• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING

Publikasi Ilmiah

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan oleh :

Zainudin Hasmi

Pembimbing I : Dr. Heru Supriyono, M.Sc Pembimbing II : Mochammad Muslich, S.T.,M.Eng.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Publikasi ilmiah dengan judul :

ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Zainudin Hasmi L200080146

Telah disetujui pada : Hari : ……….. Tanggal : ……….. Mengetahui Pembimbing I Dr. Heru Supriyono, M.Sc. NIK : 970 Pembimbing II

Mochammad Muslich, S.T.,M.Eng. NIK : 100.971

Publikasi ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana

Tanggal ………..

Mengetahui, Ketua Program Studi

(3)

1

ANALISIS PERFORMANSI BEBERAPA WIRELESS ACCESS POINT TIPE N SEBAGAI MEDIA TRANSMISI VIDEO STREAMING

Zainudin Hasmi, Dr. Heru Supriyono, M.Sc, Mochammad Muslich, S.T.,M.Eng.

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email: [email protected] ABSTRACT

Wireless generation based on IEEE standard protocol 802. 11 until now it has come up with IEEE standard 802. 11n, previously it used IEEE standard 802. 11g. The data which is in the form of streamed video is the data requiring the wireless apparatus with good performance. The performance analysis of n type point access wireless or IEEE standard 802. 11n is used to know how Wi-Fi performance transmits the streaming of video.

VLC application apparatus is used for the streaming of video from server to client. Video with MP4 format and MKV, codec h264 with HD quality and Full HD are used to test IEEE standard wireless apparatus 802. 11n. The data packages from client to server are captured by Wireshark application.

The result of test analysis showed that the ability of point access wireless with IEEE standard protocol 802. 11n in transmitting the data which is in the form of streamed video with HD quality and Full HD only can handle the data transmission at the most four clients. Based on testing, four examinee Wi-Fi, AP N power ubiquity has the best performance.

Keywords: streaming, IEEE 802.11n, VLC, wireshark. ABSTRAKSI

Generasi wireless berdasarkan protokol standar IEEE 802.11 sampai saat ini telah sampai pada standar IEEE 802.11n, yang sebelumnya menggunakan standar IEEE 802.11g. Data berupa video yang di streaming merupakan data yang membutuhkan piranti wireless dengan performa yang baik. Analisis performansi

wireless access point tipe n atau standar IEEE 802.11n digunakan untuk

mengetahui bagaimana performa wifi dalam mentransmisikan video streaming. Piranti aplikasi VLC digunakan untuk streaming video dari server ke client. Video dengan format MP4 dan MKV, codec h264 kualitas HD dan Full HD digunakan untuk menguji piranti wireless standar IEEE 802.11n. Paket-paket data dari client menuju ke sever di capture menggunakan aplikasi Wireshark.

Hasil analisis pengujian menunjukkan bahwa kemampuan wireless access

point dengan protokol standar IEEE 802.11n dalam mentransmisikan data berupa

video streaming dengan kualitas HD dan Full HD hanya mampu menangani transmisi data tidak lebih dari empat client. Berdasarkan pengujian, 4 buah wifi yang diuji, ubiquiti power AP N mempunyai performa paling baik.

(4)

2 I. PENDAHULUAN

Protokol IEEE 802.11 merupakan standar akses internet nirkabel dengan memiliki generasi-generasi perkembangan wireless.

Jaringan nirkabel pada konsep dasarnya sama dengan LAN, hanya saja media yang digunakan untuk transmisi data menggunakan

wireless. IEEE 802.11 pada awal

mulanya memiliki teknologi dengan standar nirkabel 802.11a, yang beroperasi pada frekuensi 5GHz dengan kecepatan transfer data hingga 54 Mbps. Generasi kedua yakni 802.11b beroperasi pada frekuensi 2.4GHz dengan kecepatan transfer data hingga 11 Mbps. Generasi ketiga yakni 802.11g yang beroperasi pada frekuensi 2.4GHz dengan kecepatan dengan kecepatan transfer data hingga 54 Mbps. Standar 802.11g saat ini umum digunakan pada perangkat-perangkat nirkabel yang ada di pasaran. Perkembangan 802.11 generasi keempat yang mulai beredar dan digunakan masyarakat saat ini adalah nirkabel 802.11n. Standar 802.11n ini beroperasi pada frekuensi 2.4GHz dengan kecepatan transfer data

