• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aisyah Siregar STIE Bina Karya Tebing Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aisyah Siregar STIE Bina Karya Tebing Tinggi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL ILMIAH ACCOUNTING PROGRES ISSN 2339 - 1723 EDISI DESEMBER 2019 VOLUME 9 NOMOR 2

PENGARUH KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BERULANG DALAM C2C E- COMMERCE SHOPEE

(Studi Kasus pada Mahasiswa STIE Bina Karya Tebing Tinggi)

Aisyah Siregar

STIE Bina Karya Tebing Tinggi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Berulang Dalam C2C E- Commerce Shopee ( Studi Kasus Pada Mahasiswa STIE Bina Karya Tebing Tinggi). Metode penelitian berjenis data kuantitatif dan bersumber data primer dengan teknis pengumpulan data dengan cara kuisioner. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah Sampling Jenuh atau Sensus. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 orang mahasiswa pengguna C2C E-Commerce Shopee di STIE Bina Karya Tebing Tinggi. Teknis analisis data yang digunakan adalah Uji Instrument , Uji Asumsi Klasik , Uji Hipotesis dan Regresi Linear Berganda yang diperoleh persamaan Y = 0,312 + 0,317X

1

+ 0,163X

2

+ 0,261X

3.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Kepercayaan, berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Berulang dengan (α:5%;df pembilang3;df penyebut59 = 2,001). Hal ini dapat dilihat pada diterimanya H1, yaitu (2,400 > 2,001), Hasil Kemudahan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Berulang. Hal ini dapat dilihat pada diterimanya H2, yaitu (2,175 > 2,001), Selanjutnya terlihat pada diterimanya H3, yaitu (2,416 > 2,001) dan serta Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi berpengaruh secara simultan terhadap Keputusan Pembelian dengan (α:5%;df pembilang3;df penyebut59 = 2,761) menujukkan hasil (9,073 >

2,761) maka H4 diterima. Hasil adjusted R square sebesar 0,284 atau 28,4%. Hal ini jika Kepercayaan (X1), Kemudahan (X2) Dan Kualitas Informasi (X3) dapat menjelaskan Keputusan Pembelian Berulang (Y) sebesar 28,4%, sisanya sebesar 71,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.

Kata Kunci : Kepercayaan , Kemudahan , Kualitas Informasi dan Keputusan Pembelian Berulang

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan informasi khususnya internet yang semakin berkembang pesat dan tingkat penggunaannya yang tinggi serta munculnya fenomena perdagangan elektronik (e- commerce) menyebabkan banyak orang khususnya mahasiswa Program Studi Manajemen STIE Bina Karya Tebing Tinggi

memanfaatkannya untuk berbisnis

dan mempengaruhi perubahan

perilaku pembelian yang biasanya

dilakukan secara offline menjadi

online. Jumlah e-commerce yang

semakin banyak membuat

mahasiswa untuk lebih memilih

belanja online serta kemudahan

dalam mengakses situs penyedia jual

beli online tanpa harus mendatangi

langsung tempat perbelanjaan

(2)

dengan konsumen sudah dapat membeli suatu produk.

Menurut Kotler dan Keller (2012:460), E-Commerce berarti bahwa perusahaan atau situs menawarkan untuk melakukan transaksi atau memfasilitasi penjualan produk dan jasa secara online. Salah satu model bisnis e- commerce yang banyak digunakan adalah Marketplace C2C (Consumer- to-Consumer) merupakan model bisnis dimana konsumen bertindak sebagai penjual atau penyedia jasa yang menyediakan barang atau jasanya ke konsumen lainnya membuat jual beli memasuki dimensi baru.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti membuat judul

“Pengaruh Kepercayaan, Kemuda- han Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Berulang Dalam C2C E- Commerce Shopee”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka perumusan masalah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : 1. Apakah kepercayaan berpenga-

ruh terhadap keputusan pem- belian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Shopee ? 2. Apakah kemudahan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian berulang pada pengguna C2C E- Commerce Shopee ?

3. Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian berulang pada pengguna C2C E- Commerce Shopee ?

4. Apakah kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi

berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Shopee ?

