EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL
THROWING TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK
BERITA SISWA KELAS X SMA BINTANG TIMUR 1
BALIGE (BTB) TAHUN PEMBELAJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SRIWILINA SINAGA
NIM 2103311044
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A. Kerangka Teoretis ... 8
1. Pengertian Efektivitas ... 8
2. Metode Pembelajaran ... 9
a. Pengertian Model Pembelajaran ... 9
b. Prinsip Penggunaan Model Pembelajaran ... 10
3. Model Pembelajaran Snowball Throwing ... 11
a. Pengertian Model Snowball Throwing ... 11
b.Tujuan Model Snowball Throwing ... 12
c. Manfaat Model Snowball Throwing ... 13
d.Kelebihan dan Kelemahan Model Snowball Throwing... 14
e. Langkah-Langkah Model Snowball Throwing ... 15
4. Kemampuan Menyimak ... 15
1. Hakikat Menyimak ... 16
a. Pengertian Menyimak ... 16
b.Tahap-Tahap Menyimak ... 18
d.Manfaat Menyimak ... 21
2.Hakikat Berita ... 23
a. Pengertian Berita ... 23
b.Ciri-Ciri Berita ... 24
c. Jenis-jenis Berita ... 25
d.Unsur-Unsur Berita ... 29
e. Langkah-langkah Menemukan Unsur-Unsur Berita ... 30
B. Kerangka Konseptual ... 32
C. Hipotesis Penelitian ... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
1. Lokasi Penelitian ... 35
2. Waktu Penelitian ... 35
B. Populasi dan Sampel... 36
1. Populasi Penelitian ... 36
2. Sampel Penelitian ... 36
C. Model dan Desain Penelitian ... 37
1. Model Penelitian... 37
2. Desain penelitian ... 39
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 39
E. Instrumen Penelitian ... 40
F. Organisasi Pengolahan Data ... 45
G. Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
1. Hasil Penelitian ... 50
A. Deskripsi Data ... 50
B. Analisis Data ... 50
C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 59
D. Uji Normalitas ... 60
E. Uji Homogenitas ... 63
F. Uji Hipotesis ... 64
2. Hasil Temuan ... 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 70
A. Simpulan ... 70
B. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Bintang Timur 1 Balige (BTB) Tahun
Pembelajaran 2013/2014 ... 33
Tabel 3.2 Perincian Sampel Penelitian... 34
Tabel 3.3 Desain Eksperimen One Group Pre-Test Pos-Test ... 36
Tabel 3.4 Kategori Nilai ... 38
Tabel 3.5 Kriteria Unsur-unsur Berita dan Menyimpulkan Berita ... 39
Tabel 3.6 Jalannya Eksperimen One Group Pre-Test Pos-Test ... 40
Tabel 4.1 Kemampuan Menyimak Berita Sebelum Menggunakan Snowball Throwing ... 47
Tabel 4.2 Kemampuan Menyimak Berita Setelah Menggunakan Snowball Throwing ... 49
Tabel 4.3 Hasil Pre-test dan Post-Test Menyimak Berita ... 49
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 51
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Pre-Test... 54
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test... 56
Tabel 4.8 Identifikasi Kecenderungan Post-Test ... 58
Tabel 4.9 Analisis Data Pre-Test dan Post-Test ... 59
Tabel 4.10 Uji Normalitas Pre-Test ... 50
Tabel 4.11 Uji Normalitas Post-Test ... 62
Tabel 4.12 Pengujian Homogenitas Penelitian ... 63
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 75
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran snowball throwing ... 76
Lampiran 3 Teks Berita ... 84
Lampiran 4 Tes kemampuan MenyimakBerita (Pre-Test) ... 86
Lampiran 5 Tes kemampuan MenyimakBerita (Post-test) ... 87
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 88
Lampiran 7 Hasil Identifikasi Perolehan Nilai Post-Test ... 88
Lampiran 8 Hasil Identifikasi Perolehan Nilai Pre-Test ... 88
Lampiran 9 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 89
Lampiran 10 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors ... 90
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dilaksanakan agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia. Kemampuan berbahasa ini sangat penting artinya dalam berkomunikasi. Sebab dengan modal berbahasalah siswa dapat menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan ini, ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa secara baik dan benar sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu keterampilan menyimak (listening skill) keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan menulis (writing skill). Dari keempat keterampilan berbahasa (language skill) yang dikemukakan di atas, hanya keterampilan menyimak yang menjadi pokok perhatian utama.