hingga 300 Mbps. Teknologi

wireless dengan standar 802.11n ini

mampu menangani transmisi data dalam jaringan yang cukup kompleks baik data berupa teks, gambar, dan video secara simultan. Data berupa

streaming video adalah data yang

paling membutuhkan bandwidth

yang lebar dan piranti wireless yang berkualitas. Data berupa streaming video saat ini sering digunakan masyakat umum untuk melakukan komunikasi seperti live streaming atau video conference. Permasalahan yang umumnya sering muncul ketika transmisi video streaming adalah diperlukan bandwidth yang lebar. Mengingat data yang ditransmisikan berupa streaming

video maka dibutuhkan piranti nirkabel yang mampu mengatasi permasalahan tersebut.

Protokol standar IEEE 802.11n memiliki teknologi tambahan dibandingkan dengan generasi nirkabel sebelumnya. Standar IEEE 802.11n ini memiliki teknologi baru, yakni Multiple Input Multiple Output (MIMO) pada antena nirkabel. Sinyal yang memantul dari obyek diterima dalam waktu dan kekuatan

(5)

3 berbeda pada sisi penerima. Teknologi MIMO pada 802.11n sebenarnya mengambil keuntungan dari distorsi ini dengan mengirim data tunggal di pecah menjadi beberapa bagian melalui antena nirkabel (cisco.com/web).

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan video streaming adalah penelitian yang dilakukan oleh Ikwal (2009) yaitu analisis performansi MPEG-4 video

streaming melalui UMTS Dedicated Channel. Generasi teknologi terbaru wifi dengan protokol standar IEEE

802.11n memungkinkan keluaran dari video streaming yang ditransmisikan dalam jaringan lebih maksimal. Analisis video streaming dengan menggunakan protokol standar IEEE 802.11n pada wifi di pasaran umum belum pernah di laporkan. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukannya .

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Telaah penelitian

Penelitian yang berkaitan erat dengan analisis unjuk kerja beberapa

wifi sebagai unjuk media video

streaming, dapat diuraikan sebagai berikut :

Made Suhendra (2009) dengan judul penelitian “Analisa Performansi

Live Streaming dengan Menggunakan

Jaringan HSDPA”, meneliti mengenai analisa performansi sebuah jaringan HSDPA dalam melakukan aktivitas

live streaming pada bandwidth

256kbps. Peneliti menggunakan satu sampai tiga web server untuk memberikan layanan audio-visual secara realtime. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai delay rata-rata untuk 1 web-server 54.58ms dan jitter 51.40ms, untuk 2 web-server

delay rata-rata 44.40ms dan jitter

46.61ms, untuk 3 web-server delay rata-rata 51.37ms dan jitter 40.94ms yang masih dibawah standar yang telah ditetapkan. Untuk packet loss dan throughput semakin meningkat seiring dengan bertambahnya

web-server yang diakses.

Aranda Fadzri R. (2010) dengan judul peneltian “ Peningkatan Kualitas Video Untuk Transmisi Deskripsi Jamak Pada Kanal MIMO”, meneliti mengenai peningkatan kualitas video untuk deskripsi jamak pada kanal MIMO. Metode yang digunakan

(6)

4 dalam penelitian ini, data yang berupa video akan dideskripsikan menjadi dua bagian ganjil dan genap oleh metode Multiple Description Coding (MDC) kemudian ditransmisikan melalui MIMO untuk mengatasi kendala pada jaringan nirkabel. Hasil dari penelitian tersebut di jelaskan, berdasar hasil simulasi yang dilakukan didapat bahwa metode multiple descrption coding merupakan solusi

untuk mengatasi komunikasi multicast yang rentan error, dan MIMO sebagai multi antena untuk meningkatkan kinerja komunikasi.

