commit to user
i
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN PROMOSI
PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO
MELALUI KOMUNIKASI VISUAL
Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Ahli Madya Jurusan Desain Komunikasi Visual
oleh:
NUR EKO PRASETYO
NIM C9509071
PROGRAM STUDI DIII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan Judul
PERANCANGAN PROMOSI PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO
MELALUI KOMUNIKASI VISUAL
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji TA,
Pada Tanggal ... 2012
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Ahmad Kurnia Yayan Suherlan, S.Sn, M.Sn. NIP. 19430726 198003 1 001 NIP. 19670717 200312 1 001
Koordinator TA
commit to user
iii
PENGESAHAN
Disahkan setelah melalui proses pengujian oleh Tim Penguji dalam sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Pada tanggal 2012
Ketua Sidang Tugas Akhir
Arief Iman Santoso, S.Sn ( …..………. ) NIP. 19790327 200501 1 002
Sekretaris Sidang Ujian Tugas Akhir
Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn ( ………...……. ) NIP. 1971111 5 2006 041 011
Pembimbing Tugas Akhir I
Drs. Ahmad Kurnia ( ... )
NIP. 19430726 198003 1 001
Penguji II
Yayan Suherlan, S.Sn, M.Sn. ( ... ) NIP. 19670717 200312 1 001
Mengetahui,
Dekan Ketua Jurusan
commit to user
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
commit to user
v
MOTTO
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta penyertaan hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini, yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dengan bantuan, bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak, maka penulisan Konsep Karya Tugas Akhir dengan judul PERANCANGAN
PROMOSI PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO MELALUI
KOMUNIKASI VISUAL ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum.,Ph.D selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual sekaligus sebagai Koordinator Tugas Akhir.
3. Drs. Ahmad Kurnia selaku Pembimbing I yang dengan sabar membimbing serta mengarahkan penulis dalam penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini.
4. Yayan Suherlan, S.Sn, M.Sn. selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan berbagai macam masukan serta kritik yang membangun.
commit to user
vii
6. Drs. HM. Thoyibun, SH, MM. selaku pimpinan Pondok Pesantren Budi Utomo Surakarta.
7. Teman-teman serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Konsep Karya Tugas Akhir.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga Konsep Karya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan bagi pembaca.
Surakarta, Juni 2012
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
commit to user
ix
C. Target Market dan Audience ... 27
D. Promosi ... 28
E. Kompetitor ... 30
1. Pondok Pesantren Al Muhlishin Karanganyar... 30
PERANCANGAN PROMOSI PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO MELALUI KOMUNIKASI VISUAL
Nur Eko P.1
Drs.Ahmad Kurnia2 Yayan Suherlan, S.Sn.,M.Sn.3
ABSTRAK
2012. Karya Tugas Akhir ini berisi tentang perancangan media promosi untuk Pondok Pesantren Budi Utomo. Dengan tugas akhir ini dapat dilihat strategi membuat dan memilh media promosi yang tepat. Dalam perancangan media promosi ini menggunakan tema “hijau”. Warna hijau selain sebagai warna dasar kelembagaan juga menggambarkan suasana yang nyaman di dalam pondok pesantren tersebut, diharapkan tujuan untuk menambah kuantitas pondok pesantren dapat tercapai dengan banyaknya ketertarikan terget yang dituju. Adapun media – media yang dipilih di dalam tugas akhir ini antara lain media lini atas, media lini bawah, stationery dan souvenir. Konsep Tugas Akhir ini dijabarkan dalam lima bab dan lampiran yaitu pendahuluan, rancangan visualisasi, konsep perancangan, visualisasi karya, penutup.
1
Mahasiswa Program studi D3 Desain Komunikasi Visual dengan Nim C 9509071 2
Drs.Ahmad Kurnia sebagai dosen pembimbing 1 3
DESIGN PROMOTION PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO THROUGH VISUAL COMMONICATION
Nur Eko P.1
Drs.Ahmad Kurnia2 Yayan Suherlan, S.Sn.,M.Sn.3
ABSTRACT
2012. The work art of the final assignment hold of advancement media design for Pondok Pesantren Budi Utomo. Through this final assignment is kind of right strategy in making and electing advancement media. In this design is “green” themed. Green color beside describes of the institutional’s primary, green color symbolize the comfort in the boarding school and hopefully the quantity of the boarding school could be achived with the more of
interested targed which are intended. The elected medias are
above line media and below line media, stationary and merchandise. The concept is described in to five chapters and five attachments those are preface, visualitation design, design
concept, visualitation of the work art and concluding.
1
Student of Visual Communication Design with NIM C 9509071 2
Drs.Ahmad Kurnia as Counsellor Lecturer 1 3
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagian besar bertumpu salah satunya pada sektor pendidikan dan pembangunan pribadi manusia khususnya untuk membentuk akhlakulkarimah dan moral yang baik. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk lembaga pendidikan baru, munculnya pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia seperti pendidikan formal maupun nonformal yang dibina oleh pemerintah/swasta.
Salah satunya melalui pondok pesantren, belajar sambil mengaji pada pondok pesantren sangat direspon oleh masyarakat, dimana mereka tetap mengangkat akhlak atau budi pekerti luhur sebagai modal iman dan taqwa dalam bermasyarakat kelak. Dapat dipahami, pendidikan moral keagamaan yang membentuk akhlakulkarimah dan budi pekerti banyak mereka dapatkan melalui pesantren maupun madrasah.
commit to user
Seperti halnya metode pengajaran yang telah lama diterapkan oleh Pondok Pesantren Budi Utomo. Berdiri sejak 1993 merupakan pondok pesantren yang memberikan materi religius tetapi tidak mengesampingkan pendidikan formal. Namun begitu tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan pondok pesantren ini. Sehingga mengakibatkan berkurangnya peminat yang mendaftarkan anaknya ke pondok pesantren tersebut. Termasuk didalamnya fasilitas yang tersedia belum sepenuhnya dapat digunakan dengan maksimal, karena fasilitas seperti lapangan basket, lapangan futsal dan lapangan bola volly tersebut hanya dapat digunakan untuk permainan jika ada banyak orang. Berdasarkan hal itu penulis mengangkat Pondok Pesantren Budi Utomo sebagai obyek perancangan karya dengan judul PERANCANGAN PROMOSI PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL sebagai upaya peningkatan kuantitas peminat pondok pesantren.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka ada beberapa permasalahan yang muncul, antara lain:
1. Bagaimana membuat strategi promosi melalui riset yang dilakukan untuk memperkenalkan PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO sesuai dengan target market.
commit to user
C.
