• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING Analisis Performansi Beberapa Wireless Access Point Tipe N Sebagai Media Transmisi Video Streaming.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING Analisis Performansi Beberapa Wireless Access Point Tipe N Sebagai Media Transmisi Video Streaming."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING

Publikasi Ilmiah

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan oleh : Zainudin Hasmi

Pembimbing I : Dr. Heru Supriyono, M.Sc Pembimbing II : Mochammad Muslich, S.T.,M.Eng.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Publikasi ilmiah dengan judul :

ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Zainudin Hasmi L200080146

Telah disetujui pada : Hari : ………..

Tanggal : ………..

Mengetahui

Pembimbing I

Dr. Heru Supriyono, M.Sc. NIK : 970

Pembimbing II

Mochammad Muslich, S.T.,M.Eng. NIK : 100.971

Publikasi ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana

Tanggal ………..

Mengetahui, Ketua Program Studi

(3)

1

ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING

Zainudin Hasmi,Dr. Heru Supriyono, M.Sc, Mochammad Muslich, S.T.,M.Eng.

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email: masokurza@yahoo.com ABSTRACT

Wireless generation based on IEEE standard protocol 802. 11 until now it has come up with IEEE standard 802. 11n, previously it used IEEE standard 802. 11g. The data which is in the form of streamed video is the data requiring the wireless apparatus with good performance. The performance analysis of n type point access wireless or IEEE standard 802. 11n is used to know how Wi-Fi performance transmits the streaming of video.

VLC application apparatus is used for the streaming of video from server to client. Video with MP4 format and MKV, codec h264 with HD quality and Full HD are used to test IEEE standard wireless apparatus 802. 11n. The data packages from client to server are captured by Wireshark application.

The result of test analysis showed that the ability of point access wireless with IEEE standard protocol 802. 11n in transmitting the data which is in the form of streamed video with HD quality and Full HD only can handle the data transmission at the most four clients. Based on testing, four examinee Wi-Fi, AP N power ubiquity has the best performance.

Keywords: streaming, IEEE 802.11n, VLC, wireshark.

ABSTRAKSI

Generasi wireless berdasarkan protokol standar IEEE 802.11 sampai saat ini telah sampai pada standar IEEE 802.11n, yang sebelumnya menggunakan standar IEEE 802.11g. Data berupa video yang di streaming merupakan data yang membutuhkan piranti wireless dengan performa yang baik. Analisis performansi wireless access point tipe n atau standar IEEE 802.11n digunakan untuk mengetahui bagaimana performa wifi dalam mentransmisikan video streaming.

Piranti aplikasi VLC digunakan untuk streaming video dari server ke client. Video dengan format MP4 dan MKV, codec h264 kualitas HD dan Full HD digunakan untuk menguji piranti wireless standar IEEE 802.11n. Paket-paket data dari client menuju ke sever di capture menggunakan aplikasi Wireshark.

Hasil analisis pengujian menunjukkan bahwa kemampuan wireless access point dengan protokol standar IEEE 802.11n dalam mentransmisikan data berupa video streaming dengan kualitas HD dan Full HD hanya mampu menangani transmisi data tidak lebih dari empat client. Berdasarkan pengujian, 4 buah wifi yang diuji, ubiquiti power AP N mempunyai performa paling baik.

(4)

2

I. PENDAHULUAN

Protokol IEEE 802.11 merupakan standar akses internet nirkabel dengan memiliki generasi-generasi perkembangan wireless. Jaringan nirkabel pada konsep dasarnya sama dengan LAN, hanya saja media yang digunakan untuk transmisi data menggunakan wireless. IEEE 802.11 pada awal

mulanya memiliki teknologi dengan standar nirkabel 802.11a, yang beroperasi pada frekuensi 5GHz dengan kecepatan transfer data hingga 54 Mbps. Generasi kedua yakni 802.11b beroperasi pada frekuensi 2.4GHz dengan kecepatan transfer data hingga 11 Mbps. Generasi ketiga yakni 802.11g yang beroperasi pada frekuensi 2.4GHz dengan kecepatan dengan kecepatan transfer data hingga 54 Mbps. Standar 802.11g saat ini umum digunakan pada perangkat-perangkat nirkabel yang ada di pasaran. Perkembangan 802.11 generasi keempat yang mulai beredar dan digunakan masyarakat saat ini adalah nirkabel 802.11n. Standar 802.11n ini beroperasi pada frekuensi 2.4GHz dengan kecepatan transfer data