Mochamad Ali Ikwal (2009) dengan judul penelitian “Analisa Performansi MPEG-4 Video

Streaming Melalui UMTS Dedicated Channel”, meneliti video streaming

MPEG-4 dengan menggunakan jaringan generasi ketiga atau 3G

dedicated channel. Metode penelitian

ini menggunakan simulasi MPEG-4 video streaming melalui UMTS

Dedicated Channel dengan bit rate downlink yang berbeda-beda yaitu

mulai dari 64 Kbps, 128 Kbps, 384 Kbps dan 2000 Kbps dengan menggunakan Network Simulator.

Hasil menunjukkan bahwa bit rate

downlink yang tinggi (2000 Kbps)

memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam meningkatkan unjuk kerja video streaming pada UMTS network.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Konsep Protokol IEEE 802.11n

Protokol standar IEEE 802.11n mencakup banyak perangkat tambahan yang meningkatkan jangkauan WLAN, kehandalan, dan

throughput. High Throughput (HT)

tambahan dapat meningkatkan kecepatan data hingga 600 Mbps dibandingkan dengan protokol standar IEEE 802.11a / g. Kinerja WLAN selalu dipengaruhi oleh berbagai variabel, dari lingkungan sekitar, penempatan, dan konfigurasi 2.2.2. Konsep Multiple-input and multiple-output (MIMO) 802.11n

Teknologi MIMO adalah teknologi nirkabel yang menggunakan multiple transmitter dan receiver untuk mentransfer beberapa data dalam waktu yang bersaman. Teknologi MIMO mengambil keuntungan dari fenomena gelombang radio yang

(7)

5 biasa disebut dengan multipath

distortion ketika informasi yang

ditransmisikan memantul pada dinding atau suatu obyek, diterima dalam waktu dan kekuatan berbeda pada sisi penerima. MIMO memanfaatkan multipath distortion untuk meningkatkan kinerja serta jangkauan.

2.2.3. Penambahan Lebar Kanal 40 MHz

Fitur lain protokol standar IEEE 802.11n adalah kemampuan untuk menambah lebar kanal menjadi 40 MHz , yang mana pada protokol standar IEEE 802.11 sebelumnya menggunakan 20 Mhz. Penggunaan 40 MHz mampu meningkatkan

throughput.

2.2.4. Streaming

Streaming adalah teknologi

transmisi pengiriman data, video, atau audio secara real time/

pre-recorded dari pengirim pada

penerima. Real-time Transport Protocol (RTP) adalah protokol yang

digunakan untuk mengkompensasi

jitter dan desequencing yang terjadi

pada jaringan Internet Protokol (IP). 2.2.5. Wireshark

Wireshark merupakan perangkat

lunak yang digunakan untuk menganalisis lalu lintas paket data pada jaringan komputer. Memiliki kemampuan untuk menginspeksi ratusan protokol, live capture dan

offline analisis, serta multi platform.

2.2.6. VideoLAN Client (VLC) VLC merupakan media player pemutar beragam file multimedia baik video maupun suara dalam berbagai format serta termasuk dalam aplikasi Open source. VLC mampu melakukan streaming

multimedia pada jaringan dengan berbagai protokol, seperti HTTP, RTSP, RTP, dan UDP.

III. METODE PENELITIAN 3.1 Peralatan yang Digunakan a. Server Streaming : Server

streaming video menggunakan Notebook Msi CX 420 Intel core

i5 ( L2 cache 3 mb, 2.53 Ghz), 4 Gb RAM, VGA AMD radeon 5470 1GB VRAM, HDD 500 GB.

b. Client streaming : Client yang menerima video streaming dari

server streaming video

(8)

6

Personal Computer (PC) dengan

wireless card mendukung

802.11n sebanyak 10 unit. c. Wifi dengan protokol standar

IEEE 802.11n :

Tplink MR3420, Dlink DIR-615,

Argtek ARG-1210, dan

Ubiquity Power AP N. Wifi-wifi

ini dipilih karena memiliki kecepatan transfer hingga 300 Mbps, mendukukung penambahan lebar kanal 40 Mhz, memiliki kemapuan MIMO pada antena wifi.

