• Tidak ada hasil yang ditemukan

Subordo : Leguminosinae Famili : Leguminosae Genus : Glycine Species : Glycine max (L) Merrill (Adisarwanto, 2014: 25)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Subordo : Leguminosinae Famili : Leguminosae Genus : Glycine Species : Glycine max (L) Merrill (Adisarwanto, 2014: 25)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Analisa Bahan

2.1.1 Kacang Kedelai

Menurut Warisno & Kres (2010: 10), diperkirakan kedelai sudah ada di Indonesia sejak zaman Kerajaan Demak. Kedelai sebenarnya bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Saat itu, pedagang asal Cina mengenalkan tanaman kedelai dan meminta petani untuk menanam tanaman tersebut. Setelah itu, mulailah perkembangan tanaman kedelai di Indonesia.

Nama kedelai sendiri baru dikenal sekitar tahun 1700-an. Saat itu, orang Belanda masuk ke Indonesia dan mendirikan perusahaan dagang di Jepara. Orang Belanda menyebut tanaman kedelai dengan nama cadelium, kemudian oleh masyarakat Indonesia diplesetkan menjadi kedelai. Dunia internasional lebih mengenal kedelai dengan sebutan soy atau soybean atau soya dibandingkan dengan cadelium.

(Warisno & Kres, 2010: 10)

Berdasarkan taksonominya, tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Divisi : Spematophyta Subdivisi : Angiospermae Klas : Dicotyledonae Subklas : Archihlamydae

Ordo : Rosales

Subordo : Leguminosinae Famili : Leguminosae Genus : Glycine

Species : Glycine max (L) Merrill (Adisarwanto, 2014: 25)

(2)

Kelebihan kedelai terletak pada kandungan utamanya yang berupa protein dan karbohidrat yang sangat tinggi. Jumlah kandungan karbohidrat dan protein pada kacang kedelai masing – masing diatas 30%. Kandungan protein yang tinggi serta manfaat yang beragam dari kedelai memungkinkan kedelai berperan sebagai subtitusi sumber protein hewani seperti daging, telur, dan susu. (Warisno & Kres, 2010: 14, 15)

Kelebihan lainnya yaitu kedelai juga memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi, yaitu 18%. Lemak yang terkandung pada kedelai berbeda dengan lemak kolesterol. Lemak pada kedelai merupakan lemak tidak jenuh yang baik untuk kesehatan. Lesitin dan fitosterol yang terkandung pada lemak kedelai berperan sebagai antioksidan dan menekan pembentukan kolesterol di dalam tubuh manusia. Lesitin dalam kedelai adalah lesitin HPF (Highly Purified Fraction) yang berperan dalam pembentukan kolesterol baik, yang berfungsi membersihkan kolesterol jahat dan digunakan sebagai pencegah penyakit jantung koroner, obesitas, diabetes mellitus, dan tekanan darah tinggi. Selain itu kedelai memiliki kelebihan sbb:

- Mengandung berbagai mineral yang berperan dalam metabolisme tubuh, seperti kalsium, fosfor, dan besi.

- Mengandung antioksdian yang dapat mencegah penyakit kanker.

- Merupakan salah satu asupan gizi dalam bentuk cairan bagi penderita stroke.

- Merupakan sumber protein dan asam amino esensial bagi tubuh. Kandungannya hampir sama dengan protein hewani pada daging, telur, dan susu.