Dalam kurikulum satuan pendidikan, salah satu kompetensi yang harus dikuasai adalah menyimak berita yang diajarkan di kelas X semester ganjil, walaupun materi tersebut sudah diajarkan di SLTP kelas IX pada semester genap, namun kenyataanya kompetensi tersebut belum tercapai. Setelah dilakukan observasi dan wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Bintang Timur 1 Balige (BTB) diperoleh bahwa siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Ketergantungan siswa masih tinggi terhadap kehadiran guru, akibatnya proses belajar berlangsung satu arah dan siswa
2
2
masih ragu dan takut untuk menyampaikan pendapat maupun pertanyaan kepada guru. Beberapa alasan yang menyebabkan pembelajaran menyimak belum terlaksana dengan baik, yaitu: (1) kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menyimak berita, (2) media yang digunakan dalam pembelajaran menyimak kurang menarik perhatian siswa, (3) penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dan (4) kurangnya penguasaan materi menyimak berita.
Kesulitan utama yang dihadapi siswa dalam menyimak berita adalah menemukan unsur-unsur berita. Dalam hal ini siswa kurang memahami dalam menemukan unsur-unsur berita sehingga mengakibatkan siswa tidak dapat menyimpulkan isi berita dengan tepat. Menemukan unsur-unsurberita merupakan kegiatan inti dari menyimak berita. Jadi apabila siswa tidak dapat menemukan unsur-unsurberita maka siswa tidak dapat menyimpulkan isi berita dengan tepat sehingga kompetensi dasar yang harus dicapai akan rendah. Masalah tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini yang menyebabkan keterampilan menyimak berita siswa kelas X SMA Bintang Timur 1 Balige (BTB) masih rendah.
3
3
disampaikan oleh guru dapat diterima dengan jelas oleh siswa. Selain itu, media pembelajaran merupakan sarana informasi yang bertujuan agar terjadi perubahan perilaku pada siswa, baik berupa kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), maupun psikomotorik (keterampilan).
Selain dengan menggunakan media yang menarik, guru pun harus kreatif dalam pembelajaran serta menggunakan Model yang tepat saat proses belajar mengajar. Model yang bervariasi perlu digunakan dalam pembelajaran menyimak agar pembelajaran tidak terkesan monoton.
Dalam penyampaian materi, lebih sering guru masih menggunakan Model ceramah, Model ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan melalui penuturan (penjelasan lisan) oleh guru kepada siswa. Penerapan Model ceramah ini murid sering kali tidak aktif dalam proses belajar-mengajar sehingga materi yang diterima menjadi kurang efektif. Model ini sudah tidak sesuai dengan tuntutan dari tujuan pendidikan saat ini yang mengharuskan siswa lebih aktif dan berani dalam menyampaikan sesuatu. Model ini sering menimbulkan kebosanan kepada siswa karena tidak adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi cenderung hanya bersifat Centred (berpusat pada guru) sehingga kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara total. Hal inilah yang menyebabkan siswa memiliki daya simak yang rendah karena merasa kurang tertarik dengan pembelajaran yang mereka terima.
4
4
Snowball Throwing merupakan pengembangan dari model diskusi. Guru
membentuk siswa beberapa kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 orang dan membagikan satu lembar kerja siswa (LKS) kepada siswa. Guru memutarkan sebuah rekaman berita untuk diperdengarkan kepada setiap ketua kelompok. Setelah selesai mendengarkan rekaman, masing-masing ketua kelompok diminta untukmendiskusikan dan menuliskan sesuai apa yang sudah ditugaskan oleh gurunya. Lembar kerja siswa (LKS) kemudian dibentuk seperti bola salju (snowball) dan dilemparkan kepada kelompok lain. Setiap lemparan kertas yang
mengenai kelompoknya berhak untuk menjawab pertanyaan dengan membacakan jawaban yang sudah dituliskan temannya. Selanjutnya kelompok yang sudah menjawab pertanyaan berhak untuk melempar kepada kelompok yang belum mendapatkan lemparan. Seperti itulah terus dilulang sampai semua kelompok mendapat lemparan kertas dan menjawab pertanyaannya dengan benar.
Model Pembelajaran Snowball Throwing, menggunakan tiga penerapan pembelajaran antara lain: pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui pengalaman nyata (constructivism), pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri (inquiry), pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari “bertanya” (questioning) karena dari bertanya siswa dapat menggali informasi,
5
5
dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Snowball Throwing
dalam menyimak Berita terhadap Siswa kelas X SMA Swasta Bintang Timur 1 Balige (BTB) Tahun Pembelajaran 2013/2014.”
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menyimak berita. 2. Tingkat penguasaan siswa atas konsep berita masih rendah. 3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat.
4. Media yang digunakan tidak menarik.
B. Pembatasan Masalah
6
6
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan menyimak berita siswa kelas X SMA Bintang Timur 1 Balige (BTB) tahun 2013/2014, sebelum menggunakan Model pembelajaran Snowball Throwing?
2. Bagaimanakah kemampuan menyimak berita siswa kelas X SMA Bintang Timur 1 Balige (BTB) tahun 2013/2014, setelah menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing?