B. Batasan Masalah

Untuk mengatasi terlalu luasnya permasalahan mengenai pengaruh kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi terhadap proses keputusan pembelian serta dmpaknya pada pembelian berulang dalam c2c e-commerce shopee. Dari penelitian ini, maka ada hal yang perlu di batasi dalam permasalahan yaitu :

1. Penelitian ini dilakukan pada pengguna aplikasi Shopee dan pernah berbelanja online di Shopee minimal sekali.

2. Penelitian ini batasai pada mahasiswa kelas B manajemen pagi semester IV, semester VI dan semester VIII.

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah peneli- tian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2015:64). Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1 Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian berulang pada pengguna C2C E- Commerce Shopee.

2 Kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputu- san pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Shopee.

3 Kualitas informasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian berulang

(3)

pada pengguna C2C E- Commerce Shopee.

4 Kepercayaan kemudahan dan kuliatas informasi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian berulang pada pengguna C2C -Commerce Shopee.

H. Metode Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus 3 STIE Bina Karya Jl.

Diponegoro (Simpang Rambung) Tebing Tinggi.

b. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018 sampai Oktober 2018.

PEMBAHASAN

Deskripsi responden berdasar- kan usia, mayoritas responden berusia 19-22 tahun sebanyak 60 orang (96,7%), responden yang berusia 23-25 tahun sebanyak 2 orang (3,2%).

Deskripsi responden berdasar- kan jenis kelamin, mayoritas responden berjenis kelamin laki – laki sebanyak 3 orang (4,8%), responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 59 orang (95,1%).

Deskripsi responden berdasarkan penghasilan, mayoritas responden berpenghasilan ≤300.000 sebanyak 42 orang (67,7%), responden berpenghasilan ≥500.000 sebanyak 20 orang (32,2%).

Deskripsi responden berdadarkan jenis barang yang di beli pada aplikasi Shopee sebanyak 150 jenis barang (100%).

C. Uji Instrumen 1. Uji Validitas

Pengujian validitas menggunakan SPSS versi 22.00 dengan kriteria berdasarkan nilai r hitung sebagai berikut:

a) Jika r hitung > r tabel atau – r hitung < - r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

b) Jika r hitung< r tabel atau – r hitung > - r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Pengujian ini dilakukan pada 30 orang responden, maka df = 30-k

=30-3, dengan α = 5% maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,367 (Ghozali, 2016:463), selanjutnya nilai r hitung akan dibandingkan dengan nilai r tabel seperti dalam tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kepercayaan (X1) Pernyataan rhitung rtabel

Validitas

1 0,727 0,367 Valid 2 0,712 0,367 Valid 3 0,376 0,367 Valid Variabel Kemudahan (X2) Pernyataan rhitung rtabel

Validitas

1 0,459 0,367 Valid 2 0,372 0,367 Valid 3 0,488 0,367 Valid 4 0,763 0,367 Valid 5 0,597 0,367 Valid Variabel Kualitas Informasi (X3) Pernyataan rhitung rtabel

Validitas

1 0,624 0,367 Valid

2 0,729 0,367 Valid

3 0,560 0,367 Valid

4 0,557 0,367 Valid

5 0,593 0,367 Valid

(4)

Variabel Keputusan Pembelian Berulang (Y)

Pernyataan rhitung rtabel Validitas

1 0,868 0,367 Valid 2 0,786 0,367 Valid 3 0,729 0,367 Valid

Sumber : Data diolah dari lampiran 3 (2018)

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa seluruh poin pernyataan baik variabel Variabel X1, Variabel X2, Variabel X3 maupun Variabel Y memiliki nilai r hitung yang lebih besar dibandingkan niai r tabel, hingga dapat disimpulkan jika seluruh pernyataan masing-masing variabel dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Menurut Sugiyono (2013:64) Sebuah faktor dinyatakan reliabel/handal jika Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 22.00 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach

Alpha Konstanta Reliabilitas Variabel Kepercayaan (X1) 0,705

0,6 Reliable

Variabel Kemudahan (X2) 0,685 0,6 Reliable

Variabel Kualitas Infromasi

(X3) 0,737 0,6 Reliable Variabel Keputusan Pembelian Berulang (Y) 0,823 0,6 Reliable Sumber : Data diolah dari lampiran 3 (2018)

Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha, semua variabel penelitian adalah reliabel/handal karena Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat pengukuran dalam penelitian ini telah memenuhi uji reliabilitas (reliable dan dapat dipakai sebagai alat ukur).