(Warisno & Kres, 2010: 15, 18)

2.1.2 Tepung Kedelai

Menurut Warisno & Kres (2010: 122), tepung kedelai secara umum merupakan partikel – partikel kedelai berukuran kecil. Tepung kedelai memiliki banyak kegunaan, di antaranya untuk membuat biskuit, makanan bayi, dan susu kedelai. Tepung kedelai juga sering dikemas

(3)

sebagai minuman kesehatan yang sering disebut kedelai instan. Tepung kedelai berbahan baku kedelai murni. Untuk menghasilkan tepung kedelai, kedelai direndam, dibersihkan dari kulitnya, dikeringkan, kemudian dilakukan penggilingan dan pengayakan. (Warisno & Kres, 2012: 121, 148)

Gambar 2.1 Alur Pembuatan Tepung Kedelai (Warisno & Kres, 2010: 148)

Kedelai

Pencucian kedelai

Perendaman selama 8 jam

Pengupasan kulit

Pencucian

Pengukusan selama 60 menit

Penjemuran selama 2-3 hari hingga kering Penggilingan

Pengayakan

Tepung kedelai

(4)

Tabel 2.1 Perbandingan Kandungan Gizi Tepung Terigu dan Tepung Kedelai Per 100 gr

Sumber: Agnes Mudiarti & Amaliah (2013: 66), Kemasan Tepung Kedelai produksi Gasol Pertanian Organik

2.1.3 Tepung Terigu

Tepung terigu adalah bahan yang diambil (ekstrak) dari bagian dalam (endosperm) biji gandum, berwarna putih sedikit kekuningan dan mengandung protein yang disebut gluten. Gluten inilah yang membedakan tepung terigu dengan tepung jenis lain, seperti tepung beras, tepung kentang, dan lain-lain. Gluten merupakan protein yang tidak larut dalam air, bersifat kenyal dan elastis. Pada adonan roti, gluten berfungsi untuk menahan adonan pada saat mengembang sehingga strukturnya kokoh dan tidak mengecil kembali. ( Bogasari, 2011 )

Menurut Eddy & Lilik (2013 : 27), terigu merupakan satu – satunya tepung yang dapat dipakai untuk membuat roti karena mengandung gluten sebagai kerangka dasar roti. Tepung terigu diperoleh dari gandum yang digiling. Secara prinsip tepung terigu dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Terigu protein rendah. Terigu protein rendah berasal dari penggilingan gandum jenis soft atau lunak. Terigu tersebut mempunyai sifat gluten yang lemah, kandungan protein 8-9%, sifat elastisitasnya kurang, dan mudah putus. Biasanya jenis terigu ini digunakan untuk bahan pembuatan cake, cookies, dan kue kering.

Komposisi Tepung Terigu Tepung Kedelai

Protein 9 g 36.1 g

Lemak 1 g 20 g

Karbohidrat 77.2 g 34.25 g

Kalsium 22 mg -

Fosfor 150 mg -

Besi 1.30 mg -

Vitamin B1 0.10 mg -

(5)

Contoh terigu jenis ini yang beredar di pasaran adalah cap Kunci Biru.

2. Terigu protein tinggi. Terigu ini dihasilkan dari penggilingan gandum jenis hard atau keras, mempunyai sifat gluten yang kuat: kandungan proteinnya 11-12%, sifat elastisitasnya baik, serta tidak mudah putus.

Terigu ini biasanya digunakan untuk membuat mi dan roti. Contoh terigu jenis ini yang beredar di pasaran adalah cap Cakra Kembar.

3. Terigu protein sedang. Terigu protein sedang merupakan terigu campuran dari terigu jenis soft dan hard. Terigu tersebut mempunyai sifat gluten sedang dan kadar protein 10-11%. Biasanya terigu protein sedang digunakan untuk membuat mi, roti, dan keperluan rumah tangga. Contoh terigu jenis ini yang beredar di pasaran adalah cap Segitiga Biru.

2.2 Kajian Pokok 2.2.1 Panada

Gambar 2.2 Panada

Panada adalah salah satu kudapan dari Indonesia, berasal dari Minahasa, Sulwesi Utara. Adonan panada terbuat dari tepung terigu yang dicampur dengan gula, garam, telur, santan dan ragi. (Tim Ide Masak, 2015: 190) Bentuknya mirip dengan pastel, teskturnya berupa roti yang diisi dengan ikan cakalang atau ikan tongkol yang sudah dibumbui dan dimasak. Adonan panada yang sudah diisi dan dibentuk digoreng hingga matang. Panada tercipta karena pengaruh Bangsa Portugis yang datang berabad – abad lalu. Di Portugis, makanan sejenis ini disebut dengan

(6)

empanada yang berarti isian makanan yang dibungkus roti.