Tujuan Perancangan
Dengan adanya promosi ini, agar tercapai tujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat supaya lebih mengenal PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO ini dengan harapan dapat menambah konsumen. Adapun tujuan dari pembuatan perancangan promosi PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO adalah:
1. Membuat rancangan promosi melalui branding yang menarik untuk memperkenalkan PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO sesuai dengan target market.
commit to user
BAB II
RANCANGAN VISUALISASI
A.
Diskripsi Data Rancangan
1. Tujuan
Sesuai dengan tujuan pada perancangan promosi yaitu membuat branding untuk lebih memperkenalkan Pondok Pesantern Budi Utomo kepada masyarakat luas, dalam hal ini publisitas sangat diperlukan dalam promosi tersebut yang tepat sasaran, efektif, persuasif dan komunikatif. Publisitas merupakan usaha untuk merangsang permintaan terhadap suatu produk secara
non-personal dengan membuat berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut dalam media tercetak maupun elektronik.
Kotler dan Amstrong (2003), menjelaskan bahwa publisitas adalah
aktvitas untuk mempromosikan perusahaan atau produknya dengan memuat berita mengenai subyek itu tanpa dibayari oleh sponsor
(http://books.google.co.id/books). Dari pernyataan tersebut dibutuhkan suatu
media yang mampu mengkomunikasikan identitas, keberadaan, dan keistimewaan pondok pesanten, sehingga media tersebut akan bersifat persuasif bagi target yang ingin dicapai. Rancangan tersebut akan diaplikasikan pada beberapa media sebagai pendukung promosi ini melalui pembuatan media lini bawah dan media lini atas.
commit to user
untuk menerima informasi tentang Pondok Pesantren Budi Utomo mengenai materi yang diberikan kepada santri serta keadaan sarana dan prasarana yang masih cukup untuk dipergunakan dan keadaan lingkungan yang bersih dan nyaman sehingga masyarakat dapat tertarik untuk memasukkan anak – anaknya ke Pondok Pesantren Budi Utomo.
2. Obyek
Upaya peningkatan kuantitas Pondok Pesantren Budi Utomo dilakukan melalui publisitas kepada masyarakat mengenai informasi tentang pondok pesantren. Upaya ini terkait dengan unsur – unsur didalamnya, meliputi keadaan sarana dan prasarana pondok pesanten serta keadaan santrinya. Sehingga secara tidak langsung masyarakat akan tahu mengenai keadaan lingkungan pondok pesanten dan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut.
Upaya peningkatan ini membutuhkan promosi, promosi merupakan ujung tombak dalam mengembangkan suatu usaha. Dengan demikian promosi harus dilakukan dengan efektif dan tepat sasaran agar target yang ingin diperoleh dapat tercapai. Salah satu cara dalam berpromosi adalah dengan mengiklankan produk atau jasa yang ditawarkan.
commit to user
mendukungnya. Dalam praktiknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen dan tujuan akhir dalam iklan adalah bagaimana memengaruhi perilaku pembelian konsumen.
Periklanan dapat disajikan dalam berbagai bentuk dan media sebagai berikut :
a. Merchandising
Adalah seperangkat media iklan yang berfungsi sebagai cinderamata. Media ini diaplikasikan pada berbagai bentuk barang yang didalamnya menyimpan identitas produk maupun perusahaan, yang disesuaikan dengan ketertarikan dan kebutuhan para konsumen saat itu.
b. Media Cetak
1) Katalog dan Booklet
Media cetak ini bermanfaat sebagai buku yang menjelaskan profil dan data pruduk secara diskriptif dan persuasif. Informasi yang disajikan lebih lengkap dan dikemas dengan visualisasi menarik. 2) Kemasan (packaging)
commit to user
Salah satu kemasan yang saat ini diminati adalah kemasan kotak jadi adalah struktur kaku yang telah dicetak dengan bagian atas dan bagian bawah. Kotak jadi umumnya dibuat dari kardus yang berat atau papan yang terbuat dari serpihan kayu dan dilaminasi dengan kertas dekoratif, atau material dekoratif lainnya yang menutup keseluruhan bagian luar dan tepi kotak. Struktur ini merupakan struktur rumit yang memberikan kesan mewah dan menambah daya tarik visual bagi produk.
3) Surat Kabar
Surat kabar merupakan media periklanan yang paling efektif. Dengan demikian, periklanan dalam media ini harus diusahakan mendapat kesan yang positif di mata masyarakat karena media ini lebih banyak dibaca oleh masyarakat luas. Meskipun demikian, media ini juga mempunyai kelemahan karena pada umumnya surat kabar hanya dibaca sekali kemudian dibuang sehingga kurang mendapat perhatian dari pembaca.
4) Majalah
Media ini hampir sama dengan surat kabar, tetapi media ini hanya diterbitkan untuk orang-orang yang khususnya mempunyai rasa dan perhatian yang sama pada segmen tertentu saja.
5) Brosur dan leaflet
commit to user
pembeli potensian, sedangkan leaflet berisi informasi mengenai produk dan harga.
6) X-Banner
X-Banner merupakan media cetak yang berbentuk seperti
spanduk, namun bedanya, X-Banner ini diletakan didalam ruangan dan berdiri pada dua buah tongkat penyangga sebagai informasi keberadaan produk.
c. Media Elektronik
Media elektronik adalah media yang paling efektif dan banyak digunakan oleh perusahaan karena media ini dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Media elektronik terdiri atas media audio dan
audio visual.
d. Media Outdoor ( Luar Ruangan )
Setelah kedatangan teknologi, billboard yang dicat dengan tangan diganti dengan teknologi komputer. Selanjutnya, periklanan outdoor
pun berkembang. Berbagai jenis iklan outdoor bermunculan. Namun satu hal yang sama dari iklan-iklan tersebut adalah dapat dilihat oleh konsumen di luar rumah mereka, itulah sebabnya disebut iklan luar rumah (Outdoor / Out of Home Advertising).
1) Billboard
Billboard merupakan iklan yang dipasang pada papan-papan besar
commit to user
mengingatkan sehingga diperlukan pesan yang jelas, singkat, mudah dipahami, dan gambar yang menarik.
