana², Asep Mulyana³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom

Abstrak

IT Telkom sebagai salah satu kampus berbasis teknologi telekomunikasi berusaha memanfaatkan perangkat dan jaringan yang tersedia untuk meningkatkan kualitas pendidikannya dan

memberikan kemudahan mahasiswa dalam mengakses informasi dan materi kuliah yang

diajarkan. Salah satu bentuk realisasi dari program tersebut adalah dibangunnya LAN (Local Area Network) dan WLAN (Wireless Local Area Network) yang telah mencakup semua bangunan di IT Telkom. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka layanan tersebut berkembang dan di implementasikan dalam berbagai aplikasi multimedia.

Salah satunya adalah video conference. Video Conference merupakan salah satu layanan multimedia yang dapat memenuhi keinginan user yang membutuhkan komunikasi secara real time dan interaktif. Untuk merutekan panggilan dalam jaringan IP dibutuhkan suatu server.

Salah satu jenis server yang dapat dibangun sendiri, open source dan freeware adalah asterisk.

Dengan asterisk, komunikasi video conference pada jaringan IP dapat dilakukan secara multipoint dengan biaya murah. Di dalam area kampus IT Telkom sedang dikembangkan teknologi video conference untuk mendapatkan gambar dan kualitas suara yang jernih untuk menunjang proses pembelajaran.

Permasalahannya banyak civitas akademika IT Telkom baik dosen maupun mahasiswa yang tinggal di perumahan dan di komplek kos dimana layanan video conference ini juga dibutuhkan.

Pada proyek akhir ini mengimplementasikan teknologi video conference over WLAN berbasis asterisk dengan mengambil lokasi pada kampus IT Telkom (Learning Center/BTP) dan perumahan Permata (Blok B no.65/mitra BTP) sehingga hasil akhirnya diharapkan dapat

mengkoneksikan kedua tempat agar dapat saling berkomunikasi baik secara audio maupun video.

Selain itu juga dianalisa kualiatas layanan video conference tersebut meliputi factor delay, jitter, packet loss, throughput, dan MOS dengan menggunakan codec G.711 sebagai audio codec dan H.263 sebagai video codec.

Dari hasil pengujian,factor kualitas video conference masih berada dalam range standar ITU-T sehingga kualitas video conference yang diimplementasikan dinilai layak untuk diterapkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian dengan delay sebesar 19,99 – 23,77 ms, jitter antara 12,36 – 14,49 ms, paket loss 0,00 – 5,78%, throughput 0,359 – 0,196 Mbps dan MOS 2,5 – 4,01 dengan rata – rata kualitas baik

Kata Kunci : LAN,WLAN,video conference, delay, jitter, throughput, packet loss,Asterisk

Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

(2)

Abstract

IT Telkom as one of the campus-based telecommunications technology and networks to make use of devices that are available to improve the quality of education and to facilitate students in accessing college information and material being taught. One form of realization of the program is to build a LAN (Local Area Network) and WLAN (Wireless Local Area Network), which has included all the buildings in the IT Telkom. Along with technological development, then the service has developed and implemented in a variety of multimedia applications.

One of them is video conferencing. Video Conference is one of the multimedia services that can satisfy users who need real time communications and interactive. To route calls in an IP network requires a server. One type of server that can be built yourself, open source and freeware is the asterisk. With Asterisk, video conference communication on an IP network can be done cheaply multipoint. In the area of IT Telkom campus is being developed video conferencing technology to get pictures and crystal clear sound quality to support the learning process.

The problem is many IT Telkom Academicians both lecturers and students living in housing complexes and in boarding houses where the video conference service is also required. At the end of the project is to implement technology-based video conferencing over Asterisk WLAN by taking on-campus location of IT Telkom (Learning Center) and housing Permata (Block B, no.65), so the end result is expected to connect the two places in order to communicate with each other both in audio and video . It also analyzed the video conference service kualiatas factors include delay, jitter, packet loss, throughput, and MOS using G.711 codec as the audio codec and H.263 as video codec.