(Sarihusada.co.id, 2013)

2.2.2 Bahan 1. Ikan tongkol

Gambar 2.3 Ikan Tongkol

Ikan tongkol termasuk ikan besar, ikan yang termasuk ikan ini adalah ikan cakalang, tenggiri, dan tuna kecil. Ikan tongkol mudah di dapatkan di pasar, terkenal dengan kelezatan dan kekenyalan dagingnya. Ikan ini banyak terdapat pada perairan Indonesia bagian Timur. (Retno &

Murdijati, 2014: 57)

2. Air jeruk nipis

Gambar 2.4 Jeruk Nipis

Menurut Nur, (2013: 11) buah jeruk nipis berbentuk bulat sampai bulat telur, berwarna hijau saat masih muda dan kekuningan setelah tua. Buah ini berkulit tipis dengan permukaan luar halus dan mengilap. Buah jeruk nipis sering digunakan untuk memasamkan makanan, misalnya pada soto. Air perasan jeruk nipis juga biasa digunakan untuk menghilangkan bau amis pada daging dan ikan,

(7)

3. Daun pandan

Gambar 2.5 Daun Pandan

Berbentuk lancip dan memanjang mrip pedang tipis dan beraroma wangi.

Dapat dipakai dalam bentuk kering, tetapi dalam bentuk segar lebih terasa harumnya. Sebelum digunakan daunnya disobek – sobek atau dibuat simpul di tengah helai daun. Daun pandan digunakan untuk memberi aroma pada makanan. Daun pandan juga dapat memberi warna hijau pada makanan dengan menumbuk halus daunnya lalu memeras sarinya. (Tim Ide Masak, 2015: 392)

4. Daun jeruk purut

Gambar 2.6 Daun Jeruk Purut

Bentuk daun jeruk purut sangat khas, terbagi menjadi dua bagian dan berbentuk seperti angka 8. Dua bagian itu sama – sama berbentuk bulat telur, tetapi bagian yang di ujung berukuran lebih besar. Permukaan daun jeruk purut licin dan mengilap. Beragam menu masakan menggunakan daun jeruk ini sebagai bumbu penyedap dan untuk menetralkan bau amis pada ikan. (Nur, 2013: 5, 6, 8)

(8)

5. Daun kemangi

Gambar 2.7 Daun Kemangi

Daun kemangi dapat disantap dalam keadaan segar sebagai lalap. Daun kemangi berbentuk kecil – kecil, memiliki aroma yang khas dan wangi.

Dalam masakan biasanya daun kemangi dimasukkan sesaat sebelum masakan diangkat dari api. (Tim Ide Masak, 2014: 393)

6. Daun adas

Gambar 2.8 Daun Adas

Menurut Syamsul & Rodame (2015: 25), manfaat dari tanaman ini adalah sebagai bumbu masak yang dapat memperbaiki rasa masakan, juga sering digunakan untuk campuran salad dan bahan pengganti seledri untuk sup.

7. Tomat

Gambar 2.9 Tomat

Mengandung likopen, yaitu antioksidan yang ampuh dalam menurunkan resiko beberapa jenis kanker dan penyakit pembuluh darah. Tomat dapat

(9)

dikonsumsi dalam bentuk jus, dimakan mentah, atau dalam bentuk olahan lainnya. (Tim Navari 2015: 8)

8. Santan

Gambar 2.10 Santan

Perasan pertama dan kedua dari kelapa parut adalah santan kental.

