iv ABSTRAK
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI (PPJB) RUMAH YANG DIBUAT SEBELUM MEMILIKI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DAN BELUM ADA KETERBANGUNAN PERUMAHAN
ANDHIKA UNGGUL SATRIAWAN 110.110.110.555
PPJB merupakan perjanjian pendahuluan sebelum diadakannya jual beli dengan mengeluarkan Akta Jual Beli (AJB). Dalam pembangunan di sejumlah kota-kota besar seperti Jakarta, pihak developer yang masih dalam tahap proses pembangunan perumahan, dapat melakukan pemasaran atau penjualan atas rumah dengan perjanjian pendahuluan berupa PPJB agar penjual mendapatkan dana dan pembeli mendapatkan kepastian atas rumah yang dibelinya. Sebelum membuat PPJB, developer harus menaati syarat-syarat mengenai kepastian dalam Pasal 42 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan peraturan pelaksana Kepmenpera Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pedoman Pengikatan Jual Beli Rumah, namun dalam kasus yang terjadi PPJB dibuat dengan mengabaikan syarat-syarat kepastian atas kepemilikan izin mendirikan bangunan induk dan keterbangunan perumahan yang telah ditentukan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keabsahan dan perlindungan hukum terhadap konsumen dari PPJB yang dibuat tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analitis, yang menggambarkan proses jual beli rumah melalui sistem PPJB. Kemudian PPJB tersebut dianalisis menggunakan peraturan perundang-undangan yang berlaku, teori-teori yang relevan, serta hasil wawancara dari pihak yang terkait.