2) Signboard
Media ini berupa papan-papan kecil dengan gambar petunjuk arah suatu lokasi tertentu. Media ini ditempatkan pada jalan yang menuju lokasi tersebut.
3) Umbul-umbul
Media ini menampilkan gambar dengan warna yang mencolok sehingga memberikan suasana yang meriah.
4) Sticker
Sticker merupakan iklan yang dipasang pada kendaraan-kendaraan
umum seperti bus kota dan taksi. Umumnya, pemasangan iklan menggunakan sticker dipilih untuk kendaraan umum yang melalui jalur padat.
3. Teknik
a. Teknik Pemasaran
Dalam pelaksanaan aktivitas pemasaran, setiap instansi pastilah berupaya untuk menetapkan suatu perancangan yang mengarah pada
target market-nya. Perancangan tersebut akan dimulai sejak
commit to user
Perancangan memerlukan sebuah strategi, meliputi produk, promosi dan penentuan harga yang bersifat unik dan dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pasar yang dituju. Lamb, Hair, dan Mc Daniel (2006)
(http://books.google.co.id/books).
Strategi dalam pemasaran yang akan digunakan dalam proses perancangan, pada dasarnya terdiri atas 4 bidang strategi, yaitu : 1) Keputusan pemasaran yang akan mengubah ide dasar dari barang
atau jasa keseluruhan.
2) Keputusan promosi yang akan mengomunikasikan informasi yang berguna pada dasar tujuan.
3) Keputusan distribusi mengenai pengiriman produk kepada konsumen.
4) Keputusan harga yang menyatakan nilai pertukaran yang dapat diterima pada barang atau jasa.
Sedangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi, para manajer bergantung pada 4 komponen dasar, yaitu :
1) Produk adalah suatu barang, jasa, atau gagasan yang dirancang untuk kebutuhan seorang konsumen.
commit to user
3) Distribusi / penempatan adalah menempatkan suatu produk pada
outlet yang sesuai dan memerlukan kepastian mengenai sejenis
aktivitas yang keseluruhannya berkaitan dengan bagaimana menyampaikan produk tersebut dari produsen ke konsumen.
4) Promosi adalah yang berkaitan dengan teknik-teknik menyampaikan informasi mengenai produk.
b. Teknik Perancangan
Seluruh rangkaian dari mulai menentukan konsep karya dan konsep perancangan, maka penulis memilih media promosi yang efektif dan efisien yang sesuai dengan konsep karya dan konsep perancangan. Pembuatan desain menggunakan kombinasi software
yang dipergunakan adalah Corel Draw dan Adobe Photoshop.
Setiap desain memiliki konsep dan karakter yang hampir sama, disebabkan oleh karena adanya karakter, tema dan pesan yang akan disampaikan dan ditanamkan pada target audiens. Berikut ini adalah alasan pemilihan media dan cara mendistribusikannya :
1) Media Lini Atas a) Iklan Koran
(1) Alasan pemilihan media
commit to user
ditempatkan di media koran atau surat kabar diharapkan dapat mengena kepada seluruh pembacanya.
Koran mempunyai kapasitas waktu yang lebih besar dibandingkan oleh iklan televisi maupun radio, iklan koran lebih tahan lama, dengan artian bahwa iklan di koran dapat dibaca berulang kali dan juga lebih tahan lama, iklan di koran dapat dibaca dimana saja dan kapan saja, mengingat bentuk koran yang ringkas.
(2) Distribusi
Dalam perancangan periklanan ini, perancang memilih harian lokal seperti Solo Pos, karena dianggap paling efektif sehingga tidak perlu menghambat anggaran untuk harian-harian yang berskala nasional mengingat sasaran yang dituju masih berpusat dilingkup Surakarta dan sekitarnya.
b) Miniboard
(1) Alasan pemilihan media
Baliho sebagai penunjang periklanan yang sangat strategis karena dapat dipasang dimana saja dan berukuran besar. (2) Distribusi
Miniboard dapat ditempatkan pada tempat-tempat strategis
commit to user c) Spanduk
(1) Alasan mengapa pemilihan media
Spanduk merupakan salah satu cara menarik perhatian karena ukurannya yang cukup besar dan pemasangannya ditempat – tempat keramaian.
(2) Distribusi
Penempatannya ditempat yang strategis dan di area sekitar pondok pesantren.
d) Umbul – umbul
(1) Alasan mengapa pemilihan media
Media ini cukup menarik perhatian, dengan warna yang dominan serta jumlah yang banyak akan lebih meriah. (2) Penempatan media
Jalan menuju pondok pesantren.
e) Signboard
(1) Alasan mengapa pemilihan media
Penanda arah ini cukup penting untuk memberitahu lokasi pondok pesantren bagi masyarakat yang belum mengetahui lokasi pondok tersebut.
(2) Penempatan media
commit to user 2) Media Lini Bawah
a) Poster
(1) Alasan mengapa pemilihan media
Poster sebagai penunjang periklanan yang sangat strategis karena dapat dipasang dimana saja. Selain itu poster dipilih karena lebih tahan lama dan orang akan bisa lebih lama dalam membaca dan memahami pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan media poster ini terkesan fleksibel, bentuknya yang simple dan mudah ditemui menyebabkan siapapun yang lewat dapat melihat, membaca dan mengamatinya. Selain itu ukurannya juga cukup besar yaitu ukuran A3 sehingga dapat memuat ilustrasi dengan maksimal.
(2) Penempatan media
Poster dapat ditempatkan pada tempat pengajian atau masjid yang merupakan anggota yayasan Budi Utomo atau diperempatan jalan yang menuju kearah Pondok Pesantren Budi Utomo.
b) Brosur
(1) Alasan pemilihan media
Brosur merupakan salah satu media yang termasuk dalam
commit to user
dapat dengan mudah disebarluaskan kepada masyarakat. Walaupun ukurannya kecil, media ini mampu menjadi media yang kaya akan informasi.
(2) Penempatan media
Brosur ini dapat disebarkan di masjid – masjid, tempat
pengajian, dan dibagikan kepada masyarakat yang menginginkan informasi tentang pondok pesantren.
c) X-banner
(1) Alasan pemillihan media
X-Banner dipilih sebagai salah satu media promosi karena
bentuknya sangat mencolok, sehingga X-Banner akan dapat menarik perhatian orang yang melintas didepannya untuk membaca pesan atau informasi didalamnya.