Kelapa yang diparut dan langsung diperas menghasilkan santan murni pertama. Perasan kedua didapat dari penambahan air secara bertahap kemudian kelapa parut diperas kembali. Santan segar atau yang sudah direbus dapat disimpan di dalam freezer agar tidak cepat kadaluarsa.

Santan kental dan encer harus dipisahkan dan disimpan dalam plastik tebal sebelum disimpan. Santan yang sudah disimpan tidak akan sebagus santan segar, tetapi rasanya tetap gurih. (Tim Ide Masak, 2014 : 13)

9. Minyak goreng

Gambar 2.11 Minyak Goreng

Fungsi utama minyak goreng adalah sebagai media penghantar panas yang membuat makanan gorengan memiliki cita rasa lebih gurih sehingga dapat membangkitkan selera makan. Minyak goreng juga berperan sebagai sumber energi, karena setiap 1 gram minyak atau lemak dapat menyumbang 9 kalori. (Posman Sibuea, 2014: 99)

(10)

10. Cabai merah

Gambar 2.12 Cabai Merah

Memiliki rasa pedas yang tidak berlebihan, kecuali digunakan dalam jumlah yang banyak. Daging buahnya yang tebal mengandung banyak air, sehingga mengurangi rasa pedas yang terdapat dalam biji, tangkai biji, dan selaput putih yang melekat di dalam buah. (Yasa Boga, 2014:

13)

11. Kemiri

Gambar 2.13 Kemiri

Daging bijinya berwarna putih kekuningan, dapat member rasa gurih seraya mengentalkan kuah masakan. Kemiri perlu disangrai / digoreng terlebih dahulu karena terkadang ada biji kemiri yang mengandung racun. Racunnya tidak mematikan. (Yasa Boga, 2013: 16)

12. Jahe

Gambar 2.14 Jahe

(11)

Diperkirakan berasal dari India, akrab dengan keseharian penduduk Indonesia. Kandungan rasa pedasnya bersifat menghangatkan tubuh dan aromanya dapat menangkal bau anyir pada protein hewani, darat maupun laut. (Yasa Boga, 2013: 15)

13. Bawang merah

Gambar 2.15 Bawang Merah

Merupakan bumbu dasar selain bawang putih. Sebelum kedatangan bangsa Tionghoa, dapur Nusantara hanya mengenal bawang merah yang memiliki rasa agak pedas dan mengeluarkan aroma harum, terutama bila digoreng. Bawang merah dapat diganti dengan bawang bombai bila terpaksa, namun karena aroma dan rasa bawang bombai kurang kuat, takarannya harus dua kali lipat dari bawang merah. (Yasa Boga 2013: 15)

14. Bawang putih

Gambar 2.16 Bawang Putih

Merupakan bumbu dasar selain bawang merah. Takaran bawang merah dan bawang putih pada umumnya 3:1. Bawang putih dikenal dari bangsa Tionghoa. Bawang putih mulai diikutsertakan setelah terbukti bahwa sedikit penambahan bawang putih pada masakan akan menyempurnakan cita rasa masakan. (Yasa Boga, 2013: 15)

(12)

15. Garam

Gambar 2.17 Garam

Menurut Eddy & Lilik (2013: 31), fungsi garam dalam pembuatan roti adalah menambah rasa gurih, pembangkit rasa bahan – bahan lainnya, pengontrol waktu waktu fermentasi dari adonan beragi, penambah kekuatan gluten, pengatur warna kulit, dan mencegah timbulnya bakteri – bakteri dalam adonan. Pemberian garam harus disesuaikan dengan jumlah bahan – bahan lain yang digunakan. Jumlah pemakaian garam menurut US Wheat Associates 2 - 2,25%. Jika kurang dari 2% maka rasa akan hambar, sedangkan di atas 2,25% akan menghambat aktivitas mikroba dalam ragi.

16. Gula pasir

Gambar 2.18 Gula Pasir

Biasanya terbuat dari tebu atau bit, mempunyai derajat kemanisan 100%.