hingga 300 Mbps. Teknologi wireless dengan standar 802.11n ini

mampu menangani transmisi data dalam jaringan yang cukup kompleks baik data berupa teks, gambar, dan video secara simultan. Data berupa streaming video adalah data yang

paling membutuhkan bandwidth yang lebar dan piranti wireless yang berkualitas. Data berupa streaming video saat ini sering digunakan masyakat umum untuk melakukan komunikasi seperti live streaming atau video conference. Permasalahan yang umumnya sering muncul ketika transmisi video streaming adalah diperlukan bandwidth yang lebar. Mengingat data yang ditransmisikan berupa streaming video maka dibutuhkan piranti nirkabel yang mampu mengatasi permasalahan tersebut.

(5)

3 berbeda pada sisi penerima. Teknologi MIMO pada 802.11n sebenarnya mengambil keuntungan dari distorsi ini dengan mengirim data tunggal di pecah menjadi beberapa bagian melalui antena nirkabel (cisco.com/web).

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan video streaming adalah penelitian yang dilakukan oleh Ikwal (2009) yaitu analisis performansi MPEG-4 video streaming melalui UMTS Dedicated

Channel. Generasi teknologi terbaru

wifi dengan protokol standar IEEE

802.11n memungkinkan keluaran dari video streaming yang ditransmisikan dalam jaringan lebih maksimal. Analisis video streaming dengan menggunakan protokol standar IEEE 802.11n pada wifi di pasaran umum belum pernah di laporkan. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukannya .

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Telaah penelitian

Penelitian yang berkaitan erat dengan analisis unjuk kerja beberapa wifi sebagai unjuk media video

streaming, dapat diuraikan sebagai berikut :

Made Suhendra (2009) dengan

judul penelitian “Analisa Performansi

Live Streaming dengan Menggunakan

Jaringan HSDPA”, meneliti mengenai

analisa performansi sebuah jaringan HSDPA dalam melakukan aktivitas live streaming pada bandwidth 256kbps. Peneliti menggunakan satu sampai tiga web server untuk memberikan layanan audio-visual secara realtime. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai delay rata-rata untuk 1 web-server 54.58ms dan jitter 51.40ms, untuk 2 web-server delay rata-rata 44.40ms dan jitter

46.61ms, untuk 3 web-server delay rata-rata 51.37ms dan jitter 40.94ms yang masih dibawah standar yang telah ditetapkan. Untuk packet loss dan throughput semakin meningkat seiring dengan bertambahnya web-server yang diakses.

Aranda Fadzri R. (2010) dengan

judul peneltian “ Peningkatan Kualitas

(6)

4 dalam penelitian ini, data yang berupa video akan dideskripsikan menjadi dua bagian ganjil dan genap oleh metode Multiple Description Coding (MDC) kemudian ditransmisikan melalui MIMO untuk mengatasi kendala pada jaringan nirkabel. Hasil dari penelitian tersebut di jelaskan, berdasar hasil simulasi yang dilakukan didapat bahwa metode multiple descrption coding merupakan solusi

untuk mengatasi komunikasi multicast yang rentan error, dan MIMO sebagai multi antena untuk meningkatkan kinerja komunikasi.

Mochamad Ali Ikwal (2009)

dengan judul penelitian “Analisa

Performansi MPEG-4 Video Streaming Melalui UMTS Dedicated

Channel”, meneliti video streaming

MPEG-4 dengan menggunakan jaringan generasi ketiga atau 3G dedicated channel. Metode penelitian

ini menggunakan simulasi MPEG-4 video streaming melalui UMTS Dedicated Channel dengan bit rate

downlink yang berbeda-beda yaitu

mulai dari 64 Kbps, 128 Kbps, 384 Kbps dan 2000 Kbps dengan menggunakan Network Simulator. Hasil menunjukkan bahwa bit rate

downlink yang tinggi (2000 Kbps)

memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam meningkatkan unjuk kerja video streaming pada UMTS network.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Konsep Protokol IEEE 802.11n

Protokol standar IEEE 802.11n mencakup banyak perangkat tambahan yang meningkatkan jangkauan WLAN, kehandalan, dan throughput. High Throughput (HT)

tambahan dapat meningkatkan kecepatan data hingga 600 Mbps dibandingkan dengan protokol standar IEEE 802.11a / g. Kinerja WLAN selalu dipengaruhi oleh berbagai variabel, dari lingkungan sekitar, penempatan, dan konfigurasi 2.2.2. Konsep Multiple-input and multiple-output (MIMO) 802.11n

(7)

5 biasa disebut dengan multipath distortion ketika informasi yang

ditransmisikan memantul pada dinding atau suatu obyek, diterima dalam waktu dan kekuatan berbeda pada sisi penerima. MIMO memanfaatkan multipath distortion untuk meningkatkan kinerja serta jangkauan.