(2) Penempatan media.
X-Banner ini dapat diletakkan didepan pintu kantor pondok
pesanrten 3) Stationary
a) Kartu nama
(1) Alasan pemilihan media
commit to user (2) Penempatan media
Diberikan pada siapa saja maupun pada santri pondok sendiri.
b) Kertas surat
(1) Alasan pemilihan media
Kertas surat dipilih sebagai media untuk menyampaikan karena seperti kartu nama, kertas surat nantinya akan digunakan oleh pondok pesantren. Kertas surat ini berfungsi untuk mengirimkan informasi atau pesan perorangan atau lembaga yang lain, jadi kertas surat ini sangat efektif untuk menyebarkan iklan karena saat orang membaca isi surat maka bersamaan dengan dapat melihat pesan didalamnya.
(2) Penempatan media
Media ini mengirimkan pesan kepada perorangan ataupun lembaga.
c) Amplop
(1) Alasan pemilihan media
Sebagai pasangan dari kertas surat. Amplop nantinya akan digunakan sebagai salah satu item identitas perusahaan. (2) Penempatan media
commit to user
4) Marchandise
a) Kaos
(1) Alasan pemilihan media
Kaos dipilih sebagai media karena kaos adalah hal yang sangat umum, bisa digunakan oleh semua orang baik tua, muda, pria, wanita, remaja, ataupun anak-anak semuanya bisa memakai. Sehingga hanya dengan memakai kaos saja mereka dapat secara tidak langsung mengiklankan.
(2) Penempatan media
Kaos dijadikan sebagai souvenir atau kenang – kenangan bagi orang tua santri atau masyarakat yang mengunjungi pondok pesantren dengan membelinya di mini market pondok dan diperjualbelikan kepada masyarakat anggota Yayasan Budi Utomo atau yang memiliki usaha sebagai seragam karyawan.
b) Stiker
(1) Alasan pemilihan media
commit to user (2) Penempatan media
Diberikan pada setiap santri atau masyarakat disekitar pondok pesanten. Atau kepada orang tua santri yang berminat.
c) Kalender
(1) Alasan pemilihan media
Kalender dipilih sebagai media karena merupakan media yang termasuk dibutuhkan dalam rumah tangga pada kehidupan sehari-hari.
(2) Penempatan media
commit to user
B.
Konsideran
1. Profil Pondok Pesantren
Pondok Pesantren yang mulai beroperasi tahun 1993 ini didirikan oleh KH. Abdul Malik seorang kyai yang berasal dari daerah Klelesan, Boyolali. Sebelum pindah ke Sekip pondok pesantren ini dulu beralamat di Tegalsari RT 05 RW 19 Kadipiro Banjarsari Surakarta. Mulai tahun 2003 Pondok Pesantren Budi Utomo pindah menuju Sekip RT 04 RW 23 Kadipiro Surakarta. Menurut penjelasan salah seorang guru pondok tersebut kepindahan pondok ini dikarenakan tempat yang lama terlalu kecil dan sudah tidak memadai, kemudian para pengurus pondok bersepakat untuk memindahkan pondok tersebut. Langkah awal terbentuknya pondok pesantren ini berawal dari pembangunan Masjid Baitul A’laa yang dibangun mulai tahun 1996. Kemudian muncul ide untuk memindahkan pondok pesantren ke tempat yang lebih memadai dan pada tahun 1999 pembangunan pondok pesantren dimulai.
commit to user
Gambar 1. Pondok Pesantren Budi Utomo
Pondok Pesanten Budi Utomo ini menjadi satu – satunya pondok pesantren anggota organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang berada di kota Surakarta. Lokasinya yang cukup strategis dan akses transportasi yang mudah menjadikan pondok pesantren ini memiliki kelebihan dibanding dengan pondok pesantren anggota organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) lainnya, karena berada di tengah perbatasan dengan daerah lain seperti Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali. Selain itu, Pondok Pesantren Budi Utomo ini dekat dengan sekolah, pusat perbelanjaan, terminal dan stasiun, maupun fasilitas umum lainnya.
commit to user
memasuki lingkungan pondok pesantren ini banyak terdapat tempat sampah dan himbauan – himbauan untuk selalu menjaga kebersihan. Disamping itu, para santri juga dihimbau untuk selalu menerapkan kerapian dalam segala hal, mulai dari kerapian diri sendiri sampai kerapian dalam lingkungan pondok pesantren. Suasana yang nyaman, bersih dan asri tergambar dari taman – taman yang terdapat disudut pondok pesantren.
Pondok pesantren ini juga mendirikan Pusat Kesehatan Pondok Pesantren (POSKESTREN) yang bekerjasama dengan dinas Kesehatan Kota Surakarta dan dikelola oleh para santri sebagai langkah antisipasi kesehatan di dalam lingkungan pondok pesantren maupun masyarakat disekitar pondok pesantren yang membutuhkan layanan kesehatan.
commit to user
2. Arti Logo Pondok Pesantren
Logo pondok pesantren ini menggunakan bangun segi lima dengan garis merah sebagai pembatas terluar yang berarti memberikan batasan – batasan peraturan syari’at agama islam yang harus dijunjung tinggi. Warna hijau bermakna bahwa suasana didalam pondok tersebut terasa nyaman. Bintang berwarna kuning mencerminkan cita – cita yang luhur para santri yang menuntut ilmu dipondok. Kitab suci Al Qur’an sebagai pedoman dalam hidup dan kaligrafi yang bertuliskan Alloh SWT dan lafal “Lailaha illa Alloh“ merupakan Alloh tuhan yang maha esa yang menjadi landasan dalam setiap tindakan atau amal perbuatan.
3. Visi dan Misi Pondok Pesantren
a. Visi Pondok Pesantren :
" Berakhlaqul karimah, unggul dalam ilmu, berkarya untuk mandiri " Indikator Visi di atas antara lain :
commit to user 2) Amanah dan konsisten dalam bermu’amalah 3) Unggul dalam menciptakan DAI dan DAIYAH 4) Unggul dalam budi pekerti.
5) Unggul dalam disiplin.
6) Unggul dalam prestasi kesenian. 7) Unggul dalam prestasi olahraga
8) Unggul dalam ketrampilan/ kecakapan hidup.