Gula memiliki peranan sangat penting dalam pembuatan roti. Gula yang merupakan makanan ragi, dapat mengatur fermentasi, member rasa, memperpanjang umur roti, menambah kandungan gizi, membuat tekstur lebih lembut, dan memberikan warna coklat yang menarik pada kulit karena proses maillard atau karamelisasi. (Eddy & Lilik, 2013: 33)

(13)

17. Tepung terigu

Gambar 2.19 Tepung Terigu

Tepung terigu diperoleh dari gandum yang digiling. Tepung terigu adalah satu – satunya tepung yang dapat dipakai untuk membuat roti karena mengandung gluten sebagai kerangka dasar roti. (Eddy & Lilik, 2013:

27)

18. Tepung Kedelai

Gambar 2.20 Tepung Kedelai

Menurut Warisno & Kres (2010: 122), tepung kedelai secara umum merupakan partikel – partikel kedelai berukuran kecil. Tepung kedelai memiliki banyak kegunaan, di antaranya untuk membuat biskuit, makanan bayi, dan susu kedelai. Tepung kedelai berbahan baku kedelai murni. Untuk menghasilkan tepung kedelai, kedelai direndam, dibersihkan dari kulitnya, dikeringkan, kemudian dilakukan penggilingan dan pengayakan. (Warisno & Kres, 2012: 121, 148)

19. Telur

(14)

Gambar 2.21 Telur

Berfungsi sebagai pengembang, pembentuk warna, perbaikan rasa, dan penambahan nilai gizi. Jika telur tidak digunakan dalam adonan, maka adonan tersebut harus ditambahkan cairan. Hasil jadinya akan kurang lunak, karena roti yang lunak dapat diperoleh dengan penggunaan kuning telur yang lebih banyak. (Eddy & Lilik, 2013: 36)

20. Ragi

Gambar 2.22 Ragi

Ragi memproduksi gas CO2 yang berfungsi sebagai pengembang adonan. Ragi juga melunakkan gluten dengan asam yang dihasilkan, memberi rasa, dan aroma pada roti. Ragi instan tidak perlu direndam sebelum dipakai. Ragi instan harus segera digunakan, disimpan di tempat dingin, dan dijauhkan dari oven atau area panas bila kemasannya sudah dibuka. (Eddy & Lilik 2013 : 31, 32)

2.2.3 Peralatan 1. Timbangan

Gambar 2.23 Timbangan

Timbangan digunakan untuk menimbang tepung terigu, tepung kedelai, ikan tongkol, dan daun kemangi.

(15)

2. Gelas Ukur

Gambar 2.24 Gelas Ukur

Gelas ukur digunakan untuk menimbang bahan baku cair. Dalam penelitian ini, gelas ukur digunakan untuk mengukur santan.

3. Blender

Gambar 2.25 Blender

Blender digunakan untuk menghaluskan bumbu masakan berupa cabai merah, kemiri, jahe, bawang putih, bawang merah, garam, dan gula pasir.

4. Pisau

Gambar 2.26 Pisau

Pisau digunakan untuk memotong ikan tongkol, jeruk nipis dan tomat, mengiris daun pandan, daun jeruk purut, daun kemangi, dan daun adas.

(16)

5. Sendok

Gambar 2.27 Sendok

Sendok digunakan untuk mengambil gula dan garam, mengukur gula dan garam.

6. Bowl

Gambar 2.28 Bowl

Bowl digunakan sebagai wadah dalam pembuatan adonan kulit panada.

7. Plastic wrap

Gambar 2.29 Plastic Wrap

Plastic wrap digunakan untuk membantu proses fermentasi adonan kulit panada.

(17)

8. Pan

Gambar 2.30 Pan

Pan digunakan untuk memanggang ikan tongkol hingga matang dan menggoreng panada.