D. Uji Asumsi Klasik

Adapun pengujian terhadap asumsi klasik dengan program SPSS 22,00 yang dilakukan pada penelitian ini meliputi :

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016:154). Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan mengunakan dua metode, grafik dan statistik. Uji normalitas metode grafik dengan menggunakan normal probability plot, sedangkan uji normalitas metode statistik menggunakan uji one sample Kolmogorov Smirnov Test.

Data yang berdistribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal, jika distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garisdiagonalnya (Ghozali, 2016:154).

Adapun hasil pengujiannya menggunakan SPSS 22 sebagai berikut : Dari output dalam tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Monte Carlo Sig.

Lower Bound) seluruh variabel

sebesar 0,943. Jika signifikansi lebih

(5)

dari 0,05, maka nilai residual tersebut telah normal, sehingga dapat disimpulkan jika seluruh variabel berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Uji multikolinieritas dalam penelitian ini dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF).

Adapun perhitungan nilai tolerance atau VIF dengan program SPSS

22.00 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolinieritas

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari variabel Variabel kepercayaan (X1) sebesar 0,774, variabel Variabel X2 sebesar 0,997, variabel X3 sebesar 0,776 di mana semuanya lebih besar dari 0,10 sedangkan nilai VIF dari variabel Variabel X1 sebesar 1,292 , Variabel X2 sebesar 1,003 dan Variabel X3 sebesar 1,289 di mana semuanya lebih kecil dari 10.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF semua variabel bebas juga lebih kecil dari 5 sehingga tidak terjadi gejala korelasi pada variabel bebas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya

gejala multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dari model

regresi terjadi ketidaksamaan varians

dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi

yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak

terjadinya heteroskedastisitas. Salah

satu cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas adalah

dengan Scatterplot. Berdasarkan

hasil pengolahan data, uji

heteroskedastisitas dalam penelitian

ini ditunjukkan pada gambar 4.2

berikut :

(6)

JURNAL ILMIAH ACCOUNTING PROGRES ISSN 2339 - 1723 EDISI DESEMBER 2019 VOLUME 9 NOMOR 2

Gambar 4.2. Scatterplot Berdasarkan gambar 4.2

tersebut, dapat dilihat jika pola data menyebar sempurna, sebagian berada di atas titik nol dan sebagian lagi menyebar di bawah titik nol. Karena ini dapat disimpulkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

E. Pengujian Regresi Linier Berganda

Pengujian regresi linear ber- ganda menjelaskan besarnya peranan Variabel X1 dan Variabel X2 terhadap Variabel Y. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 22.0 for windows. Analisis masing-masing variabel dijelaskan dalam uraian berikut :

Tabel 4.10.

Hasil Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil tersebut maka persamaan regresi linier berganda yang mempunyai formulasi : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3, sehingga diperoleh persamaan : Y = 0,312 + 0,317X1 + 0,163X2 + 0,261X3

Deskripsi dari persamaan regresi linear berganda di atas adalah sebagai berikut :

a. Nilai konstanta (a) sebesar 0,312

menunjukkan besarnya Variabel

Y jika Variabel Kepercayaan (X1)

, Variabel Kemudahan (X2) dan

(7)

Variabel Kualitas Informasi (X3) sama dengan nol.

b. Nilai koefisien regresi Variabel X1 (b1) sebesar 0,317 menunjukkan besarnya peranan Variabel X1 terhadap Variabel Y dengan asumsi variabel Variabel X2 konstan. Artinya apabila faktor Variabel X1 meningkat 1 satuan nilai, maka diprediksi Variabel Y meningkat sebesar 0,312 satuan nilai dengan asumsi Variabel X2 dan X3 konstan.