Server streaming video melakukan streaming video dalam beberapa

format video melalui program VLC. Terdapat tiga format video streaming dengan resolusi yang berbeda-beda, yakni video dengan format .MP4 (resolusi 1920x1080 dan resolusi 1920x720) serta format video terkompresi .MKV (resolusi 1920x800). Seluruh video menggunakan codec H264 serta tergolong video dengan kualitas full HD dan HD. 10 Client akan mengakses tiga video dengan resolusi berbeda ke server streaming video melalui program VLC, dengan melakukan pemanggilan video

berdasarkan IP yang dimiliki oleh server streaming video melalui empat wifi. Server akan menangkap paket data yang diterima oleh client menggunakan aplikasi wireshark selama 1 menit. Percobaan dilakukan dengan menggunakan empat buah

wifi yang berbeda-beda. Wifi akan

dijadikan media transmisi untuk

streaming ketiga video ke beberapa client. Hasil keluaran yang berupa

throughput dan delay dari masing-masing wireless access point akan dibandingkan satu sama lain.

Skema percobaaan untuk Konfigurasi keempat wireless access

point ditunjukkan pada Gambar 1.

Seluruh wifi diatur pada mode 802.11n only. Channel width diatur pada lebar kanal 40 MHz serta transfer rate dioptimalkan pada kecepatan hingga 300 Mbps.

Wireless access point tertentu tidak

bisa diatur 802.11n only karena

firmware bawaan dari wireless

access point tidak bisa diubah pada

802.11n only, sehingga secara Gambar 1. Skema percobaan unjuk kerja wireless access point

(9)

7 default diatur pada 802.11b/g/n

mixed.

Unjuk kerja wireless access point ditekankan pada kemampuan maksimal perangkat wifi dalam mentransmisikan video streaming. Pengujian dilakukan dalam jaringan WLAN tanpa akses internet. Client yang digunakan untuk menerima video streaming seluruhnya telah mendukung mode 802.11n, ditunjukkan pada Gambar 2.

Chipset wireless card yang tertanam pada notebook/pc untuk pengujian wifi ini memiliki kemampuan menangkap sinyal wifi dengan standar protokol 802.11n.

Proses alur pengambilan pengujian ini ditunjukkan pada diagram alir Gambar 3.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Konfigurasi susunan WLAN pada saat percobaan, jumlah client yang akan diuji sebanyak 10 client. Pengujian dilakukan hanya menggunakan 4 client karena pada saat streaming menggunakan format Gambar 2. Konfigurasi wifi

TP-LINK MR3420

(10)

8 video .MP4, ketika di akses lebih dari 4 client gambar mulai pecah.

Server melakukan penangkapan

paket data menggunakan aplikasi

wireshark, seperti pada Gambar 4. Throughput dan delay dijadikan

penentu maksimal tidaknya unjuk kerja wireless access point yang diujikan. Video dengan kualitas HD dan Full HD digunakan untuk menguji perangkat wifi, yakni video dengan format MP4 ( resolusi 1280x720-30fps dan 1920x1080-30 fps codec H264 ) dan MKV( resolusi 1920x1080-24fps ).

Hasil pengujiaan menunjukkan, jika jumlah client yang mengakses

server video streaming dengan

format video .MP4 lebih dari empat

client gambar menjadi pecah,

ditunjukkan pada Gambar 5. Seluruh wireless access point

memiliki kondisi yang hampir sama

ketika lebih dari empat client mengakses video streaming.

Hasil penelitian menunjukkan, ketika video di akses 1-4 client video, video masih nyaman untuk dilihat dari ke tiga format video yang diujikan, ditunjukkan pada Gambar 4. Diakses lebih dari empat client, video sangat tidak nyaman untuk dilihat karena output video berubah menjadi seperti kotak-kotak gambar, dapat dilihat pada Gambar 5. Diuji dengan empat wireless access point dengan perubahan kondisi letak Gambar 4. Summary captured

data wireshark

Gambar 5. Output video .MP4 saat diakses empat client

Gambar 5. Output video .MP4 saat diakses lima client

(11)

9

wireless hasilnya juga tidak

berpengaruh, sehingga penelitian dilakukan hanya menggunakan empat client untuk pengujian tiap

wireless access point.

Client yang mengakses ke server streaming pada perangkat wireless

card sudah tercantum support

802.11n, akan tetapi pada beberapa

Notebook dengan wireless card

produk tertentu, transfer rate wireless hanya hingga 65 Mbps,

sehingga throughput client untuk mengakses ke server video

streaming menjadi kurang optimal.