9. Kompor gas

Gambar 2.31 Kompor Gas

Kompor gas digunakan untuk memasak bahan isi panada dan menggoreng adonan panada yang telah diisi.

10. Loyang datar

Gambar 2.32 Loyang Datar

Loyang datar digunakan untuk meletakkan adonan panada yang sudah diisi.

(18)

11. Spatula

Gambar 2.33 Spatula

Spatula digunakan untuk mengangkat kemiri yang matang, membantu proses pembuatan isi panada, dan mengangkat panada yang sudah matang dari penggorengan.

12. Tissue dapur

Gambar 2.34 Tissue Dapur

Tissue dapur digunakan untuk menyerap minyak panada setelah digoreng.

13. Piring

Gambar 2.35 Piring

Piring digunakan untuk meletakkan isi panada dan panada yang sudah matang.

(19)

2.2.4 Resep Baku

Resep panada diambil dari buku 100 Resep Kue & Minuman Khas Daerah oleh TIM IDE MASAK (2015: 190)

Bahan Isi:

- 200 gr ikan tongkol - 1 sdm air jeruk nipis

- 1 lembar daun pandan, iris tipis

- 3 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya, iris tipis - 25 gr daun kemangi, iris kasar

- 1 lembar daun adas, iris tipis - 1 buah tomat, potong kecil - 250 ml santan dari 1 butir kelapa

- minyak goreng secukupnya, untuk menggoreng

Bumbu halus:

- 4 buah cabai merah - 2 butir kemiri, goreng - 1 sdt jahe cincang - 5 butir bawang merah - 2 siung bawang putih - ½ sdt garam

- ½ sdt gula pasir

Kulit:

- 250 gr tepung terigu - 1 ½ sdt gula pasir - ½ sdt garam

- 1 butir telur, kocok lepas

- 1 sdt ragi, larutkan dengan 2 sdm air hangat - 100 ml santan dari ¼ butir kelapa

(20)

Cara membuat:

1. Isi: Lumuri daging ikan dengan air jeruk nipis. Panggang hingga matang, ambil dagingnya, sisihkan. Tumis bumbu halus sampai harum, masukkan daging ikan, irisan daun pandan, daun jeruk purut, dan daun adas, aduk rata. Tambahkan tomat, tuangi santan. Aduk dan masak dengan api kecil, hingga semua bahan matang dan kering. Terakhir masukkan daun kemangi, angkat.

2. Kulit: Campur tepung terigu, dengan gula dan garam, masukkan telur kocok, aduk rata, masukkan larutan ragi, uleni hingga tercampur rata.

Tuangi santan sedikit demi sedikit,uleni terus hingga adonan tidak melekat di tangan/ kalis. Bulatkan adonan, tutup dengan serbet lembab atau plastic, diamkan 1-2 jam hingga adonan mengembang. Bagi adonan kulit menjadi 15 bagian, bulatkan.

3. Tipiskan adonan kulit, beri 1 sdm adonan isi, lipat, bentuk setengah lingkaran, pilin bagian tepinya. Letakkan di loyang datar yang telah diolesi minyak, diamkan 10 menit. Goreng panada satu per satu dengan minyak banyak dan panas sedang hingga matang kecoklatan. Angkat dan tiriskan.

(21)

2.2.5 Proses Pembuatan Panada

Gambar 2.36 Proses Pembuatan Panada Meletakkan panada yang sudah matang di piring

Persiapan Alat dan Bahan

Penimbangan dan Pengukuran Bahan

Pembuatan isi panada

Pencampuran tepung terigu, gula, garam, telur, ragi, dan santan ke dalam bowl

Pengadukan adonan hingga

Pengistirahatan adonan selama 1-2 jam sampai adonan mengembang

Pembagian adonan dengan porsi yang sama

Mengisi adonan dengan bahan isi

Melipat dan memilin pinggiran adonan

Pengistirahatan panada selama 10 menit

Pemanasan minyak pada penggorengan untuk menggoreng adonan panada yang sudah diisi