c. Nilai koefisien regresi Variabel X2 (b2) sebesar 0,163 menunjukkan besarnya peranan Variabel X2 terhadap Variabel Y dengan asumsi variabel Variabel X1 konstan. Artinya apabila faktor Variabel X2 meningkat 1 satuan nilai, maka diprediksi Variabel Y meningkat sebesar 0,312 satuan nilai dengan asumsi Variabel X1 dan X3 konstan.

d. Nilai koefisien regresi Variabel X3 (b3) sebesar 0,261 menunjukkan besarnya peranan Variabel X3 terhadap Variabel Y dengan asumsi variabel Variabel X1 konstan. Artinya apabila faktor Variabel X3 meningkat 1 satuan nilai, maka diprediksi Variabel Y meningkat sebesar 0,312 satuan nilai dengan asumsi Variabel X1dan X2 konstan.

F. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain nilai koefisen determinan digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel yang diteliti X dan Y sebagai variabel terikatnya. Semakin besar nilai koefisien determinasi maka semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y.

Jika determinasi (R2) semakin besar (mendekati 1), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel X adalah besar terhadap variabel Y.

Hal ini menunjukkan model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Sebaliknya jika determinasi (R2) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel X terhadap variabel Y semakin kecil.

Hal ini menunjukkan bahwa model yang digunakan semakin tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Nilai yang dipergunakan dalam melihat koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah pada kolom adjusted R square. Hal tersebut dikarenakan nilai adjusted R square tidak rentan pada penambahan variabel bebas. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut :

Tabel 4.11.

Koefisien Determinasi

(8)

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui besarnya nilai adjusted R square sebesar 0,284 atau 28,4%. Hal ini menunjukkan jika Variabel X1 ,Variabel X2 dan Variabel X3 dapat menjelaskan Variabel Y sebesar 28,4% , sisanya sebesar 71,6%

(100% - 28,4%) dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini.

G. Uji Hipotesis a. Uji t (Parsial)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini

menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini, uji hipotesis parsial dilakukan pada setiap variabel indepenen seperti pada Tabel 4.12 berikut ini :

Tabel 4.12.

Uji Parsial (t)

1). Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Kepercayaan (X1) Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Berulang (Y)

Bentuk pengujian hipotesis berdasarkan statistik dapat dijabarkan sebagai berikut :

Kriteria Pengambilan Keputusan : a) Terima H0 Jika thitung > ttabel

atau -thitung < - ttabel atau nilai Sig. > 0,05

b) Tolak H0 Jika thitung ≤ ttabel atau -thitung ≥ - ttabel atau Sig. <

0,05

Dari tabel 4.10 diperoleh nilai

thitung sebesar 2,400 Dengan α =

5%, ttabel (5%; n-k =62-3) diperoleh

nilai ttabel sebesar 2,001. Dari uraian

tersebut dapat diketahui bahwa

thitung (2,400) > ttabel (2,001),

demikian pula dengan nilai

signifikansinya sebesar 0,020 < 0,05

(9)

maka dapat disimpulkan hipotesis pertama diterima, artinya Variabel Kepercayaan (X1) berpengaruh terhadap Variabel Keputusan Pembelian Berulang (Y).

2). Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Kemudahan (X2) Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Berulang (Y)

Bentuk pengujian hipotesis berdasarkan statistik dapat dijabarkan sebagai berikut :

Kriteria Pengambilan Keputusan : a) Terima H0 Jika thitung > ttabel

atau -thitung < - ttabel atau nilai Sig. > 0,05

b) Tolak H0 Jika thitung ≤ ttabel atau -thitung ≥ - ttabel atau Sig. <

0,05

Dari tabel 4.10 diperoleh nilai thitung sebesar 2,176 Dengan α = 5%, ttabel (5%; n-k =62-3) diperoleh nilai ttabel sebesar 2,001 Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa thitung (2,176) > ttabel (2,001), dan nilai signifikansinya sebesar 0,034 <

0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis kedua diterima, artinya Variabel Kemudahan (X2) berpengaruh terhadap Variabel Keputusan Pembelian Berulang (Y) . 3). Uji Hipotesis Pengaruh Variabel

Kualitas Informasi (X3) Terhadap

Variabel Keputusan Pembelian Berulang (Y)

Bentuk pengujian hipotesis berdasarkan statistik dapat dijabarkan sebagai berikut :

Kriteria Pengambilan Keputusan : a) Terima H0 Jika thitung > ttabel

atau -thitung < - ttabel atau nilai Sig. > 0,05

b) Tolak H0 Jika thitung ≤ ttabel atau -thitung ≥ - ttabel atau Sig. <

0,05.