2.2.3. Penambahan Lebar Kanal 40 MHz

Fitur lain protokol standar IEEE 802.11n adalah kemampuan untuk menambah lebar kanal menjadi 40 MHz , yang mana pada protokol standar IEEE 802.11 sebelumnya menggunakan 20 Mhz. Penggunaan 40 MHz mampu meningkatkan throughput.

2.2.4. Streaming

Streaming adalah teknologi transmisi pengiriman data, video, atau audio secara real time/ pre-recorded dari pengirim pada penerima. Real-time Transport Protocol (RTP) adalah protokol yang

digunakan untuk mengkompensasi jitter dan desequencing yang terjadi

pada jaringan Internet Protokol (IP). 2.2.5. Wireshark

Wireshark merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis lalu lintas paket data pada jaringan komputer. Memiliki kemampuan untuk menginspeksi ratusan protokol, live capture dan offline analisis, serta multi platform.

2.2.6. VideoLAN Client (VLC) VLC merupakan media player pemutar beragam file multimedia baik video maupun suara dalam berbagai format serta termasuk dalam aplikasi Open source. VLC mampu melakukan streaming multimedia pada jaringan dengan berbagai protokol, seperti HTTP, RTSP, RTP, dan UDP.

III. METODE PENELITIAN 3.1 Peralatan yang Digunakan a. Server Streaming : Server

streaming video menggunakan

Notebook Msi CX 420 Intel core

i5 ( L2 cache 3 mb, 2.53 Ghz), 4 Gb RAM, VGA AMD radeon 5470 1GB VRAM, HDD 500 GB.

(8)

6 Personal Computer (PC) dengan

wireless card mendukung 802.11n sebanyak 10 unit. c. Wifi dengan protokol standar

IEEE 802.11n :

Tplink MR3420, Dlink DIR-615,

Argtek ARG-1210, dan Ubiquity Power AP N. Wifi-wifi

ini dipilih karena memiliki kecepatan transfer hingga 300 Mbps, mendukukung penambahan lebar kanal 40 Mhz, memiliki kemapuan MIMO pada antena wifi.

Server streaming video melakukan

streaming video dalam beberapa

format video melalui program VLC. Terdapat tiga format video streaming dengan resolusi yang berbeda-beda, yakni video dengan format .MP4 (resolusi 1920x1080 dan resolusi 1920x720) serta format video terkompresi .MKV (resolusi 1920x800). Seluruh video menggunakan codec H264 serta tergolong video dengan kualitas full HD dan HD. 10 Client akan mengakses tiga video dengan resolusi berbeda ke server streaming video melalui program VLC, dengan melakukan pemanggilan video

berdasarkan IP yang dimiliki oleh server streaming video melalui empat wifi. Server akan menangkap paket data yang diterima oleh client menggunakan aplikasi wireshark selama 1 menit. Percobaan dilakukan dengan menggunakan empat buah wifi yang berbeda-beda. Wifi akan

dijadikan media transmisi untuk streaming ketiga video ke beberapa

client. Hasil keluaran yang berupa

throughput dan delay dari masing-masing wireless access point akan dibandingkan satu sama lain.

Skema percobaaan untuk Konfigurasi keempat wireless access point ditunjukkan pada Gambar 1. Wireless access point tertentu tidak

bisa diatur 802.11n only karena firmware bawaan dari wireless access point tidak bisa diubah pada

(9)

7 default diatur pada 802.11b/g/n mixed.

Unjuk kerja wireless access point ditekankan pada kemampuan maksimal perangkat wifi dalam mentransmisikan video streaming. Pengujian dilakukan dalam jaringan WLAN tanpa akses internet. Client yang digunakan untuk menerima video streaming seluruhnya telah mendukung mode 802.11n, ditunjukkan pada Gambar 2.

Chipset wireless card yang tertanam pada notebook/pc untuk pengujian wifi ini memiliki kemampuan menangkap sinyal wifi dengan standar protokol 802.11n.