From the test results, factors of quality video conferencing is still in the range of ITU-T standard so the quality of video conferencing is implemented is feasible to implement. It can be seen from the results of testing with a delay of 19.99 to 23.77 ms, and jitter between 12.36 to 14.49 ms, packet loss from 0.00 to 5.78%, the throughput from 0.359 to 0.196 Mbps and MOS 2, 5 to 4.01 with - good quality average.

Keywords : LAN, WLAN, video conference, delay, jitter, throughput, packet loss, Asterisk

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Telepon analog yang biasa digunakan di rumah menggunakan teknologi Circuit Switching. Teknologi ini masih digunakan sebagai standar baku jaringan telepon di beberapa negara termasuk Indonesia meskipun jauh dari efisien. Konsep dasar penggunaan Circuit Switching yaitu sebuah jalur komunikasi akan dibuka dan dipesan selama terjadi komunikasi.

Selama proses berkomunikasi jalur komunikasi terserbut akhirnya menjadi eklusif dimiliki oleh dua titik yang menggunakannya. Hasilnya biaya membengkak karena harus membayar jalur komunikasi yang eksklusif tadi.

Konsep berbeda ditawarkan VoIP. Meskipun berteknologi tinggi, berkomunikasi menggunakan VoIP tetap saja lebih ekonomis. Inilah salah satu faktor yang membuat teknologi VoIP menarik untuk diikuti. Pada VoIP, seluruh data yang lalu-lalang di Internet menggunakan konsep Packet Switching. Artinya jalur yang digunakan untuk berselancar di internet bukan eklusif milik sendiri. Packet Switching memungkinkan jalur data digunakan oleh banyak pengguna. Agar tidak salah alamat, paket data diberi identitas khusus sehingga perangkat pendukung seperti router dapat meneruskannya (switched) ke tujuan akhir. Packet Switch menjadi alasan utama mengapa komunikasi suara menggunakan Internet Protocol (IP) memiliki perbedaan biaya yang jauh lebih rendah.

Agar apat melewati jalur Packet Switch dengan baik, VoIP membutuhkan proses coder dan decoder. Proses ini mengkonversi sinyal audio menjadi data digital yang dipadatkan (kompresi) untuk kemudian dikirim lewat jalur internet. Di titik lain, data dikembangkan lagi (dekompresi), dan diubah menjadi sinyal analog.

Namun pada kenyataannya berkomunikasi hanya melalui suara dirasakan kurang seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Berkomunikasi di masa mendatang tidak hanya harus mendukung komunikasi suara tetapi harus dapat berinterakasi langsung dengan lawan bicara dengan cara bertatap muka. Salah satu yang dikembangkan untuk kepentingan ini adalah video conference. Video Conference merupakan salah satu layanan multimedia yang dapat memenuhi keinginan user yang membutuhkan komunikasi secara real time dan interaktif.

Pada proyek akhir ini mengimplementasikan teknologi video conference over wireless LAN berbasis asterisk dengan menghubungkan BTP IT Telkom yang berlokasi di Learning Center

Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

(4)

dengan mitra BTP yang berada di perumahan Permata, sehingga apabila proyek ini berhasil diharapkan agar teknologi video conference ini dapat juga diterapkan di peruamahan – perumahan di sekitar kampus untuk mendukung program IT Telkom yaitu Desa ICT Bina Terpadu yang akan direalisasikan di masa depan. Selain itu juga dianalisa kualiatas layanan video conference tersebut meliputi faktor delay, jitter, packet loss, throughput, dan MOS dengan menggunakan codec G.711 sebagai audio codec dan H.263 sebagai video codec.

1.2 Rumusan Masalah

Dari berbagai penjelasan diatas maka terdapat beberapa permasalahan pokok yang akan dibahas, yaitu:

1. Bagaimana konfigurasi pada server dan agar dapat melakukan komunikasi conference.

2. Bagaimana konfigurasi jaringan wireless yang akan dipasang dengan jarak yang telah ditentukan.

3. Bagaimana membantu proses pembelajaran di kampus sehingga dapat berjalan lebih efektif dan menghemat waktu.

4. Bagaimana performansi yang dihasilkan meliputi parameter delay, jitter, throughput dan paket loss dengan menggunakan codec video

1.3 Maksud dan Tujuan

Tujuan adalah untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi antara mitra dengan BTP serta menjadi sarana uji kelayakan riset secara nyata. Berdasarkan pada masalah yang telah didefinisikan di atas maka tujuan Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan konfigurasi server agar dapat melakukan komunikasi conference.

