iv ABSTRAK
Hanna Mustikaati 120120110049
Analisis Pengaruh Jamkesmas Terhadap Infant Mortality Rate Kabupaten/Kota Di Jawa Barat Tahun 2007-2010.
97 Halaman; 10 tabel; 2 kurva; 9 grafik; 4 gambar; lampiran; 2014
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Jamkesmas terhadap
infant mortality rate kabupaten/kota di Jawa Barat dari tahun 2007 hingga 2010.
Peningkatan derajat kesehatan menjadi perhatian bagi pemerintah daerah. Pemerintah daerah menyediakan anggaran kesehatan yang berasal dari APBD untuk membiayai infrastruktur dan program-program kesehatan. Namun anggaran kesehatan kurang dari ketentuan pada UU No. 36 Tahun 2009 yaitu 10% dari total APBD kabupaen/kota. Kesehatan juga menjadi target nasional sehingga pemerintah pusat memberikan bantuan dana melalui Jamkesmas dan DAK bidang kesehatan. Dana yang berasal dari APBN digunakan untuk membantu membiayai kesehatan masyarakat miskin dan program kesehatan yang berhubungan dengan penurunan angka kematian bayi.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah infant
mortality rate, PDRB per kapita, anggaran kesehatan terhadap APBD, tingkat
buta huruf, persentase Jamkesmas terhadap masyarakat miskin penerima Jamkesmas, DAK bidang kesehatan. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode Panel regression.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang negatif variabel-variabel persentase anggaran kesehatan kabupaten/kota terhadap APBD, Jamkesmas, PDRB perkapita, DAK sektor kesehatan terhadap IMR. Serta adanya hubungan positif antara variabel tingkat buta huruf terhadap IMR. Masih tingginya pengaruh intervensi pemerintah pusat melalui anggaran yang bersumber dari APBN terhadap peningkatan output kesehatan kabupaten/kota di Jawa Barat.
v ABSTRACT
Hanna Mustikaati 120120110049
Analysis Effect of Jamkesmas on Infant Mortality Rate in West Java City/District in Period 2007-2010
97 pages; 11 tables; 2 curves; 9 graphs; 4 pictures; appendices; 2014
This study aims to analyze effect of Jamkesmas era to infant mortality rate at districts/cities in West Java in 2007-2010, IMR used as an approach of the output of health. Improvement of health is a concern for local governments. Local governments provide health budget from APBD to finance infrastructure and health programs, but the health budget is less than the provisions of the UU No. 36 of 2009 which is 10 % of the total APBD. Health is also a national target that the central government to provide financial assistance through JAMKESMAS and DAK for health sector. Funds from APBN is used to help finance the poor health and health-related programs fall in infant mortality.
Variables in this study were IMR, GDP per capita, health budgets, illiteracy rate, and the number poor people receiving Jamkesmas, DAK for health sector. The analysis used in this study is qualitative and quantitative method. Qualitative analysis describes the development of Jamkesmas after decentralization on IMR, Jamkesmas receiver coverage and growth in health budget. Quantitative analyses were calculated using panel regression.
The results of this study indicate that there were negative correlations between the variables of health budgets, the percentage of the health budget to APBD, Jamkesmas, GDP per capita, and DAK for health sector to IMR. And the existence of a positive relationship between the variable illiteracy rate to the IMR. Height intervened of central government through health budget from APBN to increase of health output at districts/cities in West Java.