Dari tabel 4.10 diperoleh nilai thitung sebesar 2,416 Dengan α = 5%, ttabel (5%; n-k =62-3) diperoleh nilai ttabel sebesar 2,001 Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa thitung (2,416) > ttabel (2,001), dan nilai signifikansinya sebesar 0,019 <

0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis kedua diterima, artinya Variabel Kualitas Informasi (X3) berpengaruh terhadap Variabel Keputusan Pembelian Berulang (Y) . b. Uji F (Simultan)

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasi uji F dapat dilihat dalam tabel 4.13 berikut :

Tabel 4.13.

Hasil Uji Simultan (F)

(10)

Bentuk pengujian hipotesis berdasarkan statistik dapat dijabarkan sebagai berikut

Kriteria Pengambilan Keputusan : a) Jika nilai F hitung > F tabel atau

Sig. < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak.

b) Jika nilai F hitung < F tabel atau Sig. > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima.

Dari tabel 4.13 diperoleh nilai Fhitung sebesar 9,073 Dengan α = 5%, dk pembilang : k, dk penyebut : n-k-1 (5%;3;59) diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,761. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa Fhitung (9,073) > Ftabel (2,761), dan nilai signifikansi sebesar 0,000 <

0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis keempat diterima, artinya Variabel X1 Variabel X2 dan Variabel X3 berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap Variabel Y .

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah menganalisa data dengan bahan di lapangan serta sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, yaitu mengetahui pengaruh adanya Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Berulang Dalam C2C E-Commerce Shopee.

Maka peneliti memberikan kesimpulan dan saran dari hal – hal yang telah di uraikan pada bab terdahulu.

1. Dari Hasil hasil Analisis regresi linier berganda diperoleh nilai Y

= 0,312+ 0,317X1 + 0,163X2 + 0,261X3 dari persamaan tersebut dapat disimpulkan Konstanta

sebesar 0,312 menyatakan nilai variabel bertanda positif menunjukkan nilai prediksi rata – rata keputusan pembelian berulang tetap akan naik sebesar 0,312 satuan meski variabel kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi nol. Koefisien Kepercayaan sebesar 0,317 menunjukkan bahwa setiap kenaikan atau peningkatan satu satuan variabel Kepercayaan maka Keputusan Pembelian Berulang akan naik sebesar 0,312 satuan. Koefisien Kemudahan sebesar 0,163 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel Kemudahan maka Keputusan Pembelian Berulang akan naik sebesar 0,312 satuan.

Koefisien Kualitas Informasi sebesar 0,261 menunjukkan bahwa setiap kenaikan atau peningkatan satu satuan variabel Kualitas Informasi maka Keputusan Pembelian Berulang akan naik sebesar 0,312 satuan.

2. Berdasarkan hasil uji parsial(uji t),dapat diketahui bahwa variabel kepercayaan memiliki nilai thitung sebesar 2,400 dengan tingkat signifikansi 0,05 maka ttabel sebesar 2,001, maka thitung

> ttabel (2,400 > 2,001) sehingga H1 diterima,adanya Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Berulang Dalam C2C E- Commerce Shopee. Hasil variabel kemudahan memiliki nilai thitung sebesar 2,176 dengan tingkat signifikansi 0,05 maka ttabel sebesar 2,001, maka thitung >

ttabel(2,176>2,001) sehingga H2

diterima, adanya Kemudahan

(11)

berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Berulang Dalam C2C E- Commerce Shopee. Hasil variabel kualitas Informasi memiliki nilai thitung sebesar 2,416 dengan tingkat signifikansi 0,05 maka ttabel sebesar 2,002, maka thitung

> ttabel(2,416 > 2,001) sehingga H3 diterima, adanya Kualitas Informasi berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Berulang Dalam C2C E-Commerce Shopee.