Peneliti kemudian hanya menggunakan empat Notebook/PC yang mendukung piranti dengan protokol standar IEEE 802.11n dengan transfer rate hingga 150 Mbps ketika melakukan proses pengujian performansi wireless

access point dalam

mentransmisiskan video streaming. Kecepatan transfer maksimal

wireless card yang terdapat pada Notebook hanya hingga 150 Mbps.

Delay untuk masing-masing wifi yang diujikan, ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Delay wifi diuji 4 client

Hasil delay Tabel 1 menunjukkan bahwa semakin kecil

delay yang diperoleh, maka video

yang di transmisikan ke client akan semakin smooth, dalam hal ini adalalah frame rate atau tingkat kehalusan video ketika dilihat oleh

client. Berdasarkan seluruh wifi yang

diujikan, delay pada setiap wifi yang paling kecil dibandingkan dengan

wifi lain adalah wireless access point

Ubiquiti Power AP N.

Throughput untuk

masing-masing wifi yang diujikan, ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Throughput wifi diuji 4 client Video Tplink MR3420 Dlink DIR-615 Ubiquiti Power AP -N Argtek ARG-1210 1 .MP4 1280x720 37.14 Mbps 37.47 Mbps 36.45 Mbps 37.60 Mbps 2.MKV 1920x800 5.13 Mbps 7.45 Mbps 8.77 Mbps 5.37 Mbps 3.MP4 1920x1020 18.96 Mbps 19.03 Mbps 18.71 Mbps 19.05 Mbps Video Tplink MR3420 Dlink DIR-615 Ubiquiti Power AP N Argtek ARG 1210 1.MP4 1280x720 0.27 ms 0.27 ms 0.27 ms 0.27 ms 2.MKV 1920x800 1.95 ms 1.34 ms 1.14 ms 1.86 ms 3.MP4 1920x1020 0.53 ms 0.56 ms 0.53 ms 0.53 ms

(12)

10 Berdasarkan Tabel 2, hasil

throughput menunjukkan bahwa

semakin besar total throughput, maka unjuk kerja wifi berada kondisi yang paling maksimal ketika menstransmisikan data berupa video

streaming, dan wireless access point

Dlink DIR-615 memiliki throughput yang paling baik.

Hasil unjuk kerja terbaik dari

wifi adalah memiliki throughput

yang tinggi dan delay yang kecil. Perangkat client juga sangat berpengaruh terhadap output wifi, yaitu kecepatan maksimal chipset

wireless card tipe n yang tertanam di

PC ataupun di Notebook client.

Notebook yang beredar sudah

mendukung wireless 802.11n akan tetapi tidak semuanya mendukung lebar kanal 40 MHz, serta output maksimal yang dikeluarkan hanya hingga 65 Mbps. Server streaming video dan client penerima streaming video harus sinkron, baik dari segi

wifi yang digunakan serta chipset wireless card di sisi client, sehingga ouput video yang ditransmisikan

menghasilkan video streaming

dengan resolusi dan troughput wifi yang yang maksimal. Hasil

streaming video akan berkualitas

jika setiap client minimal memiliki alokasi throughput dari wireless 9.1Mbps pada video format MP4 resolusi 1280x720 tanpa kompresi, 1.2Mbps untuk video .MKV resolusi 1920x800, dan 4.7Mbps untuk video .MP4 resolusi 1920x1020. Maksimal output wifi yang diujikan memiliki range throughput antara 36Mbps-37Mbps. Jumlah client yang mengakses lebih dari 4 client video mulai tidak nyaman untuk dilihat karena batas minimal alokasi

throughput pada masing-masing

client video streaming dengan

format tertentu tidak terpenuhi.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya. 1. Delay terkecil menggunakan

wireless access point Ubiquiti

Power AP N, yakni 0.27ms format MP4 resolusi 1280x720, 1.14ms format .MKV resolusi 1920x800 dan 0.53ms format .MP4 resolusi 1920x1020. Throughput maksimal

(13)

11

point Dlink DIR-61, yakni 37.47

Mbps format MP4 resolusi 1280x720, 7.45 Mbps format .MKV resolusi 1920x800 dan 19.03 Mbps format .MP4 resolusi 1920x1020.