9) Unggul dalam berkarya
10) Unggul dalam kemandirian.
b. Misi Pondok Pesantren :
1) Meningkatkan sumber daya kreativitas ustad dalam melaksanakan pendidikan, pengajaran dan pelatihan.
2) Mendorong santri menjadi lebih inovatif dalam pembentukan karakter, penguasaan materi dan ketrampilan hidup.
3) Mendorong santri hidup sehat dan mengapresiasikan ketrampilan baik melalui kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.
4) Menanamkan keunggulan pondok pesantren secara efektif khususnya kepada semua santri pondok dan masyarakat pada umumnya.
commit to user
4. Sarana dan Prasarana
Fasilitas yang dimiliki Pondok Pesantren Budi Utomo ini sudah memenuhi standart kelengkapan bangunan untuk sebuah pondok pesantren. Terdiri dari dua bangunan inti yaitu gedung Arofah dan gedung Muzdalifah, kedua bangunan itu mengapit sebuah masjid yang cukup besar. Pondok pesantren memiliki kamar santri putra 2 lokal, walaupun masih berupa ruangan yang luas dan diberi almari dan tempat tidur. Untuk kamar santri putri tersedia 10 kamar untuk masing – masing dapat ditempati 7 sampai 9 orang, mengingat jumlah loker yang tersedia dan ukuran kamar yang cukup luas. Kantor untuk menyimpan data – data santri dan kelengkapan administrasi serta perpustakaan sebagai sarana belajar dan referensi para guru.
Dari bangunan berlantai 3 ini, ruang kelas berada di lantai 2 masing – masing di gedung arofah dan gedung muzdalifah. Masing – masing ruang kelas dilengkapi dengan meja atau bangku agar memudahkan para santri menulis. Untuk setiap gedung memiliki kamar mandi yang cukup banyak, di gedung arofah mempunyai 16 kamar mandi dan gedung muzdalifah sebanyak 6 kamar mandi.
commit to user
Gambar 2. Ruang ekstrakurikuler komputer dan menjahit Sumber : koleksi pengurus administrasi Pondok Pesantren Budi Utomo
Selain fasilitas kegiatan belajar mengajar, pondok pesantren ini juga memiliki fasilitas olah raga yang cukup banyak, lapangan basket, lapangan tenis, lapangan bola volly dan lapangan futsal. Minimarket/toko untuk memenuhi kebutuhan santri
5. Santri
Dari data yang kami peroleh jumlah santri pondok pesantren budi utomo sekitar 83 santri, 38 santri laki – laki dan 45 santri perempuan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kebanyakan dari mereka masuk dan menimba ilmu di pondok pesantren ini karena mendapat informasi dari teman yang dahulu pernah berada dipondok maupun kemauan dari orang tua yang juga mendapat informasi dari teman sejawatnya.
commit to user
Untuk biaya dipondok pesanrten ini para santri diwajibkan membayar uang makan sebesar Rp. 250.000,00 dan untuk biaya lainnya sudah dibiayai oleh pondok pesantren. Untuk santri yang kurang mampu pondok pesantren ini juga beekerjasama dengan beberapa orang tua asuh yang siap membiayai santri yang kurang mampu.
6. Susunan Kepengurusan
Pondok Pesantren Budi Utomo ini merupakan salah satu dari anggota Yayasan Budi Utomo yang telah berdiri sejak tahun 1993. Yayasan ini mempunyai beberapa lembaga yaitu Taman Kanak – Kanak Budi Utomo dan
BMT ( Baitul Maal Wa Tammil ). Pada awal pendirian Yayasan Budi Utomo
di ketuai oleh Drs. H. Muhammad Sholeh dan pada tahun 2010 digantikan oleh Drs. H. Andang Wahyu Bowo.
Adapun susunan pungurus pondok pesantren sebagai berikut : a. Penasehat : KH. Abdul Malik
KH. Muhammad Ridwan
b. Pimpinan : Drs. KH. M. Thoyibun, SH, MM. c. Sekretaris : Drs. HM. Agus Salim
d. Bendahara : H. Maulana Ibrahim e. Seksi Pendidikan : Drs. Sutiyono
Drs. Andang WB
commit to user i. Guru pengajar
1) Muhammad Taufiq sebagai guru kelas putra 2) Syamsul Ma’arif sebagai guru kelas putra 3) Widiyanto sebagai guru kelas putra 4) Warsino sebagai guru kelas putra
5) Amirudin Al Hasani sebagai guru kelas putra 6) Farid Nasruddin sebagai guru kelas dasar 7) Alvina Damayanti sebagai guru kelas putri 8) Ajeng meryandalu sebagai guru kelas putri
9) Iin Daryanti sebagai guru ekstrakurikuler komputer 10) Ngadiyem sebagai guru ekstrakurikuler menjahit
C.
Targat Market Dan Audience
1. Demografis
Jenis kelamin : laki – laki dan perempuan Usia : 13 – 55 th
Status ekonomi : semua kalangan
Pendidikan : SMP, SMA, Perguruan tinggi Agama : islam
2. Psikografi
commit to user
anak usia sekolah dan ingin anaknya mendapatkan pendidikan non formal (akhlak yang baik) tanpa mengesampingkan pendidikan formal.
3. Geografis
Daerah sasaran : wilayah karesidenan Surakarta
D.
Promosi
Proses yang ditempuh sebagai promosi Pondok pesantren Budi Utomo ini masih sangat kurang jika dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia, antara lain :
1. Gethoktular
commit to user
2. Nameboard
Gambar 3. Nameboard Pondok Pesantren Budi Utomo
Nameboard ini menjadi salah satu wujud media promosi yang
berfungsi sebagai tanda keberadaan Pondok Pesantren dengan tujuan memudahkan masyarakat untuk memastikan keberadaan lokasi Pondok Pesantren Budi Utomo bagi masyarakat yang belum mengetahui.
Nameboard ini dipasang sekitar 100 m di jalan masuk menuju pondok
commit to user
E.
