• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kedudukan Dzawil Arham Dalam Menerima Warisan Menurut Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dikaitkan Dengan Kompilasi Hukum Islam.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kedudukan Dzawil Arham Dalam Menerima Warisan Menurut Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dikaitkan Dengan Kompilasi Hukum Islam."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ANALISIS YURIDIS KEDUDUKAN DZAWIL ARHAM DALAM MENERIMA WARISAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN KITAB

UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DIKAITKAN DENGAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

ABSTRAK

Gelar Mufti Noor Muhammad 110111090035

Masalah waris bagi umat Islam tidak saja merupakan proses penerusan atau pengoperan hak dari seseorang terhadap keturunannya, melainkan merupakan suatu ibadah yang pihak-pihak penerima warisnya telah ditentukan, salah satu ketentuan yang masih menjadi perdebatan adalah mengenai kewarisan dzawil arham, terdapat perbedaan pendapat dalam masalah hak waris dzawil arham. Almarhum Maisara meninggalkan dua orang anak angkat dan sembilan orang sepupu, kemudian Hakim Pengadilan Agama Bangkalan pada putusannya menetapkan harta warisan Alm. Maisara diberikan kepada dua orang anak angkat dan sisanya menjadi hak Baitul Mal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan mengenai kedudukan dan upaya hukum dzawil arham apabila tidak mendapatkan warisan menurut Hukum Islam dan KUHPerdata dikaitkan dengan KHI.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Penelitian ini digolongkan juga sebagai penelitian hukum normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan terhadap bahan kepustakaan atau data-data sekunder yang tujuannya adalah untuk mengkaji dan meneliti mengenai hak waris dari ahli waris dzawil arham. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yaitu untuk menentukan mengenai kedudukan dan upaya hukum dzawil arham apabila tidak mendapatkan warisan menurut Hukum Islam dan KUHPerdata dikaitkan dengan KHI.

Referensi

Dokumen terkait

Ahli waris dzul arham , yaitu ahli waris yang mempunyai hubungan darah dengan pewaris melalui anggota keluarga perempuan, yaitu cucu dari. anak perempuan, anak saudara

mengenai pembagian waris dengan konsep shulh ini, Kompilasi Hukum Islam (KHI) mengakomodasi konsep tersebut dalam pasal 183 yang menyatakan bahwa “Para ahli waris dapat

Mengenai cara pembagian hak waris para kerabat, ahlur-rahmi menyatakan bahwa semua kerabat berhak mendapat waris secara rata, tanpa membedakan jauh-dekatnya

Sesuai pasal 195 Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi “ Wasiat hanya diperbolehkan sebanyak-banyaknya sepertiga dari harta warisan kecuali apabila semua ahli waris

Perumusan masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana kedudukan ahli waris yang melakukan operasi penyesuaian kelamin ganda menurut hukum Islam, bagaimana

Moh.. JOM Fakultas Hukum Volume 3 No. Pembagian waris bagi ahli yang berbeda agama dengan pewaris ditinjau dari hukum Islam merupakan suatu penghalang bagi ahli waris

Kata Kunci: Kedudukan perjanjian perkawinan, pembagian harta waris, hukum islam Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan ketentuan hukum terhadap kedudukan perjanjian perkawinan

Kesimpulan Kedudukan ahli waris pengganti menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, terjadi apabila seorang ahli waris terlebih dahulu meninggal dunia dari pewaris sehingga anak dari