2. Melakukan konfigurasi jaringan wireless yang akan dipasang dengan jarak yang telah ditentukan.

3. Membantu proses pembelajaran di kampus sehingga dapat berjalan lebih efektif dan menghemat waktu.

4. Menganalisa kualitas QoS (Quality of Service) yang dihasilkan oleh jaringan yang telah

dipasang.

(5)

1.4 Batasan Masalah

Dalam Proyek Akhir ini, yang dibahas adalah tentang performasi codec dengan batasan masalah sebagai berikut :

1. Rancangan ini hanya hanya diimplementasikan dengan system operasi berbasis Windows dan Linux Backtrack pada client.

2. Konfigurasi jaringan hanya menghubungkan BPT IT Telkom (Learning Center) dengan Mitra BTP (PT. Telsantara dan CV. Varacom) di Perumahan Permata.

3. Tidak membahas algoritma codec secara mendalam.

4. Hanya menggunakan satu buah server dan tidak menghubungkan komunikasi dengan server yang lain.

5. Menggunakan server Asterisk yang terintegrasi dalam Operating System Trixbox.

6. Layanan yang dianalisa hanya layanan video dan audio, tidak mambahas layanan lain seperti layanan instan messaging,chat, dan lain – lain.

1.5 Metodologi Pemecahan Masalah

Pendekatan sistematis/metodologi yang akan digunakan dalam merealisasikan tujuan dan pemecahan masalah di atas adalah dengan menggunakan langkah-langkah berikut :

1. Studi Literatur

Mempelajari konfigurasi jaringan dan jenis codec yang ada dari buku-buku, artikel, dan dari sumber-sumber lain yang relevan untuk menunjang penyelesaian aplikasi proyek akhir ini.

2. Proyek ini dikerjakan dengan menghubungkan BPT IT Telkom (Learning Center) dengan Mitra BTP (PT. Telsantara dan CV. Varacom) di Perumahan Permata menggunakan jaringan wi-fi untuk menghasilkan komunikasi conference yang terdiri dari tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaanan

Tahapan ini dilakukan untuk melakukan perencanaan tentang apa yang akan dikerjakan dan perlu dipersiapkan.

b. Analisa dan Perancangan

Tahapan ini menentukan rancangan sistem yang akan dibuat, berdasarkan desain yang diusulkan dan analisis system yang telah dilakukan.

Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

(6)

c. Implementasi

Tahapan ini adalah tahapan untuk implementasi rancangan sistem yang telah disetujui dengan menggunakan konfigurasi dan alat bantu yang sesuai.

d. Pengujian

Tahap terakhir yang dilakukan untuk pengujian sistem secara fungsional yaitu perproses.

1.6 Sistematika Penulisan

Proyek Akhir ini akan disusun berdasarkan sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi dan sistematika penulisan Proyek Akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

Menguraikan berbagai teori yang mendukung dan mendasari penulisan proyek akhir ini.

BAB III DESAIN DAN KONFIGURASI SISTEM

Pada bab ini membahas tentang desain dan konfigurasi system untuk aplikasi layanan video conference berdasarkan mekanisme dan batasan yang digunakan.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL IMPLEMENTASI

Bab ini membahas tentang hasil analisa kualitas performasi video conference dari hasil pengujian yang dilakukan.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dari seluruh rangkaina penelitian dan saran pengembangan

lebih lanjut.

(7)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perancangan dan pengukuran yang dilakukan pada Proyek Akhir ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai delay adalah 19,99 – 23,77 ms yang mana masih dianggap memenuhi standar ITU- T rekomendasi G.114 kurang dari 150 ms.

2. Nilai jitter adalah 12,36 – 14,49 ms yang masih dalam kategori bagus standar ITU-T yaitu kurang dari 30 ms.

3. Nilai packet loss adalah 0,00 – 5,78% yang masih bisa ditolerir dari standar ITU-T yaitu 10% - 30%.

4. Nilai throughput dipengaruhi oleh delay, jitter, dan packet loss yang terjadi. Nilai throughput yang dihasilkan adalah 0,359 – 0,196 Mbps.