Proses alur pengambilan pengujian ini ditunjukkan pada diagram alir Gambar 3.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Konfigurasi susunan WLAN pada saat percobaan, jumlah client yang akan diuji sebanyak 10 client. Pengujian dilakukan hanya menggunakan 4 client karena pada saat streaming menggunakan format Gambar 2. Konfigurasi wifi

TP-LINK MR3420

(10)

8 video .MP4, ketika di akses lebih dari 4 client gambar mulai pecah. Server melakukan penangkapan paket data menggunakan aplikasi wireshark, seperti pada Gambar 4.

Throughput dan delay dijadikan

penentu maksimal tidaknya unjuk kerja wireless access point yang diujikan. Video dengan kualitas HD dan Full HD digunakan untuk menguji perangkat wifi, yakni video dengan format MP4 ( resolusi 1280x720-30fps dan 1920x1080-30 fps codec H264 ) dan MKV( resolusi 1920x1080-24fps ).

Hasil pengujiaan menunjukkan, jika jumlah client yang mengakses server video streaming dengan

format video .MP4 lebih dari empat client gambar menjadi pecah, ditunjukkan pada Gambar 5. Seluruh wireless access point memiliki kondisi yang hampir sama

ketika lebih dari empat client mengakses video streaming.

Hasil penelitian menunjukkan, ketika video di akses 1-4 client video, video masih nyaman untuk dilihat dari ke tiga format video yang diujikan, ditunjukkan pada Gambar 4. Diakses lebih dari empat client, video sangat tidak nyaman untuk dilihat karena output video berubah menjadi seperti kotak-kotak gambar, dapat dilihat pada Gambar 5. Diuji dengan empat wireless access point dengan perubahan kondisi letak Gambar 4. Summary captured

data wireshark

Gambar 5. Output video .MP4 saat diakses empat client

(11)

9 wireless hasilnya juga tidak berpengaruh, sehingga penelitian dilakukan hanya menggunakan empat client untuk pengujian tiap wireless access point.

Client yang mengakses ke server

streaming pada perangkat wireless

card sudah tercantum support 802.11n, akan tetapi pada beberapa Notebook dengan wireless card

produk tertentu, transfer rate wireless hanya hingga 65 Mbps, sehingga throughput client untuk mengakses ke server video streaming menjadi kurang optimal.

Peneliti kemudian hanya menggunakan empat Notebook/PC yang mendukung piranti dengan protokol standar IEEE 802.11n dengan transfer rate hingga 150 Mbps ketika melakukan proses pengujian performansi wireless

access point dalam

mentransmisiskan video streaming. Kecepatan transfer maksimal wireless card yang terdapat pada

Notebook hanya hingga 150 Mbps.

Delay untuk masing-masing wifi yang diujikan, ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Delay wifi diuji 4 client

Hasil delay Tabel 1 kehalusan video ketika dilihat oleh client. Berdasarkan seluruh wifi yang

diujikan, delay pada setiap wifi yang paling kecil dibandingkan dengan wifi lain adalah wireless access point

Ubiquiti Power AP N.

Throughput untuk masing-masing wifi yang diujikan, ditunjukkan pada Tabel 2.

(12)

10 Berdasarkan Tabel 2, hasil throughput menunjukkan bahwa semakin besar total throughput, maka unjuk kerja wifi berada kondisi yang paling maksimal ketika menstransmisikan data berupa video streaming, dan wireless access point

Dlink DIR-615 memiliki throughput yang paling baik.

Hasil unjuk kerja terbaik dari wifi adalah memiliki throughput

yang tinggi dan delay yang kecil. Perangkat client juga sangat berpengaruh terhadap output wifi, yaitu kecepatan maksimal chipset wireless card tipe n yang tertanam di

PC ataupun di Notebook client. Notebook yang beredar sudah mendukung wireless 802.11n akan tetapi tidak semuanya mendukung lebar kanal 40 MHz, serta output maksimal yang dikeluarkan hanya hingga 65 Mbps. Server streaming video dan client penerima streaming video harus sinkron, baik dari segi wifi yang digunakan serta chipset

wireless card di sisi client, sehingga

ouput video yang ditransmisikan

menghasilkan video streaming dengan resolusi dan troughput wifi yang yang maksimal. Hasil

streaming video akan berkualitas

jika setiap client minimal memiliki alokasi throughput dari wireless 9.1Mbps pada video format MP4 resolusi 1280x720 tanpa kompresi, 1.2Mbps untuk video .MKV resolusi 1920x800, dan 4.7Mbps untuk video .MP4 resolusi 1920x1020. Maksimal output wifi yang diujikan memiliki range throughput antara 36Mbps-37Mbps. Jumlah client yang mengakses lebih dari 4 client video mulai tidak nyaman untuk dilihat karena batas minimal alokasi throughput pada masing-masing client video streaming dengan

format tertentu tidak terpenuhi.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya. 1. Delay terkecil menggunakan

wireless access point Ubiquiti

(13)

11 point Dlink DIR-61, yakni 37.47

Mbps format MP4 resolusi 1280x720, 7.45 Mbps format .MKV resolusi 1920x800 dan 19.03 Mbps format .MP4 resolusi 1920x1020.