3. Apakah efektif Model Pembelajaran Snowball Throwing terhadap kemampuan siswa dalam menyimak berita?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan menyimak berita siswa kelas X SMA Bintang Timur 1 Balige (BTB) tahun 2013/2014, sebelum menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing.
2. Untuk mengetahui kemampuan menyimak berita siswa kelas X SMA Bintang Timur 1 Balige (BTB) tahun 2013/2014, setelah menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing.
7
7
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian bagi peningkatan kualitas pembelajaran menyimak, dan meningkatkan kemampuan menyimak isi berita dengan menggunakan Model Pembelajaran Snowbal Throwling
2. Manfaaat praktis
a. Bagi siswa
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman proses pembelajaran menyimak isi berita dengan menggunakan Model Pembelajara Snowball Throwing. Selain itu, siswa lebih menikmati pembelajaran dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran tersebut sehingga kualitas hasil proses belajarnya meningkat.
b. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat memberi gambaran dalam menciptakan suasana belajar mengajar bahasa dan sastra Indonesia khusunya menyimak isi berita sehingga tidak menimbulkan rasa jenuh atau bosan pada siswa.
c. Bagi penulis
71
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, temuan penelitian, dan hasil penelitian tentang keefektifan model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan menyimak berita oleh siswa kelas X SMA Bintang Timur 1 Balige (BTB) Tahun Pembelajaran 2013/2014, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Kemampuan siswa menyimak berita sebelum menggunakan model pembelajaran snowball throwing tergolong rendah dengan nilai rata-rata yang diperoleh 66 dengan standar deviasi 7,89 dan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50.
2. Kemampuan menyimak berita setelah menggunakan model snowball throwing terjadi peningkatan hal ini terlihat dengan nilai rata-rata 76.35
dengan standar deviasi 8.93 dan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60. 3. Model pembelajaran snowball throwing efektif diterapkan terhadap
kemampuan menyimak berita dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu hasil pre-test dan post-test serta hasill uji “t” yaitu thitung>ttabel 3.75>2.04. Model snowball throwing memberi keefektifan yang signifikan dalam pembelajaran menyimak berita.
71
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diuraikan saran penulisan sebagai berikut,
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran snowball throwing bepengaruh positif pada kemampuan menyimak berita. Karena
itu, model snowball throwing disarankan digunakan oleh guru Bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menyimak berita.
2. Dalam meningkatkan mutu dan hasil belajar hendaknya guru membuat model yang tepat, antara lain : membuat kelompok belajar (diskusi kelompok) dan menghadirkan media agar dapat memotivasi siswa dalam belajar.
72
DAFTAR PUSTAKA
Abrar. H. J. Dunia Jurnalistik. Jakarta: Putra Grafika
Ahmad, Sabri. 2007. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Asrori. 2010. Perencanaan Motode Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Barus, Sanggup. 2012. Penulisan Karya Tulis. Jakarta: Halaman Moeka
Bastian. 1985. Meningkatkan Dunia Jusnalistik. Jakarta: Gunung Persada.
Devi. 2011. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD
Djuroto, Totok dan Bambang Suprijady. 2003. Menulis Artikel dan Karya Ilmiah. Bandung: Remaja Rosdakarya
Georgepolous, dkk. 1985. Membiasakan Belajar dan Menyenangkan. Jakarta:Raja Grafindo
Handayaningrat, S. 1994. Efektivitas Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hasan, Alwi. 1993. Pembelajaran Keterampilan Menyimak. Jakarta: Bumi Aksara
Kurniawan. 2005. Efektivitas Pembelajaran. Surabaya. Usaha Nasional
Masduki. 2006. News. Jakarta: Balai Pustaka
73
M. Lyli. Spancer, 1985. Listening True. Cambrige, MA: The Mit Presss
Muda, Shalom. 2006. Teknik Menulis Jusnalistik. Jakarta. Rajawali Pers
Musfiroh, dkk. 2000. Pembelajaran Komunikasi Aktif. Surabaya.: Usaha Nasional
Pupuh Futuhrohman, Strategi belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama
Rousydy.1985. Kerangka Jurnalistik. Jakarta: Gramedia
Safitri. Mulio. 2011. Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran. Jakarta. Balai Pustaka
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Soricoba Nurhadi. 1999. “The Teaching of Listening”. Semarang: Effar Offiest
Soricoba Nurhadi. 2005. “The Teaching of Listening”
Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Evaluasi pendidikan. Yogyakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta
Sumadaria, A. S. Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama
Supridjono. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Bandung. Alfabeta
Surakhman. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: Angkasa
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. 2000. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sutari, dkk. 1997. Menyimak Bersama. Jakarta: Gramedia
74
Tarigan, H. G. 1983. Menyimak Sebagai Keterampilan. Bandung: PT Angkasa
Tarigan, H. G. 1980. Menyimak Sebagai Keterampilan. Bandung: PT Angkasa
Tarigan, H. G 1994. Keterampilan Menyimak. Bandung: PT Angkasa