2. Wireless access point Ubiquiti Power AP N memiki unjuk kerja yang paling maksimal diantara beberapa wireless access point yang diujikan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdusy, Syarif 2008,”Quality of Service (QoS) Teknologi Streaming untuk Aplikasi Surveillance”, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008), Yogyakarta, hal 1-7

Flukenetworks,”802.11nPrimer”.

<http://www.flukenetworks.com/expertise/whitepapers>. Diakses tanggal 22 Mei 2012, pukul 12.40.

Ikwal, Mochamad Ali (2009), “Analisa Performansi Mpeg-4 Video Streaming Melalui Umts Dedicated Channel”. Tugas akhir jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Intel.com/wireless Networking, “What is Multiple-Input/Multiple-Output (MIMO)?”. <http://intel.com/CS-025345.html>. Diakses tanggal 22 Mei 2012, pukul 12.40.

Rahardi, Aranda Fadzri (2010). “Peningkatan Kualitas Video Untuk Transmisi Deskripsi Jamak Pada Kanal Mimo”. Diakses tanggal 22 Mei 2012, pukul 12.45. Tugas akhir jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Suhendra, Made (2010), “Analisa Performansi Live Streaming

DenganMenggunakan Jaringan”. Tugas akhir jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

T. Sridhar 2008 ,"Wi-Fi, Bluetooth and WiMAX", The Internet Protocol Journal, Volume11, No.4. <http://www.cisco.com/web/ about/ac123/ac147

/archived_issues/ ipj_11-\4/114_wifi.html>. Diakses tanggal 22 Mei 2012, pukul 12.45

(14)

12

VideoLan. 2012. “ VLC Media Player ”.< http://www.videolan.org/vlc/>. Diakses tanggal 22 Oktober 2012, pukul 08.00.

Zenhadi 2011. “Pengukuran Qos Streaming Server”. http://lecturer.eepis-its.edu/~zenhadi/kuliah/ Jarkom2/Prakt9%20Pengukuran

(15)

13 BIODATA PENULIS

Nama : Zainudin Hasmi

Tempat dan Tanggal Lahir : Boyolali, 04 Desember 1990

Jenis Kelamin : Pria

Agama : Islam

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Alamat : Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura

Telp./ Fax : (0271) 717417

Alamat Rumah : Jongkangan RT01/RW01, Tanjungsari, Banyudono,

Boyolali

No. HP : 08562526266

Gambar

Gambar 3.  Diagram alir pengujian
Gambar  5.  Output  video  .MP4  saat  diakses empat client
Tabel 1.  Delay wifi  diuji 4 client

Referensi

Dokumen terkait

Metadata dan quicklook yang terdapat pada data Landsat hasil pengolahan di Stasiun Bumi Parepare dan Rumpin diekstrak dengan menggunakan program ekstraktor untuk

Tetapi karena ia tinggal bersama keluarga besar dan masuk dalam kategori cacat mental ringan yang dapat di didik maka pemenuhan kewajiban istri oleh penyandang cacat mental

Pada saat krisis terjadi, rata-rata batas waktu pinjaman sektor swasta adalah 18 bulan, dan menjelang Desember 1997 jumlah hutang yang harus dilunasi dalam tempo kurang dari satu

Arsip Buat Nomor Surat Kelola Pengguna Petunjuk Pengaturan Arsip Agenda Surat Cari Arsip (textbox) No. Surat (textbox) Pengirim (textbox) Alamat yang

Sikap responden dalam memilih obat, pertimbangan untuk mengkonsumsi obat tradisional, sikap dan pendapat responden terhadap pemberian obat anak dengan dosis separuh

Media Litbang Kesehatan Volume XVIII Nomor 4 Tahun 2008 111.. dengan penampak bercak sinar UVx 254 nm. Terlihat adanya persamaan harga Rf dari noda no. 2 pada masing-masing

bimbingan, pengarahan, koordinasi dan pengawasan. Dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 jelas dikatakan bahwa tugas dari kepala desa adalah melaksanakan pembangunan

[r]