3. Berdasarkan hasil uji simultan(uji f),dapat diketahui bahwa Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi secara simultan berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Berulang Dalam C2C E-Commerce Shopee.

Hal ini terbukti dari hasil menujukkan nilai fhitung sebesar 9,073 dengan tingkat signifikansi 0,05 maka ftabel sebesar 2,761 sehingga fhitung>ftabel (9,073>2,761) sehingga H4 diterima,adanya Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi secara simultan berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Berulang Dalam C2C E-Commerce Shopee.

4. Dari Hasil Uji Koefisien determinasi (adjusted R square) sebesar 0,284 atau 28,4%. Hal ini menunjukkan jika Variabel X1,Variabel X2 dan Variabel X3 dapat menjelaskan Variabel Y sebesar 28,4%, sisanya sebesar

71,6% (100% - 28,4%) dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini.

B. Saran

Dari hasil penelitian peneliti mempunyai saran sebagai berikut : 1. Agar pihak PT. Shopee

Internasional Indonesia terus meningkatkan Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi dengan cara melakukan filterisasi terhadap seller yang akan menjualkan produknya pada aplikasi tersebut. Akan tetapi lebih baik jika PT Shopee Internasional Indonesia lebih memprioritaskan peningkatan Kualitas Informasi agar tampilan deskripsi produk yang dinilai kurang menarik perhatian menjadi nilai tambah dan memuaskan agar tetap dicintai oleh para penggunanya serta kemudahan dalam metode pembayaran bayar ditempat di seluruh Indonesia.

2. Agar Masyarakat lebih mengetahui kelebihan aplikasi belanja Shopee dan kemudahan saat melakukan pembelian secara online.

3. Agar pihak akademisi khususnya peneliti selanjutnya melakukan penelitian lebih lanjut dan mengkaji agar keputusan pembelian berulang di Shopee dan menambah beberapa variabel lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

(12)

Clow, K.P dan Baack, D. 2012. Integrated Advertising, Promotion and Marketing Communication. 5th Edition, Pearson.

Fatmawati,SE.,M.Si,Dr.Indah, dkk. Analisis Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online.

Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta.

Fadjarina, January Rizcky. 2016. Pengaruh Periklanan dan Kepercayaan Online Terhadap Proses Keputusan Serta Dampaknya Pada Pembelian Berulang Dalam E-Commerce Tokopedia. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS 21 Up Date PLS Regresi, Edisi 7, Cetakan VII. Undip. Semarang.

. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS 23 Up Date PLS Regresi, Edisi 8, Cetakan VIII. Undip. Semarang.

Hardiawan, Anandya Cahya. 2013. Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online.

Universitas Diponegoro, Semarang.

Kumar, Anil. et.al. 2011. Centella asiatica Attenuates D-Galactose Induced Cognitive Impairment, Oxidative and Mitochondrial Dysfunction in Mice.

International Journal of Alzheimer’s Disease. Vol.9.

Kotler dan Keller. 2009. Manajamen Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1.Erlangga, Jakarta.

______________.2012. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. (2014). Prinsip - prinsip Manajemen. Edisi 14, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Laudon, Kenneth C., dan Jane P. Laudon, (2012). Management System:

Managing the Digital Firm Twelfth Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Mahkota,Andy Putra. Imam Suyadi . dkk. 2014. Pengaruh Kepercayaan Dan Kenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Online. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 8 No. 2 Maret 2014.

Mihardiansyah. 2014. Pengaruh Kepercayaan dan Kemudahan sms Banking Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online. STIE Bina Karya, Tebing Tinggi.

(13)

Mamang Sangaji, M.Si, Dr. Etta dan Dr. Sopiah, MM., M.Pd. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian.

Yogyakarta. Penerbit Andi. Indonesia.

Maima KH, Rizka. 2012. Analisis Pengaruh Kepercayaan Pelanggan Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Sikap Pelanggan Dan Implikasinya Terhadap Keputusan Pembelian Ulang. Universitas Diponegoro, Semarang.