Kompetitor
1. Pondok Pesanten Al Muhlishin Karanganyar
Pondok Pesantren Al Muhlishin berlokasi di Desa Gerdu, Tegalgede, Kabupaten Karanganyar, juga merupakan pondok pesanten dibawah organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Menurut salah seorang guru pengajar di Pondok Pesanten Al Muhlishin, nama dari pondok pesanten tersebut Al Muhlishin berarti kemurnian. Kemurnian Islam yang diajarkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Pondok yang didirikan tahun 2001 oleh H. Ngadiman Nur Hasan diatas tanah seluas 1 hektar dan pada tahun 2001 pondok pesanten ini memiliki suasana yang masih alami. Terletak dipinggiran kota menjadikan pondok ini jauh dari keramaian kota sehingga suasana mendukung untuk pembelajaran santri.
commit to user
Dengan luas 1 hektar pondok pesanten ini memiliki sebuah masjid, gedung perumahan guru, aula, kamar santri putra dan kamar santri putri yang bersebelahan dengan dapur. Untuk fasilitas olah raga pondok pesantren ini tidak memiliki halaman yang luas, sehingga hanya dapat digunakan untuk beberapa olahraga santri, misalnya bulutangkis.
a. Visi dan Misi Visi
Mengimplementasikan terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkwalitas, berdayaguna dan ketaqwaan dalam mempertahankan nilai-nilai iman kepada Allah SWT, dalam segala aspek kehidupan.
Misi
1) Menanamkan dan meningkatkan disiplin santri untuk melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari - hari.
2) Menanamkan jiwa keikhlasan, kesederhanaan, ukhuwah diniyah, kemandirian dan kebebasan dalam kehidupan sehari - hari.
3) Menyelenggarakan pendidikan formal dengan kurikulum pesantren yang disesuaikan dengan Pendidikan Nasional.
commit to user
5) Mendidik dan mempersiapkan santri untuk menjadi manusia mandiri dan berkhidmad kepada masyarakat, agama, nusa dan bangsaSarana dan Prasarana.
b. Susunan kepengurusan
Penasehat : H. Ngadiman Nur Hasan
Ketua Umum : H. Sumardi, SE.
Wakil Ketua : H. Suratmo, A.Md.
Sekertaris : Sidik Pramono Rintis Ervianto
Bendahara : H. Dwi Margono
Sarwo Edy Herbowo, S.Sos.
Bidang Kesantrian : H. Tri Haryanto, ST. Drs. H. Sukadi
Bidang Pendidikan : Muh. Daim, S.Pd. Agus Sutikno, S.Pd.
Bidang Sarana : H. Sumarno Heru Purnomo
commit to user Khoirul Huda Muhammad Shodiq Suparjo
Bidang Keputrian : Hj. Suryaningsih, S.Psi.
2. Pondok Pesantren Budi Luhur Sragen
Pondok Pesantren Budi Luhur didirikan oleh H. Moch. Nasir bersama putranya H. Masngudi, berawal dari pembangunan Masjid Baitul Atiq pada tahun 1992 yang terasa kurang lengkap bila tidak memiliki sebuah pondok pesantren. Maka pada tanggal 25 Januari 1997 diresmikan berdirinya Pondok
Gambar 5. Halaman Pondok Pesantren Budi Luhur.
commit to user
Gambar 6. Masjid Baitul Atiq, Pondok Pesantren Budi Luhur.
Pondok pesanten ini juga mempunyai masjid yang mempunyai menara menjulang tinggi dan berukuran cukup besar sekaligus menjadi identitas dan kebanggaan para santri dipondok pesantren ini. Fasilitas lain yaitu kamar para santri putra dan putri, aula untuk tempat belajar dapur dan lapangan bola volly.
a. Visi dan Misi Visi :
commit to user Misi:
1) Membangun dan menumbuhkembangkan kemampuan yang dimiliki dalam kreatifitas dan keterampilan para santri dalam penguasaan ilmu agama umum sebagai landasan dasar dalam kehidupan bermasyarakat. 2) Mencetak para santri/siswa menjadi sumber daya manusia yang
berjiwa sosial, Jujur, Amanah, Zuhud, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya.
b. Tujuan
1) Mewujudkan suasana kondusif baik diri maupun lingkungan dalam tatanan dan Penghambaan diri kepada Allah SWT secara mandiri, Khusyu dan Tawadlu’.
2) Menghasilkan output santri/siswa yang mampu menerjemahkan
Hablumminallah, Hablumminannas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Menghasilkan output santri yang mampu mengimplementasikan Islam dalam kehidupan sehari – hari.
c. Susunan Kepengurusan
Penasehat : H. Moch. Nasir, BA. H. Syamsul Hadi
Ketua : H. Agus Muladi
Wakil Ketua : H. Suparno
Sekertaris : Ardanni
commit to user Bendahara : Hj. Suharti
Ny. Syamsul Hadi
Bidang Kesantrian : Ardanni
Ikhsan Muttaqin, SE.
Bidang Pendidikan : Achmad Shobirin Nur Maidi
Bidang Sarana : H. Wiji Nur Kholis Sudirman
commit to user
commit to user
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
A.
Konsep Karya
1. Konsep Kreatif
Aktifitas promosi memberikan pengaruh penting untuk keberhasilan usaha. Promosi digunakan untuk memberikan informasi kepada orang – orang tentang keunggulan produk atau jasa. Betapapun bagusnya suatu produk atau jasa bila konsumen belum pernah mendengarnya dan yakin produk itu akan berguna bagi mereka maka mereka tidak akan menggunakan produk atau jasa tersebut.
Periklanan merupakan tahapan yang sangat penting, sama pentingnya dengan mata rantai yang lain dari proses pemasaran. Tanpa adanya periklanan berbagai produk dan jasa tidak dapat diketahui oleh konsumen. Periklanan merupakan bentuk komunikasi non pribadi dengan berbagai biaya media yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan kata lain periklanan dipandang sebagai kegiatan penawaran kepada sekelompok masyarakat baik secara lisan maupun penglihatan (berupa berita) tentang suatu produk, jasa atau ide.
commit to user
Strategi yang digunakan, yaitu menggunakan konsep periklanan dengan strategi Unique Selling Proposition (USP) dan Positioning terhadap citra dan keunggulan yang dimiliki oleh Pondok Pesantren Budi Utomo dengan tujuan : a. Memperkenalkan Pondok Pesantren Budi Utomo sebagai pondok pesantren
yang memiliki suasana berbeda dengan pondok pesanrten lain dengan sarana dan prasarana yang lengkap.
b. Merancang dan menciptakan desain untuk media promosi yang menarik dan komunikatif untuk Pondok Pesantren Budi Utomo melalui Desain Komunikasi Visual.