Menggoreng panada

(22)

2.2.6 Resep Modifikasi Panada Menggunakan Tepung Kedelai Dengan Perbandingan 75%

Kulit:

- 187,5 gr tepung kedelai - 62,5 gr tepung terigu - 1 ½ sdt gula pasir - ½ sdt garam

- 1 butir telur, kocok lepas

- 1 sdt ragi, larutkan dengan 2 sdm air hangat - 100 ml santan dari ¼ butir kelapa

2.2.7 Resep Modifikasi Panada Menggunakan Tepung Kedelai Dengan Perbandingan 50%

Kulit:

- 125 gr tepung kedelai - 125 gr tepung terigu - 1 ½ sdt gula pasir - ½ sdt garam

- 1 butir telur, kocok lepas

- 1 sdt ragi, larutkan dengan 2 sdm air hangat - 100 ml santan dari ¼ butir kelapa

2.2.8 Resep modifikasi Panada Menggunakan Tepung Kedelai Dengan Perbandingan 25%

Kulit:

- 62,5 gr tepung kedelai - 187,5 gr tepung terigu - 1 ½ sdt gula pasir - ½ sdt garam

- 1 butir telur, kocok lepas

- 1 sdt ragi, larutkan dengan 2 sdm air hangat - 100 ml santan dari ¼ butir kelapa

(23)

2.2.9 Proses Pembuatan Panada Menggunakan Tepung Kedelai

Gambar 2.37 Proses Pembuatan Panada Menggunakan Tepung Kedelai

1 2 3

4 5 6

7 8 9

10 11 12

(24)

2.3 Kerangka Berfikir

Tepung Terigu - Penggunaannya sudah menjadi kebiasaan yang

melekat.

- Konsumsinya terus meningkat.

- Kadar Protein <10%

Tepung Kedelai - Dapat digunakan sebagai

alternatif tepung terigu.

- Mulai dikenal.

- Kadar Protein >30%

- Memiliki beragam manfaat baik bagi tubuh

manusia

Uji Organoleptik

Aroma Cita Rasa Tekstur Warna

Pengujian oleh Panelis

4 Orang Ahli 25 Orang Terlatih

Analisa

25% 50% 75%

Aroma Aroma Aroma

Cita Rasa Cita Rasa Cita Rasa Tekstur Tekstur Tekstur

Warna Warna Warna

Volume impor gandum terus meningkat

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI PANADA MENGGUNAKAN TEPUNG KEDELAI

Proses Pembuatan Panada

25% Kedelai 50% Kedelai 75% Kedelai

Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

b- Hasil pemeriksaan serkaria pada keong Jumlah keong yang dikumpulkan dari fokus Tomado adalah sebanYak

32 09050715611106 FARIDA FEBRIENI, S.PD SMP B.INDONESIA SMP MURNI SUNAN DRAJAT LAMONGAN... SMP B.INDONESIA

PT NH Korindo Sekuritas Indonesia — Morning Brief | www.nhsec.co.id Page 22 Stocks Recommendation.. UNVR Last

Pemerintah Pusat dan Provinsi, Kabupaten Kota sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengendalikan wabah COVID-19 ini agar masyarakat tidak terjangkit.  Namun,

Nilai koefisien regresi arus kas investasi = 0,098 yang artinya bahwa setiap peningkatan arus kas investasi sebesar 1 persen maka akan menaikkan return saham

Maha Keramindo Perkasa perlu merancang suatu sistem perencanaan kebutuhan material yang baru dan lebih terencana untuk mengatasi kurangnya bahan baku khususnya bahan baku

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 ini disusun dengan tujuan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dalam satu tahun sebagai

Layar Skenario Pengujian Target Hasil an aplikasi Tabun gan Emas Menampil kan layar tabungan emas Klik tombol tabungan emas pada menu utama Berpindah ke layar