M.Z.S. Aziz. Pengaruh Dari Berbagai Karakteristik E-Commerce (Bukalapak.Com)Terhadap Kepercayaan Dan Performa Kepercayaan Konsumen. Semarang.

Nurrahmanto, P. Agus. 2015. Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Kenikmatan Berbelanja, Pengalaman Berbelanja Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Minat Beli Konsumen Di Situs Jual Beli Online Bukalapak.Com.Semarang.

NN. 2015. Analisa Pengaruh Trust, Commitment, Communication Dan Conflict Handling Terhadap Customer Loyalty Di PT. Central Shipping.

Panji Utama, Aloysius, 2012, Upaya Meningkatkan Keberhasilan Trust Dan Reputasi Bisnis Melalui Consumer-To-Consumer (C2c) E-Commerce.

Pradana, Mahir. 2015. Klasifikasi Jenis-Jenis Bisnis E-Commerce Di Indonesia.

Jurnal Neo-bis. Volume 9, No. 2, Des 2015. Universitas Telkom.Bandung.

Peter, J. Paul. C. Olson, Jerry. 2013. Perilaku Konsumen dan Strategi pemasaran 2. Salemba Empat. Indonesia.

Priyatno, Duwi. SPSS handbook/Duwi Priyatno. 2016. Mediakom. Yogyakarta.

Rahmad, Andri Daisy. Siti Astuti, Endang dkk. 2017. Pengaruh Kemudahan Terhadap Kepercayaan Dan Penggunaan Sms Banking. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 43 No.1 Februari 2017. Universitas Brawijaya. Malang.

Syarif, Abdul dan Wijayanto, Heru. 2017. Analisis Pengaruh Kemenarikan Desain Website, Kepercayaan Dan Profesionalisme Terhadap Keputusan Pembelian Online Jasa Aqiqah. Ikraith-Informatika, Vol. 1, No. 2, November 2017.

Universitas Surya, Bogor.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ke Lima Belas, Penerbit Alfabeta, Bandung.

_______.2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit.

Alfabeta, Bandung.

_______.2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit.

Alfabeta, Bandung.

(14)

_______. 2015, Metode Penelitian Dan Pengembangan dan R&D, Cetakan ke 1, Alfabeta Bandung

Sutabri, S.Kom., MMSI, Tata. 2005,2016,2018. Sisetem Informasi manajemen edisi revisi. Yogyakarta.

Triyono, Suryo. 2009. Analisis pengaruh kerja pelayanan dan kepuasan konsumen terhadap kecenderungan pembelian kembali. Jakarta.

Wong, Jony. 2010. Internet Marketing For Beginners. PT Elex Media Komputindo. Jakarta

https://www.liputan6.com/tekno/read/2957050/pertumbuhan-e-commerce- indonesia-tertinggi-di-dunia/diakses pada tanggal 9 maret 2018 https://iprice.co.id/trend/insight/peta-persaingan-e-commerce-indonesia3.0

diakses pada tanggal 10 maret 2018.

https://www.shopee.co.id/ diakses pada tanggal 8 agustus 2018

https://careers.shopee.co.id/

Referensi

Dokumen terkait

Uji tingkat kesukaan terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa pada roti yang disubstitusikan dengan tepung ampas kelapa memiliki nilai yang lebih rendah

Sastra sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam sastra Sebagai contoh, Kesusastraan Indonesia

Jumlah kasus penyimpangan pelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaporkan masyarakat atau lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan kepada Kepala Desa/Lurah.

EMProcrustes@X, YD, merupakan ukuran kesesuaian hasil seleksi peubah matriks X berdimensi Hn´pL yang telah direduksi menjadi matriks Y berdimensi Hn´qL, dengan q £ p, berdasarkan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji pepaya (Carica papaya L.) memiliki aktivitas antibakteri pada setiap seri

▪ Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point- point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan. ▪ Peserta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan kecanduan smartphone, serta melihat perbedaan kecanduan smartphone berdasarkan jenis kelamin

Biasanya hukuman takzir diatur dalam aturan perundang-undangan yang disusun oleh pemerintah dan DPR atau pihak lain seperti dewan kehormatan (untuk di sebuah