2.
PositioningPositioning merupakan upaya untuk menempatkan produk, brand,
commit to user 3. Unique Selling Prepotition (USP)
Unique selling prepotition adalah keunggulan Pondok Pesantren Budi
Utomo dibandingkan dengan pondok pesantren yang lain. Kelebihan yang dimiliki merupakan salah satu yang bisa dijadikan alasan bagi masayarakat untuk memilih pondok pesantren ini, diantaranya karena letak srtategis dari pondok pesantren ini. Kawasan pondok pesantren ini selain dekat dengan fasilitas umum seperti terminal dan stasiun, letaknya berada di perbatasan dengan beberapa daerah sekitanya misalnya Boyolali, Karanganyar dan Sragen.
Lingkungan yang nyaman serta fasilitas yang memadai juga salah satu keunggulan yang dimiliki Pondok Pesantren Budi Utomo ini, diantaranya ruang kelas yang memadai dan juga kamar asrama putra maupun putri yang sesuai standart kesehatan. Fasilitas ini didukung dengan suasana asri dapat menambah proses belajar mengajar menjadi lebih kondusif.
B.
Konsep Perancangan
Adapun visualisasi yang akan digunakan meliputi garis, warna, ilustrasi dan tipografi. Kesemuanya itu akan dikemas dengan komposisi yang pas dan tidak berlebihan, dan dengan paduan yang sedemikian rupa sehingga konsep untuk sebuah promosi pondok pesantren yang nyaman tan pa meninggalkan pesan religius akan dapat dimunculkan di setiap rancangan.
commit to user 1. Pesan Verbal
Terdiri dari judul (headline) merupakan keutamaan dari iklan yang akan disampaikan berupa kalimat yang menyiratkan suatu ajakan (persuasif), teks (body copy) yang jelas, singkat dan berdasarkan fakta yang ada di lokasi dengan tata bahasa yang mudah dipahami dan disertai sebuah slogan sebagai penguat kalimat ajakan pada media.
2. Pesan Non Verbal
Merupakan pendukung dari pesan, antara lain Ilustrasi yang berfungsi untuk menguatkan, memperjelas dan menerangkan teks atau pesan sekaligus sebagai penghias serta daya pikat, tipografi yang sesuai dengan tema, suasana, sifat pesan yang akan disampaikan, dan perancangan warna yang menimbulkan kesan antik dan sedap dipandang, dan Layout yang baik akan menciptakan satu komposisi sempurna yang persuasif.
a. Ilustrasi
commit to user
yang mengandung unsur islami, seperti kaligrafi atau simbol – simbol islami yang menambah kesatuan yang menarik.
b. Tipografi
Tipografi adalah satu unsur seni yang mempelajari tentang huruf. Sedangkan huruf merupakan struktur terkecil dalam bahasa tulis, dan merupakan elemen dasar untuk merangkai sebuah kata atau kalimat. Tipografi nantinya juga yang akan menentukan atau menunjukkan para pembaca mana pesan yang paling penting dan harus dibaca terlebih dahulu.
Tipografi yang akan digunakan adalah jenis tipografi campuran antara sansserif dan fantasi yang memiliki kesan elegan, jelas namun tetap terlihat jelas. Yaitu sebagai berikut :
1) Arial Black
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXZY
0123456789
commit to user 2) Airstip Four
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXZY
0123456789
Font jenis ini akan diaplikasikan pada penulisan sub headline
karena font ini memiliki sifat alami, rapi, jelas, keras untuk mempermudahkan pembaca mengetahui informasi yang dituliskan.
3) Corbel
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXZY
0123456789
Font ini akan diaplikasikan pada slogan. Jenis font fantasy ini memiliki kesan santai, spontan, tetapi tetap mudah dibaca.
c. Warna
Pemilihan warna inilah yang akan menjadi daya tarik berikutnya setelah ilustrasi dan font. Konsep warna tetap mengedepankan kesan islami, sehingga dipilihlah warna yang akan mendominasi karya sebagai berikut :
1) Black
( C:0, M:0, Y:0, K:100 )
commit to user
2) Hijau
( C:100, M: 0, Y:100, K: 0 ) Warna yang indah dan nyaman.
3) Hijau Muda
( C:70, M:0, Y:100, K:0 )
Warna hijau yang mengarah pada hal-hal islami.
4) Kuning
( C:0, M:0, Y:100, K:0 ) Warna yang ceria dan optimis.
d. Layout
Menyusun layout harus diperhatikan karakter produk atau perusahaan, media dan sasarannya. salah satu unsur dari layout adalah visualisasi. Visualisasi diharapkan mampu membangun dan menciptakan keterikatan emosi dengan target sasaran sehingga tercipta komunikasi yang baik. Jenis
layout desain cetak yang digunakan dalam promosi ini kali ini, antara lain :
1) Mondrian Layout
Penyajian iklan yang mengacu pada bentuk-bentuk
square/landscape/portrait. Masing-masing bidangnya sejajar dengan
bidang penyajian serta memuat gambar/copy yang saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual.
2) Multipanel Layout
commit to user
3) Kolase Layout
Sajian iklan berupa gambar ilustrasi/teknik fotografi yang menonjolkan paduan berbagai ganbar. Penyajian dapat berupa rangkaian foto produk yang sudah diseleksi kemudian disatukan hingga membentuk image
baru.
4) Sircus Layout
Penyajian iklan yang tata letaknya tidak mengacu pada ketentuan baku. Komposisi gambar visual, teks dan susunannya tidak beraturan.
C.
Teknik pelaksanaan
Seluruh rangkaian dari mulai menentukan konsep karya dan konsep perancangan, maka penulis memilih media promosi yang efektif dan efisien yang sesuai dengan konsep karya dan konsep perancangan. Pembuatan desain menggunakan kombinasi software yang dipergunakan adalah Corel Draw dan
Adobe Photoshop.
Setiap desain memiliki konsep dan karakter yang hampir sama, disebabkan oleh karena adanya karakter, tema dan pesan yang akan disampaikan dan ditanamkan pada target audiens. Berikut ini adalah alasan pemilihan media dan cara mendistribusikannya :
1. Iklan Koran
a. Alasan pemilihan media
commit to user
dibandingkan dengan pembaca media lainnya. Oleh karena itu, iklan yang ditempatkan di media koran atau surat kabar diharapkan dapat mengena kepada seluruh pembacanya.