2. Wireless access point Ubiquiti Power AP N memiki unjuk kerja yang paling maksimal diantara beberapa wireless access point yang diujikan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdusy, Syarif 2008,”Quality of Service (QoS) Teknologi Streaming untuk

Aplikasi Surveillance”, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi

2008 (SNATI 2008), Yogyakarta, hal 1-7

Flukenetworks,”802.11nPrimer”.

<http://www.flukenetworks.com/expertise/whitepapers>. Diakses tanggal 22 Mei 2012, pukul 12.40.

Ikwal, Mochamad Ali (2009), “Analisa Performansi Mpeg-4 Video Streaming

Melalui Umts Dedicated Channel”. Tugas akhir jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Intel.com/wireless Networking, “What is Multiple-Input/Multiple-Output

(MIMO)?”. <http://intel.com/CS-025345.html>. Diakses tanggal 22 Mei 2012, pukul 12.40.

Rahardi, Aranda Fadzri (2010). “Peningkatan Kualitas Video Untuk Transmisi Deskripsi Jamak Pada Kanal Mimo”. Diakses tanggal 22 Mei 2012, pukul

12.45. Tugas akhir jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Suhendra, Made (2010), “Analisa Performansi Live Streaming

DenganMenggunakan Jaringan”. Tugas akhir jurusan Teknik Elektro

Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

T. Sridhar 2008 ,"Wi-Fi, Bluetooth and WiMAX", The Internet Protocol Journal, Volume11, No.4. <http://www.cisco.com/web/ about/ac123/ac147

(14)

12

VideoLan. 2012. “ VLC Media Player ”.< http://www.videolan.org/vlc/>. Diakses

tanggal 22 Oktober 2012, pukul 08.00.

Zenhadi 2011. “Pengukuran Qos Streaming Server”. http://lecturer.eepis -its.edu/~zenhadi/kuliah/ Jarkom2/Prakt9%20Pengukuran

(15)

13 BIODATA PENULIS

Nama : Zainudin Hasmi

Tempat dan Tanggal Lahir : Boyolali, 04 Desember 1990

Jenis Kelamin : Pria

Agama : Islam

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Alamat : Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura

Telp./ Fax : (0271) 717417

Alamat Rumah : Jongkangan RT01/RW01, Tanjungsari, Banyudono,

Boyolali

No. HP : 08562526266

Gambar

Gambar 2.   Konfigurasi wifi  TP-LINK MR3420
Gambar 5.diakses lima    Output video .MP4 saat client
Tabel 1.  Delay wifi  diuji 4 client

Referensi

Dokumen terkait

Bahan hukum sekunder adalah bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti buku-buku ilmu hukum dan jurnal yang terkait dengan

Kejadian DRPs Pasien Diabetes Melitus Berdasarkan Umur di RSPRY Periode Januari – Desember 2017 Dari semua kasus kasu yang dievaluasi, outcome dapat dilihat dari tekanan darah

Tetapi karena ia tinggal bersama keluarga besar dan masuk dalam kategori cacat mental ringan yang dapat di didik maka pemenuhan kewajiban istri oleh penyandang cacat mental

Ketiga, SA juga secara eksplisit mengharuskan negara yang menerapkan safeguards untuk melakukan diskriminasi terhadap eksportir negara berkembang dengan membebaskan

Metadata dan quicklook yang terdapat pada data Landsat hasil pengolahan di Stasiun Bumi Parepare dan Rumpin diekstrak dengan menggunakan program ekstraktor untuk

Pada saat krisis terjadi, rata-rata batas waktu pinjaman sektor swasta adalah 18 bulan, dan menjelang Desember 1997 jumlah hutang yang harus dilunasi dalam tempo kurang dari satu

Arsip Buat Nomor Surat Kelola Pengguna Petunjuk Pengaturan Arsip Agenda Surat Cari Arsip (textbox) No. Surat (textbox) Pengirim (textbox) Alamat yang

[r]