5. Nilai MOS adalah 2,5 – 4,01 termasuk kategori baik menurut ITU G.107.

6. Nilai terbaik dari pengukuran adalah dengan menggunakan 2 client karena tidak ada pembanjiran trafik.

7. Implementasi Video conference antara BPT IT Telkom (Learning Center) dengan Mitra BTP (PT. Telsantara dan CV. Varacom) di Perumahan Permata dinilai layak untuk direalisasikan, dilihat dari hasil percobaan yang dilakukan yang mengacu pada nilai range yang di standarkan oleh ITU-T.

Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

(8)

5.2 Saran

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan di tempat yang berbeda – beda sehingga dapat juga diukur nilai delay, jitter, throughput, packet loss dan MOS berdasarkan perubahan jarak.

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya mencoba codec video dan audio yang lainnya.

3. Sebaiknya dicoba menggunakan client yang lebih banyak dengan spesifikasi PC server dan client yang lebih tinggi.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan menginterkoneksikan dengan PSTN sehingga memperluas cakupan kerja dari video conference pada daerah di sekitar kampus IT Telkom.

5. Penelitian berikutnya bila menggunakan Access Point Nanostation2 sebaiknya dicoba dengan menggunakan Audio Priority dan dihitung Qos-nya apakah mempengaruhi kualitas gambar atau tidak.

6. Penelitian berikutnya dapat menggunakan spesifikasi server yang yang lebih tinggi agar

komunikasi ini benar – benar dapat direalisasikan dan mencakup area yang lebih luas.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

1. Syafrizal, Melwin, “Pengantar Jaringan Komputer”, Yogyakarta, Penerbit ANDI, 2005.

2. Sofana, Iwan, “Membangun Jaringan Komputer”, Bandung, Penerbit INFORMATIKA, 2005.

3. http://y3pp33.wordpress.com/2008/07/11/memahami-format-audio-video-2 4. Pratondo,Agus, “Aplikasi Komputer”, Bandung, Politeknik Telkom,2008.

5. http://www.free-codecs.com/3ivx_download.htm

6. http://siegfrid.blogspot.com/2005/11/sekedar-berbagi-asa-dan-rasa.html

7. Tharom, Thabratas dan W.Purbo, Onno.“Teknologi VoIP”, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 2001.

8. Sari, Ratna, “Implementasi Video Conference Over Wireless LAN Berbasis Asterisk”, Bandung, IT Telkom Tugas Akhir, 2008.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Referensi

Dokumen terkait

Bank mandiri micro banking regional X Sulawesi maluku, kredit usaha rakyat atau yang umum disebut dengan KUR mandiri merupakan pembiayaan modal kerja dan investasi kepada debitur

Obyek Retribusi Usaha Perikanan adalah Pemberian Izin kepada orang pribadi atau badan untuk melakukan kegiatan usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan yang terdiri atas :..

Berdasarkan definisi Antena tersebut maka dalam Proyek Akhir ini dicoba membuat sebuah antena dengan judul ” Rancang Bangun Antena Bicula Chebyshev – Bidirectional Kawat Kembar 0,3

Melakukan simulasi dan analisa pembangunan backup backbone dengan menggunakan router Metro Ethernet sesuai dengan standar operasi dan prosedur, yang terdiri dari

Sehingga dibutuhkan suatu aplikasi baru yang terstruktur dengan baik sehingga diharapkan dapat meningkatkan performansi, efektifitas dan efisiensi kerja para pelaku yang

 Proses Bisnis adalah Kebijakan, Struktur Organisasi, Sumber Daya dan Aktivitas yang berjalan teratur pada sebuah organisasi... DENGAN DEMIKIAN DAPAT DIGAMBARKAN KOMPONEN

Pada bab ini berisikan perhitungan dari teori dan data yang telah ada, serta dilakukan perencanaan jaringan lokal akses fiber untuk memenuhi kebutuhan akan layanan multimedia. BAB V

Pada proyek akhir ini telah dikembangkan suatu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan administrasi ujian di Jurusan Teknik Informatika STT Telkom..