Koran mempunyai kapasitas waktu yang lebih besar dibandingkan oleh iklan televisi maupun radio, iklan koran lebih tahan lama, dengan artian bahwa iklan di koran dapat dibaca berulang kali dan juga lebih tahan lama, iklan di koran dapat dibaca dimana saja dan kapan saja, mengingat bentuk koran yang ringkas.
b. Penempatan media
Dalam perancangan periklanan ini, perancang memilih harian lokal seperti Solo Pos, karena dianggap paling efektif sehingga tidak perlu menghambat anggaran untuk harian-harian yang berskala nasional mengingat sasaran yang dituju masih berpusat dilingkup Surakarta dan sekitarnya.
2. Baliho
a. Alasan pemilihan media
Baliho sebagai penunjang periklanan yang sangat strategis karena dapat dipasang dimana saja dan berukuran besar.
b. Penempatan media
Baliho dapat ditempatkan pada tempat-tempat strategis yang banyak dilewati orang dan disekitar jalan menuju Pondok Pesantren Budi Utomo dan lokasi penempatannya didaerah sekitar Solo.
3. Spanduk
commit to user
Spanduk merupakan salah satu cara menarik perhatian karena ukurannya yang cukup besar dan pemasangannya ditempat – tempat keramaian. b. Penempatan media
Penempatannya ditempat yang strategis dan di area sekitar pondok pesantren.
4. Umbul – umbul
a. Alasan pemilihan media
Media ini cukup menarik perhatian, dengan warna yang dominan serta jumlah yang banyak akan lebih meriah.
b. Penempatan media
Jalan menuju pondok pesantren.
5. Signboard
a. Alasan pemilihan media
Penanda arah ini cukup penting untuk memberitahu lokasi pondok pesantren bagi masyarakat yang belum mengetahui lokasi pondok tersebut. b. Penempatan media
Di sekitar jalan menuju pondok pesantren, biasanya di perempatan jalan atau di tikungan.
6. Poster
a. Alasan pemilihan media
commit to user
ingin disampaikan. Pemilihan media poster ini terkesan fleksibel, bentuknya yang simple dan mudah ditemui menyebabkan siapapun yang lewat dapat melihat, membaca dan mengamatinya. Selain itu ukurannya juga cukup besar yaitu ukuran A3 sehingga dapat memuat ilustrasi dengan maksimal.
b. Penempatan media
Poster dapat ditempatkan pada tempat pengajian atau masjid yang merupakan anggota Yayasan Budi Utomo atau diperempatan jalan yang menuju kearah Pondok Pesantren Budi Utomo.
7. Brosur
a. Alasan pemilihan media
Brosur merupakan salah satu media yang termasuk dalam golongan
selebaran. Bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan golongan selebaran lain, sehingga sangat efektif dan dapat dengan mudah disebarluaskan kepada masyarakat. Walaupun ukurannya kecil, media ini mampu menjadi media yang kaya akan informasi.
b. Penempatan media
Brosur ini dapat disebarkan di masjid – masjid, tempat pengajian, dan
dibagikan kepada masyarakat yang menginginkan informasi tentang pondok pesantren.
8. X-banner
commit to user
X-Banner dipilih sebagai salah satu media promosi karena bentuknya
sangat mencolok, sehingga X-Banner akan dapat menarik perhatian orang yang melintas didepannya untuk membaca pesan atau informasi didalamnya.
b. Penempatan media.
X-Banner ini dapat diletakkan didepan pintu kantor pondok pesanrten
9. Papan Himbauan
a. Alasan pemillihan media
Papan Himbauan dipilih sebagai salah satu media promosi karena orang akan melihat pesan yang disampaikan, selain untuk himbauan dapat juga digunakan untuk mmedia promosi pondok pesantren. Karena warnanya yang mencolok papan ini dapat menarik perhatian orang yang melintas didepannya untuk membaca pesan atau informasi didalamnya.
b. Penempatan media.
Papan ini dapat ditempatkan disekitar pondok pesantren yang sering dilalui orang atau di tempat yang strategis dan dapat dilihat orang. didepan pintu kantor pondok pesanrten.
10. Stationary a. ID Card
1) Alasan pemilihan media
commit to user 2) Penempatan media
Sebagai tanda pengenal santri pondok pesantren. b. Kertas surat
1) Alasan pemilihan media
Kertas surat dipilih sebagai media untuk menyampaikan karena seperti kartu nama, kertas surat nantinya akan digunakan oleh pondok pesantren. Kertas surat ini berfungsi untuk mengirimkan informasi atau pesan perorangan atau lembaga yang lain, jadi kertas surat ini sangat efektif untuk menyebarkan iklan karena saat orang membaca isi surat maka bersamaan dengan dapat melihat pesan didalamnya.
2) Penempatan media
Media ini mengirimkan pesan kepada perorangan ataupun lembaga. c. Amplop
1) Alasan pemilihan media
Sebagai pasangan dari kertas surat. Amplop nantinya akan digunakan sebagai salah satu item identitas perusahaan.
2) Penempatan media
commit to user
11. Marchandise
a. Kaos
1) Alasan pemilihan media
Kaos dipilih sebagai media karena kaos adalah hal yang sangat umum, bisa digunakan oleh semua orang baik tua, muda, pria, wanita, remaja, ataupun anak-anak semuanya bisa memakai. Sehingga hanya dengan memakai kaos saja mereka dapat secara tidak langsung mengiklankan. 2) Penempatan media
Kaos dijadikan sebagai souvenir atau kenang – kenangan bagi orang tua santri atau masyarakat yang mengunjungi pondok pesantren dengan membelinya di mini market pondok dan diperjualbelikan kepada masyarakat anggota Yayasan Budi Utomo atau yang memiliki usaha sebagai seragam karyawan.
b. Stiker
1) Alasan pemilihan media
Stiker dipilih sebagai media karena merupakan media yang relatif disukai semua orang dan mempunyai daya tahan paling lama diantara media yang lain. Selain itu stiker juga sangat fleksibel dalam penempatanya.
2) Penempatan media
commit to user c. Kalender
1) Alasan pemilihan media
Kalender dipilih sebagai media karena merupakan media yang termasuk dibutuhkan dalam rumah tangga pada kehidupan sehari-hari. 2) Penempatan media